Disusun Oleh :
Cevi Noor Alamsah 2115227029
Ridwan Ardiansyah 2115227007
Izzuddin Al Qossam 2115227004
Selga Rahmani Zaldi 2115227001
Pajar Harpa Supardi 2115227006
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah dan rahmat-
Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Penelitian Mekanika dan Dinamika Kendaraan dengan judul
“Analisa kekuatan rem tromol pada motor Honda Legenda”.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas do’a, bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan selama pengerjaanTugas
Penelitian Mekanika dan Dinamika Kendaraan ini kepada:
2. Orang Tua, Istri dan keluarga atas do’a-do’a yang tak pernah putus
dipanjatkan untuk kesuksesan penulis serta dorongan semangat dan
dukungannya selama ini.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sistematika penulisan.
Bab II
Menyajikan teori-teori umum tentang rem, pembahasan rem tromol, serta
persamaan-persamaan yang digunakan dalam perancangan rem cakram.
Bab III
Membahas perhitungan dalam perancangan rem tromol serta data-data
spesifikasi dan asumsi yang digunakan.
Bab IV
Memaparkan analisa dari hasil perhitungan serta faktor-faktor yang
menyebabkan perbedaan dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Bab V
Berisikan kesimpulan yang merupakan pembahasan ringkasdan rangkuman
dari hasil perhitungan.
2
BAB II
TEORI DASAR
a. Rem blok
3
2. Rem blok ganda
Prinsip kerjanya sama seperti rem blok tunggal, hanya saja rem jenis ini
dipakai dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang berlawanan, baik dari
sebelah dalam maupun dari sebelah luar drum
b. Rem drum
Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat menghasilkan
gaya pengereman yan besar untuk ukuran rem yang kecil, dan umur lapisan rem yang
cukup panjang. Satu kelemahan rem jenis ini adalah pemancaran panasnya yang
buruk. Gaya pengereman tergantung pada letak engsel sepatu rem dan silinder hidrolik
serta arah putaran motor.
4
Gambar 2.3 Rem Drum
Sumber: https://laskarteknik.co.id/elemen-mesin-rem/
(Diakses pada: 28 Maret 2023)
c. Rem cakram
Rem cakram terdiri atas sebuah cakram baja yang dijepit oleh lapisan rem dari
kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini mempunyai sifat-sifat yang baik
seperti mudah dikendalikan, pengereman yang stabil serta radiasi panas yang baik
sehingga banyak digunakan untuk roda depan. Adapun kelemahan dari rem iniadalah
umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang besar pada roda.
5
2.3 Rem Drum (Rem Tromol)
Rem tromol tergolong salah satu tipe rem pada kendaraan. Untuk kendaraan
mobil pada dasarnya memakai sistem rem hidrolik dengan melakukan pemanfaatan
tekanan hidrolik untuk membantu menekan kanvas rem.
Fungsi tromol rem sebagai penghubung putaran dari roda, berarti tromol rem
itu akan berputar cocok putaran roda. Sehingga saat tromol rem distop putarannya,
otomatis roda kendaraan akan berhenti berputar.
Kelebihan Rem Tromol :
• Lebih membersihkan dan aman dari kotoran luar karena sistem rem ini
bersifat tertutup
Kekurangan Rem Tromol :
1. Backing plate
Backing plate merupakan piringan terbuat dari logam tipis yang
berada tepat dibelakang sistem rem tromol. Backing plate ini memiliki fungsi
sebagai rangkasekaligus pelindung komponen rem tromol lainnya.
6
Gambar 2.5 Master Rem
Sumber: https://id.aliexpress.com/item/1005003511411728.html
(Diakses pada 28 februari 2023)
Fungsi silinder roda adalah untuk mengubah tekanan fluida menjadi gerakan
mekanis. Untuk sistem rem tromol, terdapat beberapa tipe silinder roda yang
digunakan.
Namun yang banyak digunakan saat ini adalah tipe wheel cylinder tipe dual
pistonyang diaplikasikan pada tromol jenis leading dan trailing. Tipe ini mempunyai
cirisilinder roda yang terikat oleh baut ke backing plate dengan dua buah piston.
7
3. Sepatu rem dan kampas
4. Return spring
Fungsi utama return spring adalah untuk mengembalikan posisi sepatu rem
seusai proses pengereman berlangsung. Saat kita menekan pedal rem, sepatu rem
bergerak ke arah luar dan menempel dengan tromol rem. Tapi saat kita lepas pedal
rem, maka sepatu rem harus bisa kembali mengincup.
Cara Kerja Rem Tromol Sepeda Motor
8
Gambar 2.7 Cara kerja sebelum rem bekerja
Sumber: indrawanwicaksono5.blogspot.com
(Diakses pada 4 Maret 2023)
Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di antara
tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per pengembali
kanvas masih belum meregang.
2. Setengah pengereman
Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada
komponen rem. Cam akan bergerak memutar dan kanvas akan bergerak keluar
sehingga akan mulai bergesekan dengan drum/ tromol. Terjadilah gesekan kecildan
rem bekerja sedikit.
9
3. Rem bekerja penuh
Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang
kuat antara tromol dan kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan
pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya gesekan
yang kuat akan mampu menghentikan putaran tromol. Per pengembali juga
meregang maksimal.
4. Pelepasan rem
Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi
semula. Per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan kanvas
sepertipada saat belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol tidak ada.
10
BAB III
PERHITUNGAN
START
Perbandingan distribusi
gaya rem (BD)B
11
a
Kecepatan
kendaraan v (m/s)
Energi kinetis
kendaraan Ek (kg.m)
Waktu rem
sesungguhnya te (s)
Kapasitas
Energi
Lapisan KLB
• (FER)D , (FER)B
• ALD , ALB
• bB
END
12
3.1 Asumsi
Berat Kosong kendaraan = 91,5 kg
Beban Pengendara (W1) = 67 kg
Beban Penumpang (W2) = 43 kg
Jari-jari Efektif Ban (R) = 8,5 inch = 215,9 mm
Gaya Pedal = 10 kg
(e) = 0,5 – 0,8
Reduksi Rencana Pada Rem Darurat (α҆) =exg
= 0,5 x 9,8 m/s2
= 4,9 m/s2
Diameter sling (dw) = 0,2 mm
Jari-jari Rem (rB) = 60 mm
Koefisien Gesek Kampas Rem (μ) = 0,3 – 0,5
Sudut Kontak Lapisan (θB) = 60o
Hubungan Gaya Pedal (Q) dan Tekanan Minyak (Pw) Q = Pw
Diameter dalam rumah tromol (D) = 110 mm
13
3.2 Perhitungan
= 443,4 mm
14
• Menghitung Gaya Tekan Blok Terhadap Rem (Q)
FC
F = 10
y kg
FC
C 10
o
35 B FC
mm 210
mm
450 200
mm mm
15
• Menghitung beban dinamis (WdB)
Beban dinamis yaitu beban sewaktu kendaraan melaju.
ℎ
𝑊𝑑𝐵 = 𝑊𝐵 − 𝑊𝐵 × 𝑒 × ( )
𝐿
443,4
𝑊𝑑𝐵 = 127,2 − (127,2 × 0,5 × ( ))
1203
=103,7 Kg
443,4
𝐵𝑖𝐵 = 0,5 (127,2 − (127,2 × 0,5 × ))
1203
= 51,87 𝐾𝑔
𝜋
𝐴𝑊𝐵 = ( ) × 𝑑𝑤 2
4
𝜋
𝐴𝑊𝐵 = ( ) × 0,22
4
= 24,37 𝐾𝑔
= 0,65
= 1606,34 𝑘𝑔. 𝑚
17
𝑘𝑔 𝑚 𝑘𝑔 𝑚𝑚
= 0,19 < 0,18
𝑚2 𝑠 𝑚2 𝑠
= 1077,5 𝑚𝑚2
1077,5 𝑚𝑚2
𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑠𝑖 = = 538,75 𝑚𝑚2
2
53,75
𝑏𝐵 = 𝜋
60×60×(180)
𝑏𝐵 = 8,57 𝑚𝑚
• Hasil Perhitungan
(FER)B = 0,36
ALB = 538,75 mm2
bB = 8,57 mm
18
BAB IV
ANALISA
1. Gaya pengereman yang diperlukan pada roda belakang (BiB) yaitu sebesar 51,87
kg. Besar nilai gaya tersebut diasumsikan pada kondisi kendaraan statis. Apabila
kondisi kendaraan dinamis maka besar nilai tersebut dapat menjadi lebih besar
ataupun lebih kecil.
2. Waktu pengereman yang diperlukan hingga kendaraan berhenti adalah 2,55detik.
Dengan asumsi kecepatan kendaraan sebesar 12,5 m/s, dan rem yang digunakan
hanya rem drum pada roda belakang saja.
3. Dengan parameter-parameter yang telah diperhitungkan, maka lebar rem drum
yang dibutuhkan yaitu sebesar 8,57 mm.
4. Faktor efektivitas rem drum didapat sebesar 0,36 yang berarti cukup kuat dalam
menghentikan laju kendaraan.
19
BAB V
KESIMPULAN
Dalam perancangan ulang rem tromol Sepeda Motor Honda Legenda, dapat
diambil kesimpulan bahwa pada kecepatan statis sebesar 45 km/jam, rem tromol
Sepeda Motor Grand memiliki Faktor Efektivitas Rem sebesar 0,36. Luas
Permukaan Lapisan sebesar 538,75 mm2, dan lebar rem sebesar 8,57 mm.
Parameter-parameter sebesar nilai tersebut harus terdapat pada rem tromol agar
kendaraan dapat berhentisesuai keinginan dan tetap memberikan keamanan kepada
pengguna.
20
DAFTAR PUSTAKA
21