Anda di halaman 1dari 10

Surveilans Kesehatan Masyarakat pada Penyakit Menular

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Oleh :

Muh.Salman (70200121030)

Wira Utami Putri.RM (70200121027)

Sucitra Arifin (70200121118)

Ridhayanti (70200121017)

Mardiatunnisa (70200121043)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat-
Nya, sehingga Makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan Terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Samata, 28 Oktober 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
A. Tujuan dan Manfaat Surveilans ...................................................................3
B. Jenis dan Metode Pengumpulan Data .........................................................3
C. Sumber Data.................................................................................................3
D. Kegiatan Surveilans .....................................................................................4
BAB III PENUTUP .................................................................................................6
A. Simpulan ......................................................................................................6
B. Saran ............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................7

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat di daerah tropis. Indonesia merupakan salah satu
negara beriklim tropis dengan kasus DBD yang tinggi dibandingkan dengan
negara tropis lain di dunia. Angka kasus baru (incidence rate) DBD pada
tahun 2011- 2013 masih mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 kasus
DBD mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 25,67 per 100.000
penduduk. Kemudian pada tahun 2012 kasus DBD meningkat menjadi 37,1
per 100.000 penduduk dan kembali meningkat di tahun 2013 menjadi 41,25
per 100.000 penduduk. Angka tersebut masih melebihi target nasional 20 per
100.000 penduduk (Infodatin, 2014).
Surveilans merupakan salah satu strategi yang memiliki peranan
penting dalam memantau penyakit DBD. Surveilans atau sistem pencatatan
dan pelaporan pemantauan penyakit memiliki peranan penting dalam upaya
penurunan kasus DBD. Penyebab penyakit DBD ini terus berkembang, maka
dari itu seharusnya sistem pencatatan dan pelaporan guna keperluan
perencanaan, pencegahan dan pembarantasan penyakit DBD harus
didukung oleh sistem yang handal, yakni suatu sistem yang dapat
menyediakan data dan informasi yang akurat, valid dan up to date.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa tujuan dan manfaat pelaksanaan surveilans?
2. Apa jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan?
3. Bagaimana analisis dan interpretasi datanya?
4. Apa saja kegiatan surveilans yang dilakukan?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai beriikut:
1. Untuk mengetahui apa tujuan dan manfaat pelaksanaan surveilans
2. Untuk mengetahui apa jenis dan metode pengumpulan data yang
dilakukan
3. Untuk mengetahui analisis dan interpretasi datanya
4. Untuk mengetahui apa saja kegiatan surveilans yang dilakukan

D. Manfaat
1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
surveilans penyakit menular yaitu Demam Berdarah (DBD)
2. Bagi masyarakat, agar masyarakat dapat berperan serta dalam
mengendalikan penyakit menular yaitu demam berdarah (DBD) di
lingkungan sekitar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan dan Manfaat Surveilans Penyakit Menular (DBD)


1. Tujuan
Tujuan dari penelitian pada jurnal tersebut adalah untuk menggambarkan
sistem surveilans DBD yang sedang berjalan di Puskesmas Jagir, Kota
Surabaya.
2. Manfaat
Manfaat surveilans berdasarkan jurnal tersebut yaitu:
a. Mengidentifikasi pola penyakit, dilihat dari distribusi penyakit dan trend
penyakit
b. Monitoring Kecenderungan Penyakit Endemis
c. Mempelajari Riwayat alamiah penyakit
d. Proyeksi Kebutuhan Pelayanan Kesehatan
B. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
1. Jenis
Jenis penelitian dalam jurnal tersebut merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan sistem surveilans DBD yang
ada di Puskesmas Jagir.
2. Metode
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah
metode wawancara dan studi dokumen.
C. Sumber Data
Pada proses pengumpulan data dilakukan secara aktif dan pasif. Surveilans
aktif dilakukan oleh kader jumantik dan Surveilans pasif dilakukan pada saat
ada pasien yang datang ke puskesmas dan terdiagnosis DBD. Sumber data
yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah data primer dan data sekunder.
Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam
menggunakan pedoman wawancara mendalam. Data sekunder dikumpulkan

3
dengan studi dokumen laporan tahunan, laporan bulanan program DBD, form
pencatatan dan pelaporan DBD dan profil puskesmas.
D. Kegiatan Surveilans
1. Pendeteksian Kasus
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus,
genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. Faktor yang diduga menjadi penyebab kejadian DBD adalah,
di antaranya, perubahan iklim dan curah hujan yang tinggi, Angka Bebas
Jentik (ABJ) yang masih di bawah standar yang ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan (standar ABJ 95%), dan kebiasaan dan perilaku
masyarakat yang juga turut serta dalam meningkatkan kejadian DBD.
2. Pencatatan Kasus
Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yakni dengan form manual
dan komputerisasi. Data yang terkumpul kemudian di-entry ke komputer
kemudian diolah dalam bentuk rekapan data kasus DBD per bulan.
Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik maksimum minimum dan
peta daerah endemis DBD.
3. Analisis dan Interpretasi Data
Karakteristik kasus berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu dapat
menggambarkan pola penyakit pada populasi dan kemudian dapat
digunakan sebagai petunjuk mencari etiologinya. Data berdasarkan
variabel orang (umur, jenis kelamin) merupakan karakteristik individu
yang dapat dihubungkan dengan paparan atau kerentanan terhadap
penyakit DBD, penyakit DBD lebih banyak menyerang kelompok umur
anak-anak. Selain itu pengolahan data Pemantauan Jentik Berkala (PJB)
dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) tidak dilakukan. Hasil olahan
dan analisis data belum dilakukan interpretasi dalam bentuk narasi atau
deskripsi.

4
4. Pelaporan
Di Kota Surabaya jumlah penderita DBD pada tahun 2015 sebanyak 640
orang. Jumlah tersebut sudah menurun dari tahun sebelumnya yang
mencapai 800 orang penderita DBD. Sedangkan angka kematian akibat
penyakit DBD di Kota Surabaya cukup tinggi, yakni pada tahun 2015
mencapai 2 per 100.000 penduduk. Angka kematian tersebut masih
melebihi target yang ditetapkan yaitu <1 per 100.000 penduduk (Dinkes
Kota Surabaya, 2016). Puskesmas Jagir merupakan salah satu
puskesmas yang ada di Kota Surabaya dengan penyumbang kasus DBD
di Kota Surabaya yang cukup banyak. Pada tahun 2015 jumlah kasus
DBD di Puskesmas Jagir sebanyak 29 kasus, 19 kasus terjadi pada laki-
laki dan 10 kasus pada perempuan. Data pada jurnal tersebut disajikan
secara narasi.
5. Diseminasi
Laporan hasil kegiatan surveilans DBD selain diberikan kepada Dinas
Kesehatan Kota Surabaya, didiseminasikan juga ke masyarakat. Namun
belum dilakukan diseminasi informasi kepada pihak-pihak pemegang
kebijakan atau lintas sektor. Umpan balik merupakan salah satu kunci
keberhasilan kegiatan surveilans Laporan yang telah diberikan ke Dinas
Kesehatan Kota Surabaya selanjutnya mendapatkan umpan balik dari
pihak Dinas Kesehatan ke Puskesmas. Umpan balik oleh Dinas
Kesehatan Kota Surabaya diberikan melalui aplikasi WhatsApp dan
pertemuan evaluasi kinerja petugas surveilans puskesmas. Selain itu
pihak puskesmas memberikan umpan balik kepada sumber data, yakni
para kader jumantik.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil jurnal tersebut, maka dapat disimpulkan
pelaksanaan sistem surveilans DBD di Puskesmas Jagir System surveilans
DBD yang sedang berjalan di Puskesmas Jagir belum berjalan dengan
optimal, hal ini ditunjukan dengan ditemukannya masalah-masalah pada
beberapa komponen sistem baik pada input, proses maupun output.
Permasalahan utama yang ditemukan dalam sistem surveilans DBD di
Puskesmas Jagir adalah tidak ada data absensi ketepatan dan kelengkapan
laporan, sehingga indikator kinerja penyelenggaraan surveilans tidak dapat
diukur capaiannya. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan
terhadap pelaksanaan sistem surveilans DBD di Puskesmas Jagir dengan
membuat absensi ketepatan dan kelengkapan setiap pelaporan serta
memberikan pelatihan pengolahan dan analisis data petugas surveilans agar
mampu menghasilkan semua informasi epidemiologis.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan diatas, para pembaca dapat menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan lebih luas lagi untuk mengetahui Surveilans
Kesehatan Masyarakat pada penyakit menular yaitu Demam Berdarah
(DBD).

6
DAFTAR PUSTAKA

Handayani dkk.(2018).Jurnal Penelitian.Gambaran Sistem Surveilans Demam


Berdarah Dengue (DBD).Hal 1-8.Diakses pada tanggal 28 Oktober 2022.

Salim dkk.(2020).Jurnal Kesehatan Vokasional. Pengembangan Sistem Informasi


Surveilans Demam Berdarah Dengue Berbasis Mobile sebagai Sistem Peringatan
Dini Outbreak di Kota Yogyakarta.Vool 6 No.2.Hal 99-108.Diakses pada tangal 28
Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai