Anda di halaman 1dari 3

Maha Penggerak yang telah menjalankan hamba-Nya dari tempat yang

berputar yang ditinggalkan, ketempat yang berputar yang diujung yang


kami beri perlindungan disekitarnya, untuk kami lihatkan kepadanya
sebagian dari ayat-ayat kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha
Melihat(Q.S. al-Isra[17]:1)
Penjelasan Logis Atas kecepatan Burak dalam Perjalanan Isra Miraj
Sebagaimana sudah dikemukakan berbagai argumentasi tentang
peristiwa isra miraj, dimana semuanya sepakatan bahwa isra miraj
adalah kejadian yang maha dahsyat. Karena faktor penggeraknya adalah
langsung dari Sang Maha Penggerak. Banyak orang yang bingung dengan
masalah ini, sebagian lagi hanya bilang Semua serba mungkin karena
kehendak Allah SWT, namun pernyataan dan pemikiran yang seperti ini
sesungguhnya secara tidak langsung membatasi diri untuk mengkaji
kebesaran Allah, dan apabila pemikiran ini tanpa di sertai pengetahuan
yang benar, maka hanya ungkapan pasif yang berakibat pada kebodohan
semata.
Pembelajaran tentang isra miraj ini telah mengajarkan kepda kita
bahwa betapa luasnya alam semesta ini dan jauhnya langit ke tujuh.
Dalam bukunya Muhammad Sholikhin yang berjudul berlabuh di Sidratul
Muntaha, disebutkan bahwa gambaran luasnya langit ke 7 itu menjadi
sangat berarti setelah kita memperkirakan kecepatan malaikat yang
hanya 50 kali kecepatan cahaya.
Untuk memperjelas pemahaman kita tentang betapa luasnya alam
semesta ini, kita ingat kembali jarak dari bumi ke bulan adalah 384.400
km, sedangkan jarak dari bumi ke matahari yakni 139.200.000 Km dan
jarak matahari ke pusat galaksi adalah 150.000.000 Km. Jadi bisa
dibayangkan lingkungan tata surya kita (Galaksi Bimasakti) sangat besar.
Pluto menjadi planet1 terluar tata surya dengan jarak ke matahari adalah
5.900.000.000 Km atau (0,0005 TC)2. Galaksi kita hanya bagian yang
sangat kecil dari HG ( Himpunan Galaksi [50 x 10 11 TC]). HG bagian sangat
kecil dari Himpunan HG, dan Himpunan HG merupakan Sub Grup dari Grup
HG, dimana Grup HG merupakan merupakan bagian kecil dari Guci
1

(ada yang berpendapat bahwa Pluto bukan lagi Planet, karena orbitnya
memotong orbit planet lain, namun dalam pembahasan ini kami
menyatakan Pluto sebagai Planet, hanya untuk memberikan gambaran
yang lebih jelas mengenai Luas tata surya kita)
2 TC : Tahun Cahaya, satuan yang digunakan untuk menunjukkan jarak
yang sangat jauh.

Semesta, yang juga masih bagian kecil dari alam semesta ( unniverse )
dengan jarak 50 x 1043 TC.
Karena bagian-bagian kecil akhirnya dianggap bernilai nol, maka
sebenarnya jarak 50 x 1043 TC hanyalah jarak dari Guci semesta ke Alam
semesta, bukan dari tata surya apalagi dari bumi kita ini. Dengan bilangan
50 x 1043 TC kita akan tertegun mengetahui kecepatannya sangat dahsyat.
Kecepatan yang maha dahsyat inilah yang menyebabkan efek NOL bagi
Rasulullah SAW ketika melakukan perjalanan Miraj.
Mari kita melakukan sedikit perhitungan untuk melihat kecepatan
yang terjadi apabila dilakukan perjalanan selama satu malam dalam jarak
yang sangat jauh tadi. Misalkan N = 50 x 10

43

TC ( dengan mengetahui

bahwa kecepatan Malaikat 50 kali TC , maka, malaikat akan berjalan


selama 1042 TC ). Karena Rasulullah melakukan perjalanan bolak balik
( dari Bumi Sidratul Muntaha dan kembali lagi kebumi ), maka kita harus
mengalikan 2. Dapat kita pahami bahwa dari langit ke 2 ke langit ke 7
harus bolak balik sebanyak 10 kali.
Tadi dketahui bahwa jarak dari Guci Semesta ke langit yang ketujuh
adalah N ( 50 x 1043 TC ). Misalkan jarak dari Bumi ke Langit yang ke-2 =
a, maka, kita perluas perhitungan kita ( kita jangan mempermasalahkan N
adalah jarak dari Guci Semesta atau jarak dari Bumi karena Jarak dari
Bumi ke Guci Semesta bisa kita katakan Nol, karena dibandingkan dengan
jarak TC ) menjadi :
(N a) x 10 + 2a
10N 10a + 2a
10 N 8a
X
Keterangan : N a adalah jarak dari langit ke-2 sampai Langit ke- 7
Dari hasil yang diperoleh 10N 8a, 8a adalah bilangan yang sangat kecil
dibanding 10N, sedangkan 10N hanya tinggal menambahkan satu angka
Nol pada bilangan N. Misalkan Nabi Muhammad SAW berangkat pukul
19:00 dan kembali pada pukul 5:00 dini hari, maka perjalanan yang
dilakukan sekitar 10 jam. Dalam waktu 10 jam melakukan perjalan dengan
jarak X seperti perhitungan diatas, maka sudah tidak sapat dibayangkan
betapa cepatnya perjalanan yang dilakukan Rasulullah pada malam itu.
Dalam perjalanan yang begitu jauh, bagaimana jika terjadi sesak dan
punggung terasa berat ?

Kecepatan sebesar itu tidak mengakibatkan seseorang sesak nafas


maupun punggungnya terasa berat ketika dalam perjalanan. Misalkan saja
Kita bernafas satu kali dalam satu detik, dan kemampuan manusia
menahan nafas adalah 19 detik3. Kalau kita melewati terowongan ini
dengan kecepatan V1, dimana kita harus menahan nafas selama 20 detik,
maka kita akan mengalami sesak selama 1 detik. Kalau kecepatan
ditambah menjadi V2, dimana kita harus menahan nafas selama 19 detik,
maka kita tidak akan mengalami sesak nafas, karena pada saat mau ke
detik yang ke 20 kita sudah bernafas kembali.
Apabila kecepatan bertambah menjadi V3, dimana kita hanya harus
menahan nafas selama 1 detik saja, yang berarti sama dengan kecepatan
jantung kita berdetak. Maka sesungguhnya kita tidak menahan nafas,
karena jeda antara menarik nafas dan mengeluarkannya pun lebih dari 1
detik.
Bagaimana kalau kecepatan menjadi Vx, dan Vx itu kecepatannya
besar sekali, sehingga terowongan yang kita lewati seperjuta detik ? Kalau
jantung bisa bicara Saya belum berdenyut engkau sudah sampai.
Melalui analogi diatas, dapat kita simpulkan kecepatan maha
dahsyat seperti peristiwa isra miraj tidak menimbulkan sesak nafas
ataupun terasa berat dipunggung, sebab ia telah sampai sebelum jantung
bisa berdetak, sebelum gaya gravitasi bereaksi. Hal ini mungkin bisa kita
kaitkan dengan isi surat Al-Insyirah, yang berbunyi :




Artinya :
1). Bukankah kami telah lapangkan bagimu dadamu ( Waktu Isra )
2). Dan kami telah turunkan bebanmu darimu (Ketika Miraj) 3). Yang
memberatkan punggungmu ?(Q.S Al-Insyirah[94]:1-3)

Apabila menahan nafas lebih dari 19 menit, efek yang paling


sederhana adalah kepala terasa pusing karena pasukan oksigen yang
kurang kejantung dan membuat detak jantung lebih cepat, namun
untuk efek yang lebih parah apabila menahan lebih lama adalah
kerusakan pada jaringan otak.

Anda mungkin juga menyukai