Anda di halaman 1dari 32

MODUL 3.

3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN

TEORI

A.SUHU
Suhu merupakan besaran pokok yang menyatakan
derajat panas dingin suatu benda. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.
Satuan dari suhu ada 4 macam yakni Celcius, Reamur,
PERTEMUAN
Fahrenheit, dan Kelvin. Kelvin merupakan satuan suhu

3.3 secara internasional, sedangkan di Indonesia biasanya


menggunakan Celcius.

Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu


benda. Benda yang panas mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda
yang dingin. Benda yang tingkat panasnya sama dirasakan berbeda oleh tangan
kanan dan kirimu. Jadi, suhu benda yang diukur dengan indra perasa menghasilkan
ukuran suhu kualitatif yang tidak dapat dipakai sebagai acuan. Suhu harus diukur
secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut termometer.

Perbandingan
Titik Titik
Satuan Titik beku ke
Beku Didih
Titik didih
Celcius (OC) 0 100 5
Reamur (OR) 0 80 4
Fahrenheit (OF) 32 212 9
Kelvin (OK) 273 373 5

1. Konversi Suhu
Langkah yang dipakai unruk
menentukan skala suhu tremometer,
sebagai berikut:
a. Menentukan titik tetap bawah
menggunakan suhu air yang sedang
membeku (es).
b. Menentukan titik tetap atas
menggunakan suhu air yang sedang
mendidih pada tekanan udara normal yaitu 1 atm.

1
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN

c. Membagi jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi
bagian yang sama
i. Skala pada termometer
a) Termometer Celcius
- Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1742
- Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (100 °C)
- Titik tetap bawah menggunakan es yang sedang mencair (0oC)
Perbandingan skalanya 100 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °C
b)Termometer Reamur
- Dibuat oleh Rene Antoine Freehault de Reamur dari Perancis pada tahun
1731
- Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih (80°R)
- Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (0 °R)
- Perbandingan skalanya 80 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °R
c) Termometer Fahrenheit
- Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1706
- Titik tetap atas menggunakan air mendidih (212 °F)
- Titik tetap bawah menggunakan es mencair (32 °F)
- Perbandingan skalanya 180 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °F
d)Termometer Kelvin
- Dibuat oleh Lord William Thomson Kelvin dari lnggris pada tahun 1954
- Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 °K)
- Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 °K)
- Perbandingan skalanya 100 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °K

Perbandingannya sebagai berikut.

R:C:F=4:5:9

2
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN

Perhatikan tabel berikut ini !

Suhu yang Suhu yang


Rumus konversi
Diketahui Dicari
4
C R R= 5 C

9
C R F = 5 C + 32

5
R C C= 4 R

9
R F F = 4 R + 32

5
F C C = 9 (F – 32)

4
F R R = 9 (F – 32)

Untuk satuan kelvin lebih mudah jika mengkonversikannya dengan celcius

Suhu yang Suhu yang


Rumus konversi
Diketahui Dicari
C K K = C + 273
K C C = K - 273

 Contoh soal dan pembahasan


1. Perbandingan skala pada termometer Reamur, Celcius, dan Fahrenheit adalah
R: C : F = 4 : 5: 9. Perbandingan skala termometer tersebut didasarkan pada ….

A. titik tetap atas C. termometer skala kelvin


B. titik tetap bawah D. selisih titik tetap atas dan
bawah

2. Konversikan suhu-suhu berikut!


a) 213°c = ... K. b) 273 K = ... °C.

Pembahasan :

3
MODUL 3.3
FISIKA1. Perbandingan skala pada termometer Reamur, Celcius, SUHU, KALOR,
DAN dan Fahrenheit
PEMUAIAN
KELAS IX didasarkan pada selisih titik tetap atas dan bawah termometer.
R : C : F = 80 : 100 : 180
R : C : F =4 : 5 : 9

2. a) TK = (ToC + 273) K b) ToC = (TK – 273)oC


= (213 + 273) K = 486 K = (273 -273)oC = 0oC
Jadi, 213°c sama dengan 373 K. Jadi, 273 K sama dengan 0oC

2. Alat Pengukur Suhu


Alat untuk mengukur suhu dengan tepat dan dinyatakan dengan suatu
angka adalah termometer. Pengukuran suhu dengan termometer
memanfaatkan prinsip kesetimbangan termal: energi panas akan pindah dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah, hingga tingkat panas keduanya
sama (berada pada kesetimbangan termal).
Termometer memanfaatkan sifat fisis bahan yang berubah secara linear
karena perubahan suhu. Perubahan ini meliputi:
a) Perubahan ukuran (benda mengalami pemuaian jika suhu naik, dan
mengalami penyusutan jika suhu turun), misalnya: termometer zat cair
b) Perubahan volume gas pada tekanan tetap. Jika suhu naik, maka volume
gas akan naik asalkan tekanan tetap. Digunakan untuk termometer gas.
c) Perubahan warna kristal cair tertentu: jika suhu berubah, warna kristal
berubah. Digunakan untuk termometer suhu badan yang lebih praktis.

Termometer yang tabungnya diisi dengan raksa disebut termometer


raksa, sedangkan termometer yang diisi dengan alkohol disebut termometer
alkohol.

Kelebihan dan kekurangan termometer raksa dan alkohol

TERMOMETER
RAKSA ALKOHOL
KELEBIHAN - Mudah dilihat karena - Harganya lebih murah
mengkilap - Lebih teliti untuk
- Volume raksa berubah perubahan yang sangat
secara teratur kecil karena perubahan
- Tidak membasahi volume yang lebih
dinding kaca besar

4
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
- Jangkauan suhunya - DapatDAN
mengukur suhu
PEMUAIAN
KELAS IX besar, yaitu : - 40OC yang sangat rendah
sampai 360 OC karena titik bekunya
- Raksa terpanasi secara sampai - 112 OC
merata sehingga
menunjukkan nilai
dengan cepat

- Harganya mahal - Titik didihnya rendah,


- Tidak dapat mengukur yaitu 78OC, sehingga
suhu yang sangat tidak dapat mengukur
rendah suhu yang tinggi
KEKURANGA
- Merupakan bahan - Tidak berwarna
N
beracun, sehingga sehingga harus diberi
berbahaya bila warna terlebih dahulu
tabungnya pecah agar mudah terlihat
- Membasahi dinding

Air tidak dapat digunakan untuk mengisi termometer karena beberapa


alasan, yakni sebagai berikut :
a) Air membasahi dinding sehingga dapat mempersulit membaca ketinggian air
dalam tabung
b) Air tidak berwama sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya
c) Jangkauan suhu air terbatas (0 °C - 100 °C)
d) Perubahan volume sangat kecil
e) Kurang akurat hasil bacaannya karena air merupakan penghantar panas yang
buruk sehingga butuh waktu lama untuk mencapai suhu yang sama

i. Jenis Termometer dalam kehidupan sehari-hari


a) Termometer klinis (termometer badan)
Biasa digunakan para dokter, perawat.
dan orang tua untuk mengukur suhu tubuh
manusia. Cairan yang digunakan untuk
mengisi tabung adalah raksa. Skala pada
termometer ini yaitu 35 °C - 42 °C sesuai dengan suhu tubuh manusia.
Jenis-jenis termometer klinis yang baru, yaitu : termometer klinis
analog, digital, dan kristal cairan. Termometer analog suhu yang diukur
harus dibaca dari angka-angka skala yang tercetak disamping permukaan
raksa didalam pipa kapiler. Termometer klinis digital suhu tubuh langsung

5
MODUL 3.3
FISIKAditampilkan SUHU, KALOR,
dalam bentuk angka. Termometer kristal
DANcairan angka-angka
PEMUAIAN
KELASpada
IX skala termometer cairan dibuat dari zat-zat kimia yang berbeda
menunjukkan suhu yang berbeda.

b) Termometer dinding (termometer ruangan)


- Untuk mengukur suhu ruangan
- Skala pada termometer ini yaitu -50°C sampai 50°C
- Menggunakan zat muai logam (sebagia raksa)
- Biasanya dipasang menggantung pada ruangan

c) Termometer maksimum dan minimum


- Disebut juga termometer Six karena ditemukan oleh
James Six pada tahun 1782.
- Merupakan termometer khusus karena hanya
digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan
terendah di suatu tempat
- Skala ukumya antara -20°C sampai 50°C
- Menggunakan zat alkohol dan raksa dan dilengkapi
pula keping baja sebagai penunjuk skala

B. KALOR
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi
ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Dengan
kata lain, kalor dapat berpindah secara alamiah dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah. Akan tetapi, kalor tidak dapat berpindah secara
alamiah dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi tanpa perlakuan
tertentu dan tanpa bantuan alat.

Satuan kalor menurut SI adalah joule (J). Terdapat satuan kalor yang biasa
dipakai yaitu kalori (kal). Satu kalori dapat didefinisikan banyaknya kalor yang
diperlukan tiap 1 gram air, sehingga suhunya naik 1 °C. Tara kalor mekanik adalah
bilangan yang menyatakan kesetaraan antara satuan joule dangan saruan kalori.
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori

6
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX zat menyerap kalor, maka suhu akan naik. Jika DAN
Jika suatu
PEMUAIAN
suatu zat melepaskan
kalor, maka suhu akan turun. Makanan merupakan penghasil energi bagi tubuh.
Energi yang dikandung dalam makanan dinyatakan dalam satuan kilo kalori, biasa
ditulis Kal (dengan K huruf kapital) atau kkal.

Kalor yang diberikan pada suatu zat sebanding dengan:


a. kenaikan suhu zat (t)
b. massa zat (m)
c. kalor jenis zat (c) ➔ banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg
sebesar 1 °C/l K. Besar kalor jenis bisa diukur dengan
menggunakan kalorimeter.

1. Perubahan suhu
Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu pada benda. Benda yang
bersuhu tinggi akan cenderung melepaskan kalor, dan benda bersuhu rendah
cenderung menerima kalor. Sebagai contoh jika kita memiliki air panas dalam
gelas dan kita biarkan di atas meja, lama-kelamaan suhu air akan sama dengan
suhu ruangan karena suhu air lebih tinggi daripada suhu udara dalam ruangan
sehingga air akan melepas kalor dan udara dalam ruangan menerima kalor.

Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan atau menurunkan suhu


suatu benda atau zat bergantung pada:
a. massa zat, Semakin besar massa zat, semakin besar pula energi kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhunya.
b. jenis zat, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat dinyatakan dengan
besaran kalor jenis. Besaran kalor jenis ini didefinisikan sebagai besarnya kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram suatu zat sebesar satu
derajat celsius atau biasanya juga dinyatakan dalam satuan joule/kilogram
kelvin (J/kg K). Alat untuk mengetahui kalor jenis suatu zat disebut
kalorimeter.
c. besar perubahan suhu, Semakin besar kalor yang diberikan pada suatu benda,
semakin besar juga kenaikan suhunya.
Tabel koefisien muai volume berbagai jenis zat cair

ZAT Kalor Jenis (c)

7
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
o o
Kal/g C J/kg K DAN PEMUAIAN
KELAS IX Air 1,00 4200
Air laut 0,93 3900
Alkohol 0,55 230
Minyak tanah 0,52 220
Raksa 0,033 140
Es 0,595 2500
Alumunium 0,214 900

Kaca 0,16 670


Besi 0,11 460
Tembaga 0,093 390
Kuningan 0,90 380
Perak 0,056 230
Emas 0,031 130
Timbal 0,031 130

Hubungan antara kalor dengan massa zat, kalor jenis, dan perubahan suhu
zat dirumuskan sebagai berikut.

Q = mcT Dengan :
- Q = Kalor yang diterima/dilepaskan (J)
- m = massa zat (kg)
- T = T2 – T1 , perubahan suhu (oC atau oK)
- c = kalor jenis (J/kg oC)

Jika Q bernilai negatif maka artinya benda tersebut melepas kalor.

 Contoh soal dan pembahasan


1. Berapa kalor yang diperlukan untuk memanaskan 2 kg air yang suhunya
30°C menjadi 100°C, jika kalor jenis air 4.200 J/kg°C?
Pembahasan:
Diketahui : m = 2 kg
c = 4.200 J/kg°C
T = 100°C - 30°C = 70°C

Ditanyakan : Q = ….. ?

Jawab: Q = mcT

8
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
= 2 kg x 4.200 J/kg°C x 70°C DAN PEMUAIAN
KELAS IX = 588.000 joule
Q = 588 kJ

Selain kalor jenis, terdapat besaran lain yang berkaitan dengan kalor, yaitu
kapasitas kalor. Kapasitas kalor adalah Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 oC yang dirumuskan

Keterangan:
- C = Kapasitas kalor (J/°C) Q
C= T atau C = mc
- m = massa benda (kg)
- c = kalor jenis benda ( J/kg°C)

 Contoh soal dan pembahasan


1. Kalor sebanyak 50.000 J dapat menaikkan suhu suatu benda dari 10°C
menjadi 30°C. Berapakah kapasitas kalor benda itu?

Pembahasan:
Diketahui : Q = 50.000 J ; T1 = 10°C ; T2 = 30°C
Ditanyakan : C = ... ?

Jawab : T= T2 - Tl = 30°C - 10°C = 20°C


Q 50.000 J o
C = T = 20 ° C =2.500 J/ C
Jadi, kapasitas kalor benda tersebut adalah 2.500 J/0C.

Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi akan sama
dengan banyaknya kalor yang diterima oleh benda bersuhu yang lebih rendah
dalam satu sistem yang sama. Pernyataan tersebut dikenal dengan ASAS
BLACK.

2. Perubahan wujud zat


Suatu benda/zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu
maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga

9
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerusDAN
dan mencapai
PEMUAIAN suhu
KELAS IX
minimumnya.
Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat berupa : menguap,
mengembun, membeku, mencair (melebur), menyublim, dan mengkristal
(mendeposit).

a) Menguap dan Mendidih


Pada waktu menguap zat cair memerlukan kalor, kalor yang diberikan pada
zat cair akan mempercepat gerak molekuI-molekulnya sehingga banyak
molekul zat cair yang meninggalkan zat cair itu menjadi uap.

Penguapan zat cair dapat dipercepat dengan cara:


1) menaikkan suhu (memanaskan) zat cair,
2) memperluas permukaan zat cair,
3) meniupkan udara di atas permukaan zat cair, dan
4) mengurangi tekanan pada permukaan zat cair.
Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh
bagian zat cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya
gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah ke atas
dalam zat cair.
Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus akan berubah menjadi
uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg zat cair menjadi
uap seluruhnya pada titik didihnya disebut kalor uap (U). Besarnya kalor uap
dapat dirumuskan:

Dengan : Q = kalor yang diserap/dilepaskan (Joule)


Q=mU
m = massa zat (kilogram)
U = kalor uap (joule/kilogram)

Tabel Titik Didih dan Kalor Uap Berbagai Jenis Zat

Nama Zat Titik Didih (oC) Kalor Uap (J Kg-1)


Alkohol 78 1.100.000
Air 100 2.260.000
Raksa 357 272.000
Tembaga 1.187 5.069.000
Timah hitam 1.750 871.000
Perak 2.193 2.336.000
Emas 2.660 1.578.000

10
MODUL 3.3
FISIKA Besi SUHU, KALOR,
3.023 6.340.000
DAN PEMUAIAN
KELAS IX
b. Mengembun
Perubahan wujud gas menjadi cair disebut mengembun. Dalam proses
pengembunan suatu zat melepaskan sejumlah kalor, banyaknya kalor yang
dilepaskan pada waktu mengembun sama dengan banyaknya kalor yang
diperlukan waktu menguap dan suhu dimana zat mulai mengembun sama
dengan suhu dimana zat mulai menguap. Contoh : gelas berisi es bagian
luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan, dll

Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 Kg zat dari wujud uap
menjadi cair pada titik embunnya disebut kalor embun. Titik embun adalah
suhu pada saat zat gas mengembun.

Percobaan yang dilakukan oleh para ilmiwan, menghasilkan pernyataan


bahwa :

Kalor uap = kalor embun


Titik didih = titik embun

c. Melebur dan Membeku


Melebur adalah peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat cair.
Pada saat suatu zat melebur, suhunya tidak mengalami perubahan (tetap).
Faktor-faktor yang memengaruhi peristiwa peleburan suatu zat adalah
tekanan dan pencampuran zat lain. Penambahan tekanan terhadap suatu zat
dapat menurunkan titik leburnya. Sedangkan, pencampuran zat lain pada
suatu zat dapat menurunkan titik lebur zat tersebut.
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan massa zat
padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur (L). Besarnya kalor
lebur dapat dirumuskan sebagai berikut.

Q=mL Dengan : Q = kalor yang diserap/dilepaskan (Joule)


m = massa zat (kilogram)
L = kalor lebur (joule/kilogram)

Tabel Titik Lebur dan Kalor Lebur Berbagai Jenis Zat

11
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
o
Nama Zat (J Kg-1PEMUAIAN
Titik Lebur ( C) Kalor Lebur DAN )
KELAS IXAlkohol -97 69.000
Air 0 336.000
Raksa -39 20.000
Tembaga 1.083 206.000
Timah hitam 327 25.000
Perak 961 88.000
Besi 1.808 289.000
Platina 1.769 113.000

Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat zat
membeku melepaskan energi kalor. Contoh: air didinginkan di bawah 0 °C,
lilin cair didinginkan. dll. Pada saat pembekuan zat cair melepaskan kalor
hingga berubah menjadi padat. Jumlah kalor yang dilepaskan untuk
mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya disebut
kalor beku. Titik beku adalah suhu pada saat zat cair membeku.

Percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan menghasilkan pernyataan


bahwa:
Kalor lebur = kalor beku
Titik lebur = titik beku

d. Menyublim dan Mendeposit


Menyublim, merupakan perubahan wujud zat dari padat ke gas secara
langsung tanpa melalai wujud cair, sedangkan mendeposit merupakan
perubahan wujud zat dari gas ke padat secara langsung tanpa melalui wujud
cair. Dalam hal ini, untuk menyublim, suatu zat memerlukan sejumlah kalor,
sedangkan untuk mendeposit, suatu zat melepaskan sejumlah kalor.

 Contoh soal dan pembahasan


1. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menguapkan 2 kg air
pada suhu 100°C jika kalor uap 2.260.000 J/kg?

Pembahasan:
Diketahui : m =2 kg
U = 2.260.000 J/kg

12
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN
Ditanyakan : Q = …. ?

Jawab : Q =mU
= 2 kg x 2.260.000 J/kg = 4.520.000 joule
= 4.520 kJ
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah 4.520 kJ.

2. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 2 kg es 0 0C


pada titik leburnya jika kalor lebur es 336.000 J/kg!

Pembahasan:
Diketahui :m = 2 kg
L = 336.000 J/kg

Ditanyakan : Q = …. ?

Jawab :Q=mL
= 2 kg x 336.000 J/kg
= 672.000 J
= 672 kJ
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah 672 kJ.

Dengan demikian maka perubahan wujud dari


es sampai menjadi uap dapat digambarkan
pada grafik berikut:

3. Asas Black
Joseph Black (1728-1799) mengungkapkan bahwa apabila dua benda atau
zat yang berbeda suhunya dicampur, maka benda atau zat yang suhunya Iebih
tinggi akan melepaskan kalor dan diterima oleh benda atau zat kedua yang
suhunya Iebih rendah.
Dalam pencampuran dua benda atau zat yang berbeda suhu tersebut
berlaku hukum kekekalan energi yang dikenal dengan asas Black, yaitu kalor
yang dilepas oleh suatu benda sama dengan kalor yang diterima oleh benda

13
Qlepas = Q terima
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
lain ketika bersentuhan. Asas Black tersebut dapat dinyatakan
DAN secara matematis
PEMUAIAN
KELAS IX berikut.
sebagai

 Contoh soal dan pembahasan


1. Untuk menyajikan air minum kepada tamunya, Sri mencampurkan air
sebanyak 25 gram yang suhunya 20°C dengan 15 gram air yang suhunya
100°C. Berapakah suhu akhir campuran tersebut? (kalor jenis air 4.200 J/kg
0
C).

Pembahasan:
1. Diketahui : m1 = 25 gram = 0,025 kg ; m2 = 15 gram = 0,015 kg
T1 = (T - 20)0C ; T2 = (100 – T)0C
c = 4.200 J/kg 0C

Ditanyakan: T = ….. ?(suhu akhir campuran)

Jawab : Q1 = Q2
m1 c1 t1 = m2 c2 t2
Karena c 1 = c2
m1 t1 = m2 t2
0,025 kg x (T - 20)0C = 0,015 kg x (100 – T)0C
0,025 T – 0,5 = 1,5 – 0,015 T
0,025 T + 0,15 T = 1,5 + 0,5
0,04 T = 2
2
T = 0,04
2 1
= −2 = −2
4 10 210
1
= 2 x 102 = 500 C
Jadi, suhu akhir campuran tersebut adalah 500C

C. PERPINDAHAN KALOR

Kalor merupakan salah satu


bentuk energi dan dapat

14
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami kalorPEMUAIAN
DAN berpindah dari
KELAS IX suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Perpindahan kalor dapat
zat yang
terjadi secara konduksi, konveksi, dan radiasi.

1. Perpindahan Kalor secara Konduksi (hantaran)


Perpindahan kalor secara konduksi adalah perpindahan kalor yang
terjadi melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat itu.
Sebagai contoh, ketika sepotong besi dipanaskan salah satu ujungnya
sedang ujung yang lainnya dipegang ternyata ujung besi yang dipegang
lama kelamaan

terasa semakin panas. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor secara
konduksi yang melalui besi.
Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor kalor,
misalnya besi, baja, trmbaga, seng, dan aluminium (jenis logam). Adapun
penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk disebut isolator
kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik (jenis bukan logam).

2. Perpindahan Kalor secara Konveksi (aliran)


Perpindahan kalor secara konveksi atau aliran merupakan
perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan partikel-
partikel zat itu. Perpindahan kalor secara pertukaran dapat terjadi dalam zat
cair dan gas. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi- karena adanya
perbedaan massa jenis dalam zat tersebut.
Peristiwa konveksi dalam kehidupan sehari-hari antara lain dapat
diamati pada konveksi udara ventilasi rumah, terjadinya angin laut dan angin
darat.
Pemanfaatan konveksi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: pada sistem
pendinginan mobil (radiator), pembuatan cerobong asap, dan lemari es.

3. Perpindahan Kalor secara Radiasi (pancaran)


Perpindahan kalor secara radiasi atau pancaran adalah perpindahan
kalor yang tidak memerlukan zat perantara (media). Perpindahan kalor
secara radiasi dapat terjadi dalam ruang hampa (vakum) karena energi kalor
dibawa dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Sebagai contoh, energi
kalor dari matahari dapat sampai ke bumi.

15
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
Besarnya radiasi kalor yang dipancarkan ataupun
DAN yang diserap oleh
PEMUAIAN
KELASsuatu
IX benda salah satunya dipengaruhi oleh warna benda. Permukaan benda
yang hitam merupakan penyerap dan pemancar kalor yang baik, sedangkan
permukaan benda yang putih mengkilap merupakan penyerap dan
pemancar kalor radiasi yang buruk.

D. PEMUAIAN
Pemuaian adalah proses penambahan ukuran zat atau benda yang
massanya tetap akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada
zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat/benda sangat tergantung pada
ukuran benda

mula-mula, kenaikan suhu, dan jenis benda. Suatu benda umumnya mengalami
pemuaian apabila dipanaskan dan mengalami penyusutan apabila didinginkan.

1. Pemuaian Zat Padat


Pada umumnya, zat padat akan mengalami pemuaian ketika dipanaskan.
Pemuaian pada zat padat dapat berupa pemuaian panjang, pemuaian luas, dan
pemuaian volume.

Alat yang digunakan untuk


menyelidiki pemuaian zat padat
disebut musschenbroek. Dalam
eksperimen yang dilakukan
menunjukkan bahwa hampir sernua
benda padat apabila dipanaskan
mengalami pembahan panjang, luas
dan volume.

a. Pemuaian Panjang
Koefisien muai panjang merupakan besaran yang menyatakan
perbandingan pertambahan bahan panjang dengan panjang awal benda
tiap satuan kenaikan suhu. Secara matematis, koefisien muai panjang
dinyatakan sebagai berikut.

l l 1−l 0
α= l 0T atau α = l 0(T −T )
1 0

16
MODUL 3.3
FISIKA Dengan : SUHU, KALOR,
KELAS αIX= Koefisien muai panjang (oC-1 atau K-1) DAN PEMUAIAN
ℓ = Perubahan panjang (m)
T = Perubahan suhu (oC atau K)
ℓ0 = Panjang benda mula-mula (m)
ℓ1 = Panjangn akhir benda setelah dipanaskan (m)
T0 = Suhu benda mula-mula (oC atau K)
T1 = Suhu akhir benda setelah dipanaskan (oC atau K)

Tabel Koefisien Muai Panjang Berbagai Benda


No Jenis Bahan Keofisien Muai Panjang oC
.
1 Alumunium 0,000026
2 Baja 0,000011
3 Besi 0,000012
4 Emas 0,000014
5 Kaca 0,000009
6 Kuningan 0,000018
7 Tembaga 0,000017
8 Platina 0,000009
9 Timah 0,00003
10 Seng 0,000029
11 Pyrex 0,000003
12 Perak 0,00002

 Contoh Soal dan Pembahasan


1. Batang suatu logam pada suhu 10°C memiliki panjang 100 cm.
Tentukan panjang tersebut pada suhu 310°C jika α = 1,2 x 10-5/°C.

Pembahasan:
Diketahui : ℓ0 = 100 cm
T = 300°C

Ditanyakan: ℓ1 = ….. ?

Jawab : ℓ1 = ℓ0(1 + αT)

17
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
-5 0
= 100 (1 + 1,2 x 10 /°C x 300 C) DAN PEMUAIAN
KELAS IX = 100 + 0,36
= 100,36 cm

Jadi, panjang batang logam setelah dipanaskan adalah 100,36 cm.

b. Pemuaian Luas
Pemuaian luas suatu zat padat memenuhi persamaan matematis
sebagai berikut.

Dengan :
A = Pertambahan luas (m2) A = βA0 T
A0 = Luas mula-mula (m2) A1 – A0 = βA0 T
β = Koefisien muai luas (oC-1 atau K-1)
A1 = A0 (1 + β T)
A1 = Luas akhir (m2)

Koefisien muai luas merupakan besaran yang menyatakan


perbandingan pertambahan luas dengan luas awal benda tiap satuan
kenaikan suhu. Koefisien muai luas dapat ditentukan dengan persamaan
sebagai berikut.
1
β = 2 α atau α = 2 β

 Contoh Soal dan Pembahasan


1. Suatu pelat alumunium berbentuk persegi dengan panjang sisi 20 cm
pada suhu 25°C. Koefisien muai panjang alumunium 1,2 x 10 -5/°C.
Tentukan pertambahan luas pelat tersebut jika dipanasi hingga suhu
125°C!
Pembahasan:
Diketahui : S0 = 20 cm
T = 100 0C
α = 1,2 x 10-5/°C

Ditanyakan : A = …. ?

Jawab : A0 = S0 x S0

18
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
= 20 cm x 20 cm DAN PEMUAIAN
KELAS IX = 400 cm2
β = 2α
= 2 x 1,2 x 10-5/°C = 2,4 x 10-5/°C
A = A0 β T
= 400 cm2 x 2,4 x 10-5/°C x 1000C
= 0,96 cm2

c. Pemuaian Volume
Pemuaian volume suatu zat padat memenuhi persamaan matematis
sebagai berikut.

Dengan :
V = Pertambahan luas (m3) V = V0 T
V0 = Volume mula-mula (m3)
V1 – V0 = V0 T
V1 = Volume Akhir (m3)
 = Koefisien muai Volume (oC-1 atau K-1) V1 = V0(1 + T)

Koefisien muai volume dapat ditentukan dengan persamaan sebagai


berikut.
=3α

 Contoh Soal dan Pembahasan


1. Sebuah kubus kuningan pejal yang panjang rusuknya 2 m, suhunya
dinaikkan dari 20°C sampai 50°C. Hitunglah volume kubus pada suhu
50°C dan pertambahan volumenya!
(α kuningan = 1,9 x 10-5 0C-1 )
Pembahasan:
Diketahui : r = 2 m; T0 = 20 0C; T1 = 50 0C; α = 1,9 x 10-5 °C-1

Ditanya : V1 = …. ? dan V = …. ?

Jawab : V0 = r x r x r = 2 m x 2 m x 2 m = 8 m3
V 1−V 0
 = V (T −T )
0 1 0

V1 =  x V0 x (T1 – T0) + V0
= 3α x V0 x (T1 – T0) + V0

19
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
-5 0 -1 3 0 0
= 3 x 1,9 x 10 C x8m x (50 C – 20DAN m3
C) + 8PEMUAIAN
KELAS IX
= 1,368 x 10-5 m3 + 8 m3
= 1,368 x 10-2 m3 + 8 m3
= 8,0137 m3
Sehingga
V = V1 – V0 = 8,0137 m3 – 8 m3 = 0,0137 m3
Jadi, volume kubus pada suhu 50 0C adalah 8,0137 m3 dan
pertambahan volumenya sebesar 0,0137 m3.

2. Pemuaian Zat Cair


Sifat utama zat cair adalah menyesuaikan dengan bentuk wadahnya.
Oleh karena itu zat cair hanya memiliki muai volume saja. Muai volume zat cair

lebih besar daripada muai volume zat padat, alat untuk menyelidiki pemuaian
zat cair adalah Jabu didih.
Umumnya, zat cair akan memuai jika
dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Akan
tetapi tidak selalu demikian dengan air. Jika
dipanaskan dari suhu 0 0C – 4 0C. Volume air
justru berkurang (menyusut). Sebaliknya, jika
didinginkan dari suhu 4 0C – 0 0C, volume air
justru bertambah (memuai). Sifat pemuaian yang
menyimpang ini disebut Anomali Air

Secara matematis, hubungan antara koefisien muai volume dan


besaran-besaran lain yang terlibat pada pemuaian zat cair dirumuskan sebagai
berikut.

V V 1−V 0
= V 0T atau  = V 0 (T 1−T 0 )

 Contoh Soal dan Pembahasan


1. Sebuah wadah berisi minyak tanah sebanyak 10 liter. Koefisien muai
minyak tanah tersebut adalah 96 x 10-5 0C-1. Jika minyak tanah pada
suhu 15°C dipanaskan sampai 30°C, berapakah volume minyak tanah
pada suhu 30°C?

Pembahasan :

20
MODUL 3.3
FISIKA 1. Diketahui : V0 = 10 liter ;  = 96 x 10-5 0C-1 ; T0 = 15SUHU,
0
KALOR,
0
C ; TPEMUAIAN
1 = 30 C
KELAS IX Ditanya : V1 = …. ? DAN
Jawab :
V 1−V 0
 = V (T −T )
0 1 0

V1 = V0 [1 + (T1 – T0)]
= 10 liter [1 + 96 x 10-5 / 0C (30 0C – 15 0C)]
= 10 liter (1 + 1.440 x 10-5) = (10 + 0,144) liter = 10,144 liter
Jadi, volume minyak tanah itu pada suhu 30 0C adalah 10,144 liter.

3. Pemuaian Zat Gas


Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai
berikut.

V1 = V0(1 + T)

 adalah koefisien muai volume. Nilai  sama untuk semua gas, yaitu
1/2730C-1 . Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian gas pada
suhu tetap (isotermal), pemuaian gas pada tekanan tetap (Isobar), dan
pemuaian gas pada volume tetap (Isokhorik) .

a) Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (lsotermal)


Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam
ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan
volume gas adalah tetap, Dirumuskan sebagai berikut.

P V = tetap Dengan :
atau P = tekanan gas (atm)
P1 V1 = P2 V2 V = volume gas (L)

 Contoh Soal dan Pembahasan


1. Suatu gas di dalam ruang tertutup memiliki tekanan 1 atm dan
volume 4 L. Jika suhu gas dijaga tetap dan tekanan diubah menjadi 2
atm, berapakah volume gas?
Pembahasan:
1. Diketahui : P1 = 1 atm

21
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
P2 = 2 atm DAN PEMUAIAN
KELAS IX V1 =4L

Ditanyakan : V2 = …. ?
Jawab : P1 V1 = P2 V2
1 atm . 4 L = 2 atm . V2
1 atm
V2 = 2 atm 4L
V2 = 2L

b) Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (lsobar)


Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu
gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume
gas

sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat


dituliskan sebagai berikut.

P V = tetap Dengan :
atau V = Volume
T = Suhu (0C atau K)
P 1 V1 = P 2 V2

 Contoh Soal dan Pembahasan


1. Suatu gas di dalam ruangan tertutup memiliki tekanan 1 atm, suhu
27°C, dan volume 2,4 L. Berapa volume gas tersebut pada suhu 127°C
jika mengalami proses pemuaian pada tekanan tetap?
Pembahasan :
Diketahui : P = 1 atm
T1 = 27 0C = 300 K
T2 = 127 0C = 400 K
V1 = 2,4 L

Ditanyakan : V2 = …. ?

Jawab :

22
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
V V2
KELAS IX T
1
=T DAN PEMUAIAN
1 2

T2
V2 = T V1
1
400
= 300 x 2,4
= 0,32 L
Jadi, volume gas tersebut adalah 0,32 L

c) Pemuaian Gas pada Volume Tetap (lsokhorik)


Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu
jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap maka tekanan gas
sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan
sebagai.
P
T
= tetap
P1 P2
T1
= T2

Berdasarkan hukum Boyle, hukum Gay-Lussac, dan hukum tekanan


tersebut, maka pemuaian gas dapat dihubungkan dengan hukum Boyle-
Gay Lussac, yang secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.

pV
T = tetap
P1V 1 P2V 2
T1
= T2

i. Contoh-contoh Pemuaian dan Cara Mengatasinya


a. Pemasangan bingkai jendela yang lebih besar dari pada ukuran kaca agar
kaca tidak pecah atau terjadi pembengkokan pada bingkai saat pemuaian
di siang hari.
b. Salah satu ujung jembatan diberi celah agar jembatan tidak melengkung
saat pemuaian di siang hari.
c. Sambungan antara dua batang rel diberi celah agar tidak terjadi
pembengkokan pada rel saat pemuaian di siang hari.
d. Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor agar tidak
putus saat saat pemuaian di siang hari.

23
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
ii. Penerapan Prinsip Pemuaian
KELAS IX Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam DAN PEMUAIAN
kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya.
a) Termometer Zat cair (Raksa dan Alkohol)
Prinsip kerja termometer zat cairadalah memanfaatkan sifat
termometrik zat cair (seperti raksa dan alkohol) yang digunakan dalam
termometer tersebut, yaifo berupa perubahan volume zat cair yang teratur
ketika terjadi perubahan suhu. Zat cair tersebut dimanfaatkan sebagai
indikator suhu.

b)Pemasangan Sambungan Rel Kereta Api


Penyambungan rel kereta api harus menyediakan
celah antara satu batang rel dengan batang rel
lain agar pada saat suhu meningkat batang rel
memiliki ruang muai sehingga tidak akan terjadi

desakan antar rel yang akan mengakibatkan rel menjadi bengkok.

c) Pengelingan pelat logam


Pengelingan adalah proses penyambungan
dua pelat logam dengan paku keling. Cara
pengelingan yaitu:
- paku keling dipanaskan sampai berpijar dan
dimasukkan ke dalam lubang pelat logam
- Kemudian paku ditempa hingga rata
- Setelah suhu turun, paku keling tersebut
akan menyusut dan menekan kuat pelat tersebut.

d)Pemasangan Bingkai Logam pada Roda


Pemasangan bingkai logam seperti ban baja pada roda besi kereta
dilakukan dengan pemanasan. Hal ini mengakibatkan ban baja akan
rnengalami pemuaian. Kemudian roda besi tersebut dipasang pada
bingkainya. Setelah suhu turun, ban baja akan menyusut dan terpasang
pada bingkainya dengan kuat.

e) Keping Bimetal

24
MODUL 3.3
SUHU, KALOR,
FISIKA - Keping bimetal adalah hasil perpaduan 2 keping logam
DAN yang mempunyai
PEMUAIAN
KELAS IXkoefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu.
- Bimetal dipanaskan➔ melengkung ke arah logam yang koefisien
muainya kecil
- Bimetal didinginkan➔ melengkung ke arab logam yang koefisien
muainya besar
- Perbedaan pemuaian ini dipakai
sebagai termostat. Termostat
adalah alat yang berfungsi ganda
sebagai saklar otomatis dan
sebagai pengatur suhu.
- Contoh pemanfaatan termostat :
setrika listrik, bel listrik, alarm
kebakaran, lampu sen, rice cooker,
oven.

LATIHAN
SOAL
I. Berilah tanda silang (X) A, B, C, atau D pada jawaban yang paling
tepat!
1. The ratio of the scale on the Reamur, Celsius, and Fahrenheit thermometers is R :
C : F = 4 : 5 : 9. The comparison of the scale of the thermometer is based on ....
A. upper fixed point
B. the lower fixed point
C. kelvin scale thermometer
D. the difference between the upper and lower fixed points

TRANSLATE :
Perbandingan skala pada termometer Reamur, Celcius, dan Fahrenheit adalah R : C : F = 4 : 5 : 9.
Perbandingan skala termometer tersebut didasarkan pada ....
A. titik tetap atas C. termometer skala kelvin
B. titik tetap bawah D. selisih titik tetap atas dan bawah

25
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
2. A practitioner is measuring the temperature of a substance. DAN
After being measured,
PEMUAIAN
KELAS IX of the temperature of the substance is 43.2 °C. The picture that shows
the result
this value is ….

TRANSLATE :
Seorang praktikan sedang mengukur suhu suatu zat. Setelah diukur, didapatkan hasil suhu zat
sebesar 43,2 °C. Gambar yang menunjukkan nilai tersebut adalah ….

3. Nusa and Bela are in a restaurant. Nusa buy a cup of coffee at 80°C and Bela buy a
glass of iced tea with a temperature of 15°C. While waiting for the food to be
served, they went around the garden near the restaurant. At that time, the air
temperature reached 30°C. After 15 minutes they returned to the restaurant, it
turns out that a cup of coffee and a glass of iced tea the temperature changed to
55°C and 22.5°C. The conclusion of this phenomenon is ....
A. The temperature of a cup of coffee and a glass of iced tea decreases due to the
influence of the outside air temperature.
B. The temperature of a cup of coffee and a glass of iced tea rises because the
outside air is hotter.
C. The temperature of a cup of coffee and a glass of iced tea changes because the
outside air temperature will change the initial temperature and the air
temperature becomes balanced.
D.The temperature of a cup of coffee drops and a glass of iced tea rises due to the
influence of outside temperature so that there is a temperature balance.

TRANSLATE :
Nusa dan Bela sedang berada di suatu rumah makan. Nusa membeli secangkir kopi dengan suhu
80°C dan Bela membeli segelas es teh dengan suhu 15°C. Sambil menunggu makanan tersaji,

26
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
mereka berkeliling ke taman dekat rumah makan tersebut. Pada saat itu, suhu udara mencapai
KELAS DANkopi
IX 15 menit mereka kembali ke rumah makan, ternyata secangkir
30°C. Setelah
PEMUAIAN
dan segelas es
teh suhunya berubah menjadi 55°C dan 22,5°C. Kesimpulan dari fenomena tersebut adalah ....
A. Suhu secangkir kopi dan segelas es teh menurun karena pengaruh suhu udara luar.
B. Suhu secangkir kopi dan segelas es teh naik disebabkan suhu udara luar lebih panas.
C. Suhu secangkir kopi dan segelas es teh berubah karena suhu udara luar akan mengubah suhu
awal dan suhu udara menjadi seimbang.
D. Suhu secangkir kopi turun dan segelas es teh naik karena pengaruh suhu luar sehingga terjadi
keseimbangan suhu.

4. Four students are measuring the temperature of the solution with different
thermometers. From the four students, the following data were obtained.
No. type of solution Temperature
1 A 28R
2 B 122F
3 C 30C
4 D 313K
A. C, A, B, dan D C. A, C, B, dan D
B. C, A, D, dan B D. A, C, D, dan B

TRANSLATE :
Empat orang siswa sedang mengukur suhu larutan dengan termometer berbeda. Dari keempat
siswa tersebut didapatkan data sebagai berikut.

No. Jenis Larutan Suhu


1 A 28R
2 B 122F
3 C 30C
4 D 313K
Berdasarkan tabel tersebut, urutan larutan dari suhu yang terkecil adalah ....

5. Thermometer X is designed to measure frozen water on a scale of –40 and boiling


water on a scale of 160. If an object is measured with a Reamur thermometer
showing a value of 20°R, then the value indicated when measured with a
thermometer X is ….
A. 5°X C. 20°X
B. 10°X D. 40°X

TRANSLATE :
Termometer X dirancang dapat mengukur air membeku pada skala –40 dan air mendidih pada
skala 160. Jika suatu benda diukur dengan termometer Reamur menunjukkan nilai 20°R, maka
nilai yang ditunjuk saat diukur dengan termometer X adalah ….

27
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
6. The X thermometer has a freezing point of 25X and a boiling
DAN point of 175X. If
PEMUAIAN
KELAS IX
the thermometer X shows the number 55X. then the measurement results
obtained are as in the following table.
Measurement results
No.
C R F
1 20 25 68
2 20 16 68
3 30 16 22
4 30 24 22
The correct measurement results are indicated by the number ….
A. 1 C. 3
B. 2 D. 4

TRANSLATE :
Termometer X memiliki titik beku 25X dan titik didih 175X. Jika termometer X menunjukkan
angka 55X. maka hasil pengukuran yang diperoleh seperti pada tabel berikut ini.
Hasil Pengukuran
No.
C R F
1 20 25 68
2 20 16 68
3 30 16 22
4 30 24 22
Hasil pengukuran yang benar ditunjukkan nomor ….

7. A liquid has a specific heat of 140 J/kg°C. This means ....


A. The heat required will increase by 140 J for every 1 °C increase in the
temperature of the liquid
B. It takes 140 J of heat to raise the temperature of 1°C in 1 kg of liquid
C. The liquid requires 140 J of heat to increase its temperature
D. the amount of heat required per 1 kg of liquid is 140 J

TRANSLATE :
Suatu zat cair mempunyai kalor jenis sebesar 140 J/kg°C. Hal ini berarti ....
A. kalor yang diperlukan akan bertambah 140 J setiap kenaikan suhu 1 °C zat cair
B. diperlukan kalor sebesar 140 J untuk menaikkan suhu 1 °C pada 1 kg zat cair
C. zat cair tersebut membutuhkan kalor sebesar 140 J agar bertambah suhunya
D. jumlah kalor yang diperlukan setiap 1 kg zat cair sebesar 140 J

8. Look at the following picture!


Before Heat Bimetal consists of metal P and metal Q
Metal P heated. The conclusion that can be
drawn is….

28
MODUL 3.3
FISIKA A. The coefficient of expansion P is equal to Q SUHU, KALOR,
KELAS IXB. The coefficient of expansion P is greater than Q DAN PEMUAIAN
Metal Q
C. The coefficient of expansion P is less than Q
D. The coefficient of expansion P can be greater or less than Q
After Heat
TRANSLATE :
Perhatikan gambar berikut !
Bimetal terdiri logam P dan logam Q dipanaskan. Kesimpulan yang
bisa diambil adalah….
A. Koefisien muai P sama dengan Q
B. Koefisien muai P lebih besar dari Q
C. Koefisien muai P lebih kecil dari Q
D. Koefisien muai P bisa lebih besar atau lebih kecil dari Q

9. A railroad company is making a simulation of the expansion of steel. Steel with a


length of 200 cm is at room temperature (27°C). The steel is heated to a length of
200,1 cm. If the coefficient of long expansion of steel is 10 -5/°C, the temperature of
the steel at the end of heating is ….
A. 57 °C C. 97 °C
B. 77 °C D. 107 °C

TRANSLATE :
Sebuah perusahaan pembuat rel kereta api sedang membuat simulasi pemuaian baja. Baja
dengan panjang 200 cm berada pada suhu ruangan (27°C). Baja dipanaskan hingga panjangnya
menjadi 200,1 cm. Jika koefisien muai panjang baja 10 -5/°C, suhu baja pada akhir pemanasan
adalah ….

10. Look at the graph of the results of an experiment below!

2 kg of water at 60℃ will be evaporated. If


the heat of water vapor is 2,27 x 106 J/kg,
the specific heat of water is 4200 J/(kg oC)
and the air pressure is 76 cmHg, then the
heat required for process B - C is….
A. 336 kilojoules C. 4876
kilojoules
B. 4540 kilojoules D.5212 kilojoules

29
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
TRANSLATE : DAN PEMUAIAN
KELAS IXgrafik hasil suatu percobaan berikut !
Perhatikan

Air sebanyak 2 kg bersuhu 60oC akan diuapkan. Jika kalor


uap air 2,27 x 106  J/kg, kalor jenis air 4200 J/(kg  oC) dan
tekanan udara 76 cmHg, maka kalor yang diperlukan
untuk proses B - C adalah….
A. 336 kilojoule C. 4876 kilojoule
B. 4540 kilojoule D. 5212 kilojoule

II. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan benar


1. Two thermometers P and Q work the same principle, but have different scales.
The lower and upper limits of the P thermometer scale are 0 P and 50 P and are
divided into 50 scales, while the lower and upper limits of the Q thermometer
scale are 20Q and 170 Q and are divided into 150 scales. If the thermometer P
shows the number 30P, then at that time the thermometer Q shows the
number ....

TRANSLATE :
Dua buah termometer P dan Q prinsip kerjanya sama, tetapi memiliki skala yang berbeda.
Batas bawah dan batas atas skala termometer P adalah 0 P dan 50 P dan dibagi menjadi 50
skala, sedangkan batas bawah dan batas atas skala termometer Q adalah 20 Q dan 170 Q
dan dibagi menjadi 150 skala. Jika termometer P menunjukkan angka 30 P, maka saat itu
termometer Q menunjukkan angka ….

2. Fill in the blanks in the table below.


No Specific Initial Final Temp. Amount
Mass
. heat temp. temp. change of Heat
1 3 kg 4.200 J/kgoC 27 oC 87 oC …. oC …. J
2 450 gr 450 J/kgoC …. oC 100 oC 70 oC …. J
3 2,5 kg 0,22 kkal/kgoC 20 oC …. oC …. oC 33 kkal
4 500 gr …. 30 oC 80 oC …. oC 5750 J
5 …. kg 4,2 x 103J/kgoC 24 oC …. oC 90 oC 756.000J

TRANSLATE :
Isilah bagian kosong pada tabel di bawah ini.

Suhu Suhu Perubahan Banyaknya


No. Massa Kalor jenis
Awal Akhir Suhu Kalor
1 3 kg 4.200 J/kgoC 27 oC o
87 C o
…. C …. J

30
MODUL 3.3
FISIKA o o o o
SUHU, KALOR,
2 450 gr 450 J/kg C …. C 100 C 70 C …. J
KELAS3 IX
2,5 kg 0,22 kkal/kgoC 20 oC …. oC …. oC
DAN
33 kkal
PEMUAIAN
4 500 gr …. 30 oC 80 oC …. oC 5750 J
5 …. kg 4,2 x 103J/kgoC 24 oC …. oC 90 oC 756.000J

3. The temperature inside the house is different from the temperature outside the
house. The main source of heat entry into the house is through the glass window.
Inside the room there is a room with an air conditioning (AC) which has a glass
window with an area of 2,0 m×1,5 m and a thickness of 3,2 mm. If the temperature
on the surface of the glass is 25℃ and the temperature on the outside of the glass
is 30℃. Calculate the rate of heat conduction that enters the room! (thermal
conductivity of glass k = 0.8 W⁄mK)

TRANSLATE :
Suhu di dalam rumah berbeda dengan suhu di luar rumah. Sumber utama masuknya kalor ke
dalam rumah adalah melalui jendela kaca. Di dalam ruang terdapat sebuah ruang dengan
pendingin udara (AC) memiliki kaca jendela yang luasnya 2,0 m×1,5 m dan tebalnya 3,2 mm.
Jika suhu pada permukaan kaca 25℃ dan suhu pada permukaan luar kaca 30 ℃ . Hitunglah laju
konduksi kalor yang masuk ke ruangan tersebut! (konduktivitas termal kaca k = 0,8 W⁄mK)

4. A child feels thirsty and wants to make a drink. The drinking water made by the
child has a mass of 0,20 kg and a temperature of 15℃. So that the water feels
colder, then he mixes a piece of ice with a mass of 0,050 kg with a temperature of
-20℃. Calculate the final temperature of the mixture of water and a piece of ice, if
some of the ice melts! (specific heat of water=4200 J⁄kg K, specific heat of ice
=2100 J⁄kg K, heat of fusion of ice=3,3×105 J⁄kg)

TRANSLATE :
Seorang anak merasa kehausan dan ingin membuat minuman. Air minum yang dibuat anak
tersebut bermassa 0,20 kg dengan suhu 15℃ . Agar air tersebut terasa lebih dingin, kemudian dia
mencampurkan sepotong es yang bermassa 0,050 kg dengan suhu -20 ℃ . Hitunglah suhu akhir
campuran antara air dan sepotong es tersebut, jika sebagian es melebur ! (kalor jenis air=4200
J⁄kg K, kalor jenis es =2100 J⁄kg K, kalor lebur es=3,3×10 5 J/kg)

5. A sheet of iron plate with a temperature of 20oC has a size like the following
picture

If the temperature of the plate is increased


to 90 oC and the coefficient of long
expansion of iron is 1,1 x 10-7 /oC, then the
increase in the area of the plate is ....

31
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX : DAN PEMUAIAN
TRANSLATE
Selembar plat besi bersuhu 20oC memiliki ukuran seperti gambar berikut

Bila suhu plat dinaikan menjadi 90oC dan koefisien muai


panjang besi 1,1 x 10-7 /oC, maka pertambahan luas plat
tersebut adalah ….

32

Anda mungkin juga menyukai