Anda di halaman 1dari 6

MATA PELAJARAN INFORMATIKA

= SISTEM BILANGAN DESIMAL, BINER, OKTAL, DAN HEKSADESIMAL =

A. Sistem Bilangan Desimal (X10)

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan basis 10 angka yakni


0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Bilangan ini adalah bilangan yang umum digunakan sehari-hari. Dalam
perhitungan, bilangan desimal menggunakan angka (10) sebagai subscript-nya.

Contoh penulisannya : 20(10), 8(10), 13(10), 450(10).

B. Sistem Bilangan Biner (X2)

Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan basis 2 angka, yaitu 0 dan 1.
Bilangan ini adalah bilangan yang paling sering digunakan dalam sistem komputer seperti
pemrograman, penggunaan address IPv4. Dalam perhitungan, bilangan biner menggunakan angka (2)
sebagai subscript-nya.

Contoh penulisannya : 1001(2), 0010(2), 1000101(2), 11111101(2).

C. Sistem Bilangan Oktal (X8)

Bilangan oktal adalah bilangan yang menggunakan basis 8 angka yakni 0,1,2,3,4,5,6,7. Dalam
perhitungan, bilangan oktal menggunakan angka (8) sebagai subscript-nya.

Contoh penulisannya : 77(8), 16(8), 127(8).

D. Sistem Bilangan Heksadesimal (X16s)

Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16 adalah bilangan yang
menggunakan 16 buah simbol berupa angka dan huruf, yakni 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
Sistem Bilangan ini umum digunakan dalam pemrograman, address IPv6. Dalam perhitungan, bilangan
Heksadesimal menggunakan angka (16) sebagai subscript-nya.

Contoh penulisannya : E6(16), A5(16), 5F1(16), AD1(16).

Tabel 1. Hubungan Antar Sistem Bilangan dan Nilainya

Desimal (10) Biner (2) Octal (8) Heksadesimal (16)


0 0 0 0
1 1 1 1
2 10 2 2
3 11 3 3
4 100 4 4
5 101 5 5
6 110 6 6
7 111 7 7
8 1000 10 8
9 1001 11 9
10 1010 12 A
11 1011 13 B
12 1100 14 C
13 1101 15 D
14 1110 16 E
15 1111 17 F
E. Konversi Antar Sistem Bilangan

1. Konversi Bilangan Desimal


a. Desimal  Biner

Teknik konversi desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan
menyimpan sisa bagi setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi
adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

Contoh Soal : 125(10) = ….. (2)

Jawab : 125 / 2 = 62 sisa bagi 1


62 / 2 = 31 sisa bagi 0
* Hasil Penulisan Konversi Di Tulis Mulai
31 / 2 = 15 sisa bagi 1 Dari Bawah / Paling Akhir
15 / 2 = 7 sisa bagi 1
7/2 =3 sisa bagi 1
Jadi, 125(10) = 1111101(2)
3/2 =1 sisa bagi 1
1

b. Desimal  Oktal

Teknik konversi desimal ke oktal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan
menyimpan sisa bagi setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi
adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

Contoh Soal : 96(10) = ….. (8)


* Hasil Penulisan Konversi Di Tulis Mulai
Jawab : 96 / 8 = 12 sisa bagi 0 Dari Bawah / Paling Akhir

12 / 8 = 1 sisa bagi 4
Jadi, 96(10) = 140(8)
1

c. Desimal  Heksadesimal

Teknik konversi desimal ke Heksadesimal adalah dengan membagi bilangan desimal


dengan 16 dan menyimpan sisa bagi setiap pembagian terus hingga hasil baginya < 16.
Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal.

Apabila sisa bagi diatas 9 maka nilai angkanya diubah menjadi huruf A ~ F, dimana 10 =
A, 11 = B, 12 = C, 13 = D, 14 = E, dan 15 = F ( Lihat Tabel 1 ).

Contoh Soal : 2867(10) = ….. (16)

* Hasil Penulisan Konversi Di Tulis Mulai


Jawab : 2867 / 16 = 179 sisa bagi 3
Dari Bawah / Paling Akhir
179 / 16 = 11 sisa bagi 3
11 [ 11(10)  B(16) ] Jadi, 2867(10) = B33(16)
2. Konversi Bilangan Biner
a. Biner  Desimal

Teknik konversi biner ke desimal adalah dengan mengalikan angka yang ingin dikonversi
satu-persatu dengan bilangan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari
bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.

Contoh Soal : 11001(2) = ….. (10)

Jawab : 1 1 0 0 1 (2)

1 x 20 = 1
0 x 21 = 0
Jadi, 11001(2) = 25(10)
0 x 22 = 0
1 x 23 = 8
1 x 24 = 16 +
25(10)

b. Biner  Oktal

Konversi bilangan biner ke oktal dilakukan dengan mengelompokkan angka biner menjadi
bentuk 3 angka (000 ~ 111), dimulai dari sebelah kanan/ angka paling belakang.
Kemudian masing-masing kelompok dikonversikan ke dalam bilangan oktal dan hasilnya
diurutkan mulai angka paling depan.

Contoh Soal : 1111101(2) = ….. (8)

Jawab : 1111101(2)

1 111 101 (2) * Hasil Penulisan Konversi Di Tulis Mulai


Angka Paling Depan
1(2) = 1(8)
111(2) = 7(8) Jadi, 1111101(2) = 175(8)
101(2) = 5(8)
175(8)

c. Biner  Heksadesimal

Konversi bilangan biner ke heksadesimal dilakukan dengan cara yang sama seperti ke
dalam oktal. Bedanya angka biner dikelompokkan menjadi bentuk 4 angka (0000 ~ 1111).

Contoh Soal : 110101111101(2) = ….. (16)

Jawab : 110101111101(2)

1101 0111 1101 (2)

1101(2) = 13(16) * Hasil Penulisan Konversi Di Tulis Mulai


Angka Paling Depan
0111(2) = 7(16)
[ 13(16)  D(16) ] 1101(2) = 13(16) Jadi, 110101111101(2) = D7D(16)
D7D(16)
3. Konversi Bilangan Oktal
a. Oktal  Desimal

Teknik konversi oktal ke desimal adalah dengan mengalikan angka yang ingin dikonversi
satu-persatu dengan bilangan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari
bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.

Contoh Soal : 137(8) = ….. (10)

Jawab : 1 3 7 (8)

7 x 80 = 7 Jadi, 137(8) = 95(10)


1
3 x 8 = 24
1 x 82 = 64 +
95(10)

b. Oktal  Biner

Konversi bilangan oktal ke biner caranya dengan memecah bilangan oktal tersebut
persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka (000 ~
111). Misalkan kita mengkonversi nilai 2 (8), maka nilai binernya bukan 10 (2) melainkan
010(2). Setelah itu hasil konversi diurutkan mulai dari paling depan.

Contoh Soal : 263(8) = ….. (2)


* Hasil Penulisan Konversi Di Tulis Mulai
Jawab : 2 6 3 (8)
Angka Paling Depan

2(8) = 010(2) &


Pada Bilangan Biner, Berapapun Jumlah
6(8) = 110(2)
Angka 0 yang Ada Depan Tidak Perlu Ditulis
3(8) = 011(2)
010110011(2) Jadi, 263(8) = 10110011(2)

c. Oktal  Heksadesimal

Teknik mengonversi bilangan oktal ke heksadesimal adalah dengan mengubah bilangan


oktal menjadi biner kemudian mengubah hasil konversi binernya menjadi heksadesimal.

Dengan kata lain, sistematikanya adalah : Oktal  Biner  Heksadesimal.

Contoh Soal : 107(8) = ….. (16)

Jawab : 107(8)  1000111(2)  47(16)

Jadi, 107(8) = 47(16)


Baca Materi Bagian E.3.b (Oktal  Biner) dan E.2.c (Biner  Heksadesimal)
untuk mengetahui tahapan tiap langkah.

4. Konversi Bilangan Heksadesimal


a. Heksadesimal  Desimal

Teknik konversi Heksadesimal ke desimal adalah dengan mengalikan angka yang ingin
dikonversi satu-persatu dengan bilangan 16 (basis Heksa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst
dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan.

Contoh Soal : 79AF(16) = ….. (10)

Jawab : 7 9 A F (16) [ A(16) = 10(10) | F(16) = 15(10) ] *Lihat Tabel 1*

15 x 160 = 15
10 x 161 = 160 Jadi, 79AF(16) = 31151(10)
9 x 16 = 2304
2

7 x 163 = 28672 +
31151(10)

b. Heksadesimal  Biner

Konversi bilangan heksadesimal ke biner caranya dengan memecah bilangan hexadesimal


tersebut persatuan bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner empat angka
(0000 ~ 1111). Misalkan kita mengkonversi nilai 2 (16), maka nilai binernya bukan 10(2)
melainkan 0010(2). Setelah itu hasil konversi diurutkan mulai dari paling depan.

Contoh Soal : 2A1(16) = ….. (2)


* Hasil Penulisan Konversi Di Tulis Mulai
Jawab : 2 A 1 (16) [ A(16) = 10(10) ]
Angka Paling Depan

2(16) = 0010(2) &


Pada Bilangan Biner, Berapapun Jumlah
10(16) = 1010(2)
Angka 0 yang Ada Depan Tidak Perlu Ditulis
1(16) = 0001(2)
001010100001(2) Jadi, 2A1(16) = 1010100001(2)

c. Heksadesimal  Oktal

Teknik mengonversi bilangan heksadesimal ke oktal adalah dengan mengubah bilangan


heksadesimal menjadi biner kemudian mengubah hasil konversi binernya menjadi oktal.

Dengan kata lain, sistematikanya adalah : Heksadesimal  Biner  Oktal.

Contoh Soal : D4(16) = ….. (8)

Jawab : D4(16)  11010100(2)  324(8)

Jadi, D4(16) = 324(8)


Baca Materi Bagian E.4.b (Heksadesimal  Biner) dan E.2.b (Biner  Oktal)
untuk mengetahui tahapan tiap langkah.

Anda mungkin juga menyukai