Anda di halaman 1dari 75

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 57955141, Laman www.gtk.kemdikbud.go.id

SALINAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


NOMOR 4980/B/HK/04.01/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 16


Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan
Guru Penggerak, perlu disusun petunjuk teknis
pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak;
b. bahwa Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 1302/B/PD.00.02/2022 tentang
Pedoman Pendidikan Guru Penggerak sebagaimana
telah diubah dengan Keputusan Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
1846/B/PD.00.02/2022 tentang Perubahan atas
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 1302/B/PD.00.02/2022 tentang
Pedoman Pendidikan Guru Penggerak belum
mengakomodasi kebijakan baru dalam pelaksanaan
Pendidikan Guru Penggerak, sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pendidikan Guru Penggerak;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru


dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058);
-2-

3. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 28 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 963);
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan
Guru Penggerak (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 608);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PENDIDIKAN GURU PENGGERAK.

Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud
dengan:
1. Pendidikan Guru Penggerak yang selanjutnya disingkat
PGP adalah program pengembangan profesi melalui
pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada
kepemimpinan pembelajaran.
2. Guru Penggerak adalah guru yang telah mengikuti PGP
dan memiliki sertifikat guru penggerak.
3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan
tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
4. Instruktur adalah pengajar yang memberikan
pengayaan materi bagi peserta PGP.
5. Fasilitator adalah pengajar yang memfasilitasi proses
pembelajaran pada program PGP.
6. Pengajar Praktik adalah pengajar yang bertugas
memberikan pendampingan individu dan
pendampingan kelompok peserta PGP di satuan
pendidikan.
7. Asesor adalah orang yang bertugas untuk melakukan
seleksi dalam proses rekrutmen Instruktur, Fasilitator,
Pengajar Praktik, dan calon Guru Penggerak.
8. Program Sekolah Penggerak yang selanjutnya disingkat
PSP adalah program transformasi satuan pendidikan
agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta
didik secara holistik untuk mewujudkan profil pelajar
pancasila, yang diawali dengan adanya penguatan
sumber daya manusia dalam bentuk pelatihan dan
pendampingan di satuan pendidikan.
9. Kementerian adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan.
-3-

10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang pendidikan.
11. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
yang selanjutnya disebut Ditjen GTK adalah Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang
membidangi pembinaan guru, tenaga kependidikan,
dan pendidik lainnya.
12. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang
membidangi pembinaan guru, tenaga kependidikan,
dan pendidik lainnya.
13. Unit Pelaksana Teknis, yang selanjutnya disingkat UPT
adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen GTK.

Pasal 2
Petunjuk Teknis Pelaksanaan PGP ini disusun sebagai
acuan bagi:
a. Ditjen GTK;
b. UPT;
c. Dinas pendidikan provinsi, kabupaten, kota;
d. satuan pendidikan;
e. guru dan tenaga kependidikan; dan
f. para pemangku kepentingan yang terkait dalam
penyelenggaraan PGP.

Pasal 3
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pelaksanaan PGP meliputi:
a. Pendahuluan;
b. Kerangka PGP;
c. PGP Reguler;
d. PGP Daerah Khusus;
e. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL);
f. Sertifikat PGP;
g. Penjaminan Mutu; dan
h. Pendanaan dan Pelaporan;

Pasal 4
Petunjuk Teknis Pelaksanaan PGP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal
ini.

Pasal 5
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini berlaku:
a. sertifikat PGP yang telah diterbitkan sebelum adanya
Peraturan Direktur Jenderal ini tetap sah dan diakui;
b. pelaksanaan PGP Angkatan 4 (empat) sampai dengan
Angkatan 7 (tujuh) tetap berjalan sampai dengan
berakhirnya jangka waktu pembelajaran PGP
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Nomor 1846/B/PD.00.02/2022
tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
1302/B/PD.00.02/2022 tentang Pedoman Pendidikan
Guru Penggerak;
-4-

c. pelaksanaan PGP Angkatan 8 (delapan) dan seterusnya


menyesuaikan dengan Peraturan Direktur Jenderal ini;
d. Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan GTK Nomor 3030/B/GT/2020 tentang
Petunjuk Teknis Seleksi Calon Peserta Pendidikan Guru
Penggerak, Keputusan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Nomor 1846/B/PD.00.02/2022
tentang Pedoman Pendidikan Guru Penggerak
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor
1302/B/PD.00.02/2022 tentang Perubahan atas
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor 1846/B/PD.00.02/2022 tentang
Pedoman Pendidikan Guru Penggerak dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 6
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 12 Agustus 2022

DIREKTUR JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

TTD.

IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Nunuk Suryani
NIP. 196611081990032001
-1-

SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
NOMOR 4980/B/HK/04.01/2022
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN


PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun


2020-2024, salah satu visi Pemerintah adalah berfokus pada pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kualitas pendidikan dan
manajemen talenta. Visi tersebut terkait langsung dengan tugas Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) sebagai
penyelenggara urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Untuk mewujudkan peningkatan kualitas
pendidikan dan manajemen talenta, Kemendikbud mengembangkan
rangkaian kebijakan Merdeka Belajar mulai tahun 2019. Kebijakan ini
dicetuskan sebagai langkah awal melakukan transformasi di bidang
pendidikan. Tujuan program ini adalah mengubah pola pikir publik dan
pemangku kepentingan pendidikan untuk menjadi komunitas penggerak
pendidikan yang memiliki filosofi ‘Merdeka Belajar’. Filosofi ‘Merdeka Belajar
disarikan dari asas penciptaan manusia yang merdeka memilih jalan
hidupnya dengan bekal akal, hati, dan raga sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Kuasa. Dengan demikian, merdeka belajar dimaknai kemerdekaan
belajar yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar
senyaman mungkin dalam suasana bahagia tanpa adanya rasa tertekan.
PGP merupakan implementasi kebijakan Merdeka Belajar episode kelima
untuk mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan. Program PGP
ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada guru menjadi pemimpin
pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik dan
aktif mengembangkan pendidik lainnya dalam mengimplementasikan
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila. Pemimpin pembelajaran tersebut diproyeksikan untuk
menjadi kepala sekolah, pengawas sekolah, dan penugasan lain di bidang
pendidikan.
Pelaksanaan PGP telah dimulai pada tahun 2020 melalui moda dalam
jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Sekitar 70% proses PGP dilakukan
secara daring dan 30% dilakukan secara luring. Proses PGP secara daring
dilakukan untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Namun
demikian, tidak seluruh peserta di wilayah kabupaten/kota dapat mengakses
pembelajaran secara daring dikarenakan memiliki keterbatasan akses
komunikasi, infrastruktur, dan geografis. Terhadap kondisi ini diperlukan
strategi tambahan untuk melaksanakan PGP di Daerah Khusus (PGP Dasus)
yang dilakukan secara luring.
PGP Dasus dilaksanakan pada daerah khusus berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pedoman
-2-

Penetapan Daerah Khusus dalam Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan


Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2020
tentang Pedoman Penetapan Daerah Khusus dalam Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Nasional. Selain kondisi keterbatasan akses komunikasi,
infrastruktur, dan geografis, kondisi keamanan yang tidak stabil di beberapa
daerah khusus di Indonesia juga menjadi salah satu tantangan dalam
pelaksanaan PGP. Terhadap kondisi ini dilakukan pengembangan desain PGP
untuk daerah khusus melalui metode luring dengan waktu yang lebih singkat
dan secara berkelanjutan. Desain ini disebut PGP Dasus model intensif. PGP
Dasus model intensif diselenggarakan di salah satu kabupaten/kota terdekat
dengan kondisi keamanan yang lebih stabil. Dengan adanya PGP Dasus yang
didalamnya terdapat PGP Dasus model intensif, diharapkan PGP dapat
dijalankan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia sehingga semakin banyak
guru yang berpotensi untuk menjadi pemimpin pembelajaran dapat
mengikuti PGP.
Selain itu, dalam rangka memberi kesempatan bagi guru yang berperan
sebagai pelatih ahli/fasilitator pada PSP, Pengajar Praktik pada PGP dan
kepala sekolah yang ditetapkan sebagai pelaksana PSP untuk mendapatkan
sertifikat Guru Penggerak, PGP dapat dilaksanakan melalui RPL dengan
memberikan pengurangan beban belajar.
Petunjuk Teknis ini disusun untuk mendukung dan menjamin tercapainya
tujuan PGP agar pelaksanaan PGP berjalan lancar secara efisien dan efektif.
-3-

BAB II
KERANGKA PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

PGP dilaksanakan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada


kepemimpinan pembelajaran agar mampu mendorong tumbuh kembang
peserta didik secara holistik dan aktif, serta proaktif dalam mengembangkan
pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat
kepada peserta didik, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem
pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Profil pelajar
pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.
PGP bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran
dan pedagogik kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas
belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi
pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan bahagia
kepada peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya. Rasa nyaman
dan bahagia peserta didik ditunjukkan melalui sikap dan emosi positif
terhadap sekolah, bersikap positif terhadap proses pembelajaran, merasa
senang mengikuti kegiatan di sekolah, terbebas dari perasaan cemas,
terbebas dari keluhan kondisi fisik sekolah, dan tidak memiliki masalah
sosial di sekolahnya.
Selain itu, pembelajaran dalam program ini juga bertujuan agar guru dapat
mengimplementasikan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik sehingga proses pembelajaran lebih berpihak
pada peserta didik. Guru yang telah mengikuti PGP ini juga diharapkan
menjadi guru yang dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada di sekitar
sekolah, berkolaborasi dengan setiap elemen sekolah, termasuk sesama
rekan guru, orang tua/wali peserta didik, serta komunitas yang memiliki
aspirasi yang sama untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada
peserta didik.
Kemampuan menggerakkan komunitas belajar merupakan kemampuan guru
dalam memotivasi dan terlibat aktif bersama anggota komunitasnya untuk
bersikap reflektif, kolaboratif, dan berbagi pengetahuan yang mereka miliki
serta saling belajar dalam rangka mencapai tujuan bersama. Komunitas
belajar guru di antaranya adalah Pusat Kegiatan Gugus (PKG), Kelompok
Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah
Guru Bimbingan Konseling (MGBK) serta komunitas praktisi (Community of
Practice) lainnya baik di dalam maupun di luar sekolah dalam wilayah yang
sama. Secara komprehensif kerangka program PGP, meliputi desain, tujuan,
manfaat, prinsip, sasaran, dan penyelenggaraan.

A. Desain Program
PGP didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif
berbasis lapangan dengan menggunakan pendekatan andragogi. Desain
PGP dibedakan menjadi dua jenis yaitu PGP Reguler dan PGP Dasus.
1. PGP Reguler
Kegiatan PGP Reguler dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan learning management system (LMS) serta
pendampingan kelompok melalui lokakarya dan pendampingan
individu. Pembelajaran dalam PGP menerapkan pendekatan
pembelajaran andragogi, pembelajaran berbasis pengalaman,
kolaboratif, dan reflektif sebagaimana dimaksud dalam Gambar 2.1.
-4-

Gambar 2.1 Desain Pendidikan Guru Penggerak Reguler

2. PGP Dasus
PGP Dasus dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran secara
luring yang terdiri atas pembelajaran tatap muka, pembelajaran
mandiri, dan fasilitasi individu. Proporsi kegiatan terdiri atas 70%
(tujuh puluh persen) belajar bersama Fasilitator PGP Dasus secara
tatap muka dan 30% (tiga puluh persen) belajar mandiri di sekolah.
Tahapan dan Proses pembelajaran dalam PGP Dasus sebagaimana
dimaksud dalam Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Desain dan Tahapan PGP Dasus

B. Tujuan
PGP bertujuan agar guru memiliki kompetensi kepemimpinan
pembelajaran dan meningkatkan kompetensi teknis sehingga dapat
menghasilkan profil Guru Penggerak yang mampu:
1. merencanakan, melaksanakan, menilai, dan merefleksikan
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik saat ini dan
-5-

di masa depan dengan berbasis data;


2. berkolaborasi dengan orang tua/wali peserta didik, rekan sejawat,
dan komunitas untuk mengembangkan visi dan program satuan
pendidikan;
3. mengembangkan kompetensi secara mandiri dan terus-menerus
berdasarkan hasil refleksinya terhadap praktik pembelajaran; dan
4. menumbuhkembangkan ekosistem pembelajar melalui olah rasa,
olah karsa, olah raga, dan olah pikir bersama dengan rekan sejawat
dan komunitas secara sukarela dan kolegial.

C. Manfaat
Manfaat PGP meliputi:
1. terbangunnya rasa nyaman dan bahagia peserta didik di
lingkungan sekolah;
2. meningkatnya sikap positif peserta didik terhadap proses
pembelajaran yang bermuara pada peningkatan hasil belajar;
3. berkembangnya potensi setiap peserta didik sesuai dengan
kekuatan, minat, dan bakatnya;
4. diterapkannya pembelajaran aktif oleh guru di lingkungan
sekolahnya dan lingkungan sekitar sebagai dampak bergeraknya
komunitas guru secara berkelanjutan;
5. bergeraknya komunitas belajar secara berkelanjutan sebagai
tempat diskusi dan simulasi agar guru dapat menerapkan
pembelajaran aktif yang sesuai dengan potensi dan tahap
perkembangan peserta didik;
6. terwujudnya lingkungan fisik dan budaya sekolah yang nyaman
dan menyenangkan bagi peserta didik; dan
7. terbukanya kesempatan bagi Guru Penggerak untuk menjadi
kepala sekolah, pengawas sekolah, atau penugasan lain di bidang
pendidikan.

D. Prinsip Pelaksanaan PGP


Prinsip pelaksanaan PGP sebagai berikut.
1. profesional, yaitu semua unsur yang terlibat di dalam PGP harus
memenuhi persyaratan kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan
tugasnya.
2. transparan, yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan PGP
diketahui oleh para pemangku kepentingan. Mulai dari tahap
persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan dilakukan
secara terbuka dan transparan, serta dapat diketahui oleh semua
pihak yang berkepentingan.
3. akuntabel, yaitu pelaksanaan PGP mengacu pada norma, standar,
prosedur, dan kriteria yang terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga proses dan hasil PGP dapat
dipertanggungjawabkan kepada para pemangku kepentingan
pendidikan dan masyarakat umum.
4. terbuka, yaitu semua guru memiliki kesempatan yang sama untuk
mengikuti PGP.
5. kolaboratif, yaitu proses pengembangan program dan
pelaksanaannya bekerja sama dengan berbagai pihak yang
berkepentingan.
6. berkelanjutan, yaitu program yang dikembangkan dilakukan secara
berkesinambungan untuk mendorong Guru Penggerak terlibat aktif
-6-

dalam aktivitas refleksi dan pengembangan profesi diri dan orang


lain dalam komunitasnya.

E. Sasaran Peserta
Sasaran peserta PGP adalah guru dan kepala sekolah pada:
1. Taman Kanak-kanak (TK);
2. Sekolah Dasar (SD);
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP);
4. Sekolah Menengah Atas (SMA);
5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); dan
6. Sekolah Luar Biasa (SLB).
Rencana sasaran PGP tahun 2020-2024 sebanyak 407.400 (empat ratus
tujuh ribu empat ratus) orang dengan rincian sebagaimana tercantum
dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Proyeksi Sasaran Pendidikan Guru Penggerak Tahun 2020-2024
Tahun Angkatan Jumlah Sasaran Akumulasi Sasaran
Program (orang) Program (orang)

2020 Angkatan 1 2.800 2.800

2021 Angkatan 2 2.800 5.600

Angkatan 3 2.800 8.400

Angkatan 4 8.000 16.400

2022 Angkatan 5 8.000 24.400

Angkatan 6 8.000 32.400

Angkatan 7 20.000 52.400

2023 Angkatan 8 20.000 72.400

Angkatan 9 20.000 92.400

Angkatan 10 55.000 147.400

2024 Angkatan 11 55.000 202.400

Angkatan 12 55.000 257.400

Angkatan 13 150.000 407.400

F. Tugas dan Peran Para Pihak yang Terlibat dalam Program PGP
PGP merupakan program prioritas Ditjen GTK yang diselenggarakan
dengan melibatkan UPT, dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota,
dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
atau masyarakat.
Tugas dan peran masing-masing pihak dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Ditjen GTK merupakan unit utama penyelenggara PGP secara
nasional dengan tugas sebagai berikut:
-7-

a. menyusun petunjuk teknis PGP;


b. memetakan wilayah sasaran;
c. menentukan wilayah binaan UPT;
d. melakukan sosialisasi PGP;
e. menyusun dan mengembangkan perangkat pelatihan PGP;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan PGP;
g. melaksanakan penyamaan persepsi tim pengembang;
h. melaksanakan seleksi calon Asesor/tim seleksi calon
Instruktur, calon Fasilitator, calon Pengajar Praktik, dan calon
Guru Penggerak;
i. melaksanakan pembekalan dan sertifikasi calon Asesor/tim
seleksi;
j. melaksanakan pembekalan calon Instruktur;
k. melaksanakan pembekalan calon Fasilitator;
l. melaksanakan pembekalan calon Pengajar Praktik;
m. mengembangkan LMS PGP;
n. melaksanakan pembekalan admin LMS UPT;
o. mengembangkan pola pendampingan dan fasilitasi PGP;
p. mengembangkan sistem penjaminan mutu PGP;
q. melaksanakan penjaminan mutu PGP;
r. menetapkan kelulusan Instruktur, Fasilitator, Pengajar
Praktik, dan Guru Penggerak; dan
s. menerbitkan sertifikat pembekalan Instruktur, sertifikat
pembekalan Fasilitator, sertifikat pembekalan Pengajar
Praktik, dan Sertifikat Guru Penggerak.

2. UPT mempunyai tugas sebagai berikut:


a. mengkoordinasikan persiapan dan pelaksanaan PGP dengan
pihak terkait;
b. melakukan sosialisasi PGP;
c. melaksanakan program PGP sesuai dengan wilayah tugasnya
masing-masing;
d. menyediakan fasilitas pelaksanaan PGP;
e. memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, baik
yang dilaksanakan melalui skema daring maupun luring;
f. mengizinkan dan menugaskan widyaiswara yang telah
ditetapkan sebagai Asesor dalam pelaksanaan PGP;
g. mengizinkan dan menugaskan widyaiswara yang telah
ditetapkan sebagai Fasilitator dalam pelaksanaan PGP;
h. merekomendasikan, mengizinkan, dan menugaskan
widyaiswara yang telah ditetapkan sebagai Fasilitator
pemandu dalam program RPL;
i. menugaskan unsur manajemen sebagai penanggung jawab
program dan/atau koordinator wilayah provinsi/
kabupaten/kota sasaran, widyaiswara sebagai koordinator
Fasilitator, dan pelaksana sebagai panitia (operator SIM, admin
LMS, admin keuangan, dan admin kegiatan);
j. melakukan koordinasi dengan Instruktur, Fasilitator, Pengajar
Praktik, dan Calon Guru Penggerak (CGP) terkait penjadwalan;
k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi PGP;
l. melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak terkait
untuk penugasan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
dalam PGP sebagai CGP, Pengajar Praktik, Fasilitator, atau
Instruktur;
-8-

m. menerbitkan surat keterangan bagi Instruktur, Fasilitator, dan


Pengajar Praktik;
n. menyusun laporan pelaksanaan PGP per akhir tahun anggaran
kepada Ditjen GTK; dan
o. memfasilitasi pengembangan dan pemberdayaan Guru
Penggerak.

3. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan


kewenangannya mempunyai tugas sebagai berikut:
a. memfasilitasi sosialisasi untuk menjaring CGP, calon Asesor,
calon Pengajar Praktik, dan calon Fasilitator PGP;
b. menugaskan CGP untuk mengikuti PGP;
c. melakukan sosialisasi dan memberikan rekomendasi data
pendaftar kepada UPT untuk diikutsertakan dalam seleksi CGP
di daerah khusus;
d. memastikan sekolah tempat tugas CGP memberikan dukungan
kepada CGP sejak mulai pendidikan sampai dengan selesai;
e. merekomendasikan, mengizinkan, dan menugaskan kepala
sekolah dan pengawas sekolah sebagai calon Asesor dan
mengikuti pembekalan;
f. merekomendasikan, mengizinkan, dan menugaskan guru,
kepala sekolah, dan pengawas sekolah sebagai calon Pengajar
Praktik dan mengikuti pembekalan;
g. merekomendasikan, mengizinkan, dan menugaskan pengawas
sekolah sebagai calon Fasilitator dan mengikuti pembekalan;
h. menyelenggarakan PGP sesuai lingkup kewenangannya dan
mengelola bantuan pemerintah program PGP apabila
pelaksanaan melalui bantuan pemerintah;
i. menugaskan guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah
sebagai Pengajar Praktik; kepala sekolah dan pengawas
sekolah sebagai Asesor; serta pengawas sekolah sebagai
Fasilitator;
j. melakukan pemantauan terhadap guru, kepala sekolah, dan
pengawas yang terlibat dalam program PGP di wilayahnya; dan
k. memberdayakan Guru Penggerak, Pengajar Praktik, dan
Fasilitator.

4. Sekolah
Sekolah yang dalam hal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. mengizinkan dan merekomendasikan guru yang bertugas di
sekolah untuk mengikuti seleksi sebagai CGP;
b. mengizinkan dan merekomendasikan guru untuk menjadi
calon Asesor atau calon Pengajar Praktik;
c. mengizinkan dan menugaskan guru sebagai Instruktur;
d. memantau guru yang bertugas sebagai CGP atau Pengajar
Praktik; dan
e. memberikan dukungan kepada CGP sejak mulai pendidikan
sampai dengan selesai.

5. Operator Sistem Informasi Manajemen dan Admin Kelas/LMS


Dalam pelaksanaannya, PGP juga didukung oleh operator sistem
informasi manajemen dan admin kelas/LMS dengan rincian tugas
sebagai berikut:
-9-

a. Operator sistem informasi manajemen: membuat, membuka,


dan menutup kelas PGP pada sistem informasi manajemen
yang diselenggarakan oleh UPT.
b. Admin Kelas/LMS:
1) melakukan pemutakhiran konten modul PGP sesuai
dengan konten terkini;
2) melakukan manajemen kelas dan mengatur kelas
pembelajaran berkoordinasi dengan Instruktur dan/atau
Fasilitator pada learning activity di LMS seperti quiz,
forum, questionnaire, web meeting, dan assignment;
3) membantu peserta, Pengajar Praktik, Fasilitator, dan
Instruktur sehubungan dengan permasalahan teknis
terkait LMS;
4) memantau proses pelaksanaan PGP;
5) mengumpulkan data pemantauan dan evaluasi dari LMS
(termasuk activity logs); dan
6) menjaga pola komunikasi Fasilitator dengan Pengajar dan
Praktik dengan CGP yang difasilitasi dalam sistem.

G. Ketentuan Umum
1. Rekrutmen PGP memberlakukan sistem gugur yaitu apabila calon
peserta PGP atau CGP karena sesuatu hal tidak dapat melanjutkan
proses rekrutmen atau proses PGP maka dinyatakan gugur. Yang
bersangkutan diberi kesempatan untuk mendaftar kembali pada
angkatan berikutnya mulai dari awal.
2. Rekrutmen dan pembekalan bagi Pengajar Praktik, Fasilitator, dan
Instruktur diberlakukan sistem gugur yaitu calon Pengajar Praktik,
calon Fasilitator dan calon Instruktur karena sesuatu hal tidak
dapat melanjutkan proses rekrutmen atau pembekalan maka
dinyatakan gugur. Yang bersangkutan diberi kesempatan untuk
ikut proses pendaftaran dari awal rekrutmen.
3. Tidak dapat melanjutkan/gagal melanjutkan proses seleksi atau
proses pendidikan diantaranya :
a. lalai/atau tertinggal informasi seleksi;
b. tidak lolos pada tahap seleksi tertentu;
c. tidak lulus pembekalan/pendidikan;
d. sakit dalam jangka waktu lama;
e. menjalankan kegiatan pribadi dalam jangka waktu tertentu;
f. diberhentikan/digugurkan karena melanggar komitmen pakta
integritas dalam proses rekrutmen/pendidikan;
g. mutasi ke wilayah kab/kota yang tidak ada sasaran
rekrutmen/pendidikan guru penggerak pada angkatan yang
sama; dan
h. keadaan lain yang menyebabkan tidak dapat melanjutkan
pendidikan.
4. Mutasi ke wilayah kabupaten/kota lain bagi CGP diperbolehkan
dengan catatan, di wilayah kabupaten/kota tempat mutasi sedang
menjadi sasaran pada angkatan yang sama dengan wilayah yang
ditinggalkan. Bila wilayah tempat mutasi tidak menjadi sasaran,
maka CGP dianggap mengundurkan diri/gugur.
- 10 -

BAB III
PENDIDIKAN GURU PENGGERAK REGULER

A. Alur Pelaksanaan
Alur pelaksanaan PGP reguler sebagaimana dimaksud dalam Gambar
3.1.

Gambar 3. 1 Alur Pelaksanaan PGP Reguler

B. Penyelenggaraan
1. PGP pada satu wilayah kabupaten/kota dapat diselenggarakan
dengan skema reguler apabila:
a. jumlah peserta/CGP yang lulus seleksi minimal 9 (sembilan)
orang; dan
b. jumlah Pengajar Praktik minimal 3 (tiga) sehingga rasio
Pengajar Praktik : CGP yaitu 1 : 3. Jumlah CGP yang dapat
didampingi oleh 1 Pengajar Praktik maksimal 8 CGP.
2. Apabila jumlah CGP yang lulus seleksi kurang dari 9 (sembilan)
orang maka penyelenggaraan PGP pada wilayah kabupaten/kota
tersebut ditunda pada angkatan berikutnya atau dialihkan menjadi
PGP Dasus dengan mempertimbangkan karakteristik daerah
tersebut.
3. PGP reguler diselenggarakan oleh UPT dengan kombinasi moda
daring dan luring. Pemberian materi dan fasilitasi oleh Instruktur
dan Fasilitator diselenggarakan dengan moda daring, sedangkan
pendampingan individu dan lokakarya oleh Pengajar Praktik
- 11 -

diselenggarakan dengan moda luring.


4. Ketentuan rombongan belajar bagi PGP Reguler sebagai berikut.
a. Kegiatan pendampingan individu yaitu:
1) jumlah peserta : 3 (tiga) sampai 8 (delapan)
orang.
2) jumlah Pengajar Praktik : 1 (satu) orang.
Setiap pendampingan individu dilaksanakan secara individual
di sekolah tempat tugas CGP dan waktu pendampingan
dilakukan pada rentang 7 (tujuh) sampai dengan 1 (satu) hari
sebelum lokakarya dimulai. UPT penyelenggara melakukan
pemantauan pada saat pendampingan individu berlangsung
secara sampling.
b. Kegiatan pendampingan kelompok (lokakarya) yaitu:
1) Jumlah peserta dan pengajar praktik ditentukan lebih
lanjut pada buku pegangan lokakarya.
2) Jumlah panitia/admin : menyesuaikan dengan
kebutuhan.
Lokakarya diselenggarakan oleh UPT di sekolah, di UPT atau
tempat lain yang memenuhi syarat secara tatap muka/luring,
lokakarya tidak diperkenankan dilaksanakan di hotel.
c. Kegiatan fasilitasi pembelajaran daring yaitu:
1) Jumlah peserta : maksimal 16 (enam belas) orang.
2) Jumlah Fasilitator : 1 (satu) orang.
3) Jumlah panitia/admin : 1 (satu) orang.
d. Kegiatan elaborasi pemahaman yaitu:
1) Jumlah maksimal peserta penyajian materi adalah
sebanyak peserta pada 6 (enam) kelas dengan jumlah
maksimal 16 (enam belas) orang per kelas.
2) Jumlah Instruktur : 1 (satu) orang
3) Jumlah panitia/admin : maksimal 5 (lima) orang
5. Bahan dan media pembelajaran.
Bahan pembelajaran untuk pembekalan calon aktor pendukung
maupun pendidikan CGP merupakan salinan lunak yang meliputi:
a. pedoman;
b. buku pegangan Fasilitator;
c. buku pegangan Pengajar Praktik, yang terdiri dari:
1) buku pendampingan individu;
2) buku pegangan lokakarya;
d. modul;
e. lembar kerja;
f. bahan tayang; dan
g. instrumen evaluasi.
6. Waktu pelaksanaan.
Tabel 3.1
Jam Pelajaran Kegiatan Pembekalan
No Kegiatan Pembekalan Alokasi Waktu Keterangan
(JP)

1 Pembekalan calon 30 JP masing-masing JP


Asesor setara 60 menit

2 Pembekalan calon 32 JP
Instruktur CGP
- 12 -

3 Pembekalan calon 100 JP


Fasilitator

4 Pembekalan calon 120 JP


Pengajar Praktik

5 Pelaksanaan PGP 310 JP masing-masing JP


setara 45 menit.

C. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang digunakan dalam Pelaksanaan PGP
meliputi:
1. Sarana pembelajaran yang digunakan terdiri atas:
a. laptop atau notebook yang terkoneksi internet;
b. LCD projector;
c. sound system sesuai kebutuhan; dan
d. sarana pembelajaran lain sesuai kebutuhan materi
yang disajikan.
2. Prasarana yang digunakan terdiri atas:
a. ruangan yang mampu menampung seluruh peserta lokakarya
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan;
b. memiliki daya listrik yang mencukupi;
c. memiliki fasilitas sanitasi yang memadai; dan
d. memiliki jaringan internet yang memadai.
Sarana dan prasarana lebih rinci diatur pada buku pegangan
Fasilitator, pendampingan individu, dan lokakarya.

D. Aktor Pendukung
Aktor pendukung PGP Reguler terdiri atas: Pengajar Praktik, Instruktur,
Fasilitator, dan Asesor.
1. Pengajar Praktik
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Pengajar Praktik mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1) melakukan koordinasi dengan Fasilitator, Instruktur,
narasumber, dan penyelenggara program terkait dengan
kompetensi yang diharapkan dicapai peserta, mekanisme
pelaksanaan, materi yang disajikan, serta evaluasi proses
dan hasil;
2) memfasilitasi proses pembelajaran pada lokakarya yang
dilakukan selama program berlangsung;
3) mendampingi implementasi pembelajaran peserta dalam
pendampingan individu yang dilakukan di sekolah
peserta;
4) melakukan pemantauan dan mentoring terhadap tagihan
peserta dengan menggunakan format pemantauan dan
penilaian hasil belajar/tagihan;
5) memberi umpan balik dan penguatan terhadap tagihan
yang disampaikan peserta terkait pembelajaran luring;
6) memberikan penilaian kehadiran, keaktifan, proses dan
hasil belajar pada kegiatan Lokakarya dan Pendampingan
Individu;
7) menginput hasil penilaian dalam sistem LMS; dan
- 13 -

8) memberikan penilaian kinerja terhadap diri sendiri,


Instruktur, dan Fasilitator.
b. Persyaratan
Pengajar Praktik berasal dari unsur:
1) Guru, diutamakan Guru Penggerak;
2) kepala sekolah; atau
3) Dosen;
Kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi Pengajar Praktik
adalah sebagai berikut:
1) memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah Sarjana (S-
1) atau Diploma Empat (D-IV);
2) memiliki pengalaman mengajar dan/atau
melatih/mendampingi guru paling singkat 5 (lima) tahun;
3) memiliki pengalaman mentoring/pelatihan kepada guru
selama 1 (satu) tahun;
4) berkomitmen untuk memenuhi kewajiban secara penuh
sebagai Pengajar Praktik selama 6 (enam) bulan;
5) mendapatkan izin dari atasan atau rekomendasi dari yang
berwenang;
6) memiliki visi pendidikan yang kuat, berkomitmen,
semangat perbaikan berkelanjutan, terbuka pada hal- hal
baru, dan mampu bekerja dalam tim;
7) mendapatkan referensi/rekomendasi dari atasan/ teman
sejawat/komunitas/organisasi;
8) tidak berperan ganda sebagai aktor lain dalam PGP
maupun Program Sekolah Penggerak (Asesor, Fasilitator
PGP, fasilitator PSP, atau kepala sekolah pelaksana PSP);
dan
9) lulus seleksi dan pembekalan calon Pengajar Praktik.

c. Seleksi
Seleksi Pengajar Praktik PGP dilaksanakan secara terbuka
melalui tiga tahap, sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2
Tahapan Seleksi Pengajar Praktik
Tahap Seleksi Pengajar Praktik Seleksi Pengajar Praktik
Reguler dari Guru Penggerak

Tahap 1 Evaluasi Administrasi Evaluasi Administrasi

Curriculum Vitae (CV) dan CV dan Esai


Esai

Tahap 2 Simulasi Mengajar Wawancara

Wawancara

Tahap 3 Pembekalan Calon Pembekalan Calon


Pengajar Praktik Pengajar Praktik

1) Seleksi Tahap Pertama


Seleksi tahap pertama dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Pengisian CV:
- 14 -

 Calon Pengajar Praktik PGP akan melakukan


registrasi dengan cara mengisi CV secara daring
melalui sistem informasi manajemen.
 Pengisian CV dapat dilakukan sampai hari
terakhir pendaftaran seleksi calon Pengajar
Praktik PGP.
b) Pengunggahan dokumen persyaratan
Calon Pengajar Praktik PGP mengunggah dokumen
persyaratan lainnya, yaitu:
 Kartu Tanda Penduduk (KTP);
 ijazah S-1atau D-IV;
 surat rekomendasi;
 pakta integritas;
 surat keputusan pembagian mengajar di satuan
pendidikan bagi calon Pengajar Praktik dari
unsur guru;
 surat keputusan pengangkatan kepala sekolah
bagi calon Pengajar Praktik dari unsur kepala
sekolah;
 surat izin dari pimpinan satuan kerja sesuai
format bagi calon Pengajar Praktik;
 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran/pembimbingan (RPP);
c) Pengisian Esai
 Bersamaan dengan pengisian CV dan
pengunggahan dokumen, calon Pengajar Praktik
akan menjawab 5 (lima) pertanyaan utama.
 Masing-masing pertanyaan utama terdiri atas 3
(tiga) sampai dengan 4 (empat) pertanyaan
tentang pengalaman nyata dari calon Pengajar
Praktik yang berkaitan dengan kompetensi.

2) Seleksi Tahap Kedua


Setelah dinyatakan lolos seleksi tahap pertama, calon
Pengajar Praktik PGP akan mengikuti seleksi tahap kedua
yang meliputi:
a) Simulasi mengajar
Proses dalam simulasi mengajar dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
 Calon Pengajar Praktik PGP akan menerima
informasi mengenai mekanisme simulasi
mengajar paling lambat 2 (dua) hari sebelum
jadwal penilaian simulasi mengajar melalui
sistem informasi manajemen.
 Simulasi mengajar dilakukan sesuai dengan RPP
yang telah diunggah dalam proses pengunggahan
dokumen persyaratan.
 Simulasi mengajar dilakukan secara daring
dengan total durasi sekitar 30 (tiga puluh) menit
dengan tahapan sebagai berikut:
o melakukan persiapan dengan menyebutkan
identitas diri kepada Asesor dan menjelaskan
topik pembelajaran selama 15 (lima belas)
menit;
o melakukan simulasi mengajar selama 10
- 15 -

(sepuluh) menit yang dapat dilakukan dari


rumah, sekolah, atau tempat lain yang
kondusif dengan posisi berdiri tanpa
melibatkan peserta didik;
o menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh Asesor selama 5 (lima) menit
sebagai refleksi.
Proses seleksi simulasi mengajar dikecualikan bagi
calon Pengajar Praktik PGP yang berasal dari Guru
Penggerak.

b) Wawancara
Wawancara dilakukan melalui sistem informasi
manajemen dengan tahapan sebagai berikut:
 Wawancara dilakukan secara daring dengan
durasi 1 (satu) jam oleh 2 (dua) orang Asesor
sesuai waktu yang tercantum di dalam sistem
informasi manajemen.
 Calon Pengajar Praktik PGP menyebutkan
identitas diri kepada Asesor.
 Calon Pengajar Praktik PGP memperlihatkan KTP
sebagai verifikasi identitas asli; dan
 Calon Pengajar Praktik PGP menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
pewawancara. Pertanyaan diajukan berdasarkan
rubrik kompetensi CGP.

3) Seleksi Tahap Ketiga


a) Seleksi tahap ketiga dilakukan berdasarkan hasil
pembekalan calon Pengajar Praktik.
b) Pembekalan calon Pengajar Praktik dilakukan
melalui moda daring dengan beban belajar sebanyak
120 (seratus dua puluh) JP, masing-masing JP setara
60 (enam puluh) menit.
c) Calon Pengajar Praktik PGP yang dinyatakan lulus
dalam pembekalan ini diproyeksikan sebagai
Pengajar Praktik pada kegiatan lokakarya dan
pendampingan individu PGP.
d) Peserta yang lulus pada setiap tahapan akan
mendapat sertifikat dan ditetapkan sebagai Pengajar
Praktik oleh Direktur Jenderal.
e) Struktur Program Pembekalan Calon Pengajar
Praktik. Struktur Program Pembekalan calon
Pengajar Praktik terdiri atas:
 Materi Umum sebanyak 3 JP
 Materi Pokok sebanyak 110 JP; dan
 Materi Penunjang sebanyak 7 JP
Uraian lengkap Struktur Program Pembekalan calon
Pengajar Praktik sebagaimana dimaksud pada Tabel 3.3
berikut ini.
- 16 -

Tabel 3.3
Struktur Program Pembekalan calon Pengajar Praktik
No. Materi JP

A Umum 3

1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, 1


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

2 Program Pendidikan Guru Penggerak 2

B Pokok 110

B1. Pembekalan Lokakarya

3 Bedah Modul PGP 16


3.1 Paket Modul 1. Paradigma dan Visi
Guru Penggerak
3.2 Paket Modul 2. Praktik Pembelajaran
yang Berpihak pada Peserta Didik
3.3 Paket Modul 3. Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengembangan
Sekolah

4 Penilaian Calon Guru Penggerak 2

5 Bedah Buku Pegangan Lokakarya Calon 8


Guru Penggerak

6 Bedah Buku Pegangan Pendampingan 8


Individu Calon Guru Penggerak

7 Simulasi Pendampingan oleh Pengajar 6


Praktik

B2 Pembelajaran Pendampingan

8 Pendidikan yang Memerdekakan 24

9 Kepemimpinan menuju Transformasi 9


Pendidikan

10 Teknik Fasilitasi dalam Pendampingan 9

11 Coaching untuk Supervisi Akademik 16

12 Penetapan Tujuan, Refleksi dan Umpan 12


Balik Pembelajaran

C Penunjang 7

13 Sistem Koordinasi Pengajar Praktik 2

14 Persiapan Platform Belajar 2

15 Evaluasi Penyelenggaraan 1

16 Tes Awal dan Tes Akhir 2

Total 120
- 17 -

2. Fasilitator
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Fasilitator mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
1) melakukan koordinasi dengan Pengajar Praktik,
Instruktur, narasumber, dan penyelenggara program
terkait dengan kompetensi yang diharapkan dicapai
peserta, mekanisme pelaksanaan, materi yang disajikan,
serta evaluasi proses dan hasil;
2) memfasilitasi proses belajar selama pembelajaran modul
PGP berlangsung;
3) mendampingi peserta dalam proses pembelajaran baik
terkait modul PGP maupun implementasi pembelajaran
melalui aksi nyata;
4) melakukan pemantauan dan mentoring terhadap tagihan
peserta dengan menggunakan format pemantauan dan
penilaian hasil belajar/tagihan;
5) memberi umpan balik dan penguatan terhadap
pertanyaan, permasalahan, dan tagihan yang
disampaikan peserta terkait pembelajaran daring;
6) memberikan dan menginput penilaian kehadiran,
keaktifan, proses dan hasil belajar pada akhir kegiatan
pembelajaran ke dalam sistem LMS; dan
7) memberikan penilaian kinerja terhadap diri sendiri,
Instruktur, dan Pengajar Praktik.

b. Persyaratan
Fasilitator berasal dari unsur:
1) widyaiswara;
2) pengawas sekolah;
3) Pengajar Praktik;
4) Pelatih Ahli; dan
5) fasilitator PSP.
Fasilitator PGP dari unsur Pengajar Praktik, Pelatih Ahli, dan
fasilitator PSP yang berasal dari guru dan kepala sekolah
merupakan peserta RPL yang diatur lebih lanjut dalam BAB V
tentang RPL.
Kriteria yang harus dipenuhi oleh Fasilitator meliputi:
1) memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah magister (S-
2) bagi widyaiswara atau paling rendah S-1 atau D-IV bagi
pengawas sekolah;
2) mendapatkan izin dari atasan;
3) berkomitmen untuk memenuhi kewajiban secara penuh
sebagai Fasilitator;
4) memiliki visi pendidikan yang kuat, berkomitmen,
semangat perbaikan berkelanjutan, terbuka pada hal- hal
baru, dan mampu bekerja dalam tim;
5) tidak berperan ganda sebagai aktor lain dalam Program
Guru Penggerak maupun Program Sekolah Penggerak
sebagai Asesor, Pengajar Praktik, pelatih ahli/fasilitator
PSP dan/ atau Kepala Sekolah penggerak; dan
6) lulus seleksi dan pembekalan calon Fasilitator.
- 18 -

c. Seleksi
Seleksi dilaksanakan secara terbuka melalui tiga tahap
sebagaimana disajikan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4
Tahapan Seleksi Fasilitator PGP
Tahap Seleksi Fasilitator Reguler Seleksi Fasilitator dari
Pengajar Praktik

Tahap 1 Evaluasi Administrasi Evaluasi Administrasi

CV dan Esai CV dan Esai

Tahap 2 Simulasi Mengajar Wawancara

Wawancara

Tahap 3 Pembekalan Calon Pembekalan Calon


Fasilitator Fasilitator

1) Seleksi Tahap Pertama


Seleksi tahap pertama adalah seleksi yang dilakukan
dengan cara melakukan pengisian CV, pengunggahan
dokumen persyaratan dan pengisian esai. Pengisian CV,
pengunggahan dokumen persyaratan dan pengisian esai
dilakukan dengan tujuan menyeleksi calon Fasilitator
berdasarkan kualitas latar belakang pendidikan,
pengalaman, dan juga kelengkapan-kelengkapan berkas
persyaratan. Proses pengunggahan dokumen persyaratan
dan pengisian esai dilakukan dengan tahapan, sebagai
berikut:
a) Pengisian CV
 Calon Fasilitator akan melakukan registrasi
dengan cara mengisi CV secara daring melalui
sistem informasi manajemen.
 Pengisian CV dapat dilakukan hingga hari
terakhir pendaftaran seleksi calon Fasilitator.
b) Pengunggahan Dokumen Persyaratan
Calon Fasilitator mengunggah dokumen persyaratan
lainnya, yaitu:
 KTP;
 ijazah S-1 atau D-IV;
 surat Keputusan sebagai widyaiswara atau
pengawas sekolah;
 pakta integritas;
 surat izin dari pimpinan satuan kerja sesuai
format bagi calon Fasilitator;
 Rencana Pelaksanaan Pelatihan (RPP);
Pengunggahan dokumen Rencana Pelaksanaan
Pelatihan (RPP) dikecualikan bagi calon Fasilitator
seleksi yang berasal dari Pengajar Praktik.
c) Pengisian Esai
 Bersamaan dengan pengisian CV dan
pengunggahan dokumen, calon Fasilitator akan
menjawab 5 (enam) pertanyaan utama.
- 19 -

 Masing-masing pertanyaan utama terdiri atas 3


(tiga) sampai dengan 4 (empat) pertanyaan
tentang pengalaman nyata dari calon Fasilitator
yang berkaitan dengan kompetensi.

2) Seleksi Tahap Kedua


Setelah dinyatakan lolos seleksi Tahap pertama, Calon
Fasilitator akan mengikuti seleksi Tahap kedua yang
meliputi:
a) Simulasi mengajar
Proses dalam simulasi mengajar dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
 Calon Fasilitator akan menerima informasi
mengenai mekanisme simulasi mengajar paling
lambat 2 (dua) hari sebelum jadwal penilaian
simulasi mengajar melalui sistem informasi
manajemen.
 Simulasi mengajar dilakukan sesuai dengan RPP
yang telah diunggah dalam proses pengunggahan
dokumen persyaratan.
 Simulasi mengajar dilakukan secara daring
dengan total durasi sekitar 30 (tiga puluh) menit
dengan tahapan sebagai berikut:
o melakukan persiapan dengan menyebutkan
identitas diri kepada Asesor dan menjelaskan
topik pembelajaran selama 15 (lima belas)
menit;
o melakukan simulasi mengajar selama 10
(sepuluh) menit yang dapat dilakukan dari
rumah, sekolah, atau tempat lain yang
kondusif dengan posisi berdiri tanpa
melibatkan peserta didik;
o menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh Asesor selama 5 (lima) menit
sebagai refleksi.
Proses seleksi simulasi mengajar dikecualikan
bagi calon Fasilitator seleksi yang berasal dari
Pengajar Praktik.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan melalui sistem informasi
manajemen dengan tahapan sebagai berikut:
 Wawancara dilakukan secara daring dengan
durasi 1 (satu) jam oleh 2 (dua) orang Asesor
sesuai waktu yang tercantum di dalam sistem
informasi manajemen.
 Calon Fasilitator menyebutkan identitas diri
kepada Asesor.
 Calon Fasilitator memperlihatkan KTP sebagai
verifikasi identitas asli; dan
 Calon Fasilitator menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.
Pertanyaan diajukan berdasarkan rubrik
kompetensi CGP.
- 20 -

3) Seleksi tahap ketiga


a) Seleksi tahap tiga dilakukan berdasarkan hasil
penilaian pada saat calon Fasilitator PGP mengikuti
Pembekalan.
b) Pembekalan calon Fasilitator PGP dilakukan secara
daring selama 100 (seratus) JP, masing-masing JP
setara 60 (enam puluh) menit.
c) Peserta yang lulus pada setiap tahapan, akan
mendapat sertifikat dan ditetapkan menjadi
Fasilitator oleh Ditjen GTK.
d) Fasilitator yang berasal dari Pengajar Praktik unsur
guru atau kepala sekolah dapat memperoleh
sertifikat Guru Penggerak dengan mengikuti program
RPL.
e) Struktur program pembekalan calon Fasilitator PGP
disajikan dalam Tabel 3.5. Struktur Program
Pembekalan Calon Fasilitator PGP.

Tabel 3.5
Struktur Program Pembekalan Calon Fasilitator PGP
Reguler

No Materi Alokasi
Waktu
(JP)

A Umum 4

1 Kebijakan Kementerian 2
Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi

2 Program Pendidikan Guru 2


Penggerak

B Pokok 91

B1 Teknik Fasilitasi

3 Orientasi Pembekalan Fasilitator 2

4 Persiapan Platform Belajar 2

5 Konsep dan Prinsip Pendidikan 4


Orang Dewasa

6 Refleksi Peran Fasilitator dalam 4


Pengembangan Kepemimpinan
Pembelajaran

7 Fasilitasi Alur MERDEKA 8


Berbasis Teknologi
Pembelajaran

B2 Pembekalan Paket Modul


- 21 -

8 Paradigma dan Visi Guru 43


Penggerak
8.1 Refleksi Filosofis Pendidikan
Nasional Ki Hadjar
Dewantara
8.2 Nilai-nilai dan Peran Guru
Penggerak
8.3 Visi Guru Penggerak
8.4 Budaya Positif

9 Praktik Pembelajaran yang 12


Berpihak pada Peserta Didik
9.1 Pembelajaran untuk
Memenuhi Kebutuhan
Belajar Peserta Didik
9.2 Pembelajaran Sosial dan
Emosional
9.3 Coaching untuk Supervisi
Akademik

10 Pemimpin Pembelajaran dalam 12


Pengembangan Sekolah
10.1 Pengambilan Keputusan
Berbasis Nilai-nilai
Kebajikan sebagai
Pemimpin
10.2 Pemimpin dan Pengelolaan
Sumber Daya
10.3 Pengelolaan Program yang
Berdampak pada Peserta
Didik

11 Simulasi Fasilitasi 4

C Penunjang 5

12 Koordinasi Pelaksanaan 2
Program

13 Evaluasi Penyelenggaraan 1

14 Tes Awal dan Tes Akhir 2

Total 100

3. Instruktur
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Instruktur mempunyai Tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut.
1) menyajikan materi pengayaan kepada peserta melalui
media konferensi virtual;
2) melakukan koordinasi dengan Fasilitator dan Pengajar
Praktik melalui LMS terkait dengan persiapan sesi yang
akan dibawakan oleh Instruktur;
3) melakukan koordinasi dengan tim pengembang PGP
terkait materi yang disajikan, serta evaluasi proses dan
- 22 -

hasil;
4) melakukan koordinasi dengan penanggung jawab
program PGP di UPT terkait mekanisme pelaksanaan dan
penjadwalan;
5) melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada penanggung
jawab kegiatan; dan
6) memberikan penilaian kinerja terhadap diri sendiri.

b. Persyaratan
Instruktur berasal dari unsur:
1) Fasilitator; dan
2) Tim pengembang PGP atau praktisi yang memiliki
kompetensi yang relevan dan berpengalaman di
bidangnya serta telah mengikuti pembekalan Training of
Trainer (TOT) Instruktur.
Kriteria yang harus dipenuhi oleh Instruktur:
1) memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah magister (S-
2) bagi widyaiswara atau paling rendah S-1 atau D-IV bagi
pengawas sekolah, guru, kepala sekolah, dan;
2) memiliki pengalaman mengajar paling singkat 5 (lima)
tahun;
3) pernah melaksanakan tugas sebagai Fasilitator PGP
paling sedikit 1 (satu) angkatan bagi calon Instruktur yang
berasal dari unsur Fasilitator;
4) berkomitmen melaksanakan tugas sebagai Instruktur
sesuai dengan jadwal;
5) tidak sedang mengikuti seleksi calon Guru Penggerak atau
calon Pengajar Praktik;
6) tidak sedang berperan menjalankan tugas sebagai
Instruktur/Fasilitator/Pelatih Ahli di PSP;
7) diprioritaskan bagi yang tidak sedang mengikuti seleksi di
program profesi guru;
8) memahami konsep yang terdapat di dalam modul/materi
ajar yang diampu;
9) memiliki pengalaman praktik baik atau aksi nyata dari
modul yang diampu;
10) memiliki kemauan untuk terus belajar;
11) memiliki kemampuan dasar Fasilitator; dan
12) memiliki kemampuan dasar coaching.

c. Seleksi
Seleksi Instruktur PGP dilaksanakan secara terbuka melalui
tahapan sebagai berikut:
1) Pengisian CV, pengunggahan dokumen persyaratan dan
pengisian paper based interview
Pengisian CV, pengunggahan dokumen persyaratan dan
pengisian paper based interview dilakukan dengan tujuan
menyeleksi calon Instruktur berdasarkan kualitas latar
belakang pendidikan, pengalaman, dan juga kelengkapan-
kelengkapan berkas persyaratan. Proses pengunggahan
dokumen persyaratan dan pengisian esai dilakukan
dengan tahapan, sebagai berikut:
a) Pengisian CV
 Calon Instruktur PGP akan melakukan registrasi
dengan cara mengisi CV secara daring melalui
- 23 -

sistem informasi manajemen.


 Pengisian CV dapat dilakukan hingga hari
terakhir pendaftaran seleksi calon instruktur
PGP.
b) Pengunggahan dokumen persyaratan
Calon Instruktur PGP mengunggah dokumen
persyaratan lainnya, yaitu:
 CV;
 KTP;
 salinan Ijazah terakhir;
 surat keterangan telah memfasilitasi PGP untuk
satu angkatan;
 pakta Integritas sebagai Instruktur (sesuai
format);
 surat izin dari pimpinan satuan kerja sesuai
format;
 pengisian Paper based Interview;

 mengunggah tautan rekaman video ruang


kolaborasi PGP.
c) Pengisian Paper based Interview
Pengisian paper based interview (PBI) dilakukan
dengan tahapan:
 Menjawab pertanyaan esai seputar modul
pembelajaran yang diberikan dalam PGP.
 Pertanyaan PBI terdiri dari 3 (tiga) paket modul.
Setiap paket modul terdiri dari 3 (tiga) sampai
dengan 4 (empat) pertanyaan tambahan terkait
topik pembelajaran dalam PGP.
d) Pengunggahan video ruang kolaborasi.
Seleksi pengunggahan video ruang kolaborasi adalah
pengunggahan rekaman video ketika para Fasilitator
PGP melakukan sesi ruang kolaborasi bersama
dengan para calon guru penggerak selama
memfasilitasi proses pendidikan mereka di PGP.
Proses pengunggahan video ruang kolaborasi
dilakukan dengan menggunakan sistem informasi
manajemen dengan memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
 Tahapan yang sudah disediakan dalam sistem
informasi manajemen.
 Isian deskripsi yang harus tercantum dalam
video, meliputi:
o waktu pelaksanaan sesi ruang kolaborasi
bersama dengan CGP.
o pihak yang hadir pada sesi ruang kolaborasi.
o topik yang sedang dibahas dalam sesi ruang
kolaborasi.
o tujuan yang ingin dicapai melalui sesi ruang
kolaborasi.
 Tidak mengunggah video yang diunduh dari
Youtube atau sumber lain yang bukan
merupakan sesi kolaborasi bersama dengan CGP;
Calon instruktur PGP yang lulus pada setiap tahapan, akan
- 24 -

ditetapkan menjadi Instruktur oleh Ditjen GTK.


Proses seleksi instruktur dikecualikan bagi unsur tim
pengembang PGP. Penetapan tim pengembang PGP untuk
menjadi Instruktur dilaksanakan melalui mekanisme
pengundangan dari satuan kerja di lingkungan Ditjen GTK.

4. Asesor
a. Tugas dan Tanggung Jawab
Asesor tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1) menilai esai;
2) menilai simulasi mengajar; dan
3) melakukan wawancara.
b. Persyaratan
Asesor PGP berasal dari unsur:
1) Asesor PGP yang telah disertifikasi oleh lembaga
sertifikasi yang ditunjuk oleh Ditjen GTK sebagai
pelaksana sertifikasi Asesor.
2) Asesor yang telah disertifikasi oleh lembaga sertifikasi
yang ditunjuk oleh Ditjen GTK sebagai pelaksana
sertifikasi Asesor.

c. Seleksi
Seleksi Asesor secara terbuka, melalui tahapan sebagai
berikut:
1) Mengisi formulir kesediaan
Pokja asesmen akan menyebarkan formulir kesediaan
mengikuti pembekalan asesor PGP. Kemudian peserta
yang mendaftar akan diundang sesuai jadwal yang telah
dipilih.
2) Mengikuti Pembekalan Asesor PGP
Pembekalan asesor PGP secara umum terdiri dari 2
kegiatan utama yaitu:
a) Pleno Pembukaan Pembekalan Asesor yang berisikan
pengarahan, persiapan teknis pembekalan asesor,
dan materi umum. Pleno pembukaan pembekalan
asesor dilakukan selama 120 (seratus dua puluh)
menit atau 2 (dua) jam).
b) Sesi Kelas Pembekalan Asesor.
Setiap sesi terdiri dari 20 peserta dengan dibimbing
oleh satu orang narasumber. Materi yang diberikan
dan durasi waktu pelaksanaan sesi disesuaikan
dengan kebutuhan pembekalan asesor PGP.
3) Pleno Kelulusan
Setelah melaksanakan pembekalan asesor, seluruh
narasumber sesi kelas dan panitia pelaksana melakukan
pleno kelulusan untuk memutuskan peserta yang dapat
ditugaskan sebagai asesor PGP.

Peserta yang dinyatakan lulus dalam pleno kelulusan akan


menerima surat penugasan sebagai asesor PGP di tahapan
seleksi yang diberikan oleh PGP.

Proses seleksi Asesor PGP dikecualikan bagi Calon Asesor PGP


yang berasal dari Asesor PGP yang telah disertifikasi oleh
lembaga sertifikasi yang ditunjuk oleh Ditjen GTK sebagai
- 25 -

pelaksana sertifikasi Asesor.

E. Rekrutmen Peserta PGP


1. Sosialisasi, Identifikasi, dan Pengundangan
a. Sosialisasi PGP
Sosialisasi PGP dilakukan dalam upaya untuk
menginformasikan kepada para guru untuk mengikuti PGP.
Sosialisasi dilaksanakan secara bertahap pada daerah-daerah
yang menjadi sasaran pada setiap angkatan. Sosialisasi
dilaksanakan oleh satuan kerja di lingkungan Ditjen GTK
kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota,
komunitas-komunitas praktisi, kepala sekolah, dan guru.
b. Identifikasi dan Pengundangan
Identifikasi PGP dapat dilakukan sebagai alternatif pendukung
sosialisasi untuk menjaring dan menyaring para guru
berdasarkan profil dan portofolio di dalam sistem informasi
manajemen yang dikembangkan oleh Ditjen GTK.
Ditjen GTK mengundang guru yang telah disaring melalui
platform untuk mendaftar sebagai calon peserta PGP secara
khusus.
Ketentuan mengenai identifikasi dan pengundangan guru
sebagai calon peserta PGP diatur lebih lanjut oleh Direktorat
yang menangani PGP.

2. Persyaratan
Persyaratan calon peserta PGP adalah sebagai berikut:
a. berstatus sebagai:
1) Guru pada Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau
Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah sasaran PGP tahun
2020 - 2024; atau
2) Guru yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah yang
belum memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan calon
kepala sekolah;
b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah S-1 atau D-IV;
c. memiliki pengalaman mengajar paling sedikit 5 (lima) tahun;
d. memiliki sisa masa mengajar paling sedikit 10 (sepuluh) tahun;
e. terdaftar pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
Kemendikbudristek;
f. tidak sedang terdaftar dan/atau berperan sebagai:
1) Pengajar Praktik pada PGP;
2) Asesor PGP atau PSP;
3) Fasilitator PGP atau fasilitator PSP;
4) Instruktur pada PGP; dan
5) kepala sekolah penggerak, dan
g. mendapatkan rekomendasi dan izin dari atasan (kepala
sekolah, pimpinan penyelenggara satuan pendidikan
masyarakat atau pejabat berwenang lainnya).

Kriteria calon peserta PGP Dasus adalah sebagai berikut:


a. tidak sedang mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan
latihan dasar PNS, PPG;
b. tidak sedang proses rekrutmen kepala sekolah penggerak,
- 26 -

c. tidak sedang menjadi instruktur, pelatih lapangan, dan


pengawas lapangan pada Program Organisasi Penggerak (POP);
d. aktif sebagai guru, selama rekrutmen dan PGP, yang
dibuktikan dengan SK mengajar;
e. aktif sebagai kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada
persyaratan calon peserta PGP huruf a angka 2), selama
rekrutmen dan PGP yang dibuktikan dengan SK definitif
sebagai kepala sekolah.

Profil calon peserta PGP Dasus adalah sebagai berikut:


a. menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid;
b. memiliki kemampuan untuk fokus pada tujuan;
c. memiliki kompetensi menggerakkan orang lain dan kelompok;
d. memiliki daya juang (resilience) yang tinggi;
e. memiliki kompetensi kepemimpinan dan bertindak mandiri;
f. memiliki kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka pada
umpan balik, dan terus memperbaiki diri;
g. memiliki kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan
memiliki pengalaman untuk mengembangkan orang lain; dan
h. memiliki kedewasaan emosi dan berperilaku sesuai kode etik.

3. Seleksi
a. Pendaftaran
Pendaftaran dilakukan dengan cara mengakses laman dengan
menggunakan akun belajar.id yang dimiliki, dengan tautan
sebagai berikut:
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/
b. Seleksi Administrasi (Seleksi Tahap Pertama)
Seleksi tahap pertama terdiri atas:
1) Pengisian CV secara daring melalui sistem informasi
manajemen sebelum batas waktu pendaftaran ditutup.
2) Unggah dokumen persyaratan, yang terdiri atas:
a) surat keputusan penugasan guru terakhir;
b) ijazah S-1 atau D-IV;
c) surat rekomendasi;
d) pakta integritas;
e) surat keputusan kepala sekolah tentang pembagian
jam mengajar di satuan pendidikan bagi calon peserta
PGP dari unsur guru;
f) surat keputusan penugasan guru sebagai kepala
sekolah bagi calon peserta PGP dari unsur kepala
sekolah;
g) surat izin dari kepala sekolah tempat bekerja sesuai
format bagi calon peserta PGP dari unsur Guru;
h) surat izin dari pimpinan dinas pendidikan/ketua
yayasan tempat bekerja sesuai format bagi calon
peserta PGP dari unsur kepala sekolah; dan
i) dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/
Pembimbingan (RPP) bagi peserta yang berasal dari
unsur guru.
3) Pengisian esai, dengan ketentuan:
a) dilakukan pada saat pengisian CV dan pengunggahan
dokumen,
b) peserta seleksi akan menjawab 5 (lima) pertanyaan.
masing-masing pertanyaan terdiri atas 3 (tiga) sampai
- 27 -

dengan 4 (empat) sub pertanyaan tentang


pengalaman nyata dari calon peserta PGP yang
berkaitan dengan kompetensi.
c. Seleksi Subtansi (Seleksi Tahap Kedua)
Seleksi tahap kedua diperuntukan bagi calon peserta PGP yang
dinyatakan dinyatakan lolos seleksi tahap pertama, yang
terdiri atas:
1) Simulasi mengajar, dengan ketentuan:
a) Peserta akan menerima informasi mengenai
mekanisme simulasi mengajar paling lambat 2 (dua)
hari sebelum jadwal penilaian simulasi mengajar
melalui sistem informasi manajemen;
b) Simulasi mengajar dilakukan sesuai dengan RPP
yang diunggah;
c) Simulasi mengajar dilakukan secara daring paling
lama 30 (tiga puluh) menit, dengan ketentuan sebagai
berikut:
 melakukan persiapan dengan menyebutkan
identitas diri kepada Asesor dan menjelaskan
topik pembelajaran selama 15 (lima belas) menit;
 melakukan simulasi mengajar selama 10
(sepuluh) menit yang dapat dilakukan dari
rumah, sekolah, atau tempat lain yang kondusif
dengan posisi berdiri tanpa melibatkan peserta
didik;
 menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh Asesor selama 5 (lima) menit sebagai refleksi.
d) Kompetensi yang dinilai dari simulasi mengajar
adalah sebagai berikut:
 mengembangkan lingkungan kelas yang
memfasilitasi murid/peserta latih belajar secara
aman dan nyaman;
 memandu dan merefleksikan proses belajar
mengajar yang efektif;
 menunjukkan kebiasaan refleksi untuk
pengembangan diri (self-regulated learning); dan
 mendesain proses belajar mengajar yang efektif
2) Penilaian wawancara, dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut.
a) Wawancara dilakukan secara daring dengan durasi 1
(satu) jam oleh 2 (dua) orang Asesor sesuai waktu
yang tercantum di dalam sistem informasi
manajemen;
b) CPGP menyebutkan identitas diri kepada Asesor;
c) CPGP memperlihatkan KTP sebagai verifikasi
identitas asli; dan
d) CPGP menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh pewawancara. Pertanyaan diajukan
berdasarkan rubrik kompetensi CGP.
e) Hasil penilaian yang dilakukan oleh masing masing 2
(dua) asesor, diambil nilai rerata (mean) dari setiap
kompetensi. Kategorisasi penilaian wawancara
dilakukan berdasarkan perhitungan persentase
kompetensi wawancara (PKW) seberapa banyak
kompetensi yang mendapatkan skala penilaian
- 28 -

minimal 3 (tiga).
f) Perhitungan yang digunakan sebagai berikut:

g) Hasil akhir penilaian wawancara dikategorikan


berdasarkan Tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kategorisasi Nilai Wawancara


Kategori Keterangan

A 1. Minimal 80% kompetensi memenuhi


kriteria yang dipersyaratkan
2. Tidak ada nilai 1

B 1. Minimal 50% kompetensi memenuhi


kriteria yang dipersyaratkan
2. Maksimal 2 kompetensi dengan nilai 1

C Selain kriteria di atas

h) Kompetensi yang dinilai dari wawancara adalah


sebagai berikut:
 tujuan/misi: menjalani panggilan hidup sebagai
pengajar yang memberi dampak positif secara
luas, baik bagi anak didik maupun lingkungan
sekitar, sehingga terjadi proses transformasi
yang menunjukkan kemajuan positif baik bagi
dirinya sendiri maupun anak didik dan
lingkungan sekitar.
 membangun hubungan yang positif:
mengembangkan dan menggunakan hubungan
kolaboratif untuk memfasilitasi pencapaian
tujuan kerja sebagai pengajar.
 daya juang/resiliensi: sebagai pengajar yang
terus berupaya, fokus, dan positif saat mencapai
tujuan yang ingin dicapai, serta bangkit kembali
saat menghadapi kegagalan mencapai tujuan.
 inisiatif untuk mengambil tindakan: sebagai
pengajar yang bertindak segera untuk mencapai
tujuan; melakukan tindakan untuk meraih
sasaran yang melampaui persyaratan minimum;
bersikap proaktif dan mandiri.
 pembelajaran yang berkelanjutan: sadar akan
area kekuatan dan area yang perlu diperbaiki
sebagai pengajar; aktif menemukan cara-cara
efektif untuk terus mengembangkan dan
memperbaiki diri melalui proses pembelajaran
yang dilakukan secara terus menerus.
 mengembangkan orang lain: melibatkan diri dan
berkomitmen dalam proses mengembangkan
perilaku, keterampilan, atau pengetahuan
- 29 -

spesifik yang dibutuhkan coachee (anak didik,


rekan kerja, pengajar, atau orang lain), serta
memastikan munculnya sikap positif dari
coachee (anak didik, rekan kerja, pengajar, atau
orang lain) yang kelak membantu dan
menunjangnya untuk sukses di masa depan.
 kematangan etika: kapasitas diri sebagai
pengajar yang menunjukkan kematangan emosi
dalam berkarya melalui keterbukaan dan
kejujuran, berperilaku dengan kebijaksanaan
serta kasih sayang, selaras antara perkataan
dengan tindakan dan sesuai dengan petunjuk
moral, spiritual, nilai, etika profesi, dan
kebijakan yang ada.
 pengambilan keputusan: sebagai pengajar yang
mampu mengidentifikasi dan memahami
masalah serta peluang dalam berkarya, dengan
cara mengumpulkan, menganalisis, dan
menafsirkan informasi kuantitatif dan kualitatif;
memilih tindakan terbaik dengan menetapkan
kriteria keputusan yang jelas, menghasilkan
dan mengevaluasi alternatif, dan membuat
keputusan tepat waktu; mengambil tindakan
yang konsisten dengan fakta dan kendala yang
tersedia serta mengoptimalkan konsekuensi
yang mungkin muncul.

3) Penentuan kelulusan seleksi tahap kedua


a) Penentuan nilai akhir seleksi tahap kedua dilakukan
berdasarkan hasil penilaian simulasi mengajar dan
wawancara dengan kategori berdasarkan Tabel 3.7
sebagai berikut.

Tabel 3.7
Kategori Final Seleksi Tahap 2
Kategori Keterangan

A Mendapatkan nilai A pada semua aktivitas

B Minimal memiliki 1 nilai B, tanpa nilai C

C Selain kriteria di atas

b) CPGP dinyatakan lulus seleksi tahap kedua apabila


memperoleh nilai akhir dengan kategori minimal B.
c) Apabila jumlah calon peserta PGP yang memiliki nilai
akhir dengan kategori minimal B melebihi kuota,
maka akan dilakukan perangkingan calon peserta
PGP dengan ketentuan urutan:
 total mean wawancara.
 keterwakilan di satu sekolah yang sama.
 total mean pada kompetensi primer
(purpose/mission, initiating action, building
positive working relationship, dan resilience)
dalam kompetensi wawancara.
- 30 -

F. Penyiapan Perangkat Pendidikan dan Pelatihan


1. Pengembangan Kurikulum PGP
Kurikulum PGP dikembangkan oleh tim pengembang Kementerian
sesuai dengan kebutuhan peningkatan kompetensi CGP yang
mengacu pada 4 (empat) pilar PGP. Keempat pilar PGP selanjutnya
dijabarkan ke dalam rumusan kompetensi dan indikator, materi
diklat, skenario pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian. Pilar
PGP meliputi:
a. Kepemimpinan Pembelajaran (Instructional Leadership);
b. Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Learning);
c. Pembelajaran Sosial dan Emosional (Social and Emotional
Learning); dan
d. Komunitas Praktisi (Community of Practice).
Kompetensi lulusan PGP dirumuskan dari model kompetensi
kepemimpinan sekolah pada jenjang berkembang. Kompetensi
tersebut diturunkan menjadi indikator yang menjadi capaian
pembelajaran dari sepuluh modul ajar, serta dibuktikan
penguasaannya melalui ragam proses penilaian.

Kompetensi lulusan PGP terdiri atas:


a. Guru Penggerak memahami peran dan alasan menjadi
pemimpin pembelajaran;
b. Guru Penggerak mampu mengidentifikasi kebutuhan
peningkatan kompetensi dan kematangan diri secara reguler
demi mendukung pembelajaran peserta didik, melalui refleksi
diri yang terdokumentasi;
c. Guru Penggerak secara aktif menetapkan tujuan, membuat
rencana, dan menentukan cara untuk mencapainya dalam
meningkatkan kompetensi dan kematangan dirinya;
d. Guru Penggerak memahami pentingnya mengetahui
kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh
individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya
secara aman dan nyaman;
e. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam merancang alur
dan tujuan pembelajaran yang berorientasi pada masa depan;
f. Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi
pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian
peserta didik;
g. Guru Penggerak terampil menerapkan pendekatan
coaching untuk pengembangan terhadap diri, guru, dan rekan
sejawat;
h. Guru Penggerak mampu menggerakkan komunitas sekolah
untuk bersama-sama mengembangkan dan mewujudkan visi
sekolah yang berpihak pada peserta didik dan berlandaskan
nilai-nilai kebajikan universal;
i. Guru Penggerak melakukan pendampingan kepada seluruh
komunitas sekolah untuk dapat menggunakan pendekatan
reflektif dan iteratif dalam mengelola program dan sumber
daya sekolah;
j. Guru Penggerak merencanakan, menginisiasi dan
mengorganisasi kerangka program pengembangan sekolah
yang mendorong kepemimpinan peserta didik berbasis data
dan bukti;
- 31 -

k. Guru Penggerak memfasilitasi pelibatan orang tua/wali


peserta didik dan masyarakat dalam pengembangan sekolah
untuk peningkatan kualitas belajar peserta didik.

2. Pengembangan Bahan Diklat


Bahan diklat berbasis aktivitas MERDEKA dikembangkan oleh tim
pengembang dan Penyusun Modul. MERDEKA merupakan akronim
dari Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi,
Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi
antarmateri, dan Aksi nyata.

Penjelasan dari setiap tahapan aktivitas MERDEKA terdapat dalam


tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8 Aktivitas MERDEKA


Aktivitas Kegiatan yang Dilakukan

Mulai dari Diri CGP melakukan refleksi awal tentang praktik


yang dijalani selama ini terkait materi.

Eksplorasi CGP mengakses materi yang disajikan dalam


konsep berbagai media kemudian mengerjakan tugas-
tugas mandiri yang tercantum untuk berefleksi
sekaligus mengecek pemahaman akan materi,
serta berdiskusi dalam forum asinkron.

Ruang CGP mengerjakan penugasan dalam kelompok,


kolaborasi sebagai bagian dari implementasi materi yang
sudah dipelajari.

Demonstrasi CGP merencanakan dan mengimplementasikan


Kontekstual pengetahuan barunya di konteks masing-masing
(penugasan individual).

Elaborasi CGP berinteraksi langsung secara virtual dengan


pemahaman instruktur untuk memperluas dan
mengkonfirmasi pengetahuannya.

Koneksi CGP membuat kesimpulan dan sintesis dari


antarmateri keseluruhan materi yang didapat, baik dalam
modul tersebut atau antar paket modul, serta
dengan kondisi murid/kelas masing-masing.

Aksi nyata CGP melakukan perubahan di kelas/sekolah


sebagai bentuk implementasi dan habituasi.
CGP juga mendokumentasikan proses, hasil dan
perkembangan aksinya dalam bentuk portofolio
digital dan jurnal refleksi.

Bahan diklat dilengkapi dengan bahan tayang, video, lembar kerja,


dan instrumen refleksi yang diperlukan pada setiap aktivitas
pembelajaran. Substansi bahan diklat direviu oleh tim ahli dan uji
keterbacaan dilakukan oleh perwakilan guru. Selanjutnya bahan
diklat dikembangkan dalam bentuk modul digital untuk keperluan
pembelajaran daring.
- 32 -

3. Pengembangan LMS
LMS yang terintegrasi dengan proses pembelajaran dikembangkan
oleh tim pengembang LMS. Model pengembangan LMS disesuaikan
dengan konsep pembelajaran berbasis aktivitas MERDEKA.

4. Pengembangan Sistem Penilaian


Penilaian terhadap peserta dilakukan dengan berbagai teknik
penilaian. Penilaian dilakukan di awal, selama proses, dan di akhir
program PGP. Penilaian terhadap CGP dilakukan oleh Pengajar
Praktik dan Fasilitator menggunakan metode dan rubrik yang telah
disiapkan.

5. Penyiapan Aktor Pendukung Pendidikan


Sebelum pendidikan dimulai, Ditjen GTK mengadakan serangkaian
kegiatan untuk mempersiapkan Pengajar Praktik, Fasilitator, dan
Instruktur dalam menjalankan tugasnya melalui kegiatan
pembekalan. Selain pembekalan yang dijalankan sebelum aktor
pendukung bertugas, terdapat pula beberapa kegiatan pendukung
selama proses pendidikan untuk menguatkan mereka. Kegiatan
pendukung tersebut meliputi:
a. Penyamaan persepsi narasumber pembekalan Calon Pengajar
Praktik
Tabel 3.9 Struktur Program Penyamaan Persepsi Narasumber

Pembekalan Calon Pengajar Praktik


No Materi
A Umum
1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2 Program Pendidikan Guru Penggerak
B Pokok
3 1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak
1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar
Dewantara
1.2. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak
1.3. Visi Guru Penggerak
1.4. Budaya Positif
4 Pendidikan yang Memerdekakan
5 Kepemimpinan Menuju Transformasi Pendidikan
6 Teknik Fasilitasi dalam Pendampingan
7 Coaching
8 Penetapan Tujuan, Refleksi dan Umpan Balik
Pembelajaran
C Penunjang
9 Penjelasan Teknis Kegiatan
10 Penjelasan LMS
- 33 -

b. Penyamaan persepsi narasumber pembekalan Calon


Fasilitator
Tabel 3.10 Struktur Program Penyamaan Persepsi
Narasumber Pembekalan Calon Fasilitator
No Materi
A Umum
1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi
2 Program Pendidikan Guru Penggerak
B Pokok
3 1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak
1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar
Dewantara
1.2. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak
1.3. Visi Guru Penggerak
1.4. Budaya Positif
4 Konsep dan Prinsip Pendidikan Orang Dewasa
5 Refleksi Peran Fasilitator dalam Pengembangan
Kepemimpinan Pembelajaran
6 Fasilitasi berbasis teknologi pembelajaran
C Penunjang
9 Penjelasan Teknis Kegiatan
10 Penjelasan LMS

c. Penyegaran Fasilitator
Tabel 3.11 Struktur Program Penyegaran Fasilitator
No Materi
Penyegaran Paket Modul
2. Praktik pembelajaran yang berpihak pada murid
2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi
1
2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
2.3. Coaching
3. Pemimpin pembelajaran dalam pengembangan
sekolah
3.1. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin
2 Pembelajaran
3.2. Pemimpin dan Pengelolaan Sumber Daya
3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada murid

d. Penyegaran Pengajar Praktik


Tabel 3.12 Struktur Program Penyegaran Pengajar Praktik
No Materi
- 34 -

Penyegaran Paket Modul


2. Praktik pembelajaran yang berpihak pada murid
2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi
1
2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
2.3. Coaching
3. Pemimpin pembelajaran dalam pengembangan
sekolah
3.1. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin
2 Pembelajaran
3.2. Pemimpin dan Pengelolaan Sumber Daya
3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada murid
3 Penilaian Calon Guru Penggerak
Bedah Buku Pegangan Lokakarya Calon Guru
4
Penggerak (Lokakarya 3-7)
Bedah Buku Pegangan Pendampingan Individu Calon
5
Guru Penggerak (PI 3-6)
6 Simulasi Pendampingan oleh Pengajar Praktik

e. Pembekalan Instruktur
Tabel 3.12 Struktur Program Pembekalan Instruktur
No Materi
A Umum
1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2 Program Pendidikan Guru Penggerak
B Pokok
3 Pembelajaran Sosial Emosional
4 Pembahasan dan Praktik BAGJA
5 Disiplin Positif
6 Pembelajaran Berdiferensiasi
7 Coaching
C Penunjang
8 Evaluasi Penyelenggaraan
9 Refleksi Akhir
10 Peminatan kompetensi
f. Penyamaan Persepsi Instruktur (modul) CGP
Tabel 3.13 Struktur Program Penyamaan Persepsi Instruktur
(modul) CGP
No Materi
A Umum
1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2 Program Pendidikan Guru Penggerak
B Pokok
- 35 -

3 1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak


1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar
Dewantara
1.2. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak
1.3. Visi Guru Penggerak
1.4. Budaya Positif
4 2. Praktik pembelajaran yang berpihak pada murid
2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi
2.2. Pembelajaran Sosial dan Emosional
2.3. Coaching
5 3. Pemimpin pembelajaran dalam pengembangan
sekolah
3.1. Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin
Pembelajaran
3.2. Pemimpin dan Pengelolaan Sumber Daya
3.3. Pengelolaan Program yang Berdampak pada
murid
C Penunjang
6 Penjelasan Teknis Kegiatan
7 Penjelasan LMS
6. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
a. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran Guru Penggerak selama 6 (enam)
bulan termasuk kegiatan pendampingan individu,
pendampingan kelompok melalui lokakarya, dan evaluasi.
Pembelajaran dilakukan secara daring dan luring sebanyak 310
(tiga ratus sepuluh) JP.
b. Struktur Program PGP
Pembelajaran Guru Penggerak dilaksanakan sesuai dengan
struktur sebagaimana disajikan dalam tabel 3.14 berikut.

Tabel 3.14 Struktur Program Pendidikan Guru Penggerak


No. Materi Alokasi
Waktu (JP)

A Umum 4

1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, 2


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

2 Program Pendidikan Guru Penggerak 2

B Pokok 300

1 Paket Modul 1: 84
Paradigma dan Visi Guru Penggerak

Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional - Ki


Hadjar Dewantara

Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak


- 36 -

Visi Guru Penggerak

Budaya Positif

2 Paket Modul 2: 64
Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada
Peserta Didik:

Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan


Belajar Peserta Didik

Pembelajaran Sosial dan Emosional

Coaching untuk Supervisi Akademik

3 Paket Modul 3: 64
Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengembangan Sekolah:

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-


nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumberdaya

Pengelolaan Program yang Berdampak


pada Peserta Didik

4 Pendampingan 88

Pendampingan Individu (24)

Pendampingan Kelompok/Lokakarya (64)

C Penunjang 6

1 Tes Awal dan Tes Akhir

Total JP 310

Deskripsi materi yang dipelajari dalam tiga paket modul PGP


sebagai berikut.
a. Paket Modul 1: Paradigma dan Visi Guru Penggerak
Materi ini berisi tentang filosofi pendidikan nasional Ki Hadjar
Dewantara, nilai-nilai dan peran Guru Penggerak, visi Guru
Penggerak, dan membangun budaya positif yang perlu
dibekalkan kepada CGP. Setelah mempelajari materi ini, CGP
diharapkan mampu:
1) memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan
melakukan refleksi-kritis atas korelasi nilai-nilai tersebut
dengan konteks pendidikan lokal dan nasional saat ini;
2) menumbuh-kembangkan Profil Pelajar Pancasila, nilai-
nilai dan peran Guru Penggerak dalam dirinya sehingga
mampu menumbuh-kembangkan Profil Pelajar Pancasila
dalam diri peserta didik;
3) merumuskan visi yang menggerakkan hati dan kolaborasi
dalam menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila
pada peserta didik, serta mengupayakan pencapaian visi
- 37 -

tersebut melalui prakarsa perubahan yang positif dan


apresiatif; dan
4) mengimplementasikan konsep pendidikan menurut Ki
Hajar Dewantara terkait budaya dan lingkungan positif di
sekolah yang berpihak pada peserta didik melalui disiplin
positif.
b. Paket Modul 2: Praktik Pembelajaran yang berpihak pada
Peserta Didik
Materi ini berisi tentang pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan belajar peserta didik, pembelajaran sosial dan
emosional serta penerapan coaching untuk menjalankan
supervisi akademik. Setelah mempelajari materi ini, CGP
diharapkan mampu:
1) mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi
untuk mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik
yang berbeda;
2) menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
sehingga seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan
kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-
being) secara optimal; dan
3) memiliki paradigma berpikir coaching dalam
berkomunikasi dalam rangka mengembangkan
kompetensi rekan sejawat, termasuk rangkaian supervisi
akademik.
c. Paket Modul 3: Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan
Sekolah
Materi ini berisi tentang pengambilan keputusan berbasis
nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin pembelajaran,
pemimpin dalam pengelolaan sumberdaya, dan pengelolaan
program yang berdampak pada peserta didik. Setelah
mengikuti materi ini, CGP diharapkan mampu:

1) menerapkan strategi pengambilan keputusan berbasis


nilai-nilai kebajikan dan prinsip moral;
2) melakukan strategi pengelolaan sumber daya secara efektif
dari berbagai sumber yang sah untuk menjalankan
program sekolah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran yang berdampak pada peserta didik;
3) mengupayakan terwujudnya lingkungan sekolah yang
mendukung tumbuhnya peserta didik yang mampu
menjadi pemimpin dalam proses pembelajarannya sendiri.
d. Pendampingan
Pendampingan dilakukan secara individu di sekolah tempat
CGP bertugas dan pendampingan kelompok melalui kegiatan
lokakarya. Pendampingan individu bertujuan untuk
membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran daring
sehingga CGP mampu:
1) mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan
cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi;
2) memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual
untuk berperilaku sesuai kode etik; dan
3) merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan
mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dengan melibatkan orang tua.
Sedangkan pendampingan melalui lokakarya bertujuan untuk:
- 38 -

1) meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan


perannya;
2) menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota;
3) menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang
dihadapi oleh CGP; dan
4) meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di
tingkat sekolah dan kabupaten/kota.

7. Pembelajaran PGP
a. UPT dapat melaksanakan orientasi program dan pengenalan
LMS kepada CGP setara 6 (enam) JP sebelum pelaksanaan
PGP. Pelaksanaan orientasi program dan pengenalan LMS
mempertimbangkan ketersediaan waktu dan anggaran.
Ketentuan pembelajaran PGP adalah sebagai berikut.
1) Pembelajaran PGP dilakukan secara daring dan/ atau
luring;
2) Pembelajaran daring dilakukan bersama Instruktur, dan
Fasilitator melalui LMS dan/atau platform lainnya yang
dapat mendukung pembelajaran daring;
3) Pembelajaran luring dilakukan bersama Pengajar Praktik
melalui pendampingan individu dan lokakarya;
4) CGP, Pengajar Praktik, Fasilitator, dan Instruktur
berinteraksi dalam pembelajaran kolaboratif secara
langsung dalam LMS; dan
5) Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta
adalah menyelesaikan tiga paket modul, antara lain:
a) Paket Modul 1: Paradigma dan Visi Guru Penggerak;
b) Paket Modul 2: Praktik Pembelajaran yang Berpihak
Pada Peserta Didik; dan
c) Paket Modul 3: Pemimpin Pembelajaran dalam
Pengembangan Sekolah.
6) Materi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada angka
5) diberikan oleh Fasilitator dan Instruktur.
b. Tahapan pembelajaran yang dilakukan oleh CGP adalah
menggunakan alur MERDEKA. Alokasi waktu (JP) setiap
tahapan tetap, tetapi akumulasi JP dapat saling berkontribusi.
Alur pembelajaran yang diikuti peserta secara rinci melalui
tahapan sebagai berikut:
1) menyelesaikan alur pembelajaran MERDEKA di setiap
modul;
2) setiap modul diselesaikan dalam waktu dua minggu
sehingga untuk tiga paket modul yang berisi 10 (sepuluh)
modul akan diselesaikan selama lima bulan pendidikan
dengan jumlah JP per modul yang telah ditentukan;
3) kegiatan pendampingan tetap dilakukan selama 1 (satu)
bulan setelah ketiga paket diselesaikan oleh peserta,
sehingga peserta menyelesaikan pendidikan selama enam
bulan;
4) pendampingan individu dilakukan di sekolah dan
pendampingan kelompok melalui lokakarya dilakukan
secara luring;
5) dalam hal kejadian khusus sehingga pendampingan
individu dan lokakarya tidak dapat dilakukan secara
luring, maka dapat dilakukan secara daring dengan
sepengetahuan UPT pembina dengan mekanisme yang
- 39 -

telah ditentukan; dan


6) pembelajaran PGP difasilitasi oleh narasumber eselon dari
Ditjen GTK dan/atau UPT.

G. Penilaian
Penilaian pada program PGP dilakukan terhadap CGP, Pengajar Praktik,
Fasilitator, Instruktur, dan Penyelenggara. Penilaian terhadap CGP
bertujuan untuk mengetahui tingkat ketuntasan dan pencapaian
kompetensi peserta, sehingga dijadikan dasar pengambilan keputusan
baik untuk perbaikan proses pembelajaran maupun kelulusan peserta.
Sedangkan penilaian terhadap kinerja Pengajar Praktik, Fasilitator,
Instruktur, dan penyelenggara bertujuan untuk memperoleh umpan
balik.
1. Penilaian terhadap CGP
a. Penilaian dilakukan oleh Fasilitator dan Pengajar Praktik
Program PGP selama masa pelatihan dan pendampingan.
b. Fasilitator menilai CGP selama proses pelatihan dengan
mengacu pada tabel 3.15 berikut.

Tabel 3.15 Penilaian terhadap CGP oleh Fasilitator

No. Komponen Bobot

1 Kehadiran di forum/pertemuan tatap 10%


muka dan/atau maya:
a. Forum diskusi eksplorasi konsep
b. Forum diskusi ruang kolaborasi
c. Elaborasi pemahaman

2 Kebermaknaan refleksi 20%

3 Penugasan individu pada alur 20%


Demonstrasi Kontekstual

4 Penugasan kelompok pada alur Ruang 25%


Kolaborasi

5 Portofolio Aksi Nyata 25%

c. Pengajar Praktik menilai CGP selama masa pendampingan


mengacu pada tabel 3.16 Penilaian terhadap CGP oleh
Pengajar Praktik sebagai berikut.
Tabel 3.16 Penilaian terhadap CGP oleh Pengajar Praktik

No. Komponen Bobot

1 Kehadiran dan Partisipasi dalam Lokakarya 10%

2 Kebermaknaan Refleksi 15%

3 Observasi Pembelajaran yang Berpusat pada 25%


Peserta Didik

4 Keterampilan Coaching 15%


- 40 -

5 Dokumentasi Pemetaan Aset secara 15%


Kolaboratif

6 Rencana Kerja Pengembangan Program 20%


Sekolah

d. Nilai akhir CGP menggunakan formulasi berikut.

Keterangan:
NA: Nilai Akhir
NF: Nilai dari Fasilitator
NP: Nilai dari Pengajar Praktik

e. Predikat yang digunakan untuk CGP mengacu pada tabel 3.17


sebagai berikut:
Tabel 3.17 Predikat Nilai Akhir PGP

Angka Predikat

> 90 - 100 Amat Baik

> 80 - 90 Baik

> 70 - 80 Cukup

> 60 - 70 Sedang

< 60 Kurang

f. Ditjen GTK menyelenggarakan rapat pleno evaluasi


pelaksanaan PGP berdasarkan hasil nilai akhir sebagaimana
dimaksud pada huruf d.
g. Nilai akhir digunakan untuk menentukan lulus dan tidak
lulus. CGP dinyatakan lulus apabila memenuhi syarat sebagai
berikut.
1) jumlah kehadiran tatap muka daring dan tatap muka
luring (forum diskusi, ruang kolaborasi, elaborasi
pemahaman, dan lokakarya) paling sedikit 34 (tiga puluh
empat) pertemuan dari 38 (tiga puluh delapan) pertemuan;
2) memperoleh Nilai Akhir (NA) paling rendah 70 (tujuh
puluh) atau predikat minimal cukup; dan
3) aktif bertugas sebagai guru di satuan pendidikan formal
hingga diklat berakhir atau diangkat sebagai kepala
sekolah saat mengikuti program PGP.

2. Penilaian Kinerja Instruktur, Fasilitator, dan Pengajar Praktik


Penilaian kinerja kepada Instruktur, Fasilitator, dan Pengajar
Praktik dilakukan berkala selama penugasan. Penilaian kinerja
dilakukan oleh CGP, diri sendiri dan aktor pendukung lain yang
mengetahui tugas aktor pendukung. Adapun unsur-unsur yang
dinilai terdiri dari:
a. komunikasi yang memberdayakan yang terdiri dari:
1) kemampuan membangun suasana belajar nyaman;
2) kemampuan menggunakan bahasa yang baik dan mudah
- 41 -

dimengerti; kemampuan mendengarkan dengan empati;


dan
3) kemampuan memberikan motivasi kepada peserta
termasuk melibatkan secara aktif dan membimbing
dengan sabar dalam menyelesaikan masalah/pertanyaan-
pertanyaan.
b. keterampilan memandu dan memastikan ketercapaian hasil
belajar yang terdiri dari:
1) kemampuan menyajikan/mendampingi materi dengan
runtut dan sesuai dengan tujuan pembelajaran;
2) kemampuan untuk menggunakan berbagai pendekatan,
metode, media untuk membuat peserta terlibat aktif serta;
dan
3) kemampuan mengelola sesi pembelajaran secara
keseluruhan termasuk di dalamnya pekak dan
beradaptasi pada kebutuhan belajar peserta.
c. keterampilan memandu refleksi dan memberikan umpan balik
penilaian yang terdiri dari:
1) kemampuan memandu refleksi yang mengarah pada
upaya perbaikan peserta;
2) kemampuan memberikan umpan balik yang bermakna;
3) kemampuan memastikan pengumpulan tugas CGP sesuai
dengan jadwal yang ditentukan (khusus Pengajar Praktik
dan Fasilitator); dan
4) kemampuan menilai secara objektif (khusus Pengajar
Praktik dan Fasilitator).
d. sikap kerja dan kedisiplinan yang terdiri dari:
1) ketepatan waktu dan kehadiran dalam memandu
pembelajaran, termasuk ketepatan waktu pengumpulan
laporan, pengaturan jadwal belajar dengan CGP; dan
2) menampilkan perilaku dan sikap yang bertanggung jawab
saat bertugas termasuk kerja sama antar aktor
pendukung, dan penggunaan bahasa sopan/tidak
menyakiti selama proses pembelajaran.

Di samping unsur-unsur tersebut, CGP diminta untuk memberikan


saran perbaikan terhadap penyelenggaraan PGP. Selain itu,
penugasan Asesor, Instruktur, Fasilitator, dan/atau Pengajar
praktik akan ditinjau ulang jika:
a. hasil skor penilaian kinerjanya tidak mencapai nilai baik;
dan/atau
b. melanggar kode etik penyelenggaraan PGP yaitu kejujuran,
integritas, dan profesionalisme.
- 42 -

BAB IV
PGP DAERAH KHUSUS

A. Alur Pelaksanaan PGP Daerah Khusus


Alur pelaksanaan PGP Daerah Khusus (Dasus) sebagaimana dimaksud
dalam Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Tahapan PGP Dasus

B. Kriteria Daerah Sasaran


PGP Dasus diselenggarakan apabila:
1. jumlah CGP yang lulus seleksi pada satu wilayah kabupaten/kota
maksimal 24 (dua puluh empat) orang; dan/atau
2. daerah sasaran terkendala jaringan internet dan/atau terkendala
masalah geografis.
Dalam hal wilayah PGP Dasus yang memiliki kondisi keamanan tidak
stabil, akan dilaksanakan PGP Dasus model intensif yang diatur di
dalam ketentuan lebih lanjut dalam huruf G.

C. Penyelenggaraan PGP Dasus


1. Rombongan Belajar (rombel) Tatap Muka
a. Peserta berjumlah 20 (dua puluh) sampai dengan 24 (dua
puluh empat) orang/rombel;
b. Fasilitator berjumlah 2 (dua) sampai dengan 4 (empat) orang
/rombel;dan
c. Panitia/Admin : 2 (dua) orang /rombel.

2. Panitia
a. Tugas dan Tanggung Jawab
1) berkoordinasi dengan Fasilitator dan daerah terkait
pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka, fasilitasi
individu, menyiapkan administrasi kegiatan; dan
2) membuat laporan pelaksanaan kegiatan pembelajaran
tatap muka dan fasilitasi individu kepada penanggung
jawab kegiatan.
- 43 -

b. Persyaratan
1) berasal dari jabatan fungsional tertentu/pelaksana/staf
UPT atau jabatan fungsional tertentu/pelaksana/staf
daerah;
2) berkomitmen untuk memenuhi kewajiban secara penuh
sebagai panitia PGP Dasus; dan
3) mendapatkan surat tugas dari UPT atau daerah.

3. Kegiatan Fasilitasi Individu


a. Jumlah peserta : 10 (sepuluh) sampai dengan 12 (dua belas)
orang
b. Jumlah Fasilitator: 1 (satu) sampai 2 (dua) orang
Setiap fasilitasi individu dilaksanakan secara individual di sekolah
tempat tugas CGP.

4. Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran dalam bentuk salinan cetak dan salinan digital
yang dimuat dalam diska lepas.

5. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan PGP Dasus : 310 (tiga ratus sepuluh) JP.

6. Sarana dan Prasarana


Sarana pembelajaran pendukung yang digunakan dalam PGP
Dasus meliputi:
a. laptop;
b. LCD Projector;
c. sound system sesuai kebutuhan; dan
d. sarana pembelajaran lain sesuai kebutuhan materi yang
disajikan.
Prasarana yang diperlukan dalam PGP Dasus meliputi:
a. ruangan yang mampu menampung 25 (dua puluh lima) orang
peserta;
b. memiliki daya listrik yang mencukupi; dan
c. memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.

7. Pola Pembelajaran
Kegiatan terdiri dari pembelajaran tatap muka, pembelajaran
mandiri, dan fasilitasi individu. Adapun perjalanan pembelajaran
CGP daerah khusus terdiri atas:
a. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) merupakan aktivitas bersama
antara Fasilitator dan CGP di satu kabupaten/kota yang
mencakup pembelajaran modul dan lokakarya. Modul dan
capaian pembelajaran yang dilakukan di PGP Dasus sama
dengan PGP Reguler dengan penyesuaian strategi pendidikan
yang dilaksanakan secara tatap muka.
b. Pembelajaran Mandiri (PM) merupakan aktivitas mandiri yang
dilakukan oleh CGP di lokasi bertugas terkait dengan aksi
nyata, refleksi, dan komunitas praktisi.
c. Fasilitasi Individu (FI) merupakan proses fasilitasi yang
dilakukan oleh Fasilitator daerah khusus di sekolah CGP
untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran tatap
muka sehingga CGP mampu:
- 44 -

1) mengembangkan diri sendiri dan guru lain dengan cara


melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi;
2) memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual
untuk berperilaku sesuai kode etik; dan
3) merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan
mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik dengan melibatkan orang tua.

D. Aktor Pendukung
Aktor pendukung PGP Dasus terdiri atas Fasilitator dan Asesor.
1. Fasilitator
a. Tugas dan Tanggung Jawab
1) memberikan motivasi dan membantu peserta dalam
menjalankan perannya;
2) memfasilitasi dan mendampingi proses pembelajaran
tatap muka peserta;
3) melakukan kunjungan fasilitasi individu di sekolah
masing- masing peserta;
4) mencatat perkembangan peserta selama pembelajaran
tatap muka dan fasilitasi individu;
5) mendampingi peserta serta memberikan penilaian dalam
proses implementasi pembelajaran melalui aksi nyata;
6) melakukan pemantauan dan mentoring terhadap tagihan
peserta dengan menggunakan format pemantauan dan
penilaian hasil belajar/tagihan;
7) mengumpulkan tugas-tugas peserta, memberi umpan
balik dan penguatan terhadap pertanyaan, permasalahan,
refleksi, dan tagihan yang disampaikan peserta terkait
pembelajaran tatap muka, fasilitasi individu dan
pembelajaran mandiri;
8) memberikan dan menginput penilaian kehadiran,
keaktifan, proses dan hasil belajar pada akhir kegiatan
pembelajaran tatap muka, fasilitasi individu dan
pembelajaran mandiri;
9) mampu mengkontekstualisasikan materi sesuai dengan
kebutuhan peserta dengan tetap memperhatikan capaian
belajar pendidikan; dan
10) mampu mempersiapkan pelatihan secara mandiri dengan
sumber daya yang tersedia di kabupaten (adaptif).

b. Persyaratan
1) diutamakan berasal dari Guru Penggerak;
2) dapat berasal dari unsur Widyaiswara, pengawas
sekolah, Pengajar Praktik, Pelatih Ahli/fasilitator PSP
yang pernah bertugas sebagai Fasilitator dalam
program PGP paling sedikit 1 (satu) angkatan, jika
dibutuhkan;
3) tidak sedang terlibat dan/atau mengampu program
prioritas lainnya, seperti PGP reguler, PSP dan PPG;
4) berkomitmen untuk memenuhi kewajiban secara
penuh sebagai Fasilitator PGP Dasus;
5) mendapatkan izin dari atasan; dan
6) mengikuti dan lulus pembekalan Fasilitator PGP
Dasus.
- 45 -

c. Seleksi
Seleksi Fasilitator PGP Dasus dilakukan dengan mekanisme
rekrutmen pada unit pelaksana teknis Kemendikbudristek
terhadap peserta yang telah memenuhi persyaratan dalam
standar rekrutmen fasilitator.
Seleksi fasilitator dilakukan dengan dua tahap:
1) Seleksi Tahap Pertama
Seleksi tahap pertama adalah seleksi yang dilakukan
dengan cara melakukan pengisian CV, pengunggahan
dokumen persyaratan dan pengisian esai. Pengisian CV,
pengunggahan dokumen persyaratan, pengisian Paper
Based Interview (PBI) dan pengisian esai dilakukan
dengan tujuan menyeleksi kandidat berdasarkan
kualitas latar belakang pendidikan, pengalaman, dan
juga kelengkapan-kelengkapan berkas persyaratan.
Proses pengunggahan dokumen persyaratan dan
pengisian esai dilakukan dengan tahapan, sebagai
berikut:
a) Pengisian CV
 peserta akan melakukan registrasi dengan cara
mengisi CV secara daring melalui sistem
informasi manajemen.
 pengisian CV dapat dilakukan sampai hari
terakhir pendaftaran seleksi.
b) Pengunggahan Dokumen Persyaratan
Peserta mengunggah dokumen persyaratan
lainnya, yaitu:
 KTP;
 ijazah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV);
 sertifikat Guru Penggerak yang terdapat di
sistem informasi manajemen;
 pakta integritas;
 surat izin dari pimpinan satuan kerja sesuai
format bagi calon Fasilitator; dan
 Rencana Pelaksanaan Pelatihan (RPP) yang
disesuaikan dengan modul pembelajaran PGP.
c) Pengisian Esai
 Bersamaan dengan pengisian CV dan
pengunggahan dokumen, peserta seleksi akan
menjawab 5 (enam) pertanyaan utama.
 Masing-masing pertanyaan utama terdiri atas
3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) pertanyaan
tentang pengalaman nyata dari calon peserta
yang berkaitan dengan kompetensi
d) Pengisian Paper based Interview
Pengisian paper based interview (PBI) dilakukan
dengan tahapan:
 Menjawab pertanyaan esai seputar modul
pembelajaran yang diberikan dalam PGP.
 Pertanyaan PBI terdiri dari 3 (tiga) paket
modul. Setiap paket modul terdiri dari 3 (tiga)
sampai dengan 4 (empat) pertanyaan
- 46 -

tambahan terkait topik pembelajaran dalam


PGP.

2) Seleksi Tahap Kedua


Pada PGP Dasus, proses Simulasi Mengajar dan
Wawancara calon Fasilitator dilakukan secara luring
oleh Asesor di Kabupaten/Kota wilayah sasaran. Asesor
kemudian melakukan penilaian dan memasukan hasil
penilaian ke laman sistem informasi manajemen. Proses
seleksi tahap kedua terdiri atas:
a) Simulasi Mengajar;
 Simulasi mengajar dilakukan sesuai dengan
RPP modul pembelajaran PGP yang telah
diunggah dalam proses pengunggahan
dokumen persyaratan.
 Simulasi mengajar dilakukan secara luring
dengan total durasi sekitar 30 (tiga puluh)
menit dengan tahapan sebagai berikut:
o melakukan persiapan dengan
menyebutkan identitas diri kepada Asesor
dan menjelaskan topik pembelajaran
selama 15 (lima belas) menit;
o melakukan simulasi mengajar selama 10
(sepuluh) menit yang dapat dilakukan dari
rumah, sekolah, atau tempat lain yang
kondusif dengan posisi berdiri tanpa
melibatkan peserta didik;
o menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh Asesor selama 5 (lima) menit
sebagai refleksi.
b) Wawancara.
 Wawancara dilakukan dengan durasi 1 (satu)
jam oleh 2 (dua) orang Asesor sesuai waktu
yang telah ditentukan.
 Peserta menyebutkan identitas diri kepada
Asesor.
 Peserta memperlihatkan KTP sebagai verifikasi
identitas asli; dan
 Peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh pewawancara. Pertanyaan
diajukan berdasarkan rubrik kompetensi CGP.
Peserta yang lolos seleksi tahap kedua akan dinyatakan
sebagai Calon Fasilitator akan mengikuti pembekalan
Fasilitator PGP Dasus.
d. Pembekalan
1) Fasilitator yang telah mengikuti proses seleksi akan
mendapatkan pembekalan dan selanjutnya ditetapkan
menjadi Fasilitator PGP Dasus oleh Direktur Jenderal.
2) Pembekalan Fasilitator PGP Dasus dilakukan secara
hybrid dengan pola 100 (seratus) JP, masing-masing JP
setara 60 (enam puluh) menit.
- 47 -

2. Asesor
a. Tugas dan Tanggung Jawab
1) menilai esai secara daring;
2) menilai simulasi mengajar secara luring; dan
3) melakukan wawancara secara luring.

b. Persyaratan
1) pernah bertugas menjadi Asesor pada program PGP/PSP;
2) berasal dari unsur widyaiswara dan/atau widyaprada;
3) mengisi formulir kesediaan bertugas menjadi asesor PGP
Dasus;
4) berkomitmen untuk memenuhi kewajiban secara
penuh sebagai Asesor PGP Dasus;
5) mendapatkan izin dari atasan; dan
6) mengikuti pembekalan Asesor PGP Dasus.

c. Seleksi
Seleksi Asesor PGP Dasus dilakukan dengan melakukan
rekrutmen Asesor yang telah selesai bertugas sebagai Asesor
pada program PGP/PSP yang berasal dari unsur widyaiswara
atau widyaprada pada unit pelaksana teknis
Kemendikbudristek.

d. Pembekalan
Asesor mendapatkan pembekalan, selanjutnya ditetapkan
menjadi Asesor PGP Dasus oleh Direktur Jenderal.

E. Rekrutmen Peserta PGP


1. Sosialisasi
Proses sosialisasi dan rekrutmen dilakukan secara bersamaan
dengan mengikuti alur sebagai berikut:
a. sosialisasi kepada UPT di daerah khusus;
b. UPT melakukan sosialisasi terhadap Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dengan menyampaikan paket informasi dan
berkas pendaftaran Program PGP. Berkas pendaftaran yang
berupa formulir CV dan dokumen pendukung.
c. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang menjadi sasaran
mengundang guru-guru yang direkomendasikan untuk
sosialisasi, mengumpulkan, dan melengkapi berkas dengan
UPT sebagai penanggung jawab utama yang memantau proses
pendaftaran.

2. Persyaratan
Persyaratan calon peserta PGP Dasus adalah sebagai berikut:
a. berstatus sebagai:
1) Guru pada Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) atau Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah
sasaran PGP tahun 2020 - 2024; atau
2) Guru yang diberi tugas sebagai Kepala Sekolah yang
belum memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan
calon kepala sekolah;
- 48 -

b. memiliki kualifikasi akademik paling rendah S-1 atau D-IV;


c. memiliki pengalaman mengajar paling sedikit 5 (lima)
tahun;
d. memiliki sisa masa mengajar paling sedikit 10 (sepuluh)
tahun;
e. terdaftar pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
Kemendikbudristek;
f. tidak sedang terdaftar dan/atau berperan sebagai:
1) Pengajar Praktik pada PGP;
2) Asesor PGP atau PSP;
3) Fasilitator PGP atau fasilitator PSP;
4) Instruktur pada PGP;
5) Kepala Sekolah Penggerak;
g. mendapatkan rekomendasi izin dari atasan (kepala sekolah,
pimpinan penyelenggara satuan pendidikan masyarakat
atau pejabat berwenang lainnya);
h. bertugas di daerah khusus.

3. Kriteria
Kriteria calon peserta PGP Dasus adalah sebagai berikut:
a. tidak sedang mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan
latihan dasar PNS, PPG;
b. tidak sedang proses rekrutmen kepala sekolah penggerak,
c. tidak sedang menjadi instruktur, pelatih lapangan, dan
pengawas lapangan pada Program Organisasi Penggerak (POP);
d. aktif sebagai guru, selama rekrutmen dan PGP, yang
dibuktikan dengan SK mengajar;
e. aktif sebagai kepala sekolah sebagaimana dimaksud pada
persyaratan calon peserta PGP huruf a angka 2), selama
rekrutmen dan PGP yang dibuktikan dengan SK definitif
sebagai kepala sekolah.

Profil calon peserta PGP Dasus adalah sebagai berikut:


a. menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid;
b. memiliki kemampuan untuk fokus pada tujuan;
c. memiliki kompetensi menggerakkan orang lain dan kelompok;
d. memiliki daya juang (resilience) yang tinggi;
e. memiliki kompetensi kepemimpinan dan bertindak mandiri;
f. memiliki kemampuan untuk belajar hal baru, terbuka pada
umpan balik, dan terus memperbaiki diri;
g. memiliki kemampuan berkomunikasi dengan efektif dan
memiliki pengalaman untuk mengembangkan orang lain; dan
h. memiliki kedewasaan emosi dan berperilaku sesuai kode etik.
4. Seleksi
Seleksi peserta PGP dilakukan terhadap guru yang bertugas di
daerah sasaran PGP Dasus, yang mendaftar dan mengikuti seleksi
melalui 2 (dua) tahap:
a. Seleksi Administrasi (Seleksi Tahap Pertama)
Pada PGP Dasus, seleksi tahap pertama dilakukan dengan 2
(dua) model yaitu:
1) Proses pendaftaran dilakukan secara daring seperti
pendaftaran CGP reguler yaitu mendaftar pada laman
sistem informasi manajemen untuk kemudian mengikuti
- 49 -

seleksi tahap kedua secara luring.


2) Proses seleksi dilakukan secara luring.
a) Masa seleksi tahap pertama dilakukan secara luring
setelah masa seleksi tahap pertama yang dilakukan
secara daring selesai dilaksanakan.
b) Tahap seleksi dilakukan secara luring di
Kabupaten/Kota wilayah sasaran dengan waktu
pendaftaran yang berbeda dari pendaftaran daring
dengan proses sebagai berikut:
 Hari pertama, bersamaan dengan proses
sosialisasi, tahapan seleksi tahap pertama
langsung dilakukan di wilayah sasaran. guru
mengisi CV sesuai dengan data pada Dapodik dan
menyertakan dokumen pendukung kemudian
mengirimkannya ke Kabid yang membidangi guru
dan tenaga kependidikan di Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota; dokumen pendukung yang
perlu dikumpulkan adalah:
o KTP;
o Ijazah S-1 atau D-IV;
o surat rekomendasi;
o pakta integritas;
o SK pembagian mengajar (bagi guru);
o SK pengangkatan kepala sekolah (bagi
kepala sekolah);
o mengunggah surat izin dari kepala sekolah
tempat bekerja;
o surat izin dari kepala dinas
pendidikan/ketua yayasan tempat bekerja
sesuai format (bagi kepala sekolah);
o Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran/Pelatihan (RPP) bagi peserta
yang berasal dari unsur guru.
 Hari kedua, guru melakukan pengisian esai
secara langsung yang dapat diketik maupun
ditulis tangan kemudian menyerahkan kepada
yang membidangi guru dan tenaga kependidikan
di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Soal esai
sama dengan soal esai untuk PGP Reguler.
c) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengumpulkan,
memeriksa berkas peserta seleksi CGP dan
memastikan sudah sesuai dengan kriteria (baik
salinan lunak maupun salinan cetak);
d) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan
rekapitulasi laporan pendaftar seleksi CGP kepada
penanggung jawab PGP di UPT melalui surat
elektronik (email) dan mengirimkan berkas salinan
cetak;
e) UPT melakukan pemberkasan dan melakukan input
berkas ke dalam sistem sistem informasi manajemen;
dan
f) Asesor melakukan penilaian terhadap esai (seleksi
tahap pertama). Pendaftar seleksi CGP yang lolos
seleksi tahap pertama mengikuti seleksi tahap kedua
secara luring.
- 50 -

b. Seleksi Subtansi (Seleksi Tahap Kedua)


Pada PGP Dasus, proses simulasi mengajar dan wawancara
dilakukan secara luring oleh asesor di kabupaten/kota wilayah
sasaran. Asesor kemudian melakukan penilaian dan
memasukan hasil penilaian ke laman sistem informasi
manajemen.
1) Simulasi Mengajar
a) Simulasi mengajar dilakukan sesuai dengan RPP
yang telah diunggah dalam proses pengunggahan
dokumen persyaratan.
b) Simulasi mengajar dilakukan secara luring dengan
total durasi sekitar 30 (tiga puluh) menit dengan
tahapan sebagai berikut:
 melakukan persiapan dengan menyebutkan
identitas diri kepada Asesor dan menjelaskan
topik pembelajaran selama 15 (lima belas) menit;
 melakukan simulasi mengajar selama 10
(sepuluh) menit yang dapat dilakukan dari
rumah, sekolah, atau tempat lain yang kondusif
dengan posisi berdiri tanpa melibatkan peserta
didik; dan
 menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh Asesor selama 5 (lima) menit sebagai refleksi.
2) Wawancara.
a) Wawancara dilakukan dengan durasi 1 (satu) jam
oleh 2 (dua) orang Asesor sesuai waktu yang telah
ditentukan.
b) Peserta menyebutkan identitas diri kepada Asesor.
c) Peserta memperlihatkan KTP sebagai verifikasi
identitas asli.
d) Peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh pewawancara. Pertanyaan diajukan
berdasarkan rubrik kompetensi CGP.
Pendaftar seleksi CGP yang lolos seleksi tahap kedua
ditetapkan sebagai CGP dan mengikuti proses pembelajaran di
wilayah sasaran masing-masing.

F. Penyiapan Perangkat Pendidikan dan Pelatihan


Penyiapan perangkat yang meliputi kurikulum, bahan diklat, LMS, dan
sistem penilaian diadaptasi dari program PGP reguler. Selanjutnya
bahan pendidikan dicetak untuk didistribusikan kepada peserta PGP.
1. Pembekalan Calon Fasilitator PGP Dasus
Pembekalan calon Fasilitator PGP Dasus dilakukan secara hybrid
selama 100 (seratus) JP, masing-masing JP setara 60 (enam puluh)
menit. Struktur program pembekalan calon Fasilitator PGP Dasus
disajikan pada tabel 4.1 dan 4.2 berikut:

Tabel 4.1 Struktur Pembekalan Daring, Fasilitator Daerah Khusus


No. Materi Alokasi
Waktu (JP)

A Penguasaan Konsep Kunci Modul Guru 30


- 51 -

Penggerak

B Tes Awal dan Tes Akhir 2

TOTAL JP 32

Tabel 4.2 Struktur Pembekalan Luring Fasilitator Daerah Khusus


No. Materi Alokasi
Waktu (JP)

A Umum 4

1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, 2


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

2 Program Pendidikan Guru 2


Penggerak

B Pokok 60

Strategi dan Teknik Peningkatan Kemampuan CGP di Daerah


Khusus

3 Prinsip dan Keterampilan Dasar 10


Fasilitasi

4 Simulasi Pembelajaran Tatap Muka 38

5 Praktik Coaching 6

6 Fasilitasi Individu 6

C Penunjang 4

7 Refleksi, Umpan Balik, dan 2


Penilaian

8 Koordinasi Pelaksanaan Program 1

9 Evaluasi Penyelenggaraan 1

TOTAL JP 68

2. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan


a. Waktu Pelaksanaan
1) Pelaksanaan pembelajaran guru penggerak selama 6
(enam) bulan. Secara keseluruhan PGP Dasus
dilaksanakan dengan pola 310 (tiga ratus sepuluh) JP.
2) Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran
orang dewasa (andragogi).
3) Alokasi JP pada kegiatan pembelajaran tatap muka
sebanyak 200 (dua ratus) JP.
4) Alokasi JP kegiatan pembelajaran mandiri mempelajari 10
(sepuluh) modul, masing-masing modul setara 10
(sepuluh) JP sebanyak 100 (seratus) JP.
5) Alokasi JP pada fasilitasi individu sebanyak 2 (dua) kali
dengan total 10 (sepuluh) JP.
- 52 -

b. Struktur Pembelajaran PGP Dasus


Struktur pembelajaran PGP Dasus merujuk kepada struktur
pembelajaran PGP reguler sebagaimana tercantum pada tabel
4.3.

Tabel 4.3 Struktur Pembelajaran PGP Dasus

No. Materi Alokasi


Waktu (JP)

A Umum 4

1 Kebijakan Kementerian Pendidikan, 2


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

2 Program Pendidikan Guru Penggerak 2

B Pokok 300

3 Paradigma dan Visi Guru Penggerak 84

a. Refleksi Filosofi Pendidikan


Nasional - Ki Hadjar Dewantara

b. Nilai-nilai dan Peran Guru


Penggerak

c. Visi Guru Penggerak

d. Budaya Positif

4 Praktik Pembelajaran yang Berpihak 64


pada Peserta Didik:

a. Pembelajaran untuk Memenuhi


Kebutuhan Belajar Peserta Didik

b. Pembelajaran Sosial dan


Emosional

c. Coaching untuk Supervisi


Akademik

5 Pemimpin Pembelajaran dalam 64


Pengembangan Sekolah:

a. Pengambilan Keputusan Berbasis


Nilai-nilai Kebajikan sebagai
Pemimpin

b. Pemimpin dalam Pengelolaan


Sumberdaya

c. Pengelolaan Program yang


Berdampak pada Peserta Didik

6 Pendampingan 88

a. Pendampingan Individu (10)


- 53 -

b. Pendampingan
Kelompok/Lokakarya (78)

C Penunjang 6

7 Tes Awal dan Tes Akhir

Total JP 310

G. Penilaian
Penilaian pada program PGP Dasus dilakukan terhadap CGP, Fasilitator,
dan penyelenggara.
1. Tujuan Penilaian
Penilaian terhadap CGP bertujuan untuk mengetahui tingkat
ketuntasan dan pencapaian kompetensi peserta sehingga dapat
dijadikan dasar pengambilan keputusan baik untuk perbaikan
proses pembelajaran maupun kelulusan peserta. Sedangkan
penilaian terhadap kinerja Fasilitator dan penyelenggara bertujuan
untuk memperoleh umpan balik.

2. Penilaian terhadap CGP


a. Penilaian dilakukan oleh Fasilitator Program PGP Dasus
selama PTM dan FI.
b. Fasilitator menilai CGP selama dengan mengacu pada tabel 4.4
sebagai berikut.

Tabel 4.4 Komponen Penilaian terhadap Calon Guru


Penggerak Daerah Khusus
No. Komponen Pembobotan

1 Kehadiran Calon Guru Penggerak pada 10%


PTM

2 Partisipasi Calon Guru Penggerak pada 15%


Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT)

3 Kebermaknaan Refleksi (KR) 15%

4 Praktik Coaching untuk Supervisi 15%


Akademik (PC)

5 Observasi Pembelajaran yang Berpusat 20%


pada Peserta Didik (OP)

6 Rencana Kerja Pengembangan Program 25%


Sekolah (RKS)

Nilai Akhir (NA) 100%

c. Predikat yang digunakan dalam penilaian CGP mengacu pada


Tabel 4.5 sebagai berikut:
- 54 -

Tabel 4.5 Predikat dari Nilai Akhir CGP Dasus

Angka Predikat

> 90 - 100 Amat Baik

> 80 - 90 Baik

> 70 - 80 Cukup

> 60 - 70 Sedang

< 60 Kurang

d. Ditjen GTK menyelenggarakan rapat pleno evaluasi


pelaksanaan PGP berdasarkan hasil nilai akhir sebagaimana
dimaksud pada huruf d.
e. Nilai akhir digunakan untuk menentukan lulus dan tidak
lulus. CGP PGP Dasus dinyatakan lulus apabila memenuhi
syarat sebagai berikut:
1) jumlah kehadiran pertemuan tatap muka paling sedikit 18
(delapan belas) hari dari 20 (dua puluh) hari pertemuan
tatap muka;
2) memperoleh Nilai Akhir (NA) paling rendah 70 (tujuh
puluh) atau predikat minimal cukup; dan
3) aktif bertugas sebagai guru di satuan pendidikan formal
hingga diklat berakhir atau diangkat sebagai kepala
sekolah saat mengikuti program PGP.

1. Penilaian Kinerja Fasilitator


Penilaian kinerja kepada Fasilitator dilakukan setiap akhir PTM.
Penilaian kinerja di daerah khusus setidaknya melibatkan CGP dan
diri sendiri. Adapun unsur-unsur yang dinilai terdiri dari:
a. Komunikasi yang memberdayakan yang terdiri dari:
1) kemampuan membangun suasana belajar nyaman;
2) kemampuan menggunakan bahasa yang baik dan mudah
dimengerti;
3) kemampuan mendengarkan dengan empati; dan
4) kemampuan memberikan motivasi kepada peserta
termasuk melibatkan secara aktif dan membimbing
dengan sabar dalam menyelesaikan masalah/pertanyaan-
pertanyaan.
b. Keterampilan memandu dan memastikan ketercapaian hasil
belajar yang terdiri dari:
1) kemampuan menyajikan/mendampingi materi dengan
runtut dan sesuai dengan tujuan pembelajaran;
2) kemampuan untuk menggunakan berbagai pendekatan,
metode, media untuk membuat peserta terlibat aktif serta;
dan
3) kemampuan mengelola sesi pembelajaran secara
keseluruhan termasuk di dalamnya pekak dan
beradaptasi pada kebutuhan belajar peserta.
c. Keterampilan memandu refleksi dan memberikan umpan balik
penilaian yang terdiri dari:
1) kemampuan memandu refleksi yang mengarah pada
- 55 -

upaya perbaikan peserta;


2) kemampuan memberikan umpan balik yang bermakna;
3) kemampuan memastikan pengumpulan tugas CGP sesuai
dengan jadwal yang ditentukan (Khusus Pengajar Praktik
dan Fasilitator); dan
4) kemampuan menilai secara objektif (Khusus Pengajar
Praktik dan Fasilitator).
d. Sikap Kerja dan kedisiplinan yang terdiri dari:
1) ketepatan waktu dan kehadiran dalam memandu
pembelajaran termasuk di dalamnya ketepatan waktu
pengumpulan laporan, pengaturan jadwal belajar dengan
CGP; dan
2) menampilkan perilaku dan sikap yang bertanggung jawab
saat bertugas termasuk di dalamnya kerja sama antar
aktor pendukung, dan penggunaan bahasa sopan/tidak
menyakiti selama proses pembelajaran.

Disamping unsur-unsur tersebut, CGP diminta untuk memberikan


saran perbaikan terhadap penyelenggaraan PGP. Selain itu,
penugasan Fasilitator akan ditinjau ulang jika:
a. hasil skor penilaian kinerjanya tidak mencapai nilai baik;
dan/atau
b. melanggar kode etik penyelenggaraan PGP yaitu kejujuran,
integritas, dan profesionalisme.

H. PGP Dasus Model Intensif


PGP Dasus model intensif dilaksanakan dalam hal wilayah PGP Dasus
yang memiliki kondisi keamanan tidak stabil. Pelaksanaan PGP Dasus
model intensif dilaksanakan dengan berpedoman pada standar
pelaksanaan PGP Dasus. Penyelanggararaan PGP Dasus model intensif
sebagai berikut:
1. PGP Dasus model intensif dilaksanakan selama kurun waktu 10
(sepuluh) sampai 12 (dua belas) minggu efektif dengan metode PTM,
PM, fasilitasi individu, praktik sekolah, dan aksi nyata.
2. CGP dari wilayah sasaran PGP Dasus model intensif akan
diberangkatkan ke wilayah penyelenggaraan pendidikan.
3. Wilayah yang menjadi sasaran penyelenggaraan PGP Dasus model
intensif merupakan wilayah yang memiliki fasilitas maupun akses
transportasi yang baik.
4. Proses sosialisasi PGP Dasus model intensif melibatkan beberapa
pihak, di antaranya:
a. tim pelaksana/upt;
b. staf pemerintah daerah/dinas pendidikan provinsi/kabupaten
sasaran; dan
c. staf pemerintah daerah/dinas pendidikan provinsi/kabupaten
penyelenggara PGP Intensif.
5. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan kegiatan praktik sekolah
sebagai salah satu bagian dari proses pembelajaran PGP Dasus
model intensif, UPT berkoordinasi dengan pemerintah daerah/dinas
pendidikan provinsi/kabupaten penyelenggara pgp dasus model
intensif, untuk menentukan dan menyepakati lokasi sekolah
- 56 -

praktik sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.


6. ketentuan standar pelaksanaan PGP Dasus PGP Dasus model
intensif ditetapkan dalam pedoman PGP Dasus model intensif.
- 57 -

BAB V
REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU

Dalam rangka memberi kesempatan bagi guru yang berperan sebagai


Pengajar Praktik untuk mendapatkan sertifikat Guru Penggerak, Ditjen GTK
melaksanakan mekanisme RPL yang diberikan kepada:
1. Guru yang telah memiliki sertifikat Pengajar Praktik pada PGP;
2. Guru yang telah memiliki sertifikat pelatih ahli pada PSP;
3. Guru yang telah memiliki sertifikat fasilitator pada PSP; dan/atau
4. Guru yang diberi penugasan sebagai kepala sekolah yang ditetapkan
sebagai pelaksana PSP dan telah melaksanakan tugas pada PSP selama
3 (tiga) tahun berturut-turut.

A. Pelatih Ahli pada PSP, Fasilitator pada PSP, dan Pengajar Praktik pada
PGP
1. Penyelenggaraan
RPL bagi Pengajar pelatih ahli pada PSP, pengajar Praktik pada PGP,
dan fasilitator pada PSP dilakukan melalui PGP Reguler untuk
memberikan penguatan kepada guru dan kepala sekolah untuk
mendapatkan sertifikat Guru Penggerak dengan pengurangan
beban belajar.

Ketentuan rombongan belajar PGP untuk jalur RPL bagi Pengajar


Praktik pada PGP, Pelatih Ahli pada PSP, dan Fasilitator pada PSP
sebagai berikut:
a. jumlah fasilitator : 10 (sepuluh) orang
b. jumlah fasilitator pemandu : 1 (satu) orang
c. jumlah admin : 1 (satu) orang

2. Rekrutmen Fasilitator Pemandu


a. Fasilitator pemandu merupakan fasilitator yang bertugas
mendampingi peserta PGP jalur RPL Pengajar Praktik pada
PGP, pelatih ahli pada PSP, dan fasilitator pada PSP.
b. Fasilitator pemandu direkrut dari Fasilitator PGP yang pernah
memfasilitasi Program PGP paling sedikit 1 (satu) angkatan.
c. Fasilitator pemandu akan mendapatkan pembekalan dan
ditetapkan menjadi Fasilitator pemandu oleh Direktur
Jenderal.

3. Rekrutmen Calon Peserta


a. Persyaratan
Untuk memperoleh RPL Guru Penggerak, calon peserta PGP
yang berasal dari Pengajar Praktik pada PGP, pelatih ahli pada
PSP, dan fasilitator pada PSP harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1) Bagi Pengajar Praktik: telah melaksanakan tugas sebagai
Pengajar Praktik PGP paling sedikit 1 (satu) angkatan yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat
berwenang.
2) Bagi pelatih ahli pada PSP: telah melaksanakan tugas
sebagai Pelatih Ahli paling sedikit 1 (satu) tahun yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat
berwenang.
- 58 -

3) Bagi fasilitator pada PSP: telah melaksanakan tugas


sebagai fasilitator PSP paling sedikit 1 (satu) tahun yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari pejabat
berwenang.
b. Rekrutmen
1) PGP melalui jalur RPL bagi Pengajar Praktik pada PGP,
pelatih ahli pada PSP, dan fasilitator pada PSP
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Fasilitator
pada PGP Reguler di angkatan tertentu;
2) Calon peserta PGP yang berasal dari Pengajar Praktik pada
PGP, pelatih ahli pada PSP, dan fasilitator pada PSP harus
mendaftar melalui sistem informasi manajemen;
3) Calon peserta mengikuti seleksi Fasilitator PGP Reguler;
dan
4) Calon peserta yang dinyatakan lulus seleksi
melaksanakan pembekalan calon Fasilitator pada PGP
selama 1 (satu) angkatan.

4. Pelaksanaan Rekognisi Pembelajaran Lampau


RPL bagi pelatih ahli pada PSP, Pengajar Praktik pada PGP, dan
fasilitator pada PSP diberikan sebesar 76%. Oleh karena hal
tersebut, pelatih ahli pada PSP, Pengajar Praktik pada PGP, dan
fasilitator pada PSP perlu melakukan pemenuhan progam PGP
sebesar 24% dengan ketentuan sebagai berikut.
a. menjalankan tugas sebagai fasilitator sebanyak 1 (satu)
angkatan;
b. mengikuti tes awal dan tes akhir untuk setiap paket modul
PGP;
c. mengikuti kegiatan elaborasi pemahaman untuk 10 (sepuluh)
modul PGP; dan
d. melaksanakan aksi nyata pada:
1) modul PGP 1.4 Budaya Positif;
2) modul PGP 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik; dan
3) modul PGP 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak
pada Murid.
Selama pelaksanaan aksi nyata, fasilitator PGP yang mengikuti
program RPL didampingi oleh fasilitator pemandu yang memberikan
mentoring, umpan balik, dan penilaian.

5. Penilaian
a. Penilaian dilakukan oleh fasilitator pemandu terhadap aksi
nyata yang dikerjakan oleh peserta RPL Pengajar Praktik pada
PGP, pelatih ahli pada PSP, dan fasilitator pada PSP.
b. Peserta RPL Pengajar Praktik, pelatih ahli pada PSP, dan
fasilitator pada PSP melaksanakan aksi nyata pada modul 1.4,
2.3, dan 3.3 dan hasil aksi nyata tersebut dinilai serta
diberikan umpan balik oleh fasilitator pemandu.
c. Penilaian aksi nyata oleh fasilitator pemandu menggunakan
rubrik aksi nyata. Selama pelaksanaan aksi nyata, fasilitator
pemandu melakukan pemantauan proses implementasi
menggunakan rubrik proses implementasi aksi nyata.
d. Nilai akhir peserta PGP jalur RPL Pengajar Praktik pada PGP,
pelatih ahli pada PSP, dan fasilitator pada PSP menggunakan
formula berikut:
- 59 -

Keterangan:
NA : Nilai Akhir
AN1 : Nilai Aksi Nyata 1.4
AN2 : Nilai Aksi Nyata 2.3
AN3 : Nilai Aksi Nyata 3.3
e. Predikat yang digunakan sebagaimana tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Predikat Nilai Akhir peserta PGP jalur RPL Pengajar
Praktik pada PGP, fasilitator PSP, dan pelatih ahli PSP
Angka Predikat

> 90 - 100 Amat Baik

> 80 - 90 Baik

> 70 - 80 Cukup

> 60 - 70 Sedang

< 60 Kurang

f. Tim seleksi PGP Ditjen GTK menyelenggarakan rapat pleno


evaluasi akhir pelaksanaan PGP untuk menentukan status
kelulusan peserta PGP jalur RPL bagi Pengajar Praktik pada
PGP, pelatih ahli pada PSP, dan fasilitator pada PSP dengan
predikat lulus dan tidak lulus.
g. Peserta PGP jalur RPL bagi Pengajar Praktik pada PGP, pelatih
ahli pada PSP, dan fasilitator pada PSP dinyatakan lulus
apabila memenuhi syarat sebagai berikut.
1) jumlah kehadiran fasilitasi sebagai fasilitator sebanyak
100%;
2) jumlah kehadiran dalam elaborasi pemahaman sebanyak
100%;
3) mengikuti tes awal dan tes akhir untuk setiap paket
modul;
4) memperoleh Nilai Akhir (NA) paling rendah 70 (tujuh
Puluh) atau predikat minimal cukup; dan
5) aktif bertugas sebagai guru atau kepala sekolah di satuan
pendidikan formal hingga diklat berakhir atau bertugas
sebagai guru yang diangkat sebagai kepala sekolah saat
mengikuti program PGP.

B. Rekognisi Pembelajaran Lampau bagi Kepala Sekolah Pelaksana PSP


1. Ketentuan RPL bagi Kepala Sekolah Pelaksana PSP
RPL bagi Kepala Sekolah pelaksana PSP dilakukan melalui
pengurangan beban belajar sebesar 100% terhadap Guru yang
memiliki surat keputusan penugasan sebagai kepala sekolah yang
ditetapkan sebagai pelaksana PSP dan telah melaksanakan tugas
pada PSP selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. RPL dilakukan
untuk mengakui pengalaman yang dilakukan oleh Kepala Sekolah
pelaksana PSP dalam melaksanakan PSP.
- 60 -

2. Proses RPL bagi Kepala Sekolah Pelaksana PSP


RPL bagi Kepala Sekolah pelaksana PSP dilakukan melalui tahap
verifikasi dan penilaian.
a. Tahap Verifikasi
Tahap verifikasi dilakukan dengan tujuan untuk memeriksa
dokumen persyaratan. Tahap verifikasi dilakukan dengan
ketentuan:
1) Surat keterangan telah menjalani tugas sebagai Kepala
Sekolah pelaksana PSP selama 3 (tiga) tahun berturut-
turut yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang
sesuai peraturan perundang-undangan; dan
2) Hasil penilaian kinerja minimal baik untuk setiap unsur
penilaian pada 2 (dua) tahun terakhir.

b. Tahap Penilaian
Kepala sekolah yang ditetapkan sebagai pelaksana PSP
menyusun laporan pelaksanaan praktik baik selama menjadi
Kepala sekolah pada satuan pendidikan pelaksana PSP.
Laporan tersebut dinilai oleh tim penilai RPL yang ditetapkan
oleh Direktur yang menangani PGP.
Peserta RPL bagi Kepala Sekolah PSP dinyatakan lulus apabila
memperoleh Nilai Akhir (NA) mimimal 70 (tujuh puluh) atau
predikat minimal cukup.
- 61 -

BAB VI
SERTIFIKAT GURU PENGGERAK

Peserta yang telah selesai mengikuti PGP dan mendapatkan predikat minimal
cukup akan menerima Surat Tanda Tamat Pendidikan (STTP) yang
merupakan Sertifikat Guru Penggerak. Sertifikat Guru Penggerak
ditandatangani oleh Direktur Jenderal. Pada bagian belakang sertifikat
tercantum struktur program PGP yang ditandatangani oleh Kepala UPT
penyelenggara PGP. Sertifikat dicetak mandiri oleh peserta melalui sistem
informasi manajemen PGP. Instruktur, Fasilitator, dan pengajar praktik yang
telah bertugas pada PGP akan menerima surat keterangan yang
ditandatangani oleh Kepala UPT atas nama Direktur Jenderal melalui sistem
informasi manajemen PGP.
Sertifikat yang diperoleh dari program PGP dapat digunakan untuk
mengajukan angka kredit. Sertifikat Guru Penggerak juga dapat digunakan
untuk memenuhi persyaratan penugasan Guru sebagai kepala sekolah dan
pengangkatan dalam jabatan pengawas sekolah.
- 62 -

BAB VII
PENJAMINAN MUTU

A. Tujuan
Penjaminan mutu PGP merupakan kegiatan dari hulu ke hilir dalam
rangka memastikan program berjalan sesuai dengan petunjuk tenis yang
telah ditetapkan.

B. Kerangka Penjaminan Mutu


Kerangka penjaminan mutu PGP mencakup penjaminan mutu proses
PGP, penjaminan mutu hasil PGP, serta penjaminan mutu lainnya.
1. Penjaminan Mutu Proses PGP
Penjaminan mutu proses PGP merupakan penjaminan mutu PGP
yang mencakup segala aspek pada tahap persiapan serta
pelaksanaan PGP yang relevan terhadap pencapaian tujuan
program.
2. Penjaminan Mutu Hasil PGP
Penjaminan mutu hasil PGP merupakan penjaminan mutu PGP
yang mencakup perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta
PGP serta ekosistem di sekitar peserta PGP setelah peserta
mengikuti program termasuk dampaknya terhadap peserta didik.
3. Penjaminan Mutu Lainnya
Penjaminan mutu lainnya merupakan penjaminan mutu PGP yang
tidak termasuk pada penjaminan mutu proses maupun hasil PGP
namun relevan terhadap pencapaian tujuan program, antara lain
akuntabilitas program.

C. Tim Penjaminan Mutu


Tim penjaminan mutu merupakan tim yang bertugas mengawasi dan
mengevaluasi pelaksanaan Program PGP yang terdiri dari pejabat
struktural, pejabat fungsional, pengelola anggaran, dan dosen yang
menguasai pelaksanaan PGP yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur
Jenderal.

D. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh tim
penjaminan mutu terdiri atas:
1. Proses Rekrutmen
a. Pelaksanaan rekrutmen untuk peserta PGP, Pengajar Praktik,
Fasilitator, dan Instruktur. Ditjen GTK membuat dan
menginformasikan surat rekrutmen peserta PGP, Pengajar
Praktik, Fasilitator, dan Instruktur.
b. Surat rekrutmen ditujukan kepada pimpinan dinas pendidikan
kabupaten/kota, provinsi, atau pimpinan lembaga tempat
calon peserta bertugas.
c. Surat rekrutmen juga dapat diperoleh di portal:
https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/,
yang dapat di unduh oleh calon peserta.
- 63 -

d. Informasi tentang rekrutmen juga diberikan dalam bentuk


webinar sosialisasi rekrutmen yang disampaikan baik oleh
UPT, Ditjen GTK, atau oleh komunitas belajar.
e. Untuk memberikan pemahaman kepada calon pendaftar PGP
yang lebih mendalam tentang proses rekrutmen, dilakukan
coaching clinic terkait proses seleksi tahap kedua (persiapan
simulasi mengajar dan wawancara). Webinar sosialisasi
rekrutmen dan coaching clinic, di berikan juga dalam bentuk
live Youtube, sehingga bagi peserta yang tertinggal informasi
dapat mengikuti ulang dalam melalui Youtube.
f. Sebelum pelaksanaan seleksi tahap kedua, para asesor yang
melakukan asesmen diundang untuk memberikan penjelasan
teknis pelaksanaan simulasi mengajar dan wawancara.
g. Sebelum pelaksanaan simulasi mengajar peserta mendapatkan
informasi waktu pelaksanaannya. Peserta mendapatkan
notifikasi 2 (dua) kali yaitu pada 2 (dua) sampai dengan 3(tiga)
hari sebelum pelaksanaan. Notifikasi diberikan 3 (tiga) sampai
dengan 1 (satu) jam sebelum simulasi mengajar.
h. Pada seleksi wawancara peserta juga mendapatkan 2 (dua) kali
notifikasi.
i. Notifikasi dan persiapan teknis dipandu oleh pemantau yang
disiapkan untuk membantu para peserta yang menemui
kesulitan.

2. Proses Pendidikan
a. Pendidikan dimulai ditandai dengan prosesi pembukaan
PGP.
b. CGP, Pengajar Praktik, Fasilitator, dan Instruktur diberikan
materi penjelasan teknis tentang pendidikan guru
penggerak, CGP, Pengajar Praktik, Fasilitator antara lain:
1) Orientasi Penyelenggaraan Pendidikan Guru Penggerak
yaitu berisi materi tentang hak dan kewajiban, pedoman
pelaksanaan PGP, pendampingan, lokakarya,
pelaksanaan pendidikan, penilaian, dan kelulusan.
2) Penilaian kinerja dan lapor PGP yaitu berisi materi
penilaian kinerja Pengajar Praktik, fasilitator,
instruktur, dan lapor PGP diberikan kepada CGP,
Pengajar Praktik, Fasilitator, Instruktur, dan UPT,
apabila terjadi kejadian-kejadian yang menuntut segera
ada penyelesaian.
3) Penggunaan LMS yaitu berisi materi tentang aplikasi
proses pembelajaran dalam PGP, tugas dan tanggung
jawab Pengajar Praktik, Failitator, Instruktur dalam
proses pembelajaran, penugasan dan penilaian serta
jadwal pemberian materi, pendampingan, sampai
dengan batasan penilaian.
c. Dalam pelaksanaan PGP, pembelajaran dibagi dalam
beberapa cara yaitu melalui:
1) Pendampingan kunjungan ke sekolah dan lokakarya
yang dilakukan dan dipandu oleh Pengajar Praktik.
- 64 -

2) Fasilitasi diskusi, ruang kolaborasi yang dilakukan oleh


Fasilitator.
3) Pemberian materi modul dilakukan oleh Instruktur.
4) Pembelajaran online selama PGP dibantu oleh admin
PGP dari UPT.
d. Setiap paket modul berakhir atau paling lama 5 (lima) hari
setelah CGP melakukan post test, UPT harus melakukan
pleno evaluasi pelaksanaan paket modul terkait, untuk
melaksanakan refleksi, verifikasi nilai,
melaporkan/mencatat/merekam kejadian-kejadian yang
berpengaruh terhadap proses penilaian.
e. Pleno evaluasi pelaksanaan paket modul adalah instrumen
untuk menyelesaikan proses perbaikan berlanjut. Pleno
evaluasi pelaksanaan paket modul dituangkan dalam
bentuk berita acara rapat koordinasi pleno pelaksanaan
paket modul pada angkatannya.
f. Koordinasi secara menyeluruh untuk refleksi dan evaluasi
dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah pleno
paket modul dilakukan oleh UPT selesai. Koordinasi
dipimpin langsung oleh Ditjen GTK.
g. Koordinasi untuk mengetahui kondisi pelaksanaan PGP
(data CGP awal, data CGP aktif, data CGP mengundurkan
diri), dan menyelesaikan kejadian-kejadian yang terjadi pada
masing-masing UPT.

3. Proses Kelulusan
a. Dasar kelulusan CGP mengacu pada Kepdirjen PGP yang
berlaku tentang evaluasi PGP. CGP Angkatan 4
mempergunakan Keputusan Direktur Jenderal GTK Nomor
1917/B.B1/HK.01.01/2021. CGP Angkatan 5 dst
menggunakan Keputusan Direktur Jenderal GTK Nomor
1302/B/PD.00.02/2022, tentang Pendoman Pendidikan
Guru Penggerak.
Catt: sebaiknya di Perdijen ini memuat Dasar kelulusan CGP
b. Paling lama 10 (sepuluh) hari setelah UPT melakukan pleno
paket modul terakhir, maka dilakukan koordinasi pleno
kelulusan Calon Guru penggerak, untuk menetapkan
kelulusan CGP pada angkatan yang terkait.
c. Pleno kelulusan dikoordinasikan oleh Ditjen GTK,
koordinator Fasilitator, dan admin PGP masing-masing UPT,
tim sistem informasi manajeman, dan tim LMS.
d. Pleno oleh masing-masing UPT sebagaimana dimaksud pada
huruf c, pada setiap paket harus cermat dan valid karena
menentukan kelulusan seseorang.
e. Penetapan kelulusan dituangkan dalam berita acara (BA)
pleno kelulusan yang ditandatangani oleh pimpinan pleno,
notulis pleno, dan penanggung jawab PGP masing-masing
UPT pelaksana PGP pada angkatan terkait.
f. Hasil pleno kelulusan bersifat rahasia dan hasilnya tidak
dapat diganggu gugat.
- 65 -

g. Hasil pleno selanjutnya dikompilasi oleh Ditjen GTK sebagai


laporan dari UPT untuk disampaikan kepada Direktur
Jenderal sebagai dasar penerbitan surat keputusan
kelulusan.
h. Pengumuman kelulusan PGP angkatan tersebut secara
nasional dilaksanakan paling lambat 20 (dua puluh) hari
setelah pleno kelulusan.
i. Surat kelulusan PGP sebagaimana dimaksud pada huruf
huruf g, mencantumkan nama peserta sebagai Guru
Penggerak yang telah dinyatakan lulus, untuk
didayagunakan sebagai teladan dan agen transformasi
perubahan pendidikan di wilayah kabupaten/ kota
setempat.
j. Sertifikat Guru penggerak diberikan kepada peserta pada
hari penutupan melalui sistem informasi manajemen PGP.
Peserta dapat mencetak dan mengunduh Sertifikat Guru
penggerak secara mandiri melalui sistem informasi
manajemen PGP.
Penjaminan mutu pendidikan Guru Penggerak dilakukan juga melalui
proses pemantauan dan evaluasi oleh Direktur Jenderal.

E. Penyempurnaan Program
Penyempurnaan terhadap pelaksanaan program dilakukan berdasarkan
hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program PGP.
- 66 -

BAB VIII
PENDANAAN DAN PELAPORAN

A. Pendanaan

Pendanaan pelaksanaan Program PGP bersumber dari Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD), dan/atau sumber lain yang sah dan tidak
mengikat. Pengelolaan dari dana tersebut dilaksanakan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2016
tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

B. Mekanisme Pendanaan

1. APBN
Pendanaan pelaksanaan program PGP dialokasikan pada Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) UPT bersumber dari Rupiah
Murni dan dikelola melalui mekanisme swakelola oleh UPT.
2. APBD
Pendanaan pelaksanaan program PGP bersumber dari APBD dan
dikelola melalui mekanisme pengelolaan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) oleh UPT.
3. Sumber lain
Pendanaan pelaksanaan program PGP dapat bersumber lain dan
dikelola melalui mekanisme PNBP oleh UPT, antara lain dari:
a. Organisasi Masyarakat;
b. Yayasan; atau
c. Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Coorporate Social
Responsibility).
Pengelolaan melalui mekanisme PNBP sebagaimana dimaksud pada
angka 1 dan angka 2 didasarkan pada Perjanjian Kerja Sama (PKS).
PKS disusun sebagaimana dalam Format PKS pada huruf D.

C. Pelaporan
Pada akhir tahun anggaran, UPT diwajibkan membuat laporan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan PGP. Laporan ditujukan dan
diserahkan kepada Ditjen GTK dalam bentuk salinan cetak dan
elektronik. Isi Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan PGP
yaitu Laporan kegiatan yang dilengkapi dengan dokumen pelaksanaan
kegiatan. Laporan kegiatan diharapkan dapat menunjukkan efektivitas
dan relevansi terhadap capaian peserta dalam mengikuti program PGP.
Dokumen yang perlu dilampirkan dalam laporan kegiatan terdiri atas:
1. rekapitulasi data Instruktur, Fasilitator, Pengajar Praktik, dan
peserta;
2. rekapitulasi hasil penilaian peserta;
3. rekapitulasi hasil evaluasi terhadap Instruktur, Fasilitator, Pengajar
Praktik, dan penyelenggara program pgp; dan
4. foto kegiatan.
Selanjutnya seluruh dokumen pada setiap kegiatan dikompilasi dan
diarsipkan dalam bentuk salinan cetak dan elektronik oleh penanggung
jawab program di masing-masing UPT.
- 67 -

D. Fomat Perjanjian Kerja Sama

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
BALAI BESAR GURU PENGGERAK PROVINSI……./ BALAI GURU
PENGGERAK PROVINSI…….*)
DENGAN
……………………………………………………………………

NOMOR :
NOMOR :
TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

Pada hari ini ………………….. tanggal ………… bulan …………………..


tahun dua ribu dua puluh tiga (…-…-2023) diadakan Perjanjian Kerja
pelaksanaan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan .…. untuk
Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi antara:
1. Nama : ......................................................
NIP : ......................................................
Jabatan : ……................................................
Alamat : ......................................................

Bertindak untuk dan atas nama Balai Besar Guru Penggerak (BBGP)/Balai
Guru Penggerak (BGP) Provinsi……, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. Nama : ......................................................
Jabatan : ......................................................
Alamat : ......................................................

Bertindak untuk dan atas nama ...... (Disdik/Ormas/Yayasan), yang


selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnya PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama


disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu menerangkan bahwa:

1. PIHAK KESATU merupakan pimpinan unit pelaksana teknis di


lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang
mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan
guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah,
kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah;

2. PIHAK KEDUA merupakan Kepala Dinas Pendidikan


Provinsi/Kabupaten/Kota ………….yang memiliki tugas sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan
urusan pemerintahan yang menjadi urusan daerah otonom;

Sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelaksanaan


Program Pendidikan Guru Penggerak, dengan ketentuan sebagai berikut:
- 68 -

Pasal 1
Maksud dan Tujuan

(1) Perjanjian Kerja Sama ini dimaksudkan untuk sebagai acuan bagi PARA
PIHAK dalam melaksanakan kerja sama pelaksanaan program
pendidikan guru penggerak.
(2) Tujuan dari penyelenggaraan program PGP ini adalah untuk
melaksanakan program guru penggerak dalam rangka memberikan
bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogik kepada
guru untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran yang
berdiferensiasi sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik sehingga
proses pembelajaran lebih berpihak pada peserta didik;

Pasal 2
Ruang Lingkup

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini meliputi kegiatan:


a. Pembiayaan penyelenggaraan program PGP;
b. Pemanfaatan sumber daya yang dimiliki PARA PIHAK;
c. Penyelenggaraan program PGP sesuai struktur program yang telah
ditetapkan; dan
d. Pencapaian standar penjaminan mutu program PGP.

Pasal 3
Bentuk Kerja Sama dan Sasaran

Bentuk kerja sama adalah pelaksanaan program PGP Angkatan ……. melalui
pendidikan dan pelatihan dengan target sasaran sebanyak …… guru.

Pasal 4
Tugas dan Tanggung Jawab

(1) PIHAK KESATU mempunyai tugas dan tanggung jawab:


a. menentukan kuota peserta program guru penggerak;
b. melaksanakan tahap rekrutmen dan seleksi calon guru penggerak;
c. penggerak yang bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat;
d. melaksanakan pembekalan aktor pendukung program guru
penggerak;
e. menyediakan aktor pendukung dalam pendidikan program guru
penggerak
f. melakukan supervisi atas program guru penggerak;
g. menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) program PGP yang
terdiri dari komponen biaya pendidikan dan pelatihan antara lain
belanja honor dan belanja bahan sebagai pembentuk tarif PNBP.
Komponen biaya pendidikan dan pelatihan tidak termasuk biaya
transportasi, akomodasi, dan konsumsi;
h. membuat RAB yang telah disepakati oleh PARA PIHAK;
i. melakukan proses penyetoran ke Kas Negara dan pengajuan
Maksimum Pencairan (MP) serta proses pencairan dana PNBP dari
PIHAK KEDUA;
j. menyelenggarakan program PGP sesuai dengan struktur program
yang telah ditetapkan;
k. mengeluarkan sertifikat program guru penggerak;
- 69 -

l. menyiapkan dan menyampaikan kuitansi tanda terima


pembayaran biaya Pendidikan dan pelatihan dari PIHAK KEDUA;
m. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan kegiatan program PGP
kepada PIHAK KEDUA; dan
n. menyimpan seluruh bukti pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan program PGP.

(2) PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan tanggung jawab:


a. mengalokasikan biaya program PGP sebesar nilai RAB yang telah
disepakati oleh PARA PIHAK;
b. melakukan pembayaran kepada PIHAK KESATU untuk
penyelenggaraan program PGP;
c. menerima kuitansi tanda terima pembayaran biaya Pendidikan dan
pelatihan dari PIHAK KESATU;
d. menerima laporan hasil pelaksanaan kegiatan program PGP dari
PIHAK KESATU;
e. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program PGP
yang diselenggarakan oleh PIHAK KESATU.

Pasal 5
Pembiayaan

(1) Sumber pembiayaan pelaksanaan program PGP berasal dari


(Disdik/Ormas/Yayasan) …… dengan pengelolaan melalui PNBP oleh
PIHAK KESATU.
(2) Biaya program PGP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebesar
Rp…….. (terbilang) (sesuai RAB).
(3) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak termasuk biaya
transportasi, akomodasi, dan konsumsi.
.

Pasal 6
Tata Cara Pembayaran

(1) PIHAK KEDUA wajib membayar lunas biaya pelaksanaan program


pendidikan guru penggerak kepada PIHAK KESATU melalui transfer
bank dengan rincian sebagai berikut:
nomor rekening :…
nama rekening :…
Bank : ..
(2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sejak
ditandatanganinya Perjanjian ini atau paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kerja sebelum pelaksanaan kegiatan.

Pasal 7
Ketentuan Pajak

Pembayaran pajak yang diakibatkan oleh pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama


ini sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 70 -

Pasal 8
Jangka Waktu

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku terhitung sejak ditandatanganinya


Perjanjian Kerja Sama ini oleh PARA PIHAK sampai dengan (tanggal, bulan
tahun).

Pasal 9
Sanksi
Apabila PARA PIHAK tidak melaksanakan kewajiban yang diatur pada
perjanjian kerja sama ini, maka akan diberikan sanksi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 10
Keadaan Kahar (Force Majeure)

(1) Yang dimaksud keadaan kahar (Force Majeure) adalah peristiwa


seperti: bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), kebakaran,
perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan, dan epidemi yang
secara keseluruhan ada hubungan langsung dengan penyelesaian
kegiatan.
(2) Apabila terjadi keadaan kahar (Force Majeure) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) maka pihak yang terkena keadaan kahar (Force Majeure)
wajib memberitahukan kepada pihak lain disertai surat keterangan yang
mendukung terjadinya keadaan kahar dari pihak yang berwenang.

Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan

(1) Segala perselisihan yang timbul akibat pelaksanaan Perjanjian Kerja


Sama ini yang langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerja
Sama maka PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah dan
mufakat.
(2) Apabila secara musyawarah dan mufakat tidak dapat dicapai, maka
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Pasal 12
Pemberitahuan

Setiap pemberitahuan yang berhubungan dengan Perjanjian ini wajib


diberikan secara tertulis oleh PARA PIHAK dengan alamat sebagai berikut:

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


Balai Besar Guru Penggerak/Balai Disdik/Ormas/Yayasan……..
Guru Penggerak Provinsi……..

Kepala/Kabag/Kasubag TU Kepala/Direktur/Pimpinan
Jalan………. Jalan……..
No Telp…. No Telp….
Alamat email….. Alamat email…..
- 71 -

Setiap perubahan dan penggantian dari alamat-alamat tersebut di atas,


wajib diberitahukan secara tertulis oleh pihak yang satu kepada pihak
yang lain.

Pasal 13
Lain-lain
PARA PIHAK harus memastikan jumlah sasaran yang akan mengikuti
program PGP. Apabila sasaran yang mengikuti program PGP berkurang dari
target setelah dana PNBP telah disetorkan ke Kas Negara, maka biaya yang
telah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA tidak dapat dikembalikan dan diakui
sebagai pendapatan Kas Negara.

Pasal 14
Penutup
Perjanjian Kerja Sama ini dibuat rangkap 2 (dua) asli pada kertas bermeterai
cukup, masing-masing tertulis sama dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama bagi PARA PIHAK.

..........., ………………2023
PIHAK KESATU PIHAK
KEDUA
meterai
Rp10.000
dan
stempel

.................................. ………………….....……
NIP

DIREKTUR JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN,

TTD.

IWAN SYAHRIL

Salinan sesuai dengan aslinya


Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Nunuk Suryani
NIP. 196611081990032001

Anda mungkin juga menyukai