Anda di halaman 1dari 46

FISIKA DASAR II

Pertemuan ke 11
SUHU DAN PANAS

Fakultas Teknologi Pertanian


Universitas Andalas
Silabus
• Defenisi suhu & panas
• Prinsip pengukuran suhu, pembuatan termometer, dan melakukan konversi
skala termometer
• Pengaruh panas terhadap fasa suatu zat
• Defenisi fasa dan perubahan fasa
• Hubungan suhu dan tekanan pada diagram fasa
• Kapasitas kalor/panas dan kalor/panas jenis
• Prinsip kesetimbangan termal
• Panas yang diperlukan atau dilepaskan oleh sistem saat suhu dan fasa
berubah
• Kalorimeter
• Mekanisme transfer panas secara konduksi, konveksi dan radiasi.
Defenisi suhu, fasa, dan perubahan fasa
Suhu (temperatur) adalah besaran yang menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda

Mengukur Suhu
Alat Ukur Kuno
 Indera Peraba (kulit)

Dapatkah kita mempercayai perasaan dingin


dan panas indera peraba kita?
Apakah kedua jari akan merasakan temperatur yang
sama ketika diletakkan dalam air hangat (warm)?
Mengukur Suhu

 Indera kita tidak dapat memberikan nilai temperatur benda sesungguhnya, hanya
memberikan perasaan dingin / panas saja yang subjektif.

 Untuk mengukur temperatur dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka
harus digunakan alat ukur yang disebut termometer.

 Termometer harus memiliki sifat fisika yang berubah terhadap temperatur,


misalnya: pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu pipa kapiler, pemuaian suatu
keping bimetal, tekanan gas pada volum tetap.

 Sifat fisika yang berubah dengan temperatur dinamakan sifat termometrik.


Sifat Bahan Yang Dapat Digunakan Sebagai Termometer

Termometer zat cair

Pyrometer

Termometer bimetal

Termometer hambatan
Skala Termometer
Dibuat berdasarkan pada titik beku dan titik didih air.

Titik didih 100o

Skala Celcius

Titik beku 0o
Skala Termometer

Skala Fahrenheit

Titik didih 212o

Titik beku 32o


Skala Termometer Yang Lain
Celcius Fahrenheit Reamur Kelvin

100o 212o 80o 373


Titik didih

0o 32o 0o 273 Titik beku


• Fahrenheit: 32 to 212, range of 180
degrees.
• Celsius: 0 to 100, range of 100
degrees.
• Kelvin: 273 to 373, range of 100
degrees.
Konversi antar skala
Skala Fahrenheit ke Celcius
Skala Skala
Celsius Fahrenheit

Titik didih
100° 212°

100° 180°

0° 32°
Titik beku
Cd Fd
212o F = 100°
C
C ? X° F
32o F = 0° C
°
Cb Fb Xo F = ?° C

C  Co F  Fo C 0 F  32
 
Ct  Co Ft  Fo 100  0 212  32
Konversi Skala Fahrenheit ke Celcius

C F  32 Konversi Skala Celcius Ke Fahrenheit



100 180
9C  5( F  32)
9
100( F  32) C  F  32
C 5
180
9
C  32  F
5 5
C  ( F  32)
9
9
F  C  32
5
Contoh Soal
1) What is the temperature in Celcius if the temperature is 68°F?
2) What is the temperature in Fahrenheit if the temperature is -
10 °C
Konversi antar skala

X  Xb Y  Yb

X d  X b Yd  Yb

X = temperatur termometer X
Xb= titik tetap bawah termometer X
Xd = titik tetap atas termometer X
Y = temperatur termometer Y
Yb = suhu tetap bawah termometer Y
Yd = suhu tetap atas termometer Y
Kelvin Scale

• At constant pressure the volume of a gas changes by 1/273 of its


volume at 0Co with each 1Co change in temperature.
• At 100Co the volume is 100/273 greater than it is at 0Co.
• When temperature is reduced to -100Co the volume is reduced by
100/273.
• At -273 0Co the gas is reduced to 273/273 and the volume is 0.
16
Suhu Nol Mutlak (Absolute zero)

• Apakah ada skala temperatur dimana 0 betul-betul nol


(ZERO)?
• Ya – itu dinamakan skala KELVIN.
• Skala 0 K disebut nol mutlak.
• Pada nol Kelvin, semua pergerakan molekul berhenti.
Skala Kelvin

• TK = TC + 273.15°

• TIDAK ada negative temperatur dalam Kelvin, paling


kecil adalah NOL
Pengaruh panas terhadap fasa suatu zat

Selain menaikan suhu suatu zat,


kalor juga dapat mengubah wujud
zat.
 Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda dalam struktur
atau komposisi dari daerah lainnya.

 Fasa yaitu bagian homogen dari suatu sistem yang memiliki sifat fisik dan kimia
yang seragam.

 Untuk mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan antara fasa,


komposisi dan temperatur.

 Diagram fasa adalah suatu grafik yang merupakan representasi tentang fasa-fasa
yang ada dalam suatu material pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi.

 Pada umumnya diagram fasa dibangun pada keadaan kesetimbangan (kondisinya


adalah pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan
memprediksi banyak aspek terhadap sifat material.
Diagram kesetimbangan fasa air H2O murni
Diagram kesetimbangan fasa gula dan sirup
Diagram Fasa
Pressure Freezing

Pcritical Melting Liquid


Critical
Condensation Point
Plasma
Solid Boiling
Ptriple
Triple Point
Sublimation Gas
Vapor

Temperature
Tcritical
Ttriple
Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa
adalah:

1. Memperlihatkan fasa-fasa yang terjadi pada perbedaan komposisi dan


temperatur dibawah kondisi pendinginan yang sangat lambat.

2. Mengindikasikan kesetimbangan kelarutan padat satu unsur atau


senyawa pada unsur lain.

3. Mengindikasikan pengaruh temperatur dimana suatu paduan dibawah


kondisi kesetimbangan mulai membeku dan pada rentang temperatur
tertentu pembekuan terjadi.

4. Mengindikasikan temperatur dimana perbedaan fasa-fasa mulai


mencair.
Kalor, kapasitas kalor, kalor jenis, dan kalor laten
• Kalor adalah energi yang dipindahkan dari satu obyek ke obyek lain karena perbedaan
temperatur.

• Satuan kalor: Joule


4,186 J = 1 kal = kalori
4,186 kJ = 1 kkal = Kalori

• Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat yang sebanding dengan

dengan kapasitas kalor adalah C dan perubahan temperatur (∆T) zat tersebut.

• Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor atau energi panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 °C atau 1 K.

• Satuan kapasits kalor adalah J/°C


• Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kilogram zat itu sebesar 1 °C atau 1 K.

• Atau banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat
sebanding dengan perubahan temperatur (∆T) dan massa (m) zat tersebut.

dengan m merupakan massa zat dan c merupakan kalor jenis zat.

• Hubugan antara kalor jenis zat dengan kapasitas kalor zat.

Berdasarkan persamaan tersebut, maka satuan kalor jenis suatu zat adalah
joule/kg°C.
Kalor Laten
• Kalor laten ditandai dengan perubahan fasa material saat energi panas diserap atau
dilepaskan tanpa adanya perubahan temperatur dari material penyimpan tersebut.
• Perubahan fasa yang terjadi dapat berupa padat ke cair (melebur), cair ke gas
(menguap), padat ke padat maupun sebaliknya.

Q=mL

L: Kalor laten
Kalorimetri
Sistem tertutup:
• Massa tetap
• Volume berubah
• Energi keluar masuk sistem (dalam
bentuk kerja dan panas)
• Contoh: balon udara

Sistem terbuka:
• Massa berubah
• Volume berubah
Sistem terisolasi: • Energi keluar masuk sistem (dalam
• Massa tetap bentuk kerja dan panas)
• Volume tetap • Contoh: mesin sepeda motor
• Tidak ada energi yang keluar masuk
• Ideal
• Kalor mengalir dari sistem bertemperatur tinggi ke sistem bertemperatur
rendah hingga mencapai kesetimbagan termal.

• Pada sistem terisolasi tdak ada energi yang hilang sehingga:


Kalor yang hilang = kalor yang diperoleh
atau
Energi yang keluar dari satu bagian = energi masuk pada bagian lain

Setiap Q mempresentasikan kalor yang kelura dan masuk pada


sistem. Setiap suku dtulis sebagai:

Dengan Tf adalah temperatur akhir dan Ti temperature awal sistem


Mekanisme transfer panas secara konduksi, konveksi
dan radiasi.
1. Konduksi
• Konduksi atau hantaran, merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui suatu
perantara zat tanpa disertai perpindahan bagian-bagian dari zat itu.
• Kemampuan zat atau benda dalam menghantarkan kalor juga berbeda-beda, ada
konduktor dan isolator.
• Konduktor adalah kelompok benda-benda yang mudah menghantarkan kalor. Contoh
konduktor adalah tembaga, besi, aluminium, dan sejenisnya.
• Isolator adalah kelompok benda-benda yang sukar menghantarkan kalor. Contoh
isolator adalah kayu, karet, plastik, dan sejenisnya.
• Aliran kalor Q pada silinder seragam dengan T1>T2

dimana, A adalah luas penampang melintang dari objek, l


𝟏 𝟐 jarak antara dua ujung silinder, dengan temperature T1
dan T2 dan k kondukivitas termal bahan.
2. Konveksi
• Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan kalor melalui suatu zat disertai
oleh perpindahan zat tersebut.

• Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat cair dan gas (fluida).

• Perpindahan kalor secara konveksi dinamakan juga aliran panas, karena bagian
bagian zat itu terus mengalir selama pemanasan.

• Contoh: air yang dipanaskan


3. Radiasi
• Radiasi atau pancaran merupakan cara perpindahan kalor tanpa perpindahan zat
perantara.
• Contoh: pancaran sinar matahari.
• Laju radiasi proporsional dengan luas A pada obyek yang mngemisikannya, sehingga laju
energi yang mniggalkan objek, Q/t adalah

𝟒
Persamaan Stefan-Boltzmann

Dengan σ adalah konstanta Stefan-Boltzmann yaitu dan ϵ disebut


emisivitas, yaitu bilangan antara 0 dan 1 yang menjadi karaktristik dari permukaan
partikl yag teradiasi.
• Permukaan yang sangat hitam, seperti arang, memiliki emisivitas 1, dan lgam yang
mengilap memiliki emisivitas 0.
• Laju neto aliran kalor radiasi dari obyek:
𝑸 𝟒 𝟒
𝒕 𝟏 𝟐)
Wujud Zat
Karena kuatnya ikatan antar atom atau molekul, zat padat sering
digambarkan sebagai sistem pegas.

Zat adalah segala


sesuatu yang Padat Cair
menempati ruang
dan memiliki massa.

Gas Plasma
Zat Padat
Zat padat: keadaan sebuah zat yang yang tahan terhadap deformasi dan
perubahan volume. Sifat utama zat padat secara mikroskopik:

• Atom atau molekul penyusunnya terikat satu sama lain.

• Elemen penyusun memiliki posisi yang relative tetap satu sama lain.
Cenderung tegar dan mempertahankan bentuknya.

• Karena zat padat memiliki energi termal, atom-atomnya bergetar,


tetapi pergerakan ini sangat kecil dan sangat cepat, hampir tidak
teramati.
Zat Cair
• Zat cair: bentuk sesuai dengan wadahnya.
• Partikel zat cair bebas untuk bergerak di dalam
volumenya (hanya didalam volumenya).
• Zat cair dalam pengaruh gaya gravitasi
mengerjakan gaya pada wadahnya dan pada apa
saja yang ada didalamnya.

• Molecules not in a lattice.


• Molecules can vibrate and rotate.
• Molecules are still close together.
• Take the shape of container.
Gas
• Atom atau molecules penyusun bebas bergerak (lebih bebas dari zat
padat dan zat cair) dengan tidak ada gaya pengikat antara mereka.
• Hampir tidak ada interaksi dan tumbukan antara mereka.
• Partikel bergerak pada arah random pada kecepatan tinggi.
• Kecepatan gerak bergantung pada temperatur yang defenisikan oleh
distribusi Maxwell-Boltzmann distribution.
• Partikel gas berdifusi secara cepat yang akan mengisi ruang atau volume
yang ada.

• Molecules relatively far apart.


• Molecules have high speed of Kinetic Energy.
Plasma

• Plasma merupakan gas terionisasi.


• “Ionisasi berarti setidaknya satu elektron telah lepas atau
ditambahkan pada suatu bagian atoms atau molecules.
• Elektron bebas menyebabkan plasma bersifat konduktif.
Pemuaian  Bayangkan gaya antar atom pada padatan
sebagai gaya pada sistem pegas.
 Setiap atom bergetar pada posisi
setimbangnya
 Saat suhu naik, energi dan amplitudo getaran
meningkat
 Jika getaran meningkat, maka jarak antar
atom meningkat, sehingga ukuran benda
bertambah.
• Pemuaian terjadi dalam semua dimensi
• Faktor pemuaian harus dimasukkan ketika membangun jalan dan jembatan dimana iklim
bervariasi selama musim dingin (winter) dan musim panas (summer) – semua material
memuai, seperti baja, asphalt…
Pemuaian Panjang
Lo
Logam pada T1

Temperatur berubah
Lt sejumlah T
L

 = koefisien muai panjang


Lt  Lo  L (satuan: 1/Kelvin atau 1/oC)

Lt  Lo  Lo T T = perubahan temperatur


Lo = panjang awal (m)
Lt = panjang akhir (m)
Contoh

3. Sebatang baja berpenampang kecil yang panjangnya 20 meter bersuhu 20OC. Baja
mengalami pemanasan sampai suhu 40OC kemudian didinginkan sampai suhu -30OC.
Berapakah perbedaan thd pjng awal?.
4. Sebuah plat baja berbentukpersegi dengan sisi 30 cm bersuhu 20OC. Bila Plat Baja
dipanaskan sampai 130 OC,tentukan luas baja sekarang?.
PEMUAIAN ZAT CAIR Contoh:
Air sebanyak 2 liter bersuhu 20OC dipanaskan dalam
• Formula: panci hingga suhunya 50OC. Berapa volume air
setelah dipanaskan?(γ=210.10-6/OC)
Vt = VO ( 1 +  Δ t )
Keterangan: Penyelesaian:
 = koef. Muai volume zat Diket: Ditanya: Vt?
VO = 2 liter
cair (diket. Dari data
Δt = 50OC-20OC= 30OC
muai volume zat cair) = 210. 10-6/OC

Jawab: Vt = VO ( 1 + Δt)

= 2 ( 1 + 210.10-6.30 )
= 2 (1,0063)
= 2,0126 liter
PEMUAIAN GAS
Contoh:
• Formula: Gas sebanyak 2 liter bersuhu 27OC.
Vt = VO ( 1 + Δt ) Berapa volume gas setelah dipanaskan
hingga suhunya 77OC?
Keterangan: Penyelesaian:
 = koef. Muai volume gas Diket: Ditanya: V2?
= 1/273 V1 = 2 liter T1= 27 +273 = 300 K
T2= 77+273= 350 K
T = suhu harus dlm Kelvin
Jawab:
Maka formula dapat dalam V1 V
 2
bentuk: T1 T2
2 V2
V1 V2 
 300 350
T1 T2 V 2  2 , 33 liter

Anda mungkin juga menyukai