Penulis
Nama : Na’imathul Mahmuda (1813022002)
Deka Luffi Ramayani (1813022018)
Nadia Nur Aprilia (1813022022)
Hema Orbayani (1813022042)
P.S. : Pendidikan Fisika
Halaman
COVER .................................................................................................................. i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan ......................................................................................... 14
B. Prosedur Percobaan ................................................................................. 15
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir semua benda yang ada di dunia ini bergerak, termasuk manusia.
Seiring berjalannya waktu, diciptakanlah beragam jenis teknologi untuk
membantu manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, salah satunya
adalah kendaraan bermotor (sepeda motor). Manusia biasa menggunakannya
untuk berpergian dari satu tempat ke tempat yang lain.
B. Tujuan Percobaan
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam percobaan kali ini adalah sebagai berikut:
Speedometer digital adalah pengukur kecepatan yang bekerja atas dasar sensor
yang ditempatkan di poros penggerak kendaraan yang mendeteksi jumlah putaran
poros untuk selanjutnya data dikirim ke komputer atau mikrokontroler berfungsi
sebagai speedometer dengan prinsip menunjukkan kecepatan secara digital.
Sensor yang digunakan adalah jenis motor DC.yang bisa berfungsi sebagai
generator arus searah Konsep dasar perencanaan alat sensor dengan roda mobil
listrik adalah:
(Syahriza, 2015)
(Dani, 2017)
langsung.
S = C2v/D
Pada dasarnya, speedometer itu sama seperti alat ukur fisika lain. Speedometer,
tersusun dari dua suku kata yakni speed yang artinya kecepatan dan meter yang
merupakan satuan dari jarak/panjang. Fungsi alat ukur ini, adalah menunjukan
besaran kecepatan putar suatu benda yang bergerak secara rotasi. Satuan yang
ditunjukan pada speedometer ini biasanya ditunjukan dengan KM/jam atau Miles
per hour (MPH). Tapi, di Indonesia lebih familiar dengan satuan Km/h.
Speedometer memiliki dua jenis, yakni tipe analog dan tipe digital
1. Speedometer analog
2. Spedometer digital
7
Untuk tipe analog, memakai prinsip GGL (gerak gaya listrik) pada suatu
magnet yang berputar. Putaran magnet ini berasal dari poros yang terhubung
dengan output putaran mesin. Pada motor biasanya ada di roda depan dan
mobil ada pada output transmisi.
Gearbox, merupakan rangkaian roda gigi yang menerima putaran dari roda
depan (pada motor) atau poros transmisi (pada mobil) untuk disalurkan ke
alat ukut speedometer.
Poros/kabel, kabel ini bukan seperti kabel pada umumnya karena fungsinya
bukan menghantarkan listrik melainkan menghantarkan putaran dari
gearbox kedalam speedometer. kabel ini terbuat dari poros baja yang
fleksibel sehingga dapat menyalurkan energi putar meski posisinya tidak
lurus.
Speedometer, komponen ini terletak pada dashboard yang berfungsi
menterjemahkan RPM putaran gearbox kedalam bentuk penunjukan angka
kecepatan.
Speedometer digital juga memiliki dua tipe, tipe gearbox dan tipe
pulser. Tipe gearbox memiliki sistem yang hampir sama dimana putaran
roda akan dihubungkan rangkaian gearbox dan poros pada komponen
speedometer pada dashboar. Biasanya tipe ini digunakan pada speedo digital
sepeda motor.
sudah diatur berbagai komponen semi konduktor. Akan sangat panjang jika
dijelaskan.
Putaran dari poros ini akan masuk kedalam alat ukur speedo yang ada
pada dashboard. Pada alat ukur ini jika kita belah maka akan terlihat
beberapa komponen seperti magnet permanent yang terhubung dengan
poros, speed cup yang posisinya mengitari magnet dan terhubung dengan
jarum penunjuk, serta pegas untuk menahan dan mengembalikan posisi
jarum penunjuk.
Dalam hal ini, jarum penunjuk akan bergerak ketika ada pergerakan
kendaraan. Mengapa bisa demikian ? Gerakan ini terbentuk karena ada GGL
pada speed cup. Magnet permanent yang terhubung dengan poros akan
menciptakan medan listrik disekitarnya apabila magnet tersebut berputar,
karena terhubung dengan roda kendaraan otomatis magnet akan berputar
saat mobil melaju.
Inilah fungsi pegas, yang dipakai untuk menahan jarum agar tidak
bergerak secara menerus ketika kecepatan konstan dan mengembalikan
posisi jarum ketika terjadi deselerasi (penurunan kecepatan).
putaran magnet maka medan listrik yang didapat juga semakin besar.
Sehingga, pegas juga berperan dalam akurasi pembacaan kecepatan.
(Andrian, 2015)
Dengan banyaknya grafis tajam pada desain sepeda motor, membuat persepsi
psikologi pengguna akan memacu kendaraan tersebut kencang. Seperti pula
desain interface speedometer sepeda motor metik di Indonesia. Sangat
mempengaruhi cara orang berkendara. Tujuan dari user interface yang baik
adalah untuk menjadi user-friendly. Dengan user Interface yang mudah dipahami
dan memiliki desain yang bagus ini akan disukai pengguna, namun jika sebuah
perangkat lunak maupun perangkat keras memiliki user interface yang sulit
dimengerti dan desain kurang baik, maka akan membuat frustasi pengguna.
(Bahalwan,2018)
Pada pengetesan sistem speed limiter, yang kita lakukan adalah memvalidasi
perhitungan kecepatan kendaraan yang didapat dari alat (sensor kecepatan)
dengan spedometer motor, memastikan sistem peringatan (alarm) telah bekerja,
memastikan pemutusan arus (mematikan mesin) untuk menurunkan kecepatan
sudah bekerja, serta memastikan fitur input batas kecepatan bisa berfungsi. Rata-
12
rata tingkat akurasi pada speedometer alat terhadap speedometer motor adalah
83,1% dan hasil tingkat error pada alat adalah 16.9 %. Dari hasil pengujian dapat
disimpulkan bahwa tingkat validasi speedometer alat cukup baik setelah
dibandingkan dengan speedometer motor. Hasil pengukuran validasi kecepatan
kendaraan bisa dilihat pada Tabel 2.
Sedangkan hasil pengujian sistem speed limiter yang lainnya bisa dilihat pada
Tabel 3. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan alat telah bekerja sesuai
fungsi yang telah dirancang, dimana jika kecepatan sepeda motor melebihi batas
standar kecepatan yang ditentukan maka alarm akan aktif dan jika dalam 15 detik
kecepatan kendaraan tidak turun dibawah batas kecepatan maka sistem akan
mematikan mesin sepeda motor.
Tabel 3. Hasil Pengujian sistem Speed Limiter
(Yando, 2015)
di pandang dari segi satuan dan dimensi. Tetapi arti secara fisisnya berbeda,
dimanakah terdapat perbedaannya.
(Sarpudin,2009 :35)
14
III. METODOLOGI
2 Aplikasi 1
. Ulysse buah
Speedometer
pada Handphone
15
B. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan sepeda motor dan handphone.
2. Menginstal aplikasi Ulysse Speedometer pada handphone.
3. Mengaktifkan jaringan GPS.
4. Membuka aplikasi Ulysse Speedometer yang sudah terinstal.
5. Mengaktifkan Tombol Record ON pada Ulysse Speedometer untuk mulai
merekam kecepatan perpindahan.
6. Mengendarai motor dalam lintasan sejauh 1 km sekaligus memperhatikan
angka yang ditunjukkan pada Speedometer sepeda motor.
7. Setelah 1 km, hentikan sepeda motor dan tekan tombol Record OFF pada
Ulysse Speedometer.
8. Mengulangi langkah-langkah di atas sebanyak 3x percobaan.
9. Membandingkan data hasil dari aplikasi Ulysse Speedometer dan
kecepatan pada Speedometer sepeda motor.
16
Prinsip kerja virtual aplikasi ini menggunakan GPS sebagai alat ukurnya.
Ketika GPS dihidupkan, maka secara otomatis Ulysse Speedometer akan
langsung mencatat dan menganalisis seberapa besar kecepatan perpindahan
handphone ke dalam layar aplikasi.
2. Setelah pengaturan diganti dan GPS sudah aktif, pengguna sudah bisa
langsung menggunakan aplikasi Ulysse Speedometer dengan memilih di
daftar menu anda dengan langsung mengklik dan mengoperasikannya.
3. Jika GPS yang terdapat pada perangkat tidak aktif maka aplikasi akan
menampilkan lingkaran kecil untuk izin mengaktifkan GPS.
4. Untuk mulai merekam kecepatan, tekan menu “Trip: Record Stop”, dan
pilih “Record ON”.
5. Akan muncul sebuah lingkaran sebagai pertanda bahwa handphone sudah
terhubung dengan GPS, Lingkaran ini akan memunculkan sebuah
lingkaran kecil jika sinyal GPS kurang bagus, sama halnya sepeti signal
pada ponsel.
6. Setelah aplikasi benar-benar terhubung, pengguna bisa menempatkan
perangkat pada kendaraannya. Dengan fitur utama aplikasi sebagai
pengukur kecepatan, maka penggunaa akan mengetahui seberapa cepat
kendaraan yang dikendarai. Anda juga bisa memilih menu yang lain
dengan menekan aplikasi, seperti mengubah unit dan menetapkan
kecepatan normal.
7. Untuk menghentikan pencatatan waktu, tekan kembali menu “Trip:
Record Stop”, dan pilih “Record OFF”.
V. KESIMPULAN
Murray Clifton. 2010. Wheel Diameter and Speedometer Reading. Citation: The
Physics Teacher. vol. 48, hlm. 416.
Saripudin, A., Dede R.K., dan Adit S. 2009. Praktis Belajar Fisika 1. Jakarta :
Visio Media Persada