Anda di halaman 1dari 9

BAB VIII

ARITMETIKA MODULAR

A. Bilangan Jam
Jam 3-an, hanya boleh menggunakan angka: 1, 2, 3
Dengan menggunakan jam 3-an ini, hitunglah:
1+1= 2–3= 2×2=
2+3= 1–3= 3×2=
3+1= 1–2= 2×3=
2+2= 2–1= 3×3=
3+2= 1–1= 3×1=

Cara melakukan perhitungan:


1. Jika operasinya + maka bergerak searah jarum jam sebanyak bilangan yang
ditambahkan. Contoh: 2 + 3, dimulai dari 2 bergerak 3 langkah searah jarum
jam, dan akan berhenti di angka 2. Jadi 2 + 3 = 2.
2. Jika operasinya - maka bergerak berlawanan arah jarum jam sebanyak
bilangan yang dikurangkan. Contoh: 2 - 3, dimulai dari 2 bergerak 3 langkah
berlawanan arah jarum jam, dan akan berhenti di angka 2. Jadi 2 - 3 = 2.
3. Jika operasinya × maka dapat difahami bahwa perkalian adalah penjumlahan
berulang. Contoh: 2 × 3 = 3 + 3, lalu dilakukan perhitungan seperti
penjumlahan di atas, dan didapat 2 × 3 = 3.

Dengan menggunakan cara yang sama, lakukan perhitungan di bawah ini untuk
jam 5-an. Pada jam 5-an, angka yang digunakan hanya angka: 1, 2, 3, 4, 5.
Dengan menggunakan jam 5-an ini, hitunglah:
1+3= 5–3= 2×5=
2+3= 1–3= 3 × 2=
3+3= 2–5= 2×4=
4+2= 2–3= 3×3=
3+3= 4–4= 3×5=

B. Bilangan Modular
Bilangan yang biasanya kita gunakan disebut bilangan berbasis 10, karena
system bilangan tersebut menggunakan 10 simbol bilangan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9. Selain bilangan berbasis 10, dapat juga dilakukan perhitungan aritmetika untuk
system bilangan berbasis selain 10.
Jika system bilangan berbasis 10 menggunakan 10 simbol bilangan, maka:
• Bilangan berbasis 2 menggunakan 2 simbol bilangan: 0, 1. Sistem bilangan
berbasis 2 disebut biner (binary).
• Bilangan berbasis 3 menggunakan 3 simbol bilangan: 0, 1, 2
• Bilangan berbasis 4 menggunakan 4 simbol bilangan: 0, 1, 2, 3
• Bilangan berbasis 5 menggunakan 5 simbol bilangan: 0, 1, 2, 3, 4
……………dst
• Bilangan berbasis 8 menggunakan 8 simbol bilangan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
System bilangan berbasis 8 disebut octal.
• Bilangan berbasis 12 menggunakan 12 simbol bilangan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, A, B. Disini, A dan B untuk symbol bilangan yang bernilai 10 dan 11
(pada system bilangan basis 10).
• Bilangan berbasis 16 menggunakan 16 simbol bilangan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, A, B, C, D, E, F. Disini A, B, C, D, E, F untuk symbol bilangan yang
bernilai 10, 11, 12, 13, 14, 15 (pada system bilangan basis 10). System
bilangan berbasis 16 disebut hexadesimal.

Pada aritmetika modular, basis dari suatu bilangan dinyatakan dengan


indeks di bawah. Contoh: 27(8) adalah bilangan berbasis 8.
Untuk semua system bilangan pada berbagai basis, setiap symbol bilangan
yang tersusun menjadi suatu bilangan memiliki nilai bilangan (absolute digit) dan
memiliki nilai tempat (positional/place value).
Contoh:
• 254 (10)
Angka 2 memiliki nilai tempat ratusan (102), sehingga 2 bernilai 2×102 = 200
Angka 5 memiliki nilai tempat puluhan (101), sehingga 5 bernilai 5×101 = 50
Angka 4 memiliki nilai tempat satuan (100), sehingga 4 bernilai 4×100 = 4

• 254 (8)
Angka 2 memiliki nilai 82-an, sehingga 2 bernilai 2×82 = 128
Angka 5 memiliki nilai 81-an, sehingga 5 bernilai 5×81 = 40
Angka 4 memiliki nilai 80-an, sehingga 4 bernilai 4×80 = 4
Jadi 254 (8) bernilai 2×82 + 5×81 + 4×80 = 128 + 40 + 4 = 172 (pada basis 10)

Untuk memahami perubahan lambang bilangan pada berbagai basis, isilah


tabel berikut:
Basis 10 Basis 2 Basis 4 Basis 5 Basis 8 Basis 12 Basis 16
0 00 0 0 0 0 0
1 01 1 1 1 1 1
2 10 2 2 2 2 2
3 11 3 3 3 3 3
4 100 10 4 4 4 4
5 101 11 10 5 5 5
6 110 12 11 6 6 6
7 13 12 7 7 7
8 20 13 10 8 8
9 21 14 11 9 9
10 22 20 12 A A
11 23 B B
12 30 10 C
13 31 11 D
14 32 12 E
15 33 13 F
16 100 14 10
17 101 15 11
18 102 16 12
19 17
20 18
21 19
22 1A
23
24
25
26
27
28
29
C. Cara mengubah bilangan basis 10 menjadi bilangan berbasis r bukan 10
Cara yang mudah untuk mengubah bilangan basis 10 menjadi bilangan
berbasis r bukan 10 adalah dengan membagi bilangan tersebut dengan r dan
menuliskan sisanya. Sisa pembagian inilah yang menjadi konversinya.
Contoh 1:
12(10) = .… (3)

Bilangan didalam garis putus-putus adalah sisanya, dan didapat


12(10) = 110 (3)

Contoh 2:
371(10) = 26B (12) Lihat hasil perhitungan di bawah ini

Latihan:
Ubahlah bilangan berbasis 10 berikut menjadi bilangan berbasis yang diminta
24(10) = .… (2)
120(10) = .… (3)
100(10) = .… (5)
46(10) = .… (8)
217(10) = .… (8)
200(10) = .… (12)
492(10) = .… (12)
350(10) = .… (16)
746(10) = .… (16)
D. Mengubah bilangan berbasis r bukan 10 menjadi bilangan berbasis 10
Perhatikan uraian mengenai nilai tempat pada bagian awal pembahasan
bilangan modular. Konversi bilangan berbasis r bukan 10 menjadi bilangan
berbasis 10 didasarkan atas penjelasan tersebut.
Contoh:
254 (8) = 2×82 + 5×81 + 4×80 = 128 + 40 + 4 = 172(10)
1122 (3) = 1×33 + 1×32 + 2×31 + 2×30 = 27 + 9 + 6 + 2 = 44(10)
110011(2) = 1×25 + 1×24 + 0×23 + 0×22 + 1×21 + 1×20 = 32+16+0 + 0+2+1= 51(10)
2B5(12) = 2 × 122 + 11×121 + 5×120 = 288 + 132 + 5 = 425(10) (ingat, B bernilai 11)

Latihan:
321(5) = … (10)
215(8) = … (10)
11010(2) = … (10)
103A(12) = … (10)
11E(16) = … (10)

E. Mengubah bilangan berbasis r bukan 10 menjadi bilangan berbasis n bukan


10
Jika bilangan berbasis r bukan 10 akan diubah menjadi bilangan berbasis n
bukan 10, maka bilangan berbasis r tersebut diubah dulu menjadi bilangan berbasis
10, kemudian diubah lagi menjadi bilangan berbasis n. Cobalah soal berikut:
413(5) = … (3)
Maka langkah-langkahnya adalah 413(5) = … (10) = …. (3)

Tetapi, jika r atau n adalah 2, 4, 8, atau 16 cara mengubahnya menjadi lebih


sederhana. Perhatikan contoh berikut:
1. Mengubah bilangan biner (berbasis 2) menjadi bilangan berbasis 4
* Pisahkan bilangan biner tersebut menjadi 2-2 dari kanan, lalu masing-
masing bagian diubah menjadi bilangan desimal.

2. Mengubah bilangan biner (berbasis 2) menjadi bilangan octal (berbasis 8)


10110011(2) = … (8)
* Pisahkan bilangan biner tersebut menjadi 3-3 dari kanan, lalu masing-
masing bagian diubah menjadi bilangan desimal. Maka:
10 // 110 // 011(2) = 2 // 6 // 3 (8)
Jadi 10110011(2) = 263(8)

3. Mengubah bilangan biner menjadi bilangan hexadecimal (berbasis 16)


1101101(2) = … (16)
* Pisahkan bilangan biner tersebut menjadi 4-4 dari kanan, lalu masing-
masing bagian diubah menjadi bilangan desimal. Maka:
110 // 1101(2) = 6 // 13 = 6 // D (16)
Jadi 1101101(2) = 6D (16)

4. Mengubah bilangan oktal menjadi bilangan biner


56(8) = … (2)

56 (8) = 101 // 110 (2)

Jadi 56 (8) = 101110 (2)

5. Mengubah bilangan hexadesimal menjadi bilangan biner


B3(16) = … (2)
B3(16) = 11(10) // 3(10) = 1011 // 0011 (2)
Jadi B3(16) = 10110011(2)
6. Mengubah bilangan octal ke hexadecimal. Caranya: bilangan octal diubah dulu ke
biner lalu diubah ke hexadecimal.
56(8) = … (16)
56(8) = 101 // 110 (2) = 101110(2) = 10 // 1110(2) = 2 // 14 (16) = 2 // E(16)
Jadi 56(8) = 2E(16)
F. Penjumlahan dan pengurangan bilangan berbagai basis
Pada dasarnya melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan dengan
berbagai basis bukan 10 sama saja dengan melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan berbasis 10. Jika penjumlahan dan pengurangan dilakukan
secara bersusun, ‘meminjam dan menyimpan’nya bukan 10, tapi disesuaikan
dengan basisnya. Yang perlu diperhatikan, bilangan yang dikenai operasi + atau –
harus memiliki basis yang sama.
Contoh 1:
2526(8)
3472(8) +

6220(8)

Diperoleh dari 6 + 2=8, lalu 8 tersebut dikurangi 8 sisa 0, sehingga


menyimpan 1 di deretan 2 + 7

Contoh 2:
2141(5) 2A10(12)
3411(5) + 341B(12) +

11102(5) 622B(12)

Contoh 3:

6535(8)
3476(8) -

3037(8)

5 – 6 tidak bisa, maka meminjam dari 3, sehingga 5 menjadi 5 + 8 = 13


(karena bilangan yang dioperasikan berbasis 8)

Contoh 4:

4230(5) B753(12)
1423(5) - 3A47(12) -

2302(5) 7 9 08 (12)
SOAL LATIHAN

1. Lengkapilah tabel penjumlahan jam 5-an yang angka-angkanya: 1, 2, 3, 4, 5


+ 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5

2. Lengkapi juga tabel perkalian jam 4-an yang angka-angkanya: 1, 2, 3, 4


X 1 2 3 4
1
2
3
4

3. Benar atau salah penulisan bilangan-bilangan berikut: (beri huruf B atau S dalam
tanda kurung)
a. ( ) 241(5) b. ( ) 2341(6) c. ( ) 5240(5)
d. ( ) 241(8) e. ( ) 441(6) f. ( ) 3540(3)
g. ( ) 2101(2) h. ( ) 1001(3) i. ( ) 1241(5) j. ( ) 10000(2)

4. Beri tanda <, > atau =


a. 1241(5) …. 1241(4) d. 3241(5) …. 2241(5)
b. 652(8) …. 841(8) e. 342(5) …. 342(8)
c. 11000(2) …. 10111(2)

5. Ubah bilangan berbasis 10 berikut ke bilangan dengan basis yang diminta


241(10) = …. (16) = …. (12)= …. (8) = …. (5) = ….(4) = …. (3) = …. (2)

6. Ubah bilangan-bilangan berbagai basis berikut ke bilangan dengan basis yang diminta
a. 241(5) = …. ….(10)
b. 230(4) = …. ….(10)
c. 110011(2) = …. ….(10)
d. 330(5) = …. ….(10) = ….….(4)
e. 25(8) = …. ….(10) = …. ….(5)
f. 11000101(2) = …. ….(8)
g. 165(8) = …. ….(2)
h. 4B5A(16) = …. ….(8)

7. Hitunglah soal penjumlahan/pengurangan bilangan dengan berbagai basis berikut:


a. 241(8) + 6241(8) d. 1222(3) + 1001(3)
b. 3342(5) + 3342(5) e. 1100110(2) + 110001(2)
c. 431(5) - 233(5) f. 1110101(2) – 1011001(2)

Anda mungkin juga menyukai