Anda di halaman 1dari 37

ALAT UKUR KECEPATAN SPEEDOMETER

Penulis
Nama : Na’imathul Mahmuda (1813022002)
Deka Luffi Ramayani (1813022018)
Nadia Nur Aprilia (1813022022)
Hema Orbayani (1813022042)
P.S. : Pendidikan Fisika

Mata Kuliah : Instrumentasi Fisika


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si.
B. Anggit Wicaksono, S.Pd., M.Si.

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
25 September 2019
DAFTAR ISI

Halaman
COVER .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

II. DASAR TEORI

III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan ......................................................................................... 14
B. Prosedur Percobaan ................................................................................. 15

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Fungsi Ulysse Speedometer .................................................................... 16
B. Prinsip Kerja Ulysse Speedometer ......................................................... 16
C. Cara Penggunaan Ulysse Speedometer .................................................. 16
D. Cara Pengukuran Ulye Speedometer ..................................................... 17
E. Cara Pembacaan Skala pada Ulyse Speedometer ............................... 17
F. Perbandingan Ulysse Altimeter dengan Speedometer Asli .................. 19

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hampir semua benda yang ada di dunia ini bergerak, termasuk manusia.
Seiring berjalannya waktu, diciptakanlah beragam jenis teknologi untuk
membantu manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, salah satunya
adalah kendaraan bermotor (sepeda motor). Manusia biasa menggunakannya
untuk berpergian dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sepeda motor merupakan sebuah kendaraan yang lazim digunakan di


berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Diantara bagian-bagian dari
sepeda motor terebut, terdapat alat yang bernama Speedometer. Dimana alat
ini digunakan untuk mengukur kecepatan pergerakan dari sepeda motor
tersebut dan mencatat sejauh apa jarak yang telah ditempuh oleh kendaraan
tersebut. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, telah diciptakan
aplikasi pada handphone bernama Ulysse Speedometer. Aplikasi ini memiliki
fungsi yang sama dengan speedometer analog dan digital pada sepeda motor,
namun bisa digunakan di handphone. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur
tambahan dibandingkan dengan speedometer yang ada pada kendaraan
bermotor darat lainnya.

Adapun tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk


membandingkan hasil dari penggunaan speedometer pada sepeda motor, dan
hasil dari perhitungan Ulysse Speedometer yang ada pada handphone.
2

B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan yang akan dilakukan adalah untuk menemukan


perbandingan hasil perhitungan antara speedometer pada sepeda motor dan
perhitungan kecepatan pada aplikasi Ulysse Speedometer.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam percobaan kali ini adalah sebagai berikut:

1. Apa fungsi dari aplikasi Ulysse Speedometer?

2. Bagaimana prinsip kerja virtual pada aplikasi Ulysse Speedometer?

3. Bagaimana cara penggunaan aplikasi Ulysse Speedometer?

4. Bagaimana cara pengukuran aplikasi Ulysse Speedometer?

5. Bagaimana cara pembacaan skala pada Ulysse Speedometer?

6. Bagaimana perbandingan antara speedometer pada sepeda motor dengan


aplikasi Ulysse Speedometer?
3

II. DASAR TEORI

Speedometer digital adalah pengukur kecepatan yang bekerja atas dasar sensor
yang ditempatkan di poros penggerak kendaraan yang mendeteksi jumlah putaran
poros untuk selanjutnya data dikirim ke komputer atau mikrokontroler berfungsi
sebagai speedometer dengan prinsip menunjukkan kecepatan secara digital.

Sensor yang digunakan adalah jenis motor DC.yang bisa berfungsi sebagai
generator arus searah Konsep dasar perencanaan alat sensor dengan roda mobil
listrik adalah:

Gambar 2.1. Sensor speedometer

(Syahriza, 2015)

Untuk Langkah-langkah penginstallan Ulysse Speedometer, anda bisa mengikuti


tutorial berikut:
1. Aplikasi ini terhubung penuh dengan internet dan butuh akses ke fungsi GPS,
sehingga anda harus mengaktifkan Fitur GPS yang ada pada perangkat
android anda. Dengan pergi ke pengaturan> Lokasi Dan
pengamanan>Centang gunakan satellite GPS.
2. Setelah pengaturan diganti dan GPS sudah aktif, anda sudah bisa langsung
menggunakan aplikasi Ulysse Speedometer dengan memilih di daftar menu
4

anda dengan langsung mengklik dan mengoperasikannya.


3. Tampilan layar utama aplikasi memang terlihat futuristic, dan sangat dinamis,
dengan mengontrol dan mengecek alat pengukur informasi dengan berbentuk
lingkaran. Jika GPS yang terdapat pada perangkat anda tidak aktif maka
aplikasi akan menapilkan lingkaran kecil pertandan anda diminta untk
mengaktifkan GPS. Tekan saja, dan aktifkan
4. Lingkaran tersebut sebagai pertanda bahwa anda sudah terhubung dengan
GPS, Semacam pemberitahuan, Lingkaran ini akan memunculkan sebuah
lingkaran kecil jika hubungan GPS anda kurang bagus. Sama halnya sepeti
signal pada ponsel.
5. Setelah aplikasi benar – benar terhubung, anda bisa menempatkan perangkat
ini pada kendaraan anda. Dengan fitur untama aplikasi sebagai pengukur
kecepatan, maka anda akan mengetahui seberapa cepat kendaraan yang anda
kendarai. Anda juga bisa memilih menu yang lain dengan menekan aplikasi,
seperti mengubah unit dan menetapkan kecepatan normal.
6. Fitur lain bernama Trip dan Today secara default akan menampilkan jarak
yang ditempuh serta durasi yang dibutuhkan selama anda melakukan
perjalanan. Speedometer bisa dikembalikan kepengaturan awal jika anda akan
melakukan perjalanan yang lain. Namun waktu serta jarak yang ditempuh
perjalanan sebelumnya masih bisa anda akses dan melihatnya secara berkala.
7. Aplikasi ini juga dijejali Kompas dan Indikator Kecepatan rata-rata. Fungsi
juga anda manfaatkan disaat lagi butuh.
8. Keunggulan dari aplikasi ini adalah hasilnya yang akurat. Anda bisa
membandingkanlangsung dengan speedometer yang terdapat pada kendaraan
anda, Jika terjadi perbedaan, maka sia–sialah yang saya bagikan ini.

(Dani, 2017)

Jenis-jenis speedometer yaitu elektronik, listrik dan mekanik. Instrumen


elektronik menggunakan kecepatan elektronik sensor (elemen Hall, elemen optik)
untuk mendapatkan sinyal kecepatan (daya), akses ke aktuator (motor stepper)
melalui pemrosesan sirkuit, dan untuk memanipulasi pointer motor stepper secara
5

langsung.

Speedometer listrik menggunakan koneksi generator dengan poros output


transmisi untuk mendapatkan sinyal kecepatan, dan akses ke aktuator (motor)
untuk mendapatkan momen daya, dan menjaga keseimbangan dengan torsi reaksi
pegas. Speedometer mekanik menggunakan komponen mekanis (poros) untuk
mendapatkan sinyal kecepatan (non-listrik), akses ke perangkat eksekutif (magnet
permanen, perangkat sentrifugal) untuk mendapatkan torsi daya, dan menjaga
keseimbangan dengan torsi reaksi pegas. Perbedaan utama antara tipe mekanik
dan listrik adalah untuk mendapatkan sinyal kecepatan dengan cara yang berbeda,
menghasilkan torsi dinamis yang berbeda. Struktur alat penunjuk kecepatan dan
cara yang dihasilkan torsi reaksi adalah sama. Berbeda dengan dua yang
disebutkan di atas, daya kembali ke nol dari yang elektronik dihasilkan dari
aktuator oleh sinyal kecepatan.
(Yuan, 2012)

Pada kendaraan jalan, pembacaan speedometer S biasanya diperoleh dengan


koneksi mekanis dan atau listrik ke beberapa bagian kendaraan yang berputar—
seperti transmisi, transaxle, atau roda—yang laju rotasinya sebanding dengan
kecepatan sudut roda. Dengan kata lain, S sebanding dengan ω, sehingga:

S = C2v/D

di mana C adalah konstanta proporsionalitas. Ini berarti bahwa jika kita


memasang roda berdiameter lebih kecil dari standar pada kendaraan, speedometer
akan membaca lebih tinggi daripada kecepatan (dikalibrasi pabrik) yang benar. Di
sisi lain, jika kita memasang roda yang lebih besar dari standar, peningkatan
diameter D akan menurunkan pembacaan speedometer S untuk kecepatan v yang
diberikan—situasi ini jika tidak disesuaikan, dapat berkontribusi pada
mempercepat terjadinya insiden atau kecelakaan.
(Murray, 2010)
6

Setiap kendaraan bermotor didarat pastinya harus dilengkapi dengan komponen


speedometer. Karena berkat alat ini, kita selaku pengemudi akan tahu berapa
kecepatan kendaraan yang sedang kita pacu. Sehingga kita bisa menyesuaikannya
pada wilayah jalan yang dibatasi kecepatannya.

Pada dasarnya, speedometer itu sama seperti alat ukur fisika lain. Speedometer,
tersusun dari dua suku kata yakni speed yang artinya kecepatan dan meter yang
merupakan satuan dari jarak/panjang. Fungsi alat ukur ini, adalah menunjukan
besaran kecepatan putar suatu benda yang bergerak secara rotasi. Satuan yang
ditunjukan pada speedometer ini biasanya ditunjukan dengan KM/jam atau Miles
per hour (MPH). Tapi, di Indonesia lebih familiar dengan satuan Km/h.

Speedometer memiliki dua jenis, yakni tipe analog dan tipe digital

1. Speedometer analog

Gambar 1. Speedometer Analog


Speedometer ini memakai jarum untuk menunjukan angka kecepatan
kendaraan. Secara tampilan, speedometer ini desain yang unik dan retro.
Itulah sebabnya meski sekarang pengunaan speedo digital sudah marak
tetap ada kendaraan yang menggunakan jenis speedo ini.

2. Spedometer digital
7

Gambar 2. Speedometer Digital

Digital speedometer sudah menggunakan penunjuk angka pada sebuah


layar display. Speedo ini, memiliki tampilan yang futuristik dan akurat.
Oleh sebab itu banyak dipakai pada kendaraan yang mengedepankan nilai
futuristik.

Bagi anda yang masih penasaran dan ingin tahu bagaimana


mekanisme speedometer dalam menunjukan kecepatan kendaraan, bisa
sima pada artikel dibawah ini.

A. Cara kerja speedometer analog

Untuk tipe analog, memakai prinsip GGL (gerak gaya listrik) pada suatu
magnet yang berputar. Putaran magnet ini berasal dari poros yang terhubung
dengan output putaran mesin. Pada motor biasanya ada di roda depan dan
mobil ada pada output transmisi.

Secara umum ada tiga komponen pada tipe ini, yakni


8

 Gearbox, merupakan rangkaian roda gigi yang menerima putaran dari roda
depan (pada motor) atau poros transmisi (pada mobil) untuk disalurkan ke
alat ukut speedometer.
 Poros/kabel, kabel ini bukan seperti kabel pada umumnya karena fungsinya
bukan menghantarkan listrik melainkan menghantarkan putaran dari
gearbox kedalam speedometer. kabel ini terbuat dari poros baja yang
fleksibel sehingga dapat menyalurkan energi putar meski posisinya tidak
lurus.
 Speedometer, komponen ini terletak pada dashboard yang berfungsi
menterjemahkan RPM putaran gearbox kedalam bentuk penunjukan angka
kecepatan.

B. Cara kerja speedometer digital

Speedometer digital juga memiliki dua tipe, tipe gearbox dan tipe
pulser. Tipe gearbox memiliki sistem yang hampir sama dimana putaran
roda akan dihubungkan rangkaian gearbox dan poros pada komponen
speedometer pada dashboar. Biasanya tipe ini digunakan pada speedo digital
sepeda motor.

Sementara tipe pulser, menggunakan magnetic sensor yang akan


mengirimkan sinyal perpotongan magnet (pulse) dengan frekuensi tertentu.
Frekuensi yang dikirim inilah yang akan menunjukan berapa kecepatan
mobil.

Meski beda tipe, keduanya memiliki kesamaan prinsip. Putaran akan


diubah kedalam sinyal yang memiliki frekuensi tertentu. Sinyal ini
kemudian dikirimkan ke microprecessor untuk diolah dan diterjemahkan
kebentuk yang dimengerti manusia.

Dengan kata lain, besar frekuensi ini akan diterjemahkan kedalam


satuan bilangan bulat yang bisa kita lihat pada panel layar speedo.
Bagaimana microprocessor ini bisa menterjemahkan frekuensi ? didalamnya
9

sudah diatur berbagai komponen semi konduktor. Akan sangat panjang jika
dijelaskan.

Dengan memahami konsep alat ukur kecepatan diatas, anda bisa


menganalisa jika terjadi eror pada speedometer kendaraan anda. Umumnya
kerusakan speedometer disebabkan roda gigi gearbox yang aus, atau kabel
poros yang terputus. Sementara pada tipe digital, tegangan baterai
mempengaruhi akurasi pembacaan kecepatan kendaraan.

Demikian artikel terlengkap mengenai cara kerja speedometer pada


mobil dan motor. Semoga bisa mena,bah wawasan kita dan bermanfaat bagi
kita semua.

C. Prinsip Kerja Speedometer

Gambar 3. Prinsip Kerja Speedometer

Dimulai ketika kendaraan bergerak, ini akan menyebabkan roda depan


atau poros transmisi berputar. Putaran itu kemudian akan memutar gearbox
speedo yang sudah terpasang.

Selanjutnya, putaran ini akan disalurkan dengan RPM yang sama


menuju alat ukur speedometer didashboard melalui poros fleksibel. Dengan
kata lain, poros yang bentuknya menyerupai kabel ini akan berputar dibalik
10

pembungkusnya. Karena sifatnya yang fleksibel, poros ini mampu


menghubungkan putaran gearbox pada segala sudut.

Putaran dari poros ini akan masuk kedalam alat ukur speedo yang ada
pada dashboard. Pada alat ukur ini jika kita belah maka akan terlihat
beberapa komponen seperti magnet permanent yang terhubung dengan
poros, speed cup yang posisinya mengitari magnet dan terhubung dengan
jarum penunjuk, serta pegas untuk menahan dan mengembalikan posisi
jarum penunjuk.

Dalam hal ini, jarum penunjuk akan bergerak ketika ada pergerakan
kendaraan. Mengapa bisa demikian ? Gerakan ini terbentuk karena ada GGL
pada speed cup. Magnet permanent yang terhubung dengan poros akan
menciptakan medan listrik disekitarnya apabila magnet tersebut berputar,
karena terhubung dengan roda kendaraan otomatis magnet akan berputar
saat mobil melaju.

Putaran magnet ini, akan menimbulkan medan listrik disekitar magnet.


Dalam fase ini, tugas speed cup yaitu mengkonversi medan listrik menjadi
gerakan. Bahan speed cup yang terbuat dari aluminium memungkinkan
komponen ini bergerak ketika ada medan yang mengelilinya.

Gerakan tersebut kemudian akan menggerakan jarum penunjuk yang


menunjuka nilai kecepatan kendaraan. Tentu, jarum speedometer harus
menunjulan angka yang real berdasarkan kecepatan kendaraan. Tapi,
bagaimana jika kecepatan kendaraan konstan/tetap ? harusnya jarum
penunjuk tetap bergerak karena ada medan listrik.

Inilah fungsi pegas, yang dipakai untuk menahan jarum agar tidak
bergerak secara menerus ketika kecepatan konstan dan mengembalikan
posisi jarum ketika terjadi deselerasi (penurunan kecepatan).

Proses ini akan mengasilkan besaran medan magnet yang bervariasi.


Hal tersebut berbanding lurus dengan rotasi magnet, dimana semakin cepat
11

putaran magnet maka medan listrik yang didapat juga semakin besar.
Sehingga, pegas juga berperan dalam akurasi pembacaan kecepatan.

Hal tersebut dikarenakan kekuatan pegas akan menahan pergerakan


pegas. Jika pegas lebih lemah dari standarnya, maka jarum akan
menunjukan angka lebih besar dari pada kecepatan realnya.

(Andrian, 2015)

Semakin berkembangnya produksi sepeda motor di Indonesia, tidak diikuti


dengan perilaku pengendara yang baik di jalan. Banyak pelanggaran yang
dilakukan oleh pengguna kendaraan sepeda motor di jalan. Terutama pengguna
sepeda motor metik. Baik itu melanggar rambu, tidak mematuhi peraturan, dan
pelanggaran yang lain. ada beberapa faktor penyumbang terbesar perilaku
pengendara yang menyalahi aturan saat berkendara di jalan raya. Salah satunya
adalah desain sepeda motor yang digunakan. Desain sepeda motor metik saat ini,
merupakan perkembangan desain sepeda motor dari Jepang. Desain sepeda motor
dapat juga mempengaruhi perilaku orang dalam berkendara.

Dengan banyaknya grafis tajam pada desain sepeda motor, membuat persepsi
psikologi pengguna akan memacu kendaraan tersebut kencang. Seperti pula
desain interface speedometer sepeda motor metik di Indonesia. Sangat
mempengaruhi cara orang berkendara. Tujuan dari user interface yang baik
adalah untuk menjadi user-friendly. Dengan user Interface yang mudah dipahami
dan memiliki desain yang bagus ini akan disukai pengguna, namun jika sebuah
perangkat lunak maupun perangkat keras memiliki user interface yang sulit
dimengerti dan desain kurang baik, maka akan membuat frustasi pengguna.

(Bahalwan,2018)

Pada pengetesan sistem speed limiter, yang kita lakukan adalah memvalidasi
perhitungan kecepatan kendaraan yang didapat dari alat (sensor kecepatan)
dengan spedometer motor, memastikan sistem peringatan (alarm) telah bekerja,
memastikan pemutusan arus (mematikan mesin) untuk menurunkan kecepatan
sudah bekerja, serta memastikan fitur input batas kecepatan bisa berfungsi. Rata-
12

rata tingkat akurasi pada speedometer alat terhadap speedometer motor adalah
83,1% dan hasil tingkat error pada alat adalah 16.9 %. Dari hasil pengujian dapat
disimpulkan bahwa tingkat validasi speedometer alat cukup baik setelah
dibandingkan dengan speedometer motor. Hasil pengukuran validasi kecepatan
kendaraan bisa dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengujian Validasi Spedometer

Sedangkan hasil pengujian sistem speed limiter yang lainnya bisa dilihat pada
Tabel 3. Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan alat telah bekerja sesuai
fungsi yang telah dirancang, dimana jika kecepatan sepeda motor melebihi batas
standar kecepatan yang ditentukan maka alarm akan aktif dan jika dalam 15 detik
kecepatan kendaraan tidak turun dibawah batas kecepatan maka sistem akan
mematikan mesin sepeda motor.
Tabel 3. Hasil Pengujian sistem Speed Limiter

(Yando, 2015)

Ketika menegndarai sebuaha mobil pernahakan anada memperhatikan jarum


petunjuk pada speedometer. Menunjukan nilaiapakah yang tertera pada
speedometer tersebut. Apakah kecepatan atau kelajuan. Dua besaran ini sma bila
13

di pandang dari segi satuan dan dimensi. Tetapi arti secara fisisnya berbeda,
dimanakah terdapat perbedaannya.

Kekelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran


vector. Nilai yang terbaca pada speedometer adalah nilai kelajuan sebuah mobil
karena yang terbaca hanya nilainya, sedangkan arahnya tidak di tunjukkan oleh
alat ukur tersebut.

Gambar 4.speedometer adalah alat ukur kelajuan

(Sarpudin,2009 :35)
14

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan


N Nama Alat Ju Gambar
o. mlah
1 Speedomete 1
. r pada Sepeda buah
Motor

2 Aplikasi 1
. Ulysse buah
Speedometer
pada Handphone
15

B. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan sepeda motor dan handphone.
2. Menginstal aplikasi Ulysse Speedometer pada handphone.
3. Mengaktifkan jaringan GPS.
4. Membuka aplikasi Ulysse Speedometer yang sudah terinstal.
5. Mengaktifkan Tombol Record ON pada Ulysse Speedometer untuk mulai
merekam kecepatan perpindahan.
6. Mengendarai motor dalam lintasan sejauh 1 km sekaligus memperhatikan
angka yang ditunjukkan pada Speedometer sepeda motor.
7. Setelah 1 km, hentikan sepeda motor dan tekan tombol Record OFF pada
Ulysse Speedometer.
8. Mengulangi langkah-langkah di atas sebanyak 3x percobaan.
9. Membandingkan data hasil dari aplikasi Ulysse Speedometer dan
kecepatan pada Speedometer sepeda motor.
16

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Fungsi Ulysse Speedometer

Adapun fungsi dari aplikasi Ulysse Speedometer antara lain adalah:


1. Mengukur kecepatan
2. Mengukur topspeed
3. Odometer
4. Menampilkan tempat anda berada

B. Prinsip Kerja Ulysse Speedometer

Prinsip kerja virtual aplikasi ini menggunakan GPS sebagai alat ukurnya.
Ketika GPS dihidupkan, maka secara otomatis Ulysse Speedometer akan
langsung mencatat dan menganalisis seberapa besar kecepatan perpindahan
handphone ke dalam layar aplikasi.

C. Cara Penggunaan Ulysse Speedometer

Langkah-langkah penggunaan aplikasi ini adalah sebagai berikut:


1. Aplikasi ini terhubung penuh dengan akses fungsi GPS, sehingga untuk
mengaktifkan aplikasi ini, pengguna harus menghidupkan fitur GPS yang
ada pada perangkat android. Dengan pergi ke pengaturan> Lokasi Dan
pengamanan>Centang gunakan satellite GPS.
17

2. Setelah pengaturan diganti dan GPS sudah aktif, pengguna sudah bisa
langsung menggunakan aplikasi Ulysse Speedometer dengan memilih di
daftar menu anda dengan langsung mengklik dan mengoperasikannya.
3. Jika GPS yang terdapat pada perangkat tidak aktif maka aplikasi akan
menampilkan lingkaran kecil untuk izin mengaktifkan GPS.
4. Untuk mulai merekam kecepatan, tekan menu “Trip: Record Stop”, dan
pilih “Record ON”.
5. Akan muncul sebuah lingkaran sebagai pertanda bahwa handphone sudah
terhubung dengan GPS, Lingkaran ini akan memunculkan sebuah
lingkaran kecil jika sinyal GPS kurang bagus, sama halnya sepeti signal
pada ponsel.
6. Setelah aplikasi benar-benar terhubung, pengguna bisa menempatkan
perangkat pada kendaraannya. Dengan fitur utama aplikasi sebagai
pengukur kecepatan, maka penggunaa akan mengetahui seberapa cepat
kendaraan yang dikendarai. Anda juga bisa memilih menu yang lain
dengan menekan aplikasi, seperti mengubah unit dan menetapkan
kecepatan normal.
7. Untuk menghentikan pencatatan waktu, tekan kembali menu “Trip:
Record Stop”, dan pilih “Record OFF”.

D. Cara Pengukuran Ulysse Speedometer

Untuk cara pengukuran, Ulysse Speedometer akan secara otomatis


menampilkan nilai kecepatan yang dilakukan oleh pengguna dengan
menganalisis perpindahan posisi pengguna menggunakan sinyal GPS.

E. Cara Pembacaan Skala pada Ulysse Speedometer

Pada halaman aplikasi, terdapat 6 menu utama untuk menunjukkan skala-


skala perhitungan yang berhubungan dengan kecepatan, yaitu:
18

1. Lingkaran paling besar adalah penunjuk kecepatan. Kecepatan


maksimum yang bisa tercatat pada aplikasi ini dapat mencapai 1900
km/h / 1160 mph / 1000 knot.
2. Trip: Recording, digunakan untuk memulai perekaman dan analisis
kecepatan pergerakan dengan menggunakan GPS
3. Fitur Switchboard, yakni untuk memberikan fasilitas perlihan secara
cepat untuk unit kecepatan, serta untuk mengaktifkan HUD dan lain-
lain. Cara menggunakannya, cukup menekan skala Speedometer untuk
mengaktifkannya.
4. Kotak kiri di ujung bawah menujukkan suhu terbaru dan catatan
perjalanan selama aplikasi diaktifkan.
5. GPS Kompas yang tidak sensitif terhadap medan elektromagnetik dan
besi kendaraan, sehingga keakuratannya bisa diandalkan.
6. Average Speedometer and Elevation berfungsi untuk tap Kompas jika
ingin beralih kepada pengukuran Speedometer rata-rata. Cukup kamu
tekan reset Average Speedometer untuk sebuah pengukuran baru.
7. GPS Altitude, yakni fitur untuk melaporkan ketinggian, meskipun
kamu juga bisa mengukur dengan GPS pada ponsel kamu.

Gambar Tampilan Aplikasi Ulysse Speedometer


19

F. Perbandingan Ulysse Altimeter dengan Speedometer Asli

Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan aplikasi Ulysse


Altimeter dan Speedometer motor bersama-sama, didapatkan data sebagai
berikut:
1. Data catatan waktu dan jarak yang telah ditempuh lebih spesifik pada
aplikasi Ulysse Speedometer daripada Speedometer pada motor yang
hanya terhitung per km saja.
2. Analisis kecepatan yang terbaca pada aplikasi terkadang lebih tinggi
daripada kecepatan pada speedometer motor.
20

V. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan aplikasi Ulysse Altimeter dan


Speedometer sepeda motor bersama-sama serta melakukan perbandingan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai ketelitian pada aplikasi Ulysse Speedometer lebih besar daripada
Speedometer pada sepeda motor yang hanya terhitung per km saja.
2. Analisis kecepatan yang terbaca pada aplikasi terkadang lebih tinggi daripada
kecepatan pada speedometer motor.
DAFTAR PUSTAKA

Andrian, Reshya.2015. Cara Kerja Speedometer. Diunduh dari


https://www.autoexpose.org/2017/10/cara-kerja-speedometer.html. Pada
tanggal 24 September 2019 pukul 21:01 WIB.

Bahalwan, Hamdan. 2018. Kajian Psikologi Desain, Desain Interface


Speedometer Sepeda Motor Metik, Tentang Pengaruh Cara Orang
Berkendara. Jurnal IPTEK. Vol.22 No.2, ISSN:1411-7010.

Dani, Fifah. 2017. Mengukur Kecepatan Motor dengan Aplikasi Ulysse


Speedometer Pro. diakses dari
https://fifahdani24.blogspot.com/2017/12/mengukur-kecepatan-motor-
dengan.html pada 21 September 2019 pukul 14.05.

Murray Clifton. 2010. Wheel Diameter and Speedometer Reading. Citation: The
Physics Teacher. vol. 48, hlm. 416.

Saripudin, A., Dede R.K., dan Adit S. 2009. Praktis Belajar Fisika 1. Jakarta :
Visio Media Persada

Syahriza, Masri Ibrahim, Arhami, Naswadi. 2015. Pembuatan Sistem Penghitung


Kecepatan Mobil Listrik Teknik Mesin Unsyiah Berbasis Mikrokontroler
Atmega8535. Jurnal Teknik Mesin Unsyiah. vol. 3 No. 1, hlm 24-27.
Yando,Tomy O.S., Roby R.H. 2015. Kunci Keamanan dan Pembatas Kecepatan
untuk Sepeda Motor Menggunakan Sensor Kecepatan Berbasis
Mikrokontroller. Jurnal Elektro Telekomunikasi Terapan.

Yuan Quan, Chen Xiaoqi, Li Yibing. 2012. An Investigation on Speedometer


Pointer Residual-value of Crashing Vehicle and Its Application in
Accident Reconstruction. Applied Mechanics and Materials. Vol. 152-
154, hlm. 1177-1182.
LAMPIRAN
Sumber: https://fifahdani24.blogspot.com/2017/12/mengukur-kecepatan-motor-
dengan.html

Anda mungkin juga menyukai