Pasal 6
Penyelenggara sekolah/madrasah yang menerima penempatan guru PNS dari Pemerintah
wajib melaksanakan peraturan kepegawaian dalam rangka pembinaan Pegawai
Negeri Sipil yang diperbantukan di sekolah/madrasah yang diselenggarakannya.
Pasal 7
Ketententuan lebih lanjut tentang persyaratan, prosedur, evaluasi, dan penghentian
pengangkatan dan/atau penempatan guru PNS pada sekolah/madrasah yang diselenggarakan
oleh masyarakat diatur dalam Peraturan Menteri yang bertanggungjawab dalam bidang
pendidikan.
Pasal 8
Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bersama ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
B. Program SM3T (SARJANA MENDIDIK daerah TERDEPAN TERLUAR
dan TERTINGGAL)
Program SM-3T adalah Program Pengabdian Sarjana
Pendidikan untuk berpartisipasi dalam percepatan pembangunan
pendidikan di daerah 3T selama satu tahun sebagai penyiapan
pendidik profesional yang akan dilanjutkan dengan Program
Pendidikan Profesi Guru. SM3T ini hampir sama seperti KKN
seperti masa kuliah. Akan tetapi semua biaya sudah ditanggulani
oleh pemerintah. SM3T ini berlangsung selama sekiranya 2 tahun
kontrak yaitu 1 tahun untuk mengajar pada daerah 3T sedangkan
1 tahunnya lagi digunakan untuk sekolah PPG berasrama.
Program SM3T adalah program Kemendikbud. Tetapi ketika
sudah diangkat menjadi PNS, status kepegawaiannya bukan
menginduk ke Kemendikbud namun akan menjadi tanggung
jawab daerah.
Karena berstatus sebagai pegawai pemda tempat
mengajar, maka PNS dari program SM3T tidak bisa memilih
sekolah di daerah asal atau di kawasan perkotaan dengan
syarat 5 tahun / sesuai ketentuan daerah tempat mengabdi baru
bisa pindah. Program SM3T ini menempatkan sarjana pendidikan
air,
bela
negara,
peduli,
empati,
terampil
c. Menyiapkan
calon
pendidik
yang
memiliki
jiwa
sesuai
dengan
bidang
keahlian
dan
program
pembangunan
untuk
pendidikan
di
daerah 3T.
f. Melaksanakan tugas sosial kemasyarakatan.
Persyaratan mengikuti SM3T bagi angkatan 2015
1. Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan identitas diri berupa
KTP yang masih berlaku;
2. Lulusan program studi kependidikan S-1 (bukan transfer) tiga tahun
terakhir (2013, 2014, 2015) dari program studi terakreditasi yang
sesuai dengan mata pelajaran dan/atau bidang keahlian yang
dibutuhkan, dibuktikan dengan fotokopi ijazah yang telah disahkan
(legalisasi). Peserta harus tercatat di Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi (PDDIKTI) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
3. Berusia maksimum 27 tahun per 31 Desember 2015;
4. IPK minimal 3,00 yang dibuktikan dengan fotokopi transkrip nilai
yang telah disahkan (legalisasi);
5. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
6. Bebas dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) yang
dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) dari
pejabat yang berwenang;