Anda di halaman 1dari 17

PRINSIP DASAR KOMPUTER PADA KENDARAAN BERMOTOR

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Dasar Ototronik
yang dibina oleh Erwin Komara Mindarta

Oleh:
Dimas Taufik Hidayat (180513626503)
Dymas Syahkuriyan Putra (180513626587)
Datu Eric Hidayatullah (180513626576)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
AGUSTUS 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat kesehatan dan kekuatan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat
menyusun makalah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “PRINSIP
DASAR KOMPUTER PADA KENDARAAN BERMOTOR”. Makalah ini
sebagai syarat mata kuliah Dasar Ototronik.

Kelancaran penulisan makalah ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, saran, serta dukungan kepada penulis, oleh karna itu dengan
segala kerandahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Erwin Komara Mindarta sebagai dosen pengampu mata kuliah


Dasar Ototronik.

2. Anggota kelompok 1.

3. dan teman-teman S1 PTO 2018

Malang, 29 Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4
1.1. Latar Belakang……………………………………………………...4

1.2. Topik Pembahasan………………………………………………….5

1.3. Relevansi……………………………………………………............5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….6

2.1. Uraian Topik Bahasan……………………………………………...7

2.2. Prinsip Dasar ECU…………………………………………………8

2.3. Prinsip Kerja ECU………………………………………………….9

2.4. Komponen Komponen Utama ECU……………………………….14

BAB III PENUTUP………………………………………………………….16

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………16

3.2. Saran…………………………………………………………..........16

DAFTAR RUJUKAN……………………………………………………..…17

3
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inovasi mobil seiring berjalannya waktu. Tidak ada pengecualian untuk


inovasi kerangka infus yang pertama kali disajikan oleh Robert Bosch (1922-
1927). Berbagai pemeriksaan telah diselesaikan oleh spesialis mobil yang berbeda
untuk menyusun kerangka kerja infus yang semakin mahir dan ramah lingkungan.
Akhirnya sekitar tahun 1960, kerangka infus bahan bakar, misalnya, yang
digunakan dalam kendaraan saat ini telah ditemukan. Memang, bahkan pada tahun
1967 kendaraan VW telah menghubungkan kerangka infus dengan unit kontrol
elektronik. Melanjutkan dalam industri kendaraan Jepang, Toyota sejak 1971
mulai membangun kerangka kerja EFI (Electronic Fuel Infusion). Juga, 1979,
Toyota telah mengirimkan kendaraan inovasi EFI, misalnya, Crown dan Cressida.
Sejak saat itu periode autos karburator secara bertahap mulai sepi. Kerangka kerja
EFI sendiri memiliki pusat pengontrol yang dikenal sebagai ECU.
Unit Kontrol Motor (ECU) adalah peralatan padat yang dapat memperoleh dan
memproses informasi input sebagai sensor, misalnya, TPS (Throttle Situating
Sensor), Guide (Kompleks Gaseous tension), CAS (Wrench point Sensor) dan
sebagainya yang kemudian ditangani oleh chip pada ECU untuk menciptakan
hasil seperti waktu yang diinginkan, misalnya, saat menghujani bahan bakar. Unit
kontrol ini, atau disebut Kerangka Administrasi Motor (EMS), secara teratur
disinggung oleh orang awam sebagai "pikiran mesin".

Electro Control Unit adalah kerangka kerja elektronik yang digunakan dalam
kerangka kerja kendaraan mekanis, kerangka kerja ini biasanya diringkas sebagai
ECU. Dalam ECU mesin kendaraan umumnya digunakan untuk mengontrol
kerangka kerja kendaraan mekanis dengan gadget elektronik, misalnya,
mengarahkan ukuran bahan bakar yang dibuat oleh organisasi Volks Wogen
(VW) pada tahun 1960,mengendalikan Antilock Break Framework (ABS) pada
kendaraan, kerangka rute pada kendaraan, sehingga nantinya kendaraan dapat
dikaitkan secara sah ke Web dan dapat berbicara dengan kendaraan yang berbeda
untuk mencegah kecelakaan.

4
Pekerjaan ECU sangat penting dalam pameran kerangka infus yang secara tidak
langsung berdampak luar biasa pada peningkatan dunia mobil. Namun, di
Indonesia tidak banyak melihat ECU. Sejalan dengan ini, sebagai salah satu jenis
komitmen untuk negara dalam sains dan inovasi, kami berusaha untuk
memberikan referensi ke standar esensial ECU.

1.2 TOPIK BAHASAN

1. Pengertian ECU
2. Prinsip Dasar ECU
3. Pinsip Kerja ECU
4. Komponen Utama ECU

1.3 RELEVANSI

Tanpa kita sadari teknologi berkembang dengan pesat. Tenaga manusia


tergantikan oleh mesin atau mungkin bisa juga robot-robot canggih. Manusia
hanya berperan sebagai operator untuk menjalankan segala instrumen yang sudah
tersedia. Kita ambil contoh adalah komputer. Mulai dari mengetik, menghitung,
mengolah data, pengoperasian mesin dan bahkan pengoperasian robot pun bisa
dilakukan oleh komputer. Bahkan kegiatan perbankanpun dapat dilakukan lewat
sistem komputer atau yang lebih dikenal dengan internet banking. Hingga
kendaraan diera sekarang ini menggunakan system computer untuk membuat
kinerja sebuah kendaraan menjadi lebih bekerja maksimal, dengan adanya
computer pada kendaraan tentu ada dampak yang baik dan buruk bagi kestabilan
industri kendaraan, tetapi tidak menutup kemungkinan industri kendaraan mampu
mengendalikan perkembangan tersebut apalagi di era industri 4.0

5
2. PEMBAHASAN

2.1 Uraian Topik Bahasan

Ecu (Electronic Control Unit) adalah kerangka kerja modern yang diterima
oleh gadget listrik kendaraan dengan kerangka kerja lain. Dengan Ecu, semua
gadget di dalam kendaraan diperiksa dan dikendalikan. ECU memiliki kapasitas,
misalnya, Menangani semua kerangka gadget di dalam kendaraan, misalnya
pasokan udara, pasokan bahan bakar, kontrol kecepatan tegangan baterai, dan
sebagainya. ECU juga dikaitkan dengan semua sensor dan gadget di dalam
kendaraan sehingga jika ada masalah dalam kerangka kerja kendaraan, ECU akan
menampilkan pesan kesalahan. Semua pembuat kendaraan telah menetapkan ECU
seperti yang ditunjukkan oleh pengaturan setiap item dengan pengaturan standar
semua diatur ke poin cutoff yang terlindungi dan menyenangkan untuk kendaraan
itu sendiri. Bagaimanapun, jika kita perlu meningkatkan eksekusi dan
mempercepat pembaruan banyak klien dengan memperkenalkan perangkat turbo
atau dengan memperkenalkan instrumen kembali ke piggy, perangkat ini bekerja
dengan mengendalikan default kendaraan default, sehingga parameter yang
ditetapkan oleh produsen kendaraan dapat diubah oleh tuner menyetujui
keinginannya. Dengan begitu penyajian kendaraan akan bertambah dari
sebelumnya, selama pengaturan masih dalam level terlindungi maka perubahan ini
tidak menimbulkan efek negatif. Salah satu kelebihan dari ECU adalah ECU dapat
menerima dan mengolah data yang sedemikian banyak secara cepat dan akurat
sehingga membuat ECU dapat mengontrol banyak fungsi dan kerja, termasuk
mengontrol banyak sistem yang terdapat pada kendaraan. Meskipun di atas telah
disebutkan beberapa sistem pada kendaraan yang dikontrol oleh ECU yang artinya
setiap ECU mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda tergantung pada sistem
apa yang dikontrol, yang perlu kita pahami di sini adalah bahwa secara umum
pada setiap ECU memiliki kesamaan; seperti setiap ECUmembutuhkan perangkat
input yang umumnya berupa sensor untuk memberikan data, membutuhkan
perangkat output yang umumnya disebut dengan actuator, membutuhkan power
supply untuk dapat bekerja, dan kesamaan dalam bahasa komunikasinya.

6
2.2 Prinsip Dasar ECU

Prinsip dasar ECU atau Unit Kontrol Mesin adalah mengontrol rasio udara


dan bahan bakar, waktu pengapian, idle speed, waktu buka tutup katup. Berikut
ini detail cara kerjanya.

 Mengontrol Rasio Udara dan Bahan Bakar

Untuk mesin dengan teknologi injeksi, ECU akan menentukan jumlah


bahan bakar yang akan dikirim berdasarkan beberapa parameter yang diperoleh
dari sensor-sensor yang tersebar di mesin.

Jika Throttle Position Sensor menunjukkan pedal gas ditekan lebih


dalam, Mass Flow Sensor (MFS) akan mengukur jumlah udara tambahan yang
tersedot ke dalam mesin dan ECU akan menyuntikkan lebih banyak bahan bakar
ke dalam mesin. Jika cairan pendigin Engine Coolant Temperature Sensor
menunjukkan mesin juga panas, bahan bakan akan diinjeksi lagi.

 Mengontrol Waktu Pengapian

Sebuah mesin pengapian membutuhkan percikan api untuk memulai


pembakaran di ruang bakar. ECU mengatur waktu yang terjadinya percikan
(disebut waktu pengapian) untuk menyediakan daya yang lebih baik dan
ekonomis. Jika ECU mendeteksi ketukan, suatu kondisi yang berpotensi merusak
mesin, maka ECU akan menilai masih terlalu cepat memberikan percikan api dan
ECU akan menunda (memperlambat) waktu percikan untuk mencegah hal ini .
Karena ketukan cenderung terjadi lebih pada putaran mesin yang lebih lebih
rendah, ECU akan otomatis mengontrol transmisi penurunan ke gigi yang lebih
rendah sebagai upaya pertama untuk mengurangi ketukan.

 Mengontrol Kecepatan Mesin Pada Saat Idle

Hampir semua mesin memiliki sistem Idle Speed Control yang


terintergrasi di dalam ECU. RPM mesin dipantau oleh Crankshaft Position Sensor
yang memainkan peranan utama dalam fungsi mengontrol waktu injeksi bahan
bakar, mengatur kapan dilakukannya percikan, dan buka tutupnya katup. Sistem
idle speed control harus mengantisipasi beban mesin pada saat idle. Perubahan

7
pada saat idle biasanya datang dari sistem HVAC, power steering systems, power
brake systems, dan electrical charging dan supply systems. Temperatur mesin dan
status transmisi, dan durasi dari camshaft juga mempengaruhi kinerja mesin dan
atau nilai kecepatan idle yang diinginkan.

 Mengontrol Durasi Buka Tutup Katup

Beberapa mesin memiliki Variable Valve Timing. Dalam mesin seperti


itu, ECU mengontrol waktu dalam siklus mesin di mana katup membuka.
Katup yang biasanya dibuka lebih cepat di kecepatan mesin tinggi dari pada
kecepatan rendah. Hal ini dapat mengoptimalkan aliran udara ke dalam silinder
sehingga meningkat kekuatan mesin dan ekonomi.

Misalnya, saat berkendara dengan kecepatan tetap, katup akan membuka


dan sedikit bahan bakar akan disuntikkan, katup kemudian menutup. Tapi, ketika
Anda tiba-tiba menginjak pedal gas, katup akan membuka kembali sesuai
kedalaman pedal yang ditekan dan bahan bakar akan disuntikkan lebih banyak
sehingga kecepatan kendaraan Anda dipercepat. ECU akan mengkalkulasi beban
mesin pada RPM yang tepat dan memutuskan bagaimana membuka katup: awal,
atau terlambat, terbuka lebar, atau hanya setengah terbuka. Pembukaan yang
optimal dan waktu selalu tercapai dan pembakaran adalah setepat mungkin.

Input ECU

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ECU dan sama halnya juga dengan komputer
pada kendaraan yang lain tergantung pada sensor-sensor (maupun bentuk inputan
lain selain sensor) untuk memonitor fungsi dari berbagai macam system dan
melaporkannya kembali ke komputer. Suatu saat ECU menerima data dari
sensorsensor, data itu di analisa apakah menyimpang dari nilai data standar yang
diminta sesuai program. Jika menyimpang atau tidak sesuai, ECU akan mengubah
kerja sistem melalui output agar nilai data tersebut selalu sesuai dengan data
standar yang ditetapkan pada program. Cuma permasalahan dengan banyaknya
inputan di sini adalah masing-masing inputan mungkin memiliki bahasa yang
berbeda dengan yang diinginkan ECU. ECU hanya mengenali sinyal digital atau
ON/OFF sinyal. Sementara misalkan sensor tipe resistif menghasilkan sebuah

8
variasi tegangan ke komputer yang disebut dengan sinyal analog. Meskipun
beberapa sensor yang lain, seperti sensor tipe switch (kontak) bekerja
menghasilkan sinyal digital. Dalam hal ini komputer dapat menginterpretasikan
sinyal karena sebenarnya tidak ada perbedaan diantaranya. Karena input ECU
harus dalam bentuk sinyal digital, semua sinyal analog harus diubah menjadi
sinyal digital. Untuk itu di dalam ECU dilengkapi dengan anolog to digitl
converter (A/D Converter).

Output ECU

Kebanyakan output ECU yang menuju ke aktuator-aktuator adalah digital. Sinyal


ini memberitahukan ke aktuator untuk menyala (ON) dalam waktu tertentu atau
mati (OFF). Sebagai contohnya stepper motor, relay atau selenoid hanya bekerja
pada 2 kondisi; yaitu: ON atau OFF. Jika kerja aktuator yang diperlukan dalam
bentuk variasi tegangan, seperti contohnya kontrol kecepatan putan motor blower
untuk sistem A/C, ECU memerlukan penerjemah yang lain. Dalam hal ini,
penerjemah yang dimaksud adalah digital to analog (D/A) converter.

2.3 Prinsip Kerja ECU

Gambar 1. Prinsip kerja ECU (https://www.google.com/search?


q=Blok+diagram+prinsip+kerja+ECU&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0
ahUKEwikts35naPkAhUaSX0KHZUvCkAQ_AUIESgB#imgrc=UsK1J3sxIvO_JM:)

Gambar: di atas merupakan prinsip kerja sederhana dari kendaraan motor roda
dua. Prinsip kerja dari ECU ini sama dengan Prinsip Kerja PLC, yaitu :

9
1. Sensor
Sensor merupakan input dari sistem ECU dimana akan berfungsi sebagai
pemberi sinyal. Sinyal sensor terdapat dua jenis, yaitu : sinyal discrete dan sinyal
analog. Discrete signal berupa skala biner dimana hanya ada ON atau OFF (1 atau
0, Benar atau salah), contoh nya : push button. Sedangkan sinyal analog
menggunakan prinsip rentang suatu nilai antara “ nol hingga skala penuh ”.
Contohnya : MAP (Manifold Air Pressure) dan TPS (Throttle Position sensor).
Signal analog bisa berupa tegangan atau arus listrik yang akan diproporsionalkan
oleh nilai integer microcontroller ECU, contohnya : pembacaan Throttle “ 0%
hingga 100% “ akan dikeluarkan sensor TPS dengan nilai tegangan “ 0V – 5V “
dimana nilai ini akan dikonversikan menjadi nilai integer “ 0 – 32767 ”.

Macam-macam Sensor:

 Throttle Position Sensor


Throttle position sensor berada di bodi throttle. Pada kenderaan
bertransmisi manual, sensor ini terdiri dari idle switch untuk mendeteksi
kondisi idle dan power switch yang mendeteksi derajat pembukaan throttle
yang melebihi nilai tertentu. Kondisi "ON / OFF" saklar diatur oleh input
komputer. Pada kenderaan bertransmisi otomatis, potensiometernya dapat
mendeteksi derajat pembukaan throttle secara linear.
 Sensor Tekanan (Pressure Sensor)
Sensor tekanan berfungsi mendeteksi tekanan didalam intake manifold
yang terpasang pada surge tank. Sensor tekanan ini bekerja menurut sensor
tekanan semikonduktor yang disebut piezo-resistance, yaitu sebuah elemen
dengan sensitifitas dan ketepatan tinggi yang mengubah tekanan menjadi
nilai tahanan, melalui strain gauge tipe diaphragma silikon. Sensor tekanan
didalam intake manifold merupaka signal electric. Ketika sensor
diaphragma silikon mendapat proporsi regangan yang berbeda berdasarkan
tekanan pada vacuum chamber, yang selanjutnya diubah menjadi nilai
tahanan, selanjutnya dikonversikan kedalam tegangan dan dikuatkan oleh
hybrid IC untuk dikirim ke ECU sebagai tekanan intake manifold.

10
Catatan : Perawatan yang benar diperlukan pada silikon diaphragma,
karena alat ini memiliki sensitifitas tinggi dan ketepatan akurat yang sangat
dipengaruhi oleh debu atau kelembaban.
 Sensor Temperatur Air Pendingin (Water Temperature Sensor)
Sensor temperatur air pendingin untuk mendeteksi temperatur air
pendingin. Sensor ini dihubungkan dengan thermistor yang mengubah
temperatur air pendingin menjadi nilai resistan / tahanan. Thermistor
memiliki karateristik nilai tahanan yang besar jika temperatur air pendingin
rendah dan memiliki nilai tahanan yang kecil jika temperatur air pendingin
tinggi / panas.
 Sensor Kecepatan Kenderaan (Speed Sensor)
Sensor kecepatan kenderaan berada didalam speedometer. Konstruksi
sensor ini terdiri dari rotary shaped magnet rotary yang memiliki kecepatan
berputar sama pada kabel speedometer pada posisi reed switch "ON / OFF",
selanjutnya input kecepatan kenderaaan dikirim ke komputer. Ada empat
pulsa yanng dihasilkan pada kabel speedometer dalam satu putaran.
 Sensor Temperatur Udara Masuk (Intake Air Temperature Sensor)
Sensor temperatur udara mendeteksi temperatur udara masuk yang
dihisap oleh mesin. Sensor ini dihubungkan dengan thermistor, yang
dimiliki karateristik seperti pada sensor temperatur air pendingin. Berata
jenis udara masuk tergantung dari temperaturnya, karena itu sensor
temperatur udara masuk harus dapat mengkompensasikan rasio udara dan
bahan bakar berdasarkan signal yang dikirim dari sensor temperatur udara
masuk.
 Main Relay / Relay Utama
Ketika kunci kontak pada poisis "ON" relay utama menyuplai listrik ke
engine control computer. Relay ini berada di dalam relay box pada ruang
mesin.
 Relay Pompa Bahan Bakar / Relay Fuel Pump
Relay pompa bahan bakar menyuplai listrik ke pompa bahan bakar
berdasarkan signal dari engine control computer. Relay ini berada didalam
relay box pada kompartement mesin.

11
2. ECU (Engine Control Unit)

Gambar 1.1: ECU (https://www.google.com/search?


q=ecu+adalah&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjt4Ljbn6PkAhU
WXSsKHeeaC8oQ_AUIESgB#imgrc=CqFcyYoc1K0J2M:)

Engine Control Unit (ECU) adalah alat control elektronik yang berfungsi
untuk mengendalikan serangkaian actuator pada mesin pembakaran dalam,
seperti: ignition dan injection. Secara singkat, ECU merupakan otak dari suatu
kendaraan yang telah di-computerize. Selain sebagai fungsi control, ECU juga
berfungsi sebagai alat protection system pada suatu kendaraan. Jika terdapat
sesuatu yang hal yang aneh, maka sensor akan mengirimkan sinyal kepada ECU
untuk mematikan seluruh sistem yang ada pada kendaraan tersebut. ECU ini biasa
juga disebut dengan istilah ECM (Engine Control Module). Dalam meningkatkan
kinerja mesin, ECU merupakan pilihan yang efisien karena hanya dengan
memainkan variasi dari waktu timing dan campuran udara-bahan bakar akan
menghasilkan daya yang optimal dari suatu mesin.
ECU memiliki tiga bagian utama, yaitu : microcontroller, memory sistem dan
power supply sistem. Semua aktivitas memproses data yang diambil dari sensor
akan terjadi pada microcontroller ECU secara aritmatik dan logic, yaitu : operasi
logika, sequential, timer, counter dan ADC serta mengendalikan kerja sistem
secara keseluruhan. Microcontroller ECU akan menghitung sinyal yang masuk
dari pulser (Crankshaft position sensor) secara timer dan counter sehingga dapat
menentukan kapan waktu pengapian yang tepat dan jumlah bahan bakar yang 
harus di-injeksi kan ke dalam mesin sesuai dengan RPM kendaraan.

12
3. Actuator

Gambar 1.2 : Actuator (https://www.progressiveautomations.com/products/mini-


medium-force-linear-actuator)

Hasil data yang diproses oleh ECU akan dikeluarkan berupa sinyal digital
untuk menjalankan actuator. Lamanya waktu Injector untuk menginjeksikan
bahan bakar akan sesuai dengan perhitungan di dalam microcontroller ECU.
Begitu juga dengan waktu pengapian.

4. COM

Berfungsi sebagai media komunikasi ECU dengan alat interface lain, contohnya :
Laptop, Komputer atau handphone. Dari media COM inilah kita bias melakukan
perubahan nilai dari parameter – parameter waktu pengapian dan injeksi

Gambar 1.3 : COM

13
(https://www.jw.com.au/laptop-computers/general)

2.4 Komponen-komponen Utama ECU

Komponen-komponen Utama Electronic Control Unit antara lain :

 Input Sirkuit

Dalam input sirkuit ini, berbagai koreksi dilakukan, sehingga dapat


diproses oleh komputer. Koreksi ini termasuk modifikasi tegangan dengan
mengkonversi gelombang sinus menjadi gelombang rectangular untuk
menghilangkan gangguan dan sebagainya.

 A/D Converter

Beberapa signal seperti sensor tekanan dan sensor temperatur air masih
dalam bentuk analog, untuk itu dibutuhkan perubahan signal analog tersebut
menjadi signal ditigal melalui A/D converter sebelum diproses komputer. A/D
converter ini sangat diperlukan dalam input sirkuit.

 Komputer / Mikrokomputer

Setelah menerima signal masukan dari berbagai sensor, komputer


melakukan proses perhitungan dan menyesuaikan dengan program
sebelumnya, sehingga dapat menentukan signal keluarannya. Bagian ini dapat
diartikan sebagai otak dalam engine control system.

 CPU (Central Prosessing Unit)

CPU (Central Prosessing Unit) melakukan proses perhitungan data


masukan dan menyimpan data tersebut sesuai dengan program yang tersimpan
dalam ROM, sehingga signal keluarannya dapat dihasilkan. selanjutnya CPU
melakukan kontrol dengan menghubungkan langsung antara input / output dan
penyimpanan.

 Memories (ROM dan RAM)

14
ROM (Read Only Memory) meyimpan program dan data yang
diperlukakan untuk proses perhitungan. Meskipun power dimatikan "OFF" isi
program tetap tersimpan tetapi isi program tersebut tidak dapat ditulis kembali.
RAM (Random Accses Memory) hanya menyimpan data untuk sementara,
ketika power dimatikan "OFF" maka data akan terhapus.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ecu ( Electronic Control Unit ) adalah sistem computerisasi yang di adopsi
oleh perangkat listrik sebuah mobil dengan sistem baru. Dengan adanya Ecu
membuat semua perangkat yang ada di mobil menjadi termonitor dan tercontrol.

15
Prinsip dasar ECU atau Unit Kontrol Mesin adalah mengontrol rasio udara dan
bahan bakar, waktu pengapian, idle speed, waktu buka tutup katup.
Prinsip kerja ECU adalah bermula dari komponen sensor yang
mengirimkan data ke ECU sehingga diproses dan diteruskan ke Actuator sebagai
pelaksananya. Komponen-komponen utama yang terdapat pada ECU, yakni :
(a) Input Sirkuit, (b) A/D Converter, (c) Komputer / Mikrokomputer, (d) CPU
(Central Prosessing Unit), dan (e) Memories (ROM dan RAM).

3.2 Saran
Dari sekian materi yang disampaikan oleh penulis, penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dari materi yang disampaikan oleh pemateri. Karena itu
pemateri berharap bagi pembaca untuk mencari sumber belajar lainnya, baik dari
buku, website, artikel ataupun journal dll.

DAFTAR PUSTAKA

Totoautomobiletech. 2013. Pengertian Ecu. (Online),


(http://totobengkelpeugeotsolo.blogspot.com/2013/03/pengertian-
ecu.html), diakses 27 Agustus 2019

16
ST, Gunadi. 2014. Komponen Utama Ecu. (Online),
(http://otojava.blogspot.com/2014/01/kompopon-utama-ecu-electronic-
control.html), diakses 27 Agustus 2019

Anonim. 2015.. Cara Kerja Engine Control Unit. (Online),


(http://www.rodadua.web.id/cara-kerja-ecu-engine-control-unit),
diakses 27 Agustus 2019

Anonim . 2016 . Pengertian , Jenis – Jenis dan cara kerja Aktuator . (Online)
(http://ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2016/12/pengertian-jenis-
jenis-dan-cara-kerja.html ) , diakses27 Agustus 2019

Anonim . 2014 . Komponen - Komponen Utama ECU . (Online)


(http://otojava.blogspot.com/2014/01/kompopon-utama-ecu-electronic-
control.html ) , diakses 27 Agustus 2019

Anonim . 2015 . Prinsip - Prinsip Kerja ECU (Online) .


(http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-engine-control-unit-ecu/) ,
diakses 27 Agustus 2019

Fajar , S . 2014 . Pengertian Sensor Kecepatan (Online) .


(http://fajarsetiawan1994.blogspot.com/2014/03/sensor-kecepatan.html)
, diakses 27 Agustus 2019

Zaikal. 2018. Manfaat Komputer Pada Otomotif, ( Online )


(https://zakialhnf.wordpress.com/2018/02/19/manfaat-komputer-dalam-
bidang-industri-otomotif-perusahaan-toyota/), diakses 26Agustus 2019

17

Anda mungkin juga menyukai