Anda di halaman 1dari 10

Buku Materi

MODUL
PESANTREN KILAT

Ramadhan 1443 H

Dipersembahkan oleh HMPS PGMI 2022


UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
KATA PENGANTAR

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫س ِم هللا‬
ْ ِ‫ب‬
Puji syukur syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul materi untuk kegiatan
pesantren kilat bulan Ramadhan tahun 1443 H ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi Rahmat bagi seluruh alam.
Adapun tujuan dari penulisan modul materi ini adalah sebagai acuan materi
yang akan diberikan selama kegiatan pesantren kilat agar penyampaian materi dapat
terstruktur dan sistematis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya, sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini
sebagaimana mestinya. Kami menyadari, modul yang kami tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami memohon kritik serta saran yang membangun
demi kesempurnaan modul ini.

Yogyakarta, 13 April 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................I


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................II
MATERI 1 ................................................................................................................................. 1
SHALAT ...................................................................................................................................... 1
A. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................................... 1
B. SHALAT ................................................................................................................................ 1
C. PENTINGNYA SHALAT ......................................................................................................... 1
MATERI 2 ................................................................................................................................. 4
KISAH NABI MUHAMMAD SAW .......................................................................................... 4
A. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................................... 4
B. NAMA 25 NABI DAN RASUL ................................................................................................. 4
C. SHALAWAT RAHATIL .......................................................................................................... 5
D. KISAH MASA KECIL NABI MUHAMMAD SAW .................................................................... 6

ii
MATERI 1
SHALAT
A. Tujuan Pembelajaran
1. Anak dapat mengetahui dasar hokum kewajiban shalat
2. Anak mengetahui alasa pentingnya mengerjakan shalat

B. Shalat
Shalat merupakan salah satu sarana yang paling utama dalam
hubungan antara manusia dengan Allah SWT. Shalat juga merupakan sarana
komunikasi bagi jiwa manusia dengan Allah swt. Shalat juga mempunyai
kedudukan yang sangat penting dan mendasar dalam Islam, yang tidak bisa
disejajarkan dengan ibadah-ibadah yang lain. Shalat sering kali disebutkan
dalam Al-Qur’an diantaranya adalah: QS.At-Taubah:18; QS.Al-
Baqarah:45; QS. Al-Baqarah:110; QS. Al-Baqarah:177; QS. Ar-Ra’d:22
dan masih banyak lagi. Dari sekian ayat dalam surat-surat yang terdapat Al-
Qur’an tersebut menunjukkan betapa pentingnya kedudukan shalat dalam
kehidupan.

C. Pentingnya Shalat
Diantara pentingnya Shalat dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
1. Shalat adalah tolak ukur amal, yang berarti bahwa kualitas amal
seseorang ditentukan oleh Shalatnya. Hal ini seperti disebutkan dalam
hadist Rasulullan yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirdzi, “hal
pertama yang akan dihisab kelak di hari pembalasan adalah Shalat.
Apabila baik Shalatnya, maka akan baik pula amal-amal lainnya. Dan
apabila Shalatnya rusak, maka akan rusak pula amal-amal lainnya,”
2. Shalat adalah tiang agama. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah
yang diriwayatkan oleh Baihaqi “Shalat itu adalah tiang agama
(Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah
mendirikan agama; dan barangsiapa meninggalkannya, maka sungguh
ia telah merubuhkan agama”

1
3. Shalat adalah kunci surga. Hal ini disebutkan dalam hadist Rasulullah
yang diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir yang dikutip dari kitab Ihya
Uumuddin karya Imam Ghazali.
4. Shalat merupakan perintah langsung dari Allah swt tanpa perantara
malaikat kepada Nabi Muhhamad saw ketika perjalanan Isra dan
Mi’raj.
5. Shalat menjadi benteng yang menjaga diri kita dari perbuatan keji dan
maksiyat. Hal ini disebutkan dalam Al-Ankabut: 45, “Bacalah apa
yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang
lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Shalat sebagai pengingat kita kepada Allah swt, seperti yang
dituliskan dalam Surat Ta Ha ayat 14, “Sesungguhnya Aku ini adalah
Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”Diriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda:
ُ‫صالة‬ ُِ ‫ الد‬، ُ‫ام فَقدُ أقَا َمها َمن‬
َّ ‫ِين ِعمادُ ال‬ َُ َ‫ الدِينَُ أق‬، ُ‫الدِينَُ َهدَ َُم فَقَد هَد َمها َومن‬
“Sholat adalah Tiang Agama, barangsiapa yang menegakkannya, maka
ia telah menegakkan agamanya dan barangsiapa yang merobohkannya,
berarti ia telah merobohkan agamanya”.
Menyikapi sabda Rasulullah SWT tersebut pentingnya seorang
ummat muslim untuk menegakan sholat sehingga kepada orang tua
diwajibkan untuk memerintahkan anaknya untk melaksanakan sholat
ketika sudah berusia aqil baligh.

‫ص َالةُِ أَو ََلدَكمُ مروا‬


َّ ‫سب ُعِ أَبنَاءُ َوهمُ بِال‬ َ ُ‫عش ُِر أَبنَاءُ َوهم‬
َ َُ‫ ِسنِين‬، ُ‫علَي َها َواض ِربوهم‬ َ
َُ‫ ِسنِين‬، ‫اج ُعِ فِي بَينَهمُ َوفَ ِرقوا‬
ِ ‫ض‬َ ‫ال َم‬

2
“Perintahkanlah anak-anak kalian ketika mereka berumur tujuh tahun,
dan pukullah mereka (jika mereka tidak mau) shalat ketika mereka
berumur sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur diantara mereka”.
(HR. Abu Dawud)
Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran bahwa anak yang sudah
berusia 10 tahun keatas itu wajib mengerjakan sholat.

3
MATERI 2
KISAH NABI MUHAMMAD SAW

A. Tujuan Pembelajaran
1. Anak dapat menghafal 25 nama nabi dan rasul
2. Anak dapat mengetahui dan meneladani kisah masa kecil nabi Muhammad
saw

B. Nama 25 Nabi dan Rasul


No. Nama Nabi No. Nama Nabi
1 Nabi Adam. 14 Nabi Zulkifli.
2 Nabi Idris. 15 Nabi Musa.
3 Nabi Nuh. 16 Nabi Harun.
4 Nabi Hud. 17 Nabi Daud.
5 Nabi Saleh. 18 Nabi Sulaiman.
6 Nabi Ibrahim. 19 Nabi Ilyas.
7 Nabi Ismail. 20 Nabi Ilyasa.
8 Nabi Luth. 21 Nabi Yunus.
9 Nabi Ishaq. 22 Nabi Zakaria.
10 Nabi Ya’kub. 23 Nabi Yahya.
11 Nabi Yusuf. 24 Nabi Isa.
12 Nabi Syu’aib. 25 Nabi Muhammad saw.
13 Nabi Ayub.

4
C. Shalawat Rahatil

5
D. Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad saw lahir di Makkah pada tanggal 12 Rabiul Awwal
tahun gajah atau 571 M. Ayahnya bernama Abdullah meninggal dunia saat
Muhammad masih dalam kandungan. Ibunya bernama Aminah. Nabi
Muhammad saw terlahir sebagai anak yatim sehingga nama Muhammad
diberikan oleh kakeknya. Kakek Nabi Muhammad saw bernama Abdul
Muthalib memberikan nama Muhammad dengan harapan kelak cucunya
akan menjadi orang yang terpuji. Jadi arti Muhammad adalah orang yang
terpuji. Nabi Muhammad juga disebut sebagai khatamul Anbiya karena
menjadi Nabi terakhir atau sebagai penutup Nabi.

Pada masa itu, di Arab Saudi memiliki tradisi untuk menyerahkan


anak dan dirawat oleh orang lain. Sewaktu kecil nabi Muhammad saw
disusui oleh ibu susunya bernama Halimah. Rasulullah saw tinggal bersama
Halimah selama empat tahun lamanya. Selama hidup bersama Ibu Halimah,
beliau tidak rewel dan justru banyak membawa berkah bagi keluarga Ibu
Halimah. Semasa kecil Rasulullah juga seperti anak kecil lainnya. Beliau
sering bermain bersama dengan anak-anak dan saudara-saudaranya. Pada
suatu ketika disaat mereka sedang bermain ada kejadian diluar nalar yaitu
pembelahan dada Nabi Muhammad saw oleh malaikat jibril. Peristiwa ini
terjadi sebelum peristiwa isra’ mi’raj. Tujuan pembelahan dada Nabi yaitu
untuk menyucikan hati dan melapangkan hati beliau.

Sesudah usia lima tahun, Nabi Muhammad saw kembali kepada


Ibunya yaitu Aminah. Ibu Aminah membawa Nabi pergi mengunjungi
Madinah dan menunjukkan tempat ayahnya meninggal dahulu. Setelah
cukup lama di Madinah. Nabi, Ibunya, dan Ummu Aiman (budak
perempuan yang ikut) bersiap untuk pulang. Saat diperjalanan yaitu di Abwa
ibu Rasulullah saw meninggal dunia. Saat itulah nabi Muhammad Saw
menjadi yatim piatu. Nabi menjadi yatim piatu pada saat usia enam tahun.

Kemudian Nabi tinggal bersama Kakeknya yaitu Abdul Muthalib.


Namun, tak berselang lama kakeknya pun meninggal dunia. Begitu

6
sedihnya Nabi semasa kecilnya, ditinggal orang-orang terkasih. Bahkan
dalam surah Ad-dhuha ayat 6-7 dijelaskan “Bukankah engkau dalam
keadaan yatim piatu? Lalu diadakannya orang yang akan melindungimu?
Dan menemukan kau kehilangan pedoman, lalu ditunjukkan-Nya jalan itu?
Maka dari itu, janganlah bersedih terlalu karena semua yang terjadi atas
kehendak Allah saw dan Allah tahu yang terbaik untuk kita

Setelah Kakeknya meninggal, beliau tinggal bersama pamannya yaitu


Abu Thalib. Kecintaan Abu Thalib terhadap Nabi bahkan melebihi
kecintaannya pada anak-anaknya. Mengapa? Karena budi pekerti Nabi
Muhammad saw yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati membuat
hati Abu thalib sangat tertarik. Pernah pada suatu ketika ia akan pergi ke
Syam membawa dagangan ketika itu usia Muhammad baru dua belas tahun
mengingat sulitnya perjalanan menyeberangi padang pasir, tak terpikirkan
olehnya akan membawa Muhammad.
Akan tetapi Muhammad yang dengan ikhlas menyatakan akan
menemani pamannya itu. Hal inilah yang menghilangkan sikap ragu-ragu
dalam hati Abu Thalib. Nabi turut serta dalam rombongan kafilah, hingga
sampai di Bushra di sebelah selatan Syam. Jadi semasa remaja Nabi sudah
belajar berdagang bersama dengan pamannya termasuk dengan pergi ke
negeri syam. Meskipun dengan harta yang tidak melimpah. Paman Nabi
tetap mengasuh Nabi dengan penuh kasih sayang.

Anda mungkin juga menyukai