Anda di halaman 1dari 7

SISTEM BILANGAN (SB)

Sistem bilangan yang akan kita pelajari ada 4 yaitu :


1. Sistem bilangan desimal
2. Sistem bilangan biner
3. Sistem bilangan oktal
4. Sistem bilangan heksadesimal

1.Sistem Bilangan Desimal (basis sepuluh)


Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang terdiri dari sepuluh simbol
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Penggunaan sistem bilangan desimal
digunakan sehari-hari. Banyaknya jari tangan manusia juga ada sepuluh digunakan
untuk sistem bilangan desimal ini.
Contoh penulisan sistem bilangan desimal : 34(10) atau 34.

2.Sistem bilangan biner (basis dua)


Sistem bilangan biner adalah sistem sistem bilangan yang terdiri dari dua simbol
yaitu 0 dan 1. Penggunaan sistem bilangan biner misalanya dalam bidang
kelistrikan yaitu 1 sebagai kondisi ON sedangkan 0 sebagai kondisi OFF.
Contoh penulisan bilangan biner : 110011(2) atau 110011B

3.Sistem Bilangan Oktal (basis delapan)


Sistem bilangan oktal adalah sistem sistem bilangan yang terdiri dari delapan
simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Penggunaan sistem bilangan oktal
misalnya untuk mengatur permission CHMOD pada linux. Contoh penulisan bilangan
oktal : 675(8)

4.Sistem Bilangan Heksadesimal (basis enambelas)


Sistem bilangan heksadesimal adalah sistem sistem bilangan yang terdiri dari
enam belas simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan
F. Penggunaan sistem bilangan heksadesimal sebagai kode warna pada HTML. Contoh
penulisan bilangan heksadesimal : 4A3F(16) atau 4A3FH

TUGAS SB1 : Mengurutkan Sistem bilangan desimal-biner-oktal-heksadesimal dari


terkecil hingga terbesar

DESIMAL BINER OKTAL HEKSADESIMAL

0(10) 0(2) 0(8) 0(16)


1(10) 1(2)
2(10) 10(2)
3(10) 11(2)
4(10) …
5(10) …
6(10) …
7(10) …
8(10) … 10(8)
9(10) …
10(10) …
11(10) …
12(10) …
13(10) …
14(10) …
15(10) 1111(2)
16(10) ... 10(16)
17(10) ...
18(10) ...
DESIMAL BINER OKTAL HEKSADESIMAL

19(10) ...
20(10) ...
21(10) ...
22(10) ...
23(10) ...
24(10) ...
25(10) ...
26(10) ...
27(10) ...
28(10) ...
29(10) 11101(2)
30(10)
31(10)
32(10)
33(10)
34(10)
35(10)
36(10)
37(10)
38(10)
39(10)

KONVERSI ANTAR SISTEM BILANGAN :

Perhatikan pelajaran berikut agar dapat mengerjakan soal-soal konversi sistem


bilangan.

1.KONVERSI BILANGAN BINER – DESIMAL

Untuk mengubah (meng-konversi) bilangan biner - desimal, kita hanya perlu membuat
tabel sebagai berikut :
.... .... .... .... .... .... .... Biner
dst 64 32 16 8 4 2 1 Desimal

Contoh Soal :
110111(2) = ....... (10)

Jawab :
1.Buatlah tabel seperti di atas
… … … … … … Biner
32 16 8 4 2 1
Desimal

2.Tulis bilangan biner sesuai soal.


1 1 0 1 1 1 Biner
32 16 8 4 2 1
Desimal

3.Selanjutnya, jumlahkan bilangan desimal yang binernya 1 yaitu 32+16+0+4+2+1=55


1 1 0 1 1 1 Biner
32 16 8 4 2 1
Desimal
55

Jadi, 110111(2) = 55(10)


2. KONVERSI BILANGAN DESIMAL– BINER

Untuk mengubah (meng-konversi) bilangan desimal ke biner, kita hanya perlu


membuat tabel sebagai berikut :

dst 64 32 16 8 4 2 1 Desimal
.... .... .... .... .... .... .... Biner

Contoh Soal :
25(10) = ....... (2)

Jawab :
1.Buatlah tabel sebagai berikut ! Tabel ini dibuat sampai bilangan 16 (jangan
sampai 32) karena soal hanya sampai 25.
25 Desimal
16 8 4 2 1
Biner

2.Selanjutnya, pilihlah bilangan desimal yang dapat menghasilkan bilangan 25


kemudian tulis biner 1 di bawah bilangan desimal tersebut.
25 Desimal
16 8 4 2 1
1 1 0 0 1 Biner

Jadi, 25(10) = 11001(2)

3. KONVERSI BILANGAN OKTAL– BINER


Untuk mengubah (meng-konversi) bilangan oktal ke biner, kita hanya perlu membuat
tabel sebagai berikut :

… … Oktal
4 2 1 4 2 1
.... .... .... .... .... .... Biner

Contoh Soal :
25(8) = ....... (2)

Jawab :
1.Buatlah tabel seperti di atas, dan isi sesuai bilangan oktal yang ingin diubah.

2 5 oktal
4 2 1 4 2 1
.... .... .... .... .... .... Biner

2.Berikan biner 1 di bawah bilangan desimal yang jika dijumlahkan akan menghasilkan
2 dan 5.

2 5
oktal
4 2 1 4 2 1
0 1 0 1 0 1 Biner

Jadi, 25(8) = 010101 (2)

4. KONVERSI BILANGAN HEKSADESIMAL – BINER

Untuk mengkonversi bilangan heksadesimal ke biner, kita hanya perlu membuat tabel
sebagai berikut :

…. ….
heksadesimal
8 4 2 1 8 4 2 1
.... .... .... .... .... .... .... .... Biner
Contoh Soal :
25(16) = ....... (2)

Jawab :
1.Buatlah tabel seperti di atas,
… …
heksadesimal
8 4 2 1 8 4 2 1
… … … … … … … … Biner

2.Tuliskan bilangan heksadesimalnya sesuai soal yaitu 2 dan 5.


2 5
heksadesimal
8 4 2 1 8 4 2 1
… … … … … … … … Biner

3.Pilih bilangan desimal mana saja yang akan menghasilkan 2 dan 5 lalu tuliskan
angka 1 di bawah bilangan desimal yang telah dipilih.
2 5
heksadesimal
8 4 2 1 8 4 2 1
0 0 1 0 0 1 0 1 Biner

Jadi, 25(16) = 00100101(2)

Tugas SB2 : KONVERSI ANTAR SISTEM BILANGAN

Setelah mempelajari materi tentang konversi antar sistem bilangan, selanjutnya


kerjakan soal di bawah ini untuk menguji pemahaman Anda dalam hal konversi sistem
bilangan.

NO BINER DESIMAL HEKSADESIMAL OKTAL

Contoh 1100 12 C 14
1. 1011 …
2. 1110011
3. 1010101
4. 1110011010
5. 1010111011
6. 1110011001100
7. 0011001100110
8. 1101100110001
9. 7
10. 18
11. 45
12. 255
13. 545
14. 117
15. 1378
16. 1568
17. 6
18. A
19. 15
20. A4
21. 5B
NO BINER DESIMAL HEKSADESIMAL OKTAL

22. ABC
23. 3F5
24. 6
25. 15
26. 24
27. 66
28. 343
29. 124
30. 275

PENJUMLAHAN PADA SISTEM BILANGAN BINER

Untuk dapat memahami bagaimana penjumlahan biner, perhatikan Contoh 1, 2, 3


berikut :

Contoh 1 :

Contoh 2 :

Contoh 3 :

Bila anda kesulitan memahami bagaimana proses penjumlahan biner seperti di atas,
anda dapat gunakan alat bantu berupa JAM BINER. Jam biner adalah jam yang terdiri
dari angka 0 dan 1. Dari 0 ke 1 adalah satu langkah, begitu juga dari 1 ke 0
adalah satu langkah. Langkah dari 1 ke 0 akan menambah satu carry.
TUGAS SB3 : PENJUMLAHAN BILANGAN BINER

Setelah mempelajari materi tentang penjumlahan biner, selanjutnya kerjakan soal


di bawah ini untuk menguji pemahaman Anda dalam hal penjumlahan bilangan biner.

(Contoh) 1(2) + 0(2) = 1(2)


(Contoh) 1(2) + 1(2) = 10(2)
(Contoh) 1(2) + 11(2) = 100(2)
1 1(2) + 1(2) + 1(2) + 1(2) = ____________
2 11(2) + 11(2) = ___________________
3 01(2) + 11(2) = ___________________
4 10(2) + 11(2) = ___________________
5 010(2) + 110(2) = _________________
6 10(2) + 110(2) = __________________
7 101(2) + 101(2) = _________________
8 1100(2) + 0011(2) = _______________
9 1001(2) + 1011(2) = _______________
10 1011(2) + 1100(2) = ______________
11 1110(2) + 0111(2) = ______________
12 1010(2) + 1110(2) = ______________
13 0110(2) + 1101(2) = ______________
14 011(2) + 010(2) + 110(2) = ____________
15 011(2) + 011(2) + 011(2) = ____________
16 101(2) + 110(2) + 001(2) = ____________
17 110(2) + 111(2) + 101(2) = ____________

PENJUMLAHAN PADA SISTEM BILANGAN OKTAL DAN HEKSADESIMAL

Contoh 1 :

5(8) + 6(8) = ……………………………(8)


Jawab :

Pertama, kita buat jam oktal seperti di bawah ini :


Kedua, lingkari angka 5 sebagai awalan.

Ketiga, lompatlah sebanyak 6 kali searah jarum jam. Lompatan itu akan berhenti di
angka 3.
Keempat, ingatlah ada carry 1 karena lompatan sudah melewati angka 0 (nol). Carry
diletakkan pada digit sebelah kiri angka 3.
Jadi, 5(8) + 6(8) = 13 (8)

Catatan : untuk heksadesimal jamnya diganti dengan jam heksadesimal yaitu jam

yang angkanya terdiri dari 0 sampai F. Melompat searah jarum jam. Bila lompatan
sudah melewati angka 0 (nol) maka carry nya 1 diletakkan disebelah kiri hasil
penjumlahan sebelumnya.

TUGAS SB4 : PENJUMLAHAN SISTEM BILANGAN OKTAL DAN HEKSADESIMAL


1 45(8) + 16(8) = ………… (8)
2 16(8) + 17(8) = ………… (8)
3 44(8) + 34(8) = ………… (8)
4 23(8) + 63(8) = ………… (8)
5 77(8) + 77(8) = ………… (8)

1 45(16) + 45(16) = ………… (16)


2 45(16) + 13(16) = ………… (16)
3 CD(16) + 16(16) = ………… (16)
4 45(16) + F(16) = ………… (16)
5 FF(16) + FF(16) = ………… (16)

Anda mungkin juga menyukai