Disusun oleh :
Kelompok 5 Kesmas C
Nadiyatul Hasana (K011181372)
Hikmatun Bibi Qurais (K011181384)
Nabila Maimanah (K011181386)
Raflesia Yuannisa Roreng (K011181395)
Andi Nurfauziah Amar (K011181505)
Nurliyah (K011181520)
Intan Novita Sesa (K011181534)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
RahmatNya kami masih diberikan kesempatan untuk bisa menyelesaikan
makalah kami, yang berjudul Pelaksanaan Surveilans Penyakit DBD .
Menyelesaikan makalah ini kami sadari sepenuhnya belum sempurna dari harapan
kita, oleh sebab itu kami mengharapkan kerendahan hati menerima kritikan dan
saran yang sifatnya membangun sehingga kita terarah pada satu jalur menuju
kesempurnaan.
Makalah ini kami susun berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari beberapa
referensi dan juga beberapa pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna dan membantu dalam kegiatan belajar
mengajar surveilans kesmas. khususnya dalam materi Pelaksanaan Surveilans
Penyakit DBD.
Kelompok V Kesmas C
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH SURVEILANS KESMAS .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
D. Kegunaan ................................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Deskripsi atau penjelasan DBD ........................................................................... 3
B. Komponen dan Pelaksana dari Sistem Survailens. ............................................ 4
a. Populasi yang akan diamati ............................................................................. 4
b. Periode pengumpulan data .............................................................................. 4
c. Informasi yang telah dikumpulkan. ................................................................ 4
d. Penyedia Informasi Survailens. ....................................................................... 4
e. Pengirim Informasi. .......................................................................................... 5
f. Penganalisis Data. ............................................................................................. 5
g. Cara Data Dianalisi........................................................................................... 5
h. Frekuensi Penyebaran Informasi. ................................................................... 5
i. Objek Penyebar Luasan Informasi ................................................................. 5
j. Cara Laporan disebarluaskan ......................................................................... 6
C. Evaluasi Sistem Surveilans Menurut Atribut .............................................. 6
BAB III : PENUTUP .......................................................................................................... 7
KESIMPULAN ............................................................................................................... 7
SARAN ........................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8
iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat kita tarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi mengenai penyakit DBD ?
2. Apa saja komponen dan pelaksanaan dari sistem surveilans penyakit DBD?
3. Bagaimana pelaksanaan surveilans penyakit DBD berdasarkan atributnya ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum :
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui bagaimana deskripsi mengenai penyakit DBD
b. Untuk mengetahui apa saja komponen dan pelaksanaan dari sistem
surveilans penyakit DBD
c. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan surveilans penyakit DBD
berdasarkan atributnya
D. Kegunaan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis, makalah ini berguna untuk
menambah wawasan, terutama tentang hal yang berkaitan
denganpelaksanaan surveilans penyakit DBD. Secara praktis makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi:
2
BAB II : PEMBAHASAN
Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus
dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada
manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. Aedes albopictus, Aedes polynesiensis
dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini, namun
merupakan vektor yang kurang berperan. Aedes tersebut mengandung virus
dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian
virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 8 – 10 hari
(extrinsic incubation period) sebelum dapat di tularkan kembali pada manusia
pada saat gigitan berikutnya. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di
3
dalam tubuh nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya
(infektif).
Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan
mengkombinasikan ”3M Plus”, yaitu menutup, menguras dan menimbun.
Pengobatan penderita Demam Berdarah Dengue bersifat simptomatik dan
suportif. [Medula Unila.2014;2(2) : 1-15]
4
profil kesehatan Jawa Timur tahun 2015-2017, dan data curah hujan Kota
Blitar tahun 2015-2017 yang diperolah dari Badan Pusat Statistik Kota Blitar.
e. Pengirim Informasi.
Informasi ini dilaporkan dalam bentuk data dan laporan Dinas
Kesehatan Jawa Timur.
f. Penganalisis Data.
Analisa data ini dilakukan oleh Enda Tri Suryani Mahasiswa
Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Airlangga.
g. Cara Data Dianalisi
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancang bangun
case series. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu
profil kesehatan Jawa Timur tahun 2015-2017, dan data curah hujan Kota
Blitar tahun 2015-2017 yang diperolah dari Badan Pusat Statistik Kota Blitar.
Data yang dikumpulkan kemudian dikelompokkan dalam bentuk table
dandigram, agar mudah diamati kemudian dapat ditarik kesimpulan.
5
sehingga dapat memperhatikan lingkungan sekitar dan kualitas kesehatan di
masyarakat menjadi baik.
j. Cara Laporan disebarluaskan
Hasil penelitian ini dibuat dalam bentuk jurnal dan kemudian
disebarluaskan melalui internet.
a. Kesederhanaan
Kesederhanaan yang mencakup struktur dan kemudahan
pengoperasiannya. Dilihat dari alur pelaporannya sistem surveilans DBD
di Kota Blitar sudah sederhana terbukti dari kemudahan sumber data
dalam melakukan pelaporan.
b. Kerepresentatifan
Kerepresentatifan, yang menggambarkan secara akurat kejadian
dari suatu peristiwa kesehatan dalam periode waktu tertentu dan distribusi
peristiwa tersebut dalam masyarakat menurut tempat dan orang (Depkes
RI, 2003: 35). Dari hasil analisis data yang dilakukan berdasarkan variabel
epidemiologi telah dapat menggambarkan kejadian penyakit DBD di Kota
Blitar, sehingga dapat dinyatakan bahwa sistim surveilans DBD di Kota
Blitar telah representatif.
c. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu beserta kelengkapan laporan merupakan persyaratan
tersedianya data rutin yang berkualitas (Depkes RI, 2001) dan
menggambarkan kecepatan atau kelambatan diantara langkah-langkah
suatu sistim surveilans (Depkes RI, 2003: 37). Ketepatan waktu sudah
sesuai, karena sumber data pada penelitian ini menggunakan data sekunder
yaitu Profil Kesehatan Jawa Timur tahun 2015 hingga 2017, dan data
curah hujan Kota Blitar tahun 2015-2017 yang diperoleh dari Badan Pusat
Statistik Kota Blitar.
6
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
Pola kejadian DBD di kota Blitar menurut jenis kelamin terjadi paling banyak
pada jenis kelamin laki-laki, seperti tahun 2015 dan 2017. Pola kejadian DBD
berdasarkan usia tahun 2015 hingga 2017 paling banyak terjadi pada usia 5-14
tahun. Pola IR di kota Blitar termasuk tinggi karena setiap tahun memiliki angka
>20 dalam 100.000 penduduk. Pola kejadian DBD berdasarkan waktu dan jenis
kelamin didapati pada masing-masing tahun bila rata-rata curah hujan maksimal
maka angka kejadian DBD justru rendah. Bila rata-rata curah hujan tinggi namun
bukan maksimal maka angka kejadian DBD akan tinggi. Angka Kejadian DBD
ditemui pola dari masing-masing tahun angka kejadian tertinggi terjadi pada bulan
Januari dan Februari.
SARAN
1. Perlu kajian yang lebih mendalam tentang beban kerja petugas Surveilans
DBD.
7
DAFTAR PUSTAKA