3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN
TEORI
A.SUHU
Suhu merupakan besaran pokok yang menyatakan
derajat panas dingin suatu benda. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer.
Satuan dari suhu ada 4 macam yakni Celcius, Reamur,
PERTEMUAN
Fahrenheit, dan Kelvin. Kelvin merupakan satuan suhu
Perbandingan
Titik Titik
Satuan Titik beku ke
Beku Didih
Titik didih
Celcius (OC) 0 100 5
Reamur (OR) 0 80 4
Fahrenheit (OF) 32 212 9
Kelvin (OK) 273 373 5
1. Konversi Suhu
Langkah yang dipakai unruk
menentukan skala suhu tremometer,
sebagai berikut:
a. Menentukan titik tetap bawah
menggunakan suhu air yang sedang
membeku (es).
b. Menentukan titik tetap atas
menggunakan suhu air yang sedang
mendidih pada tekanan udara normal yaitu 1 atm.
1
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN
c. Membagi jarak antara kedua titik tetap atas dan titik tetap bawah menjadi
bagian yang sama
i. Skala pada termometer
a) Termometer Celcius
- Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1742
- Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (100 °C)
- Titik tetap bawah menggunakan es yang sedang mencair (0oC)
Perbandingan skalanya 100 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °C
b)Termometer Reamur
- Dibuat oleh Rene Antoine Freehault de Reamur dari Perancis pada tahun
1731
- Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih (80°R)
- Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair (0 °R)
- Perbandingan skalanya 80 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °R
c) Termometer Fahrenheit
- Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1706
- Titik tetap atas menggunakan air mendidih (212 °F)
- Titik tetap bawah menggunakan es mencair (32 °F)
- Perbandingan skalanya 180 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °F
d)Termometer Kelvin
- Dibuat oleh Lord William Thomson Kelvin dari lnggris pada tahun 1954
- Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 °K)
- Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 °K)
- Perbandingan skalanya 100 sehingga setiap satu skala menunjukkan nilai
1 °K
R:C:F=4:5:9
2
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN
9
C R F = 5 C + 32
5
R C C= 4 R
9
R F F = 4 R + 32
5
F C C = 9 (F – 32)
4
F R R = 9 (F – 32)
Pembahasan :
3
MODUL 3.3
FISIKA1. Perbandingan skala pada termometer Reamur, Celcius, SUHU, KALOR,
DAN dan Fahrenheit
PEMUAIAN
KELAS IX didasarkan pada selisih titik tetap atas dan bawah termometer.
R : C : F = 80 : 100 : 180
R : C : F =4 : 5 : 9
TERMOMETER
RAKSA ALKOHOL
KELEBIHAN - Mudah dilihat karena - Harganya lebih murah
mengkilap - Lebih teliti untuk
- Volume raksa berubah perubahan yang sangat
secara teratur kecil karena perubahan
- Tidak membasahi volume yang lebih
dinding kaca besar
4
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
- Jangkauan suhunya - DapatDAN
mengukur suhu
PEMUAIAN
KELAS IX besar, yaitu : - 40OC yang sangat rendah
sampai 360 OC karena titik bekunya
- Raksa terpanasi secara sampai - 112 OC
merata sehingga
menunjukkan nilai
dengan cepat
5
MODUL 3.3
FISIKAditampilkan SUHU, KALOR,
dalam bentuk angka. Termometer kristal
DANcairan angka-angka
PEMUAIAN
KELASpada
IX skala termometer cairan dibuat dari zat-zat kimia yang berbeda
menunjukkan suhu yang berbeda.
B. KALOR
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi
ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan. Dengan
kata lain, kalor dapat berpindah secara alamiah dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda yang bersuhu rendah. Akan tetapi, kalor tidak dapat berpindah secara
alamiah dari benda bersuhu rendah ke benda bersuhu tinggi tanpa perlakuan
tertentu dan tanpa bantuan alat.
Satuan kalor menurut SI adalah joule (J). Terdapat satuan kalor yang biasa
dipakai yaitu kalori (kal). Satu kalori dapat didefinisikan banyaknya kalor yang
diperlukan tiap 1 gram air, sehingga suhunya naik 1 °C. Tara kalor mekanik adalah
bilangan yang menyatakan kesetaraan antara satuan joule dangan saruan kalori.
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
6
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX zat menyerap kalor, maka suhu akan naik. Jika DAN
Jika suatu
PEMUAIAN
suatu zat melepaskan
kalor, maka suhu akan turun. Makanan merupakan penghasil energi bagi tubuh.
Energi yang dikandung dalam makanan dinyatakan dalam satuan kilo kalori, biasa
ditulis Kal (dengan K huruf kapital) atau kkal.
1. Perubahan suhu
Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu pada benda. Benda yang
bersuhu tinggi akan cenderung melepaskan kalor, dan benda bersuhu rendah
cenderung menerima kalor. Sebagai contoh jika kita memiliki air panas dalam
gelas dan kita biarkan di atas meja, lama-kelamaan suhu air akan sama dengan
suhu ruangan karena suhu air lebih tinggi daripada suhu udara dalam ruangan
sehingga air akan melepas kalor dan udara dalam ruangan menerima kalor.
7
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
o o
Kal/g C J/kg K DAN PEMUAIAN
KELAS IX Air 1,00 4200
Air laut 0,93 3900
Alkohol 0,55 230
Minyak tanah 0,52 220
Raksa 0,033 140
Es 0,595 2500
Alumunium 0,214 900
Hubungan antara kalor dengan massa zat, kalor jenis, dan perubahan suhu
zat dirumuskan sebagai berikut.
Q = mcT Dengan :
- Q = Kalor yang diterima/dilepaskan (J)
- m = massa zat (kg)
- T = T2 – T1 , perubahan suhu (oC atau oK)
- c = kalor jenis (J/kg oC)
Ditanyakan : Q = ….. ?
Jawab: Q = mcT
8
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
= 2 kg x 4.200 J/kg°C x 70°C DAN PEMUAIAN
KELAS IX = 588.000 joule
Q = 588 kJ
Selain kalor jenis, terdapat besaran lain yang berkaitan dengan kalor, yaitu
kapasitas kalor. Kapasitas kalor adalah Jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 oC yang dirumuskan
Keterangan:
- C = Kapasitas kalor (J/°C) Q
C= T atau C = mc
- m = massa benda (kg)
- c = kalor jenis benda ( J/kg°C)
Pembahasan:
Diketahui : Q = 50.000 J ; T1 = 10°C ; T2 = 30°C
Ditanyakan : C = ... ?
Banyaknya kalor yang dilepaskan oleh benda bersuhu tinggi akan sama
dengan banyaknya kalor yang diterima oleh benda bersuhu yang lebih rendah
dalam satu sistem yang sama. Pernyataan tersebut dikenal dengan ASAS
BLACK.
9
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerusDAN
dan mencapai
PEMUAIAN suhu
KELAS IX
minimumnya.
Perubahan wujud suatu zat akibat pengaruh kalor dapat berupa : menguap,
mengembun, membeku, mencair (melebur), menyublim, dan mengkristal
(mendeposit).
10
MODUL 3.3
FISIKA Besi SUHU, KALOR,
3.023 6.340.000
DAN PEMUAIAN
KELAS IX
b. Mengembun
Perubahan wujud gas menjadi cair disebut mengembun. Dalam proses
pengembunan suatu zat melepaskan sejumlah kalor, banyaknya kalor yang
dilepaskan pada waktu mengembun sama dengan banyaknya kalor yang
diperlukan waktu menguap dan suhu dimana zat mulai mengembun sama
dengan suhu dimana zat mulai menguap. Contoh : gelas berisi es bagian
luarnya basah, titik air di pagi hari pada tumbuhan, dll
Jumlah kalor yang dilepaskan untuk mengubah 1 Kg zat dari wujud uap
menjadi cair pada titik embunnya disebut kalor embun. Titik embun adalah
suhu pada saat zat gas mengembun.
11
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
o
Nama Zat (J Kg-1PEMUAIAN
Titik Lebur ( C) Kalor Lebur DAN )
KELAS IXAlkohol -97 69.000
Air 0 336.000
Raksa -39 20.000
Tembaga 1.083 206.000
Timah hitam 327 25.000
Perak 961 88.000
Besi 1.808 289.000
Platina 1.769 113.000
Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat zat
membeku melepaskan energi kalor. Contoh: air didinginkan di bawah 0 °C,
lilin cair didinginkan. dll. Pada saat pembekuan zat cair melepaskan kalor
hingga berubah menjadi padat. Jumlah kalor yang dilepaskan untuk
mengubah 1 kg zat dari wujud cair menjadi padat pada titik bekunya disebut
kalor beku. Titik beku adalah suhu pada saat zat cair membeku.
Pembahasan:
Diketahui : m =2 kg
U = 2.260.000 J/kg
12
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX DAN PEMUAIAN
Ditanyakan : Q = …. ?
Jawab : Q =mU
= 2 kg x 2.260.000 J/kg = 4.520.000 joule
= 4.520 kJ
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah 4.520 kJ.
Pembahasan:
Diketahui :m = 2 kg
L = 336.000 J/kg
Ditanyakan : Q = …. ?
Jawab :Q=mL
= 2 kg x 336.000 J/kg
= 672.000 J
= 672 kJ
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah 672 kJ.
3. Asas Black
Joseph Black (1728-1799) mengungkapkan bahwa apabila dua benda atau
zat yang berbeda suhunya dicampur, maka benda atau zat yang suhunya Iebih
tinggi akan melepaskan kalor dan diterima oleh benda atau zat kedua yang
suhunya Iebih rendah.
Dalam pencampuran dua benda atau zat yang berbeda suhu tersebut
berlaku hukum kekekalan energi yang dikenal dengan asas Black, yaitu kalor
yang dilepas oleh suatu benda sama dengan kalor yang diterima oleh benda
13
Qlepas = Q terima
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
lain ketika bersentuhan. Asas Black tersebut dapat dinyatakan
DAN secara matematis
PEMUAIAN
KELAS IX berikut.
sebagai
Pembahasan:
1. Diketahui : m1 = 25 gram = 0,025 kg ; m2 = 15 gram = 0,015 kg
T1 = (T - 20)0C ; T2 = (100 – T)0C
c = 4.200 J/kg 0C
Jawab : Q1 = Q2
m1 c1 t1 = m2 c2 t2
Karena c 1 = c2
m1 t1 = m2 t2
0,025 kg x (T - 20)0C = 0,015 kg x (100 – T)0C
0,025 T – 0,5 = 1,5 – 0,015 T
0,025 T + 0,15 T = 1,5 + 0,5
0,04 T = 2
2
T = 0,04
2 1
= −2 = −2
4 10 210
1
= 2 x 102 = 500 C
Jadi, suhu akhir campuran tersebut adalah 500C
C. PERPINDAHAN KALOR
14
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami kalorPEMUAIAN
DAN berpindah dari
KELAS IX suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Perpindahan kalor dapat
zat yang
terjadi secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
terasa semakin panas. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor secara
konduksi yang melalui besi.
Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor kalor,
misalnya besi, baja, trmbaga, seng, dan aluminium (jenis logam). Adapun
penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk disebut isolator
kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik (jenis bukan logam).
15
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
Besarnya radiasi kalor yang dipancarkan ataupun
DAN yang diserap oleh
PEMUAIAN
KELASsuatu
IX benda salah satunya dipengaruhi oleh warna benda. Permukaan benda
yang hitam merupakan penyerap dan pemancar kalor yang baik, sedangkan
permukaan benda yang putih mengkilap merupakan penyerap dan
pemancar kalor radiasi yang buruk.
D. PEMUAIAN
Pemuaian adalah proses penambahan ukuran zat atau benda yang
massanya tetap akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada
zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat/benda sangat tergantung pada
ukuran benda
mula-mula, kenaikan suhu, dan jenis benda. Suatu benda umumnya mengalami
pemuaian apabila dipanaskan dan mengalami penyusutan apabila didinginkan.
a. Pemuaian Panjang
Koefisien muai panjang merupakan besaran yang menyatakan
perbandingan pertambahan bahan panjang dengan panjang awal benda
tiap satuan kenaikan suhu. Secara matematis, koefisien muai panjang
dinyatakan sebagai berikut.
l l 1−l 0
α= l 0T atau α = l 0(T −T )
1 0
16
MODUL 3.3
FISIKA Dengan : SUHU, KALOR,
KELAS αIX= Koefisien muai panjang (oC-1 atau K-1) DAN PEMUAIAN
ℓ = Perubahan panjang (m)
T = Perubahan suhu (oC atau K)
ℓ0 = Panjang benda mula-mula (m)
ℓ1 = Panjangn akhir benda setelah dipanaskan (m)
T0 = Suhu benda mula-mula (oC atau K)
T1 = Suhu akhir benda setelah dipanaskan (oC atau K)
Pembahasan:
Diketahui : ℓ0 = 100 cm
T = 300°C
Ditanyakan: ℓ1 = ….. ?
17
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
-5 0
= 100 (1 + 1,2 x 10 /°C x 300 C) DAN PEMUAIAN
KELAS IX = 100 + 0,36
= 100,36 cm
b. Pemuaian Luas
Pemuaian luas suatu zat padat memenuhi persamaan matematis
sebagai berikut.
Dengan :
A = Pertambahan luas (m2) A = βA0 T
A0 = Luas mula-mula (m2) A1 – A0 = βA0 T
β = Koefisien muai luas (oC-1 atau K-1)
A1 = A0 (1 + β T)
A1 = Luas akhir (m2)
Ditanyakan : A = …. ?
Jawab : A0 = S0 x S0
18
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
= 20 cm x 20 cm DAN PEMUAIAN
KELAS IX = 400 cm2
β = 2α
= 2 x 1,2 x 10-5/°C = 2,4 x 10-5/°C
A = A0 β T
= 400 cm2 x 2,4 x 10-5/°C x 1000C
= 0,96 cm2
c. Pemuaian Volume
Pemuaian volume suatu zat padat memenuhi persamaan matematis
sebagai berikut.
Dengan :
V = Pertambahan luas (m3) V = V0 T
V0 = Volume mula-mula (m3)
V1 – V0 = V0 T
V1 = Volume Akhir (m3)
= Koefisien muai Volume (oC-1 atau K-1) V1 = V0(1 + T)
Ditanya : V1 = …. ? dan V = …. ?
Jawab : V0 = r x r x r = 2 m x 2 m x 2 m = 8 m3
V 1−V 0
= V (T −T )
0 1 0
V1 = x V0 x (T1 – T0) + V0
= 3α x V0 x (T1 – T0) + V0
19
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
-5 0 -1 3 0 0
= 3 x 1,9 x 10 C x8m x (50 C – 20DAN m3
C) + 8PEMUAIAN
KELAS IX
= 1,368 x 10-5 m3 + 8 m3
= 1,368 x 10-2 m3 + 8 m3
= 8,0137 m3
Sehingga
V = V1 – V0 = 8,0137 m3 – 8 m3 = 0,0137 m3
Jadi, volume kubus pada suhu 50 0C adalah 8,0137 m3 dan
pertambahan volumenya sebesar 0,0137 m3.
lebih besar daripada muai volume zat padat, alat untuk menyelidiki pemuaian
zat cair adalah Jabu didih.
Umumnya, zat cair akan memuai jika
dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Akan
tetapi tidak selalu demikian dengan air. Jika
dipanaskan dari suhu 0 0C – 4 0C. Volume air
justru berkurang (menyusut). Sebaliknya, jika
didinginkan dari suhu 4 0C – 0 0C, volume air
justru bertambah (memuai). Sifat pemuaian yang
menyimpang ini disebut Anomali Air
V V 1−V 0
= V 0T atau = V 0 (T 1−T 0 )
Pembahasan :
20
MODUL 3.3
FISIKA 1. Diketahui : V0 = 10 liter ; = 96 x 10-5 0C-1 ; T0 = 15SUHU,
0
KALOR,
0
C ; TPEMUAIAN
1 = 30 C
KELAS IX Ditanya : V1 = …. ? DAN
Jawab :
V 1−V 0
= V (T −T )
0 1 0
V1 = V0 [1 + (T1 – T0)]
= 10 liter [1 + 96 x 10-5 / 0C (30 0C – 15 0C)]
= 10 liter (1 + 1.440 x 10-5) = (10 + 0,144) liter = 10,144 liter
Jadi, volume minyak tanah itu pada suhu 30 0C adalah 10,144 liter.
V1 = V0(1 + T)
adalah koefisien muai volume. Nilai sama untuk semua gas, yaitu
1/2730C-1 . Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian gas pada
suhu tetap (isotermal), pemuaian gas pada tekanan tetap (Isobar), dan
pemuaian gas pada volume tetap (Isokhorik) .
P V = tetap Dengan :
atau P = tekanan gas (atm)
P1 V1 = P2 V2 V = volume gas (L)
21
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
P2 = 2 atm DAN PEMUAIAN
KELAS IX V1 =4L
Ditanyakan : V2 = …. ?
Jawab : P1 V1 = P2 V2
1 atm . 4 L = 2 atm . V2
1 atm
V2 = 2 atm 4L
V2 = 2L
P V = tetap Dengan :
atau V = Volume
T = Suhu (0C atau K)
P 1 V1 = P 2 V2
Ditanyakan : V2 = …. ?
Jawab :
22
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
V V2
KELAS IX T
1
=T DAN PEMUAIAN
1 2
T2
V2 = T V1
1
400
= 300 x 2,4
= 0,32 L
Jadi, volume gas tersebut adalah 0,32 L
pV
T = tetap
P1V 1 P2V 2
T1
= T2
23
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
ii. Penerapan Prinsip Pemuaian
KELAS IX Prinsip pemuaian zat banyak diterapkan dalam DAN PEMUAIAN
kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapannya.
a) Termometer Zat cair (Raksa dan Alkohol)
Prinsip kerja termometer zat cairadalah memanfaatkan sifat
termometrik zat cair (seperti raksa dan alkohol) yang digunakan dalam
termometer tersebut, yaifo berupa perubahan volume zat cair yang teratur
ketika terjadi perubahan suhu. Zat cair tersebut dimanfaatkan sebagai
indikator suhu.
e) Keping Bimetal
24
MODUL 3.3
SUHU, KALOR,
FISIKA - Keping bimetal adalah hasil perpaduan 2 keping logam
DAN yang mempunyai
PEMUAIAN
KELAS IXkoefisien muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu.
- Bimetal dipanaskan➔ melengkung ke arah logam yang koefisien
muainya kecil
- Bimetal didinginkan➔ melengkung ke arab logam yang koefisien
muainya besar
- Perbedaan pemuaian ini dipakai
sebagai termostat. Termostat
adalah alat yang berfungsi ganda
sebagai saklar otomatis dan
sebagai pengatur suhu.
- Contoh pemanfaatan termostat :
setrika listrik, bel listrik, alarm
kebakaran, lampu sen, rice cooker,
oven.
LATIHAN
SOAL
I. Berilah tanda silang (X) A, B, C, atau D pada jawaban yang paling
tepat!
1. The ratio of the scale on the Reamur, Celsius, and Fahrenheit thermometers is R :
C : F = 4 : 5 : 9. The comparison of the scale of the thermometer is based on ....
A. upper fixed point
B. the lower fixed point
C. kelvin scale thermometer
D. the difference between the upper and lower fixed points
TRANSLATE :
Perbandingan skala pada termometer Reamur, Celcius, dan Fahrenheit adalah R : C : F = 4 : 5 : 9.
Perbandingan skala termometer tersebut didasarkan pada ....
A. titik tetap atas C. termometer skala kelvin
B. titik tetap bawah D. selisih titik tetap atas dan bawah
25
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
2. A practitioner is measuring the temperature of a substance. DAN
After being measured,
PEMUAIAN
KELAS IX of the temperature of the substance is 43.2 °C. The picture that shows
the result
this value is ….
TRANSLATE :
Seorang praktikan sedang mengukur suhu suatu zat. Setelah diukur, didapatkan hasil suhu zat
sebesar 43,2 °C. Gambar yang menunjukkan nilai tersebut adalah ….
3. Nusa and Bela are in a restaurant. Nusa buy a cup of coffee at 80°C and Bela buy a
glass of iced tea with a temperature of 15°C. While waiting for the food to be
served, they went around the garden near the restaurant. At that time, the air
temperature reached 30°C. After 15 minutes they returned to the restaurant, it
turns out that a cup of coffee and a glass of iced tea the temperature changed to
55°C and 22.5°C. The conclusion of this phenomenon is ....
A. The temperature of a cup of coffee and a glass of iced tea decreases due to the
influence of the outside air temperature.
B. The temperature of a cup of coffee and a glass of iced tea rises because the
outside air is hotter.
C. The temperature of a cup of coffee and a glass of iced tea changes because the
outside air temperature will change the initial temperature and the air
temperature becomes balanced.
D.The temperature of a cup of coffee drops and a glass of iced tea rises due to the
influence of outside temperature so that there is a temperature balance.
TRANSLATE :
Nusa dan Bela sedang berada di suatu rumah makan. Nusa membeli secangkir kopi dengan suhu
80°C dan Bela membeli segelas es teh dengan suhu 15°C. Sambil menunggu makanan tersaji,
26
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
mereka berkeliling ke taman dekat rumah makan tersebut. Pada saat itu, suhu udara mencapai
KELAS DANkopi
IX 15 menit mereka kembali ke rumah makan, ternyata secangkir
30°C. Setelah
PEMUAIAN
dan segelas es
teh suhunya berubah menjadi 55°C dan 22,5°C. Kesimpulan dari fenomena tersebut adalah ....
A. Suhu secangkir kopi dan segelas es teh menurun karena pengaruh suhu udara luar.
B. Suhu secangkir kopi dan segelas es teh naik disebabkan suhu udara luar lebih panas.
C. Suhu secangkir kopi dan segelas es teh berubah karena suhu udara luar akan mengubah suhu
awal dan suhu udara menjadi seimbang.
D. Suhu secangkir kopi turun dan segelas es teh naik karena pengaruh suhu luar sehingga terjadi
keseimbangan suhu.
4. Four students are measuring the temperature of the solution with different
thermometers. From the four students, the following data were obtained.
No. type of solution Temperature
1 A 28R
2 B 122F
3 C 30C
4 D 313K
A. C, A, B, dan D C. A, C, B, dan D
B. C, A, D, dan B D. A, C, D, dan B
TRANSLATE :
Empat orang siswa sedang mengukur suhu larutan dengan termometer berbeda. Dari keempat
siswa tersebut didapatkan data sebagai berikut.
TRANSLATE :
Termometer X dirancang dapat mengukur air membeku pada skala –40 dan air mendidih pada
skala 160. Jika suatu benda diukur dengan termometer Reamur menunjukkan nilai 20°R, maka
nilai yang ditunjuk saat diukur dengan termometer X adalah ….
27
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
6. The X thermometer has a freezing point of 25X and a boiling
DAN point of 175X. If
PEMUAIAN
KELAS IX
the thermometer X shows the number 55X. then the measurement results
obtained are as in the following table.
Measurement results
No.
C R F
1 20 25 68
2 20 16 68
3 30 16 22
4 30 24 22
The correct measurement results are indicated by the number ….
A. 1 C. 3
B. 2 D. 4
TRANSLATE :
Termometer X memiliki titik beku 25X dan titik didih 175X. Jika termometer X menunjukkan
angka 55X. maka hasil pengukuran yang diperoleh seperti pada tabel berikut ini.
Hasil Pengukuran
No.
C R F
1 20 25 68
2 20 16 68
3 30 16 22
4 30 24 22
Hasil pengukuran yang benar ditunjukkan nomor ….
TRANSLATE :
Suatu zat cair mempunyai kalor jenis sebesar 140 J/kg°C. Hal ini berarti ....
A. kalor yang diperlukan akan bertambah 140 J setiap kenaikan suhu 1 °C zat cair
B. diperlukan kalor sebesar 140 J untuk menaikkan suhu 1 °C pada 1 kg zat cair
C. zat cair tersebut membutuhkan kalor sebesar 140 J agar bertambah suhunya
D. jumlah kalor yang diperlukan setiap 1 kg zat cair sebesar 140 J
28
MODUL 3.3
FISIKA A. The coefficient of expansion P is equal to Q SUHU, KALOR,
KELAS IXB. The coefficient of expansion P is greater than Q DAN PEMUAIAN
Metal Q
C. The coefficient of expansion P is less than Q
D. The coefficient of expansion P can be greater or less than Q
After Heat
TRANSLATE :
Perhatikan gambar berikut !
Bimetal terdiri logam P dan logam Q dipanaskan. Kesimpulan yang
bisa diambil adalah….
A. Koefisien muai P sama dengan Q
B. Koefisien muai P lebih besar dari Q
C. Koefisien muai P lebih kecil dari Q
D. Koefisien muai P bisa lebih besar atau lebih kecil dari Q
TRANSLATE :
Sebuah perusahaan pembuat rel kereta api sedang membuat simulasi pemuaian baja. Baja
dengan panjang 200 cm berada pada suhu ruangan (27°C). Baja dipanaskan hingga panjangnya
menjadi 200,1 cm. Jika koefisien muai panjang baja 10 -5/°C, suhu baja pada akhir pemanasan
adalah ….
29
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
TRANSLATE : DAN PEMUAIAN
KELAS IXgrafik hasil suatu percobaan berikut !
Perhatikan
TRANSLATE :
Dua buah termometer P dan Q prinsip kerjanya sama, tetapi memiliki skala yang berbeda.
Batas bawah dan batas atas skala termometer P adalah 0 P dan 50 P dan dibagi menjadi 50
skala, sedangkan batas bawah dan batas atas skala termometer Q adalah 20 Q dan 170 Q
dan dibagi menjadi 150 skala. Jika termometer P menunjukkan angka 30 P, maka saat itu
termometer Q menunjukkan angka ….
TRANSLATE :
Isilah bagian kosong pada tabel di bawah ini.
30
MODUL 3.3
FISIKA o o o o
SUHU, KALOR,
2 450 gr 450 J/kg C …. C 100 C 70 C …. J
KELAS3 IX
2,5 kg 0,22 kkal/kgoC 20 oC …. oC …. oC
DAN
33 kkal
PEMUAIAN
4 500 gr …. 30 oC 80 oC …. oC 5750 J
5 …. kg 4,2 x 103J/kgoC 24 oC …. oC 90 oC 756.000J
3. The temperature inside the house is different from the temperature outside the
house. The main source of heat entry into the house is through the glass window.
Inside the room there is a room with an air conditioning (AC) which has a glass
window with an area of 2,0 m×1,5 m and a thickness of 3,2 mm. If the temperature
on the surface of the glass is 25℃ and the temperature on the outside of the glass
is 30℃. Calculate the rate of heat conduction that enters the room! (thermal
conductivity of glass k = 0.8 W⁄mK)
TRANSLATE :
Suhu di dalam rumah berbeda dengan suhu di luar rumah. Sumber utama masuknya kalor ke
dalam rumah adalah melalui jendela kaca. Di dalam ruang terdapat sebuah ruang dengan
pendingin udara (AC) memiliki kaca jendela yang luasnya 2,0 m×1,5 m dan tebalnya 3,2 mm.
Jika suhu pada permukaan kaca 25℃ dan suhu pada permukaan luar kaca 30 ℃ . Hitunglah laju
konduksi kalor yang masuk ke ruangan tersebut! (konduktivitas termal kaca k = 0,8 W⁄mK)
4. A child feels thirsty and wants to make a drink. The drinking water made by the
child has a mass of 0,20 kg and a temperature of 15℃. So that the water feels
colder, then he mixes a piece of ice with a mass of 0,050 kg with a temperature of
-20℃. Calculate the final temperature of the mixture of water and a piece of ice, if
some of the ice melts! (specific heat of water=4200 J⁄kg K, specific heat of ice
=2100 J⁄kg K, heat of fusion of ice=3,3×105 J⁄kg)
TRANSLATE :
Seorang anak merasa kehausan dan ingin membuat minuman. Air minum yang dibuat anak
tersebut bermassa 0,20 kg dengan suhu 15℃ . Agar air tersebut terasa lebih dingin, kemudian dia
mencampurkan sepotong es yang bermassa 0,050 kg dengan suhu -20 ℃ . Hitunglah suhu akhir
campuran antara air dan sepotong es tersebut, jika sebagian es melebur ! (kalor jenis air=4200
J⁄kg K, kalor jenis es =2100 J⁄kg K, kalor lebur es=3,3×10 5 J/kg)
5. A sheet of iron plate with a temperature of 20oC has a size like the following
picture
31
MODUL 3.3
FISIKA SUHU, KALOR,
KELAS IX : DAN PEMUAIAN
TRANSLATE
Selembar plat besi bersuhu 20oC memiliki ukuran seperti gambar berikut
32