Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK TRANSPORTASI CERDAS

SISTEM PENGUKUR TEKANAN BAN PADA MOTOR


MENGGUNAKAN WIFI

MUCHAMMAD DANANG RIZQI ANDREANTO (20.01.3091)


NOVANRIAN AMBARITA (20.01.3079)
YUNUS NAZARDIFA OTTOMAN C (20.01.3089)

REKAYASA SISTEM TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas kelompok
berupa makalah yang berjudul “SISTEM PENGUKUR TEKANAN BAN PADA MOTOR
MENGGUNAKAN WIFI”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok transportasi cerdas dari mata
kuliah Perancangan Sistem Transportasi Cerdas. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI..................................................................................................................................5
2.1 Ban........................................................................................................................................5
2.2 ESP8266................................................................................................................................5
2.3 MPX5700AP..........................................................................................................................6
2.4 OLED.....................................................................................................................................6
BAB lll....................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................7
3.1 Rencana Perancangan...........................................................................................................7
3.2 Perancangan Perangkat Keras.............................................................................................7
3.3 Perancangan Perangkat Lunak............................................................................................10
3.4 Kelebihan dan Kekurangan ……………………………………………………………………………………………..12

BAB IV..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
Kesimpulan......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ban merupakan salah satu bagian yang paling penting pada kendaraan dan satu-
satunya bagian yang saling kontak dengan jalan. Selain itu, ban juga berfungsi untuk
penggerak sebuah kendaraan. Seringkali keadaan ban disepelekan oleh pengguna
kendaraan karena beberapa faktor, seperti malas untuk mengecek sebelum berkendara
dan yang paling penting yaitu tidak tahu ukuran tekanan pada ban kendaraan tersebut.
Umumnya pabrik ban menetapkan standar mereka untuk tekanan angin di setiap
produk ban yang mereka miliki. Maka dari itu ,menjaga tekanan angin sangat penting
demi menjaga keselamatan dan keamanan pengendara karena jika tekanan ban
melebihi atau kurang dari standar yang ditetapkan akan menyebabkan kehilangan
kendali dan menyebabkan kecelakaan yang fatal.

Kita tidak mungkin selalu mengecek tekanan ban secara manual karena
terlalu lama dan membutuhkan cukup banyak tenaga. Maka dari itu, kami
berinovasi untuk membuat teknologi untuk mengukur tekanan ban secara
instan. Dengan teknologi ini kita bisa mencegah terjadinya pecah ban atau
kecelakaan lain akibat ban. Teknologi ini sudah diterapkan pada mobil dan kami
ingin mengaplikasikannya pada motor karena masih belum ada saat ini. Dengan
ini kami harap bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari ban ketika tidak
pada kondisi terbaik.
Kami akan membuat desain dimana nanti jika ban tidak pada kondisi terbaik
makan akan ada tanda peringatan. Sistem pengukuran pada tekanan ban akan
dibuat tanpa menggunakan kabel (wireless) dengan menggunakan Wi-Fi. Wi-Fi
ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah kabel yang tidak bisa dipasang di
roda yang berputar. Dengan ini kami akan mencoba memaksimalkan potensi
dari alat pengukur tekanan ban pada motor ini agar berkurangnya insiden
kecelakaan karena masalah ban

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan – rumusan masalah yang akan dibahas:

1. Bagaimana model teknologi alat pengukur tekanan ban pada sepeda motor?
2. Bagaimana rancangan dari sistem alat pengukur tekanan ban pada sepeda
motor?

3
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari masalah yang akan dibahas:


1. Untuk mengetahui model teknologi alat pengukur tekanan ban pada
sepeda motor.
2. Untuk mengetahui rancangan dari sistem alat pengukur tekanan ban pada
sepeda motor.

1.4 Manfaat

Diharapkan dapat menghemat waktu ketika mengecek kondisi tekanan ban


serta meningkatkan keselamatan dan keamanan pengemudi dengan cara memberi
peringatan ketika tekanan ban tidak pada kondisi terbaik

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Ban
Ban merupakan bagian penting dari kendaraan adalah alat peranti yang menutupi
velg roda dan digunakan untuk melindungi roda dari aus dan kerusakan, mengurangi
getaran akibat permukaan jalan yang tidak teratur, dan memberikan stabilitas antara
kendaraan dengan jalan untuk meningkatkan akselerasi dan mendorong gerakan agar tetap
melaju dengan traksi.  dan ditampilkan di Gambar 1

Gambar 1.Ban

2.2 ESP8266
ESP8266 adalah microcontroller yang memiliki kemampuan untuk melakukan
aktivitas terkait keberadaan Wi-Fi yang sangat efektif untuk berkomunikasi atau kontrol
melalui internet meskipun berdiri sendiri maupun menggunakan microcontroller tambahan
dengan Arduino sebagai pengendalinya dan kelebihannya adalah mandiri tanpa
menggunakan input dan output. Kami akan menggunakan model ESP-01 seperti yang
terlihat di Gambar 2.

Gambar 2.ESP8266 ESP-01

5
2.3 MPX5700AP
MPX5700AP Merupakan sensor tekanan silikon monolitik yang didesain untuk
berbagai aplikasi seperti microcontroller. Sensor elemen tunggal yang akan memberikan
sinyal keluaran analog tingkat tinggi pada tekanan yang diukur seperti yang terlihat pada
Gambar 3.

Gambar 3.MPX5700AP

2.4 OLED
OLED adalah singkatan dari Organic Light-Emitting Diode atau sering disebut juga
dengan organic LED. Teknologi ini banyak digunakan sebagai komponen penyusun layar
monitor, baik televisi hingga smartphone. Berbeda dengan teknologi lain yang masih
menggunakan lampu latar, OLED dapat memberikan tampilan cahaya yang memancar
sendiri tanpa bantuan lampu latar. Nanti akan digunakan untuk menampilkan hasil
penerimaan data dari sensor dan terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4.OLED

6
BAB lll
PEMBAHASAN

3.1 Rencana Perancangan


Sistem yang dirancang bersifat model sistem. Pada perancangan sistem terdiri
dari 3 bagian yaitu perancangan perangkat, perancangan perangkat lunak dan Output.
Perancangan dan realisasi alat yang dibuat menghasilkan model sistem dengan
batasan sebagai berikut:

1. Sistem yang dirancang adalah sistem untuk mengukur tekanan ban dengan
masing-masing ban dilengkapi dengan sensor, microcontroller (ESP8266) untuk
mengirimkan data lalu ditampilkan di LCD untuk melihat data tekanan ban secara
langsung dan buzzer untuk peringatan ketika ban mengalami keadaan yang tidak
bagus.

2. Sensor diletakkan di ban yaitu 1 buah pasang sensor untuk

masing-masing b a g i a n . Sensor bagian depan untuk mengukur tekanan ban depan


dan sensor bagian belakang untuk mengukur tekanan belakang.

3. Microcontroller dan LED diletakkan di area dasbor motor agar lebih


mudan dalam monitoring keadaan tekanan ban dan model rancangan
terlihat seperti di Gambar 1.

ooo
Sensor Tekanan Microcontroler
Bagian Belakang LCD
(ESP8266)

Microcontroler Output

(ESP8266) Buzzer

Sensor Tekanan Microcontroler


Bagian Depan (ESP8266)

Gambar 1.Model Perancangan

3.2 Perancangan Perangkat Keras


Ada 2 rangkaian skematik yang digunakan pada saat
perancangan perangkat keras yaitu rancangan skemartik
sensor dan rancangan skematik koordinator.Berikut
penjelasan dari 2 rangkaian tersebut beserta komponen

7
yang ada didalamya dan ditunjukkan pada Gambar 2 dan
Gambar 3:

Gambar 2.Rangkaian Skematik Sensor

Komponen terdiri dari:

1. Baterai LiPo 3.7 260mAh


2. DC-DC Step Up Converter
3. Switch On Of
4. Sensor MPX5700AP
5. Mikrocontroller

Gambar 3.Rangkaian Skematik Koordinator

Fungsi dari rangkaian ini sebagai keluaran


penerima,penampil,dan pengatur batas yang terletak pada
ban.Komponen terdiri dari:

1. Baterai LiPo 3.7 260mAh


2. LCD
3. Switch On Of
4. Microcontroller
5. Buzzer

8
6. Keypad

Unruk perancangan prototipe dari 2 rangkaian


tersebut.Untuk sensor diletakkan di ban dan coordinator
diletakkan di dasbor.Contoh prototipe ada di Gambar 4 dan
5.

Gambar 4.Prototipe Sensor

Gambar 5.Prototipe Koordinator

9
3.3 Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak dibuat menggunakan algoritma.Proses kerja


sistem dari kedua rangkaian akan dijelaskan dengan Gambar 1 dan 2.

Start

Koneksi IP

Tersambung?

Buka Sensor

ID Sensor dan Data


Sensor dikirim ke
coordinator

Sensor
Terhubung ke
coordinator ?

10
Gambar 1.Algoritma Sensor

Mekanisme dari sistem sensor ini yaitu dengan koneksi IP yang dihubungkan
dengan IP koordinator.Lalu,sensor membaca data dan dikirim menuju coordinator

Start

Membuat
Access Point

Menunggu
koneksi sensor

Sensor
Tersambung?

Membaca ID
Sensor

Tampil data
dari sensor

Tekanan ban Coordinator


kurang? tersambung
sensor?

Buzzer bunyi

Mekanisme coordinator dimulai dari microcontroller membuat Access Point lalu


membuka server dan menunggu tersambung dari sensor. Setelah itu,ID sensor
dibaca coordinator guna menentukan posisi sensor bagian depan dan belakang.
Lalu, OLED menunjukkan data dari sensor jika tekanan tidak sesuai standar akan
berbunyi.

11
3.4 Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dari inovasi tersebut ialah pengendara dapat memonitor tekanan


ban secara rutin, sedangkan kekurangannya ialah tidak tahan air, dapat membuat
tidak seimbang pada kendaraan, dan mudah copot.

12
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Sistem pengukur tekanan ban menggunakan WiFi dapat menjadi solusi yang
efektif dan berguna bagi pengemudi motor untuk memantau kondisi ban mereka
secara real-time. Sistem ini juga dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan
yang disebabkan oleh ban kempis atau pecah. Oleh karena itu, pengembangan
sistem ini dapat membawa manfaat yang signifikan bagi pengemudi motor dan
meningkatkan keselamatan di jalan.

Saran

System ini masih memiliki kekurangan ialah tidak tahan air, dapat membuat
tidak seimbang pada kendaraan, dan mudah copot. Sehingga dapat disarankan agar
system ini dapat dikembangkan lagi agar dapat tahan air, dapat membuat seimbang
pada kendaraan, dan tidak mudah copot mudah copot.

DAFTAR PUSTAKA
13
Alamsyah, Ardi, A., & Faisal, M. N. (2015). Perancangan dan Penerapan Sistem Kontrol Peralatan
Elektronik Jarak Jauh Berbasis Web. Jurnal Mekanikal, 6(2), 577-584.

Pasha, S. (2016). Thingspeak Basic Sensing and Monitoring System for IoT with Matlab
Analisis.International Journal of New Technology and Research(IJNTR) .2(6).19-23.

Samsugi, S. and syah, A. (2018) “INTERNET OF THINGS (IOT): Sistem Kendali Jarak Jauh Berbasis
Arduino Dan Modul Wifi 

Sulistyanto, M. T., Nugraha, D. A., dkk. (2015). Implementasi IoT (Internet of Things) dalam
pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. SMARTICS Journal, 1(1), 20-23.

JUHAN AJI SAPUTRO, Drs. panggih Basuki, M.Si. (2014). IMPLEMENTASI SISTEM PENGATURAN
TEKANAN UDARA PADA PENGISIAN BAN KENDARAAN MENGGUNAKAN SENSOR MPX 5700AP DAN
ARDUINO NANO V3.0

14

Anda mungkin juga menyukai