a. Termometer Klinis
b. Termometer Ruangan
Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu suatu
ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai skala dari 20 C sampai 50 C. Untuk
memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan menempel pada
dinding dengan arah vertikal. Termometer ruangan diperlihatkan pada Gambar 1.15.
Salam fisika, Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui suhu suatu
benda. Jenis thermometer berdasarkan prinsip pembuatannya, yaitu adalah sebagai
berikut:
a. Termometer zat cair adalah thermometer yang menggunakan zat cair sebagai
pengisinya. Prinsip pembuatannya berdasarkan pemuaian volume zat cair. Zat cair
yang biasa digunakan adalah air raksa (Hg) dan alkohol (C 2H5OH). Berikut adalah
beberapa perbedaan sifat thermometer yang menggunakan air raksa dan alkohol
sebagai cairan pengisi.
Air raksa
1. Rentang suhu yang dapat diukur antara (-39) oC (357)oC.
2. Cocok untuk mengukur suhu tinggi.
3. Cepat mengambil panas dari sekelilingnya karena termasuk logam
4. Warnanya mengilat sehingga mudah dilihat.
5. Tidak membasahi dinding tempatnua.
6. Harga relatif mahal.
Alkohol
1. Rentang suhu yang dapat diukur antara (-115) oC- 78oC
2. Cocok untuk mengatur suhu rendah
3. Lebih lambat mengambil panas dari sekelilingnya karena termasuk nonlogam.
4. Warnanya jernih sehingga harus diberi warna agar mudah dilihat
5. Membasahi dinding tempatnya
6. Harganya relatif murah.
Farhan Share - Sobat farhan pastinya tahukan alat kedokteran yang bisa digunakan
untuk mengukur suhu, bermacam-macam suhu, seperti suhu badan, suhu udara, suhu
ruangan, dll, yakni Termometer, alat ini banyak digunakan oleh masyarakat luas pada
umumnya untuk mengukur suhu badan jika seseorang sedang terkena demam. Nah,
sobat farhan sesuai dengan tema postingan kita kali ini, sekarang farhan ingin share
tentang berbagai macam jenis termometer sobat farhan, termometer ada 5 jenis, yaitu
Termometer Raksa dan Alkohol, Termometer Laboratorium, Termometer Ruangan,
Termometer Digital, dan yang terkahir Termokopel.
Jenis-jenis Termometer
Termometer Raksa dan Alkohol
Pembuatan termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564-1642) pada
1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop, berupa labu kosong yang dilengkapi
pipa panjang dengan ujung pipa terbuka.
Mula-mula labu dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa
yang terbuka kemudian dicelupkan ke dalam cairan berwarna. Ketika udara dalam labu
menyusut, zat cair masuk ke dalam pipa tetapi tidak sampai labu. Baginilah cara kerja
termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga
berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja temometer
buatan Galileo berdasarkan pada perubaanvolume gas dalam labu. Akan tetapi, di
masa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair seperti raksa dan
alkohol.
Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda. Raksa digunakan sebagai pengisi termometer karena raksa mempunyai
keunggulan tertentu, yaitu penghantar panas yang baik, pemuaianya teratur, titik didih-
nya tinggi, warnanya mengkilap, dan tidak membasahi dinding. Sedangkan keunggulan
alkohol adalah titik bekunya rendah, harganya murah, dan pemuaianya 6 kali lebih
besar daripada raksa sehingga pengukuran mudah diamati.
Termometer Laboratorium
Termometer ini menggunakan cairan raksa atau alkohol. Jika cairan bertambah panas
maka raksa atau alkohol akan memuai sehingga skalanya bertambah. Agar
termometer sensitif terhadap suhu makan ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler).
Agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding temometer (reservoir) dibuat setipis
mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan konduktor.
Termometer ini khusus digunakan untuk mendiagnosis penyakit dan biasanya diisi
dengan raksa atau alkohol. Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas
wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang
ditunjukkan setelah pengukurann tidak berubah setelah temometer diangkat dari badan
pasien. Skala pada termometer ini antara 35 derajat Celcius sampai 42 derajat Celcius.
Termometer Ruangan
Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu pada sebuah ruangan. Pada dasarnya
termometer ini sama dengan termometer yang lain hanya saja skalanya berbeda.
Skala temometer ini antara -50 derajat Celcius sampai 50 derajat Celcius.
Termometer Digital
TermoKopel
1. Termometer Gelas
Termometer gelas merupakan alat pengukur suhu berupa tabung kaca berongga yang
tertutup berisi cairan tertentu. cairan tersebut dapat berupa raksa maupun alkohol.
Nah, ternyata ada keuntungan dan kerugian raksa sebagai zat cair pengisi termomter
lho. Apa saja keuntungan dan kerugiannya?
Keuntungan Kerugian
Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ada dua macam
termometer klinis, yaitu termometer klinis analag dan termometer klinis digital. Hasil
pengukuran termometer analog ditunjukkan dengan angka-angka skala yang tercetak
di samping permukaan raksa dalam pipa kapiler.
2) Termometer dinding
3) Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani digunakan untuk mengukur suhu rumah kaca yang berfungsi
sebagai tempat penelitian. tahu nggak fren, termometer ini menggunakan dua skala
lho, skala minimum pada pipa kiri, skala maksimum pada pipa sebelah kanan.
2. Termometer NonGelas
Termometer nongelas merupakan termometer yang tidak terbuat dari tabung berisi zat
cair. beberapa contih temometer nongelas antara lain:
1) Termometer gas
Prinsip kerja termometer gas berdasarkan pada perubahan tekanan. Jika suhu naik,
tekanan gas juga akan naik, jadi dihasilkan perubahan ketinggian pada termometer.
Termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi (-250 oC
dampai 1.500oC> daripada termometer gelas.
2) Termometer Platina
Prinsip kerja termometer platina berdasarkan pada perubahan hambatan listrik. Jika
suhu naik, hambatan listrik platina juga naik. Ngukurnya pake apa ya? hambatan listrik
platina diukur menggunakan rangkaian jembatan. Skala termometer platina berkisar
-250oC dampai 1.500oC. Hasil pengukuran suhu pada termometer platina tidak dapat
dilihat secara langsung, jadi tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah.
3) Termometer Termistor
4) Termometer Termokopel
Prinsip kerja Termometer Termokopel adalah suhu yang berbeda akan menghasilkan
arus listrik yang berbeda pula. Skala Termometer Termokopelr berkisar antara -100 oC
sampai 1.500oC.
Macam-macam Termometer:
1. Termometer Raksa
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang
ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat
temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai
suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung
termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan
volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit.
Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong. Jangkauan suhu
raksa cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat celcius
sampai dengan 350 derajat celcius).
2. Termometer Alkohol
Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai media
pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang
sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer
alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian
atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari cairan. Dengan
meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa
etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang
berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan
yang dibuat harus terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru.
Termometer ini hanya bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan
hewan). Termometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 C.
Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang
berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala. Dalam
penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan.
Batas dari termometer etanol ini adalah 78 C, dan bermanfaat untuk mengukur
suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh. Termometer alkohol ini
adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil
ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.
3. Termometer Digital
Termometer ini biasanya digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau
tubuh. Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya
untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa
dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja,
disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya
memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.
Dengan skala 32oC 42oC / 90oF 107.6oF. Pada termometer digital
menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan
pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam
bentuk angka yang langsung bisa dibaca. Tetapi harga termometer ini terbilang
mahal.
4. Termometer Six-Bellani
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu
tempat. Ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) menyusut sehingga
raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka
minimum. Sebaliknya jika suhu udara naik, alkohol diruang A memuai dan
mendesak raksa di ruang B turun, sedangkan raksa di ruang C naik untuk
mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum. Untuk mengembalikan
keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap. Dengan skala suhu -20C
sampai dengan 50C. Kelebihan dari termometer ini adalah dilengkapi magnet
tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.
5. Termometer Ruang
Termometer ruang ini digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Untuk
mengukur suhu suatu ruangan, biasanya termometer ini di gabungkan dengan
berbagai alat lain misalnya: alat penunjuk waktu, hiasan dinding, dan lain
sebagainya. Skala suhunya berkisar dari -50 samapai dengan 50. Termometer ini
merupakan termometer maksimum. Ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih
peka terhadap perubahan suhu.
6. Termometer Klinis
Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Cara
menggunakannya: Mula-mula, periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah
menunjukkan suhu dibawah 35C. Jika belum, termometer kita kibas-kibaskan
sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35C. Selanjutnya, pasang termometer itu
di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit. Setelah itu, ambil
termometer dari tubuh dan baca pada skala termometer. Skala yang ditunjukkan
termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu. Skala suhu
termometer ini berkisar antara 35C sampai dengan 42C. Kelebihan termometer
ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga
supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah
termometer diangkat dari badan pasien. Kekurangan termometer ini ialah harus
dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar kembali ke posisi
normal.
7. Termometer Laboratorium
Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di
laboratorium. Cara Menggunakannya: Ukur suhu objek benda yang akan diukur
(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan
memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu
maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap
perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan
bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor. Kelebihan termometer ini
adalah skala ukurnya luas hingga di bawah nol.
8. Termometer Kaca
Dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi, umumnya digunakan termometer
kaca (liquid-in-glass thermometer) untuk peralatan Konvensional dan termometer
PT-100 untuk peralatan-peralatan digital. Termometer kaca (liquid-in-glass
thermometer) umumnya menggunakan Air raksa (mercury) untuk pengukuran
temperatur diatas suhu freezing point (-38.3 0C) dan menggunakan alkohol untuk
pengukuran yang memiliki jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.
Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa
sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada di bawah, hal
tersebut dapat membentuk suatu skala suhu. Suhu dibaca dari ukiran piringan
logam di setiap bola kaca. Biasanya sebuah celah memisahkan bola kaca atas
dengan bola kaca bawah, berarti nilai suhu berada di antara kedua nilai label baca
di setiap sisi celah. Bila bola kaca melayang-layang di celah, berarti nilai label baca
mendekati suhu lingkungan. Untuk mencapai keakuratan yang sesuai, toleransi
beban harus dibuat kurang dari 1/1000 per satu gram (1 miligram).
Termometer Galilea bekerja dengan prinsip daya apung. Daya apung sendiri
menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam cairan, serta
memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung
(sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan tenggelam). Satu-
satunya faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun dalam
suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan cairan
di mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi,
objek tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa cairan
pengisi, objek tersebut akan mengapung.
11. Termometer Termistor
Termistor (adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk
mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau
hambatan atau werstan atau resistance), jika suhu atau temperatur yang mengenai
termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu)
dan resistor (alat pengukur tahanan). Termistor NTC yang tersambung pada kabel
terisolasi.
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak
paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor
secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC
(Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika
perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang
mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit
temperatur setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi
fasilitas pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan
demikian, termometer infra merah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana
termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan
suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.