Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN

PERANCANGAN ULANG REM TROMOL RODA BELAKANG PADA HONDA


ASTREA LEGENDA 2

Dibuat untuk memenuhi tugas


Mata kuliah Desain Elemen Mesin 1

Dibuat Oleh :
Deni Nur Kholis
20201120001

Dosen Pembimbing
Dudi Suparyogi, S.T

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA
JL. Teruman Halimun No.37, Lkr. Sel., Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Desain Elemen 1. Laporan ini disusun
sebagai syarat kelulusan Praktikum Desain Elemen 1.

Laporan akhir praktikum ini dikerjakan semaksimal mungkin dengan beberapa rekan
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan akhir praktikum ini, sehingga dapat
memperlancar dalam pembuatan laporan ini. Dalam hal ini penyusun mengucapkan banyak
terimakasih kepada rekan rekan dan semua pihak yang telah membantu dan memberikan
dukungan serta arahan dalam pembuatan laporan akhir Praktikum Desain Elemen Mesin 1.

Penyusun tentu merasa dan menyaqadari dalam penyusunan laporan ini maupun materi
yang tercantum di dalam ini belum mencapai tingkat sempurna. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik, masukan, dan sarannya untuk membangun kebaikan yang lebih baik
kedepannya.

Akhir kata, penyusun mengharapkan laporan ini semoga menjadi bahan pembelajaran
yang bermanfaat terhadap pembaca.

Bandung, 21 Desember 2021

Penyusun

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUMPERANCANGAN ULANG REM TROMOL RODA


BELAKANG PADA HONDA ASTREA LEGENDA 2 TAHUN 2002 (100 cc)

Diajukan untuk memenuhi syarat lulus mata kuliah

Desain Elemen Mesin 1

Disusun Oleh :

Deni Nur Kholis

20201120001

Dosen Pembimbing :

Dudi Suparyogi, S.T.

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS KEBANGSAAN REPUBLIK

INDONESIA

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan.............................................................................................. 3

BAB II TEORI LANDASAN ................................................................................................ 5

II.1 Pengertian Rem ..................................................................................................... 5

II.2 Macam macam Rem............................................................................................... 6

II.3 Komponen Pada Rem............................................................................................. 11

II.4 Kekurangan dan Kelebihan Rem Tromol............................................................... 18

II.5 System Kerja Rem Tromol..................................................................................... 18

II.6 Rumus-rumus Yang Di gunakan ............................................................................ 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................. 23

III.1 Flowchart............................................................................................................... 23

III.2 Penjelasan Flowchart............................................................................................. 24

III.3 Sketsa dan Prinsip Kerja Rem Tromol.................................................................. 24

III.4 Rumus-rumus Yang Digunakan ............................................................................ 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................ 26

IV.1 Data Spesifikasi Motor ......................................................................................... 26

iii
IV.2 Diagram Bennda Bebas Rem Tromol ................................................................... 27

IV.3 Perhitungan Gaya Pengereman ............................................................................. 28

IV.3.1 Data Hasil Pengukuran ............................................................................. 28

IV.3.2 Pengukuran ............................................................................................... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 32

IV.1 Kesimpulan............................................................................................................ 32

IV.2 Saran..................................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 34

LAMPIRAN ............................................................................................................................ 35

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin maraknya transportasi bisa dibilang perubahannya sangat pesat. Perkembangan
transportasi pun menunjukan sebagai bukti nyata perkembangan duni teknologi saat ini.
Sehingga, kendaaran yang dulunya klasik, kini telah mengandalkan teknologi yang modern
yang mengandalkan mesin.
Sepeda motor adalah salah satu transportasi yang sering kita liat di jalan raya. Sepeda
motor salah satu tranportasi yang sering di gunakan di kalangan masyarakat dan juga memiliki
kelebihan yang diantaranya sangat efisien ketika dijalanan yang sedang macet dan juga
perawatan nya yang bisa dibilang mudah dalam perawatannya. Namun, kadang kala kita lupa
akan permasalahan pada teknik permesinannya.
Suatu mesin memiliki sautu komponen yang jumlahnya dapat berbagai macam. Semua
komponen salng membantu dan membantu antara satu dengan yang lainnya, sehingga
menghasilkan suatu gaya atau gerakan. Banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang
perancang dalam pernacangan suatu komponen agar menyesuaikan antara suatu komponen
dengan fungsinya.

Faktor keamanan dari komponen yang direncanakan, efisiensi serta faktor-faktor lainya.
Diantara dari berbagai komponen-komponen yang terdapat pada mesin yaitu system
pengereman. System rem harus mampu mengurangi kecepatan pada suatu kendaraan dengan
aman, baik dalam kondisi jalan lurus, menanjak, atau pun berbelok. Oleh sebab itu gaya
pengereman pada setiap rodan suatu kendaraan berbeda.

Pada tugas ini direncanakan suatu alat yang berfungsi untuk menghentikan poros, yaitu
Rem. Rem adalah suatu alat yang sangat penting dan berperan guna untuk mmeperlambat
putaran suatu poros yang disebabkan dengan perantara gesekan. Peranan rem sangat di
perlukan di berbagai transportasi pada umumnya khususnya kerndaraan bermotor. Oleh
karena itu, penulis mengambil dan berfokus pada yang berjudul “PERANCANGAN ULANG
REM TROMOL RODA BELAKANG PADA HONDA ASTREA LEGENDA 2”. Sebagai
judul dari tugas ini.

System dari rem tromol tersendiri dengan prinsip gaya gesekan, yang dimana gaya
gesekan akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas. Sehingga

1
putaran roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat. Lalu dibagian
kampas rem terdapat komponen yang berbentuk mangkuk yang biasa disebut dengna tromol
rem. Kontruksi dari rem tersendiri memiliki dua buah kampas rem yang terletak dibagian
dalam.

Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan tromol ini, diantaranya
pemilihan penetuan bahan, dimensi yang sesuai, kegunaannya dan lain-lain. Tetapi, dalam
penulisan ini hanya memusatkan pembahasan pada penentuan material untuk komponen pada
material ini.

beban yang bekerja pada tromol umumnya adalah dari system pengereman kendaraa itu
tersendiri, jika tromol memiliki Brake Lining (kampas Rem). Dimana putaran roda bisa
berkurang ataupun berhenti dengan sesuai.

Dalam pelaksanaan penulisan suatu tugas perancangan ini diperlukan usaha yang
sungguh-sungguh untuk menunjang keberhasilan penulisan ini. Bukan hanya itu, perlu
diperlukannya dasar-dasar dari perancangan serta dari segi pengalaman. Sehingga, dapat
dihasilkan rancangan elemen mesin yang cukup berkualitas dan juga dipertanggung jawabkan.
Hal ini dapat diperlukan faktur-faktor yang harus di pertimbangkan, baik dari segi dari
fungsinya tersebut, kegunaan, konstruksi, maupun segi keamanan.

2
1.1 Rumusan Masalah
Dengan latar belakang yang di tulis oleh penulis, maka terdapatlah rumusan msalah
dalam laporan ini yaitu:
1. Bagaimana cara kerja rem tromol ?
2. Apa Kelebihan dan kekurangan rem tromol
3. Apa saja komponen-komponen pada rem tromol ?
4. Mengetahui kapasitas pengereman
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui cara kerja pada rem tromol
2. Mengetahui komponen-komponen pada rem tromol
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan rem tromol
4. Dapat mengetahui dan menghitung kapasitas pengereman
1.3 Batasan Masalah
Agar penulis terarah dan sesuai dengan tujuan yang di atas, maka batasan masalah yang :
Akan dicapai adalah
1. Rem yang digunakan ini adalah rem tromol belakang astrea legenda 2 (100 cc)
2. Analisa ini menggunakan rem tromol
3. Menghitung kapasitas pengereman.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika pada penulisan laporan desain elemen mesin 1 ini adalah :
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Batasan Masalah
1.5 Sistematika Penulisan
2. BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rem
2.2 Macam-Macam Rem
2.3 Komponen-Komponen pada Rem Tromol
2.4 Kekurangan dan Kelebihan Rem Tromol
2.5 System Kerja Rem Tromol
2.6 Rumus-Rumus yang Digunakan
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flowchart
3.2 Penjelasan Flowchart
3.3 Sketsa dan prinsip kerja
3.4 Rumus-rumus yang digunakan
4. BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data Spesifikasi Motor
4.2 Diagram Benda Bebas Rem Tromol
4.3 Perhitugan Gaya Pengereman

3
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
6. LAMPIRAN

4
BAB II
TEORI LANDASAN

II.1. PENGERTIAN REM

Rem adalah suatu perangkat untuk memperlambat laju pada roda kendaraan. Karena,
roda di perlambat maka gerak kerndaraan menjadi lambat. Prinsip dari kerja rem kendaraan
adalah mengubah tenaga kinetic menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada
benda yang berputar sehingga gerakannya melambat, dengan demikian laju dari sebuah roda
kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem. Pemakaian rem banyak
ditemui pada system mekanik yang geraknya berubah-ubah pada roda kendaraan. Sehingga,
fungsi dari rem tersendiri adalah menghentikan poros, mengatur putaran poros, dan juga
mengatur putaran yang tidak dikehendaki. Efek dari pengereman secara mekanis adalah
diperoleh dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk magnet, arus pusar, fasa yang
dibalik, arus searah yang dibalik atau penukaran.

Syarat paling utama dari rem ialah kelembutan yang artinya tidak ada tumbukan ketika
menghubungkan dan melepaskan rem, pelepasan kalor yang cukup ketika terjadi kemungkinan
dari penyetelan ulang setelah aus.

Pada mesin pengangkat, rem berfungsi untuk mengatur kecepatan penurunan muatan atau
untuk menahan muatan agar diam dan untuk meyerap inersia massa yang bergerak seperti: truk,
crame, muatan dan sebagainya.

Berdasarkan fungsi rem yang dapat di klarifikasikan sebagai berikut :

1. Jenis penahan
2. Jenis penurunan
3. Jenis penahan dan penurunan, rem ini memiliki dua fungsi yaitu penghentian muatan dan
mengatur kecepatan penurunan.

5
Dari rem gesekan tersendiri dapat di klarifikasikan lebih lanjut atas:

(1) Rem blok, yang dapat dibagi lagi atas rem blok tunggal dan ganda.
(2) Rem drum
(3) Rem cakera
(4) Rem pita
Dan beberapa mavam yang penting lainnya.
Cara kinerja rem tromol tersendiri yaitu dengan menekan pedal rem atau handle rem
tersebut. Handle rem akan menarik kawat rem yang menyambungkan dengan lengan rem
sehingga nok penonjok rem tromol tersebut akan bergerakk keluar dan akan menekan pada rem
tersebut keluar, dan otomatis dengan bergeraknya pada rem keluar maka pada rem tersebut akan
menekan tromol dan terjadilh pengereman.
II.2. MACAM-MACAM REM
Menurut dari efek pengereman secara mekanis, rem terbagi beberapa golongan. Masing-
masing dari golongan terdiri beberapa jenis rem.
Rem gesek berguna untuk menghentikan poros, mengatur dari putaran poros, mencegah
putaran yang tidak diinginkan agar tidak terjadinya slip. Dimana poros tersebut terletak pada
suatu garis lurus atau sediikit berbeda.
Dari macam-macam rem gesek tersendiri dapat dijelaskan sebagai berikut
I. Rem blok
Dari rem blok tersendiri dibagi menjadi dua, yaitu rem blok tunggal dan rem blok ganda.
i) Rem blok tunggal

Gambar II.1 : rem blok tunggal


Sumber : Sularso dan Kiyokatsu Suga, “ Dasar Perencanaan Elemen Mesin”,

6
Rem blok tunggal ini adalah rem yang paling sederhana yang dimana terdiri dari satu
blok rem, pada permukaan geseknya dipasang lapisan rem atau bahan gesek yang dapat diganti
bila aus. Yang kurang menguntungkan dari system rem blok tunggal ini adalah gaya tekanan
yang berkerja dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada poros timbul momen lentur yang
gaya tambahannya pada bantalan yang tidak dikehendaki. Untuk pelayanan manual, jika
diperlukan gaya pengereman yang besar, maka tuas perlu dibuat panjang sehingga kurang
ringkas. Karena itulah, rem blok tunggal jarang dipakai pada mesin-mesin yang memerlukan
momen pengereman yang besar.

Pada dasarnya rem blok tunggal beroperasi Karena aksi satu arah. Untuk mendapatkan
gaya pengereman yang dikehendaki maka besarnya gaya tergantung pada satu arah putaran,
untuk satu arah putar searah jaurm jam blok rem akan tertarik kearah drum sehingga dapat terjadi
gigitan secara tiba-tiba.

Rem blok tunggal hanya dapat menahan momen gaya yang kecil pada penggerak tangan
bila diameter poros tidak melebihi lima puluh millimeter. Tekanan yang diberikan oleh blok besi
cor pada rem haruslah sedemikian rupa sehingga gaya gesek yang dihasilkan pada permukaan
roda mengimbangi gaya kelilingnya.

ii) Rem blok ganda

Gambar II.2 rem blok ganda


Sumber : Sularso dan Kiyokatsu Suga, “ Dasar Perencanaan Elemen Mesin”,
Rem blok ganda adalah pengembangan dari rem blok tunggal. Dimana pada rem blok
tunggal ini menggunakan dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang berlawanan, baik
dari luar maupun dalam drum. Rem yang menekan pada luar drum dipakai pada mesin-mesin
industry, seperti kereta rel, dan pada umumnya digerakan secaa pneumatic. Sedangkan rem

7
dengan blok yang menekan pada dalam drum umunya digunakan pada kendaraan-kendaraan
jalan raya yang digerakan secara hidroulik atau mekanik.

Rem blok ganda sering digunakan pada mekanisme pengangkat, pemindahan dan
pemutaran crame yang berbedadengan rem blok tunggal. Rem blok ganda tidak menimbulkan
defleksi pada poros rem. Penjepit dan crame yang digerakan listrik hampir selalu didesain deng
rem blok ganda. Rem digerakan oleh pemberat dan dilepaskan oleh elektromagnetik. Biasanya
rangakaian listrik dibuat saling mengunci antara motor dengan mgnet sehingga secara otomatis
menghasilkan aksi pengereman walaupun motor berhenti secara mendadak.

Pengoperasian rem dengan pemberat yang dipasang pada tuas rem mempunyai
kelemahan yaitu setelah arus diputuskan dan pemberatnya jatuh, pemberat tersebut akan bergetar
bersama dengan tangkainya, menurunkan dan menaikan tekanan sepatu roda dan akan mengubah
besarnya momen gaya pengereman.

II. Rem Drum

Gambar II.3 macam-macam rem drum


Sumber : Sularso dan Kiyokatsu Suga, “ Dasar Perencanaan Elemen Mesin”,

Rem drum disebut juga rem tromol, sebenarnya merupakan rem sepatu yg bekerja dari
pada rem didalam. Rem drum memiliki karakteristik lapisan rem yang terlindung, bisa
membentuk gaya rem yang besar buat ukuran rem yg kecil dan umur lapisan rem cukup
panjang. Kelemahannya adalah pancaran panasnya jelek. Gaya rem tergantung pada letak engsel
sepatu rem dan silinder hidrolik serta arah putaran roda.
Biasanya rem ini banyak dipakai dengan sepatu depan dan sepatu belakang. Pada rem
jeni ini, meskipun roda berputar berlawanan arah putar besar gaya rem tetap. Karena, memakai
dua sepatu depan dimana gaya rem dalam arah putaran jauh lebih besar daripada dalam arah
yang berlawanan.
Pada umumnya perencanaan rem drum menggunakan perhitunganyang sederhana dan
akan diperoleh ukuran bagian-bagian yg bersangkutan dan gaya buat menekan sepatu.Tekanan
minyak dalam silinder diperbesar atau diperkecil olek gaya injakan di pedal rem yang

8
menggerakkan piston silinder master rem,secara langsung atau penguat gaya. buat mencegah
kenaikan gaya remyang terlalu melonjak di saat pengereman darurat maka kenaikan
Tekanan minyak yang disebabkan oleh injakan pedal akan lebih lunakdaripada injakan
dibawah.Perbandingan gaya rem permanen sama, tetapi demikian untukkontruksi, baru menjaga
agar pada ketika pengereman tidak terjadi slipantara telapak ban dan bagian atas jalan, maka
pengurangan kenaikantekanan minyak diatas pedal eksklusif dikemukakan diatas.
III. Rem Cakram

Gambar II.4 Rem Cakera


Sumber : https://www.autoexpose.org/2017/02/komponen-rem-cakram.html

Rem cakera terdiri dari atas sebuah baja yang dijepit oleh lapisan rem dari kedua sisinya
pada waktu pengereman. Rem ini memiliki sifat-sifat yng baikseperti halnya mudah di
kendalikan, pengeramn yang stabil, radiasi panas yang baik, dll, sehingga banyak yang
menggunakan dan lebih banyak menggunakan pada roda depan. Kelebihan dari rem cakera
adalah system pengeraman yang terjadi dapat secara maksimal karena daya yang dihasilkan bisa
mencapai 100% dan seluruh pad bergesekan langsung. Selain itu, system pengeremannya yang
terbuka dan dibuat berongga, sehingga poros pendinginan lebih baik dari lainnya. Adapun
kelemahan nya yaitu umur lapisan yang pendek, dan ukuran silinder rem yang besar dari pada
roda.

9
IV. Rem Pita

Gambar II.5 Rem pita


Sumber : Sularso dan Kiyokatsu Suga, “ Dasar Perencanaan Elemen Mesin”,
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah dalamnya
denegan bahan gesek, drum rem dan tuas. Gaya rem akan timbul jika pita dikaitkan pada
drum dengan gaya Tarik pada kedua ujung pita tersebut. Salah satu atau kedua pita dikaitkan
pada tuas.
Rem pita mempunyai beberapa keuntungan seperti luas lapisan permukaan yang
dapat dibuat besar, pembuatannya yang mudah, pemasangan yang tidak sukar, dan gaya rem
yang besar dalam keadaan berhenti. Akan tetapi, rem ini sulit untuk dikendalikan yang
dimana rem ini tidak cocok untuk putaran yang tinggi. Karena, rem pita dapat mengalami
putus.
Adapun kelemahan dari rem pita ini yaitu dipandang tidak cocok untuk alat-alat
yang berkaitan dengan mengangkut manusia. Oleh karena itu, rem ini banyak digunakan
untuk derek, dimana derek yang dimaksud adalah untuk menghentikan putaran drum
penggulung kabel dan menccegah beban turun sendiri.

10
II.3. KOMPONEN PADA REM

Gambar II.6 Cara kerja rem tromol


Sumber : https://maniaxmodifikasi.blogspot.com/2019/01/konstruk si-dan-cara-kerja-rem-
tromol.html
Sebuah rem mempunyai komponen-komponen pada umumnya sebagai berikut :

I. Backing plate
II. Silinder penyetel sepatu rem
III. Sepatu rem
IV. Pegas pembalik
V. Kampas rem
VI. Silinder roda
VII. Drum rem

11
Dimana komponen-komponen diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

I. Backing plate

Gambar II.7 Backing plate


Sumber : https://www.otoflik.com/komponen-rem-tromol/
Backing plate atau yang serig di sebut dengan piringan yang berbahan logam tipis dimana
yang diletakan tepat berada di belakang system rem tromol. Komponen dari backing plate ini
memiliki fungsi sebagai rangka dan sekaligus sebagai pelingdung yang lainnya. Bentuk dari
backing plate ini banyk lubang dan tojolan. Tujuan dari dibuatnya banyak tonjolan dan lubang
guna untuk menyesuaikan part rem tromol.

Backing plate terbuat dari plat baja yang di press. Bagian belakang yang diikat dengan
baut pada real axle housing dan backing plate bagian depan diikat dengan baut pada steering
knuckle. sepatu rem diikat pada backing plate yang dimana saat pengereman akan bekerja pada
backing plate.

12
II. Silinder penyetel sepatu rem

Gambar II.8 silinder penyetel sepatu rem


Sumber : https://www.autoexpose.org/2017/12/komponen-rem-tromol-mobil.html
Silinder penyetel sepatu rem berfungsi untuk menjamin ujung sepatu rem dan penyetelan
renggang antara spatu rem dengan drum tromol.

Prinsip kerja dari silinder penyetel rem ini adalah menggunakan sekrup, dimana ada dua
buah komponen utama yang terdiri dari baut dan mur. Saat kita putar baut penyetel sesuai jarum
jam maka baut akan masuk. Ini menyebabkan panjang adjuster mengecil atau celah rem
longgar. Pun sebaliknya, ketika diputar berlawanan jarum jam maka adjuster akan semakin
memanjang sehingga celah rem bisa lebih rapat.

13
III. Sepatu rem

Gambar II.9 sepatu rem


Sumber : https://wuling.id/id/blog/autotips/rem-tromol-pengertian-komponen-cara-
kerjanya/
Sepatu rem berbentuk busur yang di sesuaikan dengan lingkaran drum dengan dilengkapi
kampas yang di keeling atau di rekatkan pada bagian permukaan dalam suatu rem. Salah satu
ujung sepatu rem dihubungkan pada anchor pin atau baut silinder penyetel sepatu rem.

Sepatu rem tidak bergesekan langsung dengan tromol rem. Tetapi ada part yang bernama
kampas rem. Kampas rem ini terbuat dari bahan keramik organic. Kampas rem ini diletakan
dengan metode di temple pada permukaan luar sepatu rem. Ketika kampas rem sudah habis atau
mulai tipis, kita tidak bisa mengganti hanya kampsanya, tetapi harus sekalian dengan sepatu
rem.

14
IV. Pegas pembalik

Gambar II.10 pegas pembalik


Sumber : https://www.sekolahkami.com/2020/06/komponen-rem-tromol.html

Pegas pembalik berfungsi untuk menambah tenaga gesek pada drum ketika pijakan rem
dibebaskan. Bukan hanya itu pegas pembalik berfungsi untul membalik sepatu rem pada tromol
setelah proses pengereman.saat pijakan pedal rem di tekan, sepatu rem akan bergerak kea rah
luar hingga menempel pada permukaan tromol.

15
V. Kampas rem

Gambar II.11 kampas rem


Sumber : https://www.otosia.com/tips/kenali-kampas-rem-bersistem-tromol-habis.html
Kampas rem dipasangkan pada suatu sepatu rem yang fungsi nya untuk menambah
tenaga gesek pada drum. Selain untuk memaksimalkan daya kerjanya, juga untuk menghidari
gesekan secara langsung antara rem dengan roda, karena pergesekan antara kedua komponen-
komponen yang sama terbuat dari besi akan menimbulkan akibat. Misalnya bunyi berdecit
akibat gesekan. Bahan dari pembutan kampas rem tersendiri adalah dari bahan asbes dengan
tembaga atau campuran plastic guna untuk menahan panas yang tinggu dan tahan aus.
VI. Silinder roda

Gamabar II.12 silinder roda


Sumber : https://www.otoflik.com/komponen-rem-tromol/

16
Fungsi utama dari silinder roda adalah sebuah komponen akuator hidrolik yang memiliki
tugas untuk mengubah tekanan hidrolik menjadi energy mekanis. Silinder roda yang terdiri dari
body dan torak, berfungsi untuk mendorong sepatu rem ke drum dengan adanya hidrolik yang
dipindahkan dari master silinder.
Prinsip kerja dari komponen ini seperti hukum pascal pada rangkaian hidrolik. Dimana,
tekanan hidrolik dari sebuah saluran akan di teruskan ke segala arah dengan besar yang sama.
VII. Drum rem

Gambar II.13 Drum Rem


Sumber : https://www.sekolahkami.com/2020/06/komponen-rem-tromol.html

Drum rem merupakan bagian rem tromol yang bertekstur keras dengan bahan
pembuatnya adalah baja tuang. Bentuknya seperti drum atau tabung. Drum rem dipasangkan
perlu diberi jarak atau renggang antara drum dengan sepatu rem yang berputar bersama roda.
Bila rem ditekan maka kampas rem akan menekan terhadap permukaan dalam drum, hal ini
mengakibatkan gesekan yang akan menimbulkan panas pada drum yang cukup tinggi. Karena
itu, untuk mencegah drum menjadi terlalu panas ada semacam drum yang dikelilingi bagian
luarnya yang terbuat dari paduan antara alumunium yang mempunyai daya hantar panas yang
tinggi.

17
Komponen yang satu ini letaknya tengah roda kendaraan. Oleh karena itu, saat tromol
dan kampas rem akan mengalami pengurangan hingga akhirnya berhenti secara halus dan
perlahan.

II.3 Kekurangan dan kelebihan rem tromol

Kelebihan pada rem tromol adalah memilki kampas yang lebih besar sehingg, terlihat
lebih kuat. Kinerja dari rem tromol terbilang lebih lembut dan penampang remnya yang dapat di
buat lebih lebar untuk memaksimalkan dari pengereman tersebut. Selain itu, rem tromol mampu
menahan beban yang cukup besar. Oleh sebab itulah, system rem pengereman tromol masih
banyak digunakan terutama kendaraan yang berat seperti truk dan bus.

Kekurangan pada rem tromol adalah prinsip kerja dari rem tromol yang mengandalkan
gaya gesekan. Sehingga, jarak pengereman dengan rem tromol lebih jauh. Rem tromol masih
menggunakan system yang tertutup dalam prosesnya. Hal ini bisa membuat kotoran yang
didalam susah keluar. Untuk perawatannya harus membuka roda agar rumah rem dapat
dibersihkan secara teratur dari kotoran debu yang didalam. Karena kontruksi rem tromol yang
tertutup maka tidak memungkinkan proses pelepasan panas maksimal. Sehingga, panas yang
dihasilkan dari kampas rem dan tromol tidak mudah tersirkulasikan, akhirnya akan menghambat
dan memperngaruhi system pengeremannya.

II.4 System Kerja Rem Tromol

Rem tromol merupakan system rem yang telah menjadi metode pengereman standar yang
digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakang. Kontruksi dari
komponen-komponen rem tromol yang mengusung sepatu rem (brake shoe), dudukan rem
tromol (backplate), pegas pengembali (returns springs), tromol (drum), tuas penggerak (lever)
ddan cam/nok penggerak.

18
Komponen-komponen pada rem tromol terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar II.14 konstruksi rem tromol


Sumber : https://maniaxmodifikasi.blogspot.com/2019/01/konstruksi-dan-cara-kerja-rem-
tromol.html

Pada umumnya system rem tromol di operasikan secara mekanik. Dimana teknik
pengoperasiannya terdiri dari batang (rod) penggerak dan pedal rem (brake pedal). saat kabel
rem atau batang penghubung tidak ditarik, dan sepatu rem dan tromol tidak saling kontak, maka
tromol rem akan berputar bebas mengikuti arah putar roda. Berbeda halnya jika kabel atau
batang penghubung ditarik, maka lengan rem atau tuas rem akan memutar cam/nok yang ada di
sepatu rem. Nantinya sepatu rem akan mengambang lalu kampas rem akan bergesekan dengan
tromol. Hal ini akan membuat putaran tromol bisa dihentikan. Dan juga secara otomatis akan
menghentikan putaran roda sepeda motor.

19
II.5 Rumus-Rumus yang digunakan
 Momen akibat gaya normal :

𝜃2
𝑀𝑁= ∫ 𝑑𝑁.(𝑎.𝑠𝑖𝑛𝜃) = 𝑝𝑎 .𝑏.𝑟.𝑎 ∫ 𝑠𝑖𝑛2 𝜃. 𝑑𝜃
𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑎 𝜃2

𝜃2
𝑀𝑁= 𝑝𝑎 .𝑏 .𝑟.𝑎 ∫ 𝑠𝑖𝑛2 𝜃. 𝑑𝜃
𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑎 𝜃2

Keterangan :
𝑀𝑁 = Momen Normal
𝑝𝑎 = Tekanan pada kampas
b = Lebar muka kampas
r = Jari-jari rem
 Momen akibat gaya gesek :

𝜃2 2
𝑓. 𝑝𝑎.𝑏.𝑟 𝜃
𝑀𝑓= ∫ 𝑓. 𝑑𝑁. (𝑟 − 𝑎. 𝑐𝑜𝑠𝜃) = ∫ 𝑠𝑖𝑛𝜃 (𝑟 − 𝑎. 𝑐𝑜𝑠𝜃). 𝑑
𝜃2 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑎 𝜃2

𝑓 .𝑝𝑎.𝑏.𝑟 𝜃
𝑀𝑓= ∫2 𝑠𝑖𝑛𝜃 (𝑟 − 𝑎. 𝑐𝑜𝑠𝜃). 𝑑𝜃
𝑠𝑖𝑛𝜃𝑎 𝜃2
𝑓.𝑝𝑎.𝑏.𝑟 𝑎
MN = ( 𝑟 − 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜃2 - 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃2 )
𝑠𝑖𝑛𝜃𝑎

Keterangan :
Mf = momen akibat gaya gesek
f = koefisien gaya gesek
pa = tekanan pada kampas
b = lebar muka kampas
r = jari-jari rem

 Besar gaya pengereman


𝑀𝑁−𝑀𝐹
F= 𝐶

20
Keterangan :
MF = momen akibat gaya gerak
C = jarak antara pin
MN = momen akibat gaya normal
 Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kanan

𝑓.𝑝
𝑎.𝑏.𝑟2 (cos 𝜃1−cos 𝜃2)
TR =
𝑠𝑖𝑛𝜃

keterangan :
f = koefisien gesek
pa = tekanan pada kampas
b = lebar muka kampas
r = jari-jari rem
 Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kiri
𝑓.𝑝
𝑎 .𝑏.𝑟2 (cos 𝜃1−cos 𝜃2)
TL =
𝑠𝑖𝑛𝜃

keterangan :

f = koefisien gesek
pa = tekanan pada kampas
b = lebar muka kampas
r = jari-jari rem
 Kapasitas pengereman

T = TR +TL
Kerterangan :
TR = Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kanan
TL = Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kiri

21
 Perlambat radial
𝑎
A =𝑟
𝑟𝑜𝑑𝑎

Ketrangan
A =perlambatan radial
a = perlambatan saat pengeraman
r = jari jari roda
 Gaya pengereman
𝑝𝑣 = 𝑤𝑡𝑜𝑡 𝑏𝑣
𝑔
 Momen gesek pengereman
𝐷
𝑀𝑅 = 1,1. 𝑝𝑣
2
 Usia pakai rem
𝑉𝑣
𝐿𝐵 =
𝑞𝑣 . 𝑁𝑅

sumber : Shigley Joseph E, “Perancangan Teknik Mesin Edisi ke Empat Jilid 2. Erlangga, Jakarta

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Flowchart

Mulai

Perumusan Masalah

Pengukuran Ulang

Sketsa Gambar
Mekanisme Tromol

Gambar Teknik
Mekanisme Komponen
Rem Tromol

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

T
Analisa Data

Perancangan Ulang Produk

Uji Coba Produk

Selesai
III.2 Penjelasan Flowchart
1. Perancangan dimulai dengan menentukan judul
2. Merumuskan masalah yang akan dijadikan bahan paraktikum dan mempelajari cara kerja
system yang akan di rancang kembali.
3. Pengukuran dan pembongkaran untuk mencari data-data dalam system yang akan kita
rancang seperti ukuran, bahan, bentuk, dan spesifikasi lainnya.
4. Pembuatan sketsa dan komponen- komponen tromol belakang Astrea Legenda 2 tahun
2002 (100cc). Untuk mempermudah penggambaran dengan skala yang sesungguhnya.
5. Menggambar system rem tromol dengan skala yang sesungguhnya dengan serta
komponen-komponen tromol belakang Astrea Legenda 2 tahun 2002 (100cc)
6. Mengumpulkan data-data yang sudah didapatkan dari perhitungan pembongkaran
7. Pengolahan data untuk mendapatkan data yang akurat dan terukur.
8. Memasangkan kembali system tromol ke kendaraan
9. Proses dari perancangan selesai dengan Langkah-langkah yang telah dilakukan
III.3 Sketsa dan prisip kerja rem tromol

Prinsip kerja rem tromol


Rem akan bekerja Ketika kita injak pedal, dari injakan tersebut akan menarik paha rem
melalui batang penghubung. Paha rem akan terhubung dengan operating cam, lalu operating cam
akan mengakibatkan kampas rem terdorong. Sehingga, kampas rem akan bergesekan dengan

24
reomol. Dari situ akan terjadi pengereman atau memperlambat laju motor. Jika kita melepaskan
pedal rem, maka akan menyebabkan adanya peregangan tekanan dari gesekan kampas rem
dengan tromol.
III.4 Rumus-Rumus yang digunakan
1. Momen akibat gaya normal

𝜃2
𝑀𝑁= ∫ 𝑑𝑁.(𝑎.𝑠𝑖𝑛𝜃) = 𝑝𝑎 .𝑏.𝑟.𝑎 ∫ 𝑠𝑖𝑛2 𝜃. 𝑑𝜃
𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑎 𝜃2

2. Momen akibat gaya gesek


𝑓.𝑝𝑎 .𝑏.𝑟 𝑎
MN = 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑎
( 𝑟 − 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜃2 - 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃2 )
3. Besar gaya pengereman
𝑀𝑁 −𝑀𝐹
F= 𝐶
4. Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kanan

𝑓.𝑝
𝑎.𝑏.𝑟2 (cos 𝜃1−cos 𝜃2)
TR =
𝑠𝑖𝑛𝜃

5. Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kiri

𝑓.𝑝
𝑎 .𝑏.𝑟2 (cos 𝜃1−cos 𝜃2)
TL =
𝑠𝑖𝑛𝜃

6. Kapasitas pengereman

T = TR +TL
7. Usia pakai rem
𝑉𝑣
𝐿𝐵 =
𝑞𝑣 . 𝑁𝑅

sumber : Shigley Joseph E, “Perancangan Teknik Mesin Edisi ke Empat Jilid 2. Erlangga, Jakarta (1983)

25
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL

IV.1 Data Spesifikasi Motor

Tabel IV.1 Data Spesifikasi Honda Astrea Legenda 2 2002


Mesin
Tipe Mesin 4 langkah, Overhead
Volume Langkah/ silinder (CC) 97,1
Sistem Pendingin Pendingin Udara
Sistem Suplai Bahan Bakar Karburator
Diameter (bore) X Langkah (stroke) 50 x49,5
Rasio Kompresi 9,0:1
Daya Maksimum 7,3 DK/ 8000 rpm
Transmisi Manual, 4 percepatan
Stater Elektrik dan kick stater
Kopling Kopling ganda, Otomatis, tipe basah
Susunan Silinder Tunggal, mendatar

26
Dimension
Panjang X lebar X Tinggi 186 x 67 x 104,3
Jarak Sumbu Roda 120,3
Jarak Terendah ke tanah 13 cm
Curb Weight/ berat isi 91,5
Ketinggian tempat duduk 66,3

Rangka
Tipe Rangka Tulang Punggung
Ukurran ban Depan 2,25-17 33L
Ukuran ban Belakang 2,50-17 38L
Rem Depan Tromol
Rem Belakang Tromol
Tipe Suspensi Teleskopik

IV.2 Diagram Benda Bebas Rem Tromol

Gambar IV.1 Diagram Benda Bebas Rem Tromol


Sumber : Sularso dan Kiyokatsu Suga, “ Dasar Perencanaan Elemen Mesin”, PT

27
IV.3 Perhitungan Gaya Pengereman

IV.3.1 Data Hasil Pengukuran


 Dimensi rem drum dari hasil pengukuran :
I. Diameter (d ) = 150 (mm )
II. Jari-jari (r ) = 50 ( mm ) = 0,5 m
III. Jarak Kedua pusat engsel = 25 ( mm )
IV. Jarak kedua ujung sepatu = 51 ( mm )
V. Panjang lengan gaya (c) = 100 (mm)
VI. 𝑎 = √502 + 252 = 56 (mm)
VII. Sudut yang menyatakan tekanan maksimum ( sudut di tengah-tengah
sepatu) 𝜃𝑎 = 900
VIII. Sudut engsel sepatu dengan ujung sepatu yang terdekat dengan pena
engsel 𝜃1 = 00
IX. Sudut engsel sepatu dengan ujung sepatu bebas 𝜃2 = 1200
 Koefisien gesek (f) = 0,32
 Lebar muka sepatu (b) = 25 mm = 0,025 m
 Massa rem (m) = 10 (kg)
 Tekanan maksimum bahan sepatu rem = 1000 kPa
IV.3.2 Perhitungan
1. Momen akibat gaya normal

𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒙 𝟏𝟎 𝟑.𝟎,𝟎𝟐𝟓 ( 𝒎) .𝟎,𝟎𝟓 ( 𝒎) .𝟎,𝟎𝟓𝟔(𝒎) 𝟏𝟐𝟎.𝝅 𝟏


= (𝟏𝟖𝟎.𝟐 − 𝒔𝒊𝒏 (𝟐)(𝟏𝟐𝟎𝟎))
𝟏 𝟒

MN= 88,4 N.m = 88 N.m


2. Momen akibat gaya gesek
𝑓.𝑝𝑎 .𝑏.𝑟 𝑎
Mf = 𝑠𝑖𝑛𝜃𝑎
( 𝑟 − 𝑟𝑐𝑜𝑠𝜃2 - 2 𝑠𝑖𝑛2 𝜃2 )

0,32.1000𝑥 103 ( 𝑝𝑎) .0,025 ( 𝑚) .0,05 (𝑚)


= 1
(0,05 (𝑚) − 0,05 (𝑚)𝑐𝑜𝑠1200 −
0,056 ( 𝑚)
( )𝑠𝑖𝑛2 1200 )
2
Mf = 29,6 N.M = 30 N.m

3. Besar gaya pengereman


𝑀𝑁 −𝑀𝐹
F=
𝐶
88 ( 𝑁𝑚) −30 (𝑁𝑚)
F= = 0,58 (kN)
100

28
4. Daya putar T (Nm)
 Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kanan T (R):

𝑓.𝑝
𝑎.𝑏.𝑟2 (cos 𝜃1−cos 𝜃2)
TR =
𝑠𝑖𝑛𝜃

0,32.1000𝑥 103 ( 𝑝𝑎) .0,025 ( 𝑚) .0,05 2 (𝑚)(𝑐𝑜𝑠0−𝑐𝑜𝑠120 0 )


= = 396 (Nm )
1

Daya putar yang diberikan oleh sepatu sebelah kiri = tekanan operasi maksima l
sepatu kiri
88𝑝𝑎 30 𝑝𝑎
MN = MF =
1000 1000
𝑀𝑁 +𝑀𝐹
F= 𝐶

(88⁄1000 )𝑝𝑎+ (30⁄1000 )𝑝𝑎


0,56 (kN) =
100

Pa = 488,81 kPa

 Daya putar yang diberikan sepatu sebelah kiri


𝑓.𝑝
𝑎 .𝑏.𝑟2 (cos 𝜃1−cos 𝜃2)
TL =
𝑠𝑖𝑛𝜃

0,32.488 ,81.5𝑥103 ( 𝑝𝑎) .0,025 ( 𝑚) .0,05 ( 𝑚) .(𝑐𝑜𝑠0−𝑐𝑜𝑠1200


=
1

= 967,84 =968 N m
5.Kapasitas pengereman

T = TR +TL
T = 369 + 968
T = 1364 N m

6. Usia pakai rem


- kecepatan Maksimum: Vmax = 80km/jam = 22,3 m/s
- operasi pengereman : z = 20 kali / jam
- Perlambatan : bv = 5 m/s
- efisiensi mekanisme : ηG = 0,9
- W1 (orang) : 50 kg

29
- W2 (orang) : 50 kg
- Wm (berat motor) : 92 kg
- lebar muka : 25 mm = 2,5 cm
Untuk materialnya didapat dari tabel :
- Koefisien gesek kering : 0,47
- Tebal yang akan aus (Sv ) : 0,2 cm
- Keausan spesifik (qv) : 0,19 cm3
Beban total yang diperoleh
Wtotal = W1 + W2 + Wm = 50 + 50 + 92 = 192 kg
Gya Inersia
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 .𝑏 𝑣 192 .5
𝐹= = = 96 N
𝑔 10

Kinerja Kinetik (Am )


1,1.𝐹.(𝑉𝑚𝑎𝑥 ) 2 1,1.96.(80) 2
Am = = = 33.792
2.𝑔 2.10

Daya yang hilang selama slip


𝐴 .𝑧 33792 .20
Nr =27𝑥𝑚104 = = 2,50
27𝑋 104

Luas permukaan gesek.


F = 2.L.b. ηG = 2. 9,5.0,025.0,9 = 42,75
Volume material gesek yang boleh aus (Vv )
Vv = F.Sv = 42,75.0,2 = 8,55
Umur mataerial (LB)
𝑉𝑣 8,55
LB = = = 18
𝑞𝑣.𝑁𝑅 0,19.2,50

jika sepeda motor melakukan pengereman selama 4jam perhari dengan 20 kali
pengereman tiap jam, dan setiap pengereman lamanya 7 detik maka setiap harinya rem akan
mengalami pengereman selama
1 1 𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚
jumlah pengereman = 20(𝑗𝑎𝑚 ) x 7 (detik) x (3600𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 ) x 4 (ℎ𝑎𝑟𝑖) = 0,23 jam/hari

dengan begitu maka umur pemakaian rem tersebut adlah :


𝐿𝐵
umur rem = 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑟𝑒𝑚𝑎𝑛 ( )
ℎ𝑎𝑟𝑖

30
18
umur rem = = 78 hari
0,23

1 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
78 hari = = 2,18 bulan
30 ℎ𝑎𝑟𝑖

Dikarenakan kondisi kampas rem yang memang sedikit tebal Ketika di rancang ulang maka
umur kampas rem hanya tersisa 78 hari lagi

31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan mengenai perangcangan
ulang rem tromol Astrea Legenda 2 Tahun 2002 100cc, yaitu :
1. Rem adalah suatu perangkat untuk memperlambat laju pada roda kendaraan. Karena,
roda di perlambat maka gerak kerndaraan menjadi lambat. Prinsip dari kerja rem
kendaraan adalah mengubah tenaga kinetic menjadi panas dengan cara menggesekan dua
buah logam pada benda yang berputar sehingga gerakannya melambat, dengan demikian
laju dari sebuah roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja
rem.
2. prinsip kerja rem tromol adalah Rem akan bekerja Ketika kita injak pedal, dari injakan
tersebut akan menarik paha rem melalui batang penghubung. Paha rem akan terhubung
dengan operating cam, lalu operating cam akan mengakibatkan kampas rem terdorong.
Sehingga, kampas rem akan bergesekan dengan reomol. Dari situ akan terjadi pengereman
atau memperlambat laju motor. Jika kita melepaskan pedal rem, maka akan menyebabkan
adanya peregangan tekanan dari gesekan kampas rem dengan tromol.

3. Dari Analisa yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan:


Gaya-gaya yang terjadi pada rem tromol :
 Momen akibat gaya normal
MN = 88 Nm
 Momen akibat gaya gesek
Mf = 30 NM
 Gaya Gerak
F = 0,56 kN
 Reaksi pada pena engsel :
- Reaksi pada pena engsel untuk sebelah kanan :
TR = 396 Nm
- Reaksi pada pena engsel untuk sebelah kiri :
TL = 968 Nm
 Kapasitas pengereman
T = 1364 Nm
 Usia pakai
LB = 78 hari atau 2,18 bulan dari sekarang dengan catatan pemakaian setiap hari
dan jumlah pengereman sebanyak 20 kali/jam, serta perhitungan kampas rem
dalam kondisi telah terpakai selama 3 bulan.

32
Setelah menganalisa rem tromol pada honda Astrea Legenda 2 100 cc tahun 2002,
dimensi dari perhitungan diatas ada sedikit perbedaan dengan ukuran asli, hal yang membedakan
diantaranya adalah : kurangya ketelitian dalam hal perhitungan, dan juga ukuran hasil
perancangan masih berupa teori.

V.2 SARAN
Pada praktikum desain elemen 1 ini, pembimbing lebih mengarahkan kepada praktikan
tentang apa yang harus dilakukan. Pembimbing juga harus memberi memberi pengertian tentang
praktikum ini agar tujuan dari praktikum dapat seutuhnya oleh praktikan.

33
DAFTAR PUSTAKA
1) Nieman Winter G.H., „ Elemen Mesin” , Jilid II edisi yang direvisi, Erlangga,
2) https://docplaye r.info/72286741-Jurnal-teknik-mesin-volume-2-nomor-1-tahun-
2013.html
3) Sularso dan Kiyokatsu Suga, “ Dasar Perencanaan Elemen Mesin”, PT
4) Shigley Joseph E, “Perancangan Teknik Mesin Edisi ke Empat Jilid 2.

34
LAMPIRAN

35
36
37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai