Anda di halaman 1dari 20

Suhu dan

Pemuaian
Mike Syahriana 20104080009
M. Zabidi Al-Kayyisi 20104080017
Aulia Himmawati 20104080025

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
A. Definisi Suhu
1.Pengertian Suhu
Suhu adalah sebuah besaran yang menyatakan tingkatan panas atau
dinginnya suatu benda. suhu digunakan untuk mengetahui tingkatan panas suatu
benda secara akurat. Untuk mengukur suhu, diperlukan sebuah alat ukur yang
bernama Termometer. Misalkan kita mengukur berapakah suhu air panas atau
mendidih, atau kita ingin mengetahui berapakah suhu udara atau sebuah ruangan
ketika pagi hari. Kita hanya perlu menggunakan termometer dan membaca skalanya.
Skala tersebutlah yang menunjukkan tingkat panas atau dingin dari benda atau
lingkungan yang kita ukur.

2.Alat Pengukur Suhu


Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur sugu atau alat
yan digunakan untuk menyatakan derajat dingin atau panas suatu benda. Alat ini
memanfaatkan termometik dari zat, yaitu perubahan dari sifat-sifat zat yang di
sebabkan karena perubahan sesuatu dari zat tersebut. Zat cair termometrik adalah zat
yang mudah mengalami suatu perubahan fisis ketika dipanaskan maupun didinginkan,
misalnya alkohol dan air raksa. Termometer biasanya di pakai seluruh kedokteran
untuk melihat suhu khususnya pada pasien yang sakit atau demam. Tidak hanya itu
saja termometer juga berfungsi untuk mengetahui suhu pada oven, suhu ruangan,
suhu udara, dan suhu pada mobil
.
B. Cara Kerja Termometer
a.Termometer Air Raksa
Termometer air raksa merupakan jenis termometer yang paling banyak digunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Cara pakai termometer ini adalah dengan diselipkan ke dalam mulut atau ketiak. Berikut cara kerja termometer
air raksa. 1)Ketika mendekatkan termometer jenis ini ke suhu yang ada di luar lingkungan, cairan raksa dalam
termometer akan mulai memasuki proses pemuaian. 2) Proses pemuaian itu mengakibatkan volume air raksa
terus bertambah. air raksa akan bergerak naik mengisi ruang kosong dalam tabung. 3)Semakin bertambahnya
suhu, semakin bertambah pula volume air raksanya. 4) Butiran air raksa bergerak naik ke ruang kosong dalam
tabung dan berhenti pada angka yang menunjukkan suhu tubuh.
b.Termometer Digital
Termometer digital menyajikan suhu tubuh dalam angka digital. Cara pakainya sama seperti termometer air
raksa, yaitu meletakkan di dalam mulut atau ketiak. Bisa juga dimasukkan ke dalam anus, tapi tentu harus
membedakan mana termometer untuk anus dan untuk lidah atau ketiak. Untuk termometer digital, saat
digunakan biarkan 2-4 menit sampai termometer berbunyi dan muncul angka pada akhirnya
c.Termometer Inframerah
Cara menggunakan termometer ini berbeda dari umumnya karena tidak perlu dimasukkan atau ditempelkan
pada bagian tubuh tertentu. Cukup dekatkan ujung termometer yang memiliki sensor pada lubang telinga atau
permukaan dahi dan nyalakan.Pastikan untuk menaruh ujung sensor tidak terlalu dalam atau terlalu jauh dari
target. Nantinya dari ujung termometer itu akan “ditembakkan” sinar inframerah yang dapat mengukur suhu
panas tubuh. Termometer ini biasanya diunakan untuk mengecek covid 19.
C. Jenis-jenis Skala Termometer

Skala Skala Skala


Fahrenheit Celcius Reamur Seorang ahli fisika yang
berasal dari Inggris yang
Satuan suhu ini Pada tahun 1731 seorang bernama Lord William
Satuan suhu Fahrenheit Kelvin mengungka skala
ditemukan pada tahun ilmuwan asal Perancis
ditemukan pada tahun pengukuran suhu lainnya,
1742 oleh seorang bernama René Antoine
1706 oleh Daniel Gabriel yaitu Kelvin.Beliau
ilmuwan asal Swedia Ferchault de Réaumur
Fahrenheit, seorang mengungkapkan kalau
yang bernama Andres mengemukakan skala
Ilmuwan dari Jerman. suhu paling rendah
Celsius.Beliau pengukuran suhu
Beliau menetapkan titik adalah 0 Kelvin.Kemudian
menetapkan titik tetap Reamur.Beliau
tetap bawah (titik beku) beliau juga menetapkan
bawah (titik beku) sebesar menetapkan titik tetap
sebesar 32° Fahrenheit titik tetap bawah (titik
0° Celsius dan titik tetap bawah (titik beku) sebesar
dan titik tetap atas (titik beku) adalah 273 Kelvin
atas (titik didih) sebesar 0° Reamur dan titik tetap
didih) sebesar 212° dan titik tetap atas (titik
100° Celsius.Satuan suhu atas (titik didih) sebesar
Fahrenheit.Satuan suhu didih) adalah 373
Celsius biasanya 80° Reamur.Satuan suhu
Fahrenheit dilambangkan Kelvin.Satuan suhu Kelvin
dilambangkan dengan Reamur dilambangkan
dengan huruf "F" dilambangkan dengan
huruf "C". dengan huruf "R"
huruf "K".
B. Rumus untuk mengubah suhu dari skala Celcius
A. Rumus untuk mengubah suhu dari skala Celcius
(°C) dan Kelvin (K) adalah:
(°C) dan Reaumur (°R) adalah:
°C = K + 273
°C = 5/4 °R
K = °C - 273
°R = 4/5 °C
Contoh :
Contoh :
1000C berapa jika dirubah ke skala Reamur ?
1000C berapa jika dirubah ke skala Kelvin ?
4/5 x 100 = 800R
5/5 x 100 + 273= 373 K
600R berapa jika dirubah ke skala Caecius ?
373 K berapa jika dirubah ke skala Celsius?
5/4 x 60 = 750C
5/5 x 373 – 273 = 1000C

C. Rumus untuk mengubah suhu dari skala D. Rumus untuk mengubah suhu dari skala
Fahrenheit (°F) ke Celsius (°C) sebaliknya adalah: Fahrenheit ((°F) ke Kelvin (K) adalah:
°F = (°C × 9/5) + 32 °F = (K − 273) × 9/5 + 32
°C = 5/9 (°F - 32) K = (°F − 32) × 5/9 + 273
Contoh Contoh
900F berapa jika dirubah ke skala Celsius ?
5/9 x 90 + 32= 82 0C 373 K berapa jika dirubah ke skala Fahrenheit
(373-273) x 9/5 + 32 = 212 0F
82 0C berapa jika dirubah ke skala Fahrenheit?
9/5 x( 82 – 32) = 900 F 212 0F berapa jika dirubah ke skala Kelvin ?
( 212 – 32 ) x 5/9 + 273 = 373 K
D. Jenis-jenis Pemuaian Benda

Jika kita perhatikan, rel kereta api dibuat


agak renggang untuk memberi ruang saat rel
mengalami pemuaian. Pemuaian adalah peristiwa
perubahan ukuran suatu benda karena pengaruh suhu .
Pemuaian zat umumnya terjadi ke segala arah, ke arah
panjang, ke arah lebar dan ke arah tebal. Namun, pada
pembahasan tertentu mungkin kita hanya memandang
pemuaian ke satu arah tertentu, misalnya ke arah
panjang, sehingga kita hanya membahas pemuaian
panjang.
Pemuaian terbagi menjadi pemuaian cair, pemuaian
padat, dan pemuaian gas.
Worldmap Style
Insert the title of your subtitle Here

Your Text Here Your Text Here


Easy to change colors, Easy to change colors,
photos and Text. photos and Text.

Your Text Here Your Text Here


Easy to change colors, Easy to change colors,
photos and Text. photos and Text.

Your Text Here Your Text Here


Easy to change colors, Easy to change colors,
photos and Text. photos and Text.
1.Pemuaian Zat Cair
Zat cair dapat memuai jika dipanaskan. Zat cair mengalami muai volume karena sifat zat cair yang dapat menempati be
nda sesuai bentuknya. Hal ini terjadi karena umumnya setiap zat memuai jika dipanaskan, kecuali air jika dipanaskan dari 0oC samp
ai 4oC akan menyusut. Sifat keanehan air seperti itu disebut anomali air.
Grafik anomali air seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini:

Keterangan:
Pada suhu 4oC diperoleh:
a. Volume air terkecil
b. Massa jenis air terbesar
Karena pada zat cair hanya mengalami pemuaian volume, maka
pada pemuaian zat cair hanya diperoleh persamaan berikut.

Jenis Zat Cair Koefesien Muai Panjang


No.
Alkohol 0,0012
Vt = V0 (1 + γ∆T) 1.

∆V = γV0∆T 2. Air 0,0004


Tabel Koefisien Muai Ruang Zat Cair untuk Gliserin 0,0005
3.
Beberapa Jenis Zat dalam Satuan K-1
4. Minyak Parafin 0,0009

Raksa 0,0002
5.
2. Pemuaian Zat Padat
Pada umumnya benda atau zat padat akan memuai atau mengembang bila di panaskan dan menyusut bila di din
ginkan. Setiap benda pada yang dipanaskan akan memuai dan pemuaian yang terjadi adalah pemuaian panjang,
pemuaian luas, dan pemuaian volume
a. Muai Panjang
Pemuaian panjang disebut juga dengan pemuaian linier. Pemuaian panjang zat padat berlaku jika zat padat itu hanya dipandang seb
agai satu dimensi (berbentuk garis). Untuk pemuaian panjang digunakan konsep koefisien muai panjang atau koefisien muai linier ya
ng dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang zat dengan panjang mula-mula zat, untuk tiap kenaikan s
uhu sebesar satu satuan suhu. Jika koefisien muai panjang dilambangkan dengan α dan pertambahan panjang ΔL, panjang mula-mu
la L0 dan perubahan suhu ΔT maka koefisien muai panjang dapat dinyatakan dengan persamaan:
α = ∆L/(L.∆T)
Sehingga satuan dari α adalah 1/K atau K-1. Dari persamaan di atas,
diperoleh pula persamaan berikut.
ΔL = α.L.ΔT
Dimana
∆L = Lt – L0,
Lt – L0= αL0∆T
Lt = L0+ αL0∆T
Lt = L0 (1+ α∆T)
Keterangan:
Lt = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linear/panjang (/oC)
∆T = perubahan suhu (oC)
Tabel Koefisien Muai Panjang dari
Beberapa Jenis Zat Padat

Jenis Bahan Koefisien muai Panjang


No.
(dalam K-1)

1. Kaca biasa 0,000009


Baja/besi
2. 0,000011
Aluminium
3. 0,000026

4. Pirex (Pyrex) 0,000003


Platina
5. 0,000009
Tembaga
6. 0,000017
b. Muai Luas
Jika suatu zat padat mempunyai 2 dimensi (panjang dan lebar), kemudian dipanasi tentu baik panjang maupun lebarny
a mengalami pemuaian atau dengan kata lain luas zat padat tersebut mengalami pemuaian. Koefisien muai pada pemuaian luas ini d
isebut dengan koefisien muai luas yang diberi lambang β. Pemuaian luas memiliki koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai pa
njang. Jika koefisien muai panjang kaca biasa sebesar 0,000009/oC maka kaca biasa memiliki koefisien muai luas sebesar 0,000018
/oC Analog dengan pemuaian panjang, maka jika luas mula-mula A0, pertambahan luas ΔA dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien
muai luas dapat dinyatakan dengan persamaan:
β = (∆.A)/(A.∆T)

Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut


ΔA = β.A.ΔT
Dimana ∆A = At – A0, sehingga persamaan menjadi:
At – A0= βA0∆T
At = A0+ βA0∆T
At = A0(1+ β∆T)
Nilai β = 2α sehingga persamaan diatas dapat juga ditulis sebagai berikut.
At = A0(1+ 2α∆T)
Keterangan:
At = luas benda saat dipanaskan (m2)
A0 = luas benda mula-mula (m2)
β = 2α = koefisien muai luas (/oC)
∆T = perubahan suhu (oC)
c. Muai Volume
Zat padat yang mempunyai bentuk ruang, jika dipanaskan mengalami pemuaian volume. Koefisien pemuaian pada pemuaian volum i
ni disebut dengan koefisien muai volum atau koefisien muai ruang yang diberi lambang γ. Pemuaian ruang memiliki koefisien muai ti
ga kali koefisien muai panjang. Jika balok baja dipanaskan akan memuai dengan koefisien muai sebesar 0,000033/oC. Jika volume
mula-mula V0, pertambahan volum ΔV dan perubahan suhu ΔT, maka koefisien muai volum dapat dinyatakan dengan persamaan:
ϒ=∆V/V∆T

Dari persamaan di atas, diperoleh pula persamaan berikut.


ΔV = ϒVoΔT
Dimana ∆V = Vt – V0, sehingga menjadi:
Vt – V0 = γV0∆T
Vt = V0 + γV0∆T
Vt = V0 (1+ γ∆T)
nilai γ = 3α sehingga persamaan diatas dapat juga ditulis sebagai berikut.
Vt = V0 (1+ 3α∆T)
Keterangan:
Vt = luas benda saat dipanaskan (m3)
V0 = luas benda mula-mula (m3)
γ = 3α = koefisien muai volume (/oC)
∆T = perubahan suhu (oC)
3. Pemuaian Zat Gas
a. Pemuaian Volume pada Tekanan Tetap (Isobarik)
Menurut Hukum Gay-Lussac “Jika gas dipanaskan pada tekanan tetap maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas itu” seh
ingga dengan kata lain pada tekanan tetap, volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas itu. Secara matematik dapat dinyatakan
V~T
Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut
(V )/T = tetap atau (V1 )/T1 = (V2 )/T2
b. Pemuaian Tekanan Gas pada Volume Tetap (Isokhorik)
Jika pemanasan terus dilakukan pada gas dalam ruang tertutup, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas tersebut. Per
nyataan itu disebut dengan hukum Gay Lussac. Secara matematik dapat dinyatakan sebagai berikut.
P~T
Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut.
(P )/T = tetap atau (P1 )/T1 = (P2 )/T2
c. Pemuaian Volume Gas pada Suhu Tetap (Isotermis)
Jika gas dipanaskan dengan suhu tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Pernyataan itu disebut hukum Boyle.
P = 1/V
diperoleh:
P.V = tetap atau P1V1 = P2V2
Jika pada proses pemuaian gas terjadi tekanan berubah, volume berubah dan suhu berubah maka dapat diselesaikan dengan persa
maan hukum Boyle – Gay Lussac
(P.V)/T = tetap atau (P1.V1)/T1 = (P2.V2)/T2
E.Penerapan Suhu dan Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-Hari

1.Penerapan Suhu dalam kehidupan Sehari-Hari


Konsep suhu dan temperature dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur suhu badan, suhu ruangan, suhu
air dan suhu udara. Contoh penerapannya pada suhu tubuh yaitu jika menggunakan thermometer celcius maka suhu tubuh normal m
anusia adalah 36 0 C - 37 0 C. Jika ditas suhu tersebut sudah dikategorikan Demam. Yang selanjutnya konsep suhu untuk mengukur
temperature suhu ruangan, hal inoi berlaku biasannya pada ruangan tertentu misalnya Rumah Sakit, Laboratorium. Misalnya suatu la
boratorium menginginkan suhu kamar untuk menjaga zat zat tertentu agar tidak rusak oleh suhu tinggi, maka di perlukan pendingin r
uang dan thermometer ruangan untuk menjaga suhu kamar yaitu antara 200C - 250C. Termometer yang digunakan adalah termomet
er ruangan.
2. Penerapan Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-Hari
a.Pemuaian Zat Cair
Air raksa atau alkohol yang ada di termometer akan bereaksi terhadap perubahan suhu sehingga akan memuai atau menyusut sesu
ai dengan suhu yang diberikan.
b.Pemuaian Zat Padat
1. Muai Panjang (Mari kita perhatikan pemasangan kabel listrik. Pemasangan kabel listrik dibuat kendor atau agak kencang. Hal ini u
ntuk memberi ruang jika terjadi pemuaian pada siang hari karena terkena sinar matahari.)
2) Muai Luas (Pemasangan kusen jendela merupakan salah satu contoh dari pemuaian luas karena kaca jendela akan memuai jika t
erkena panas sehingga saat dipasang diberikan celah pada kusen agar kaca tidak pecah saat memuai.)
3) Muai Volume (Minuman kaleng sengaja tidak diisi penuh ditujukan agar kaleng bisa memuai dan menyusut.)
c. Pemuaian Zat Gas
Pengisian angin pada ban pada kendaraan tidak boleh terlalu penuh. Hal ini untuk menghindari ban motor atau mobil tidak meletus
saat ban memuai.
Contoh Soal
1. Sebatang besi yang panjangnya 80 cm, dipanasi sampai 50oC ternyata bertambah panjang 5 mm.
Berapa pertambahan panjang besi tersebut jika panjangnya 50 cm dipanasi sampai 60oC?
Jawaban:
Diketahui:
L01 = 80 cm
L02 = 50 cm
∆T1 = 50oC
∆T2 = 60oC
∆L1 = 5 mm
Ditanyakan: ∆L2 = …?
Jawab:
Karena jenis bahan sama (besi), maka:
α1 = α2
∆L1/(L1.∆T1) = ∆L2/(L.2∆T2)
5/(80 x 50) = ∆L2/(50 x 60)
5/4000 = ∆L2/3000
4000∆L2 = 5 × 3000
4000∆L2 = 15000
∆L2 = 15000/4000
∆L2 = 3,75 mm
2. Sebuah bejana tembaga dengan volume 100 cm3 diisi penuh dengan air pada suhu 30oC. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100oC. Jika α tem
baga = 1,8 × 10-5/oC dan γ air = 4,4 × 10-4/oC. Berapa volume air yang tumpah saat itu?
Jawaban:
Diketahui:
V0 tembaga = V0 air = 100 cm3
∆T = 100oC – 30oC = 70oC
α tembaga = 1,8 × 10-5/oC
γ tembaga = 3α = 3 × 1,8 × 10-5 = 5,4 × 10-5/oC
γ air = 4,4 × 10-4/oC
Ditanyakan: V air yang tumpah = …?
Jawab:
Untuk tembaga:
Vt = V0(1 + γ∆T)
Vt = 100(1 + 5,4 × 10-5 × 70)
Vt = 100(1 + 3,78 × 10-3)
Vt = 100(1 + 0,00378)
Vt = 100(1,00378)
Vt = 100,378 cm3
Untuk air:
Vt = V0(1 + γ∆T)
Vt = 100(1 + 4,4 × 10-4 × 70)
Vt = 100(1 + 3,08 × 10-2)
Vt = 100(1 + 0,0308)
Vt = 100(1,0308)
Vt = 103,08 cm3
Jadi, volume air yang tumpah adalah sebagai berikut.
V air tumpah = Vt air – Vt tembaga
V air tumpah = 103,08 – 100,378
V air tumpah = 2,702 cm3
3. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 cmHg. Jika kemudian gas tersebut ditekan pada suhu tetap sehingga volum gas
menjadi ¼ volum mula-mula, berapa tekanan gas yang terjadi?
Jawaban:
Diketahui:
P1 = 1 atm
V2 = 1/4 V1
Ditanyakan: P2 = …?
Jawab:
P1V1 = P2V2
1V1 = P2(1/4V1)
V1 = 1/4V1P2
P2 = 4 atm
DAFTAR PUSTAKA
Fajar Kusuma, Monatasia Sijabat, dan Diana Wibowo. “Perbandingan Jarak Ekspansi anatar Suh
u Normal dan Suhu Tinggi dengan Menggunakan Modifikasi Model Studi,” 1 April 2017, 78–83.

Harian, Kabar. “Cara Kerja Termometer dan Jenis-Jenisnya.” Diakses 17 Maret 2022. https://kum
paran.com/kabar-harian/cara-kerja-termometer-dan-jenis-jenisnya-1wocpxzOU7h/full.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Suhu, Kalor, dan Energi di sekitarku. Tahun 2017. Jak
arta: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat serta Direktorat
Jenderal Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, t.t.

Kusrini. Modul Pembelajaran SMA Fisika Kelas XI. SMA Negeri 09 Bekasi: Direktorat SMA, Direkt
orat Jenderal PIAUD, DIKNAS dan DIKMEN, t.t.

“Suhu,” t.t. https://id.wikipedia.org/wiki/Suhu.

“Suhu dan Pemuaian.” Universitas Muhammadiyah Sidoardjo, 2018.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai