MATERI SUHU
A. PENGERTIAN SUHU
Suhu adalah besaran yang menunjukkan derajat panas suatu benda. Alat ukur suhu
disebut termomoter,kalor didefinisikan sebagai energi panas yg dimiliki suatu zat.
macam-macam termometer:
a. Termometer alkohol.
Karena air raksa membeku pada 400 C dan mendidih pada 3600, maka termometer air
raksa hanya dapat dipakai untuk mengukur suhu-suhu diantara interval tersebut. Untuk suhu-
suhu yang lebih rendah dapat dipakai alkohol (Titik beku 1300 C) dan pentana (Titik beku
2000 C) sebagai zat cairnya.
b. Termoelemen.
Alat ini bekerja atas dasar timbulnya gaya gerak listrik (g.g.l) dari dua buah sambungan
logam bila sambungan tersebut berubah suhunya.
c. Pirometer Optik.
Alat ini dapat dipakai untuk mengukur temperatur yang sangat tinggi.
d. Termometer maksimum-minimum Six Bellani.
Adalah termometer yang dipakai untuk menentukan suhu yang tertinggi atau terendah dalam
suatu waktu tertentu.
e. Termostat.
Alat ini dipakai untuk mendapatkan suhu yang tetap dalam suatu ruangan.
f. Termometer diferensial.
Dipakai untuk menentukan selisih suhu antara dua tempat yang berdekatan.
Konversi suhu:
Skala celsius (titik lebur 0 C, titik didih 100C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32F, titik didih 212F)
Skala reamur (titik lebur 0R, titik didih 80R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
TC={9/5 T+32}F atau TF={5/9(T-32)}C
Konversi suhu:
Skala celsius (titik lebur 0 C, titik didih 100C)
Skala fahrenheit (titik lebur 32F, titik didih 212F)
Skala reamur (titik lebur 0R, titik didih 80R)
Skala kelvin (titik lebur 273 K, titik didih 373 K)
Perbandingan skala termometer
C : F : R : K = 100 : 180 : 80 : 100 = 5 : 9 : 4 : 5
Perbandingan skala Celcius dan Fahrenheit:
TC={9/5 T+32}F atau TF={5/9(T-32)}C
B. Zat cair
Zat cair yang biasa digunakan untuk mengisi termometer adalah air raksa karena raksa
memiliki beberapa kebaikan seperti:
segera dapat mengambil panas benda yang akan diukur sehingga suhu air raksa segera dapat
sama dengan suhu benda yang diukur
dapat dipakai untuk mengukur suhu yang rendah sampai yang tinggi sebab air raksa memiliki
titik beku pada 39oC dan titik didihnya pada suhu 357oC
tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti
pemuaian air raksa teratur, artinya linier terhadap kenaikan suhu kecuali pada suhu yang
sangat tinggi
mudah dilihat karena air raksa mengkilap
Alkohol dapat juga digunakan untuk mengisi tabung termometer karena alkohol dapat
mengukur suhu yang lebih rendah lagi tetapi tidak dapat mengukur suhu yang tinggi sebab
titik bekunya -144oC dan titik didihnya 78oC. Jadi termometer alkohol sangat baik untuk
mengukur suhu-suhu yang rendah tetapi tidak dapat mengukur suhu-suhu yang tinggi. Air
tidak digunakan untuk mengisi termometer karena jangkauan suhu air terbatas (0 oC 100oC),
tidak berwarna sehingga sulit dilihat, membasahi dinding tempatnya dan memerlukan waktu
lama sehingga mengurangi ketelitian pembacaan skala.
Untuk menyatakan suhu dengan bilangan diperlukan patokan suhu yang tetap yang dapat dibuat
kembali dengan mudah dan teliti. Patokan suhu yang digunakan disebut titik tetap.
Dari skala suhu yang ada sekarang telah ditetapkan:
a. Termometer skala Celsius
Memiliki titik didih air 100C dan titik bekunya 0C. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0C 100C dan dibagi dalam 100 skala.
b. Temometer skala Reamur
Memiliki titik didih air 80R dan titik bekunya 0R. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 0R 80R dan dibagi dalam 80 skala.
c. Termometer skala Fahrenheit
Memiliki titik didih air 212F dan titik bekunya 32F. Rentang temperaturnya berada pada
temperatur 32F 212F dan dibagi dalam 180 skala.
d. Termometer skala Kelvin
Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya 273,15 K. Rentang temperaturnya berada
pada temperatur 273,15 K 373,15 K dan dibagi dalam 100 skala.
Jadi, jika diperhatikan pembagian skala tersebut, satu skala dalam derajat Celsius sama dengan
satu skala dalam derajat Kelvin, sementara satu skala Celsius kurang dari satu skala Reamur dan satu
skala Celsius lebih dari satu skala Fahrenheit. Secara matematis perbandingan keempat skala
tersebut,yaitu sebagai berikut.
C. Pengukuran Suhu
Alat untuk pengukur suhu disebut Termometer. Termometer pertama kali dibuat oleh
Galileo Galilei (1564-1642). Termemoter ini disebut termometer udara. Termometer udara
terdiriu dari sebuah bola kaca yang dilengkapi dengan sebatang pipa kaca yang panjang , pipa
tersebut dicelupkan kedalam cairan berwarna. Jika bola kaca dipanaskan, udara didalam pipa
akan mengembang sehingga udara keluar dari pipa. Namun ketika bola didinginkan udara
didalam pipa menyusut sehingga sebagian air naik kedalam pipa. Termometer udara peka
terhadap perubahan suhu sehingga udara saat itu segera dapat diketahui.
tabungnya diisi dengan raksa kita sebut thermometer raksa. Thermometer raksa dengan
skala Celcius adalah thermometer yang umum dijumpai dalam keseharian. Selain raksa
terdapat pula termometer alkohol. Adapun perbedaan atau kelemahan dan kelebihan dari
masing-masing thermometer yang dibuat dari Raksa atau alkohol adalah sebagai berikut:
Keuntungan:
5. raksa dapat panas secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat.
Kerugian
1. raksa mahal.
2. Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah ( seperti
3. Raksa termasuk zat berbahaya sehingga ketika pecah akan membahayakan kulit.
Keuntungan:
2. Alcohol lebih teliti karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alcohol mengalami perubahan
3. Alcohol dapat mengukur suhu yang sangat dingin (seperti didaerah kutub yaitu 112o C)
Kerugian:
2. Alcohol tidak berwarna sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar terlihat
Air tidak digunakan untuk mengisi pipa thermometer karena 5 alasan berikut:
5. Hasil bacaan yang didapat kurang teliti karna air termasuk penghantar panas yang sangat jelek.
D. Macam-macam Termometer
1. Termometer Laboratorium
digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan.
Raksa dimasukkan kedalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler). Kemudian pipa
dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas dapat diserap dengan cepat
oleh thermometer.
menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100 oC menyatakan suhu air
sedang membeku.
2. Termometer Ruang
Thermometer ruang dipasang pada tembok rumah atau kantor. Thermometer ini
mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala thermometer ruang adalah -50oC sampai
50oC. mengapa menggunakan skala seperti itu? Karena suhu udara dibeberapa tempat
bisa dibawah 0oC misalnya di Eropa. Sementara pada sisi lain suhu udara tidak pernah
melebihi 50oC.
3. Termometer Klinis
biasanya digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu badan. Pada keadaan sehat suhu
tubuh kita sekitar 30oC namun pada keadaan demam suhu tubuh kita melebihi suhu
tersebut. Suhu tubuh kita pada saat demam dapat melebihi 40 oC. skala suhu pada
thermometer klinis hanya 35oC sampai 43oC. hal ini sesuai dengan keadaan suhu tubuh
kita. Suhu tubuh kita tidak mungkin dibawah 35oC dan melebihi 45oC. thermometer
klinis biasanya dijepit pada ketiak, tapi ada pula yang nempel didahi, dan ditempel
dimulut. Ketika thermometer dijepit suhu tubuh kita membuat raksa naik dipipa
kapiler. Raksa akan berhenti bila suhu raksa sudah sama dengan suhu tubuh kita dan
4. Thermometer Six-Bellani
Thermometer Six-bellani disebut juga thermometer maxsimum minimum.
Thermometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan terendah pada jangka waktu
tertentu.
selanjutnya disebut titik tetap. Titik tetap merupakan suhu ketika benda mengalami
perubahan wujud, misalnya saat benda mencair dan mendidih. Suhu ketika benda mencair
menyatakan titik tetap bawah, sedangkan suhu ketika kita mendidih menyatakan titik tetap
Bilangan yang menyatakan titik tetap berbeda antara satu ilmuan dengan ilmuan lainnya.
Celcius (1701-1744) membuat titik tetap bawah ketika es mencair dan titik tetap atas
ketika air mendidih. Titik tetap bawah (suhu es mencair) ditetapkan sebagai suhu 0 o.
Sementara titik tetap atas ( suhu air mendidih) ditetapkan sebagai suhu 100o. Kemudian
jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah dibagi menjadi 100 yang sama panjang.
Dengan demikian skala Celcius memiliki rentang suhu antara 0 oC sampai 100oC. skala suhu
Fahrenheit (1686-1736) memilih suhu campuran es dan garam ketika membeku sebagai titik
tetap bawah. Titik tetap ini menyatakan 0o. Sementara titik tetap atas dipasang bilangan
212o, yaitu titik didih campuran tersebut. Berarti skala Fahrenheit memiliki rentang suhu
antara 0oF sampai 212oF. kemudian jarak antara titik tetap atas dan titik tetap bawah dibagi
menjadi 180o yang sama panjang. Skala yang dibuat oleh Fahrenheit digunakan dibeberapa
Reamur memilih titik 0o untuk es yang mencair dan 80o untuk air mendidih. Berarti skala
reamur memiliki rentang suhu antara 0oR sampai 80oR. kemudian jarak anatara dua titik
Lord Kelvin (1824-1907) menyusun skala suhu dengan menggunakan ukuran derajat yang
sama besar dengan derajat Celcius. Namun Kelvin menyatakan bahwa titik beku es adalah -
273oK, sedangkan titik didih air adalah 373 oC. dengan demikian 0oC sama dengan suhu -273oK
sedangkan suhu 100oC sama dengan suhu 373oK. Suhu -273oK disebut titik nol mutlak.
F. Mengubah Skala Suhu
Pada skala Celcius terdapat 100 skala, pada skala Farenheit terdapat 180 skala, dan
Untuk mengubah derajat satu skala menjadi derajat skala yang lain digunakan rumus:
Suhu
Diubah Ke Rumus Yang Digunakan
Diketahui
o o o
C F F = oC + 32
o o o
F C C = (oF 32)
o o o
C R R = oC
o o o
R C C = oR
o o o
R F F = oR + 32
o o o
F R R = (oF 32)
o o o
K C C = oK 273
o o o
C K K = oC + 273
G. Skala Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda. Terdapat 4 skala
umum yang digunakan untuk thermometer
Celcius (oC)
Reamur (oR)
Fahrenheit (oF)
Kelvin (K)
Reamur T 1 T + 32 T + 273
Fahrenheit (T-32) (T-32) 1 (T-32) + 273
Kelvin T-273 (T-273) T (T-273)+32 1
Skala Celcius dan Fahrenheit umum digunakan pada pengukuran suhu di kehidupan sehari-hari,
sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah skala Kelvin.
MATERI KALOR
A. Pengertian Kalor
Kalor merupakan bentuk energi yang pindah karena adanya perbedaan suhu. Secara
alamiah, kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Sebelum abad
ke 17, orang beranggapan bahwa kalor merupakan zat yang pindah dari benda bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah. Jika kalor merupakan zat, tentu mempunyai masa. Ternyata
benda yang suhunya naik, massanya tidak berubah, jadi kalor bukan zat.
B. Satuan kalor :
Satuan untuk menyatakan kalor adalah Joule (J) atau Kalori (kal). Joule menyatakan
satuan usaha atau energi. Satuan Joule merupakan satuan kalor yang umum digunakan dalam
fisika. Sedangkan Kalori menyatakan satuan kalor. Kalori (kal) merupakan satuan kalor yang
biasa digunakan untuk menyatakan kandungan energi dalam bahan makanan. Contohnya:
sepotong roti memiliki kandungan energi 200 kalori dan sepotong daging memiliki kandungan
energi 600 kalori. Nilai 1 kalori (1 kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
memanaskan 1 kg air agar suhunya nai 1C. Hubungan satuan kalori dengan joule adalah
Kalor merupakan energy yang diterima atau dilepaskan suatu benda. Kalor yang diterima
suatu benda bisa berasal dari matahari, api, atau benda lain. Kalor yang diterima oleh benda
dapat mengubah suhu benda. Ketika kalor diberikan kepada air, maka suhu air bertambah.
Makin banyak kalor yang diberikan makin banyak pula perubahan pada suhu air. Bila kalor
terus diberikan, lama kelamaan air akan mendidih. Ketika air sudah mendidih suhu air tidak
akan bertambah melainkan tetap. Dapat disimpulkan bahwa kalor mengubah suhu benda.
Benda yang melepaskan kalor seperti air panas dalam gelas. Air panas yang kita letakkan
diatas meja akan melepaskan kalor keudara titik karena air panas melepaskan kalor, maka
suhu air panas makin lama makin turun. Air panas berubah menjadi air dingin. Hal ini
Cokelat yang kita genggam dengan tangan dapat meleleh. Hal ini terjadi karena cokelat
mendapat kalor dari tangan kita dan udara. Demikian juga dengan es batu yang diletakkan
dalam piring di atas meja. Lama-kelamaan es batu mencair karena pengaruh kalor dari udara.
Ketika es batu dipanaskan maka lama-kelamaan es batu berubah menjadi air. Berarti es batu
Logam seperti besi dan emas juga dapat berubah wujud bila mendapat panas. Hal ini
Pada fenomena lain bila pemanasan berlangsung terus maka suatu saat air mendidih.
Setelah mendidih cukup lama air seakan-akan lenyap. Disekitar panci banyak terdapat uap
air berarti air telah berubah wujud dari air menjadi gas. Dapat disimpulkan bahwa kalor
dapat merubah wujud gas. Perubahan wujud gas yang disebabkan oleh kalor diantara :
1) Perubahan wujud dari padat menjkadi cair dan sebaliknya. Contoh fenomena ini terjadi pada
2) Perubahan wujud dari cair menjadi gas dan sebaliknya. Fenomena ini terjadi pada peristiwa
3) Perubahan wujud dari padat menjadi gas dan sebaliknya. Peristiwa ini terjadi pada kapur barus
yang menyublin, yang mengubah kapur barus menjadi gas. Sedangkan benda gas yang berubah
menjadi benda padat dicontohkan pada asap kenalpot. Asap nkenalpot berubah menjadi jelaga (benda
Melebur merupakan peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Sedangkan
membeku adalah kebalikannya, yaitu perubahan bentuk zat dari cair menjadi padat.
Peristiwa melebur dan membeku sering kita jumpai dalam hidup kita, misalnya saja
peristiwa meleburnya keju yang dipanaskan di atas wajan, es krim yang meleleh saat di
tangan. Dan peristiwa membeku kita jumpai pada saat membuat es batu.
Untuk melebur, zat memerlukan kalor, dan pada waktu melebur suhu zat tetap.
Sebaliknya untuk membeku, zat melepaskan kalor, dan pada waktu membeku, suhu zat tetap.
Kalor yang diperlukan untuk meleburkan 1 Kg zat padat menjadi 1 Kg zat cair pada titik
leburnya dinamakan kalor lebur. Sebaliknya, kalor yang dilepaskan pada waktu 1 Kg zat cair
membeku menjadi 1 Kg zat padat pada titik bekunya dinamakan kalor beku. Jika banyaknya
kalor yang diperlukan oleh zat yang massanya m Kg untuk melebur adalah Q Joule, maka kalor
Nilai kalor lebur Berbeda untuk zat yang berbeda, seperti digambarkan pada table berikut:
Air 0 336.000
E. Persamaan Kalor
Kalor menyatakan banyaknya panas, sedangkan suhu menyatakan derajat panas suatu
benda. Misalnya kita memiliki dua panic yang identik. Panic pertama berisi 100 g air,
sedangkan panic kedua berisi 50 g air. Suhu air dalam kedua panic tersebut sama. Bila kedua
air ini dipanaskan, maka air 100 g memerlukan kalor lebih banyak dibandingkan air 50 g. Itu
Pemberian kalor menyebabkan suhu benda berubah. Makin banyak kalor yang diberikan
pada suatu benda, maka suhu benda tersebut maikin tinggi. Berarti kalor sebanding dengan
perubahan suhu. Selain bergantung pada massa dan perubahan suhu, kalor yang diperlukan
agar suhu benda naik juga bergantung pada jenis zat. Bila kita merangkum semua factor
tersebut, maka kalor yang diperlukan agar suhu benda naik adalah: Q = m c t
Dimana:
m = Massa (Kg)
Kalor jenis menyatakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 Kg zat
sebesar 1 oC. Beberapa contoh kalor jenis dari beberapa zat adalah sebagai berikut:
Kalor Jenis/c
Zat
(J/Kg oC)
Timbel 128
Emas 129
Raksa 140
Tembaga 400
Besi 460
Baja 500
Kaca 700
Kalor Jenis
Zat
(J/Kg oC)
Aluminium 900
Es 2100
Eter 2190
Beton 800
F. Perpindahan Kalor
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara. Namun, zat tersebut tidak
untuk mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut akan ikut panas.
Panas dari air mengalir ke seluruh bagian sendok. Atau contoh lain misalnya saat kita
membakar besi logam dan sejenisnya. Walau hanya salah satu ujung dari besi logam
tersebut yang dipanaskan, namun panasnya akan menyebar ke seluruh bagian logam
sampai ke ujung logam yang tidak ikut dipanasi. Hal ini menunjukkan panas berpindah
perantaranya. Perpindahan panas secara Konveksi terjadi melalui aliran zat. Contoh yang
sederhana adalah proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam air panas. Panas
pada air berpindah bersamaan dengan mengalirnya air panas ke es batu. Panas tersebut
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa melalui perantara. Untuk memahami ini,
dapat kita lihat kehidupan kita sehari-hari. Ketika matahari bersinar terik pada siang
hari, maka kita akan merasakan gerah atau kepanasan. Atau ketika kita duduk dan
mengelilingi api unggun, kita merasakan hangat walaupun kita tidak bersentukan dengan
apinya secara langsung. Dalam kedua peristiwa di atas, terjadi perpindahan panas yang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai peralatan yang memanfaatkan sifat
kalor diantaranya:
Kulkas
Daging, ikan, buah-buahan, dan coklat sebaiknya disimpan dikulkas agar lebih bertahan lama.
Sementara air dan minuman disimpan dalam kulkas agar terasa segar saat diminum. Didalam
ruang pembeku kulkas terdapat rangkaian pipa. Pipa ini bersambung dengan pipa diseluruh
ruang pada kulkas. Dalam pipa terdapat Freon (zat yang mudah menguap). Freon cair dialirkan
kedalam ruang pembeku dimana tekanan udara ditempat itu rendah. Karena tekana udara
rendah maka Freon akan mudah menguap. Ketika menguap, freon mengambil kalor dalam
makanan yang disimpan dalam ruang pembeku. Karna melepaskan kalor maka ruang pembeku
menjadi dingin. Hal ini mirip dengan menetesnya spiritus atau alcohol pada kulit kita. Alcohol
dengan cepat menguap sambil mengambil kalor dari tangan kita, akibatnya tangan menjadi
dingin.
Otoklaf
Beberapa jenis pekerjaan membutuhkan pemanasan hingga suhu melebihi 100C. untuk
mendapatkan suhu ini orang memanfaatkan uap yang berasal dari air mendidih pada tekanan
diatas 1 atm. Contohnya, pada proses vulkanisasi karet. Untuk membunuh bakteri pada
peralatan kedokteran digunakan otoklaf. Dengan menggunakan alat ini maka dapat dicapai
Benda lain yang memanfaatkan sifat kalor adalah alat penyuling air (destilasi). Alat
penyulingan air dilengkapi dengan alat pendingin yang disebut kondensor. Didalam kondensor
dialiri air dingin secara terus menerus menyelubungi pipa. Sementara pipa sendiri mengaliri
uap-uap panas dari labu didih kebotol Erlenmeyer. Cara kerja alat penyulingan air dapat
digambarkan sebagai berikut: mula-mula air dalam labu dipanaskan hingga mendidih. Leher
labu ditutup dengan gabus yang dilengkapi dengan thermometer. Uap panas yang terbentuk
kemudian mengalir melalui pipa yang dilingkupi oleh alat pendingin (kondensor). Ketika
melewati alat pendingin uap panas berubah menjadi tetes-tetes embun. Tetes-tetes embun
H. Asas Black
Ketika kita memasukkan es batu kedalam air panas ternyata suhu air turun. Suhu air
itu turun karena air melepaskan kalor ke es batu. Sementara itu, es batu mencair atau
berubah wujud karena mendapat kalor dari air panas. Berarti pada peristiwa ini salha satu
benda melepaskan kalor, sedangkan benda yang lain menerima kalor. besranya kalor yang
dilepas dan kalor yang diterima oleh benda yang bercampur pertama kali diketahui oleh
a. Bila dua benda bercampur maka benda yang panas akan memberikan kalor kepada benda
Pernyataan diatas dapat diringkas sebagai berikut: Kalor yang dilepas oleh suatu benda
sama dengan kalor yang diterima benda lain. Pernyataan ini dikenal dengan Asas Black. Yang
K. PERPINDAHAN KALOR
Kalor adalah energi yang diterima oleh sebuah benda sehingga suhu benda tersebut
naik atau melakukan perubahan wujud. Satuan kalor adalah kalori atau disingkat kal. Satu
kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya
naik 10C. James Prescott Joule, seorang ahli fisika dari Inggris, mempelajari hubungan
antara timbul dan hilangnya kalor terhadap perubahan energi mekanik. Melalui percobaan
yang dilakukan berulang kali akhirnya diperoleh hubungan sebagai berikut:
1 kal = 4,2 joule
1 kkal = 4.200 joule
1 joule = 0,24 kal
Perpindahan kalor dari suatu benda terjadi jika ada perubahan atau perbedaan suhu, sedangkan
jika suhunya sama akan terjadi keseimbangan yang berarti tidak ada perpindahan kalor atau energi.
Perpindahan kalor dapat dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu perpindahan kalor secara :
Konduksi (hantaran)
Konduksi adalah proses transformasi panas di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah
dari molekul yang satu ke molekul yang ada di dekatnya hanya dengan jalan getaran termal berkala,
tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali.
Contoh konduksi terjadi pada besi yang salah satu ujungnya dipanaskan. Untuk mencegah konduksi
pada barang-barang rumah tangga yang terbuat dari logam yaitu dengan menambahkan bahan isolator
seperti plastik pada pegangan sendok, panci, dan lain-lain.
Konveksi (aliran)
Konveksi adalah proses pemindahan panas dari suatu tempat ke tempat lain melalui perpindahan
massa zat cair atau gas yang dipanasi dari tempat satu ke tempat yang lain. Hanya terjadi pada zat
cair dan gas.
Contoh penerapan konveksi antara lain cerobong asap, pengisian gas freon, obat nyamuk, minyak
wangi, dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya konveksi terutama pada bangunan biasanya dipasang
plafon di bagian bawah atap bangunan.
Radiasi (pancaran)
Radiasi adalah transformasi energi panas lantaran gelombang elektromagnetik, tidak ada zat
perantara yang memegang peranan dalam proses pemindahan ini.
Contoh : radiasi sinar matahari. Untuk mencegah terjadinya radiasi misalnya pemakaian kostum anti
radiasi, rumah dicat putih agar memantulkan kembali kalor radiasi matahari.
UNGGAS DAN HASIL OLAHANNYA
A. Pengertian Unggas
Pada umumnya unggas yang dipergunakan dalam pengolahan adalah ayam, itik, kalkun,
angsa, dan bermacam-macam burung. Secara esensial komposisi unggas pada umumnya sama
dengan daging, yaitu: air 75% dari jaringan otot, protein 20% dari jaringan otot, lemak 5%
dari jaringan otot, dan elemen-elemen lain.
Umur binatang merupakan faktor yang paling menentukan dalam pemilihan
unggas. Umur ini pula yang menentukan metode pengolahan unggas. Unggas muda lebih lunak,
karena itu dapat diolah secara panas kering, sedang unggas yang tua memerlukan pengolahan
pelan dan panjang, karena itu cocok digunakan pengolahan secara panas basah.
B. Klasifikasi Unggas
1. Ayam
a. Poussen, ayam yang berumur 46 minggu, digunakan untuk roasting dan grilling.
b. Pouted rein, jenis broiler yang dagingnya masih empuk dan biasanya
dibakar dalam oven, digunakan untuk roasting, grilling, saute, casserole dish, supreme, dan
pie.
c. Pouparde, ayam yang sudah besar, digunakan untuk roasting, broiling,
dan galantine.
d. Chapon, ayam pedaging dan mengandung banyak lemak, digunakan untuk roasting.
3.Kalkun (Turkey)
Di Indonesia kalkun hanya sebgai binatang peliharaan, sedangkan di negara barat dijual dalam
bentuk dibekukan yang siap untuk dioven.
a. Young Turkey (Kalkun Muda) Umur : 34 bulan
Berat : 23 kg
Teknik olah : dipanggang (roasting), digoreng (frying)
b. Yearilng Turkey (Kalkun dewasa) Umur : 57 bulan
Berat : 47 kg
Teknik olah : dipanggang (roasting, grilling)
c. Large Turkey (Kalkun) Umur : >10 bulan Berat : >8kg
Teknik olah : Boiling dan stewing
4. Itik
Budidaya itik biasanya hanya diambil telurnya saja, tetapi tidak menutup kemungkinan itik
dipotong dijadikan daging itik. Macam-macam itik di antaranya: bebek jawa, bebek alabio,
bebek bali, bebek manila, bebek peking, dan lain-lain
5. Burung Merpati
Burung merpati atau burung dara yang digunakan biasanya burung dara yang masih muda.
Digunakan untuk masakan-masakan Tionghoa, berupa masakan tim atau burung dara goreng.
C. Kualitas Unggas
Kualitas unggas yang baik ditentukan oleh:
1. Bagian daging lebih banyak daripada bagian lainnya.
2. Tekstur daging lembut.
3. Bagian dada tampak berisi.
4. Bagian paha tidak keras.
5. Aroma segar.
6. Karkas utuh.
Peralatan kerja setelah habis bekerja untuk menghindari bahaya adanya salmonella.
5. Mengikat dua kali untuk unggas yang besar (angsa, bebek, kalkun)
a. Ditusuk malalui bagian tengah pergelangan pada paha.
b. Tusuk kedua bagian sayap yang dilipat ke belakang dan ikat.
c. Kedua paha dirapatkan lalu tusukkan melalui bagian belakang paha melewati bagian perut
lalu ikat.
1. Wings
2. Thigh
3. Meat Attached
4. Drumstick
5. Supreme
6. Breast