Disusun oleh :
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan rahmatNya
kami dapat membuat makalah tentang “Perhitungan Sprocket Gear Honda
CB150R ”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah elemen mesin
III.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki “Perhitungan Sprocket Gear Honda CB150R” ini.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
g. Gambar kerja pada tahap ini, ukuran-ukuran untuk penggambaran gambar
kerja diperoleh, baik gambar detail maupun gambar perakitan.
h. Pembuatan dan control kualitas dengan gambar kerja dapat dibuat elemen
mesin yang diperlukan.
Sistem Mesin
Terdiri atas :
a. Sistem tenaga mesin
Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian :
- Mesin/engine – Sistem pembuangan
- Sistem bahan bakar – Sistem pendinginan
- Sistem pelumasan
b. Sistem transmisi penggerak
Merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa :
- Mekanisme kopling – Transmisi
- Mekanisme gear – Mekanisme starter
5
Sistem Kelistrikan
Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk
proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi
semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik
dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan.
Bagian kelistrikan terbagi menjadi :
- Kelompok pengapian
- Kelompok pengisian
- Kelompok beban
Rangka/Chassis
Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat
berjalan dan berbelok. Komponennya adalah :
- Rangka - Kelompok rem
- Kelompok kemudi - Tangki bahan bakar
- Kelompok suspensi - Tempat duduk
- Kelompok roda - Fender
Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston
bergerak keatas dari TMB (Titik Modar Bawah)/BDC (Bottom Dead Center)
ke TMA (Titik Modar Atas)/TDC (Top Dead Center), disebut juga sebagai
volume langkah. Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3/cm cubic).
6
1.3 Rumusan Masalah
1. Komponen yang dapat dihitung pada mesin sepeda motor.
2. Perhitungan komponen menggunakan dasar dasar teori yang ada.
1.4 Tujuan
1. Mengetahui suatu komponen yang membentuk suatu elemen mesin
khususnya mesin sepeda motor.
2. Menghitung komponen yang berputar, bergerak dan menerima gesekan
yang terjadi.
3. Menerapkan ilmu sesuai mata kuliah elemen mesin 1 dan elemen mesin 2.
7
BAB II
PEMBAHASAN
1. Gear
Gear berfungsi sebagai penerus daya dari mesin motor (Motor Bakar) ke
roda belakang
2. Rantai
Berfungsi sebagai penyalur tenaga dari Mesin ke bagian Roda Belakang.
Rantai juga berfungsi untuk menerima tenaga yang disalurkan dari Roda
Belakang untuk menggerakan Mesin
3. Baut Gear
baut berfungsi untuk mengikat Gear pada poros mesin dan mengikat gear
pada roda belakang
4. Poros
Poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang dan umumnya
berpenampang lingkaran, berfungsi untuk memindahkan putaran atau
mendukung sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya.
5. Pasak
Pasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai
pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli
atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu
meneruskan momen putar/torsi.
8
2.2.Spesifikasi Mesin Motor Honda CB150R
Tahun : 2017
Mesin : 4-Stroke, DOHC, 4 katup
Kapasitas Mesin : 149.16cc (150)
Kompresi : 11.3:1
Max.Power : 12,4 kW @ 9000rpm
Top Speed : 130 Km/Jam
Bore x Stroke : 57,3 x 57,8 mm (2.0 x 1.9 inches)
Valve per cylinder :4
Pengapian : Full Transisterized
Pendingin : Liqud cooling
Transmisi : 6-Speed
Tipe transmisi : Chain
Tangki BBM : 12 Liter
9
iii. Melepas rantai
Siapkan Obeng minus (-) dan Palu
Cari bagian pengunci rantai
Lepaskan pengunci rantai menggunakan Obeng
Gunakan Palu agar pengunci mudah lepas
Lepaslan sambungan rantai
Lepaskan rantai dari gear
10
BAB III
PERHITUNGAN
31,64
25,3
33,2
22
22
25,3
5,5
2,72
5,62
2,27
28,51
31,51
64,13
67,16
32,68
25
35
7,27
11
c. Bearing :
Satuan dalam mm
18
Ø6
Ø5
8,5
4,9
Ø4
Ø
25
0,
5
68,5
25
12
3.2 Perhitungan komponen dengan putaran mesin 11000 rpm
a. M
enghitun
g Rantai
kamfrat
Pada rantai kamfrat terjadi tegangan tarik karena rantai mentransmisikan gaya
dengan menarik gigi-gigi pada sprocket.
13
3. Menghitung tegangan tarik
𝑊
𝜎𝑡 = Dimana, W = beban/gaya yang terjadi pada rantai
𝐴
A = luas penampang/luasan yang terkena gaya
𝜋
𝐴= × 𝑑2
4
3,14
= × 11,582
4
= 105.26𝑚𝑚2
4787,644 N
𝒯𝑡 = 105.26 𝑚𝑚2
𝒯𝑡 = 45.48 N/mm2
Karena tegangan tariknya
45.48/𝑚𝑚2
Maka dicari tegangan ijin bahan dengan asumsi bahwa angka keamanan = 4
𝒯𝑖𝑗𝑖𝑛 = 𝒯𝑡 × 𝑣
= 45.48 𝑁/𝑚𝑚2 × 4
= 181,92 𝑁/𝑚𝑚2
Maka dicari bahan yang memiliki tegangan tarik ijin yang lebih besar dari
181,92 𝑁/𝑚𝑚2 lalu kita ubah satuan tersebut menjadi Mpa yaitu 181,92 𝑀𝑃𝑎.
Cari pada tabel tersebut pada kolom Allowable strain stress. Jika tidak ada, cari
yang mendekati dengan pembulatan keatas. Didapat Cast Steel-heat treated
14
b. Menghitung Gear Depan
1. Menghitung Torsi
P = 12,4 kW = 12,4 x 1000
= 12400 Nm/s
Menghitung kecepatan sprocket
𝜋 ×𝐷𝑝 × 𝑁
𝑣= 60
Dimana, v = keceparan sprocket
Dp = diameter pitch circle
N = Putaran mesin
𝜋 × 𝐷𝑝 × 𝑁
𝑣=
60
3,14 × 15 × 9000
=
60
3,14 × 0,015 × 9000
=
60
= 7,06 𝑚/𝑠
15
Menghitung Wt (beban tangensial)
𝑃
𝑊𝑡 = × 𝐶𝑠
𝑣
Dimana, Wt = beban tangensial
P = power (tenaga)
𝑣 = kecepatan sproket
CS = service factor
Menghitung T (torsi)
𝐷𝑝
𝑇 = 𝑊𝑡 ×
2
15
= 2704,81 ×
2
= 20286,075 𝑁𝑚𝑚
2. Menghitung Momen
Beban yang diterima Gear depan sama dengan beban yang terjadi pada rantai
karena rantai menyalurkan beban tersebut ke Gear.
𝐷𝑝
𝑀=𝑊×
2
15
𝑀 = 4787,644 ×
2
𝑀 = 35907,33 Nmm
16
3. Menghitung Tegangan Puntir
Pada sprocket tegangan yang terjadi adalah tegangan puntir karena sproket
hanya menerima beban puntir saja dari rantai kamfrat.
𝑇𝑐 = √𝑇 2 + 𝑀2
= √20286,075 2 + 35907,332
= 41241,49 𝑁𝑚𝑚
𝜋 3
𝑇𝑐 = × 𝒯𝑤 × (𝑑𝑔 )
16
3,14
41241,49 = × 𝒯𝑤 × (32,68)3
16
16 × 87805,65
𝒯𝑤 =
3,14 × (32,68)3
𝒯𝑤 = 12,819 𝑁/𝑚𝑚2
Karena tegangan puntirnya
12,819 𝑁/𝑚𝑚2
Maka dicari tegangan ijin bahan dengan asumsi bahwa angka keamanan = 4
𝒯𝑖𝑗𝑖𝑛 = 𝒯𝑤 × 𝑣
= 12,819 𝑁/𝑚𝑚2 × 4
= 51,277 𝑁/𝑚𝑚2
Maka dicari bahan yang memiliki tegangan puntir ijin yang lebih besar dari
51,277𝑁/𝑚𝑚2 lalu kita ubah satuan tersebut menjadi Mpa yaitu 51,277 𝑀𝑃𝑎.
Cari pada tabel tersebut pada kolom Allowable strain stress. Jika tidak ada, cari
yang mendekati dengan pembulatan keatas. Didapat Cast iron, ordinary
17
c. Baut pengikat sprocket
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟
W=
𝑣
18
8579 𝑁.𝑚/𝑠
W=
3,16 𝑚/𝑠
W = 2714,87 N
𝜋
𝑊= × 𝑑𝑐2 × 𝜎𝑔 × 𝑛
4
Dimana, dc = diameter core (6-0,5 = 5,5 mm)
n = jumlah baut
3,14
2714,87 = × 5,5 2 × 𝜎𝑔 × 2
4
2714,87 × 4
𝜎𝑔 =
3,14 × 5,5 2 × 2
𝜎𝑔 = 57,16 𝑁/𝑚𝑚2
= 228,64 𝑁/𝑚𝑚2
Maka dicari bahan yang memiliki tegangan puntir ijin yang lebih besar dari
228,64𝑁/𝑚𝑚2 lalu kita ubah satuan tersebut menjadi Mpa yaitu 228,64 𝑀𝑃𝑎.
Cari pada tabel tersebut pada kolom Allowable strain stress. Jika tidak ada, cari
yang mendekati dengan pembulatan keatas. Didapat Forged Carbon steel-heat
treated
19
d. Poros Camshaft
20
7cm
bearing
sprocket camshaft bearing
4. Menghitung torsi
P = 11,5 HP = 11,5 x 746 W
= 8579 W
= 8579 Nm/s
Menghitung Torsi kombinasi
Karena poros menerima beban dari sprocket maka tegangan puntir pada
sprocket sama dengan tegangan puntir pada poros camshaft
𝑇𝑐 = √𝑇 2 + 𝑀2
= √11477,362 + 87052,302
= 87805,65 𝑁𝑚𝑚
𝜋 𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝑇𝑐 = × 𝒯𝑤 × [ ]
16 𝑑𝑜
16 × 𝑇𝑐
𝒯𝑤 =
𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝜋×[ ]
𝑑𝑜
16 × 87805,65
𝒯𝑤 =
22,44 − 134
3,14 × [ ]
22,4
= 44,90 𝑁/𝑚𝑚2
4. Menghitung momen
1
𝑀𝑐 = (𝑀 + √𝑀2 + 𝑇 2 )
2
21
1
= (11477,36 + 87805,65)
2
= 49641,50 𝑁𝑚𝑚
5. Menghitung 𝒯𝑏
𝜋 𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝑀𝑐 = × 𝒯𝑏 × [ ]
32 𝑑𝑜
32 × 𝑀𝑐
𝒯𝑏 =
𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝜋×[ ]
𝑑𝑜
32 × 49641,50
=
22,44 − 134
3,14 × [ ]
22,4
= 50,77 𝑁/𝑚𝑚2
6. Menghitung 𝒯𝑔 𝑚𝑎𝑥 & 𝒯𝑡 𝑚𝑎𝑥
1
𝒯𝑔 𝑚𝑎𝑥 = √𝒯 2 + 4𝒯𝑔 2
2 𝑡
1
= √50,77 2 + (4 × 44,90)2
2
1
= × 186,63
2
= 93,31 𝑁/𝑚𝑚2
𝒯𝑡
𝒯𝑡 𝑚𝑎𝑥 = + 𝒯𝑔 𝑚𝑎𝑥
2
50,77
= + 93,31
2
= 118,69 𝑁/𝑚𝑚2
22
= 474,76 𝑁/𝑚𝑚2
Maka dicari bahan yang memiliki tegangan puntir ijin yang lebih besar dari
474,76 𝑁/𝑚𝑚2 lalu kita ubah satuan tersebut menjadi Mpa yaitu 474,76 𝑀𝑃𝑎.
Cari pada tabel tersebut pada kolom Allowable strain stress. Jika tidak ada, cari
yang mendekati dengan pembulatan keatas. Didapat Alloy steel-heat treated
e. Bantalan/Bearing
23
1. Menghitung torsi
N = 11,5 HP = 11,5 x 745,7 W
= 8575,55 W
4500𝑃
T= P = dalam HP
2𝜋𝑛
4500 × 11,5
𝑇=
2 × 3,14 × 11000
= 0,7849 𝐾𝑔𝑚
= 78,49 𝐾𝑔𝑐𝑚
2. Menghitung Torsi kombinasi
𝑀 = 2714,87 × 70
= 70 𝐾𝑔𝑐𝑚
𝑇𝑐 = √𝑇 2 + 𝑀2
= √78,492 + 702
= 105,16 𝐾𝑔𝑐𝑚
𝜋 𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝑇𝑐 = × 𝒯𝑤 × [ ]
16 𝑑𝑜
16 × 𝑇𝑐
𝒯𝑤 =
𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝜋×[ ]
𝑑𝑜
16 × 105,16
𝒯𝑤 =
22,44 − 1,34
3,14 × [ ]
2,2
= 57,3 𝐾𝑔/𝑐𝑚2
7. Menghitung momen
1
𝑀𝑐 = (𝑀 + √𝑀2 + 𝑇 2 )
2
1
= (70 + 105,16)
2
24
1
= × 175,16
2
= 87,58 𝐾𝑔𝑐𝑚
8. Menghitung 𝒯𝑏
𝜋 𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝑀𝑐 = × 𝒯𝑏 × [ ]
32 𝑑𝑜
32 × 𝑀𝑐
𝒯𝑏 =
𝑑𝑜4 − 𝑑𝑖 4
𝜋×[ ]
𝑑𝑜
32 × 87,58
=
2,24 − 1,34
3,14 × [ ]
2,2
= 95,46 𝐾𝑔/𝑐𝑚2
9. Menghitung 𝒯𝑔 𝑚𝑎𝑥 &
𝜋 𝐷𝑖
𝒯𝑔 𝑚𝑎𝑥 = × 𝑑𝑖2 × 𝒯𝑏 × 𝑛 ×
4 2
3,14 2
= × 0,62𝑖 × 95,46 × 2 ×
4 2
= 53,95 𝐾𝑔/𝑐𝑚2
25
Proof Fatigue
Tensile Shear Hardness
Stress Elongation Elongation Hardness Endur.
Alloy Temper Strength Strength Vickers
0.20% A5 (%) A50 (%) Brinell HB Limit
(MPa) (MPa) HV
(MPa) (MPa)
H2 85 100 60 12 30 30
H4 105 115 70 10 9 35 36 70
H6 120 130 80 7 39
AA1050A
H8 140 150 85 6 5 43 44 100
H9 170 180 3 48 51
0 35 80 50 42 38 21 20 50
T3 290 365 220 15 15 95 100 250
T4 270 350 210 18 18 90 95 250
AA2011
T6 300 395 235 12 12 110 115 250
T8 315 420 250 13 12 115 120 250
H2 115 135 80 11 11 40 40
H4 140 155 90 9 9 45 46 130
H6 160 175 100 8 6 50 50
AA3103
H8 180 200 110 6 6 55 55 150
H9 210 240 125 4 3 65 70
0 45 105 70 29 25 29 29 100
H2 240 330 185 17 16 90 95 280
AA5083 H4 275 360 200 16 14 100 105 280
H6 305 380 210 10 9 105 110
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada komponen mesin motor honda
cb 100, maka diambil kesimpulan : Dengan adanya tugas ini, kami mendapatkan
lebih banyak ilmu yang menyajikan informasi tentang ilmu elemen mesin
khususnya pada mesin motor honda cb 100. Banyak ilmu yang didapat seperti
26
mencari kekuatan bahan, tegangan dan sebagainya. Dengan adanya tugas ini kita
juga dapat menyusun data secara lebih detail.
DAFTAR PUSTAKA
27
AZO Material. Aluminium - Specifications, Properties, Classifications and
Classes. https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=2863 diakses pada
30 November 2018
LAMPIRAN
28