Anda di halaman 1dari 36

BAB 5

SUHU dan Perubahannya


I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Materi Pembelajaran
Pada suhu berapa air mendidih? Pada suhu berapa air membeku? Pada suhu
berapa dikatakan orang mengalami sakit demam? Suhu selalu dibicarakan
dalam kehidupan sehari hari. Pada bab ini, kamu akan mempelajari suhu, cara
pengukurannya, serta akibat perubahannya.
B. Kompetensi Dasar
3.4. Menganalisis konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan.
C. Tujuan Akhir
3.4.1 Menjelaskan konsep suhu
3.4.2 Menyebutkan jenis termometer berdasarkan bahan pembuatan, skala
dan fungsi
3.4.3 Menentukan skala suhu menggunakan termemoter yang berbeda
3.4.4 Membedakan pemuaian pada zat padat, cair, dan gas
3.4.5 Menghitung pemuaian pada zat padat (muai panjang, muai luas, dan
muai volume)
3.4.6 Menjelaskan pengertian kalor
3.4.7 Menghitung kalor yang diperlukan benda untuk berubah wujud
3.4.8 Membuat diagram perubahan wujud akibat perpindahan kalor
3.4.9 Mengelompokkan jenis-jenis perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari
3.4.10 Menunjukkan hubungan antara kalor, suhu, dan perubahan wujud serta
perpindahan kalor
3.4.11 Menganalisis mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia
dan hewan
3.4.12 Menganalisis hubungan antara perubahan suhu lingkungan terhadap
kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan
D. Rujukan Sumber Pembelajaran
Wahono Widodo dkk . 2016. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
Semester 1. Edisi Revisi 2016. Jakarta. Kemdikbud RI
Khristiyono, M.M., M. Biomed. 2017. Bupena Ilmu Pengetahuan Alam Kelas
VII. Jakarta. Erlangga

Wasis dkk. 2008. IPA TERPADU: SMP/MTs kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Winarsih, Anny. 2008. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Kegiatan Belajar 1
a. Uraian Singkat Materi Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi :


 Menjelaskan konsep suhu
 Menggunakan termometer untuk mengukur suhu zat
 Membuat termometer sederhana, berskala berdasarkan sifat perubahan volume
 Membandingkan skala termometer Celcsius dengan termometer yang lain
 Menyebutkan jenis termometer berdasarkan bahan pembuatan, skala dan fungsi

A. Pengertian Suhu

Untuk mengetahui dengan pasti dingin atau panasnya suatu benda, kamu memerlukan
suatu besaran atau sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur. Suhu adalah suatu
besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Untuk
mengukur panas atau dinginnya sutu benda, diperlukan sebuah alat. Alat yang
digunakan untuk mengukur suhu secara tepat adalah termometer. Prinsip yang
digunakan pada termometer adalah perubahan volume zat cair.

Agar dapat digunakan untuk mengukur suhu secara tepat, termometer harus
memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Mudah dibaca skalanya


2. Peka terhadap perubahan suhu
3. Jangkauan alat ukurnya cukup besar
4. Aman jika digunakan

B. Membuat Skala Termometer


Cara pemberian skala pada termometer disebut kalibrasi. Pemberian skala dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Menentukan titik tetap terbawah


2. Menentukan titik tetap atas
3. Membagi jarak antara titik tetap bawah dengan titik tetap
atas menjadi 100 bagian
4. Skala termometer di perluas
C. Membandingkan Skala Termometer Celcius dengan Skala Termometer Lain

Perbandingan skala suhu pada berbagai jenis termometer berikut ini:

Karakteristik Termometer Termometer Termometer Termometer


Celsius Kelvin Fahrenheit Reamur
Penemu Andres Celsius William Gabriel Rene Antoine
Thomson Fahrenheit Ferchault de
Kelvin Reaumur
Titik tetap 0 oC (titik 273 K 32oF 0oR
Bawah lebur es murni)
Titik tetap Atas 100oC (titik 373 K 212oF 80oR
didih air pada
tekanan
atmosfer)
Jumlah Skala 100 100 180 80
Hubungan antara Celcius, Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur
C=K=F=R
t C −t B T −t B t F −t B t R −t B
= = =
t A −t B t A −t B t A −t B t A −t B
Keterangan:
tC = Suhu skala termometer celsius
T = Suhu skala termometer Kelvin
tF = Suhu skala termometer Fahrenheit
tR = Suhu skala termometer Reamur
tA = Titik tetap atas setiap termometer
tB = Titik tetap bawah setiap termometer
Secara Matematis perbandingan antara Celsius, Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur
adalah sebagai berikut:
tC : T : (tF – 32) : tR = 5 : 5 : 9 : 4
a. Hubungan antara Celsius dengan Kelvin
t C =T −273 atau T =t C +273
b. Hubungan antara Celsius dengan Fahrenheit
5 9
t C = ( t f −32 ) atau t f = t C + 32
9 5
c. Hubungan antara Celsius dengan Reamur
5 4
t C = t R atau t R = t C
4 5

Contoh Soal!
1. Suhu suatu benda 30 oC. Tentukan suhu benda tersebut bila diukur dengan
termometer:
a. Skala Fahrenheit
b. Skala Kelvin
c. Skala Reamur
Penyelesaian!
Diketahui : t C= 30 oC
Dtanyakan : a. t f ?
b. T ?
c. t R

Jawab!

9
a. t f = t C +32
5
9
t f = 30+32
5
t f =54+32
t f =86 ℉

b. T =t C + 273 4
c. t R = t C
T =30+273 5
T =303 K 4
t R = 30
5
t R =24 oR

2. Pengukuran suhu ruangan menunjukkan 300 K, maka skala celsius


menunjukkan.. .
Penyelesaian!
Diketahui : T = 300 K
Dtanyakan : t C?
Jawab!
t C =T −273
t C =300−273
t C =27 ℃
D. Jenis-Jenis Termometer
1. Termometer zat cair
Termometer zat cair merupakan termometer yang menggunakan zat cair sebagai
pengisi pipa kapiler dengan prinsip perubahan volumenya yang digunakan untuk
menentukan besar skalanya. Zat cair yang digunakan adalah alkohol atau raksa.
Oleh sebab itu ada 2 jenis termometer zat cair yaitu termometer raksa dan
termometer alkohol.
a. Termometer Raksa
Raksa akan memuai jika dipanaskan, sehingga mendorong cairan raksa yang
ada dalam pentolan untuk keluar.
1) Keunggulan Raksa
a) Pemuaian raksa teratur
b) Mudah dilihat karena mengkilap
c) Tidak membasahi dinding kaca ketika
memuai atau menyusut
d) Jangkauan suhunya cukup besar, karena
raksa membeku pada suhu -400C dan
mendidih pada suhu 3500C
e) Raksa akan menunjukkan suhu secara
cepat dan tepat karena raksa dapat
terpanasi secara merata.
2) Kelemahan Raksa
a) Harganya mahal
b) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu rendah, karena
raksa akan membeku pada suhu -400C, sehingga tidak dapat digunakan
untuk mengukur suhu di daerah kutub.
c) Raksa adalah zat yang berbahaya, apabila tabung kacanya pecah.
b. Termometer Alkohol
Alkohor dapat juga digunakan untuk mengisi pipa termometer. Walaupun
demikian, penggunaan alkohol sebagai bahan pengisi tabung termometer
dalam penggunaan sehari-hari, tidak sebanyak raksa.

1) Keunggulan alkohol
a) Harganya murah
b) Lebih teliti untuk perubahan yang
sangat kecil karena pemuaiannya
cukup besar.
c) Titik bekunya rendah, yaitu
-1120C

2) Kelemahan alkohol
a) Titik didihnya rendah, yaitu 780C sehingga tidak bisa mengukur suhu
tinggi
b) Tidak berwarna sehingga sulit dilihat
c) Membasahi dinding pipa termometer

Alasan air tidak digunakan untuk mengisi pipa termometer adalah:

1) Air membasahi dinding kaca sehingga meninggalkan titik-titik air pada


kaca dan ini mempersulit membaca ketinggian air dalam tabung
2) Air tidak berwarna sehingga sulit di baca batas ketinggiannya
3) Jangkauan suhu air terbatas (00C – 1000C)
4) Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan
5) Air termasuk penghantar panas yang sangat jelek, hal ini
mengakibatkan pengukuran yang didapat kurang teliti.

c. Termometer khusus
1) Termometer klinis

Termometer klinis (termometer suhu badan)


adalah termometer yang digunakan untuk
mengukur suhu badan. Biasanya dipakai oleh
dokter, perawat, atau keluarga. Untuk mengukur
suhu tubuh manusia diperlukan termometer yang
disesuaikan dengan keadaan suhu tubuh manusia,
yaitu dibuat dengan skala suhu antara 350C
sampai dengan 420C.
2) Termometer ruang
Termometer ruang digunakan untuk mengukur suhu
ruang. Biasanya dipasang di dinding, dan pengisiannya
menggunakan raksa. Skala suhunya mencakup suhu di
atas dan di bawah suhu yang dapat dicapai dalam suatu
ruang antara -500C sampai 500C.

3) Termometer maksimum-minimum
Termometer maksimum-minimum biasanya digunakan untuk
mengukur suhu terendah dan tertinggi pada rumah kaca. Skala
ukurnya antara -200C sampai 500C. Menggunakan zat muai
alkohol dan raksa, dilengkapi pula keping baja sebagai
penunjuk skala. Disediakan magnet tetap, untuk menarik
keping baja turun melekat pada raksa.
2. Termometer Gas

Dalam kehidupan sehari-hari termometr gas jarang


digunakan. Termometr gas biasanya terdapat di
laboratorium untuk kegiatan penelitian, ataupun dalam
kegiatan indrustri. Termometer gas memiliki kelebihan
dibandingkan termometer cairan, karena gas memuai
lebih besar daripada cairan sehingga jangkauan
termometer gas lebih besar daripada termometer cairan.
Jangkauan termometer gas dari -250oC sampai 150oC.

3. Termometer Platina

Prinsip kerja termometer platina adalah jika


suhu naik, hambatan listrik platina naik.
Hambatan listrik ini akan diukur dengan teliti
oleh sebuah rangkaian jembatan. Termometer
platina sangat peka dan jangkauannya sangat
besar, yaitu dari -250oC sampai 1500oC.

4. Termometer Bimetal

Termometer bimetal menggunakan dua keping


platina yang berbentuk spiral. Prinsip kerja
termometer bimetal adalah semakin tinggi suhu,
keping bimetal akan melengkung untuk
menunjukkan suhu yang lebih besar.

b. Rangkuman
1. Suhu menyatakan tingkat panas dinginnya suatu ; diukur dengan
termometer
2. Berbagai macam termometer :
▪ Termometer zat cair
▪ Termometer kristal cair
▪ Termometer bimetal
3. Berbagai skala termometer : Celcius, Kelvin, Fahrenheit, dan Reamur
c. Tugas / Tagihan
1. Apa yang dimaksud dengan suhu?
2. Jelaskan macam macam termometer!
3. Bagaimana persamaan dan perbedaan cara menentukan titik terbawah dan titik teratas
pada skala celcius dan skala Fahrenheit?
4. Isilah tabel di bawah ini dengan cara mengkonversikannya!

Skala Celsius Skala Fahrenheit Skala Kelvin Skala Reamur


350C 1. ………………… 2. ……………… 280R
…. …
3. ……………… 680F 293 K 4. ………………
…. ..
15 0C 5. ………………… 288K 6. ………………
…. ..
7. ……………… 8. ………………… 313 K 320R
…. ….
9. ……………… 1670F 10. ……………… 600R
…. …

d. Lembar Kerja

LEMBAR KERJA SISWA

Membuat Termometer sederhana

A. Tujuan : Membuat termometer sederhana


B. Alat dan bahan :
1. Botol kaca 1 buah
2. Sedotan 1 buah
3. Plastisin atau tanah liat
4. Air
5. Pewarna makanan
6. Kertas 1 lembar

C. Langkah kerja :
2. Tuang air ke dalam botol sampai kira-kira tiga perempatnya kemudian tambahkan
beberapa tetes pewarna makanan
3. Masukan sedotan ke dalam botol hingga masuk ke dalam air
4. Tutup sekeliling botol dengan plastisin. Tutup harus kuat, remas plastisin hingga air di
sedotan naik melebihi mulut botol (separuh sedotan)
5. Buat dua buah celah pada kartu/secarik kertas. Masukan sedotan ke celah tersebut.
6. Buatlah tanda hitam untuk menunjukan batas air.
7. Letakan termometer sederhana di mangkuk yang berisi air hangat.
Perhatikan apa yang terjadi dengan air yang ada dalam sedotan
……………………………………………………………………………………………………..
.............
8. Kemudian tandai batas air dengan warna merah.
9. Letakkan termometer sederhana di mangkuk yang berisi air dingin.
Perhatikan apa yang terjadi dengan air yang ada dalam sedotan
……………………………………………………………………………………………………..
.............
10. Tandai batas air dengan warna biru.

D. Diskusi
1. Prinsip apa yang digunakan dalam pembuatan termometer sederhana tersebut?
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
____________
2. Buat kesimpulan dari percobaan di atas?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
________________

UJI KOMPETENSI 1

A. Pilihlah jawaban yang benar


1. Derajat yang menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu benda adalah… .
A. Derajat C. Celsius
B. Kelvin D. suhu

2. Tangan manusia tidak dapat digunakan sebagai… .


A. Pengukur massa benda dengan tepat
B. Pengukur derajat panas dengan tepat
C. Pengukur panjang benda dengan tepat
D. Pengukur volume dengan tepat

3. Perhatiakan pernyataan berikut:


1) Skala termometer di perluas
2) Membagi jarak antara titik tetap bawah dengan titik tetap atas menjadi 100 bagian
3) Menentukan titik tetap terbawah
4) Menentukan titik tetap atas
Urutan cara pembuatan skala termometer yang benar dari pernyataan di atas
adalah... .
A. (3), (4), (2), (1)
B. (3), (4), (1), (2)
C. (1), (2), (3), (4)
D. (2), (1), (3), (4)

4. Tabel yang menyatakan titik tetap bawah dan titik tetap atas untuk beberapa jenis
termometer dinyatakan sebagai berikut:

Jeni Titik Tetap


s Bawah Atas
1 273 373
2 0 80
3 32 212
4 0 100

Pernyataan yang sesuai dengan thermometer Fahrenheit, Kelvin, Celsius, dan Reamur
secara berurutan adalah… .
A. 2, 3, 1, 4
B. 3, 1, 4, 2
C. 1, 3, 2, 4
D. 3, 2, 4, 1

5. Titik tetap bawah skala Celsius menggunakan… .


A. Titik didih uap air pada 1 atm
B. Titik beku lilin
C. Titik beku alkohol
D. Titik beku es murni

6. Titik tetap bawah termometer Fahrenheit adalah… .


A. Campuran garam dengan es dengan suhu 32 oC
B. Es sedang melebur dengan suhu 0 oF
C. Campuran garam dengan es dengan suhu 0 oC
D. Es sedang melebur dengan suhu 32 oF

7. Suatu benda suhunya -40oC apabila diukur dengan menggunakan termometer skala
Fahrenheit menunjukkan nilai… .
A. -40oF C. -104 oF
B. 40 oF D. 104 oF
8. Suhu tubuh seseorang yang sedang sakit demam mencapai 104 oF. tentukan suhu
orang tersebut jika diukur dalam skala Celsius… .
A. 40oC C. -40 oC
B. 104oC D. -104 oC

9. Mia mengukur suhu air dengan thermometer skala Kelvin dan menunjukkan skala 300
K. berapakan suhu tersebut jika dinyatakan dalam skala Celsius… .
A. 673 oC C. 127 oC
B. 573 oC D. 27 oC

10. Pada suatu thermometer A, titik beku air adalah 40 oA dan titik didih air adalah 240
o
A. Jika suatu benda diukur dengan thermometer Celsius bersuhu 30 oC, maka
berapakah suhu ini jika diukur dengan thermometer A… .
A. 100 oA C. 230 oA
B. 130 oA D. 270 oA

11. Prinsip kerja termometer zat cair berdasarkan perubahan… .


A. bentuk C. massa
B. volume D. wujud

12. Salah satu kelemahan raksa jika digunakan sebagai pengisi termometer zat cair
adalah… .
A. Tidak dapat mengukur suhu tinggi
B. Tidak berwarna sehingga sulit dilihat
C. Tidak dapat mengukur suhu rendah
D. Membasahi dinding pipa termometer

13. Perhatikan pernyataan berikut:


(1) Pemuaiannya teratur
(2) Titik bekunya rendah, yaitu -1120C
(3) Mudah dilihat karena mengkilap
(4) Cepat mengambil panas

Keunggulan termometer alkohol dari pernyataan di atas adalah… .


A. (1) dan (2) C. (2) dan (4)
B. (2) dan (3) D. (1) dan (4)

14. Air tidak dapat digunakan sebagai pengisi termometer karena… .


A. Jangkauan suhunya terbatas
B. tidak membasahi dinding
C. cepat memuai
D. pemuaiannya teratur
15. Sifat logam yang memuai jika dipanaskan merupakan prinsip kerja….
A. Termometer bimetal
B. Termometer gas
C. Termometer paltina
D. Termometer maksimum-minimum

B. Jawablah dengan singkat

1. Jelaskan bagaimana cara membuat skala termometer?


________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________

2. Sebutkan keunggulan termometer raksa dibandingkan termometer alhokol?


________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________
3. Mengapa termometer klinis hanya memiliki skala antara 350C - 420C?

________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________

4. Mengapa air tidak dapat digunakan untu mengisi termometer zat cair?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________

2. KEGIATAN BELAJAR 2

Indikator Pencapaian Kompetensi :


 Menyelidiki proses pemuain pada zat padat, cair dan gas
 Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi misalnya Bimetal
a.Uraian Singkat Materi Pembelajaran

A. Pengertian Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda baik bertambah panjang, luas, ataupun
volume, diakibatkan adanya kenaikan suhu. Ketika suhu naik, partikel-partikel zat
bergerak secara cepat, hal ini mengakibatkan jarak antarpartikel zat semain
renggang.Pemuaian terjadi pada zat padat, zat cair, dan gas.

B. Pemuaian Zat Padat


1. Pemuaian Panjang
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut Musschenbroek.
Pemuaian panjang pada zat padat terjadi pada benda yang yang berbentuk panjang
dan luas penampangnya kecil. Perhatikan gambar berikut!
L0 Pertambahan panjang (∆L) suatu benda
dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda (L0),
∆L besar kenaikan suhu (∆T), dan tergantung dari
jenis benda (α). Besarnya panjang zat padat
untuk setiap kenaikan 1ºC pada zat sepanjang 1
L m disebut koefisien muai panjang (α).
∆ L=L0 . α . ∆ T
Oleh karena itu, panjang akhir setelah pemuaian dapat dirumuskan sebagai berikut:
L=L0 (1+ α . ∆ T )
Dengan
L = panjang akhir (m) atau (cm)
L0 = panjang mula-mula (m) atau (cm)
α = koefisien muai panjang ( /0C )
T = perubahan suhu (T = Takhir – Tawal) ( 0C )
2. Pemuaian Luas
Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan
mengalami pemuaian pada panjang maupun lebarnya. Dengan demikian lempeng
akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang. Perhatikan gambar berikut!

P ∆l

∆P ∆P
l

∆l
Pertambahan luas zat padat untuk setiap kenaikan 1ºC pada zat seluas 1 m 2 disebut
koefisien muai luas (β). Secara sistematis hubungan antara luas benda, pertambahan
luas, suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah
∆ A= A0 . β . ∆ T
Oleh karena itu, luas akhir setelah pemuaian dapat dirumuskan sebagai berikut:
A=A 0 (1+ β . ∆T )
Dengan:
A = luas akhir (m) atau (cm)
A0 = luas mula-mula (m) atau (cm)
β = koefisien muai luas ( /0C ) atau (2α)
T = perubahan suhu (T = Takhir – Tawal) ( 0C )
3. Pemuaian volume
Jika zat padat yang dipanaskan berbentuk bangun ruang, seperti bola, kubus, atau
balok, maka bangun ruang tersebut mengalami pemuaian yang disebut muai volume.
Pada muai volume, pemuaiannya dianggap ke semua arah. Perhatikan gambar berikut!

Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan
hingga suhunya bertambah Δt, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan
luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar
∆ V =V 0 . γ . ∆ T
Oleh karena itu, volume akhir setelah pemuaian dapat dirumuskan sebagai berikut:
V =V 0 (1+ γ . ∆ T )
Dengan:
V = luas akhir (m) atau (cm)
V0 = luas mula-mula (m) atau (cm)
γ = koefisien muai luas ( /0C ) atau (3α)
T = perubahan suhu (T = Takhir – Tawal) ( 0C )

C. Pemuaian Zat cair


Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih. Sifat
utama zat cair adalah menyesuaikan dengan bentuk tempatnya. Pada zat cair hanya
dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada
zat cair itu maka semakin besar muai volumenya.
Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya
walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya
menjadi berbeda-beda. Jika suatu zat cair mula-mula memiliki volume V0, dipanaskan
hingga suhunya bertambah Δt, diperoleh harga volume zat cair sama dengan
pemuaian volume pada zat padat.

D. Pemuaian Gas
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Salah satu
perbedaan antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat
diubah-ubah dengan mudah.
Peristiwa pemuaian pada zat gas mudah diamati daripada pemuaian pada zat padat.
Pemuaian pada zat gas ditunjukkan oleh gelembung-gelembung udara yang keluar
dari dalam pipa kapiler yang ada pada labu didih. Tiga hal yang perlu diperhatikan
pada zat gas adalah volume, tekanan dan suhu.
Dari hasil eksperimen yang dilakukan ternyata koefisien muai untuk semua jenis gas
adalah sama yaitu 1/273 /K atau 0,00367 /K.
V = Vo { 1 + T/273 }
Dengan:
V = volume gas pada suhu t ( m3 )
Vo = volume gas mula-mula (m3 )
T = perubahan suhu (T = Takhir – Tawal) ( 0C )

E. Penerapan dan Pemanfaatan Pemuaian


1. Pemasangan kaca jendela
Pemasangan kaca jendela atau pintu rumah dipasang tidak rapat pada kayu
bingkainya. Pemasangan kaca yang penyisakan celah ini untuk menyediakan
ruang saat kaca atau kayu bingkainya memuai.
2. Pemasangan rel kereta api
Sambungan dua batang rel ketera api selalu diberi celah. Hal ini dilakukan agar
ketika batang rel memuai, batang rel tidak melengkung.
3. Celah pada kontruksi jembatan
Pada jembatan dari logam, harus diberi celah pada ujungnya untuk memberikan
ruang pemuaian.
4. Pemasangan kabel listrik
Pemasangan kabel listrik dibuat kendur pada hari panas. Hal ini dilakukan untuk
menghindari putusnya kawat tersebut pada hari dingin akibat penyusutan.
5. Pengelingan pelat logam
Pengelingan adalah penyambungan dua pelat logam dengan menggunakan paku
keling. Dengan cara paku keling di panaskan sampai berpijar warna putih,
kemudian dimasukkan ke dalam lubang pelat dan ujung paku dipukul rata.
6. Bimetal
Bimetal adalah dua keeping logam yang dikeling menjadi satu. Biasanya logam
yang digunakan dari invar dan perunggu. Bimetal sangat peka terhadap perubahan
suhu. Jika dipanaskan bimetal akan melengkung kearah logam yang koefisiennya
muainya lebih kecil dan jika didinginkan bimetal akan melengkung kearah logam
yang koefisiennya lebih besar.

Invar
Suhu Normal
Perunggu

Dipanaskan

Didinginkan

Contoh Soal!
1. Sebuah besi dengan panjang 10 m pada suhu 10 0C. Bila besi tersebut dipanaskan
sampai mencapai suhu 50 0C, maka tentukan pertambahan panjang baja? (koefisien
muai panjang besi 0,000012/0C)

Penyelesaian:
Diketahui : T 1=100 C
L0=10 m
α =0 , 000012 /0C
T 2=5 00 C
Ditanyakan : ∆ L?
Jawaban :

∆ L=L0 . α . ∆ T

∆ T =T 2−T 1=5 00 C−100 C=4 0 0 C


∆ L=10 m. 0,000012/℃ 40℃
∆ L=0,0048 m

2. Sebuah lempengan kaca mempunyai luas 500 m2 pada suhu 25 0C. Berapakah luas
kaca tersebut setelah suhu dinaikkan menjadi 75 0C? (α = 0,0000032/0C)
Penyelesaian:
Diketahui : T 1=250 C
A0 =500 m2
β=2 x α=2 x 0,0000032/℃ =0,0000064 /0C
T 2=75 ℃
Ditanyakan : At ?
Jawaban :
At = A0 { 1+ β . ∆ T }

∆ T =T 2−T 1=75 ℃−25 ℃=5 0 0 C

At =500 m2 {1+0,0000064 /C . 5 00 C }
At =500 m 2 {1+0 , 00032 }
At =500 m2 {1 , 00032 }
At =500,16 m 2
3. Pada suhu 00C volume alkohol 50 cm3. Jika koefisien muai ruang alkohol 0,00112/0C
dan alkohol dinaikkan suhunya menjadi 30 0C, berapakah volume alkohol setelah
dipanaskan?
Penyelesaian:
Diketahui : t 1=00 C
V 0=50 cm3
γ =0 ,00112 /0C
t 2=3 00 C
Ditanyakan : V t?
Jawaban :
V t =V 0 { 1+ γ . ∆ t }

∆ t=t 2−t 1=3 00 C−00 C=3 00 C

V t =50 cm3 {1+0 ,00112 /C .3 0 0 C }


V t =50 cm3 {1+0 , 0336 }
V t =50 cm3 {1 , 0336 }
V t =51,68 cm3

b. Rangkuman
▪ Perubahan suhu menyebabkan pemuaian pada benda. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat,
cair maupun gas.
▪ Macam - macam pemuaian
1. Pemuaian panjang zat padat
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1ºC pada zat sepanjang 1 m
disebut koefisien muai panjang (α). Pertambahan panjang dapat ditulis dengan
rumus matematika
∆ L=L0 . α . ∆ T

Oleh karena itu, panjang akhir setelah pemuaian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
L=L0 (1+ α . ∆ T )

2. Pemuaian luas dan volume zat padat


Secara sistematis hubungan antara luas benda, pertambahan luas, suhu, dan
koefisien muai luas suatu zat adalah
∆ A= A0 . β . ∆ T
Oleh karena itu, luas akhir setelah pemuaian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
A=A 0 (1+ β ∆ T )

Persamaan matematika untuk pemuaian volume adalah sebagai berikut :


∆ V =V 0 . γ . ∆ T
Oleh karena itu, volume akhir setelah pemuaian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
V =V 0 (1+ γ . ∆ T )

c.Tugas/Tagihan

Benar atau salah pernyataan berikut ini


(Lingkari jawaban yang kamu anggap tepat)
1. Jika suatu zat dipanaskan maka zat tersebut akan memuai (B/S)
2. Memuai adalah peristiwa meregangnya jarak antar partikel suatu zat yang
mengakibatkan ukuran zat bertambah (B/S)
3. Berdasarkan jenis zatnya pemuaian dapat dibedakan menjadi pemuaian panjang,
pemuaian luas dan pemuaian volume (B/S)
4. Pemuaian volume zat cair lebih besar dibandingkan dengan pemuaian volume zat
padat (B/S)
5. Jika dipanaskan dengan suhu yang sama, besi yang memiliki koefisien muai
panjang 1,2x10-5/0C akan memiliki pertambahan panjang lebih besar dibandingkan
dengan aluminium yang memiliki koefisien muai panjang 2,3x10-5/0C (B/S)
6. Pertambahan panjang suatu zat hanya bergantung pada kenaikan suhu (B/S)
7. Ketika sebuah bimetal dinaikan suhunya, bimetal tersebut akan melengkung ke
arah logam yang memiliki koefisien muai panjang lebih besar (B/S)
8. Satuan untuk koefisien muai panjang sama dengan satuan koefisien muai volume
(B/S)
9. Besar koefisien muai volume (γ) suatu zat tiga kali besar koefisien muai panjang
(α) zat tersebut (B/S)
10. Keping bimetal dibuat dengan menyambungkan dua buah logam yang memiliki
koefisien muai sama (B/S)

d.Lembar Kerja

Indikator Pencapaian Kompetensi :


 Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair dan zat padat
 Mengidentifikasi muai volum berbagai jenis zat cair.

LEMBAR KERJA SISWA


Menyelidiki pemuaian pada zat padat

Tujuan : Menyelidiki pemuaian pada zat padat


Alat dan bahan :
1. Lilin
2. Jarum rajut
3. Jarum jahit
4. 2 buah botol
5. Gabus
6. Kertas dan lem

Langkah kerja :
1. Tusukan sebuah jarum rajut pada sumbatan botol dari gabus yang terpasang pada
mulut botol.
2. Ujung jarum yang satu lagi ditahan botol lain yang sama ukurannya, namun tidak
disumbat.
3. Buatlah tanda panah dari kertas, lalu tusuk tengah-tengahnya dengan jarum jahit,
kemudian rekatkan dengan lem.
4. Letakan jarum jahit ini menyilang di atas mulut botol, di bawah jarum rajut.
5. Nyalakan lilin di antara kedua botol, sehingga nyala api tepat menyentuh tengah-
tengah jarum rajut.
6. Perhatikan panah kertas yang direkatkan pada jarum jahit.

Pertanyaan
1. Apakah yang terjadi dengan panah kertas yang melekat pada jarum jahit?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
2. Kesimpulan apa yang kamu dapat dari percobaan tersebut ?

LEMBAR KERJA SISWA


Menyelidiki pemuaian pada zat cair
Tujuan : Menyelidiki pemuaian pada zat cair
Alat dan bahan :
1. Labu berpipa yang berukuran sama 3 buah
2. Bejana kaca satu buah
3. Tiga jenis zat cair, misalnya air, bensin, dan alkohol
4. Air panas atau pembakar spiritus

Langkah kerja :
1. Masukan ke tiga zat cair ke dalam masing-masing labu yang berbeda. Diusahakan
permukaan ketiga zat cair sama tinggi.
2. Masukan ketiga labu kedalam bejana kaca.
3. Tuangkan air panas ke dalam benajan kaca, atau tuangkan air ledeng. Kemudian
panaskan bejana berisi air dengan pembakaran spiritus.
4. Amati permukaan ketiga zat cair.

Pertanyaan
1. Apakah yang terjadi dengan ketinggian permukaan zat cair setelah di panaskan?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
2. Adakah perbedaan ketinggian permukaan zat cair, dan ketiga labu pipa?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
3. Apakah yang menyebabkan ketinggian masing-masing permukaan zat cair berbeda?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
4. Kesimpulan apa yang kamu dapat dari percobaan tersebut?

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

LEMBAR KERJA SISWA


Menyelidiki pemuaian pada Gas
Tujuan : Menyelidiki pemuaian pada Gas
Alat dan bahan :
a. Botol bekas
b. Balon
c. Wadah
d. Air panas
Langkah kerja :
a. Siapkan botol kosong, lalu masukanlah mulut botol tersebut ke dalam mulut balon.
b. Tempatkan botol yang mulutnya telah ditutupi balon ke dalam wadah yang berisi air
panas.
c. Amati reaksi yang akan terjadi beberapa saat kemudian.

Pertanyaan
a. Apakah yang terjadi dengan bentuk balon setelah botol di masukan kedalam
wadah yang berisi air panas?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
b. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
c. Apakah yang terjadi dengan bentuk balon, jika setelah beberapa saat di keluarkan
dari wadah yang berisi air panas?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________
d. Kesimpulan apa yang kamu dapat dari percobaan tersebut?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________

UJI KOMPETENSI 2
A. Pilihlah jawaban yang benar
1. Jika sebatang logam dipanaskan maka logam tersebut bertambah panjang.
Pertambahan panjang logam bergantung pada faktor berikut, kecuali … .

A. panjang awal batang logam C. jenis logam


B. kenaikan suhu D. massa logam

2. Besarnya perubahan volume untuk setiap satuan volume zat disebut … .

A. koefisien muai panjang C. koefisien muai bidang


B. koefisien muai luas D. koefisien muai volume

3. Hubungan antara panjang mula-mula, pertambahan panjang, koefisien muai zat


dan kenaikan suhu dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan … .
A. ∆ l=l 0 α ∆ T C. l 0=∆ lα ∆T
B. ∆ T =l 0 α ∆l D. ∆ l=l 0 α −∆T

4. Perhatikan tabel berikut

Jenis Benda Koefisien Muai Panjang


Benda 1 0,000019 /0C
Benda 2 0,000017 /0C
Benda 3 0,000011 /0C
Benda 4 0,000009 /0C
Jika benda-benda tersebut dipanaskan pada suhu yang sama secara bersamaan,
maka pertambahan panjang … .
A. benda 1 akan lebih panjang dari benda 4
B. benda 2 akan lebih panjang dari benda 1
C. benda 3 akan lebih panjang dari benda 2
D. benda 4 akan lebih panjang dari benda 3

5. Zat yang mengalami pemuaian terbesar ketika terjadi kenaikan suhu yang sama
adalah … .

A. zat padat C. zat gas


B. zat cair D. zat plasma

6. Ketika air diisikan penuh dalam sebuah botol kemudian ditutup rapat dan air
dibekukan dalam freezer (lemari es) botol akan pecah karena … .
A. air memuai pada pembekuan
B. botol menyusut pada titik beku
C. suhu di luar botol lebih kecil dari pada suhu di dalam botol
D. suhu di luar botol lebih besar dari pada suhu di dalam botol

7. Ketika mulut botol ditutup balon dan ujung balon dicelupkan ke dalam air panas
balon menjadi mengembang. Hal tersebut terjadi karena … .
A. udara dalam botol memuai
B. terjadi pemuaian pada botol
C. suhu air panas menyebabkan balon mengembang
D. balon terbuat dari karet yang mudah memuai
8. Perhatikan gambar berikut:

A
B

Setelah dipanaskan
Pada gambar di atas, dua jenis logam A dan B dibuat menjadi sebuah bimetal.
Dari kedua gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa … .

A. koefisien muai logam A sama dengan koefisien muai logam B


B. koefisien muai logam A lebih besar daripada koefisien muai logam B
C. koefisien muai logam A lebih kecil daripada koefisien muai logam B
D. koefisien muai logam A dapat lebih besar atau lebih kecildaripada koefisien
muai logam B
9. Jika sebuah keping bimetal dipanasi, bimetal tersebut akan ... .
A. melengkung pada kedua arah
B. tetap lurus atau tidak melengkung
C. melengkung ke arah logam yang koefisien muainya terbesar
D. melengkung ke arah logam yang koefisien muainya terkecil

10. Perhatikan skema alarm kebakaran berikut.

A
ALARM
B

Agar alarm kebakaran tersebut berfungsi dengan baik maka bahan bimetal AB
seharusnya ....
A. massa jenis A lebih besar dari B
B. massa jenis A lebih kecil dari B
C. koefisien muai A lebih kecil dari B
D. koefisien muai A lebih besar dari B

11. Alat yang digunakan untuk mengetahui pemuaian zat padat adalah ....
A. Termometer C. Labu didih
B. Dilatometer D. Musschenbroek

12. Pemuaian zat cair akan … daripada pemuaian zat padat.


A. Optimal C. Sama
B. Lebih besar D. Lebih kecil

13. Sebuah baja dengan panjang 100 cm pada suhu 10 0C, apabila baja tersebut
dipanaskan pada suhu 300C, dan koefisien muai panjang baja tersebut adalah
0,000011 /0C, maka panjang baja setelah dipanaskan yaitu….
A. 100,022 cm C. 100,0022 cm
B. 100,122 cm D. 100,22 cm
14. Volum kuningan pada suhu 200C sebesar 200 m3, apabila kuningan tersebut
dipanaskan pada suhu 1200C jika koefisien muai panjang kuningan sebesar
0,000019 /0C, maka volum kuningan setelah dipanaskan yaitu….
A. 201,14 m3 C. 20,114 m3
B. 210,14 m3 D. 21,014 m3

15. Tukang kayu merancang ukuran bingkai jendela sedikit lebih besar daripada
ukuran sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk….
A. Memudahkan saat pemasangan kaca
B. Memberi ruang saat terjadi pemuaian
C. Memudahkan saat pembongkaran kaca
D. Memberi ruang saat terjadi penyusutan

16. Gelas akan pecah ketika diisi air panas dengan tiba-tiba, hal ini terjadi karena… .
A. Kaca sangat peka terhadap panas
B. Bagian luar belum memuai, bagian dalam sudah memuai
C. Bagian dalam memuai, bagian dalam belum memuai
D. Jarak antarpartikel kaca menjadi lebih besar

17. Pemberian celah pada pemasangan rel kereta api bertujuan agar … .
A. kereta tidak memuai ketika melewati rel tersebut
B. besi pada rel kereta tidak melengkung ketika memuai
C. mengurangi gesekan dengan roda kereta api
D. besi tidak terlepas dari bantalannya ketika memuai

18. Alat-alat rumah tangga yang menggunakan thermostat adalah … .


A. setrika listrik dan lampu pijar
B. pemanas nasi dan radio
C. oven elektronik dan lemari es
D. televisi dan kompor listrik

19. Persamaan yang dapat digunakan untuk mencari koefisien muai ruang adalah … .
A. V −V 0=1+γ × ∆ T
B. V +V 0=1+ γ × ∆ T
C. V =V 0+ γ × ∆ T
D. V =V 0 (1+ γ × ∆ T )❑

20. Pemasangan kabel listrik pada siang hari dibuat kendor bertujuan agar … .
A. pada cuaca dingin, kabel listrik tidak putus
B. pada keadaan panas kabel listrik dapat diputus
C. tidak menyusut ketika dialiri arus listrik
D. Pada siang hari kabel listrik cepat memuai
3. Kegiatan Belajar 3

a. Uraian Singkat Materi Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi ::


 Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan perubahan wujud zat
 Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
 Menerapkan hubungan Q = m.C. ∆t dan Q = m.U dan Q = m.L , untuk meyelesaikan masalah sederhana
 Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan
 Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur
 Menjelaskan macam-macam perpindahan kalor.
 Menunjukkan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor.

A. Pengertian Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang
suhunya lebih rendah. Satuan kalor adalah kalori, sedangkan dalam SI joule.
1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori
Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air
hingga suhunya naik 1 °C.

B. Pengaruh Kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan zat


1. Kalor dapat menaikan suhu
Jika benda di beri suhu maka benda akan berubah suhu ataupun berubah wujudnya. Faktor-faktor
yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu benda adalah:
a. Massa benda (m)
b. Massa jenis benda (c)
c. Perubahan suhu (∆T)
Hubungan dari ketiga faktor tersebut, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = m x c x T
Keterangan:
Q = banyaknya kalor yang diperlukan (J)
m = massa zat (kg)
c = kalor jenis zat (J kg-1 °C-1)
T = kenaikan suhu (°C)
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kilogram
zat sebesar 1 °C.
Kapasitas kalor
Kapasitas kalor didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 °C
atau 1 K. Secara matematis kapasitas kalor dirumuskan:
Q
C= Atau C=mx c
∆T
Keterangan:
Q = jumlah kalor yang diserap atau dilepas (J)
C = kapasitas kalor (J °C-1 atau J K-1)
∆T = kenaikan suhu (°C atau K)
2. Kalor dapat merubah wujud zat
Perubahan wujud zat ada yang memerlukan kalor dan juga yang melepaskan kalor, yaitu
diantaranya:
a. Perubahan wujud yang memerlukan kalor diantaranya: mencair/melebur, menguap, dan
menyublim.
b. Perubahan wujud yang melepaskan kalor diantaranya membeku, mengembun, dan deposisi

Contoh Soal:
1. Berapakah banyak kalor yang diperlukan jika 1 kg air dipanaskan dari 15 oC menjadi 65 oC, dengan
kalor jenis air 4.200 J/kg oC?
Penyelesaian:
Diketahui : m = 1 kg
∆T = Takhir – Tawal = 65 oC – 15 oC = 50 oC
c = 4.200 J/kg oC
Ditanyakan: Q?
Jawab!
Q=m× c × ∆ T
Q=1 kg × 4.200 J /kg ℃ ×50 ℃
Q=210.000 J

2. Sebuah benda bermassa 500 gram memerlukan kalor sebesar 2500 joule untuk menaikan suhu sebesar
25 oC. berapakah besar kapasitas kalor benda tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui : m = 500gram = 0,5 kg
Q = 2500 Joule
∆T = 25 oC
Ditanyakan: C?
Jawab!
Q
C=
∆T
2500 J
C=
25 ℃
C=100 J /℃

3. Es sebanyak 2 kg pada suhu 0 oC dibiarkan pada suhu ruang hingga mencair. Berapakah kalor yang
diperlukan untuk mencairkan es tersebut? (kalor air = 0,0000333 J/kg)
Penyelesaian:
Diketahui : m = 2 kg
L = 0,0000333 J/kg
Ditanyakan: Q?
Jawab!
Q=m× L
Q=2kg × 0,0000333 J /kg
Q=0,0000666 J

C. Penguapan
Menguap adalah proses perubahan dari zat cair menjadi gas sedangkan mengembun adalah
perubahan wujud dari gas menjadi cair. Untuk mempercepat proses penguapan dapat dilakukan cara
- cara seperti berikut.
a. Memanaskan suatu zat
b. Memperluas permukaan
c. Mengurangi tekanan pada permukaan
d. Meniupkan udara di atas permukaan
Untuk menguap, zat memerlukan kalor. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg
zat cair pada titik didihnya dinamakan kalor uap (U). Sedangkan kalor embun (E) adalah kalor
yang oleh 1 kg zat untuk mengembun pada titik embunnya.
Satuan kalor uap adalah Joule per kg. Secara matematis banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menguapkan zat cair pada titik didihnya dituliskan sebagai berikut.
Q=m·U
Keterangan:
Q = kalor yang diperlukan (J)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap (J kg-1)

F
1100C
Q5 uap
D Q4 E
1000C
air uap

Q3

B Q2 C
00C air
es
A Q1
-100C es

D. Melebur
Zat yang melebur memerlukan kalor, akan tetapi suhunya tetap. Kalor yang diperlukan untuk
mencairkan 1 kg zat padat menjadi 1 kg zat cair pada titik leburnya dinamakan kalor lebur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kalor lebur dan kalor beku suatu zat yang sejenis adalah sama, begitu
juga halnya dengan titik lebur dan titik beku suatu zat sejenis adalah sama. Secara matematis,
banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan zat padat pada titik leburnya adalah sebagai
berikut.
Q=m·L
Keterangan:
Q = kalor yang diperlukan (J)
m = massa zat (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J kg-1)

Contoh Soal:
1. Es yang massa nya 2 kg dipanaskan, hingga terjadi perubahan wujud dan kenaikan suhu.
Tentukan banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur es tersebut? (kalor lebur es
336.000J/kg)
Penyelesaian:
Diketahui : m = 2 kg
L = 336.000 J/kg
Ditanyakan : Qlebur?
Jawaban:
Qlebur = m x L
Qlebur = 2 kg x 336.000 J/kg
Qlebur = 672.000 J

2. Berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 5 kg air pada titik didihnya,
jika kalor jenis uap air 2.260.000 J?
Penyelesaian:
Diketahui : m = 5 kg
L = 2.260.000 J
Ditanyakan : Quap?
Jawaban:
Quap = m x U
Quap = 5 kg x 2.260.000 J
Quap = 11.300.000 kJ

E. Asas Black dan penerapannya


Ketika kamu mencampur air panas dan air dingin, terjadi perpindahan energi kalor dari air panas
menuju air dingin sampai suhu air tersebut menjadi sama. Peristiwa ini menunjukkan bahwa kalor
dapat mengubah suhu suatu benda dan berlakunya azas Black.
“Jumlah kalor yang dilepas sama dengan jumlah kalor yang diterima”
Qdilepas = Qditerima
Benda yang menerima kalor, maka suhunya akan meningkat, sedangkan benda yang melepaskan
kalor suhunya akan menurun.
F. Perpindahan Kalor
Terdapat 3 cara perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Ketiga cara
tersebut berbeda.
1. Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat pelantara disertai perpindahan partikel.
Contohnya : ujung sendok yang dipanaskan, maka ujung sendok yang lain lama
kelamaan akan panas.
2. Konveksi adalah Perpindahan kalor dengan disertai perpindahan partikelnya.Contohnya:
peristiwa angin darat dan angin laut, cerobong asap, dan pemanasan air dalam ketel.

3. Radiasi adalah Proses perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara.
Contohnya: panas sinar matahari sampai ke bumi, berada didekat api akan terasa hangat.

G. Penerapan Kalor dalam kehidupan sehari-hari


1. Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar tetap panas
dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi, maupun radiasi.
2. Seterika
Seterika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan kalor
secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan seterika terbuat
dari bahan yang bersifat isolator.
3. Panci Masak
Ketel untuk memasak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal
ini untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari bahan yang
bersifat isolator untuk menahan panas.

b. Rangkuman
1. Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda saling bersentuhan.
2. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkansuhu 1 g zat
sebesar 1°C.
3. Zat dapat berubah wujud apabila:
• perubahan wujud zat yang memerlukan kalor yang mencair,menguap, dan menyublim;
• perubahan wujud zat yang melepas kalor yang membeku, mengembun, dan menghablur.
3. Azas Black berbunyi banyaknya kalor yang dilepaskan benda bersuhu lebih tinggi sama
dengan banyaknya kalor yang diterima benda yang bersuhu lebih rendah.
• Kalor dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi.
• Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel
zat.
• Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel
zat tersebut.
• Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.

c. Tugas/Tagihan
1. Jelaskan 3 cara perpindahan kalor.
2. Apa kah konduktor itu? Beri 5 contoh konduktor.
3. Apakah isolator itu? Beri 5 contoh isolator.
4. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kalor yang diterima sebuah benda
dari lingkungan sekitarnya?
5. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kalor yang dilepas sebuah benda
terhadap lingkungan sekitarnya?
6. Lengkapi tabel di bawah ini!
Zat Kalor yang diberikan Massa yang melebur Kalor Lebur (J/kg)
Air 1. ……………………. 1 kg 336.000
Alkohol 34.500 J 2. …………………… 69.000
Timbal 3……………………… 1,5 kg 25.000
4. ……………… 60.000 J 0,5 kg 5………………………..

7. Lengkapi tabel di bawah ini!


Zat Kalor yang diberikan Massa yang menguap Kalor Uap (J/kg)
Raksa 1. ……………………. 0,5 kg 272.000
Air 3.390.000 J 2. …………………… 2.260.000
3…………………. 2.750.000 J 2,5 kg 4………………………..
.
Emas 5………………………. 1 kg 1.578.000

d. Lembar Kerja
LEMBAR KERJA SISWA
Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu dan Perubahan Wujud Zat
B. Tujuan
Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda dan perubahan wujud zat

C. Alat dan Bahan


1. Sebuah gelas beker
2. Sebuah kaki tiga, kaca dan pembakaran spiritus
3. Sebuah thermometer
4. Air secukupnya
5. Potongan es batu

D. Langkah kerja
1. Susunlah alat seperti gambar
2. Isilah gelas beker dengan potongan es dan air,
kemudian ukur suhunya dengan thermometer.
3. Letakkkan gelas beker, di atas pembakaran spiritus.
4. Panaskan campuran es dan air sampai mendidih,
catat perubahan suhunya.
5. Catat hasil pengamatanmu pada table percobaan.

E. Tabel Pengamatan
No. Waktu Perubahan Suhu Perubahan Wujud Zat
1 2 menit
2 4 menit
3 6 menit
4 8 menit
5 10 menit

F. Pertanyaan
1. Apakah suhu air setelah 10 menit mengalami perubahan?
___________________________________________________________________________
2. Apa yang terjadi dengan potongan es, pada menit berapa es mengalami perubahan wujud?
_________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
3. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas?
_________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

LEMBAR KERJA SISWA


Perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam
A. Tujuan: Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam

B. Alat dan bahan


1. Batang seng, besi, kaca, dan tembaga
2. Kaki tiga
3. Pembakar spiritus dan korek api
4. Lilin

B. Langkah Kerja

1. Letakkan empat buah batang masing-masing: seng, besi, kaca, dan tembaga di atas tripod
(kaki tiga).
2. Teteskan lilin pada ujung keempat bahan tersebut.
3. Panaskan ujung yang lain keempat bahan tersebut dalam pemanas spiritus.
4. Amatilah tetesan lilin yang cepat mencair dari keempat bahan tersebut.

C. Pertanyaan
1. Bahan manakah yang tetesan lilinnya cepat mencair? Mengapa? Apakah semua benda dapat
menghantarkan kalor?
__________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
2. Apa yang dapat kamu simpulkan?
__________________________________________________________________________
________________________________________________________________

Uji Kompetensi 3

1. Di bawah ini yang termasuk cara perpindahan kalor adalah….


A. konduksi, konveksi, dan induksi
B. konveksi, radiasi, dan kontruksi
C. radiasi, konduksi, dan konveksi
D. kontruksi, induksi, dan radiasi

2. Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat disebut….
A. konduksi C. radiasi
B. konveksi D. Induksi

3. Terdapat enam macam bahan:


1. besi
2. kayu
3. plastik
4. tembaga
5. kertas
6. alumunium
Dari bahan-bahan diatas, manakah yang termasuk bahan yang memiliki daya hantar baik….
A. 1, 2 dan 3 C. 1, 4 dan 6
B. 1, 3 dan 5 D. 1, 5 dan 6

4. Alat-alat yang termasuk memanfaatkan konsep perpindahan kalor secara konduksi adalah….
A. setrika listrik, rice cooker dan solder
B. hairdraier, dispenser, dan computer
C. kompor listrik, kulkas dan panci
D. microwave, mesin cuci, dan tv

5. Peristiwa di bawah ini yang merupakan contoh peristiwa konduksi dalam kehidupan sehari-hari
adalah….
A. nelayan pergi ke laut saat malam hari
B. panci menjadi panas ketika memasak air
C. pakaian menjadi kering saat dijemur
D. menyimpan air di dalam termos

6. Perhatikan pernyataan berikut ini!

1. Amati perubahan lilin pada ketiga bahan tiap menitnya!


2. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel!
3. Panaskan ketiga batang dengan api dari bunsen!
4. letakkan sedikit lilin di tiga bahan yang berbeda!
Dari pernyataan di atas, urutan langkah-langkah untuk menyelidiki perpindahan kalor secara
konduksi adalah….
A. (1), (2), (3), dan (4)
B. (2), (4), (3), dan (1)
C. (3), (1), (4), dan (2)
D. (4), (3), (1), dan (2)

7. Alat-alat rumah tangga seperti sertika, solder, panci dan wajan terdapat pegangan dari bahan
isolator. Hal ini bertujuan untuk….
A. Menghambat panas yang dihasilkan oleh alat
B. Menghambat konduksi panas agar tidak sampai ke tangan
C. Memudahkan untuk memegang alat
D. Mengoptimalkan kerja alat

8. Peristiwa di bawah ini yang merupakan contoh peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari
adalah….
A. terjadinya angin darat dan angin laut
B. panci menjadi panas ketika memasak air
C. pakaian menjadi kering saat dijemur
D. menyimpan air di dalam termos

9. Aliran zat pewarna yang menunjukkan perpindahan kalor secara konveksi adalah….

A. C.

B. D.

10. Aliran asap yang menunjukkan perpindahan kalor secara konveksi adalah….

A. C.

B. D.

C. Petunjuk Pengembangan Pembelajaran


Pahami Materi Suhu dan Perubahannya dengan seksama secara bertahap sub bab
demi sub bab sehingga semua materi dapat dipahami dengan baik. Selanjutnya
analisis konsep konsep yang ada didalamnya sehingga lebih mudah dalam
mengerjakan evaluasinya.

III. EVALUASI
a. Penilaian aspek kognitif ( Uji kompetensi 1, Uji kompetensi 2, Uji
kompetensi 3)
b. Produk (Lembar Kerja Siswa)
c. Tehnik Penyampaian Tagihan ( Diberikan tugas/tagihan setelah selesai
mempelajari ringkasan materi)

IV. PENUTUP
Daftar Pustka
Wahono Widodo dkk . 2016. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII
Semester 1. Edisi Revisi 2016. Jakarta. Kemdikbud RI
Khristiyono, M.M., M. Biomed. 2017. Bupena Ilmu Pengetahuan Alam Kelas
VII. Jakarta. Erlangga

Wasis dkk. 2008. IPA TERPADU: SMP/MTs kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Winarsih, Anny. 2008. IPA TERPADU untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

Sumarwan, Dkk. 2007. IPA SMP untu kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Tim Abdi Guru. 2007. IPA Terpadu untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai