Anda di halaman 1dari 48

1 2 3




Termometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur
suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah
termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang
bertanda panas dan meter yang berarti untuk
mengukur.

Galileo Galilei berusaha membuat pengukuran


Galileo Galilei
(penemu thermometer pertama kali) termometer dengan menggunakan pemuaian udara.
Alat yang diciptakan oleh Galileo ini disebut
termoskop. Gambar macam-macam termometer

Alat pengukur suhu dengan tepat dan bersifat standar, dalam arti
bisa dipakai secara internasional bernama termometer.

 
 





 ° °  ° °
 
Termometer maksimum-minimum Six-Bellani

• Merupakan thermometer khusus karena hanya


digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan terendah
disuatu tempat
• Skala ukurnya antara -20C sampai 50C
• Menggunakan zat muai alcohol dan raksa, dilengkapi
dengan keping baja sebagai penunjuk skala
• Disediakan magnet tetap, untuk menarik keping baja
turun dan melekat pada raksa
Termometer Ruang

• Untuk mengukur suhu ruangan


• Menggunakan zat muai logam, tetapi ada pula yang
menggunakan raksa
• Ukuran tendon dibuat besar agar menjadi lebih peka
terhadap perubahan suhu
• Dipasang menggantung di ruangan
Termometer Gas
 Termometer ini jarang digunakan,
biasanya terdapat di laboratorium
untuk kegiatan penelitian.
 Banyak dipakai dalam kegiatan
industri.
Termometer Optis
 Pirometer
Pirometer bekerja dengan mengukur intensitas radiasi
yang dipancarkan oleh benda yang sangat panas. Dapat
digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi (500
– 3.000oC).
 Termometer inframerah
Cara menggunakan yaitu dengan menekan tombol sampai
menunjuk angka tertinggi sambil mengarahkan sinar
inframerah ke sasaran yang dituju. Sinar yang
diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan
tersebut direspons oleh sensor penerima hingga
termometer inframerah menunjukkan angkanya.
Anders Celcius
seorang astronom
Swedia.

Lord Kelvin René Antoine Ferchault de


Daniel Gabriel Fahrenheit
seorang fisikawan dan mate Réaumur
seorang fisikawan Jerman
matikawan Britania (1824- ilmuwan Perancis yang
yang lahir 24 Mei 1686 di
1907). Lahir dengan nama memperkenalkan skala
Danzig, Polandia
William Thomson suhu Réaumur.
Perbedaan antara skala itu adalah angka
pada titik tetap bawah dan titik tetap
atas pada skala termometer
Jenis Titik Tetap Selisih
Termome (jumlah
Atas Bawah
ter skala)
Celsius 100oC 0oC 100
Reamur 80oR 0OR 80
Fahrenheit 212oF 32OF 180
Kelvin 373 K 273 K 100

Perbandingan Skala Suhu


Skala C : Skala R : Skala F : Skala K = 100 : 80 : 180 : 100
Skala C : Skala R : Skala F : Skala K = 5 : 4 : 9 : 5
tC : tR : (tF - 32) : (tK-273) = 5 : 4 : 9 : 5
tc : tR : (tF – 32) = 5 : 4 : 9

T = tC + 273 atau tc = T – 273

Keterangan:
tc = skala yang ditunjukkan thermometer Celcius (C)
tR = skala yang ditunjukkan termometer Reamur (oR)
tF = skala yang ditunjukkan termometer Fahrenheit (oF)
T = skala yang ditunjukkan termometer Kelvin
Rumus perbandingan skala Celsius dengan skala lain :

𝟓 𝟒
tC = tR atau tR = tR
𝟒 𝟓

𝟓 𝟗
tC = (tF – 32) atau tF = tC + 32
𝟗 𝟓

𝟒 𝟗
tR = (tF – 32) atau tF = tR + 32
𝟗 𝟒
Celcius (°C) Reamur (°R) Fahrenheit (°F) Kelvin (K)

5 4 9 5

Tc TR (TF-32) (TK-273)
Celcius Reamur Fahrenheit
1. Tentukan 45℃ = ⋯ ℉ 5 4 9
Dengan menggunakan persamaan
perbandingan suhu diperoleh :
9
𝑡𝑓 = 𝑡𝑐 + 32
5
9
= 𝑥45 + 32
5
= 113℉
Celcius Reamur Fahrenheit
2. Tentukan 25℃ = ⋯ °𝑅 5 4 9
4
𝑡𝑅 = 𝑡𝐶
5
4
= 𝑥 25
5
= 20°𝑅
3. Tentukan 78℃ = ⋯ 𝐾
𝑡𝐾 = 𝑡𝑐 + 273
= 78 + 273
= 351 𝐾
Andi mengukur suhu air dengan termometer skala Fahrenheit dan
menunjukkan angka 41oF. Berapakah suhu tersebut jika dinyatakan
dalam:
a. Skala Celsius ? 41oF = …oC
b. Skala Reamur ? 41oF = …oR
c. Skala Kelvin ? 41oF = …K
Penyelesaian : Penyelesaian :
a. 41oF = …. Skala Celsius ? b. 41oF = …. Skala Kelvin ?
5
Tc = 𝑥 41 − 32 Penyelesaian :
5
9 b. 41oF = …. Skala Reamur ? 41oF = 5oC
= 𝑥9 4
TR = 𝑥 41 − 32 Tk = 5 + 273
9
45 9
= =
4
𝑥9
= 278K
9
=5 oC 9
36
=
9
= 4 oR
Pemuaian
Pemuaian adalah peristiwa Pemuaian dipengaruhi oleh tiga
perubahan dimensi atau ukuran faktor:
suatu benda akibat perubahan suhu. 1. Ukuran awal
Ketika suhu berubah menjadi 2. Kenaikan suhu
terlalu panas atau terlalu dingin, 3. Jenis zat
maka ada benda tertentu yang
mengalami perubahan.
Macam-Macam
Pemuaian

Pemuaian Pemuaian Pemuaian


Zat Padat Zat Cair Zat Gas

1. Pemuaian panjang Pemuaian Pemuaian


2. Pemuaian luas volume volume
3. Pemuaian volume
Pemuaian Panjang

 Benda atau zat padat akan memuai jika dipanaskan dan


menyusut jika didinginkan.
 Pemuaian dan penyusutan terjadi pada semua bagian benda
yaitu panjang, lebar, dan tebal benda.
 Jika benda dipanaskan, suhunya akan naik.
 Pada suhu yang tinggi, atom dan molekul penyusun logam
tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya sehingga
logam tersebut memuai ke segala arah.
Pemuaian zat padat terjadi
pada zat padat yang
mempunyai luas penampang
kecil sehingga dapat
diabaikan dan dianggap hanya
memuai ke arah memanjang
Muai Panjang pada batang

Alat yang digunakan untuk


menyelidiki pemuaian benda
padat yang berbentuk batang
adalah alat Musschenbrock
Alat Musschenbrock
 Logam yang berbeda, Koefisien muai panjang suatu zat
pertambahan panjangnya padat adalah bilangan yang
menunjukkan pertambahan panjang
benda karena pemuaiannya
tiap satu satuan panjang zat itu
juga berbeda jika suhunya dinaikkan 1°C
 Besaran yang menentukan Contoh: Jika muai panjang kaca
pemuaian panjang zat padat 9x10-6/°C berarti jika 1 m kaca
adalah koefisien muai panjang suhunya bertambah 1°C maka
panjangnya bertambah 0,000009
m.
Tabel Koefisien Muai Panjang Bahan
Contoh Soal Pembahasan :
1. Batang suatu logam pada suhu 10 oC ● Diketahui : Lo = 100 cm ∆t = 300 oC
memiliki panjang 100 cm. Tentukan ● Ditanya :L?
panjang tersebut pada suhu 310oC ● Jawab :
jika α = + 0,000012/oC . L = Lo (1 + α.∆t)
= 100(1 + 0,000012/oC x 300oC)
∆t=𝑇2 − 𝑇1 = 100 (1+ 0,0036)
= 310 oC – 10oC = 100 (1,0036)
= 300oC
= 100,36 cm
● Jadi, panjang batang logam setelah
Keterangan : dipanaskan adalah 100,36 cm.
∆t = selisih kenaikan suhu
𝑇2 = Suhu akhir
𝑇1 = 𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑚𝑢𝑙𝑎 − 𝑚𝑢𝑙𝑎)
Pemuaian Panjang dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Pemasangan celah pada rel kereta api


Saat cuaca panas,
besi pada rel akan
memuai. Dengan
adanya celah, rel
tidak akan
melengkung saat
memuai
Rel kereta api melengkung
Celah pada rel kereta api akibat pemuaian
Mengapa
kabel
2. Pemasangan kabel tiang listrik dibuat
kendur ?

Pada malam hari


Pada siang hari

Saat cuaca panas, kabel akan Saat suhu dingin, kabel


memuai dan bertambah panjang akan menyusut (menjadi
lebih pendek).
Pemuaian Luas

- Jika suatu benda berbentuk lempengan dipanaskan, pemuaian terjadi pada kedua arah
sisi-sisinya. Pemuaian ini disebut pemuaian luas
- Pemuaian luas memiliki koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai panjang
- Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan:
1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
3. Bergantung dari jenis zat
∆A = A0 x β x ∆T
AT = A0 (1+ β x ∆T)

∆A = Pertambahan luas benda (m 2)


AT = Luas benda pada suhu ToC (m 2)
A0 = Luas benda mula-mula
β = Koefisien muai luas bahan (/oC)
∆T = Perubahan suhu (oC)
Contoh
Pembahasan :
Soal ● Diketahui: A0 = 10 m2
T0 = 30oC
1. Pada suhu 30oC sebuah pelat besi T = 90oC
∆T = T – T0
luasnya 10 m2. Apabila suhunya
= 90 – 30
dinaikkan menjadi 90oC dan = 60oC
koefisien muai panjang besi α = 0,000012/oC
sebesar 0,000012/oC, maka β = 2α
tentukan luas pelat besi tersebut! = 2 × 0,000012/oC
= 0,000024/oC
● Ditanya: A = …?
● Dijawab: A = A0(1 + β × ∆T)
A = 10(1 + 0,000024 × 60)
A = 10(1 + 0,00144)
A = 10 × 1,00144
A = 10,0144 m2
Jadi, luas pelat besi setelah dipanaskan
adalah 10,0144 m2.
Pemuaian Luas dalam Kehidupan Sehari-hari

Ketika udara dingin, kaca menyusut karena koefisien muai kaca lebih besar daripada koefisien muai
kayu. Jika suhu meningkat, maka kaca akan memuai lebih besar daripada kayu kusen sehingga kaca
akan terlihat terpasang dengan rapat pada kusen kayu tersebut.
Ukuran bingkai jendela harus lebih besar, agar pada saat
siang hari yang sangat panas, jika kaca memuai tidak
pecah.
Pemuaian Volume

- Benda-benda yang berdimensi tiga (memiliki panjang, lebar, dan tinggi) akan mengalami muai ruang
jika dipanaskan.
- Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis akan:
1. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
3. Bergantung dari jenis zat
Pembahasan :
● Diketahui: γ = 3α
= 3 × 2 × 10-5/oC
Contoh Soal = 6 × 10-5/oC
∆T = 75oC – 25oC
= 50oC
1. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter V0 = 1 L
pada suhu 25oC. Jika koefisien muai
panjang bejana 2 × 10-5/oC, maka
● Ditanya: V = …?
tentukan volume bejana pada suhu ● Dijawab: V = V0(1 + γ × ∆T)
75oC! V = 1(1 + 6 × 10-5 × 50)
V = 1(1 + 3 × 10-3)
V = 1(1 + 0,003)
V = 1 × 1,003
V = 1,003 liter
Jadi, volume bejana setelah
dipanaskan adalah 1,003 liter.
 Pemuaian zat cair relatif lebih mudah atau lebih cepat teramati dibandingkan
dengan pemuaian zat padat.
 Pemuaian yang terjadi pada zat cair hanya pemuaian volume atau pemuaian
ruang. Semakin tinggi suhu yang ditambahkan maka semakin besar pula muai
volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda.
Meski volume awalnya sama namun setelah dipanaskan volumenya berbeda-
beda.
 Contoh pemuaian zat cair yaitu pengemasan botol sirup, kecap, minyak dan saos
tidak pernah diisi penuh agar tidak tumpah ketika memuai.
 Gas memuai jika dipanaskan.
 Pemuaian zat gas terjadi karena adanya kenaikan suhu udara.
Pemuaian zat gas sama dengan pemuaian yang terjadi pada zat cair,
yaitu hanya mengalami muai ruang atau volume saja.
 Contoh pemuaian zat gas yaitu memompa ban sepeda. Memompa ban
tidak boleh terlalu keras dan harus menyesuaikan ukuran dari ban.
Hal ini karena tidak meletus ketika terjadi pemuaian.

Anda mungkin juga menyukai