Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Suhu Mutlak

Pengertian absolute temperature atau definisi suhu mutlak adalah derajat


panas suatu benda yang didasarkan pada derajat thermometer Kelvin (K). skala
ini digunakan sebagai satuan suhu dalam Sistem Internasional (SI). Jika
dibandingkan dengan skala thermometer celcius dinyatakan sebagai berikut
T = 273,16° + tc

keterangan
tc = suhu dalam derajat celcius
T = suhu mutlak dalam derajat Kelvin

Laju gerak molekul akan berkurang jika suhu turun. Pada saat suhu benda
mencapai -273,16° gerak molekul benda akan berhenti dan tidak ada lagi panas
yang dapat diukur. Suhi ini dipakai sebagai acuan mutlak skala suhu. Oleh
karena itu, disebut nol mutlak. Suhu mutlak dinyakan dalam derajat
thermometer Kelvin, sesuai dengan nama Lord Kelvin, ilmuwan berkebangsaan
Inggris abad XIX yang mengusulkan hal itu

SUHU NOL MUTLAK

Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan
energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di
tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda,
makin tinggi suhu benda tersebut.
Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan.
Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada
tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman
pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala
Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin
dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak.
Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907)
menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273
K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama
dengan 0 K atau -273°C.

Gerak acak atom-atom penyusunnya tiba-tiba saja lumpuh. Atom-atom itu


mengubah sifatnya menjadi teratur dalam setiap pergerakannya. Sifat itu
menyebabkan suatu cairan tidak lagi memiliki viskositas atau friksi sama sekali:
cairan itu dapat mengalir meluapi sebuah cangkir, mengalir keluar
melalui pori yang teramat kecil, dan serangkaian efek lainnya yang "tidak
biasa".

Nol mutlak atau nol absolut adalah suhu di mana molekul tidak bergerak
(relatif terhadap molekul lain secara keseluruhan). Berada pada temperatur
yang rendah memiliki beberapa konsekuensi termodinamika, contohnya,
pada nol absulot semua gerakan molekular tidak berhenti tetapi tidak memiliki
energi yang cukup untuk berpindah ke sistem lain. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa pada temperatur 0 Kelvin energi molekular bernilai minimal.

sebenarnya pernah disebutkan suhu nol mutlak adalah -273,18 derajat celcius.
Namun, penelian selanjutnya menunjukkan suhu -273,15 derajat celcius
Secara teori, Nol mutlak atau nol absolut adalah suhu terendah yang mungkin
terjadi. Pada suhu nol mutlak ini, molekul tidak bergerak (relatif terhadap
molekul lain secara keseluruhan). Berada pada temperatur yang rendah
memiliki beberapa konsekuensi termodinamika, contohnya, pada nol absulot
semua gerakan molekular tidak berhenti tetapi tidak memiliki energi yang
cukup untuk berpindah ke sistem lain. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
pada temperatur nol mutlak, energi molekular bernilai minimal.

Titik nol pada skala temperatur termodinamika di seperti skala Kelvin, dan
skala Rankine di set pada nilai nol mutlak. Berdasarkan kesepakatan
internasional, nol mutlak didefinisikan sebagai temperaratur nol pada skala
Kelvin, dan −273.15° pada skala Celsius. [1][2] Nilai ini sama dengan −459.67°
pada skala Fahrenheit[3] dan 0° pada skala Rankine.[2]

Jawaban pr

Apakah pada Temperature Nol Mutlak (0 K) partikel benar-benar berhenti


bergerak?

Gerak atom dan gerak molekul tidak berhenti total pada nol mutlak. Teori
mengatakan bahwa meskipun sedikit sekali sisa energi pastilah masiih ada.
Akan tetapi noL mutlak memang tidak didasarkan pada gerak molekul. Nol
mutlak adalah temperature ketika suatu gas menyusut begitu dahsyat karena
dingin sampai menghilang seluruhnya. Memang, belum ada seorang pun
berhasil mendinginkan suatu benda sampai tepat ke nol mutlak, bahkan secara
teori pun kondisi itu tidak akan pernah betul-betul tercapai walaupun sejumlah
eksperimen telah berhasil mendekatinya sampai satu per sekian miliar derajat.
yang jelas, kita harus menaruh suatu zat dalam isolator yang mutlak, dalam arti
tidak ada panas sedikit pun yang boleh menembusnya. Untuk mempermudah
pemahaman kita tentang nilai NOL MUTLAK perhatikan penjelasan dibawah
ini:
Misalkan saja anda disiram dengan bensin terus dibakar, maka anda akan
berlari lari dengan cepat untuk mencari air guna memadamkan api tersebut,
dan jika anda dimasukan kedalam sebuah lemari es yang sangat dingin maka
anda akan membeku dan tidak dapat bergerak lagi, sama halnya dengan
ilustrasi tersebut, partikel juga akan bergerak cepat jika suhunya terus
ditingkatkan, dan partikel akan bergerak lambat jika suhunya terus diturunkan.
Jika suhu pada partikel terus diturunkan hingga partikel tersebut tidak
bergerak lagi, maka kondisi temperatur dimana partikel tidak bergerak lagi
disebut dengan temperature Mutlak Nol yang pernah diukur oleh seorang
ilmuan bernama Kelvin.

Perbedaan Suhu Air Mendidih di Berbagai Tempat

Pada umumnya air mendidih pada suhu 100 derajat celcius. Mungkin ada
diantara kita yang beranggapan bahwa suhu di pantai lebih panas dibanding
dengan suhu di pegunungan, sehingga kenaikan suhu air untuk mencapai titik
didih lebih cepat dibandingkan dengan jika suhu di sekitarnya lebih
dingin. Pada kenyataannya tidaklah demikian.

Mengapa?

 Hal ini dipengaruhi oleh tekanan udara disekitarnya;


 Nilai 100 derajat Celcius adalah titik didih air pada tekanan udara normal
yaitu 1 atm (atmosfer) atau setara dengan 76 cmHg.
 Tekanan udara di dataran rendah lebih tinggi dibanding tekanan udara
di pegunungan.
 Tekanan udara dipengaruhi oleh kerapatan udara. Jikatekanan udara
besarmaka kerapatan udara menjadi besar pula.Jadi air akan cepat
mendidih di daerah pegunungan daripada di pantai dikarenakan titik
didih di pegunungan < 100 derajat Celcius.
Pembuktian sederhananya dapat kita lihat pada panci presto. Pada suhu
100 derajat celcius air di panci presto belum mendidih.
 Tahukah Anda...? Memasak air di gunung lebih cepat mendidih
daripada memasak air di pantai
 Pada umumnya bahwa air mendidih pada suhu 100 derajat celcius.
Pemikiran awal kita bahwa suhu di pantai lebih panas dibanding dengan
suhu di pegunungan, sehingga kenaikan suhu air untuk mencapai titik
didih lebih cepat dibandingkan dengan jika suhu di sekitarnya lebih
dingin. Pada kenyataannya tidaklah demikian. Hal ini dipengaruhi oleh
tekanan udara disekitarnya juga. Kita tahu bahwa nilai 100 derajat
Celcius adalah titik didih air pada tekanan udara normal yaitu 1 atm
(atmosfer) yang setara dengan 76 cmHg. Kita tahu juga bahwa tekanan
udara di dataran rendah lebih tinggi dibanding tekanan udara di
pegunungan. Tekanan udara dipengaruhi oleh kerapatan udara juga. Jika
tekanan udara besar maka kerapatan udara menjadi besar pula. Jadi air
akan cepat mendidih di daerah pegunungan daripada di pantai
dikarenakan titik didih di pegunungan < 100 derajat celcius. Pembuktian
sederhananya dapat kita lihat pada panci presto. Pada suhu 100 derajat
celcius air di panci presto belum mendidih.
Perbedaan Masak air di Gunung dan Pantai

Mengapa memasak air di daerah pantai lebih cepat mendidih daripada di daerah pegunungan?

Bagi kebanyakan pembaca, pasti akan segera berseru, “ah pertanyaannya salah! Seharusnya di gunung lebih
cepat mendidih daripada di pantai!” Di berbagai buku fisika dan di soal-soal fisika SMP, kebanyakan memang
menyatakan bahwa memasak air di pegunungan lebih cepat mendidih daripada di pantai, tapi apakah benar
demikian? Apakah si-pembuat soal tersebut benar-benar telah mencobanya. Saya yakin, mereka akan terkejut
apabila melakukan percobaan sederhana tersebut dan mendapatkan ternyata masak air di pantai lebih cepat
mendidih. Ingin tahu kenapa?

Permasalahan ini sebetulnya dimulai dengan fakta bahwa titik didih air di pegunungan lebih rendah daripada
di pantai. Memang benar, bahwa titik didih air dipengaruhi oleh tekanan udara, makin rendah tekanan
udaranya, makin rendah pula titik didih air tersebut. Dan seperti kita ketahui tekanan udara di dataran tinggi
rebih rendah daripada di dataran rendah. Bila diketahui ketinggian suatu tempat, kita bisa hitung titik didih air
di tempat itu menggunakan kalkulator ini

Sekarang kita lakukan percobaan di bawah ini:

cari kettle yang ada peluitnya dan dari kaca transparant, seperti gambar di samping. (peluit berbunyi
menandakan air mendidih)
masukkan satu liter air Aqua galon yang berada pada suhu ruang ke dalam kettle
Mulai memasak air tersebut dengan kompor dan catat waktunya menggunakan timer.
Ulangi hal yang sama di atas tapi dilakukan di Lembang, Bandung, menggunakan peralatan yang sama. Untuk
mendapatkan kekuatan kompor yang sama, sebaiknya gunakan kompor listrik dengan setting yang sama

Mana yang mendidih lebih dahulu?

Di Lembang, Bandung, suatu tempat dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1500 meter di atas permukaan
laut, memilliki titik didih air sekitar 95 oC, sedangkan di daerah pantai titik didih air adalah 100 oC. Apakah
memasak sampai air 95 oC lebih cepat daripada sampai 100 oC? Belum tentu! Tergantung suhu awal air
masing-masing.

Yang pernah ke Lembang di bulan-bulan Juli tentu merasakan dinginnya udara tersebut, sekitar 15 oC di pagi
hari, sedangkan di daerah pantai di Jakarta, suhunya sekitar 30 oC. Mana yang lebih cepat, memasak air dari
30 oC sampai 100 oC atau dari 15 oC sampai 95 oC? Mana yang lebih cepat mendidih memasak air hangat atau
air kulkas? Tentu air hangat lebih cepat mendidihnya.
Kesimpulan: Orang-orang yang memasak air di daerah pantai mendapatkan keuntungan karena suhu air
sebelum dimasak lebih tinggi daripada air di pegunungan yang dingin. Belum lagi bila ikut diperhitungkan
udara dingin di sekitar kompor yang membuat proses perpindahan panas menjadi tidak efisien, banyak kalor
terbuang ikut memanaskan udara di sekitarnya.

Mengapa memasak air di daerah pantai lebih cepat mendidih daripada di daerah
pegunungan?

Bagi kebanyakan pembaca, pasti akan segera berseru, “ah pertanyaannya salah! Seharusnya
di gunung lebih cepat mendidih daripada di pantai!” Di berbagai buku fisika dan di soal-soal
fisika SMP, kebanyakan memang menyatakan bahwa memasak air di pegunungan lebih
cepat mendidih daripada di pantai, tapi apakah benar demikian? Apakah si-pembuat soal
tersebut benar-benar telah mencobanya. Saya yakin, mereka akan terkejut apabila
melakukan percobaan sederhana tersebut dan mendapatkan ternyata masak air di pantai
lebih cepat mendidih. Ingin tahu kenapa?

Permasalahan ini sebetulnya dimulai dengan fakta bahwa titik didih air di pegunungan lebih
rendah daripada di pantai. Memang benar, bahwa titik didih air dipengaruhi oleh tekanan
udara, makin rendah tekanan udaranya, makin rendah pula titik didih air tersebut. Dan
seperti kita ketahui tekanan udara di dataran tinggi rebih rendah daripada di dataran
rendah. Bila diketahui ketinggian suatu tempat, kita bisa hitung titik didih air di tempat itu
menggunakan kalkulator ini

Sekarang kita lakukan percobaan di bawah ini:

cari kettle yang ada peluitnya dan dari kaca transparant, seperti gambar di samping. (peluit
berbunyi menandakan air mendidih)
masukkan satu liter air Aqua galon yang berada pada suhu ruang ke dalam kettle
Mulai memasak air tersebut dengan kompor dan catat waktunya menggunakan timer.
Ulangi hal yang sama di atas tapi dilakukan di Lembang, Bandung, menggunakan peralatan
yang sama. Untuk mendapatkan kekuatan kompor yang sama, sebaiknya gunakan kompor
listrik dengan setting yang sama
Mana yang mendidih lebih dahulu?

Di Lembang, Bandung, suatu tempat dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1500 meter di
atas permukaan laut, memilliki titik didih air sekitar 95 oC, sedangkan di daerah pantai titik
didih air adalah 100 oC. Apakah memasak sampai air 95 oC lebih cepat daripada sampai 100
oC? Belum tentu! Tergantung suhu awal air masing-masing.

Yang pernah ke Lembang di bulan-bulan Juli tentu merasakan dinginnya udara tersebut,
sekitar 15 oC di pagi hari, sedangkan di daerah pantai di Jakarta, suhunya sekitar 30 oC.
Mana yang lebih cepat, memasak air dari 30 oC sampai 100 oC atau dari 15 oC sampai 95
oC? Mana yang lebih cepat mendidih memasak air hangat atau air kulkas? Tentu air hangat
lebih cepat mendidihnya.

Kesimpulan: Orang-orang yang memasak air di daerah pantai mendapatkan keuntungan


karena suhu air sebelum dimasak lebih tinggi daripada air di pegunungan yang dingin. Belum
lagi bila ikut diperhitungkan udara dingin di sekitar kompor yang membuat proses
perpindahan panas menjadi tidak efisien, banyak kalor terbuang ikut memanaskan udara di
sekitarnya.

mengapa memasak air di dataran tinggi lebih cepat dari pada memasak air di dataran rendah ?

jawaban : Karena tekanan udara di dataran tinggi lebih rendah dibandingkan dataran rendah yang
membuat titik didih air menurun sehingga air cepat mendidih. Tetapi, itulah yang membuat suhu air
mendidih di dataran tinggi lebih rendah.

Jawaban : Karena suhu air di dataran tinggi lebih rendah, sehingga perbedaan suhu air dan api
berbeda jauh, yang menyebabkan perpindahan kalor lebih cepat ketimbang di dataran rendah

Karena tekanan udara di dataran tinggi lebih rendah dibandingkan dataran rendah yang membuat
titik didih air menurun sehingga air cepat mendidih. Tetapi, itulah yang membuat suhu air mendidih
di dataran tinggi lebih rendah

KARNA TEKANAN ATMOSFET DI DATARAN TINGGI MENDEKATI ANGKA 1,SEHINGGA TITIK DIDIHNY
LEBIH CEPAT
Atau

Titik didih suatu zat berbanding lurus dengan tekanan udara luar (suatu misal jika tekanan udara luar
kurang dari 1 atmosfer maka titik didih air kurang dari 100'c ). Sementara itu, tekanan udara
berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat(elevasi atau altitude). Nah, berdasarkan fakta-
fakta ini, dataran tinggi itu memiliki tekanan udara lebih kecil dibanding dengan dataran rendah.
Otomatis, hal ini akan membuat titik didih air di dataran tinggi turut mengecil juga. Misalnya, dari
semula 100 derajat celcius menjadi 75 derajat celcius. Ini artinya bila di dataran rendah air baru
mendidih setelah mencapai 100 cerajat celcius, di dataran tinggi air tidak perlu mencapai titik 100
derajat celcius, tetapi cukup pada titik 75 derajat celcius saja sudah mendidih.

Atau

100 derajat Celcius adalah titik didih air pada tekanan udara normal yaitu 1 atm (atmosfer). tekanan
udara dataran rendah lebih tinggi ketimbang tekanan udara pegunungan. Tekanan udara
dipengaruhi kerapatan udara. Jika tekanan udara besar, kerapatan udara menjadi besar. Jadi air
cepat mendidih di pegunungan ketimbang di pantai karena titik didih pegunungan lebih kecil dari
100 derajat celcius.

Anda mungkin juga menyukai