Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN

“SIHEPI”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. SITI NABILA SARI 10011181823038
2. HAPPY MIRA JORDANTI 10011181823040
3. ZHAFIRAH YANZLI ANISAH 10011281823090
4. YONATAN STIYAWAN 10011281823091
5. ARMY JUNIAR HIDAYAT 10011281823191
6. RAHMI SAVITRI 10011281823192
7. ANANDITA EKA PUTRI 10011281823193
8. DINDA ERIZKY PRAYOGI 10011381823154
9. ALIA FAIRUS 10011381823162
10. TRI KURNIAWAN 10011381823190

DOSEN PEMBIMBING : DEFNI

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2019

Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Pemurah, karena atas karunia dan berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan,
dengan materi pembahasan tentang “SIHEPI”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaannya.
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Indralaya, November 2019

Penyusun

Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI

Universitas Sriwijaya
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini dalam dunia kesehatan, diagnosis penyakit menjadi hal yang sangat sulit
dilakukan. Namun demikian catatan rekam medis telah menyimpan gejala-gejala penyakit pasien
dan diagnosis penyakitnya.Hal seperti ini tentu sangat berguna bagi para ahli kesehatan.Mereka
dapat menggunakan catatan rekam medis yang sudah ada sebagai bantuan untuk mengambil
keputusan tentang diagnosis penyakit pasien.(Prasetyo, 2012).
Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di
Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E, sering muncul sebagai
kejadian Luar Biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, bersifat akut dan dapat sembuh dengan baik. Sedangkan Hepatitis B, C
dan D (jarang) ditularkan secara parenteral, dapat menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis dan
lalu kanker hati. Virus Hepatitis B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar
240 juta orang diantaranya menjadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita
Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta orang. Sebanyak 1,5 juta penduduk dunia
meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis.
Melihat kenyataan bahwa Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
serius dan mengglobal, maka pada tahun 2010 pada sidang WHA (World HealthAssembly) ke 63
di Geneva tanggal 20 Mei 2010, Indonesia bersama Brazil dan Colombia menjadi sponsor utama
untuk keluarnya Resolusi tentang Hepatitis Virus, sebagai Global Public Health Concern. Usulan
ini diterima dan keluarlah resolusi tentang Hepatits nomor 63.18 yang menyatakan bahwa :
a. Hepatitis virus merupakan salah satu agenda prioritas dunia
b. Tanggal 28 Juli ditetapkan sebagai Hari Hepatitis Sedunia
Semenjak keluarnya resolusi tersebut, setiap 2 tahun sekali dilakukan evaluasi tingkat
global tentang respons Pengendalian Hepatitis bagi negara negara anggota WHO. Guna untuk
akselerasi program Pengendalian Hepatitis tingkat global, berdasarkan evaluasi respons
semenjak keluarnya resolusi 63.18, maka Indonesia bersama 14 negara lain, pada Sidang WHA
bulan Mei 2014, mengusulkan resolusi untuk pengendalian Hepatitis Virus, yaitu keluarlah

Universitas Sriwijaya
resolusi 67.7 tentang Aksi Konkrit dalam Pengendalian Hepatitis.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013 Kondisi di atas menunjukkan bahwa pada tahun
2013 secara Nasional diperkirakan terdapat 1,2 % penduduk di Indonesia mengidap penyakit
Hepatitis, dan kondisi ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun 2007, yaitu sekitar 0,6 %.
Apabila dikonversikan ke dalam jumlah absolut penduduk Indonesia tahun 2013 sekitar
248.422.956 jiwa, maka bisa dikatakan bahwa 2.981.075 jiwa penduduk Indonesia terinfeksi
Hepatitis.
Untuk mengendalikan virus hepatitis, Kementerian Kesehatan RI memiliki 5 aksi utama
salah satunya yaitu Pengembangan Surveilans Hepatitis untuk mendapatkan data sebagai dasar
untuk penyusunan respons penanggulangan. Oleh karena itu, pada tahun 2016 pemerintah
mengembangkan Sistem Informasi Hepatitis atau biasa disingkat "SIHEPI" untuk memudahkan
pemerintah dalam melakukan pengambilan keputusan dan membuat kebijakan untuk
pengendalian penyakit Hepatitis di Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN PENULISAN

Universitas Sriwijaya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SIHEPI

SIHEPI adalah Sistem Informasi Hepatitis dan PISP yang dikembangkan oleh Subdit
Diare dan Hepatitis. Sistem informasi ini meliputi sistem pelaporan untuk penyakit diare,
hepatitis dan Tifoid. Sistem ini dikembangkan pada bulan September 2016 dan selesai pada
November 2016.
Dalam pengembangannya, sistem ini memadukan alur pelaporan yang saat ini berjalan di
fasyankes, dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan propinsi maupun nasional. Data
pelaporan hepatitis dan PISP yang selama ini sulit untuk didapatkan secara cepat, diharapkan
dengan adanya sistem pelaporan secara elektronik ini bisa didapatkan dengan mudah dan cepat.
Secara umum aplikasi dibagi dua jenis yaitu aplikasi offline yang diinstall di computer milik
fasyankes ( dalam hal ini adalah puskesmas) , serta aplikasi yang berjalan secara online yang
diakses oleh dinas kesehatan kabupaten, dinas kesehatan propinsi, maupun subdit hepatitis dan
pisp sebagai administrator tingkat nasional ).
Aplikasi dilengkapi dengan tampilan dalam bentuk laporan agregat yang bisa ditelusuri
sampai dengan tingkat puskesmas, serta dilengkapi juga dengan laporan dalam format grafik,
excel, maupun format PDF. Data individu pasien hepatitis, tifoid dan diare akan dilaporkan
sampai ke tingkat nasional dan tersimpan di server pusat dengan dilengkapi Nomor Induk
Kependudukan. Diharapkan dengan sudah disertakannya nomor induk kependudukan, nantinya
akan bisa mendukung sistem basis data kesehatan penduduk di Indonesia.

Universitas Sriwijaya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/15073000001/w-a-s-p-a-d-a-2-9-juta-lebih-penduduk-
indonesia-mengidap-hepatitis.html (diakses pada tanggal 06 November 2019)

https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Sistem+informasi+hepatitis&btn
G=#d=gs_qabs&u=%23p%3Da5aYZg-wXGcJ (diakses pada tanggal 06 November 2019)

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai