Hari/Tanggal :
NIM :
Nama :
Kelas :
- Praktikan mampu melakukan konversi dari bilangan biner ke oktal, desimal, dan
hexadesimal dan sebaliknya
- Praktikan mengetahui sistem bilangan yang digunakan di komputer
Panduan Praktikum
Basis bilangan biner: 0 dan 1
Basis bilangan oktal: 0,1,2,3,4,5,6, dan 7
Basis bilangan desimal: 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9
Basis bilangan hexadesimal: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E, dan F
1
Tabel konversi desimal, hexadesimal, biner, oktal:
Langkah 1. 2 : 2 = 1, apakah ada sisa? Tidak ada sisa, berarti tulis 0. Hasil bagi dibagi lagi
dengan 2
Contoh 2
Langkah 1. 5 : 2 = 2, apakah ada sisa? Ada sisa, tulis sisanya yaitu 1. Hasil bagi dibagi lagi
dengan 2
Langkah 2. 2 : 2 = 1, apakah ada sisa? Tidak ada sisa, berarti tulis 0. Hasil bagi dibagi lagi
dengan 2
Langkah 3. 1 : 2 = dalam kasus ini bilangan 1 tidak bisa dibagi 2,
artinya nilai terakhir yang dihasilkan = 1
2
Langkah 4. Baru Anda tulis angka terakhir yang dihasilkan digabung dengan sisa-sisa
yang ada, sehingga di dapat nilai 1 0 1
Contoh 3
10(2) = ......(10), caranya setiap angka biner tersebut dikalikan dengan 2 pangkat.
Contoh 4
101(2) = ......(10), caranya setiap angka biner tersebut dikalikan dengan 2 pangkat.
Note: Perkalian pangkat biner dimulai dari pangkat 0(nol) dan selalu dimulai dari bilangan
yang paling kanan
Contoh 5
12(8) = ......(2), caranya setiap digit oktal tersebut dikonversi ke biner satu per satu dalam ikatan
3 digit biner per 1 digit oktal, pada contoh ini digit 2(8) maka binernya adalah
010(2) dan 1(8) binernya adalah 010(2), Sehingga:
1(8) = 001(2),
2(8) = 010(2),
3
Selanjutnya tinggal gabungkan setiap bit-bit biner tersebut mulai dari konversi yang paling
kiri sehingga hasil konversi 12(8) = 001010(2), atau dapat ditulis lebih sederhana menjadi 12(8)
= 1010(2), karena digit 0 di depan boleh dihilangkan. Sekarang perhatikan tabel konversi di
atas bahwa benar nilai 12(8) = 1010(2), itu menunjukkan bahwa hasil konversi ini benar.
1010(2) = ......(8), caranya ikat setiap 3 digit biner tersebut lalu konversi 3 digit biner seperti
mengonversi ke desimal, pada contoh ini 3 digit biner paling kanan adalah 010(2) maka
oktalnya adalah 2(8) dan sisa digit 1(2) biner dibuat agar menjadi 3 digit sehingga 1(2) = 001(2)
yang nilai oktalnya adalah 1(8), sehingga:
001(2) = 1(8),
010(2) = 2(8),
Selanjutnya tinggal gabungkan setiap digit oktal tersebut mulai dari konversi yang paling kiri
sehingga hasil konversi 1010(2) = 12(8), sekarang perhatikan tabel konversi di atas bahwa
benar nilai 1010(2) = 12(8), itu menunjukkan bahwa hasil konversi ini benar.
E3(16) = ......(2), caranya setiap digit hexadesimal tersebut dikonversi ke biner satu per satu
dalam ikatan 4 digit biner per 1 digit hexadesimal, pada contoh ini digit 3(16) maka
binernya adalah 0011(2) dan E(16) binernya adalah 1110(2), Sehingga:
E(8) = 1110(2),
3(8) = 0011(2),
Selanjutnya tinggal gabungkan setiap bit-bit biner tersebut mulai dari konversi yang paling
kiri sehingga hasil konversi E3(16) = 1110 0011(2).
1110 0011(2) = ......(16), caranya ikat setiap 4 digit biner tersebut lalu konversi 4 digit biner
seperti mengonversi ke desimal, pada contoh ini 4 digit biner paling kanan adalah 0011 (2)
4
maka hexadesimalnya adalah 3(16) dan 4 digit biner berikutnya 1110(2) maka nilai
hexadesimalnya adalah E(16), sehingga:
1110(2) = E(16),
0011(2) = 3(16),
Selanjutnya tinggal gabungkan setiap digit hexadesimal tersebut mulai dari konversi yang
paling kiri sehingga hasil konversi 1110 0011(2) = E3(16).
Langkah 1. 25 : 8 = 3, apakah ada sisa? Ada, berapa sisanya = 1, berarti tulis 1. Sisa hasil
bagi dibagi lagi dengan 8, maka selanjutnya 1 : 8
31(8) = ......(10), caranya setiap digit oktal tersebut dikalikan dengan 8 pangkat.
Note: Perkalian pangkat oktal dimulai dari pangkat 0(nol) dan selalu dimulai dari bilangan
yang paling kanan
Langkah 1. 75 : 16 = 4, apakah ada sisa? Ada, berapa sisanya = 11, karena 11 hexadesimal =
B. Sisa hasil bagi dibagi lagi dengan 16, maka selanjutnya 11 : 16
5
Langkah 2. 11 : 16 = dalam kasus ini nilai 11 tidak bisa dibagi 16,
artinya nilai terakhir yang dihasilkan = 11 atau B
Langkah 3. Jika hasil bagi pertama nilainya < 16, maka nilai akhir konversinya adalah
nilai hasil bagi digabung dengan nilai sisa, namun jika nilai hasil bagi pertama
> 15 maka yang diambil untuk nilai akhir konversi adalah nilai dari hasil sisa-
sisa pembagian. Untuk contoh soal ini hasil bagi pertama nilainya < 16
sehingga didapat untuk nilai konversi 75(10) = 4B(16).
4B(16) = ......(10), caranya setiap digit hexadesimal tersebut dikalikan dengan 16 pangkat.
Note: Perkalian pangkat hexadesimal dimulai dari pangkat 0(nol) dan selalu dimulai dari
bilangan yang paling kanan
12(8) = ......(16), caranya setiap digit oktal tersebut dikonversi terlebih dahulu ke biner, sehingga
didapat:
1(8) = 001(2),
2(8) = 010(2),
Lalu gabungkan bit-bit biner hasil konversi semua digit oktal tadi, sehigga didapat 12(8) =
1010(2), ketika ingin dijadikan ke dalam hexadesimal maka bit biner hasil konversi tersebut
harus diikat menjadi 4 bit–4 bit, hasil pengikatan 4 bit-4bit inilah yang nantinya akan menjadi
nilai hexadesimal. Maka dari contoh di atas menjadi seperti berikut:
6
12. Contoh konversi hexadesimal ke oktal
Contoh 14
A(16) = ......(8), caranya setiap digit hexadesimal tersebut dikonversi terlebih dahulu ke biner,
sehingga didapat:
A(16) = 1010(2),
Lalu gabungkan bit-bit biner hasil konversi semua digit hexadesimal tadi, sehigga didapat
A(16) = 1010(2), ketika ingin dijadikan ke dalam oktal maka bit biner hasil konversi tersebut
harus diikat menjadi 3 bit–3 bit, hasil pengikatan 3 bit-3bit inilah yang nantinya akan menjadi
nilai oktal. Maka dari contoh di atas menjadi seperti berikut:
A(16) = 1010(2), jika dipecah menjadi 3 bit-3 bit menjadi 001 010(2)= 12(8),
SOAL PRAKTIKUM
Kesimpulan
Buat kesimpulan yang Anda dapat dari praktikum ini!