Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

“Faktor Daya Pada Rangkaian AC”

Kelompok VI

Nama Anggota:

Ahsan Adyany (2131110090)

Firza Ichlasul Amal A (2131110061)

Keith Nubail Sidqi (2131110048)

Jl. Soekarno Hatta No. 9 Malang 65144

0341-404424, 404425

i
Daftar Isi
Cover Depan............................................................................................................. i
Daftar Pustaka ......................................................................................................... ii
1. Teori Dasar .......................................................................................................... 1
1.1 Kapasitor ....................................................................................................... 1
1.2 Impedansi ...................................................................................................... 1
1.3 Rangkaian RC seri ......................................................................................... 1
1.4 Rangkaian RL Seri ........................................................................................ 2
1.5 Daya Pada Rangkaian AC ............................................................................. 3
2. Skema Rangkaian Percobaan .............................................................................. 4
2.1 Rangkaian RL Seri ........................................................................................ 4
2.2 Rangkaian RC Seri ........................................................................................ 4
3. Instrumen Dan Komponen .................................................................................. 5
3.1 Instrumen ....................................................................................................... 5
3.2 Komponen ..................................................................................................... 5
4. Langkah Kerja ..................................................................................................... 6
4.1 Langkah Kerja Rangkaian RC Seri ............................................................... 6
4.2 Langkah Kerja Rangkaian RL Seri................................................................ 6
5. Data Percobaan.................................................................................................... 7
5.1 Tabel Pengamatan Rangkaian RC dan RL Seri ............................................. 7
5.2 Tabel Pengamatan Faktor Daya RC dan RL Seri .......................................... 7
5.3 Output Gelombang Tegangan RL Seri .......................................................... 8
5.4 Output Gelombang Tegangan RC Seri .......................................................... 8
6. ANALISA DATA ............................................................................................... 9
6.1 Rangkaian RC Seri ........................................................................................ 9
6.2 Rangkaian RL Seri ...................................................................................... 10
7. Kesimpulan ....................................................................................................... 11

ii
1. Teori Dasar
1.1 Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah sistem konduktor yang mampu
menyimpan rapat (to condense) muatan listrik sehingga memiliki daya tampung,
yaitu kapasitas yang besar sehingga disebut kapasitas nya besar. Bila sebuah
kapasitor dialiri arus bolak-balik, maka pada kapasitor tersebut akan muncul
resistansi semu atau yang disebut pula dengan istilah reaktansi kapasitif dengan
notasi (XC). Besarnya nilai reaktansi kapasitif tersebut tergantung dari besarnya
nilai kapasitansi suatu kapasitor (F) dan frekuensi (Hz) arus bolak-balik.
(Martawijaya, M.A, dkk. 2008).

1.2 Impedansi
Impedansi listrik, atau lebih sering disebut impedansi, menjelaskan ukuran
penolakan terhadap arus bolak-balik sinusoid. Impedansi listrik memperluas
konsep resistansi listrik ke sirkuit AC, menjelaskan tidak hanya amplitudo relatif
dari tegangan dan arus, tetapi juga fase relatif. Impedansi adalah kuantitas kompleks
yang dinotasikan dengan (Z).

1.3 Rangkaian RC seri


Rangkaian RC (Resistor-Capasitor), atau sering dikenal dengan istilah RC
filter atau RC network, adalah rangkaian listrik yang tersusun dari resistor dan
kapasitor. Rangkaian RC orde satu (first orde) tersusun dari satu resistor dan satu
kapasitor merupakan rangkaian RC paling sederhana. Rangkaian RC dapat
digunakan untuk menyaring (filter) sinyal dengan cara menahan (block) frekuensi
sinyal tertentu dan meneruskan (pass) sinyal yang lainnya. Ada 4 macam filter RC
diantaranya : high-pass filter, low-pass filter, band-pass filter, dan band-stop filter.

Seperti yang ditunjukkan gambar 1. melukiskan sebuah gambar rangkaian


yang terdiri dari kapasitor, resistor dan sumber listrik bolak-balik. Kapasitor dan
resistor dihubungkan seri sehingga arus yang mengalir pada kedua komponen ini
sama besar.

1
Tegangan pada resistor sebesar VR=i R dan tegangan pada kapasitor sebesar VC=i
1
XC dengan XC=2𝜋𝑓𝐶 sehingga nilai impedansi pada rangkaian RC Seri adalah

Z=√𝑅 2 + 𝑋𝐶 2

1.4 Rangkaian RL Seri

Rangkaian R-L seri, sifat rangkaian seri dari sebuah resistor dan sebuah
induktor yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik sinusioda adalah
terjadinya pembagian tegangan secara vektoris. Arus (i) yang mengalir pada
hubungan seri adalah sama besar. Arus (i) tertinggal 90 derajat terhadap tegangan
induktor (VL). Tidak terjadi perbedaan fasa antara tegangan jatuh pada resistor (VR)
dan arus (i).

Tegangan pada resistor sebesar VR= i R dan tegangan pada Induktor sebesar VL= i
XL dengan XL= 2𝜋𝑓𝐿 sehingga nilai impedansi pada rangkaian RL Seri adalah

Z=√𝑅 2 + 𝑋𝐿 2

2
1.5 Daya Pada Rangkaian AC

Perhitungan daya pada rangkaian ac tidak selalu sama dengan daya pada
rangkaian DC. Pada rangkaian DC, daya adalah P=VI atau P=I2 R atau P=V2/R
dan hambatan reaktif dalam rangkaian AC mempengaruhi daya sebenarnya karena
adanya pergeseran fasa antara tegangan dan arus.

Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dengan daya semu (C.
Sankaran, 2002). Faktor daya atau faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara
daya aktif dan daya semu.

Daya aktif digunakan untuk mengoperasikan beban-beban pada pelanggan


listrik. Daya semu dihasilkan oleh generator pembangkit yang ditransmisikan ke
pelanggan listrik. Daya reaktif yang bertambah akan menyebabkan turunnya faktor
daya listrik. Cara yang mudah untuk mengantisipasi turunnya faktor daya listrik
dapat dilakukan dengan memilih beban-beban yang mempunyai faktor daya besar
juga dapat dilakukan dengan memasang kapasitor

3
2. Skema Rangkaian Percobaan
2.1 Rangkaian RL Seri

Gambar 2.1 Skema Rangkaian RL Seri

2.2 Rangkaian RC Seri

Gambar 2.2 Skema Rangkaian RC Seri

4
3. Instrumen Dan Komponen

3.1 Instrumen
a. Oscilloscope
b. Multimeter/AVOmeter
c. Voltage Source AC 100Hz-12VPk
d. Wattmeter

3.2 Komponen
a. Resistor 100
b. Kapasitor/Kondensator 100uF
c. Induktor 100mH

5
4. Langkah Kerja
4.1 Langkah Kerja Rangkaian RC Seri

4.2 Langkah Kerja Rangkaian RL Seri

6
5. Data Percobaan
5.1 Tabel Pengamatan Rangkaian RC dan RL Seri

Resistor Kapasitor/Induktor
Jenis
Rangkaian
Tegangan Tegangan
Arus (Amp) Arus (Amp)
(V) (V)

RC Seri 0.082 8.2 0.082 2.1

RL Seri 0.079 7.9 0.079 3

5.2 Tabel Pengamatan Faktor Daya RC dan RL Seri

Jenis Faktor Ket


VPk (Volt) I (Amp) S(VA) P(W) Q(Var) ϴ Sifat
Rangkaian Daya (Arus)

RC Seri
12 0.082 0.984 0.67 0.137 16.2˚ 0.96 Kapasitif Leading
100Hz

RL Seri
12 0.079 0.948 0.62 0.173 21.5˚ 0.93 Induktif Lagging
100Hz

7
5.3 Output Gelombang Tegangan RL Seri

Gambar 5.2 Output Gelombang Tegangan Oscilloscope RL Seri

5.4 Output Gelombang Tegangan RC Seri

Gambar 5.3 Output Gelombang Arus Oscilloscope RC Seri

8
6. ANALISA DATA
6.1 Rangkaian RC Seri

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan yaitu rangkaian RC seri


menggunakan resistor 100 dan kapasitor 100uF diketahui bahwa arusnya sebesar
82mA dan tegangannya berbeda dan tidak sefasa, tegangan pada kapasitor
mengalami lagging sejauh 90˚, nilainya pada kapasitor sebesar 2.1V dan resistor
sebesar 8.2V.

Didapatkan nilai S atau daya terbaca (Apparent Power) sebesar 0.984VA, P


atau daya sebenarnya (True Power) sebesar 0.67W dan Q atau daya reaktif
(Reactive Power) sebesar 0.137VAR dan melalui wattmeter didapatkan faktor daya
rangkaian sebesar 0.96 dengan factor daya didapatkan beda fasa sebesar 16.2˚
Secara matematis,

Faktor daya (Power Factor) P.f = cos θ = R/Z = VR/VT = cos-1 (0.96) = 16.2º.
Daya terbaca (Apparent Power) S = 8.48VRMS x 0.082ARMS = 0.984 VA
Daya sebenarnya (True Power) P = I2 R Cos θ = 0.67W
Daya reaktif (Reactive Power) Q = I2 R Sin θ = 0.137VAR
a. Vektor Faktor Daya

9
6.2 Rangkaian RL Seri

Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan yaitu rangkaian RC seri


menggunakan resistor 100 dan Induktor 100mH diketahui bahwa arusnya sebesar
79mA dan tegangannya berbeda dan tidak sefasa, tegangan pada induktor
mengalami leading sejauh 90˚, nilainya pada induktor sebesar 3V dan resistor
sebesar 7.9V.

Didapatkan nilai S atau daya terbaca (Apparent Power) sebesar 0.948VA, P


atau daya sebenarnya (True Power) sebesar 0.62W dan Q atau daya reaktif
(Reactive Power) sebesar 0.173VAR dan melalui wattmeter didapatkan faktor daya
rangkaian sebesar 0.93 dengan factor daya didapatkan beda fasa sebesar 21.5˚
Secara matematis,

Faktor daya (Power Factor) P.f = cos θ = R/Z = VR/VT = cos-1 (0.93)= 21.5º.
Daya terbaca (Apparent Power) S = 8.48VRMS x 0.055ARMS = 0.948 VA
Daya sebenarnya (True Power) P = I2 R Cos θ = 0.62W
Daya reaktif (Reactive Power) Q = I2 R Sin θ = 0.173VAR
a. Vektor Faktor Daya

10
7. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa,
beban resistif bersifat sefasa, karena beban ini hanya mengkonsumsi beban aktif.
Rangkaian dengan beban resistif tidak memiliki faktor penyebab dari X, maupun
Xc. Oleh sebab itu, beban ini memilih faktor daya sama dengan satu. Sedangkan,
beban kapasitif bersifat leading yaitu arus (I) mendahului tegangan (V). beban ini
menyerap daya aktif dan mengeluarkan daya reaktif. Karena daya reaktif berkurang
maka faktor daya akan naik. Sehingga beban kapasitif dapat memperbaiki faktor
daya. Lain halnya dengan beban induktif, beban ini bersifat lagging, yaitu arus (I)
ketinggalan dengan tegangan (V). karena beban induktif terdiri dari kumparan
kawat yang dililitkan pada suatu inti seperti coil dan solenoid maka beban ini
mengakibatkan pergeseran fasa.

11

Anda mungkin juga menyukai