Anda di halaman 1dari 39

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270


Telepon: (021) 5711144 (Hunting)
Laman: www.kemdikbud.go.id

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR…
TENTANG
PEDOMAN PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

Menimbang : a. bahwa guru dan tenaga kependidikan harus


memahami dan mengimplementasikan kurikulum
2013 di dalam proses pembelajaran;
b. bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan
pemahaman sebagaimana dimaksud pada huruf a,
perlu dilakukan pelatihan kurikulum 2013;
c. bahwa agar pelatihan tersebut dapat berjalan
dengan lancar, tepat sasaran, tepat waktu, dan
tepat jumlah diperlukan pedoman sebagai acuan
bagi para pemangku kepentingan pendidikan yang
terlibat di dalam pelatihan Kurikulum 2013;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang
Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Guru dan
Tenaga Kependidikan Tahun 2018;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Dasar/Madarasah Ibtidaiyah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013

-2-
Sekolah Menengah Pertama/Madarasah
Tsanawiyah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Atas/Madarasah Aliyah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
Sekolah Menengah Kejuruan/Madarasah Aliyah
Kejuruan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013;

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG PEDOMAN
PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2018.

Pasal 1
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota, dan/atau para pemangku kepentingan
dalam memberikan pelatihan kurikulum 2013 kepada
guru dan tenaga kependidikan.

-3-
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Sekretaris
Jenderal ini.

Pasal 3
Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

SEKRETARIS JENDERAL,

DIDIK SUHARDI

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


Kepala Biro Sekretaris Direktur Direktur Direktur
Hukor Ditjen. PG Dikdas PG Dikmen PTK
GTK Dikdasmen

-4-
LAMPIRAN
PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN
2018

PEDOMAN PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN TAHUN 2018

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dalam upaya membangun bangsa Indonesia yang berdaulat,


berkarakter, dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia,
Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menetapkan visi:
Jalan Perubahan untuk Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian. Untuk mewujudkan visi tersebut Jokowi-JK
menetapkan tujuh misi dan Nawacita yang semuanya terkait
dengan peningkatan mutu pendidikan menuju terbentuknya
manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, adil, makmur, aman, damai,
sentosa, sejahtera, dan madani.

Dalam konteks itu, pewujudan visi, misi, dan Nawacita Jokowi


menyiratkan mengenai arti pentingnya pendidikan yang dapat
mendorong ketersediaan sumber daya manusia (SDM) Indonesia
yang kompeten, profesional, sejahtera, dan bermartabat. SDM
Indonesia yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat lokal, regional,
maupun nasional. SDM Indonesia yang mampu mendorong

-5-
terwujudnya generasi muda Indonesia yang berkarakter, berbudi
pekerti luhur, dan siap mengawal pembangunan negara dan bangsa
Indonesia di masa mendatang. Hal ini menegaskan pentingnya
peran guru dalam pembangunan sumber daya manusia di
Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
2006 dan Kurikulum 2013 pasal 4 menyebutkan bahwa: Satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan
Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun
pelajaran 2019/2020. Hal ini berarti bahwa seluruh sekolah
diharapkan mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara
menyeluruh selambat-lambatnya pada Juli 2019.

Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara bertahap di


seluruh Indonesia sejak tahun pelajaran 2013/2014. Pada tahun
pelajaran 2017/2018 ditargetkan 60% sekolah telah menerapkan
Kurikulum 2013 dan selanjutnya pada tahun pelajaran 2018/2019
diharapkan 100% sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Dengan
demikian, pencapaian target 100% implementasi Kurikulum 2013
dapat dipercepat dari rencana sebelumnya.

Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga


Kependidikan (Ditjen GTK) memberikan fasilitasi pelatihan
kurikulum bagi guru dan tenaga kependidikan di 78.891 sekolah
sasaran yang akan mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada
tahun pelajaran 2018/2019. Pelaksanaan pelatihan Kurikulum
2013 diselenggarakan secara terkoordinasi antara Ditjen GTK,
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen
Dikdasmen), LPMP, Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen
GTK, dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.
Pedoman ini disusun agar menjadi acuan bagi para pemangku
kepentingan pendidikan di dalam penyelenggaraan pelatihan
Kurikulum 2013 sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-
masing.

-6-
B. Tujuan
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi para pemangku
kepentingan pendidikan yang terlibat di dalam penyelenggaraan
pelatihan Kurikulum 2013 kepada guru dan tenaga kependidikan
di sekolah sasaran pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.

C. Sasaran
Sasaran Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi guru dan tenaga
kependidikan, yaitu:
1. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar;
2. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah;
3. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
4. PPPPTK;
5. LPPPTK-KPTK;
6. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota;
7. LPMP;
8. Sekolah Inti penyelenggara pelatihan Kurikulum 2013; dan
9. Sekolah Sasaran pelatihan Kurikulum 2013.

D. Hasil yang Diharapkan


Secara umum, hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Pelatihan
Kurikulum 2013 bagi guru dan tenaga kependidikan adalah
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru dan tenaga
kependidikan dalam melaksanakan kurikulum 2013, terutama
dalam hal:
1. menganalisis kompetensi, pembelajaran dan penilaian;
2. merencanakan pembelajaran yang tertuang dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengintegrasikan
penguatan pendidikan karakter;
3. mempraktikkan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
dengan mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter;
4. mempraktikkan pengolahan dan pelaporan hasil belajar.

-7-
BAB II
Program Pelatihan Kurikulum 2013

A. Kebijakan Pelatihan Kurikulum 2013


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun
2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum 2013 menyatakan bahwa satuan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun
2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020.
Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah yang belum
siap melaksanakan Kurikulum 2013 (K-13) untuk tetap
melaksanakan Kurikulum 2006 dan melakukan persiapan untuk
mengimplementasikan K-13, sehingga selambat-lambatnya pada
tahun pelajaran 2019/2020 sekolah tersebut telah
mengimplementasikan K-13 secara menyeluruh.

Pada tahun 2018 Ditjen GTK memberikan fasilitasi


penyelenggaraan pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga
kependidikan di 78.891 sekolah sasaran yang belum
mengimplementasikan K-13.

Sekolah Sasaran Pelatihan K-13 tahun 2018 berdasarkan jenjang


pendidikan adalah sebagai berikut.

Jenjang Satuan Pendidikan Jumlah Sekolah


Sekolah Dasar (SD) 55.884
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 14.856
Sekolah Menengah Atas (SMA) 4.343
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3.808
Total Keseluruhan 78.891

-8-
B. Prinsip Dasar Pelaksanaan
1. Menyeluruh
Melibatkan semua pemangku kepentingan pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, termasuk guru dan
tenaga kependidikan.

2. Kolegial
Hubungan kesejawatan yang baik terjadi antara peserta, nara
sumber, penyelenggara pelatihan, Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota, LPMP, dan Ditjen GTK sebagai
pemberi fasilitasi pelatihan K-13.

3. Profesional
Semua pihak memiliki kompetensi yang memadai dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam menyelenggarakan pelatihan K-
13.

4. Sikap Percaya
Memiliki sikap saling percaya, bahwa narasumber/fasilitator
memberikan informasi, saran, solusi, dan contoh yang sesuai
dengan implementasi K-13 dan peserta sasaran memiliki
kemauan kuat untuk memahami dan akan melaksanakan K-13
dengan baik.

5. Berdasarkan Kebutuhan
Materi pelatihan K-13 adalah materi relevan yang sesuai dengan
konsep K-13 dan diberikan sesuai dengan kebutuhan guru dan
tenaga kependidikan di sekolah.

6. Berkelanjutan
Pelatihan K-13 diimplementasikan oleh guru dan tenaga
kependidikan di sekolahnya masing-masing dan terus
dikembangkan penguasaannya secara berkelanjutan melalui
kelompok kerja, forum Komite Sekolah, dan forum lainnya yang
relevan.

-9-
7. Taat Azas
Pelatihan K-13 dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan oleh penyelenggara
pelatihan.

8. Berbasis Kompetensi
Pelatihan K-13 merupakan upaya pemerintah dalam
meningkatkan komptensi guru dan tenaga kependidikan dalam
pemahaman dan implementasi K-13 yang nantinya akan
meningkatkan mutu pendidikan, oleh karenanya program ini
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang
mendukung.

9. Terstandar
Pelatihan K-13 harus memenuhi standar program pelatihan
yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

10. Transparan
Proses perencanaan dan pelaksanaan mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai dengan pelaporan dilakukan secara
terbuka dan transparan serta dapat diketahui semua pihak
yang berkepentingan.

11. Akuntabel
Proses dan hasil pelatihan K-13 dapat dipertanggungjawabkan
kepada para pemangku kepentingan pendidikan secara
administratif, finansial, dan akademik. Kredibilitas dari
pelaksanaan proses dan hasil program dapat dipercaya semua
pihak.

12. Berkeadilan
Guru dan tenaga kependidikan pada setiap sekolah yang belum
menerapkan K-13 diharapkan mengikuti pelatihan K-13.

- 10 -
C. Pembagian Tugas dan Peran
1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
a. Menyiapkan materi Pelatihan Kurikulum 2013
b. Menyiapkan Data Instruktur untuk Pelatihan K13
c. Melaksanakan koordinasi dengan LPMP dan DinasPendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi untuk Sinkronisasi Pelaksanaan
K13
d. Menyiapkan Data Sekolah yang belum Melaksanakan K13
e. Menyelaraskan Anggaran pada Unit Teknis untuk mendukung
pelaksanaan K13

2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Ditjen GTK adalah unit utama yang memberikan fasilitasi
pelatihan K-13 secara nasional dengan tugas sebagai berikut.
a. Mengembangkan kebijakan pelaksanaan pelatihan K-13
dengan menyusun Peraturan Direktur Jenderal tentang
Pemberian Bantuan Pemerintah terkait Peningkatan
Kompetensi dalam rangka Pengembangan Keprofesian
Berekelanjutan bagi Guru dan Tenaga Kependidikan.
b. Menyusun Pedoman Pelatihan K-13 bagi Guru dan Tenaga
Kependidikan.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pelatihan K-13.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan K-13 pada dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota terkait pemetaan
sekolah sasaran pada satuan pendidikan jenjang SD, SMP,
SMA, dan SMK.
e. Menetapkan standar dan strategi pelaksanaan program.
f. Mengembangkan sistem penjaminan mutu dalam
pelaksanaan pelatihan K-13.
g. Menetapkan persyaratan, nama-nama dan standar penetapan
narasumber/fasilitator/instruktur pelatihan K-13.
h. Menetapkan struktur program pelatihan K-13.
i. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pelatihan K-13.
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13.

- 11 -
3. Direktorat Teknis
Direktorat teknis, yaitu Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan
Dasar, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, dan
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar
dan Menengah, mempunyai tugas-tugas sebagai berikut.
a. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan
pelatihan K-13.
b. Berkooordinasi dengan dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota yang menjadi sasaran pelatihan K-
13.
c. Berkooordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis dan sekolah
penyelenggara pelatihan K-13.
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13.
e. Menetapkan sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang
memenuhi persyaratan sesuai kewenangannya masing-
masing atas usulan Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota.

4. Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Ditjen GTK


Unit Pelaksana Teknis, yaitu PPPPTK dam LPPPTK KPTK adalah
penyelenggara pelatihan K-13 dengan tugas-tugas sebagai
berikut.
a. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan
Pelatihan K-13.
b. Menetapkan mekanisme pelaksanaan Pelatihan K-13.
c. Melaksanakan Penyegaran/Pembekalan Narasumber
Nasional (jika masih dibutuhkan).
d. Menetapkan nama-nama Instruktur kurikulum.
e. Melaksanakan pelatihan K-13.
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13.

5. Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota


a. Mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan pelatihan K-
13 di Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya masing-
masing.
b. Mengusulkan sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang

- 12 -
memenuhi persyaratan sesuai kewenangannya masing-
masing.
c. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan
untuk menjadi narasumber/instruktur kurikulum sesuai
kewenangannya masing-masing.
d. Mengijinkan dan menugaskan guru dan tenaga kependidikan
untuk menjadi peserta pelatihan K-13 sesuai kewenangannya
masing-masing.
e. Menerima laporan dari sekolah penyelenggara pelatihan K-13
berkenaan dengan data sekolah, peserta, dokumen lainnya
untuk ditindaklanjutinya sesuai kewenangannnya masing-
masing.
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelatihan K-13 di
wilayahnya sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

6. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan


a. Memfasilitasi Penyediaan Instruktur untuk Pelatihan K13 di
Pokja
b. Melaksanakan Penyegaran/Pembekalan Narasumber
Nasional (jika masih dibutuhkan).
c. Melakukan Pendampingan Pelaksanaan K13 di Satuan
Pendidikan
d. Melakukan Pemantauan Keterlaksanaan K13 pada Satuan
Pendidikan
e. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota
dalam penetapan sekolah induk/inti beserta sasaran PKB
Implementasi K13

7. Sekolah Penyelenggara Pelatihan K-13


a. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/
Kabupaten/Kota dalam persiapan dan penyelenggaraan
pelatihan K-13.
b. Bekerjasama dengan unit terkait dalam penyiapan bahan
Pelatihan K-13.
c. Berkoordinasi dengan instansi/unit terkait dalam
menentukan nara sumber/instruktur pelatihan K-13.

- 13 -
d. Melaksanakan pelatihan K-13 sesuai dengan pedoman yang
telah ditetapkan Ditjen GTK.

- 14 -
BAB III
Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013

A. Tujuan Pelatihan
Pelatihan Kurikulum 2013 secara umum bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru dan
tenaga kependidikan di sekolah sasaran dalam
mengimplementasikan K-13.

Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kompetensi


kepala sekolah dan guru dalam mempelajari hal-hal sebagai
berikut.

1. Dinamika perkembangan kurikulum.

2. Penguatan pendidikan karakter dan literasi dalam


pembelajaran.

3. Peningkatan Kompetensi, penguatan Materi, proses


Pembelajaran, dan Penilaian (untuk Jenjang SMK ditambah
dengan spektrum SMK Terbaru).

4. Menganalisis Kompetensi, materi pembelajaran, dan


penilaian:

a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman


Mata pelajaran,

b. Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran,

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran dengan


melaksanakan pembelajaran antara lain dengan
pendekatan saintifik, problem-based learning, project-
based learning, dan discovery learning dengan integrasi
penguatan pendidikan karakter,

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar.

5. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan


muatan keterampilan abad 21 (critical thinking, creativity,
communication, collaboration), penguatan pendidikan
karakter dan literasi dalam pembelajaran;

6. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik


pembelajaran, melaksanakan penilaian dengan kemampuan

- 15 -
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS)
dan mereviu hasil praktik pembelajaran.

7. Mengelola hasil penilaian (sikap, pengetahuan, dan


keterampilan) dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

B. Sasaran Pelatihan
Jumlah sasaran pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan adalah sebanyak 78.891 sekolah di seluruh
Indonesia dengan rincian sebagai berikut.
NAMA PROVINSI SD SMP SMA2 SMK Grand Total
01 - DKI JAKARTA 757 371 37 9 1,174
02 - JAWA BARAT 7,257 2,189 588 130 10,164
03 - JAWA TENGAH 6,797 1,131 156 14 8,098
04 - DI. YOGYAKARTA 347 56 49 38 490
05 - JAWA TIMUR 7,395 1,656 369 779 10,199
06 - ACEH 21 35 3 20 79
07 - SUMATERA UTARA 3,980 1,036 412 489 5,917
08 - SUMATERA BARAT 1,550 286 110 76 2,022
09 - RIAU 1,461 462 167 117 2,207
10 - JAMBI 1,026 272 77 79 1,454
11 - SUMATERA SELATAN 1,861 527 216 130 2,734
12 - LAMPUNG 2,117 544 192 256 3,109
13 - KALIMANTAN BARAT 1,780 523 185 108 2,596
14 - KALIMANTAN TENGAH 1,049 345 107 61 1,562
15 - KALIMANTAN SELATAN 1,160 233 63 35 1,491
16 - KALIMANTAN TIMUR 742 176 47 12 977
17 - SULAWESI UTARA 908 286 92 85 1,371
18 - SULAWESI TENGAH 1,328 335 97 90 1,850
19 - SULAWESI SELATAN 2,622 656 245 194 3,717
20 - SULAWESI TENGGARA 839 308 123 81 1,351
21 - MALUKU 776 261 121 58 1,216
22 - BALI 845 126 32 9 1,012
23 - NUSA TENGGARA BARAT 1,307 361 38 147 1,853
24 - NUSA TENGGARA TIMUR 1,990 699 230 154 3,073
25 - PAPUA 1,080 299 98 54 1,531
26 - BENGKULU 529 167 41 41 778
27 - MALUKU UTARA 529 203 88 73 893
28 - BANTEN 1,751 621 209 331 2,912
29 - BANGKA BELITUNG 277 87 2 366
30 - GORONTALO 378 138 20 22 558
31 - KEPULAUAN RIAU 203 133 30 29 395
32 - PAPUA BARAT 417 122 44 17 600
33 - SULAWESI BARAT 563 155 37 62 817
34 - KALIMANTAN UTARA 242 57 18 8 325
Grand Total 55,884 14,856 4,343 3,808 78,891
Pelatihan K-13 yang dilaksanakan pada tahun 2018 difasilitasi oleh
Ditjen GTK melalui Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar,
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, dan Direktorat

- 16 -
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah,
serta Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen GTK.
Fasilitasi pelatihan K-13 pada Direktorat teknis di bawah Ditjen
GTK akan diselenggarakan oleh sekolah yang ditunjuk sebagai
penyelenggaran pelatihan K-13 oleh Dinas Pendidikan sesuai
dengan kewenangannya.

Guru dan tenaga kependidikan sasaran yang dilatih K-13 adalah


dengan rincian sebagai berikut.
No Instansi/Unit Kerja SD SMP SMA SMK Jumlah
A Ditjen GTK
Direktorat Pembinaan
1. 53.803 1.947 55.750
Guru Pendidikan Dasar
Direktorat Pembinaan
2. Guru Pendidikan 283 292 575
Menengah
Direktorat Pembinaan
56.325
Tenaga Kependidikan 53.803 1.947 283 292
3. 22.566
Pendidikan Dasar dan
78.891
Menengah
UPT di Lingkungan Ditjen
B 2.081 12.909 4.060 3.516 22.566
GTK
1. PPPPTK BBL 157 788 327 417 1.689
2. PPPPTK Bahasa 128 543 202 118 991
3. PPPPTK Penjas BK 251 885 308 204 1.648
PPPPTK Bisnis dan
4. 110 1.160 493 507 2.270
Pariwisata
5. PPPPTK IPA 119 811 235 116 1.281
6. PPPPTK BMTI 358 976 314 256 1.904
7. PPPPTK TK dan PLB 334 456 145 91 1.026
8. PPPPTK Pertanian 128 2.186 698 238 3.250
9. PPPPTK Matematika 79 305 159 114 657
10. PPPPTK Seni Budaya 102 1.344 233 93 1.772
11. PPPPTK PKn dan IPS 68 690 158 229 1.145
12. PPPPTK BOE 81 1.521 369 779 2.750
13. LPPPTK KPTK 109 747 222 208 1.286
14. LPPKS 57 497 197 146 897
Jumlah Total 55.884 14.856 4.343 3.808 78.891

Tenaga kependidikan yang akan dilatih kemampuannya dalam


melaksanakan kurikulum 2013 adalah kepala sekolah pada jenjang
SD, SMP, SMA dan SMK serta pengawas sekolah. Kepala sekolah
dilatih oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan UPT di lingkungan Ditjen GTK.
Sedangkan pengawas sekolah, sejumlah kurang lebih 600 orang
dilatih oleh Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Dasar dan Menengah.

- 17 -
C. Bentuk, Pola, dan Rentang Waktu Pelatihan
1. Bentuk
Bentuk pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan
dilaksanakan dengan menggunakan moda tatap muka.

2. Pola
Pola pelatihan kurikulum 2013 bagi guru dan tenaga
kependidikan menggunakan pola 52 jam pelajaran (JP) (@45
menit).
Skenario pelaksanaan dilakukan secara fleksibel antara lain:
a. Pelatihan reguler pola 52 JP yang dilakukan secara
berkesinambungan selama 5 atau 6 hari;
b. Pelatihan sistem block sesuai dengan kondisi setempat,
dilakukan antara lain dengan cara:
1) minggu pertama sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
2) minggu kedua sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
3) minggu ketiga sebanyak 3 kali pertemuan (@5JP),
4) minggu keempat sebanyak 2 kali pertemuan (4JP dan 3
JP);
c. Pertemuan dalam 10 minggu, yang dilakukan 5-6 JP untuk
setiap kali pertemuan.

3. Rentang Waktu
Rentang waktu pelatihan K-13 diharapkan pada bulan Maret-
Juli 2018 sebelum pelaksanaan tahun pelajaran 2018/2019.

D. Program
Program yang dikembangkan dalam kegiatan pelatihan K-13 adalah
sebagai berikut.
1. Materi
Materi yang dikembangkan dalam pelatihan K-13 meliputi
materi umum, materi pokok dan materi penunjang sebagaimana
tercantum dalam struktur program. Materi pokok disajikan
dengan mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter.

- 18 -
Untuk materi bagi tenaga kependidikan disesuaikan dengan
kompetensi yang harus dimiliki masing-masing tenaga
kependidikan dalam pelaksanaan K-13.

2. Struktur Program
a. Struktur Program Pelatihan K-13 bagi Guru
JP Narasumber/
No Materi
@ 45’ Fasilitator
A. Materi Umum (8 Jam)
Kebijakan dan Dinamika Perkembangan
1. 2 NS/IN/IP/IK
Kurikulum
2. Penguatan Pendidikan Karakter 2 IP/IK
3. Penerapan Literasi Dalam Pembelajaran 2 IP/IK
Penyelenggaraan Pelatihan dan
4. Pendampingan 2 Disdik/UPT

B. Materi Pokok (40 Jam)

Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan


1. 3 IP/IK
Penilaian
Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan
2.
Penilaian
a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD,
3 IP/IK
Silabus, dan Pedoman Mapel
b. Analisis Materi Dalam Buku Teks
3 IP/IK
Pelajaran
c. Analisis Penerapan Model
3 IP/IK
Pembelajaran
d. Analisis Penilaian Hasil Belajar 3 IP/IK
3. Perancangan RPP 6 IP/IK
4. Praktik Pembelajaran dan Penilaian
a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian 12 IP/IK
b. Review Hasil Praktik 2 IP/IK
Praktik Pengolahan dan Pelaporan
5. 5 IP/IK
Penilaian Hasil Belajar
C. Materi Penunjang (4 Jam)
Pembukaan : Kebijakan Peningkatan
1. 1 Disdik/UPT
Mutu Pendidikan
2. Tes Awal 1 Panitia
3. Tes Akhir 1 Panitia
Penutupan : Review dan Evaluasi
4. 1 Disdik/UPT
Pelatihan
Jumlah 52 JP
Keterangan
NS : Narasumber
IN : Instruktur Nasional
IP : Instruktur Provinsi
IK : Instruktur Kabupaten
JP : Jam Pelajaran

- 19 -
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) diintegrasikan di dalam
pelatihan Kurikulum 2013 ini untuk PPK berbasis Kelas, dalam
Penilaian, dan Praktik. Untuk hal ini telah disiapkan modul yang
telah diintegrasikan dengan penguatan pendidikan karakter.

INTEGRASI PPK (12 JP)

Jam PPK Penilaian


Materi PPK
@ 45’ berbasis berbasis PPK berbasis dan
budaya masyarakat evaluasi
kelas
sekolah PPK

A. Materi Umum (8 Jam)


1. Kebijakan dan
Dinamika
2
Perkembangan
Kurikulum
2. Penguatan Pendidikan
2 2 JP
Karakter
3. Penerapan Literasi
2 2 JP
Dalam Pembelajaran
4. Penyelenggaraan
Pelatihan dan 2
Pendampingan
B. Materi Pokok (40 Jam)
1. Kompetensi, Materi,
Pembelajaran, dan 3 1 JP
Penilaian
2. Analisis Kompetensi,
Pembelajaran, dan
Penilaian
a. Analisis Dokumen :
SKL, KI -KD,
3 1 JP
Silabus, dan
Pedoman Mapel
b. Analisis Materi
Dalam Buku Teks 3 1 JP
Pelajaran
c. Analisis Penerapan
3
Model Pembelajaran
d. Analisis Penilaian
3 1 JP
Hasil Belajar
3. Perancangan Rencana
Pelaksanaan 6 1 JP
Pembelajaran (RPP)
4. Praktik Pembelajaran
dan Penilaian
a. Praktik
Pembelajaran dan 12 1 JP
Penilaian
b. Review Hasil
2 1 JP
Praktik
5. Praktik Pengolahan
dan Pelaporan 5 1 JP
Penilaian Hasil Belajar
C. Materi Penunjang (4 Jam)
1. Pembukaan :
Kebijakan Peningkatan 1
Mutu Pendidikan
2. Tes Awal 1
3. Tes Akhir 1

- 20 -
INTEGRASI PPK (12 JP)

Jam PPK Penilaian


Materi PPK
@ 45’ berbasis berbasis PPK berbasis dan
budaya masyarakat evaluasi
kelas
sekolah PPK
4. Penutupan : Review
1
dan Evaluasi Pelatihan
Jumlah 52 JP 4 JP 2 JP 2 JP 4 JP

b. Struktur Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah


JP Narsum/
No Materi
@45’ Fasilitator
A. Materi Umum 8
Kebijakan dan Dinamika
1 2 Instruktur
Perkembangan Kurikulum 2013

2 Kecakapan Abad 21

a. Penguatan Pendidikan
2 Instruktur
Karakter
b. Literasi dalam Pembelajaran 2 Instruktur
c. Kompetensi (USBN dan
2 Instruktur
HOTS)
B. Materi Pokok 40
Manajemen Implementasi
1
Kurikulum 2013
a. Prinsip Penyusunan
20 Instruktur
Kurikulum 2013
b. Pengembangan strategi
5 Instruktur
penyusunan Kurikulum 2013
Pengembangan fungsi supervisi
2 akademik dalam implementasi 15 Instruktur
Kurikulum 2013
C. Materi Penunjang 4
Pembukaan: Kebijakan
1 1 Disdik
Peningkatan Mutu Pendidikan
2 Tes Awal 1 Panitia
3 Tes Akhir 1 Panitia
Penutupan: Review dan Evaluasi
4 1 Disdik
Pelatihan
Jumlah 52 JP
Keterangan
JP : Jam Pelajaran

- 21 -
c. Struktur Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Pengawas Sekolah
Narsum/
No. Materi Alokasi Waktu
Fasilitator
A. UMUM 8
Kebijakan dan Dinamika
1. Perkembangan 2 Instruktur
Kurikulum 2013
2. Kecakapan Abad 21
a. Penguatan Pendidikan
2 Instruktur
Karakter
b. Literasi dalam
2 Instruktur
Pembelajaran
c. Kompetensi (USBN dan
2 Instruktur
HOTS)
B. POKOK 38
Manajemen Implementasi
1.
Kurikulum 2013
a. Pengembangan
4 Instruktur
Dokumen 1 (KTSP)
b. Pengembangan Silabus 4 Instruktur
c. Pengembangan RPP 6 Instruktur
d. Proses Pembelajaran 4 Instruktur
e. Penilaian 6 Instruktur
2. Supervisi
a. Manajerial 6 Instruktur
b. Akademik 8 Instruktur
C. PENUNJANG 6
1. Rencana Tindak Lanjut 2 Instruktur
2. Tes Awal – Tes Akhir 2 Panitia
Pembukaan dan
3. 2 Pusat
Penutupan
JUMLAH 52

3. Pendekatan dan Metode


Pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan K-13
adalah pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi) yang
melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif. Sedangkan
metode yang digunakan dalam pelaksanaan pelatihan
kurikulum 2013 ini, antara lain: ceramah, tanya jawab, diskusi,
urun pendapat, kerja kelompok, simulasi, peragaan, presentasi,
bermain peran dan metode lain yang relevan.

4. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pelatihan K-13 yaitu:

- 22 -
a. bagi guru
1) meningkatnya pemahaman kurikulum 2013 yang
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter;
2) meningkatnya kompetensi kepribadian, sosial,
profesional dan kompetensi pedagogik bagi guru dalam
melaksanakan kurikulum 2013 yang mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter;
3) tersusunnya hasil pelatihan kurikulum 2013 bagi guru
yang meliputi:
a) program tahunan;
b) program semester;
c) silabus;
d) rencana pelaksanaan pembelajaran;
e) evaluasi hasil belajar;
4) terdokumentasikannya kegiatan pelatihan kurikulum
2013 mencakup pelaksanaan dan hasil-hasilnya;
5) tersusunnya laporan kegiatan pelatihan kurikulum
2013;
6) terdiseminasikannya hasil pelatihan kurikulum 2013
kepada guru lain di sekolah masing-masing yang tidak
mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kurikulum
2013.

b. bagi tenaga kependidikan


1) meningkatnya pemahaman kurikulum 2013 yang
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter;
2) meningkatnya kompetensi supervisi akademik dan
manajerial bagi tenaga kependidikan dalam
melaksanakan kurikulum 2013 yang mengintegrasikan
Penguatan Pendidikan Karakter;
3) terdokumentasikannya kegiatan pelatihan kurikulum
2013 mencakup pelaksanaan dan hasil-hasilnya;
4) tersusunnya laporan kegiatan pelatihan kurikulum
2013;
5) diharapkan terdiseminasikannya hasil pelatihan
kurikulum 2013 kepada guru dan tenaga kependidikan

- 23 -
lain di sekolah masing-masing yang tidak mendapat
kesempatan mengikuti pelatihan kurikulum 2013.

E. Fasilitator dan Panitia


1. Fasilitator
Fasilitator dalam Pelatihan K-13 adalah seluruh pihak yang
ditugaskan menjadi sumber informasi atau fasilitator yang
telah mengikuti kegiatan Bimtek atau program penyegaran
implementasi K-13 dan namanya sudah tercatat dalam
direktori Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Fasilitator terdiri atas:


a. Pejabat di Ditjen GTK, UPT di lingkungan Ditjen GTK, dan
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 untuk materi
Kebijakan Kemendikbud.
b. Widyaiswara di PPPPTK dan LPPPPTK KPTK
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13, baik kegiatan yang
diselenggakan oleh UPT maupun kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-
13 yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota.
c. Instruktur Nasional (IN)
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-
13 yang ada di provinsi maupun kabupaten/kota.
d. Instruktur Provinsi (IP)
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara pelatihan K-
13 yang ada di provinsi.
e. Instruktur Kota/Kabupaten (IK)
Menjadi fasilitator pada pelatihan K-13 pada kegiatan
yang diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara

- 24 -
pelatihan K-13 yang ada di kabupaten/kota atau
kecamatan (untuk Pendidikan Dasar).

Secara khusus Fasilitator pelatihan K-13 untuk Kepala


Sekolah terdiri dari Tim Pengembang Kurikulum 2013,
Narasumber Nasional dan Instruktur.
1. Tim Pengembang Kurikulum 2013 bagi Kepala
Sekolah tahun 2018 adalah tim penyusun bahan
pelatihan Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah.
2. Narasumber Nasional adalah widyaiswara PPPPTK dan
LPMP yang sudah mengikuti ToT Narasumber Nasional
Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah Tahun 2018 dan
dilatih oleh Tim Pengembang Kurikulum 2013 bagi
Kepala Sekolah.
3. Instruktur:
a. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah
dan Pengawas Sekolah yang pernah menjadi
sasaran Pelatihan Kurikulum 2013 tahun
2016/2017 dan telah mengikuti pelatihan
Instruktur Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah
tahun 2018.
b. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah
dan Pengawas Sekolah yang telah menjadi
Instruktur pada Pelatihan Kurikulum 2013 tahun
2016/2017 dan telah mengikuti penyegaran
Instruktur Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah
tahun 2018.

Sedangkan Fasilitator pelatihan Kurikulum 2013 untuk


Pengawas Sekolah adalah Tim Pengembang Kurikulum
2013 bagi Pengawas Sekolah tahun 2018.

2. Panitia
Panitia kegiatan pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 adalah
guru/staf pada sekolah penyelenggara pelatihan K-13/sekolah

- 25 -
sasaran pelatihan K-13 yang tidak menjadi peserta pelatihan
kurikulum 2013.
Kepala sekolah pada sekolah penyelenggara pelatihan K-13
dapat merangkap sebagai ketua panitia. Guru sekolah
penyelenggara pelatihan K-13 dapat merangkap sebagai
bendahara pada kegiatan pelatihan K-13.

F. Peserta
Peserta pelatihan kurikulum 2013 tahun 2018 adalah guru dan
tenaga kependidikan pada sekolah yang belum melaksanakan
kurikulum 2013 dan belum pernah mengikuti pelatihan kurikulum
2013 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud sesuai dengan jumlah
sasaran pelatihan kurikulum 2013 yaitu sebanyak 78.891 sekolah
di seluruh Indonesia.

G. Jadwal Pelatihan Kurikulum 2013


1. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Guru
Berikut adalah alternatif jadwal pelatihan K-13 tahun 2018 pada
Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Ditjen GTK dan sekolah
penyelenggara pelatihan dengan pola 52 JP.
a. Jadwal pelatihan K-13 selama enam (6) hari
Hari ke- Hari ke- Waktu Hari ke-
No. Waktu Waktu
1 2 3 4 5 6
1. 07.00 – 07.45 Registrasi 08.00 – 08.45 B1 B2.c B3 07.30 – 08.15 B4.a C3
2. 07.45 – 08.30 C2 08.45 – 09.30 B1 B2.c B4.a 08.15 – 09.00 B4.a C4
3. 08.30 – 09.15 C1 09.30 – 10.15 B1 B2.d B4.a 09.00 – 09.45 B4.a
Coffee Break Coffee
4. 09.15 – 10.00 A1 10.15 – 10.30 09.45 – 10.00
Break
Coffee
5. 10.00 – 10.15 10.30 – 11.15 B2.a B2.d B4.a 10.00 – 10.45 B4.b
Break
6. 10.15 – 11.00 A1 11.15 – 12.00 B2.a B2.d B4.a 10.45 – 11.30 B4.b
7. 11.00 – 11.45 A2 12.00 – 13.00 Ishoma 11.30 – 12.15 Ishoma
8. 11.45 – 12.30 A2 13.00 – 13.45 B2.a B3 B4.a 12.15 – 13.00
9. 12.30 – 13.30 ISHOMA 13.45 – 14.30 B2.b B3 B4.a 13.00 – 13.45 B5
10. 13.30 – 14.15 A3 14.30 – 15.15 B2.b B3 B4.a 13.45 – 14.30 B5
Coffee Break/Shalat
11. 14.15 – 15.00 A3 15.15 – 15.45 14.30 – 15.15 B5
Ashar
12. 15.00 – 15.45 A4 15.45 – 16.30 B2.b B3 B4.a 15.15– 16.00 B5
Coffee 16.00 – 16.30 Coffee
Break/ Break/
13. 15.45 – 16.15 16.30 – 17.15 B2.c B3 B4.a
Shalat Shalat
Ashar Ashar
14. 16.15 – 17.00 A4 16.30 – 17.15 B5

- 26 -
b. Jadwal pelatihan K-13 selama lima (5) hari
Hari ke- Waktu Hari ke-
No. Waktu Waktu
1 2 3 4 5
1. 07.00 – 07.45 Registrasi 07.00 – 07.45 B1 B2.c B4.a 07.00 – 07.45 B4.b
C2 2. 07.45 – 08.30 07.45 – 08.30 B1 B2.c B4.a 07.45 – 08.30 B4.b
3. 08.30 – 09.15 C1 08.30 – 09.15 B1 B2.c B4.a 08.30 – 09.15 B5
4. 09.15 – 10.00 A1 09.15 – 10.00 B2.a B2.d B4.a 09.15 – 10.00 B5
Coffee
5. 10.00 – 10.15 10.00 – 10.15 Coffee Break 10.00 – 10.15
Break
6. 10.15 – 11.00 A1 10.15 – 11.00 B2.a B2.d B4.a 10.15 – 11.00 B5
7. 11.00 – 11.45 A2 11.00 – 11.45 B2.a B2.d B4.a 11.00 – 11.45 B5
8. 11.45 – 12.30 A2 11.45 – 12.30 B2.b B3 B4.a 11.45 – 13.30 Ishoma
9. 12.30 – 13.30 Ishoma 12.30 – 13.30 Ishoma 13.30 – 14.15 B5
10. 13.30 – 14.15 A3 13.30 – 14.15 B2.b B3 B4.a 14.15 – 15.00 C3
11. 14.15 – 15.00 A3 14.15 – 15.00 B2.b B3 B4.a 15.00 – 15.45 C4
12. 15.00 – 15.45 A4 15.00 – 15.45 B3 B4.a
Coffee Coffee
Break/ Break/
13. 15.45 – 16.15 15.45 – 16.15
Shalat Shalat
Ashar Ashar
14. 16.15 – 17.00 A4 16.15 – 17.00 B3 B4.a
15. 17.00 – 17.45 B3 B4.a

Untuk jadwal pelatihan K-13 dengan sistem block maupun


dengan sistem pertemuan mingguan hanya dapat dilakukan di
sekolah penyelenggara pelatihan K-13 yang ditunjuk.

2. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Kepala Sekolah


Berikut adalah jadwal pelatihan K-13 tahun 2018 di pusat
belajar dengan mengacu pada struktur program Pelatihan
Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah.
a. Jadwal Pelatihan Kurikulum 2013 di Kecamatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu
Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
07.30 - 08.15 A2c B1a B1a B2 B2
08.15 - 09.00 C1 A2c B1a B1a B2 B2
09.00 - 09.45 C2 B1a B1a B1a B2 B2
09.45 - 10.00 A1 B1a B1a B1a B2 B2
10.00 - 10.45 Istirahat
10.45 - 11.30 A1 B1a B1a B1b B2 B2
11.30 - 12.15 A2a B1a B1a B1b B2 B2
12.15 - 13.15 Istirahat
13.15 - 14.00 A2a B1a B1a B1b B2
14.00 - 14.45 A2b B1a B1a B1b B2 C3
14.45 - 15.30 Istirahat
15.30 - 16.15 A2b B1a B1a B1b B2 C4
16.15 - 17.00
17.00 - 17.45
19.00 - 19.45 Istirahat
19.45 - 20.30
20.30 - 21.15

- 27 -
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 16.15 tanpa menyediakan
penginapan

b. Jadwal Pelatihan Kurikulum 2013 di Kota/Kabupaten


Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu
Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
07.30 - 08.15 A2c B1a B1a B2 B2
08.15 - 09.00 C1 A2c B1a B1a B2 B2
09.00 - 09.45 C2 B1a B1a B1a B2 B2
09.45 - 10.00 A1 B1a B1a B1a B2 B2
10.00 - 10.45 Istirahat
10.45 - 11.30 A1 B1a B1a B1b B2 B2
11.30 - 12.15 A2a B1a B1a B1b B2 B2
12.15 - 13.15 Istirahat
13.15 - 14.00 A2a B1a B1a B1b B2
14.00 - 14.45 A2b B1a B1a B1b B2 C3
14.45 - 15.30 Istirahat
15.30 - 16.15 A2b B1a B1a B1b B2 C4
16.15 - 17.00
17.00 - 17.45
19.00 - 19.45 Istirahat
19.45 - 20.30
20.30 - 21.15
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 16.15 tanpa menyediakan
penginapan

c. Jadwal pelatihan Kurikulum 2013 di provinsi


Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu
Jam Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
08.00 - 08.45 A2c B1a B1b B2
08.45 - 09.30 A2c B1a B2 B2
09.30 - 10.15 B1a B1a B2 B2
10.15 - 10.30 Istirahat
Check B1a
10.30 - 11.15 B1a B2 C3
In
Check B1a
11.15 - 12.00 B1a B2 C4
In
12.00 - 13.30 Istirahat
13.30 - 14.15 C1 B1a B1a B2
14.15 - 15.00 C2 B1a B1a B2
15.00 - 15.15 Istirahat
15.15 - 16.00 A1 B1a B1a B2
16.00 - 16.45 A1 B1a B1a B2
16.45 - 17.30 A2a B1a B1b B2
17.30 - 19.00 Istirahat
19.00 - 19.45 A2a B1a B1b B2
19.45 - 20.30 A2b B1a B1b B2

20.30 - 21.15 A2b B1a B1b B2

- 28 -
*Pelatihan dilaksanakan hingga pukul 19.15 dengan
menyediakan penginapan

Keterangan:
A1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013
A2. Kecakapan Abad 21
A2a. Penguatan Pendidikan Karakter
A2b. Literasi dalam Pembelajaran
A2c. Kompetensi (USBN dan HOTS)
B1a. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013: Prinsip
Penyusunan Kurikulum 2013
B1b. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan Strategi Penyusunan Kurikulum 2013
B2. Pengembangan fungsi supervisi akademik dalam
Implementasi Kurikulum 2013
C1. Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan
C2. Tes Awal
C3. Tes Akhir
C4. Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan

3. Jadwal Pelatihan K-13 Bagi Pengawas Sekolah


Berikut adalah contoh jadwal pelatihan K-13 bagi pengawas
sekolah tahun 2018 dengan pola 52 JP mengacu pada struktur
program Pelatihan Kurikulum 2013 bagi Pengawas Sekolah.

NO WAKTU HARI-1 HARI-2 HARI-3 HARI-4 HARI-5 HARI-6

1 08.00 - 08.45 A.2b B.1.b B.1.e B.2.a C.2

2 08-45 - 09.30 A.2b B.1.c B.1.e B.2.b C.3

3 09.30 - 10.15 A.2c B.1.c B.1.e B.2.b

10.15 - 10.30 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

4 10.30 - 11.15 A.2c B.1.c B.1.e B.2.b

5 11.15 - 12.00 B.1.a B.1.c B.1.e B.2.b

12.00 - 13.30 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

6 13.30 - 14.15 C.3 B.1.a B.1.c B.1.e B.2.b

7 14.15 - 15.00 C.2 B.1.a B.1.c B.2.a B.2.b

15.00 - 15.30 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

8 15.30 - 16.15 A.1 B.1.a B.1.d B.2.a B.2.b

9 16.15 - 17.00 A.1 B.1.b B.1.d B.2.a B.2.b

17.00 - 19.30 Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat Istirahat

10 19.30 - 20.15 A.2a B.1.b B.1.d B.2.a C.1

11 20.15 - 21.00 A.2a B.1.b B.1.d B.2.a C.1

- 29 -
Keterangan:
A1. Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum 2013
A2. Kecakapan Abad 21
A2a. Penguatan Pendidikan Karakter
A2b. Literasi dalam Pembelajaran
A2c. Kompetensi (USBN dan HOTS)
B1a. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan Dokumen 1 (KTSP)
B1b. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan Silabus
B1c. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013:
Pengembangan RPP
B1d. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013: Proses
Pembelajaran
B1e. Manajemen Implementasi Kurikulum 2013: Penilaian
B2a. Supervisi: Manajerial
B2b. Supervisi: Akademik
C1. Rencana Tindak Lanjut
C2. Tes Awal dan Tes Akhir
C3. Pembukaan dan Penutupan

H. Penilaian Peserta
Penilaian peserta pelatihan K-13, baik di sekolah penyelenggara
pelatihan K-13 maupun UPT penyelenggara pelatihan K-13
bertujuan untuk memberikan gambaran yang obyektif tentang
pencapaian hasil belajar peserta diklat.

Hasil penilaian tersebut untuk mengetahui keberhasilan


penyelenggaraan diklat dalam mencapai tujuan dan sasarannya,
serta sebagai tindak lanjut penyempurnaan pelatihan selanjutnya.

Penilaian peserta pada pelatihan K-13 terdiri dari komponen-


komponen berikut:

1. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan untuk mengetahui sikap peserta
pada aspek kerjasama, disiplin, tanggungjawab, dan keaktifan.
Sikap-sikap tersebut dapat diamati pada saat menerima materi,
melaksanakan tugas individu dan kelompok, mengemukakan
pendapat dan bertanya jawab, serta saat berinteraksi dengan
fasilitator dan peserta lain.

- 30 -
Penilaian aspek sikap dilakukan mulai awal sampai akhir kegiatan
secara terus menerus yang dilakukan oleh fasilitator pada setiap
materi. Namun, untuk nilai akhir aspek sikap ditentukan di hari
terakhir atau menjelang kegiatan berakhir yang merupakan
kesimpulan fasilitator terhadap sikap peserta selama kegiatan dari
awal sampai akhir berlangsung. Hasil penilaian sikap dituangkan
dalam format Lembar Penilaian Sikap.

2. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui
kemampuan peserta dalam mendemonstrasikan pemahaman
dan penerapan pengetahuan yang diperoleh serta keterampilan
yang mendukung kompetensi dan indikator. Penilaian
keterampilan menggunakan pendekatan penilaian autentik
mencakup bentuk tes dan nontest. Penilaian aspek keterampilan
dilakukan pada saat pembelajaran melalui penugasan individu
dan/atau kelompok oleh fasilitator. Komponen yang dinilai
dapat berupa hasil Lembar Kerja dan/atau hasil praktik sesuai
dengan kebutuhan. Hasil penilaian keterampilan dituangkan
dalam format Lembar Penilaian Keterampilan.

3. Tes Akhir (TA)


Tes akhir dilakukan oleh peserta pada akhir kegiatan moda tatap
muka. Peserta yang dapat mengikuti tes akhir adalah peserta
yang memenuhi minimal kehadiran 90% dan mengerjakan
tugas-tugas yang telah diberikan.

Selanjutnya, Nilai Akhir (NA) peserta Program PKB


implementasi K-13 diperoleh dengan formula sebagai berikut:

NA = [{(NS x40%)+(NK x60%)}x60%] + [TAx 40%]

Keterangan:
NA : Nilai Akhir
NS : Nilai Sikap
NK : Nilai Keterampilan

- 31 -
TA : Tes Akhir (nilai pengetahuan)
Berikut adalah kategori predikat yang diterima peserta pelatihan
K-13.
Angka Predikat
> 90 – 100 Amat Baik
> 80 – 90 Baik
> 70 – 80 Cukup
> 60 – 70 Sedang
< 60 Kurang

Peserta pelatihan Kurikulum 2013 diharapkan mendapatkan


predikat minimal baik, karena mereka nantinya akan
mendiseminasikan hasil pelatihan K-13 kepada guru-guru yang
lain di sekolahnya.

- 32 -
BAB IV
Penjaminan Mutu

Penjaminan mutu pelatihan K-13 mencakup semua upaya yang


dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program agar dapat
terlaksana sesuai ketentuan, tepat sasaran dan tepat waktu.

A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengendalian program merupakan kegiatan
strategis yang perlu mendapatkan perhatian melalui monitoring
dan evaluasi. Untuk mengidentifikasi permasalahan maupun
tingkat keberhasilan program pelatihan K-13, dilakukan
pengendalian program meliputi perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan pelaporan. UPT dan sekolah penyelenggara
pelatihan K-13 bertanggungjawab dalam pengendalian pelatihan
K-13, sesuai dengan mapel atau program keahlian yang menjadi
tanggungjawabnya.

B. Pendampingan
Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah sasaran
Pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun 2018/2019 dilakukan
oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. Hal ini dilakukan
agar hasil pelatihan Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di
sekolah inti oleh peserta pelatihan dapat dilaksanakan di
sekolah masing-masing sesuai dengan ketentuan pelaksanaan
Kurikulum 2013 memungkinkan dilakukannya perbaikan dan
peningkatan mutu hasil pelatihan baik dari sisi substansi dan
layanan (materi dan metodenya).

C. Monitoring dan Evaluasi Program


Monitoring dan evaluasi program pelatihan K-13 perlu dilakukan
sebagai bagian dari penjaminan mutu program secara

- 33 -
menyeluruh. Laporan hasil monitoring dan evaluasi program
merupakan bahan masukan kepada semua pemangku
kepentingan pendidikan. Hasil evaluasi program ini akan
digunakan sebagai bahan kebijakan untuk penyempurnaan dan
pengembangan program selanjutnya.

Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi program


dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Monitoring dan evaluasi pelatihan K-13 mengacu pada
cakupan pengendalian seperti tersebut di atas, yang
meliputi monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, ketercapaian tujuan
program, dan pelaporan hasil.
2. Instrumen monitoring dan evaluasi program yang
digunakan disusun oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dalam hal ini Ditjen GTK dalam bentuk
angket, lembar pengamatan, atau pedoman wawancara.
3. Sasaran pemantauan meliputi; (1) Penyelenggara Program,
termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2)
Fasilitator (Narasumber Nasional, Instruktur Kurikulum),
dan (3) peserta. Jumlah responden disesuaikan dengan
kebutuhan dengan berprinsip pada keterwakilan sasaran
pemantauan di seluruh tempat pelaksanaan program.
4. Pelaksana monitoring dan evaluasi program terdiri dari
unsur Ditjen GTK, Dinas Pendidikan dan UPT.
5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dilakukan
minimal 1 kali selama pelaksanaan kegiatan.
6. Sumber dana pemantauan dibebankan pada DIPA masing-
masing Ditjen GTK, Dinas Pendidikan dan UPT.
7. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing
pelaksana atau petugas pemantau.
8. Teknis pelaksanaan dan perangkat monitoring dan evaluasi

- 34 -
disajikan dalam pedoman tersendiri.

D. Pelaporan
Pelaporan kegiatan pelatihan K-13 dilakukan oleh sekolah dan
UPT penyelenggara pelatihan K-13, yang mencakup Laporan
kegiatan pelatihan K-13 secara menyeluruh dilengkapi
dokumen pendukung.

- 35 -
BAB V
Standar Penyelenggaraan

A. Standar Penyelenggara
Penyelenggara Program Pelatihan K-13 adalah Sekolah Penyelenggara
Pelatihan K-13 yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan sesuai
kewenangannya melalui fasilitasi Direktorat Pembinaan Guru Dikdas,
Direktorat Pembinaan Guru Dikmen dan Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta UPT di lingkungan
Ditjen GTK, yaitu PPPPTK dan LPPPTK KPTK.

B. Standar Fasilitator
Fasilitator pelatihan K-13 terdiri dari Narasumber Nasional (NN),
Instruktur Provinsi (IN), dan Instruktur Kab/Kota (IK).

1. Narasumber Nasional (NN) adalah Instruktur Kurikulum 2013 tingkat


pusat, provinsi, tim manajemen Direktorat PSD/PSMP/PSMA/PSMK,
Puskurbuk, Puspendik, LPTK, PPPTK, dan LPMP yang sudah
mengikuti Bimtek Penyegaran Narasumber Nasional pada tahun 2017
serta widyaiswara yang sudah mengikuti Penyegaran Kurikulum
2013 pada tahun 2018.
2. Instruktur Provinsi (IP) adalah widyaiswara P4TK, widyaiswara LPMP,
pengawas, kepala sekolah, dan guru yang sudah mengikuti Bimtek
Penyegaran Instruktur Provinsi pada tahun 2017.
3. Instruktur Kabupaten/Kota (IK) adalah widyaiswara P4TK,
widyaiswara LPMP, pengawas, kepalas sekolah, dan guru yang sudah
mengikuti Bimtek Penyegaran Instruktur Kabupaten/Kota pada
tahun 2017.

Secara khusus Fasilitator pelatihan K-13 untuk Kepala Sekolah terdiri


dari Tim Pengembang Kurikulum 2013, Narasumber Nasional dan
Instruktur.
1. Tim Pengembang Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah tahun 2018
adalah tim penyusun bahan pelatihan Kurikulum 2013 bagi Kepala
Sekolah.
2. Narasumber Nasional adalah widyaiswara PPPPTK dan LPMP yang
sudah mengikuti ToT Narasumber Nasional Kurikulum 2013 bagi
Kepala Sekolah Tahun 2018 dan dilatih oleh Tim Pengembang
Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah.
-37-

3. Instruktur:
a. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah yang pernah menjadi sasaran Pelatihan Kurikulum 2013
tahun 2016/2017 dan telah mengikuti Pelatihan Instruktur
Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah tahun 2018.
b. Instruktur yang berasal dari unsur Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah yang telah menjadi Instruktur pada Pelatihan Kurikulum
2013 tahun 2016/2017 dan telah mengikuti Penyegaran Instruktur
Kurikulum 2013 bagi Kepala Sekolah tahun 2018.

Sedangkan Fasilitator pelatihan Kurikulum 2013 untuk Pengawas


Sekolah adalah Tim Pengembang Kurikulum 2013 bagi Pengawas Sekolah
tahun 2018.

C. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan
Pengaturan kelas/rombongan belajar pelatihan K-13 diatur sebagai
berikut.

a. Jumlah Peserta : maksimal 40 orang per kelas


b. Jumlah Fasilitator : 2 orang instruktur kurikulum per kelas*) team
teaching
c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas
d. Materi Ajar : Modul cetak, lembar kerja, softcopy bahan
tayang
e. Alat Pembelajaran : Laptop, LCD, Audio system
f. Bahan pembelajaran : sesuai dengan kebutuhan dan/atau skenario
yang ditetapkan

*) Keterangan:
Penetapan jumlah fasilitator sebanyak 2 orang secara team teaching
dilandasi oleh pertimbangan sebagai berikut:
a. Karakteristik pendidikan orang dewasa (andragogi) pada prinsipnya
diarahkan pada pengembangan pemahaman, pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki peserta sehingga pola pembelajaran
dirancang melalui berbagai aktivitas diskusi, kerja kelompok, dan
presentasi, dan tidak didominasi oleh pemberian ceramah dan
informasi.
b. Mengingat kegiatan diskusi dan terutama kerja kelompok dilakukan
secara bersamaan (paralel) maka fasilitasi dari fasilitator juga

-37-
-38-

dilakukan secara paralel. Oleh karenanya, kehadiran 2 (dua) orang


fasilitator dalam satu kelas sangat diperlukan.
c. Pertimbangan lainnya adalah jumlah peserta sebanyak 40 orang
membutuhkan penanganan dan metode pembelajaran yang lebih
variatif sehingga kehadiran 2 orang fasilitator memungkinkan hal
tersebut dilakukan.
d. Dalam pelaksanaannya, 2 orang fasilitator bekerja sama dalam
bentuk team teaching, dimana satu fasilitator dengan fasilitator lain
secara bersama-sama mengelola pembelajaran, baik dalam fasilitasi
pelaksanaan diskusi, kerja kelompok, praktik, simulasi, dan
presentasi, maupun dalam memberikan penguatan. Dalam hal
fasilitator yang satu memberikan informasi atau penguatan maka
fasilitator yang lain akan bertindak sebagai observer untuk
mengamati kegiatan peserta.

Apabila kondisi di suatu daerah tidak memungkinkan dengan jumlah


peserta sebagaimana disebutkan di atas, dan pengajaran bertim (team
teaching), maka dapat dilakukan oleh seorang fasilitator yang mampu
mengendalikan kelas dalam pelatihan (mumpuni).

D. Standar Sarana dan Prasarana


1. Standar Sarana
Secara umum sarana berupa alat dan bahan yang digunakan dalam
pelatihan K-13 meliputi:
a. Pedoman pelatihan K-13
b. Materi Implementasi K-13
c. Soal tes awal dan tes akhir,
d. Laptop atau Notebook,
e. LCD Projector,
f. Sound system sesuai dengan kebutuhan, dan
g. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi yang disajikan.

2. Standar Prasarana
Prasarana yang diperlukan untuk pelatihan K-13 adalah yang
memenuhi standar:
a. ruang kelas dilengkapi dengan meja dan kursi yang mampu
menampung 40 orang peserta;
b. memiliki daya listrik yang mencukupi.

-38-
-39-

E. Standar Penilaian
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, akan dilakukan
penilaian kepada semua peserta pelatihan K-13. Standar penilaian
meliputi jenis dan instrumen penilaian, serta predikat nilai akhir yang
mengacu pada penilaian peserta yang tertuang dalam Bab III.

F. Standar Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan adalah
menggunakan pola 52 JP @45 menit, yang dilaksanakan selama lima (5)
atau enam (6) hari, atau menggunakan sistem block atau pertemuan
mingguan sesuai dengan kebutuhan.

G. Standar Sertifikat
Peserta yang telah mengikuti Pelatihan K-13 akan mendapatkan sertifikat.
Sertifikat Pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga kependidikan yang
diselenggarakan oleh sekolah penyelenggara/inti ditandatangani oleh
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya. Sedangkan pelatihan K-13 bagi guru dan tenaga
kependidikan yang diselenggarakan oleh UPT di lingkungan Ditjen GTK,
sertifikat ditandatangani oleh Kepala PPPPTK/LPPPTK KPTK.

SEKRETARIS JENDERAL,

DIDIK SUHARDI

Telah diperiksa dan disetujui oleh:


Kepala Biro Sekretaris Direktur Direktur Direktur
Hukor Ditjen. PG Dikdas PG Dikmen PTK
GTK Dikdasmen

-39-

Anda mungkin juga menyukai