SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,
-2-
Sekolah Menengah Pertama/Madarasah
Tsanawiyah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madarasah Aliyah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Kejuruan/Madarasah Aliyah
Kejuruan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PEDOMAN
PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2018.
Pasal 1
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan/atau para pemangku kepentingan
dalam memberikan pelatihan kurikulum 2013 kepada
guru dan tenaga kependidikan.
-3-
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris
Jenderal ini.
Pasal 3
Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
SEKRETARIS JENDERAL,
DIDIK SUHARDI
-4-
LAMPIRAN
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN
2018
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
-5-
terwujudnya generasi muda Indonesia yang berkarakter, berbudi
pekerti luhur, dan siap mengawal pembangunan negara dan bangsa
Indonesia di masa mendatang. Hal ini menegaskan pentingnya
peran guru dalam pembangunan sumber daya manusia di
Indonesia.
-6-
B. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi para pemangku
kepentingan pendidikan yang terlibat di dalam penyelenggaraan
pelatihan Kurikulum 2013 kepada guru dan tenaga kependidikan
di sekolah sasaran pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
C. Sasaran
Sasaran Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru dan tenaga
kependidikan, yaitu:
1. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar;
2. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah;
3. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
4. PPPPTK;
5. LPPPTK-KPTK;
6. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota;
7. LPMP;
8. Sekolah Inti penyelenggara pelatihan Kurikulum 2013; dan
9. Sekolah Sasaran pelatihan Kurikulum 2013.
-7-
BAB II
Program Pelatihan Kurikulum 2013
-8-
B. Prinsip Dasar Pelaksanaan
1. Menyeluruh
Melibatkan semua pemangku kepentingan pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, termasuk guru dan
tenaga kependidikan.
2. Kolegial
Hubungan kesejawatan yang baik terjadi antara peserta, nara
sumber, penyelenggara pelatihan, Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota, LPMP, dan Ditjen GTK sebagai
pemberi fasilitasi pelatihan K-13.
3. Profesional
Semua pihak memiliki kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam menyelenggarakan pelatihan K-
13.
4. Sikap Percaya
Memiliki sikap saling percaya, bahwa narasumber/fasilitator
memberikan informasi, saran, solusi, dan contoh yang sesuai
dengan implementasi K-13 dan peserta sasaran memiliki
kemauan kuat untuk memahami dan akan melaksanakan K-13
dengan baik.
5. Berdasarkan Kebutuhan
Materi pelatihan K-13 adalah materi relevan yang sesuai dengan
konsep K-13 dan diberikan sesuai dengan kebutuhan guru dan
tenaga kependidikan di sekolah.
6. Berkelanjutan
Pelatihan K-13 diimplementasikan oleh guru dan tenaga
kependidikan di sekolahnya masing-masing dan terus
dikembangkan penguasaannya secara berkelanjutan melalui
kelompok kerja, forum Komite Sekolah, dan forum lainnya yang
relevan.
-9-
7. Taat Azas
Pelatihan K-13 dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan oleh penyelenggara
pelatihan.
8. Berbasis Kompetensi
Pelatihan K-13 merupakan upaya pemerintah dalam
meningkatkan komptensi guru dan tenaga kependidikan dalam
pemahaman dan implementasi K-13 yang nantinya akan
meningkatkan mutu pendidikan, oleh karenanya program ini
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
mendukung.
9. Terstandar
Pelatihan K-13 harus memenuhi standar program pelatihan
yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
10. Transparan
Proses perencanaan dan pelaksanaan mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai dengan pelaporan dilakukan secara
terbuka dan transparan serta dapat diketahui semua pihak
yang berkepentingan.
11. Akuntabel
Proses dan hasil pelatihan K-13 dapat dipertanggungjawabkan
kepada para pemangku kepentingan pendidikan secara
administratif, finansial, dan akademik. Kredibilitas dari
pelaksanaan proses dan hasil program dapat dipercaya semua
pihak.
12. Berkeadilan
Guru dan tenaga kependidikan pada setiap sekolah yang belum
menerapkan K-13 diharapkan mengikuti pelatihan K-13.
- 10 -
C. Pembagian Tugas dan Peran
1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
a. Menyiapkan materi Pelatihan Kurikulum 2013
b. Menyiapkan Data Instruktur untuk Pelatihan K13
c. Melaksanakan koordinasi dengan LPMP dan DinasPendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi untuk Sinkronisasi Pelaksanaan
K13
d. Menyiapkan Data Sekolah yang belum Melaksanakan K13
e. Menyelaraskan Anggaran pada Unit Teknis untuk mendukung
pelaksanaan K13
- 11 -
3. Direktorat Teknis
Direktorat teknis, yaitu Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Dasar, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, dan
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
dan Menengah, mempunyai tugas-tugas sebagai berikut.
a. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan
pelatihan K-13.
b. Berkooordinasi dengan dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota yang menjadi sasaran pelatihan K-
13.
c. Berkooordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis dan sekolah
penyelenggara pelatihan K-13.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13.
e. Menetapkan sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang
memenuhi persyaratan sesuai kewenangannya masing-
masing atas usulan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota.
- 12 -
memenuhi persyaratan sesuai kewenangannya masing-
masing.
c. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan
untuk menjadi narasumber/instruktur kurikulum sesuai
kewenangannya masing-masing.
d. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan
untuk menjadi peserta pelatihan K-13 sesuai kewenangannya
masing-masing.
e. Menerima laporan dari sekolah penyelenggara pelatihan K-13
berkenaan dengan data sekolah, peserta, dokumen lainnya
untuk ditindaklanjutinya sesuai kewenangannnya masing-
masing.
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13 di
wilayahnya sesuai dengan kewenangannya masing-masing.
- 13 -
d. Melaksanakan pelatihan K-13 sesuai dengan pedoman yang
telah ditetapkan Ditjen GTK.
- 14 -
BAB III
Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013
A. Tujuan Pelatihan
Pelatihan Kurikulum 2013 secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru dan
tenaga kependidikan di sekolah sasaran dalam
mengimplementasikan K-13.
- 15 -
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dan mereviu hasil praktik pembelajaran.
B. Sasaran Pelatihan
Jumlah sasaran pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan adalah sebanyak 78.891 sekolah di seluruh
Indonesia dengan rincian sebagai berikut.
NAMA PROVINSI SD SMP SMA2 SMK Grand Total
01 - DKI JAKARTA 757 371 37 9 1,174
02 - JAWA BARAT 7,257 2,189 588 130 10,164
03 - JAWA TENGAH 6,797 1,131 156 14 8,098
04 - DI. YOGYAKARTA 347 56 49 38 490
05 - JAWA TIMUR 7,395 1,656 369 779 10,199
06 - ACEH 21 35 3 20 79
07 - SUMATERA UTARA 3,980 1,036 412 489 5,917
08 - SUMATERA BARAT 1,550 286 110 76 2,022
09 - RIAU 1,461 462 167 117 2,207
10 - JAMBI 1,026 272 77 79 1,454
11 - SUMATERA SELATAN 1,861 527 216 130 2,734
12 - LAMPUNG 2,117 544 192 256 3,109
13 - KALIMANTAN BARAT 1,780 523 185 108 2,596
14 - KALIMANTAN TENGAH 1,049 345 107 61 1,562
15 - KALIMANTAN SELATAN 1,160 233 63 35 1,491
16 - KALIMANTAN TIMUR 742 176 47 12 977
17 - SULAWESI UTARA 908 286 92 85 1,371
18 - SULAWESI TENGAH 1,328 335 97 90 1,850
19 - SULAWESI SELATAN 2,622 656 245 194 3,717
20 - SULAWESI TENGGARA 839 308 123 81 1,351
21 - MALUKU 776 261 121 58 1,216
22 - BALI 845 126 32 9 1,012
23 - NUSA TENGGARA BARAT 1,307 361 38 147 1,853
24 - NUSA TENGGARA TIMUR 1,990 699 230 154 3,073
25 - PAPUA 1,080 299 98 54 1,531
26 - BENGKULU 529 167 41 41 778
27 - MALUKU UTARA 529 203 88 73 893
28 - BANTEN 1,751 621 209 331 2,912
29 - BANGKA BELITUNG 277 87 2 366
30 - GORONTALO 378 138 20 22 558
31 - KEPULAUAN RIAU 203 133 30 29 395
32 - PAPUA BARAT 417 122 44 17 600
33 - SULAWESI BARAT 563 155 37 62 817
34 - KALIMANTAN UTARA 242 57 18 8 325
Grand Total 55,884 14,856 4,343 3,808 78,891
Pelatihan K-13 yang dilaksanakan pada tahun 2018 difasilitasi oleh
Ditjen GTK melalui Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar,
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, dan Direktorat
- 16 -
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah,
serta Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen GTK.
Fasilitasi pelatihan K-13 pada Direktorat teknis di bawah Ditjen
GTK akan diselenggarakan oleh sekolah yang ditunjuk sebagai
penyelenggaran pelatihan K-13 oleh Dinas Pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.
- 17 -
C. Bentuk, Pola, dan Rentang Waktu Pelatihan
1. Bentuk
Bentuk pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan
dilaksanakan dengan menggunakan moda tatap muka.
2. Pola
Pola pelatihan kurikulum 2013 bagi guru dan tenaga
kependidikan menggunakan pola 52 jam pelajaran (JP) (@45
menit).
Skenario pelaksanaan dilakukan secara fleksibel antara lain:
a. Pelatihan reguler pola 52 JP yang dilakukan secara
berkesinambungan selama 5 atau 6 hari;
b. Pelatihan sistem block sesuai dengan kondisi setempat,
dilakukan antara lain dengan cara:
1) minggu pertama sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
2) minggu kedua sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
3) minggu ketiga sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
4) minggu keempat sebanyak 2 kali pertemuan (4JP dan 3
JP);
c. Pertemuan dalam 10 minggu, yang dilakukan 5-6 JP untuk
setiap kali pertemuan.
3. Rentang Waktu
Rentang waktu pelatihan K-13 diharapkan pada bulan Maret-
Juli 2018 sebelum pelaksanaan tahun pelajaran 2018/2019.
D. Program
Program yang dikembangkan dalam kegiatan pelatihan K-13 adalah
sebagai berikut.
1. Materi
Materi yang dikembangkan dalam pelatihan K-13 meliputi
materi umum, materi pokok dan materi penunjang sebagaimana
tercantum dalam struktur program. Materi pokok disajikan
dengan mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter.
- 18 -
Untuk materi bagi tenaga kependidikan disesuaikan dengan
kompetensi yang harus dimiliki masing-masing tenaga
kependidikan dalam pelaksanaan K-13.
2. Struktur Program
a. Struktur Program Pelatihan K-13 bagi Guru
JP Narasumber/
No Materi
@ 45’ Fasilitator
A. Materi Umum (8 Jam)
Kebijakan dan Dinamika Perkembangan
1. 2 NS/IN/IP/IK
Kurikulum
2. Penguatan Pendidikan Karakter 2 IP/IK
3. Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran 2 IP/IK
Penyelenggaraan Pelatihan dan
4. Pendampingan 2 Disdik/UPT
- 19 -
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) diintegrasikan di dalam
pelatihan Kurikulum 2013 ini untuk PPK berbasis Kelas, dalam
Penilaian, dan Praktik. Untuk hal ini telah disiapkan modul yang
telah diintegrasikan dengan penguatan pendidikan karakter.
- 20 -
INTEGRASI PPK (12 JP)
2 Kecakapan Abad 21
a. Penguatan Pendidikan
2 Instruktur
Karakter
b. Literasi dalam Pembelajaran 2 Instruktur
c. Kompetensi (USBN dan
2 Instruktur
HOTS)
B. Materi Pokok 40
Manajemen Implementasi
1
Kurikulum 2013
a. Prinsip Penyusunan
20 Instruktur
Kurikulum 2013
b. Pengembangan strategi
5 Instruktur
penyusunan Kurikulum 2013
Pengembangan fungsi supervisi
2 akademik dalam implementasi 15 Instruktur
Kurikulum 2013
C. Materi Penunjang 4
Pembukaan: Kebijakan
1 1 Disdik
Peningkatan Mutu Pendidikan
2 Tes Awal 1 Panitia
3 Tes Akhir 1 Panitia
Penutupan: Review dan Evaluasi
4 1 Disdik
Pelatihan
Jumlah 52 JP
Keterangan
JP : Jam Pelajaran
- 21 -
c. Struktur Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Pengawas Sekolah
Narsum/
No. Materi Alokasi Waktu
Fasilitator
A. UMUM 8
Kebijakan dan Dinamika
1. Perkembangan 2 Instruktur
Kurikulum 2013
2. Kecakapan Abad 21
a. Penguatan Pendidikan
2 Instruktur
Karakter
b. Literasi dalam
2 Instruktur
Pembelajaran
c. Kompetensi (USBN dan
2 Instruktur
HOTS)
B. POKOK 38
Manajemen Implementasi
1.
Kurikulum 2013
a. Pengembangan
4 Instruktur
Dokumen 1 (KTSP)
b. Pengembangan Silabus 4 Instruktur
c. Pengembangan RPP 6 Instruktur
d. Proses Pembelajaran 4 Instruktur
e. Penilaian 6 Instruktur
2. Supervisi
a. Manajerial 6 Instruktur
b. Akademik 8 Instruktur
C. PENUNJANG 6
1. Rencana Tindak Lanjut 2 Instruktur
2. Tes Awal – Tes Akhir 2 Panitia
Pembukaan dan
3. 2 Pusat
Penutupan
JUMLAH 52
4. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pelatihan K-13 yaitu:
- 22 -
a. bagi guru
1) meningkatnya pemahaman kurikulum 2013 yang
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter;
2) meningkatnya kompetensi kepribadian, sosial,
profesional dan kompetensi pedagogik bagi guru dalam
melaksanakan kurikulum 2013 yang mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter;
3) tersusunnya hasil pelatihan kurikulum 2013 bagi guru
yang meliputi:
a) program tahunan;
b) program semester;
c) silabus;
d) rencana pelaksanaan pembelajaran;
e) evaluasi hasil belajar;
4) terdokumentasikannya kegiatan pelatihan kurikulum
2013 mencakup pelaksanaan dan hasil-hasilnya;
5) tersusunnya laporan kegiatan pelatihan kurikulum
2013;
6) terdiseminasikannya hasil pelatihan kurikulum 2013
kepada guru lain di sekolah masing-masing yang tidak
mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kurikulum
2013.
- 23 -
lain di sekolah masing-masing yang tidak mendapat
kesempatan mengikuti pelatihan kurikulum 2013.
- 24 -
pelatihan K-13 yang ada di kabupaten/kota atau
kecamatan (untuk Pendidikan Dasar).
2. Panitia
Panitia kegiatan pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 adalah
guru/staf pada sekolah penyelenggara pelatihan K-13/sekolah
- 25 -
sasaran pelatihan K-13 yang tidak menjadi peserta pelatihan
kurikulum 2013.
Kepala sekolah pada sekolah penyelenggara pelatihan K-13
dapat merangkap sebagai ketua panitia. Guru sekolah
penyelenggara pelatihan K-13 dapat merangkap sebagai
bendahara pada kegiatan pelatihan K-13.
F. Peserta
Peserta pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 adalah guru dan
tenaga kependidikan pada sekolah yang belum melaksanakan
kurikulum 2013 dan belum pernah mengikuti pelatihan kurikulum
2013 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud sesuai dengan jumlah
sasaran pelatihan kurikulum 2013 yaitu sebanyak 78.891 sekolah
di seluruh Indonesia.
- 26 -
b. Jadwal pelatihan K-13 selama lima (5) hari
Hari ke- Waktu Hari ke-
No. Waktu Waktu
1 2 3 4 5
1. 07.00 – 07.45 Registrasi 07.00 – 07.45 B1 B2.c B4.a 07.00 – 07.45 B4.b
C2 2. 07.45 – 08.30 07.45 – 08.30 B1 B2.c B4.a 07.45 – 08.30 B4.b
3. 08.30 – 09.15 C1 08.30 – 09.15 B1 B2.c B4.a 08.30 – 09.15 B5
4. 09.15 – 10.00 A1 09.15 – 10.00 B2.a B2.d B4.a 09.15 – 10.00 B5
Coffee
5. 10.00 – 10.15 10.00 – 10.15 Coffee Break 10.00 – 10.15
Break
6. 10.15 – 11.00 A1 10.15 – 11.00 B2.a B2.d B4.a 10.15 – 11.00 B5
7. 11.00 – 11.45 A2 11.00 – 11.45 B2.a B2.d B4.a 11.00 – 11.45 B5
8. 11.45 – 12.30 A2 11.45 – 12.30 B2.b B3 B4.a 11.45 – 13.30 Ishoma
9. 12.30 – 13.30 Ishoma 12.30 – 13.30 Ishoma 13.30 – 14.15 B5
10. 13.30 – 14.15 A3 13.30 – 14.15 B2.b B3 B4.a 14.15 – 15.00 C3
11. 14.15 – 15.00 A3 14.15 – 15.00 B2.b B3 B4.a 15.00 – 15.45 C4
12. 15.00 – 15.45 A4 15.00 – 15.45 B3 B4.a
Coffee Coffee
Break/ Break/
13. 15.45 – 16.15 15.45 – 16.15
Shalat Shalat
Ashar Ashar
14. 16.15 – 17.00 A4 16.15 – 17.00 B3 B4.a
15. 17.00 – 17.45 B3 B4.a
- 27 -
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 16.15 tanpa menyediakan
penginapan
- 28 -
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 19.15 dengan
menyediakan penginapan
Keterangan:
A1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013
A2. Kecakapan Abad 21
A2a. Penguatan Pendidikan Karakter
A2b. Literasi dalam Pembelajaran
A2c. Kompetensi (USBN dan HOTS)
B1a. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013: Prinsip
Penyusunan Kurikulum 2013
B1b. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan Strategi Penyusunan Kurikulum 2013
B2. Pengembangan fungsi supervisi akademik dalam
Implementasi Kurikulum 2013
C1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan
C2. Tes Awal
C3. Tes Akhir
C4. Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan
- 29 -
Keterangan:
A1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013
A2. Kecakapan Abad 21
A2a. Penguatan Pendidikan Karakter
A2b. Literasi dalam Pembelajaran
A2c. Kompetensi (USBN dan HOTS)
B1a. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan Dokumen 1 (KTSP)
B1b. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan Silabus
B1c. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan RPP
B1d. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013: Proses
Pembelajaran
B1e. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013: Penilaian
B2a. Supervisi: Manajerial
B2b. Supervisi: Akademik
C1. Rencana Tindak Lanjut
C2. Tes Awal dan Tes Akhir
C3. Pembukaan dan Penutupan
H. Penilaian Peserta
Penilaian peserta pelatihan K-13, baik di sekolah penyelenggara
pelatihan K-13 maupun UPT penyelenggara pelatihan K-13
bertujuan untuk memberikan gambaran yang obyektif tentang
pencapaian hasil belajar peserta diklat.
1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta
pada aspek kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan.
Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada saat menerima materi,
melaksanakan tugas individu dan kelompok, mengemukakan
pendapat dan bertanya jawab, serta saat berinteraksi dengan
fasilitator dan peserta lain.
- 30 -
Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan
secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap
materi. Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari
terakhir atau menjelang kegiatan berakhir yang merupakan
kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan dari
awal sampai akhir berlangsung. Hasil penilaian sikap dituangkan
dalam format Lembar Penilaian Sikap.
2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman
dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan
yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian
keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik
mencakup bentuk tes dan nontest. Penilaian aspek keterampilan
dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu
dan/atau kelompok oleh fasilitator. Komponen yang dinilai
dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai
dengan kebutuhan. Hasil penilaian keterampilan dituangkan
dalam format Lembar Penilaian Keterampilan.
Keterangan:
NA : Nilai Akhir
NS : Nilai Sikap
NK : Nilai Keterampilan
- 31 -
TA : Tes Akhir (nilai pengetahuan)
Berikut adalah kategori predikat yang diterima peserta pelatihan
K-13.
Angka Predikat
> 90 – 100 Amat Baik
> 80 – 90 Baik
> 70 – 80 Cukup
> 60 – 70 Sedang
< 60 Kurang
- 32 -
BAB IV
Penjaminan Mutu
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan
strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring
dan evaluasi. Untuk mengidentifikasi permasalahan maupun
tingkat keberhasilan program pelatihan K-13, dilakukan
pengendalian program meliputi perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pelaporan. UPT dan sekolah penyelenggara
pelatihan K-13 bertanggungjawab dalam pengendalian pelatihan
K-13, sesuai dengan mapel atau program keahlian yang menjadi
tanggungjawabnya.
B. Pendampingan
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah sasaran
Pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun 2018/2019 dilakukan
oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Hal ini dilakukan
agar hasil pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di
sekolah inti oleh peserta pelatihan dapat dilaksanakan di
sekolah masing-masing sesuai dengan ketentuan pelaksanaan
Kurikulum 2013 memungkinkan dilakukannya perbaikan dan
peningkatan mutu hasil pelatihan baik dari sisi substansi dan
layanan (materi dan metodenya).
- 33 -
menyeluruh. Laporan hasil monitoring dan evaluasi program
merupakan bahan masukan kepada semua pemangku
kepentingan pendidikan. Hasil evaluasi program ini akan
digunakan sebagai bahan kebijakan untuk penyempurnaan dan
pengembangan program selanjutnya.
- 34 -
disajikan dalam pedoman tersendiri.
D. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelatihan K-13 dilakukan oleh sekolah dan
UPT penyelenggara pelatihan K-13, yang mencakup Laporan
kegiatan pelatihan K-13 secara menyeluruh dilengkapi
dokumen pendukung.
- 35 -
BAB V
Standar Penyelenggaraan
A. Standar Penyelenggara
Penyelenggara Program Pelatihan K-13 adalah Sekolah Penyelenggara
Pelatihan K-13 yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sesuai
kewenangannya melalui fasilitasi Direktorat Pembinaan Guru Dikdas,
Direktorat Pembinaan Guru Dikmen dan Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta UPT di lingkungan
Ditjen GTK, yaitu PPPPTK dan LPPPTK KPTK.
B. Standar Fasilitator
Fasilitator pelatihan K-13 terdiri dari Narasumber Nasional (NN),
Instruktur Provinsi (IN), dan Instruktur Kab/Kota (IK).
3. Instruktur:
a. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah yang pernah menjadi sasaran Pelatihan Kurikulum 2013
tahun 2016/2017 dan telah mengikuti Pelatihan Instruktur
Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah tahun 2018.
b. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah yang telah menjadi Instruktur pada Pelatihan Kurikulum
2013 tahun 2016/2017 dan telah mengikuti Penyegaran Instruktur
Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah tahun 2018.
C. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan
Pengaturan kelas/rombongan belajar pelatihan K-13 diatur sebagai
berikut.
*) Keterangan:
Penetapan jumlah fasilitator sebanyak 2 orang secara team teaching
dilandasi oleh pertimbangan sebagai berikut:
a. Karakteristik pendidikan orang dewasa (andragogi) pada prinsipnya
diarahkan pada pengembangan pemahaman, pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki peserta sehingga pola pembelajaran
dirancang melalui berbagai aktivitas diskusi, kerja kelompok, dan
presentasi, dan tidak didominasi oleh pemberian ceramah dan
informasi.
b. Mengingat kegiatan diskusi dan terutama kerja kelompok dilakukan
secara bersamaan (paralel) maka fasilitasi dari fasilitator juga
-37-
-38-
2. Standar Prasarana
Prasarana yang diperlukan untuk pelatihan K-13 adalah yang
memenuhi standar:
a. ruang kelas dilengkapi dengan meja dan kursi yang mampu
menampung 40 orang peserta;
b. memiliki daya listrik yang mencukupi.
-38-
-39-
E. Standar Penilaian
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, akan dilakukan
penilaian kepada semua peserta pelatihan K-13. Standar penilaian
meliputi jenis dan instrumen penilaian, serta predikat nilai akhir yang
mengacu pada penilaian peserta yang tertuang dalam Bab III.
G. Standar Sertifikat
Peserta yang telah mengikuti Pelatihan K-13 akan mendapatkan sertifikat.
Sertifikat Pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara/inti ditandatangani oleh
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya. Sedangkan pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga
kependidikan yang diselenggarakan oleh UPT di lingkungan Ditjen GTK,
sertifikat ditandatangani oleh Kepala PPPPTK/LPPPTK KPTK.
SEKRETARIS JENDERAL,
DIDIK SUHARDI
-39-