Anda di halaman 1dari 22

lOMoARcPSD|21542637

Telaah Perencanaan Pembelajaran Dan Asesmen


Yang Efektif

EVI TRIYANA, S.Pd.


2201660122

PPG PRAJABATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
GELOMBANG II TAHUN 2022
lOMoARcPSD|21542637

MAKALAH
TELAAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN ASESMEN YANG
EFEKTIF
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah
Menengah

Dosen Pengampu:
Dr. Kusno, M.Pd.

Disusun oleh:
Evi Triyana

2201660122

PPG PRAJABATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
GELOMBANG II TAHUN 2022
lOMoARcPSD|21542637

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan nikmat
yang diberikan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul
“Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen Yang Efektif”. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi tugas UTS mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah
Menengah.
Terima kasih saya ucapkan kepada para pihak yang selalu mendukung dan
mendoakan. Saya mengucapkan terima kasih khususnya kepada kedua orang tua saya dan
keluarga saya, teman-teman saya yang selalu memberikan dukungan dan masukan. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Kusno, M. Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah dalam program
PPG Prajabatan 2022 yang selalu membimbing saya.
Saya berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga wawasan pada para
pembaca. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
supaya saya dapat memperbaiki makalah ini dan dapat lebih baik dalam penyusunan makalah
di kemudian hari.

Purwokerto, 02 Februari 2023

Penulis

2
lOMoARcPSD|21542637

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II ISI..................................................................................................................................5
A. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka...........................................5
B. Pembelajaran Berdiferensiasi......................................................................................6
C. Merancang Pembelajaran (Modul Ajar) dalam Kurikulum Merdeka.........................7
D. Rencana Asesmen dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Atau Modul Ajar pada
Kurikulum Merdeka...............................................................................................................7
E. Memahami Profil Pelajar Pancasila.............................................................................9
F. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP N 2 Kembaran........9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
LAMPIRAN.............................................................................................................................13

3
lOMoARcPSD|21542637

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik memilik gaya belajar yang unik dan mungkin berbeda satu sama lain.
Oleh karena itu, untuk mengadakan asesmen terhadap hasil belajar, maka pendidik harus
menerapkan teknik asesmen yang bervariasi dan berlangsung secara berkesinambungan
sehingga memungkinkannya untuk memperoleh umpan balik (feedback) yang
menguntungkan seluruh peserta didik. Dalam pembelejaran sains yang lebih berpusat pada
peserta didik atau lebih bersifat kontruktivistik diperlukan penerapan asesmen yang bervariasi
untuk merekam kemampuan peserta didik.
Asesmen pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen harus dilakukan pendidik sepanjang rentang waktu
berlangsungnya proses pembelajaran. Asesmen merupakan pengumpulan bukti yang
dilakukan secara sengaja, sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk menilai
kompetensi siswa atau metode dan proses yang digunakan untuk mengumpulkan umpan balik
tentang seberapa baik siswa belajar. Asesmen dapat dilakukan di awal, di akhir (sesudah)
maupun saat pembelajaran sedang berlangsung dan proses yang digunakan untuk
mengumpulkan umpan balik tentang seberapa baik siswa belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya terdapat
interaksi positif antara guru dengan siswa dengan menggunakan segala potensi dan sumber
yang ada untuk menciptakan kondisi belajar yang aktif dan menyenangkan. Pembelajaran
dikondisikan agar mampu mendorong kreatifitas anak secara keseluruhan,membuat siswa
aktif, mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan berlangsung dalam kondisi
menyenangkan. Pembelajaran yang baik sudah tentu harus memiliki tujuan, banyak tujuan
pembelajaran telah dirumuskan oleh para ahli. Semuanya menujuidealisasi pembelajaran.
Guru yang professional harus mampu mewujudkan atau palingtidak mendekati praktik
pembelajaran yang ideal. Tujuan pembelajaran yang ideal adalahagar murid mampu
mewujudkan perilaku belajar yang efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran dan asesmen yang efektif?
2. Bagaimana merancang modul ajar pada kurikulum merdeka?
3. Bagaimana konsep pembelajaran berdiferensiasi?
4. Bagaimana penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam satuan pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menelaah perencanaan pembelajaran yang efektif.
2. Untuk mengetahui cara merancang modul ajar pada kurikulum merdeka.
3. Untuk mengetahui konsep pembelajaran berdiferensiasi.
4. Untuk mengetahui penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam satuan pendidikan.

4
lOMoARcPSD|21542637

BAB II

ISI

A. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka


Pembelajaran dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan perencanaan
pembelajaran. Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal
pembelajaran, pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen,
terutama pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Perencanaan pembelajaran
meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran
yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Tujuan
Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran (CP) dengan mempertimbangkan kekhasan
dan karakteristik Satuan Pendidikan. Pendidik juga harus memastikan tujuan pembelajaran
sudah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.
Proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk memberi
pengalaman belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Pada siklus ini, pendidik
diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang:
1. interaktif;
2. inspiratif;
3. menyenangkan;
4. menantang;
5. memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan
6. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat,
minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.
Sepanjang proses pembelajaran, pendidik dapat mengadakan asesmen formatif untuk
mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh peserta didik. Tahapan
selanjutnya adalah proses asesmen pembelajaran. Asesmen pembelajaran diharapkan dapat
mengukur aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik. Asesmen dapat berupa formatif
dan sumatif. Asesmen formatif dapat berupa asesmen pada awal pembelajaran dan
asesmen pada saat pembelajaran. Asesmen pada awal pembelajaran digunakan mendukung
pembelajaran terdiferensiasi sehingga peserta didik dapat memperoleh pembelajaran sesuai
dengan yang mereka butuhkan. Sementara, asesmen formatif pada saat pembelajaran dapat
dijadikan sebagai dasar dalam melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses belajar yang
dapat dijadikan acuan untuk perencanaan pembelajaran dan melakukan revisi apabila
diperlukan. Apabila peserta didik dirasa telah mencapai tujuan pembelajaran, maka pendidik
dapat meneruskan pada tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, apabila tujuan pembelajaran
belum tercapai, pendidik perlu melakukan penguatan terlebih dahulu. Selanjutnya, pendidik
perlu mengadakan asesmen sumatif untuk memastikan ketercapaian dari keseluruhan tujuan
pembelajaran.
Ketiga tahapan ini akan terus berlangsung dalam bentuk siklus pembelajaran dalam
upaya untuk mencapai terpenuhinya tujuan pembelajaran. Dalam prosesnya, guru dapat
melakukan refleksi, baik secara pribadi maupun dengan teman sejawat, kepala satuan

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

pendidikan, atau pengawas sekolah. Oleh karena itu, proses pembelajaran dan asesmen
merupakan satu kesatuan yang bermuara untuk membantu keberhasilan peserta didik di
dalam kelas. Pemerintah tidak mengatur pembelajaran dan asesmen secara detail dan teknis.
Namun demikian, untuk memastikan proses pembelajaran dan asesmen berjalan dengan baik,
Pemerintah menetapkan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen. Prinsip pembelajaran dan
prinsip asesmen diharapkan dapat memandu pendidik dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran yang bermakna agar peserta didik lebih kreatif, berpikir kritis,
dan inovatif.
D. Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada
siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil
belajar siswa tersebut. Pendidik dan satuan pendidikan dapat memilih strategi pembelajaran
sesuai dengan tahap capaian peserta didik dari tiga alternatif pilihan di atas maupun
merancang sendiri pendekatan yang akan digunakannya. Namun demikian, hal penting yang
perlu diperhatikan dalam melakukan pembelajaran terdiferensiasi menurut kesiapan peserta
didik tersebut adalah bahwa pengelompokan peserta didik berdasarkan capaian atau hasil
asesmen tidak mengarah pada terbentuknya persepsi tentang pengkategorian peserta didik ke
dalam kelompok yang “pintar” dan tidak. Terbentuknya kelompok “unggulan” hingga
kelompok yang dinilai paling rendah kemampuannya dapat menyebabkan diskriminasi
terhadap peserta didik. Mereka yang ditempatkan pada kelompok yang paling marginal akan
cenderung menilai diri mereka sebagai individu yang tidak memiliki kemampuan untuk
belajar sebagai mana temantemannya yang lain. Demikian pula pendidik sering tanpa sadar
memiliki harapan atau ekspektasi yang rendah terhadap peserta didik yang sudah dianggap
kurang berbakat atau kurang mampu secara akademik. Akibatnya, mereka akan terus
terpinggirkan.
Dalam proses pembelajaran, salah satu diferensiasi yang dapat dilakukan pendidik
adalah diferensiasi berdasarkan konten/ materi, proses, dan/atau produk yang dihasilkan
peserta didik. Sebagai contoh, ketika mengajarkan materi tertentu, peserta didik yang perlu
bimbingan dapat difokuskan hanya pada 3 (tiga) poin penting saja, sementara untuk peserta
didik yang sudah cukup memahami materi dapat mempelajari seluruh topik; dan peserta didik
yang mahir dapat melakukan pendalaman materi di luar materi yang diajarkan. Begitu juga
dengan tagihan atau produk, peserta didik yang perlu bimbingan dapat bekerja kelompok
dengan mengumpulkan satu lembar hasil kerja, sementara untuk peserta didik yang cukup
mahir dapat mengumpulkan 5 (lima) lembar hasil kerja mandiri, dan peserta didik yang sudah
mahir dapat mempresentasikan hasil kerja menggunakan power point dengan dilengkapi
gambar dan grafis.
Dalam melakukan pembelajaran terdiferensiasi pendidik dapat memilih salah satu
atau kombinasi ketiga cara di bawah ini.
 Konten (materi yang akan diajarkan). Bagi peserta didik yang memerlukan
bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi siswa yang
cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi peserta didik yang sudah
sangat mahir dapat diberikan pengayaan.
 Proses (cara mengajarkan). Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat
didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang membutuhkan bimbingan

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

pendidik perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir
dapat diawali dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan
peninjauan ulang (review), bagi peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan
beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
 Produk (luaran atau performa yang akan dihasilkan). Diferensiasi pembelajaran juga
dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan. Contohnya, bagi peserta didik yang
memerlukan bimbingan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti
materi, sedangkan bagi peserta didik yang cukup mahir dapat membuat presentasi
yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat
mahir bisa membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih
kompleks.
E. Merancang Pembelajaran (Modul Ajar) dalam Kurikulum Merdeka
Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun
sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid. Rencana pembelajaran yang termuat
dalam modul ajar dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh
pemerintah sehingga pendidik yang satu dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang
berbeda dengan pendidik lainnya meskipun mengajar peserta didik dalam fase yang sama.
Oleh karena itu, rencana pembelajaran yang dibuat masing-masing pendidik pun dapat
berbeda-beda, terlebih lagi karena rencana pembelajaran ini dirancang dengan
memperhatikan berbagai faktor lainnya, termasuk faktor peserta didik yang berbeda,
lingkungan sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.
Rencana pembelajaran ini dapat berupa rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang
dikenal sebagai RPP atau dalam bentuk modul ajar. Pendidik memiliki keleluasaan untuk
memilih dan memodifikasi contoh-contoh modul ajar yang tersedia atau mengembangkan
modul ajar sendiri, sesuai dengan konteks, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik.
Komponen modul ajar meliputi sebagai berikut:
Informasi Umum Informasi Inti Lampiran
1. Identitas penulis 1. Tujuan pembelajaran 1. Lembar kerja peserta
modul 2. Asesmen didik
2. Kompetensi awal 3. Pemahaman 2. Pengayaan dan
3. Profil pelajar bermakna remedial
Pancasila 4. Pertanyaan pemantik 3. Bahan bacaan
4. Sarana dan prasarana 5. Kegiatan pendidik dan peserta
5. Target peserta didik pembelajaran didik
6. Model pembelajaran 6. Refleksi peserta 4. Glosarium
yang digunakan didik dan pendidik 5. Daftar pustaka
Contoh modul ajar yang telah dibuat dapat dilihat pada lampiran 1.
F. Rencana Asesmen dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Atau Modul
Ajar pada Kurikulum Merdeka
Asesmen adalah aktivitas yang menjadi kesatuan dalam proses pembelajaran.
Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

tujuan pembelajaran. Maka dari itu, pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen
berikut ini:
1. Asesmen formatif, yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta
didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena
ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk
keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses pembelajaran
untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik
yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah
kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah
pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen formatif.
Contoh-contoh pelaksanaan asesmen formatif.
a. Pendidik memulai kegiatan tatap muka dengan memberikan pertanyaan berkaitan
dengan konsep atau topik yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
b. Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran di kelas dengan meminta peserta didik
untuk menuliskan 3 hal tentang konsep yang baru mereka pelajari, 2 hal yang ingin
mereka pelajari lebih mendalam, dan 1 hal yang mereka belum pahami.
c. Kegiatan percobaan dilanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil percobaan,
kemudian pendidik memberikan umpan balik terhadap pemahaman peserta didik.
d. Pendidik memberikan pertanyaan tertulis, kemudian setelah selesai menjawab
pertanyaan, peserta didik diberikan kunci jawabannya sebagai acuan melakukan
penilaian diri.
e. Penilaian diri, penilaian antarteman, pemberian umpan balik antar teman dan
refleksi. Sebagai contoh, peserta didik diminta untuk menjelaskan secara lisan atau
tulisan (misalnya, menulis surat untuk teman) tentang konsep yang baru dipelajari.
2. Asesmen sumatif, yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran
atau dapat juga dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai
dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan
asesmen formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir
semester, akhir tahun ajaran, dan/atau akhir jenjang.
Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan
pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran. Pendidik adalah
sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik sehingga pendidik perlu
memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan asesmen agar sesuai dengan
kebutuhan peserta didik masingmasing. Keleluasaan tersebut mencakup perancangan
asesmen, waktu pelaksanaan, penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen.
Rencana asesmen dimulai dengan perumusan tujuan asesmen. Tujuan ini tentu berkaitan
erat dengan tujuan pembelajaran. Setelah tujuan dirumuskan, pendidik memilih dan/atau
mengembangkan instrumen asesmen sesuai tujuan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih/mengembangkan instrumen, antara lain: karakteristik peserta didik,

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

kesesuaian asesmen dengan rencana/ tujuan pembelajaran dan tujuan asesmen, kemudahan
penggunaan instrumen untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan pendidik.
Instrumen dan teknik penilaian atau asesmen yang dapat digunakan pendidik antara lain
sebagai berikut:

Instrumen Penilaian Teknik Penilaian


1. Rubrik 1. Observasi
2. Ceklis 2. Kinerja
3. Catatan Anekdotal 3. Tes Tertulis
4. Grafik Perkembangan 4. Tes Lisan
5. Penugasan
6. Portofolio

G. Memahami Profil Pelajar Pancasila


Pelajar Indonesia diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi warga negara yang
demokratis serta menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya,
Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang
berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. Oleh karenanya, Pelajar
Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan
serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus
pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia.
Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan
pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan
ekstrakurikuler.
H. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP N 1 Semarang
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan
profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pelaksanaan P5 di SMP N 1 Semarang dilakukan dengan serangkaian kegiatan bertema
kearifan lokal dengan tema projek kewirausahaan dan berjudul “Makananku Kreasiku”.

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

Dimensi dan Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai adalah kemandirian, gotong royong
dan berkebhinekaan global beserta elemen-elemen yang terkait. Kegiatan ini dilaksanakan
selama bulan yang dimulai pada bulan Oktober 2022 sampai dengan Juni 2023.
Projek ini dimulai dengan kegiatan mencari data terkait makanan kesukaan peserta didik.
Selanjutnya mengembangkan permasalahan melalui isu-isu yang terjadi di masyarakat terkait
dengan konsumsi makanan modern yang kurang sehat pada anak-anak. Peserta didik
kemudian diajak untuk lebih mengenal makanan tradisional yang lebih menyehatkan
dibandingkan makanan modern. Dalam prosesnya, mereka juga diajak untuk
mengembangkan kemandirian diri dan berkolaborasi untuk menciptakan sebuah festival
makanan tradisional.
Selanjutnya masuk ke dalam tahap aksi nyata. Pada tahap ini, peserta didik akan
berkolaborasi dengan guru, teman dan keluarga untuk membuat sebuah festival makanan
tradisional. Dimulai dari menentukan tanaman yang akan diolah menjadi makanan
tradisional, penyampaian materi tentang cara menanam dan merawat tanaman. Penyampaian
materi tentang kewirausahaan, pengembangan pengiklanan produk, menghitung rugi laba,
wawancara dengan narasumber, latihan membuat makanan tersebut di rumah dan membuat
poster ajakan untuk mengkonsumsi makanan tradisional. Di akhir projek, peserta didik akan
melakukan refleksi terkait kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait dengan
pemahamannya terhadap makanan tradisional.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi dari
Profil pelajar Pancasila yakni Kemandirian, Gotong Royong dan Berkebhinekaan Global
beserta elemen-elemen yang terkait. Tugas diberikan kepada peserta didik secara
berkelompok menentukan tanaman yang akan ditanam, diolah, diiklankan, untuk selanjutnya
dijual dalam SMEPSA EXPO.

Merawat Tanaman Presentasi iklan produk Panen Tanaman

10

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran,
pada saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Proses selanjutnya adalah
pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang
berkualitas, interaktif, dan kontekstual. proses pembelajaran dan asesmen merupakan
satu kesatuan yang bermuara untuk membantu keberhasilan peserta didik di dalam
kelas.
2. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada
siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat,
dan profil belajar siswa tersebut.diferensiasi yang dapat dilakukan pendidik adalah
diferensiasi berdasarkan konten/ materi, proses, dan/atau produk yang dihasilkan
peserta didik.
3. Modul ajar merupakan salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan guru untuk
melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan
Capaian Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan
Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan murid.
4. Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis
projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
I. Saran
Dalam belajar dan pembelajaran setiap guru professional harus mempunyai asesmen
pembelajaran terhadap siswa yang efektif.

11

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

DAFTAR PUSTAKA
Kemdikbudristek. (2021). Buku Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
Kemdikbudristek. (2022). Panduan Pembelajaran dan Asesmen: Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Rahayuningsih, Suesthi & Achmad Rijanto. (2022). Peningkatan Mutu Pembelajaran
Kurikulum Paradigma Baru melalui Lesson Study di SMPN 1 Lengkong. Jurnal
Pengabdian Masyarakat. 1 (4)

12

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

LAMPIRAN
Lampiran 1. Modul Ajar
MODUL AJAR
SUBBAB GAYA
A. INFORMASI UMUM MODUL
Nama Penyusun : Ainur Rohmatul Lutfiatus S.,
S.Pd. Instansi/Sekolah: SMP Negeri 1 Semarang
Jenjang/Kelas : SMP/VII
Alokasi Waktu: 2 pertemuan 4 Jp (4 x 40 menit)
Tahun Pelajaran : 2022/2023

B. KOMPONEN INTI
Fase: D
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman IPA Peserta mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang
mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force)

Tujuan pembelajaran 1.
Memahami Hukum Newton.
2.
Mendeskripsikan konsep kelembaman dan resultan gaya.
3.
Menyebutkan macam-macam gaya.
4.
Menunjukkan pembuktian hukum newton melalui simulasi
sederhana yang manarik.
Konsep Utama Konsep Gaya
Pertanyaan Pemantik - Apa yang menyebabkan suatu benda dapat bergerak?
- Kenapa ada benda yang dapat menyeimbangkan diri?

Profil Pancasila  Gotong Royong


 Mandiri
 Bernalar Kritis
 Kreatif
Kata Kunci Gaya, Hukum Newton

Target Peserta didik :


Peserta didik reguler

Sarana dan prasarana


Meja belajar peserta didik, Alat tulis sekolah, Komputer/Laptop/Smartphone,
Jaringan internet, Proyektor/LCD.

Jumlah Siswa :
34 Peserta didik

Assesmen :
Guru menilai ketercapaian tujuan pembelajaran

13

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

- Asesmen individu
- Asesmen kelompok

Jenis Assesmen :
 Presentasi
 Produk
 Tertulis
 Unjuk Kerja

Materi Pembelajaran
B. Gaya
1. Pengertian Gaya
2. Apakah Gaya Dapat Bernilai Nol?
3. Apakah Paduan atau Resultan Gaya Itu?
4. Macam-Macam Gaya
5. Kenapa Saat Mendorong Meja atau Sebuah Benda Terasa Sedikit Getaran
dan Terdengar Suatu Bunyi?
6. Kenapa Ketika Mendorong Benda Pertama Kali Terasa Lebih Berat
Dibandingkan dengan Ketika Mendorong Saat Benda Sudah Mulai
Bergerak?
7. Apakah Gaya Gesek Menguntungkan?
8. Apakah Ada Gaya Gesek yang Merugikan?
9. Adakah Hukum yang Melandasi Gaya terhadap Benda?
10. Hukum I Newton
11. Hukum II Newton
12. Hukum III Newton

Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran


Pendekatan: Saintifik, TPACK, HOTS
Model: Problem Based Learning
Metode :
 Diskusi
 Presentasi
 Ceramah
 Think-Pair-Share
 Cooperatif jigsaw

Media Pembelajaran
1. Power point
2. PhET : https://phet.colorado.edu/sims/html/forces-and-motion-
basics/latest/forces-and-motion-basics_en.html
3. Quizziz: : https://quizizz.com/admin/quiz/637b889d1c0917001d95a26a?
source=quiz_share
4. Tayangan Video Youtube: https://www.youtube.com/watch?
v=6tWTOBafMEw
5. Bahan Ajar : LINK
6. LKPD

Alat Pembelajaran

14

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

1. LCD Proyektor
2. Laptop/PC
3. Speaker
4. Smartphone

Sumber Belajar
1. Kemendikbud. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam, Buku Siswa Kelas VII,
Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan
2. Kemendikbud. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam, Buku Siswa Kelas VII,
Jakarta; Pusat Kurikulum dan Perbukuan
3. Guru juga dapat menggunakan alternatif sumber belajar yang terdapat di
lingkungan sekitar dan disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.
Persiapan Pembelajaran :
 Menyiapkan bahan ajar/materi
 Menyiapkan alat dan bahan
 Menyiapkan rubric penilaian
 Menyiapkan alat penilaian

Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokas
i
Waktu
Kegiatan Awal 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam 10
dan berdoa menit
2. Memperhatikan kesiapan peserta didik dan
memeriksa kehadiran.
3. Mengatur tempat duduk peserta didik dan
mengkondisikan kelas agar proses
pembelajaran berlangsung menyenangkan.
4. Guru memotivasi peserta didik agar tetap
memiliki semangat dalam proses
pembejaran.
5. Guru menyampaikan tujuan yang ingin
dicapai dalam proses pembelajaran
6. Guru dapat memberikan apersepsi dengan
mengingat kembali bahasan pada pertemuan
sebelumnya. Guru mengajukan pertanyan
“Pada saat anak bermain bola, awalnya bola
diam di atas tanah kemudia ditendang. Apa
yang terjadi?”
Kegiatan Inti 1. Guru meminta beberapa peserta didik untuk 60
maju ke depan kelas menit
2. Peserta didik diminta untuk mendorong meja
Fase I Orientasi ke salah satu arah, kemudian meminta
Peserta didik peserta didik yang lain mendorong dari arah
terhadap Masalah yang berlawanan.
3. Peserta didik diberikan pertanyaan terkait
kegiatan tesebut, misalnya:

15

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

a. Apa yang terjadi pada meja tersebut?


Apakah meja tersebut bergerak atau
diam saja di posisinya?.
b. Mengapa saat mendorong meja terasa
sedikit getaran dan terdengar bunyi?.
(Critical thinking, communcation)
Fase II 4. Peserta didik dibentuk ke dalam 7 kelompok
Mengorganisasika yang terdiri dari 4-5 peserta didik.
n peserta didik
dalam belajar 5. Guru membagikan LKPD Gaya. Creativity
6. Peserta didik diarahkan untuk mengamati
simulasi pada PhET yang telah di
demonstrasikan guru.
7. Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan berdasarkan apa yang telah
diamati.
8. Peserta didik bersama guru membuat
rumusan masalah yang akan diselidiki.
Fase III Membantu 9. Peserta didik secara berkelompok melakukan
peserta didik simulasi PhET untuk menyelesaikan
secara individu permasalahan dalam LKPD. (Gotong
atau kelompok royong, Collaboration)
dalam
melaksanakan
diskusi
Fase IV 10. Peserta didik berdiskusi untuk mengolah dan
Mengembangkan menganalisis data untuk menyelesaikan
dan menyajikan LKPD. Critical thinking
hasil percobaan 11. Peserta didik mempresentasikan hasil
aktivitasnya hasil kerjanya dan kelompok
lain memberi tanggapan.
Fase V Analisis 12. Guru menanggapi hasil presentasi peserta
dan evaluasi didik, memberi penguatan dan
proses pemecahan mengklarifikasi miskonsepsi.
masalah Communication
13. Guru memberikan umpan balik.
14. Guru menayangkan Powerpoint yang berisi
macam-macam gaya dalam kehidupan
sehari-hari yang dihubungkan dengan
kegiatan simulasi.
15. Peserta didik mendengar dan mencatat
penjelasan guru pada LKPD.
Kegiatan Penutup 1. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan 10
besar tentang kegiatan-kegiatan menit
pembelajaran yang telah dilakukan pada hari
tersebut.

16

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

2. Peserta didik mengerjakan posttest yang


terdapat pada Quizziz. (Mandiri, Critical
Thinking)
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
dengan:.
a. Guru memberikan pertanyaan relektif di
akhir pertemuan seperti, “Jadi apakah
kalian sudah memahami sebab benda
dapat bergerak?”
b. Guru mengajak pelajar mengkritisi dan
mengevaluasi efektivitas kerja
mandirinya ketika membuat percobaan
yang diberikan di kelas. Mengidentiikasi
hal-hal yang menghambat.
4. Guru menyampaikan materi pada pertemuan
berikutnya (Communication).
5. Mengajak semua peserta didik berdo’a
setelah mengakhiri kegiatan pembelajran
menurut agama dan keyakinan masing-
masing.

Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokas
i
Waktu
Kegiatan Awal 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan 10
berdoa menit
2. Memperhatikan kesiapan peserta didik dan
memeriksa kehadiran.
3. Mengatur tempat duduk peserta didik dan
mengkondisikan kelas agar proses pembelajaran
berlangsung menyenangkan.
4. Guru memotivasi peserta didik agar tetap
memiliki semangat dalam proses pembejaran.
5. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai
dalam proses pembelajaran
6. Guru dapat memberikan apersepsi dengan
mengingat kembali bahasan pada pertemuan
sebelumnya. Guru mengajukan pertanyan
“Kenapa ada benda yang dapat menyeimbangkan
diri?”.
Kegiatan Inti 1. Guru mengingatkan siswa kegiatan yang 60
dilakukan dipertemuan sebelumnya tentang menit
mendorong meja
Fase I Orientasi 2. Peserta didik diberikan pertanyaan terkait
Peserta didik kegiatan tesebut, misalnya
terhadap Masalah a. Mengapa saat mendorong meja sendirian
meja terseebut dapat bergerak?
b. Mengapa ketika mendorong meja dengan

17

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

teman yang searah meja tersebut dapat


bergerak lebih cepat? (Critical thinking,
communcation)
Fase II 3. Murid dibentuk ke dalam 7 kelompok yang
Mengorganisasik terdiri dari 4-5 murid.
an peserta didik
dalam belajar 4. Guru membagikan LKPD Hukum Newton.
Creativity
5. Peserta didik diarahkan untuk mengamati
simulasi pada PhET yang telah di demonstrasikan
guru.
6. Peserta didik diminta untuk mengajukan
pertanyaan berdasarkan apa yang telah diamati.
7. Peserta didik bersama guru membuat rumusan
masalah yang akan diselidiki.
Fase III 8. Peserta didik secara berkelompok melakukan
Membantu simulasi PhET untuk menyelesaikan
peserta didik permasalahan dalam LKPD. (Gotong royong,
secara individu Collaboration)
atau kelompok
dalam
melaksanakan
diskusi
Fase IV 9. Peserta didik berdiskusi untuk mengolah dan
Mengembangkan menganalisis data untuk menyelesaikan LKPD.
dan menyajikan Critical thinking
hasil percobaan 10. Peserta didik mempresentasikan hasil
aktivitasnya hasil kerjanya dan kelompok lain
memberi tanggapan.
Fase V Analisis 11. Guru menanggapi hasil presentasi peserta didik,
dan evaluasi memberi penguatan dan mengklarifikasi
proses miskonsepsi. Communication
pemecahan 12. Guru memberikan umpan balik.
masalah 13. Guru menayangkan video tentang hukum newton
dalam kehidupan sehari-hari
Link: https://www.youtube.com/watch?
v=6tWTOBafMEw
14. Peserta didik mendengar dan mencatat penjelasan
guru pada LKPD.
Kegiatan Penutup 6. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan 10
besar tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran menit
yang telah dilakukan pada hari tersebut.
7. Peserta didik mengerjakan posttest yang terdapat
pada Quizziz. (Mandiri, Critical Thinking)
8. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
dengan:.
a. Guru memberikan pertanyaan relektif di
akhir pertemuan seperti, “Jadi apakah kalian

18

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

sudah memahami hukum newton?”


b. Guru mengajak pelajar mengkritisi dan
mengevaluasi efektivitas kerja mandirinya
ketika membuat percobaan yang diberikan di
kelas. Mengidentifikasi hal-hal yang
menghambat.
9. Guru menyampaikan materi pada pertemuan
berikutnya (Communication).
10. Mengajak semua peserta didik berdo’a setelah
mengakhiri kegiatan pembelajran menurut agama
dan keyakinan masing-masing.

INSTRUMEN PENILAIAN
1. PENILAIAN SIKAP
Menggunakan teknik observasi dan instrumen jurnal sikap tentang profil pelajar
pancasila yang tertanam meliputi 3 dimensi yaitu mandiri, kreatif, bernalar kritis dan
gotong royong.

No Nama Tanggal Catatan Butir Tanda Tindak


. Perilaku Sikap Tangan Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.

2. PENILAIAN PENGETAHUAN
Teknik Bentuk Instrumen Tujuan
Penugasan pada LKPD Tugas yang dilakukan Memfasilitasi penguasaan
baik individu atau pengetahuan (diberikan
kelompok selama
proses pembelajaran
/assesmen for learning)

3. PENILAIAN PRESENTASI
No Nama Gaya Kelengkapan
. Berkomunikasi Informasi yang
diberikan
1.
2.
3.
4.
5.

19

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI

Aspek Sedang Sesuai Ekspektasi Melebihi Ekspektasi


Berkembang (2) (3)
(1)
Gaya Bahasa yang Bahasa yang Bahasa yang
Berkomunikas digunakan kaku digunakan kaku digunakan
i /tidak mudah tetapi mudah luwes, formal,
dimengerti dimengerti dan mudah
dicerna oleh
peserta lainnya
dengan Bahasa
tubuh yang
mendukung
Kelengkapan Informasi yang Informasi yang Informasi yang
informasi yang disampaikan disampaikan disampaikan
diberikan belum menjawab sudah menjawab sudah menjawab
semua pertanyaan semua semua
dengan lengkap pertanyaan pertanyaan
(belum sesuai dengan lengkap dengan lengkap
dengan tujuan (sesuai dengan (sesuai dengan
pembelajaran tujuan tujuan
secara utuh) pembelajaran pembelajaran
secara utuh) secara utuh)
serta terdapat
informasi
tambahan
lainnya yang
bermanfaat dari
sumber yang
kredibel

4. PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK

No Nama Anggota Keaktifan Anak yang Sikap


. Kelompok yang dinilai berdiskusi dinilai menghargai
Ide gagasan pendapat
yang
dikemukakan
1.
2.
3.
4.
5.

Penilaian performa siswa dalam kelompok dapat didasarkan pada kriteria berikut.

20

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)


lOMoARcPSD|21542637

No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Perlu


. (4) (3) (2) Bimbingan
(1)
1. Aktivitas dalam Mampu Mampu Cukup Kurang
bekerjasama bekerjasam bekerjasam mampu mampu
dan a dan a dan bekerjasama bekerjasama
berinteraksi sangat komunikatif dan dan
dengan komunikatif cukup kurang
anggota komunikatif komunikatif
kelompok
2. Mengamati dan Mengamati Cukup Mengamati Hanya melihat
memperhatikan dengan jeli mengamati tidak temannya
penyampaian dan dan dengan menyampaika
materi merespon merespon merespon n
dalam materi
kelompoknya
3. Membuat Membuat Membuat Membuat Membuat
jawaban guna dengan dengan kurang tetapi
menyelesaikan lengkap, lengkap dan lengkap tidak jelas dan
permasalahan jelas dan jelas tetapi tidak sesuai
yang sangat tetapi kurang jelas
diberikan sesuai kurang dan
sesuai kurang
sesuai
4. Siswa Selalu Sering Pendapat Pendapat yang
berkontribusi memberika memberika yang disampaikan
secara aktif n n disampaika Kurang
(menyampaikan pendapat pendapat n berkaitan
pendapat) pada dengan dengan Kurang dengan materi
diskusi Jelas, bisa jelas, bisa berkaitan dan
Kandungan diterima diterima dengan kurang sopan
Nutrisi (sesuai (sesuai materi dan
bahan makanan materi) dan materi) dan sopan
yang diuji sangat sopan
sopan

21

Downloaded by Evi Triyana, S.Pd. (vhikurniawan@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai