1.

jelaskan berbagai strategi dalam pemecahan masalah matematika dan berikan contohnya
dalam matematika!
Banyak strategi dalam dalam memecahkan soal-soal matematika diantaranya:
a. Mencari pola dari ketentuan dalam soal
Untuk menemukan suatu pola dari beberapa kejadian , kita perlu mengidentifikasi
kata kunci/petunjuk (clue) yang ada dalam kejadian-kejadin tersebut
Contoh:
Berapa banyaknya semua persegi (dengan ukuran sama atau berbeda) pada papan
catur ukuran 8x8?
1. Memahami soal
Persegi berarti ukuran yaitu 1x1, 2x2, 3x3, dan seterusnya
2. Menyusun perencanaan
Dengan melakukan strategi penyederhanaan yaitu mulai dari gambar persegi
ukuran 1x1, lalu menghitung banyaknya persegi ukuran 2x2, dan seterusnya
3. Melaksanakan rencana
1x1 2x2
1 3x3
4
1 1+4 1+4+9=1
Jadi banyaknya=5persegi pada4 ukuran 8x8 adalah=
82 + 72 + 62 +52 + 42 +32 + 22 + 12 = 204
4. Memeriksa kembali
Jika pola papan catur berbentuk persegi n x n yaitu 12 + 22 + 32 + ... + n2
b. Membuat dugaan jawaban soal dan mengecek kebenarannya
contoh:
Tempatkan angka-angka 1,2,3,4,5,dan 6 dalam lingkaran sehingga
jumlah 3 bilangan pada setiap sisi segitiga sama dengan 12
Strategi pemecahannya dengan menduga secara sistematis.
 Menempatkan 1 pada salah sudut / pojok segitiga, maka jumlah 2 bilangan
pada kaki-kaki sudut itu masing-masing harus 11, selanjutnya memilih
bilangan-bilangan lainnya dan menempatkannya pada lingkaran lainnya. Jika
tidak benar, memilih bilangan lain untuk ditempatkan pada pojok segi tiga
c. Membuat gambar / diagram / tabel dari ketentuan dalam soal dan melengkapinya
untuk memperoleh jawaban soal.
Contoh :
Berapakah banyaknya cara menukarkan uang kertas Rp. 2.500,00 dengan uang
seratusan, lima ratusan atau seribuan rupiah ?
Cara dengan membuat tabel
 1. Jika penukaran tanpa uang seribuan
1000 500 100
0 0 25
0 1 20
6 cara
0 2 15
0 3 10
0 4 5
0 5 0
2. Jika penukaran menggunakan 1 uang seribuan
1000 500 100
1 0 15
1 1 10
1 2 5
1 3 0
3. Jika penukaran dengan menggunakan 2 uang seribuan
4 cara
1000 500 100
2 0 5
2 1 0
d. Menggunakan suatu variabel dan menggunakan modal matematika dari ketentuan
dan yang ditanyakan
e. Membuat daftar yang terorganisasi dari ketentuan dalam soal
2 cara
f. Memilih dan menerapkan rumus yang sesuai
contoh :
4+7+10+13+... +67
Berapa banyak suku pada barisan di atas ?
Jawab : Beda (b) = 3
Suku ke n = un = a+(n-1) b
a= 4
un = 67
maka un = a (n-1)b
67 = 4 +(n-1)3
n = 22
g. menyelesaikan soal dengan menggunakan penalaran langsung
h. bekerja mundur
2. Sesuai dg diagram dibawah ini buatlah soal pemecahan masalah beserta jawabannya
melalui tahap di bawah ini dg pokok bahasan bangun ruang.

Pokok bahasan bangun ruang

1. soal di kalimat sehari-hari
Sebuah monumen berbentuk monumen segitiga memiliki luas alas 4 m2 dan
tingginya 3 m2. Berapakan volumen monumen tersebut ?
2. Model kalimat matematika
Luas alas = La = 4 m2
Tinggi =t = 3 m2
1
Volume limas = x La x t
3
3. Menyelesaikan model
1
Volume limas = x La x t
3
1
= x4x3
3
= 4 m3
4. Jawaban soal semula
Jadi, Volume monumen tersebut adalah 4 m3
3. Diberikan dua buah bilangan yaitu x= 201720172017 ×2016201620162016 dan y=
201620162016 × 2017201720172017. Hitunglah nilai dari (x - y)2017

x = 201720172017 x 2016201620162016
Y = 201620162016 x 2017201720172017
(x – y)2017 = 201720172017 x 2016201620162016) – (201620162016 x
2017201720172017)2
Maka
x = 201720172017 x 2016201620162016
= 2017 ( 10010001) x 2016 (100100010001)
y = 201620162016 x 2017201720172017
= 2016 (10010001) x 2017 ( 1000100010001)
Jadi nilai x = y
Sehingga nilai (x-y)2017 = 02017 = 0
4. Tentukan jumlah sepuluh suku pertama dari deret dibawah dengan menggunakan
langkah polya (memahami soal, menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan memeriksa
kembali) -2+0+2+…

-2 + 0 + 2 + . . . .
Tentukan jumlah sepuluh suku pertama dari deret atas
1. Memahami soal
Menentuka jumlah sepuluh suku pertama dari deret tersebut
-2+0+2+...+...+...+...+...+...+...+ = ...
2. Menyusun perencanaan
Bilangan yang terdapat dalam deret di atas merupakan bilangan bulat dengan
kelipatan 2 semakin ke kanan akan ditambah 2
3. Pelaksanaan
Bilangan bulat kelipatan 2 berarti -2,0,2,4,6,8,10,14,16,19,20 dan seterusnya
Jumlah sepuluh suku pertama jadi

Banyak suku ke Penjumlahan Jumlah / hasil

1 -2 -2
2 -2+0 -2
3 -2+0+2 0
4 -2+0+2+4 4
5 -2+0+2+4+6 10
6 -2+0+2+4+6+8 18
7 -2+0+2+4+6+8+10 28
8 -2+0+2+4+6+8+10+12 40
9 -2+0+2+4+6+8+10+12+14 54
10 -2+0+2+4+6+8+10+12+14+16 70
4. Memeriksa kembali
Tabel di atas telah disusun secara sistematis dengan memasukkan banyak suku
kemudian dijumlahkan, sehingga hasil sudah ditemukan
5. Diberikan A = {…,-4, -2, 0, 2, 4, ……} jelaskan sifat operasi x, +, -, : beserta contoh
dari penjeleasan A
A = { ..., -4,-2,0,2,4,,...}
Sifat operasi
1. Perkalian
a. Sifat tertutup perkalian
Jika a dan b bilangan A maka (a x b) adalah A pula

Contoh : -2 x 2 = -4
2 x 4 = 8 dll.
 b. Sifat assosiatif perkalian
Jika a,b, dan c bilangan – bilangan A, maka (a x b) x c = a (b x c)
Contoh : (-2 x 4) x 6 = -2 x ( 4 x 6)
-8 x 6 = -2 x (4x6)
-48 = -48
c. Sifat komutatif perkalian
Jika a,b, dan c bilangan – bilangan A, maka a x b = b x a
Contoh : -2 x 6 = 6 x 2
-12 = 12
d. Sifat distributik perkalian terhadap penjumlahan
Jika a,b, dan c bilangan – bilangan A, maka a x b + c
Contoh : -2 x (4 +6) = (-2 x 4) + (-2 x 6)
-2 x 10 = -8 +-12
-20 = -20
e. Elemen Identitas perkalian
Perkalian memiliki elemen identitas yaitu sebab a x 1 = 1 x a
Contoh : -2 x 1 = 1 x 2 = -2
2. Penjumlahan
a. Sifat tertutup penjumlahan
Jika a dan b bilangan A maka (a x b) adalah A pula
Contoh : -2 + 2 = 0
b. Sifat assosiatif penjumlahan
Jika a,b, dan c bilangan – bilangan A, maka (a + b) + c = a (b + c)
Contoh : (-2 + 4) + 6 = -2 + ( 4 + 6)
2+6 = -2 x (4+6)
8 =8
c. Sifat komutatif penjumlahan
Jika a,b, dan c bilangan – bilangan A, maka a + b = b + a
Contoh : -2 + 6 = 6 +(-2)
2=2
d. Elemen identites penjumlahan
Jika a,b, dan c bilangan – bilangan A, maka a + o = o+ a = a
Contoh : -2 + 0 = 4 +-2
-2 = -2
e. Elemen invens penjumlahan (lawan)
Jika a memiliki invers penjumlahan – a
Sebab a + (-a) = (-a) + a = 0
Contoh : -2 + 2 = 2 + (-2) = 0
 3. Pengurangan
a. Sifat tertutup pengurangan
Jika a dan b bilangan A maka (a-b) = bilangan A
Contoh = -4 -2 = -6
4. Pembagian
Tidak ada
6. Apakah yg dimaksud penalaran induktif dan deduktif serta berikan contoh pada bahasan
deret.
Penalaran induktif = penalaran yang dilakukan dengan penarikan kesimpulan dengan
mencoba satu persatu dengan menyusun data sederhana untuk dilihat adanya pola untuk
membuat terkaan / dugaan.
Penalaran deduktif = pembuktian dengan rumus yang diperoleh dengan penalaran
induktif yang dalam matematika baru merupakan dugaan / terkaan yang masih harus
dibuktikan secara deduktif
Contoh : Berapakah hasil penjumlahan 1+3+5+7+ ... +199
7. Perhatikan deret 1/3+1/6+1/12+1/24+…
- TENTUKAN SUKU KE 21 dan rumus suku ke n dari deret tersebut dg penalaran
induktif
- Tentukan jumlah 17 suku pertama dan rumus jumlah n suku pertama dg penalaran
induktif
- Buktikan secara deduktif rumus yang anda peroleh
a. Penalaran Induktif
Dengan menggunakan tabel
Banyak suku Penjumlahan Hasil
1 1 1= . . .
2 1+3 4= . . .
3 1+3+5 9= . . .
4 1+3+5+7 16= . . .
5 1+3+5+7+9 25= . . .
6 1+3+5+7+9+11 36= . . .
.....
100 1+3+5+7+9+11+...+199
 b. Penalaran Deduktif
1 + 3 + 5 + 7 + ... + 193+195+197+199

200

200

200

200

Banyaknya suku ada 100, jumlah dua suku 200 maka ½ (100) x 200 = 10.000
Bilangan ganjil ke n = (2n – 1)
1+3+5+7+ . . .+ 2n-1 = n2
1 1 1 1
7. + + + + . .. .
3 6 12 24
a. Penalaran induktif suku yang ke 21
1 1 1
+ +
3 3x 2 3x 2
Suku ke 21 dari deret tersebut
1 1 1
u21 = = =
3 x 2 3 x 2 3.145 .728
1
Un =
3 x 2n−1
b. Jumlah 17 suku pertama
sesuai dengan tabel di atas maka dengan jumlah 17 suku pertamanya
n n17
2 −1 2 −1
n−1 =
3x 2 3 x 217−1
131.072−1
=
3 x 65536
131071
=
196608
1 1 + 1 + 1 + .. .+ 1
c. misalnya, Sn = +
3 6 12 24 3 x 2n−1
1
apabila kedua ruas dikalikan maka
2
1 1 1 1 1 1
Sn = + + + + .. .+
2 3 6 12 24 3 x 2n
1 1 1 1
Sn= + + . . .+
3 6 12 3 x 2n−1
1 1 1 1 1
Sn = + + + .. .+
2 6 12 24 3 x 2n−1
1 1 1
Sn = + 0+0+0 . . .+
2 6 3 x 2n
1 1 1 2n−1
Sn = + =
2 6 3 x 2n 3 x 2n+1

2 .2n−1
Sn = Sn =
3 x 2n+1
2n−1
Sn =
3 x 2n+1