273 491,6
0° 32°
0°
0°
0
0°
Konversi Skala Suhu
perbandingan skala antara beberapa satuan
thermometer
Reamur : Celsius : Fahrenheit : Kelvin : Rankie adalah
4: 5 : 9 : 5 : 9.
Contoh :
Skala 40° Reamur setara dengan 5/4 x 40°=50° C
Skala 50°C setara dengan (9/5 x50) +32 =122° F
Skala 50°F setara dengan 5/9x(50-32) = 10° C
Skala 50° C setara dengan(50+273) = 323 K
Skala 50°C setara dengan 9/5x(323)=581,4 Rankie
Contoh: berapakah su hu60⁰ C jika
dinyakan dalam skala Fahrenheit
,skala Kelvin dan skala Rankie
Jawab :C F K R
60
60 9/5(60) 1/1(60) 9/5(60)
0 32 273 491,5
0 0
Dari gambar diatas didapat 60 skala suhu celsius setara dengan 9/5(60 ) skala F pada skala
Fahrenheit setara dengan 60 skala K dan setara dengan 9/5(60) skala R jadi didapatkan
60⁰ C = 32 +9/5 (60) F = 273 + 60 K
= 491,5 + 9/5 (60) R
=140 ⁰ F =333 K =521,5 R
Prinsip pengukuran suhu
pada dasarnya mengukur suhu adalah mengamati
perubahan fisis benda karena pengaruh suhu.
perubahan fisis benda yang dapat digunakan sebagai
sensor pengukuran suhu antara lain :
1. Pemuaian benda
- Muai panjang
∆L = L₀ α ∆T
L₀ ∆L ∆L = pertambahan panjang
L₀ = panjang awal
α = koefisien muai panjang
∆T = perubahan suhu L₀
L
- Muai ruang
∆V = V₀ β ∆T
∆v = perubahan volume
V₀ = volume awal
β = koefisien muai volume
β = 3α
∆T= perubahan temperatur
penerapan pada termometer air raksa, thermometer
alkohol
2.Thermistor
mengukur suhu dengan mengukur perubahan
hambatan listrik dari benda karena pengaruh suhu
R = R₀ + R₀ αR ∆T
R = hambatan listrik pada suhu T
R₀= hambatan listrik pada suhu T₀
αR = koefisien perubahan hambatan listrik
∆T= perubahan suhu
3.Thermocouple
terdiri dari sambungan dua logam yang berbeda jenisnya yang
membentuk rangkaian tertutup jika kedua sambungan suhunya
berbeda maka akan timbul beda tegangan sehingga
mengalirkan arus listrik
4.Pyrometer Optik
Digunakan untuk mengukur suhu tinggi diatas titik lebur termo
elemen dan thermistor . Pyrometer Optik terdiri dari teleskop
yang dalam tabungnya ditempatkan Filter A dari gelas
merah bola lampu listrik B . Jika Pyrometer Optik diatahkan
ke tungku pembakaran , maka melalui teleskop dapat
dilihat lampu yang belum menyala berlatar belakang
terang dari tungku.
Dengan mengatur tahanan
geser nyala lampu diatur
sehinggga terangmya
sama dengan tungku
INFRARED THERMOMETER
5.Termometer gas Volume konstan
prinsip kerjanya berdasarkan perubahan tekanan gas ideal
pada volume tetap P₁/T₁ = P₂/T₂ maka T₂ = P₂/P₁ xT₁
6. Bimetal
memanfaatkam perbedaan koefisien muai panjang antara
dua logam . αA > αB gambar b suhu meningkat
Tegangan Thermis
Tegangan yang timbul akibat adanya pemuaian yang
dihambat. Perubahan panjang benda akibat suhu
adalah: ∆L = L₀ α ∆T atau ∆L/L₀ = α ∆T dan
perubahan panjang akibat gaya adalah: ∆L = FL₀/AY
atau : ∆L/L₀ = F/AY sehingga F/A = Y ∆L/L₀
Tegangan tehermis F/A = Y α ∆T
F = gaya ; A = Luas penampang;
Y = modulus young
α = Koefisien muai panjang F A F
∆T= Perubahan suhu
Kapasitas panas
Kapasitas panas adalah kalor yang diperlukan untuk
memanaskan benda sehingga suhunya bertambah
dengan kenaikan tertentu
Kakasitas panas = Q/∆T dengan :
Q = kalor yang diserap ( diperlukan)
∆T= perubahan suhu
Kalor jenis
adalah kapasitas panas persatuan massa
c = = Q/m∆T dengan m = massa benda
c = kalor jenis benda
panas yang diserap Q = m c ∆T
Kalori meter
Alat untuk mengukur jumlah panas (kalor)
kalori meter air
Perubahan wujud
Setiap benda yang dipanaskan suatu saat akan mengalami perubahan .
Pada saat mengalami perubahan wujud suhu benda tetap , dan panas yang
diserap digunakan untuk melakukan perubahan wujud
75
Fase cair
Suhu °C
Q c = m Cc ∆T
50
25
Fase cair –padat
0
QL = m CL
Fase padat Qp= m Cp ∆Tp
Waktu
-25
Contoh : Berapakah kalor untuk memanaskan 100 gram
es yang bersuhu – 20 celsius menjadi air bersuhu 80
celsius jika kalor jenis es 0,5 kalori /gram
kalor lebur es 80 kalori/gram
kalor jenis air 1 kalori /gram