Pendahuluan
Menurut leon kinetic (Kinetic Molecular theory) yang berkembang pada
pertengahan abad ke-19, setiap benda terdiri atas partikel-partikel yang sangat
kecil (molekul-molekul) yang selalu bergerak dan saling tarik-menarik. Gerak
molekul-molekul ini seakan-akan dihubungkan oleh suatu pegas (Gambar 7-1).
Gerak molekul -molekul itu menimbulkan energi kinetic sedangkan gaya tarikmenarik yang berupa daya ikat antar molekul menimbulkan energi potensial.
Energi potensial dan energi kinetic adalah bagian dari energi dalam (internal
energy) yang dapat berubah menjadi energi termal (thermal energy) atau energi
kalor. Benda panas memiliki energi termal lebih besar dibanding benda dingin.
Energi kinetic rata-rata dari molekul-molekul suatu benda disebut temerature
benda yaitu ukuran tinggi rendahnya panas suatu benda pada skala tertentu yang
tidak tergantung pada massa benda tersebut. Bila temperatur benda naik, itu
berarti energi kinetic molekul-molekul pada benda semakin besar, sebaliknya jika
tempraturnya turun berarti energi-energi kinetic molekul-molekul pada benda
semakin kecil. Lain halnya dengan energi potensialnya. Bila energi potensial
molekul-molekul suatu benda bertambah atau berkurang tanpa diikuti perubahan
energi kinetic, pada saat itu terjadilah perubahan fase atau perubahan wujud tanpa
disertai peruhahan temperatur.
7.1. Pengertian Temperatur Dan Panas
Apakah
temperatur
itu?
Dalam
bahasa
sehari-hari
temperatur
Jadi benda tidak berisi panas, melainkan berisi energi internal. Umumnya benda
yang mempunyai materi lebih banyak, mempunyai energi internal lebih besar
dibanding dengan benda yang jumlah materinya sedikit. Energi internal system
juga tergantung pada massa system atau jumlah molekul dalam system. Untuk
benda yang berada dalam keadaan kontak termal, panas mengalir dan benda yang
bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur rendah. Ini bukan berarti energi
internal mengalir dan benda yang energi internalnya lebih banyak ke benda yang
energi internalnya lebih sedikit. Contoh: Bila sebuah gelas yang berisi air panas
dibenamkan di laut, maka panas mengalir dari air panas, melewati gelas dan
menuju ke air laut. Akan tetapi air laut mempunyai energi internal jauh lebih
banyak dibanding air panas dalam gelas tadi.
kecil dapat mengubah temperatur raksa dan pemuaian raksa berbanding lurus
dengan kenaikan temperatur.
7.4.1. Standart Penentuan Skala Temperatur
Pada pembuatan termometer, skala temperatur ditentukan dengan cara berikut
(Gambar 7-5): mula-mula termometer diletakkan dalam es dan air, yang berada
dalam kesetimbangan termal pada tekanan 1 atm. Kolom air raksa akan turun atau
naik tergantung pada temperatur awal air raksa, yaitu lebih dingin atau lebih panas
dan pada campuran air dan es tadi. Tetapi akhirnya gerakan kolom air raksa
berhenti. Ini berarti thermometer berada dalam kesetimbangan termal dengan air
dan es. Pada saal inilah posisi kolom air raksa diberi tanda (ini adalah temperatur
titik es, dinamakan juga titik beku normal air). Selanjutnya thermometer
diletakkan dalam air mendidih pada tekanan 1 atm, dan kolom air raksa akan naik
sampai thermometer berada dalam keadaan setimbang termal dengan air
mendidih. Posisi ini ditandai. Ini adalah temperatur titik uap atau dinamakan juga
titik didih normal air.
7.4.2. Skala Celsius
Pada skala Celsius, temperatur titik es didefinisikan sebagai nol derajat Celsius
(00C) dan temperatur titik uap sebagai 100 derajat Celsius (1000C). Ruang antara
titik es dan titik uap dibagi menjadi 100 selang (derajat) yang sama dan
penandaan (derajat) diteruskan di bawah tanda titik es dan diatas tanda titik uap.
7.4.3. Pengukuran Temperatur Benda
Pengukuran temperatur benda dilakukan dengan cara menempatkan thermometer
agar berada dalam kontak termal dengan benda, ditunggu agar kesetimbangan
termal dicapai. Bila dicapai kesetimbangan termal, posisi kolom air raksa dicatat,
Jika Lt adalah panjang kolom air raksa, temperatur benda dalam derajat Celsius tC
dinyatakan oleh
tC
Lt L0
x1000
L100 L0
Dengan L0 adalah panjang kolom air raksa saat thermometer berada dalam titik
beku air dan L100 adalah panjang kolom air raksa saat thermometer berada pada
titik didih air.
7.4.4. Skala Fahrenheit
Pada skala Fahrenheit, temperatur titik es didefinisikan sebagai 320F dan
temperatur titik uap sebagai 2120F. Ruang antara titik es dan titik uap dibagi
menjadi 180 selang (derajat) yang sama dan penandaan (derajat) diteruskan di
bawah tanda titik es dan diatas tanda titik uap.
7.4.5. Skala Reamur
Pada skala Reamur, temperatur titik es didefinisikan sebagai 0 0R dan temperatur
titik uap sebagai 800R. Ruang antara titik es dan titik uap dibagi menjadi 80 selang
(derajat) yang sama dan penandaan (derajat) diteruskan di bawah tanda titik es
dan diatas tanda titik uap.
7.4.6. Termometer Gas dan Skala Kelvin
Pada termorneter ini volume gas dijaga agar tetap konstan dan tekanan gas
digunakan sebagai sifat termometrik. Gambar 7-6 menunjukkan thermometer gas
volume konstan. Volume gas dalam tabung P dijaga konstan dengan menaikkan
atau menurunkan pipa B agar air raksa dalam pipa A tetap pada tanda nol.
Tekanan gas diperoleh dengan membaca tinggi kolom air raksa h dalam tabung B.
Tekanan titik es dan tekanan titik uap dilakukan dengan cara biasanya, dan selang
antara kedua titik dibagi menjadi 100 derajat yang sama (untuk skala Celsius).
Misalnya tekanan titik es adalah Pes, tekanan titik uap adalah Puap, dan tekanan
ditempat yang temperaturnya akan ditetapkan adalah Pt. Temperatur dalam derajat
Celsius didefinisikan sebagai
Gambar 7-7 menunjukkan grafik temperatur yang diukur terhadap tekanan dalam
thermometer gas volume konstan. Tampak pada grafik diatas, bila garis lurus ini
diekstrapolasi ke tekanan nol, temperatur mendekati - 273,150C. Nilai ini selalu
sama, tidak tergantung pada jenis gas yang digunakan. Akan tetapi dalam
pengukuran ini ada ketidakpastian eksperimental yang disebabkan oleh kesulitan
dalam mengulang keadaan titik es dan titik uap dengan ketepatan tinggi dalam
P
x 273,16 K
Ptripel
kesetimbangan termal dengan benda yang temperaturnya akan diukur. Ptripel adalah
tekanan gas dalam thermometer ketika thermometer berada didalam air-es-uap
pada titik tripe. Temperatur sebesar - 273,15 0C disebut temperatur nol mutlak
yang dipakai sebagai titik nol dan skala Kelvin, yaitu 0 K = - 273,15 0C. Ukuran
derajat pada skala Kelvin sama dengan ukuran derajat pada skala Celsius,
sehingga bila dikonversikan diperoleh persamaan
T = tc + 273,15 K
Skala Kelvin disebut juga skala mutlak (absolute). Karena itu kebanyakan rumusrumus fisika lebih mudah dinyatakan dengan skala Kelvin dibanding dengan skala
lainnya. Untuk keperluan tertentu, temperatur nol mutlak boleh dibulatkan
menjadi 0 K 2730C, sehingga untuk memperoleh temperatur mutlak dengan
mudah dapat ditambahkan 273 pada temperatur Celsius. Gambar 7-6
menunjukkan hubungan antara skala Celsius, Fahrenheit, Kelvin dan Reamur.
Gambar 7-9 : hubungan antara skala Celsius, Fahrenheit, Kehin dar Reamur.
Hubungan antara skala Celsius, Fahrenheit, Kelvin dan Reamur dapat dinyatakan
sebagai berikut:
L L0
X X0
Lt L0 X t X 0
Xt
Lt
L0
= titik es thermometer L
X0
= titik es thermometer X
Celsius
Fahrenheit
Reamur
temperature
TC 0C
Celsius tC
Fahrenheit tF
Reamur tR
5
(t F 32) 0 C
9
5 0
tC t R C
4
tF
tC
9
tC 32 0 F
5
tF
tF
tR
9
t R 32
4
tR
4 0
tC R
5
4
(t F 32) 0 R
9
tR
Contoh 7-1
Suatu benda jika diukur temperaturnya menggunakan thermomete Celsius
menunjukkan 500C. Berapa derajat temperatur benda itu jika diukur menggunakan
thermometer Fahrenheit, Kelvin dan Reamur?
Jawab
Misalkan: L = thermometer Celsius dan X = thermometer Fahrenheit
Maka:
L
= 500C
L0
= 00C
Lt
= 1000C
= ..
Xt
= 212 0F
X0
= 320F
50 0
X 32
= 500C
L0
= 00C
Lt
= 1000C
= ..
Xt
= 2730K
50 0
X 273
diperoleh X = 323 K
100 0 373 273
= 500C
L0
= 00C
Lt
= 1000C
= ..
Xt
= 800R
X0
= 2730R
50 0
x0
diperoleh X = 400R
100 0 80 0
9
9
tC 32 .50 32 122 0 F
5
5
4
4
t R tC .50 40 0 R
5
5
T t c 273 50 273 323K
tF
Contoh 7-2
Sebuah thermometer A digunakan untuk mengukur temperatur benda. Saat es
sedang melebur thermometer A menunjukkan angka 300, dan saat es air sedang
mendidih thermometer A menunjukkan 1500. Berapa skala yang ditunjukkan
thermometer A, bila sebuah benda temperaturnya 50C?
Jawab
Misalkan : L = thermometer Celsius dan X = thermometer A
Maka:
L
= 500C
L0
= 00C
Lt
= 1000C
At
= 1500A
A0
= 300A
50 0
A ( 30)
diperoleh A= 600A
100 0 150 ( 30)
besar
dan
gerak
molekul-molekulnya
menjadi
cepat
yang
dan gaya kohesinya semakin kuat, maka jarak antarmolekul semakin dekat. Secara
makroskopis (dilihat secara fisik) benda mengalami penyusutan. Peristiwa
pemuaian dan penyusutan benda disebut ekspansi termal.
7.5.1. Pemuaian Panjang Zat Padat
Pada zat padat, pemuaian terjadi ke segala arah. Maksudnya, bila zat padat
dipanaskan maka akan terjadi pemuaian dalam arah panjang, luas dan sekaligus
volume. Sifat pemuaian zat padat dapat dimanfaatkan untuk A. Memasang ban
besi atau baja. Lubang lingkaran luar rodanya dibuat lebih besar dan pada lubang
lingkaran ban baja. Bila ban baja tersebut dipanaskan, maka ban itu memuai
sehingga mudah dimasukkan kedalam roda. Ban baja akan merekat sangat kuat
pada roda apabila dalam keadaan dingin. B. Mengeling dua buah pelat besi atau
logam. Lubang kedua pelat besi itu dimasuki kelingan yang sudah dipanaskan,
kemudian ditempa dalam keadaan panas. Kedua pelat akan terkeling dengan kuat
setelah dingin. C (Gambar 11-1). Menghindari kerusakan akibat pemuaian sudah
jembatan. Dibagian bawah jembatan diletakkan rolan atau silinder baja dan pada
ujung jembatan selalu diberi kerengangan untuk mengantisipasi adanya pemuaian
ataupun penyusutan agar jembatan selalu stabil.
Berdasarkan percobaan ternyata pemuaian panjang berbagai jenis bahan berbedabEda. Pemuaian panjang benda dipengaruhi oleh panjang benda mula-mula,
kenaikan temperatur dan jenis bahan.
Perhatikan Gambar 7-11. Untuk perubahan temperatur yang kecil T = T T0,
fraksi perubahan panjang benda berbanding lurus dengan perubahan temperatur
yang dapat dinyatakan sebagai berikut.
L L0 L
T
L0
L0
atau
L = L0T
Dengan adalah koefisien mulai panjang yang mempunyai satuan K -i, L0 adalah
panjang benda pada temperatur T0 dan L adalah panjang benda pada temperatur T.
Bila persamaan 7-6 diturunkan lagi untuk mendapatkan panjang benda maka
L0T
L L0
L0T
= L0 + L0T
= L0 (1+T)
Contoh 7-3
Sebuah logam baja yang panjangnya 1000 m pada temperatur 300C dipanaskan
sampai 600C. Jika koefisien muai panjang logam itu 1,1.10-5 0C-1 (a) berapa
pertambahan panjang logam itu (b) berapa tegangan tekan yang terjadi bila kedua
ujungnya dijepit sehingga tidak dapat memuai ataupun menyusut? (c) Bagaimata
caranya agar tegangan tekan tersebut tidak terjadi ? Ybaja = 2.1011 N/m2
Jawab
(a)
T = 60 30 = 300C
L = L0T = 1,1.10-5 . 1000. 30 m = 0,33 M = 33cm
(b)
Tegangan yang terjadi bila kedua ujungnya dijepit sehingga tidak dapat
memuai ataupun menyusut adalah sebagai berikut
Modulus Young Y =
F
L
Y
A
L
F .L
, maka tegangan yang terjadi adalah
A.L
F
0,33
2 x1011.
6,6 x10 7 N / m 2
A
1000
Tegangan ini sekitar sepertiga tegangan patah untuk baja yang ditekan.
Tegangan sebesar ini menyebabkan baja melengkung dan bentuknya
berubah secara tetap.
(c)
agar tidak terjadi tegangan sebesar itu, kedua ujung baja itu harus bebas
(tidak dijepit) atau disediakan ruang untuk kejadian pemuaian tersebut.
atau
A A0 T ,
= L2
A0 (1 + T) = A0 (1+2T)
Atau
= 2
Contoh 7-3
Sebuah aluminium berbentuk bujursangkar pada temperatur 50 0C luasnya 10 m2.
Besi ini dipanaskan hingga temperaturnya menjadi 1500C. Koefisien muai panjang
aluminium adalah 2,4 x 7-5 5 K-1. Berapa luas aluminium itu sekarang.
Jawab
= 150 50 = 1000c
Atau
V = V0T,
Dengan adalah koefisien muai volume yang mempunyai satuan K -1. V0 adalah
volume benda pada temperatur T0 dan V adalah volume benda pada temperatur T
Bila persamaan 7-11 diturunkan lagi untuk mendapatkan volume benda maka
V V0 = V0T
Atau
V = V0(1 + T)
Hubungan dan dicari dengan melihat kenyataan bahwa volume V sama dengan
pangkat tiga dari panjang L3, jadi
V
V0 (1+T)
= L3
= [L0 (1+ T3
volume yang bisa dianalisis. Karena itu persamaan pemuaian volume untuk zat
cair adalah
V = V0 (1 + T)
adalah koefisien muai zat cair.
7.7. Anomali Air
Pada umumnya bila zat cair dipanaskan akan mengalami pemuaian. Namun
hal ini tidak berlaku untuk air, khususnya bila air dipanaskan mulai dari
temperatur 00C sampai dengan 40C, air akan menyusut. Selain itu massa jenis air
akan bertambah dan pada temperatur 40C mencapai harga maksimum, yaitu 1.
Setelah temperaturnya mencapai 40C, bila dipanaskan air, akan memuai kembali.
Tampak pada gambar Gambar 7-13 bahwa volume terkecil air terjadi pada
temperatur 40C dan pada Gambar 7-14 tampak bahwa massa jenis air terbesar
pada temperatur 40C, besarnya 1 g/cm3. lni yang menyebabkan es mengapung
didalam air, karena masa jenis es lebih kecil dari pada massa jenis air yaitu 0,917
g/cm3. Gambar 7-15 menunjukkan kehidupan ikan di sebuah danau yang
pemukaannya membeku menjadi es. Es ini berfungsi sebagai alat penyekat (bahan
isolasi) yang melindungi air dibawahnya dari kondisi dingin di atas permukaan
danau. Sehingga air didalam danau lebih hangat dibanding di permukaan danau,
dan ikan bisa hidup nyaman didalam danau walaupun permukaannya membeku
menjadi es.
Contoh 7-4
Sebuah bejana kaca 2 liter diisi alcohol sampai penuh pada temperatur 100C. Jika
temperaturnya dinaikkan menjadi 300C, berapa liter alcohol yang tumpah dari
bejana itu? Koefisien muai volume alcohol 1,1 x 7-3 K -1 dan Koefisien muai
panjang kaca 9x7-6 K-1.
Jawab
T = 30 10 = 200C
Perubahan volume alcohol: V = VoT = 2. 1,1 x 7-3 . 20 = 4,4 x 7-2 L = 44 mL
V0
Koefisien muai gas pada tekanan tetap adalah bilangan yang menyatakan
pertambahan volume dari 1 m3 gas, pada kenaikan temperatur 10C atau 1 K padaa
tekanan tetap. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan berikut pada berbagai perubahan temperatur diperoleh harga p =
1
dan harga untuk setiap gas adalah sama.
273
Dari grafik hubungan antara volume dan perubahan temperatur (Gambar 7-16),
ternyata grafiknya berupa garis lurus dan volume gas sama dengan nol pada
temperatur 273,150C. Ini berarti Volume gas berbanding lurus dengan
temperatur, yaitu
V = C.T
atau
V
= C pada tekanan konstan (Isobar)
T
P0
Koefisien muai gas pada volume tetap adalah bilangan yang menyatakan
pertambahan tekanan gas, pada kenaikan temperatur 10C atau 1 K pada volume
tetap. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan
berikut pada berbagai perubahan temperatur diperoleh harga v =
1
, dan harga
273
v untuk setiap gas adalah sama. Dari grafik hubungan antara tekanan dan
perubahan temperatur (Gambar 7-17), ternyata gratiknya berupa garis lurus dan
tekanan gas menjadi nol pada temperatur 273,150C. Hal ini terjadi saat molekulmolekul gas tidak bergerak lagi atau mempunyai energi kinetic minimum. Karena
itu Lord Kelvin menyatakan bahwa temperatur - 273,15 0C sebagai titik nol
mutlak, dan dianggap tidak ada temperatur yang lebih rendah dari - 273,150C.
Berdasarkan grafik pada Gambar 7-17, maka Tekanan gas berbanding lurus
dengan temperatur, yaitu
P = C.T
atau
P
=C
T
C adalah konstanta
Persamaan gas pada volume konstan dan pada tekanan konstan disebut sebagai
hukum Gay Lussac, dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Gas dianggap ideal
2. massa gas tetap
3. Tidak terjadi perubahan wujud
4. tidak terjadi reaksi kimia
7.8.3. Pemanasan Gas pada Tekanan dan Volume Berubah
Untuk gas ideal pada tekanan rendah dengan massa tetap dan tidak terjadi reaksi
kimia akan berlaku hukum Boyle-Gay Lussac.
PV
C
T
Jawab
T1
V1 = 30 m3
T2
V2 = ?
atau
V1 V2
30
V
2
, maka
T1 T2
300 600
V2 = 60 m3
Contoh 7-6
Gas Oksigen dimasukkan dalam silinder yang bertekanan 200 kPa (kilo Pascal).
Gas dipanaskan dan temperatur 100 K hingga 200 K dengan volume dijaga tetap.
Berapa tekanan gas sekarang?
J awab
T1 = 100 K
T2 = 200 K
P1 = 200 kPa
P2 = ?
atau
P1 P2
200
P
2
, maka
T1 T2
100 200
P2 = 400 kPa.
Contoh 7-7
Dalam sebuah bejana terdapat 50 liter gas yang temperaturnya 200 K pada
tekanan 15 atm. Kemudian temperatur gas dinaikkan menjadi 400 K dan tekannya
menjadi 7,5 atm. Berapa volume gas sekarang?
Jawab
V1
= 50 liter
T1
= 200 K
P1
= 15 atm.
V2
=?
T2
= 400 K
P2
= 7,5 atm.
P1V1
PV
2 2
T1
T2
15.50 7,5.V2
200
400
V2
= 200 liter
P1V1 = P2V2
atau
PV = konstan
Hukum Charles
Jika tekanan dijaga agar konstan, maka volume dan temperatur gas mengikuti
persamaa berikut
V1 V2
T1 T2
Atau
V
= konstan
T
Hukum Gay-Lussac
Jika volume dijaga agar konstan, maka tekanan dan temperatur gas mengikuti
persamaan berikut :
P1 P 2
T1 T2
Atau
P
= kosntan
T
2.
3.
4.
5.
Tidak ada gaya antara partikel yang satu dengan yang lain, kecuali bila
bertumbukan.
6.
7.
7.10.1.
Tekanan Gas
Misalkan ruang tempat gas berada dianggap berbentuk kubus dengan panjang
rusuk d (Gambar 7-18). Misalkan sebuah atom massa m bergerak dengan
kecepatan v. Komponen kecepatan atom pada sumbu x, y, dan z masing-masing
adalah dan vz. Perhatikan gerak atom sepanjang sumbu x dengan kecepatan vx.
Atom tersebut bergerak hilir mudik sejajar sumbu x dengan kecepatan vx. Tiap kali
tumbukan atom dengan permukaan dinding kubus, kecepatan itu berubah dari + vx
menjadi vx. Jadi atom mengalami perubahan momentum sehesar m (- vx) m(+vx) = - 2m vx.
Sebaliknya atom memberikan momentum sebesar +2m vx kepada dinding. Selang
waktu antara dua buah tumbukan berturut-turut antara atom dengan permukaan
dinding sama dengan waktu yang diperlukan oleh atom untuk bergerak ke dinding
yang satu dan kembali, atau menempuh jarak 2 d, yaitu
t
2d
vx
Fx . v = 2 m vx
x
Maka gaya rata-rata untuk satu atom dapat dinyatakan dengan persamaan :
Fx =
mv 2 x
d
Fx N
mv 2 x
d
Tekanan rata-rata pada permukaan adalah hasil bagi antara gaya F x dengan luas
bidang tekan d2. Jadi
Px N
mv 2 x
d3
mv 2 x
Px N
V
Dengan cara yang sama diperoleh
Py N
mv 2 y
V
Pz N
mv 2
V
1
3
2
2
2
2
Dengari demikian v x v y v z v dan
1 mv 2
N
3
V
Dalam gas ideal sesungguhnya atom-atom mempunyai kecepatan yang tidak sarn.
Sebagian bergerak lebih cepat, sebagian lebih lambat. Tetapi sebagai pedekatan
2
kita ambil kecepatan rata-ratanya. Jadi V2 = vrata
, maka
2
1 mvrata
P N
3
V
7.10.2.
Temperatur
2
NEkrata
3
Atau
Ekrata
2
kT
3
2
kT . Jadi temperatur mutlak adalah
3
ukuran energi kinetic translasi rata-rata atom. Sebenarnya atom-atom tersebut juga
memiliki energi kinetic rotasi dan vibrasi (Gambar 7-19), tetapi bagi perhitungan
tekanan yang diberikan oleh gas pada dinding wadahnya hanya energi kinetic
translasi saja yang penting.
Energi kinetic translasi total n mol gas yang mengandung N molekul adalah
1
mv 2
2
Ek N
rata rata
3
3
NkT nRT
2
2
3
3
kT per molekul dan
RT per mol.
2
2
Persamaan 7-26 dapat digunakan untuk menghitung kelajuan molekul dalam gas.
Harga rata-rata v2 adalah
v
2
rata rata
3kT 3 N A kT 3RT
m
N Am
M
Dengan M = NA.m adalah massa molar. Akar dan (v2)rata-rata adalah akar rata-rata
kuadrat (root mean square = rms):
vrms
v
2
rata rata
3kT
3RT
M
Contoh 7-8
Hitunglah vrms dari molekul gas nitrogen dalam keadaan standart (00C). (M = 28
kg/kmol, R = 8,31x103 J/kmol.K,)
Jawab:
T = 0 + 273 = 273 K
Vrms =
7.10.3.
3RT
3.8,31x10 3.273
493.m / s
28
Telah diketahui bahwa semua molekul dalam gas kelajuannya tidak sama, ada
yang cepat ada pula yang lambat dan ada pula yang bergerak dengan kelajuan
sedang. Kelajuan molekul seperti ini dapat digambarkan oleh fungsi distribusi
kelajuan. Salah satunya adalah fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann yang
dirumuskan sebagai berikut
3
2
4 3
f (v )
2kT
v e
mv 2
2 kT
vmaks
Kelajuan akar kuadrat ratarata vrms diperoleh dengan cara mengalikan v2 dengan
fungsi f(v) untuk rentang dv dari 0 sampai tak hingga, yaitu
v
2
v
2
v
2
rata rata
v 2 f (v )dv
0
rata rata
rata rata
v
0
4 m
2kT
4 m
2kT
4 m
v rata rata
2kT
3kT
v 2 rata rata
m
3kT
vrms
m
2
3
2
3
2
v e
v e
mv 2
2 kT
mv 2
2 kT
dv
dv
0
3
2
3
2kT
8
m
Kelajuan rata-rata vrata diperoleh cara mengalikan v dengan fungsi f(v) untuk
rentang dv dari 0 sampai takhingga, yaitu
vrata
vf (v)dv
0
vrata
vrata
vrata
2kT
2kT
3
2
v e
3
v e
mv 2
2 kT
dv
mv 2
2 kT
24.k .T
3. .m
vrms
2kT
3kT
:
m
m
vrata
vrms
24.k .T
:
3. .m
2
3
3kT
8
3
jadi
jadi
Contoh 7-9
Hitunglah vrms, vmaks dan vrata dari molekul gas hydrogen pada suhu 200C. (m = 2
kg/kmol, k = 1,38 x 7-23 J/K)
Jawab
T = 20 + 273 = 293 K
3RT
3.8,31x103.293
1911,0847.m / s
M
2
0,817vrms 0,817 x1911,0847 1561,3561m / s
vrms
vmaks
Soal-soal latihan
1.
b.
c.
d.
2.
Es melebur
Thermometer skala X
400
Thermometer skala Y
200
a.
Maka 200 X = .. 0Y
b.
Air mendidih
1600
1800
Tx + tY = 840, maka tc =.
3.
Thermometer skala X
Thermometer skala Y
Pada temperature berapa tX = tY
4.
Es melebur
- 400
- 200
Air mendidih
1100
1600
Jika hubungan antara thermometer skala X dan skala Y adalah linier, maka...
a.
200 X = 360Y
- 100 X = 120 Y
Jadi 560 Y = 0X
b.
400 X = 1000 Y
-320 X = -100Y
Jadi 450 Y = 0X
5.
6.
Berapa panjang kawat tembaga pada 800 C jika pada 200 C panjangnya
71,28 m (tembaga = 17 x 10-6 / 0C)
7.
Berapa selisih panjang keduanya pada 1000C jika muai panjang besi dan
seng masing-masing 12 x 10-6 / 0C dan 29 x 10-6 / 0C.
8.
9.
10.
11.
Volume logam pada 200 C adalah 281,328 cm3 dan menjadi 281,834 cm3
pada 700 C. Berapa panjang kawat logam pada 90 0 C jika pada 100 C
panjangnya 83,72 cm?
12.
Balok logam volumenya 429,725 cm3 pada 200 C dan bertambah 1,096 cm3
jika dipanaskan sampai 800 C. Berapa panjang kawat logam pada 1000 C,
jika pada 00 C panjangnya 188,23 cm.
13.
14.
Bejana dari gelas penuh berisi air raksa sebanyak 124,7 cm 3 pada 00 C.
Berapa air raksa tumpah jika bejana beserta isinya dipanaskan sampai 43,8 0
C. Muai ruang dan muai panjang dari air raksa dan gelas masing-masing
adalah 0,000181 / 0C dan 8 x 10-6 / 0C. Massa jenis air raksa 13,6 g/cm3 pada
saat itu.
15.
Tangki besi pada 00 C volumenya 21,35 m3. Berapa m3 minyak pada 100 C
dalam tangki jika pada 400 C tangki penuh dengan minyak? Muai panjang
besi 1,2 x 10-6 0C dan muai ruang minyak 0,001 / C.
16.
Bola gelas pada 0 0C volumenya 214,97 cm3, massanya 28,17 gram. Pada
80 C, bola tersebut berisi x gram raksa dan jika dimasukkan ke dalam air
ternyata volume bola dalam air dan volume yang lain di atas
permukaan air. Berapa x ? Muai panjang gelas 8 x 10-6 / 0C.
17.
Ban dan besi hendak dipasang pada roda kayu yang diameternya 100 cm.
Diameter ban besi 5 mm kurang dari diameter roda. Berapa temperatur
harus dinaikkan agar ban besi tepat masuk pada roda?
(besi = 12 x 10-6 / 0C)
18.
Pada temperatur 50 0C dan 450 0C, dua penggaris daei besi dan tembaga,
mempunyai beda panjang sama yaitu 2 cm.
Muai panjang besi = 12 x 10-6 / 0C dan muai panjang tembaga 17 x 10 -6 / 0C.
Berapa panjang masing-masing penggaris pada 00?
19.
Silinder gelas pada 0 0C berisi 100 gram air raksa sedang pada 2 0C berisi
penuh 99,7 gram air raksa, Jika koefisien muai ruang air raksa 18 x 10-5 0C,
berapa koefisien muai panjang gelas?