Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pasal 4,
dinyatakan bahwa : Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat
melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran
2019/2020. Ketentuan ini memberikan kesempatan kepada sekolah yang belum siap
melaksanakan K13 untuk tetap melaksanakan Kurikulum 2006 sambil melakukan
persiapan-persiapan sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2020 sekolah tersebut telah
mengimplementasikan K13 setelah mencapai kesiapan yang optimal. Sebagai langkah awal,
yang telah dilakukan dalam rangka persiapan Pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah
serta unsur-unsur lain yang terlibat langsung dalam proses pendidikan.

Kurikulum 2013 telah diterapkan sejak tahun 2014, 2015, 2016 secara berturut-turut di
6,25%, 18,75%, dan 25% sekolah dasar di seluruh Indonesia. Dengan demikian sampai
dengan tahun 2016, Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di 37.034 sekolah dasar. Pada tahun
pelajaran 2017/2018 ditargetkan pelaksanaan Kurikulum 2013 di 35% sekolah dasar sasaran
baru atau sebanyak 52.572 sekolah, sehingga diharapkan sebanyak 60% dari seluruh sekolah
dasar telah menerapkan Kurikulum 2013. Dalam rangka mendukung pelaksanaan
Kurikulum 2013 di sekolah dasar, perlu dilakukan pelatihan kepada semua pihak yang
melakukan pembinaan, serta pendampingan terhadap pelaksana di tingkat satuan
pendidikan, termasuk kepala sekolah, guru, serta pengawas. Bentuk peningkatan wawasan,
pengetahuan dan keterampilan semua instruktur kurikulum mengikuti dinamika
perkembangan kebijakan dan peraturan.
Merujuk perkembangan kebijakan kementerian, semua pelatih Kurikulum 2013 sekolah
dasar, mulai Narasumber Nasional (NN), Instruktur Provinsi (IP), dan Instruktur
Kabupaten/Kota (IK) penyebutannya pada tahun 2017 disederhanakan menjadi Instruktur
Kurikulum. Pelatihan Instruktur Kurikulum pada tahun 2017 perlu dilakukan dengan

1
maksud untuk memberikan penyegaran dan updating terhadap perkembangan terbaru dalam
bentuk bimbingan teknis. Dengan kata lain, pelatihan instruktur kurikulum di sekolah dasar
dilakukan dalam bentuk bimbingan teknis, sehingga mengacu pada Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan, satuan jam yang
dipakai dalam kegiatan bimbingan teknis adalah 60 menit.
Bimtek dan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah dasar diselenggarakan
secara terkoordinatif antara Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, LPMP, dan satuan
pendidikan sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Direktorat Pembinaan Sekolah
Dasar akan melaksanakan bimbingan teknis tim pengembang kurikulum 2013 sekolah dasar
tingkat pusat yang terdiri atas instruktur kurikulum tingkat pusat dan provinsi, sedangkan
LPMP akan menyelenggarakan bimbingan teknis terhadap instruktur kurikulum tingkat
kabupaten/kota serta guru sasaran melalui kegiatan bimbingan teknis.
Agar semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Bimtek tersebut dapat menjalankan
peran/tugasnya dengan baik, perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Pemerintah
Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Petunjuk Pelaksanaan ini
antara lain mencakup latar belakang, landasan hukum, tujuan, sasaran, mekanisme
pendanaandan pelaporan. Dengan petunjuk pelaksanaan ini diharapkan ada persamaan
persepsi dan langkah pembinaan dalam melaksanakan bimbingan teknis Guru Sasaran
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.

B. Landasan Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Nasional Tahun 2005-2025;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan jo Nomor 66 Tahun 2010;

2
e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan beserta perubahannya jo Nomor 32 Tahun 2013 jo Nomor 23
Tahun 2015;
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2014 tentang Mutan Lokal Kurikulum 2013;
j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 105
Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 160
Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
l. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah;
n. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

3
q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
r. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2016 tentang Komite Sekolah;
t. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
5496/C/KR/2014 dan Nomor 7915/D/KP/2014 Tentang Petunjuk Teknis
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

C. Tujuan
Petunjuk pelaksanaan secara umum bertujuan untuk menyediakan acuan bagi semua
pihak dalam melaksanakan Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar tahun 2017 secara efektif dan efisien.
Secara khusus penyusunan petunjuk teknis ini bertujuan untuk :
1. Menyediakan acuan bagi semua kabupaten/kota dan satuan pendidikan dalam
melaksanakan kegiatan bimbingan teknis guru sasaran Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar;
2. Memfasilitasi semua pihak dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
pelaksanaan Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar tahun
anggaran 2017;
3. Menjelaskan mekanisme penyaluran Bantuan Pemerintah Bimbingan Teknis Guru
Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar;
4. Menjelaskan mekanisme penggunaan Bantuan Pemerintah Bimbingan Teknis Guru
Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar;
5. Menjelaskan mekanisme pelaporan Bantuan Pemerintah Bimbingan Teknis Guru
Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.

4
BAB II
PENGERTIAN, PENERIMA, BESARAN BANTUAN PEMERINTAH

A. Pengertian Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar
adalah bantuan yang diberikan oleh LPMP Sumatera Utara kepada sekolah tempat
pelaksanaan Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar untuk
transport peserta, transport panitia lokal, atk dan penyusunan laporan.

B. Penerima Bantuan Pemerintah


Penerima bantuan pemerintah adalah sekolah tempat pelaksanaan Bimbingan Teknis
Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Tahun 2017.

C. Bentuk dan jumlah dana Bantuan Pemerintah


Bantuan Pemerintah Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar
berupa uang untuk transport peserta dan panitia lokal pada kegiatan Bimbingan Teknis
sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah ) x 6 hari perorang serta atk dan penyusunan
laporan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

5
BAB III
PROSEDUR PEMBERIAN DAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN PEMERINTAH

A. Penyampaian Informasi
1. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara menyampaikan
informasi tentang program bantuan pemerintah Bimbingan Teknis Guru Sasaran
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan data verifikasi nama sekolah
tempat pelaksanaan Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar.

B. Penetapan Sekolah Penerima Bantuan Pemerintah


Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara menetapkan sekolah
tempat pelaksanaan Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.

C. Penandatanganan Surat Perjanjian


Kepala Sekolah menandatangani surat perjanjian kerjasama pemberian Bantuan
Pemerintah Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar Tahun
2017 dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara. Isi surat
perjanjian meliputi besarnya nilai bantuan pemerintah, aturan-aturan yang mengikat
serta hak dan kewajiban kepala sekolah penerima bantuan pemerintah.
Kepala sekolah menandatangani kuitansi penerimaan bantuan pemerintah yang telah
dibubuhi materai Rp. 6.000,- dan cap stempel sekolah.

D. Mekanisme Pencairan Dana


1. Sekolah melengkapi dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Transfer uang :
 LPMP Sumatera Utara mengajukan SPMLS ke KPPN Medan I.
 KPPN Medan I menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Bank
operasional

6
 Bank operasional mentransfer dana langsung ke rekening sekolah penerima
bantuan pemerintah
3. Apabila dana sudah diterima sekolah dan terdapat sisa penggunaan/dana tidak
dipergunakan karena suatu lain hal maka dana tersebut harus dikembalikan ke Kas
Negara.

E. Rekening Bantuan Pemerintah


Sekolah Dasar penerima bantuan pemerintah wajib memiliki rekening Bank atas nama
sekolah yang masih aktif (bukan perseorangan).

F. Alokasi Penggunaan Dana Bantuan Pemerintah


Alokasi penggunaan dana bantuan pemerintah bimbingan teknis guru sasaran Kurikulum
2013 Sekolah Dasar adalah sebagai berikut :
Tabel Alokasi Penggunaan Dana
No Penggunaan Keterangan
1 Transport peserta bimbingan teknis Rp. 100.000,- x 6 hari perorang
guru sasaran Kurikulum 2013 SD
2 Transport panitia lokal bimbingan Rp. 100.000,- x 6 hari perorang
teknis guru sasaran Kurikulum 2013
SD
3 ATK dan Penyusunan Laporan Rp. 1.000.000,-

G. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Utara
a. Penanggung Jawab : Kepala LPMP Sumatera Utara
b. Pelaksana : PPK LPMP Sumatera Utara
c. Tugas dan tanggung jawab
1) Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tentang
Sekolah tempat pelaksanaan bimbingan teknis guru sasaran Kurikulum 2013
Sekolah Dasar.

7
2) Menetapkan SK Sekolah Dasar tempat pelaksanaan bimbingan teknis guru
sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.
3) Mempersiapkan dan melakukan penandatanganan naskah MoU bantuan
pemerintah bimbingan teknis guru sasaran Kurikulum 2013 SD.
4) Mempersiapkan persyaratan penyaluran dana bantuan pemerintah
bimbingan teknis guru sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.
5) Mengumpulkan laporan pertanggungjawaban akhir dari SD penerima dana
bantuan pemerintah.
2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
a. Penanggung Jawab : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
b. Pelaksana : Kasi Kurikulum SD
c. Tugas dan Tanggung Jawab :
- Mengirim data validasi sekolah tempat pelaksanaan bimbingan teknis guru
sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.
1. Sekolah dasar (SD)
a. Penanggung Jawab dan Pelaksana : Kepala Sekolah Dasar tempat pelaksanaan
Bimbingan Teknis Guru sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar.
b. Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Menandatangani MoU Bantuan Pemerintah Bimbingan Teknis Guru
Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar;
2. Menerima dana dan melaporkan penerimaan dana bantuan pemerintah
Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar kepada
LPMP Sumatera Utara;
3. Memberikan dana bantuan kepada peserta dan panitia lokal kegiatan
Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar;
4. Membuat dan memberikan laporan Pertanggungjawaban kepada LPMP
Sumatera Utara dan tembusan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

8
BAB IV
PELAPORAN

A. Pelaporan
Pelaporan bertujuan untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan Bimbingan Teknis
Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar dan menerapkan azas transparansi dan
akuntabilitas.
1. Sekolah Penerima Bantuan Pemerintah (Sekolah Dasar tempat dilaksanakannya
Bimbingan Tenis Guru Sasaran Kurikulum 2103)
Pelaporan yang dibuat oleh Sekolah Dasar penerima Bantuan Pemerintah adalah :
a. Pelaporan Penerimaan Dana
Kepala Sekolah penerima dana bantuan segera melaporkan penerimaan dana
bantuan setelah dana masuk ke rekening sekolah. Laporan penerimaan dana
disampaikan kepada LPMP Sumatera Utara melalui Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. (Lampiran 1)
b. Pelaporan Pertanggungjawaban Akhir
Laporan pertanggungjawaban akhir berisi tentang :
 Laporan Pelaksanaan (Lampiran 2);
 Buku Kas Umum (Lampiran 3);
 Bukti pengeluaran dana sekolah (kuitansi):
 Kuitansi transport peserta dan panitia lokal
Laporan dibuat rangkap 2, berkas yang asli untuk arsip sekolah dan berkas yang difotocopy
untuk LPMP Sumatera Utara.

B. Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan dalan bantuan pemerintah Bimbingan Teknis Guru Sasaran
Kurikulum 2013 Sekolah Dasar adalah :
1. Pengawasan melekat yang dilakukan oleh masing-masing instansi baik di tingkat
pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah;

9
2. Pengawasan oleh warga sekolah di tingkat gugus SD dalam rangka transparansi
pelaksanaan bantuan pemerintah bimbingan teknis guru sasaran Kurikulum 2013
Sekolah Dasar;
3. Pengawasan fungsional internal oleh Inspektorat Jenderal Kemdikbud dengan
melakukan audit sesuai kebutuhan lembaga tersebut atau permintaan instansi yang
akan diaudit.

C. Sanksi
Dana Bantuan Pemerintah ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan
mengedepankan prinsip efektivitas dan efesiensi kegiatan dan anggaran. Apabila
ditemukan penyimpangan penggunaan dana bantuan pemerintah berdasarkan hasil audit
oleh pihak berwenang yang merugikan Negara, akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10
BAB IV
PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Pemerintah Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum


2013 Sekolah Dasar tahun 2017 disusun untuk disampaikan kepada Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Sekolah Dasar penerima bantuan pemerintah agar dapat diketahui
dan dipahami informasi yang tertuang dalam petunjuk pelaksanaan ini. Melalui petunjuk
pelaksanaan ini diharapkan semua pihak yang terkait dengan Bantuan Pemerintah
Bimbingan Teknis Guru Sasaran Kurikulum 2013 Sekolah Dasar dapat melaksanakan
kegiatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11

Anda mungkin juga menyukai