Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN

KURIKULUM DI PESANTREN

KELOMPOK IV

AHMAD SYAR’I
ROBIATUL ADAWIAH
HALIMATUS SYAKDIAH
A.  Pengertian Kurikulum dan Pesantren

1. PENGERTIAN KURIKUUM
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isis,
dan bahan pelajaran, serta cara yang digukana sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan yang tertentu.
2. PENGERTIAN PESANTREN
pesantren berasaldari kata santri yang diimbuhi awalan pe  dan
akhiran an  yang berarti menunjukkan tempat, maka artinya adalah
tempat para santri.
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan
ilmu-ilmu keislaman, dipimpin oleh kiai sebagai pemangku/pemilik
pondok pesantren dan dibantu oleh ustadz atau guru yang
mengajarkan ilmu-ilmu keislaman kepada santri, melalui metode dan
teknik yang khas.
B.  Pengembangan Kurikulum Pesantren

Dalam garis besarnya kurikulum pesantren dapat dikembangkan melalui


tahap-tahap berikut:
1.    Melakukan kajian kebutuhan (needs assessment) untuk memperoleh
faktor-faktor penentu kurikulum serta latar belakangnya
2. Menentukan mata pelajaran yang akan diajarkan
3. Merumuskan tujuan pembelajaran
4. Menentukan hasil belajar yang diharapkan dari siswa dalam tiap mata
pelajaran
5. Menetukan topik-topik tiap mata pelajaran
6. Menetukan syarat-syarat yang dituntut dari siswa
7. Menentukan bahan yang dibaca siswa
8. Menentukan strategi mengajar yang serasi serta menyediakan berbagai
sumber/alat peraga proses belajar mengajar
9. Menentukan alat evaluasi hasil belajar siswa serta skala peniliannya
10. Membuat rancangan rencana penilaian kurikulum secara keseluruhan
dan strategi perbaikannya
C. Dinamika Kurikulum Pesantren

 Kurikulum pesantren “salaf” yang statusnya sebagai lembaga pendidikan


non-formal hanya mempelajari kitab-kitab klasik yang meliputi: Tauhid,
Tafsir, Hadis, Fiqh, Ushul Fiqh, Tasawuf, Bahasa Arab (Nahwu, Sharraf,
Balaghah dan Tajwid), Mantik, Akhlak. Pelaksanaan kurikulum pendidikan
pesantren ini berdasarkan kemudahan dan kompleksitas ilmu atau masalah
yang dibahas didalam kitab. Jadi ada tingkat awal, menengah dan tingkat
lanjutan
 Adapun karakteristik kurikulum yang ada pada pondok pesantren modern,
mulai diadaptasikan dengan kurikulum pendidikan islam yang disponsori
oleh Departemen Agama dalam sekolah formal (madrasah). Sedangkan
kurikulum khusus pesantren dialokasikan dalam muatan local atau
mungkin diterapkan melalui kebijaksanaan sendiri. Gambaran kurikulum
lainnya adalah pada pembagian waktu belajar, yaitu mereka belajar
keilmuan sesuai dengan kurikulum yang ada di perguruan tinggi (sekolah)
pada waktu-waktu kuliah. Sedangkan waktu selebihnya dengan jam
pelajaran yang padat dari pagi sampai malam untuk mengkaji keilmuan
islam khas pesantren(pengajian kitab klasik).
D. PESANTREN DI AKUI SEBAGAI PENDIDIKAN FORMAL

 DPR  secara resmi mengesahkan rancangan Undang


Undang tentang pesantren menjadi Undang-undang
(UU). Keputusan itu diambil melalui Rapat
Paripurna ke-10 tahun sidang 2019-2020 yang
digelar di Kompleks MPR/DPR, Jakarta, Selasa
(24/9).
1. Pesantren disetarakan dengan pendidikan formal
seperti Mts dan MA (Madrasah Aliyah) dimana
ijazah kelulusannya memiliki kesetaraan dengan
lembaga formal lainnya dengan tetap memenuhi
jaminan mutu pendidikan.
Sekian Dan Terima kasih
Assalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai