Anda di halaman 1dari 30

ELEMEN MESIN III

PERHITUNGAN KOMPONEN MESIN MOTOR


HONDA REVO FIT 2011

Disusun oleh :

Sadam Fajri Muharram (4004021650086)


Thomas Hermawan (4004021650047)
Zico Daffa Maheswara (4004021650088)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN REKAYASA


PERANCANGAN MEKANIK SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................... 1
1.2 Dasar Teori .............................................................................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.4 Tujuan ..................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
DASAR TEORI ........................................................................................................................................... 5
2.1. Komponen perhitungan .......................................................................................................... 5
2.2. Spesifikasi Mesin Motor Honda Revo Fit 2011 ....................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PENGAMBILAN DATA .............................................................................................................................. 8
BAB IV.................................................................................................................................................... 23
PENUTUP ............................................................................................................................................... 23
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 23
4.2 Kritik dan Saran ..................................................................................................................... 23
Daftar pustaka....................................................................................................................................... 24

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan rahmatNya kami dapat
membuat makalah tentang “Pengukuran Komponen Mesin Motor Revo Fit”. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah elemen mesin III.

Adapun makalah ini membahas komponen mesin yang kita ukur atau kita akan
memberikan pergitungannya, seperti Rantai, As roda belakang Sproket(depan belakang), dan
Bearing pada mesin motor Revo Fit. Dalam era modern kita harus mengerti cara membuat,
memperbaiki, memasang elemen mesin yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka bagi pembaca
yang ingin memberi kritik dan saran kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
“Pengukuran Komponen Mesin Motor Revo Fit ini.

Semarang, 21 Desember 2023

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elemen Mesin adalah bagian sebuah konstruksi yang mempunyai bentuk serta fungsi
tersendiri. Misalnya Rantai, As roda belakang, Sproket(depan belakang), dan Bearing. Dalam
penggunaan elemen mesin dapat berfungsi sebagai elemen pengikat, elemen pemindah atau
transmisi, elemen penyangga , elemen pelumas, elemen pelindung dan sebagainya. Pada
dasarnya perencanaan elemen mesin merupakan perencanaan komponen yang diadakan/dibuat
untuk memenuhi kebutuhan mekanisme suatu mesin. Tahap-tahap dalam perencanaan elemen
mesin adalah sebagai berikut.

a. Menentukan kebutuhan. Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan
elemen mesin yang akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya.
b. Pemilihan mekanisme. Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari elemen
tersebut. Contoh: Memindahkan putaran poros penggerak ke poros yang digerakkan
dengan roda gigi miring.
c. Beban mekanis. Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada tahap ke 2 beban-beban
mekanis yang akan terjadi harus dihitung berdasarkan data pada tahap ke 1, hingga
diperoleh gaya-gaya yang bekerja pada elemen tersebut. Contoh: data-data seperti daya
yang ditransmisikan, putaran.
d. Pemilihan material untuk mendapatkan elemen mesin yang tahan dipakai, dilakukan
pemilihan material dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban yang terjadi.
e. Menetukan Ukuran bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban
mekanis, dapat dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standar.
f. Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen-elemen mesin yang direncanakan telah pernah
dibuat sebelumnya.
g. Gambar kerja pada tahap ini, ukuran-ukuran untuk penggambaran gambar kerja diperoleh,
baik gambar detail maupun gambar perakitan.
h. Pembuatan dan control kualitas dengan gambar kerja dapat dibuat elemen mesin yang
diperlukan.

1
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Komponen Utama Sepeda Motor
Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita terdiri
atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur siskulasi darah,
panca indera dan lain sebagainya. Maka sepeda motor pun juga seperti itu, ada bagian-
bagian yang membangunnya sehingga ia menjadi sebuah sepeda motor. Secara kelompok
besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi atas :
1 Sistem Mesin
2 Sistem Kelistrikan
3 Rangka/Chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian
pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih khusus
yaitu :
1. Sistem Mesin
Terdiri atas :
a. Sistem tenaga mesin
Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari bagian :
• Mesin/engine
• Sistem pembuangan
• Sistem bahan bakar
• Sistem pendinginan
• Sistem pelumasan
b. Sistem transmisi penggerak
Merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa :
• Mekanisme kopling
• Transmisi
• Mekanisme gear
• Mekanisme starter

2. Sistem Kelistrikan
Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk proses
kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan. Jadi semua

2
komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik dikelompokkan menjadi
bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terbagi menjadi :

• Kelompok pengapian
• Kelompok pengisian
• Kelompok beban
3. Rangka/Chassis
Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat
berjalan dan berbelok. Komponennya adalah :
• Rangka
• Kelompok rem
• Kelompok kemudi
• Tangki bahan bakar
• Kelompok suspensi
• Tempat duduk
• Kelompok roda
• Fender

1.2.2 Aplikasi Ilmu Fisika Dalam Teknik Sepeda Motor


Mempelajari sepeda motor juga memerlukan perhitungan fisika, beberapa besaran ukuran
dipakai di bidang ini. Perhitungan fisika diperlukan untuk mengetahui : kapasitas mesin,
volume silinder, perbandingan kompresi, kecepatan piston, torsi, tenaga, korelasi antara mesin
dan kecepatan motor pada tiap posisi gigi dan daya dorong roda belakang dari sepeda motor,
dll.

Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari
TMB (Titik Modar Bawah)/BDC (Bottom Dead Center) ke TMA (Titik Modar Atas)/TDC
(Top Dead Center), disebut juga sebagai volume langkah. Volume langkah dihitung dalam
satuan cc (cm3/cm cubic).

3
1.3 Rumusan Masalah
1.2.3 Komponen yang dapat dihitung pada mesin sepeda motor.
1.2.4 Perhitungan komponen menggunakan dasar dasar teori yang ada.

1.4 Tujuan
1.2.5 Mengetahui suatu komponen yang membentuk suatu elemen mesin khususnya
mesin sepeda motor.
1.2.6 Menghitung komponen yang berputar, bergerak dan menerima gesekan yang
terjadi.
1.2.7 Menerapkan ilmu sesuai mata kuliah elemen mesin 1 dan elemen mesin 2.

4
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Komponen perhitungan


2.1.1 Rantai
Rantai adalah serangkaian link atau cincin yang saling terhubung berkaitan satu
dengan yang lain sehingga terbentuk hingga memanjang. Rantai digunakan pada
sistem transmisi daya, dimana jarak poros lebih besar daripada transmisi roda gigi,
tetapi lebih pendek daripada trasmisi sabuk. Rantai mengait pada gigi sproket dan
meneruskan daya tanpa slip, sehingga perbandingan putarannya tetap.

2.1.2 Sproket (depan dan belakang)


Sproket adalah roda bergerigi yang berpasangan dengan rantai, track, atau benda
panjang yang bergerigi lainnya. Sproket berbeda dengan roda gigi, sproket tidak
pernah bersinggungan dengan sproket lainnya dan tidak pernah cocok. Sproket
juga berbeda dengan pulley di mana sproket memiliki gigi sedangkan puli pada
umumnya tidak memiliki gigi. Pada sepeda motor, tidak ada pengubahan diameter
sproket ketika bergerak. Namun perubahan diameter sproket secara manual mampu
mengubah tingkat akselerasi dan kecepatan tertinggi dari sepeda motor. Sproket
juga digunakan pada kendaraan roda rantai. Pada kendaraan jenis ini, jumlah
sproket yang terlibat banyak, namun sproket yang menggerakan hanya satu, dua,
atau tiga. Sproket yang menggerakan, jika jumlahnya satu, biasanya berada di
depan atau belakang kendaraan. Dengan dua sproket penggerak, posisi sproket ada
di depan dan belakang. Sproket penggerak ketiga bisa terletak di mana saja dan
biasanya posisinya lebih tinggi dari sproket penggerak yang lain.
2.1.3 As Roda Belakang
As roda belakang pusat atau sumbu dari suatu lingkaran atau roda kendaraan
bermotor ataupun tidak berotor, as dilengkapi dengan bantalan agar putarannya
menjadi licin serta perangkat untuk meredam kejutan yang dikenal sebagai shock
absorber
2.1.4 Bearing
Bearing dalam Bahasa Indonesia berarti bantalan. Dalam ilmu mekanika bearing adalah
sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih
komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros

5
(shaft) agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen
yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya.
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup
penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk
memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik

6
2.2. Spesifikasi Mesin Motor Revo Fit 2011
• Panjang X lebar X tinggi : 1.919 x 709 x 1.080 mm
• Jarak Sumbu Roda : 1.227 mm
• Jarak terendah ke tanah : 135 mm
• Berat kosong : 97 kg
• Tipe rangka : Tulang punggung
• Tipe suspensi depan : Teleskopik
• Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan peredam kejut ganda
• Ukuran ban depan : 70/90 - 17 M/C 38P
• Ukuran ban belakang : 80/90 - 17 M/C 44P
• Rem depan : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
• Rem belakang : Tromol
• Kapasitas tangki bahan bakar : 3,7 lt
• Tipe mesin : 4 langkah, SOHC, pendinginan udara
• Diameter x langkah : 50 x 55,6 mm
• Volume langkah : 109,1 cc
• Perbandingan Kompresi : 9,0 :1
• Daya Maksimum : 8,46 PS/7.500 rpm
• Torsi Maksimum : 0,86 kgf.m/5.500 rpm
• Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 0,8 lt pada pergantian periodik
• Kopling Otomatis : Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah
• Gigi Transmsi : 4 kecepatan bertautan tetap
• Pola Pengoperan Gigi : N - 1 - 2 - 3 - 4 – N
• Starter : Pedal dan Elektrik
• Aki : MF 12 V - 3 Ah
• Busi : ND U20EPR9S, NGK CPR6EA-9S
• Sistem Pengapian : DC-CDI, Battery

7
BAB III
PENGAMBILAN DATA

Berdasarkan pengukuran di lapangan secar langsung, kami mendapati dat perhitungan


serta alat dan bahan yang digunakan.
a. Alat yang dibutuhkan :
1. Jangka sorong.
2. Tang kombinasi
3. Kunci pas (8,9,10,12,14,17,19,22,24)
4. Kunci ring (8,9,10,12,14,17,19,22,24)
5. Kunci shok 1 set
6. Kunci T 1 set
7. Palu

b. Langkah pengerjaan membongkar dan memasang alat transmisi :


Bongkar dan pasang rantai
1. Siapkan alat yang akan digunakan. Jika alat yang digunakan kurang lengkap dan
kurang bagus akan mengganggu proses pembongkaran mesin. Sebaiknya pahami
alat yang akan digunakan dan cara untuk membuka pengunci (mur baut) pada mesin.
2. Setelah itu, siapkan alat-alat seperti kunci ring, kunci pas, serta tang. Setelah
peralatan yang kita perlukan sudah disiapkan, maka langkah selanjutnya ialah cari
sambungan pada rantai motor tersebut agar kita lebih mudah melepaskan rantai
motor tersebut.
3. Nah, setelah rantai terlepas hal yang kita lakukan berikutnya ialah mengendoran dan
melepaskan as roda belakang motor. Buka semua baut yang terhubung dengan roda
belakang agar nantinya kita lebih mudah dalam melepas gear pada roda belakang.
4. Dan setelah as pada roda belakang terlepas silahkan beralih ke bagian depan untuk
melepas cover pelindung gear depanya. Didalam cover tersebut memang terdapat
sebuah gear kecil yang menyambung langsung ke bagian mesin. Nah, pada bagian
ini kalian juga harus melepas semua baud yang menempel pada gear tersebut.
5. Setalah gear depan terlepas, maka langkah selanjutnya ialah kalian tinggal melepas
gaer yang menempel pada roda belakang dengan membuka epat buah baut pengikat
gear pada roda belakang tersebut.
6. Dan setelah terlepas semua baut tersebut, sekarang anda bisa mengukur dimensi dari
rantai dengan jangka sorong

8
7. Setelah anda mengukur dan mendata semua jangan lupa kencangkan semua baud
pengikat gear tersebut baik yang ada pada roda belakang dan juga gear yang
terhubung langsung dengan mesin motor.

8. Setelah gear motor terpasang, kalian tinggal memasang kembali roda belakang dan
kencangkan baud as pada roda belakang motor tersebut.
9. Kemudian kalian tinggal memasang rantai motor yang baru dengan mencari dan
menyambungkan rantai motor tersebut lalu kencangkan rantai motor tersebut.
10. Dan jangan lupa setelah rantai motor terpasang, kalian harus menyetel rantai motor
tersebut dengan benar yakni tidak terlalu kendur dan tidak terlalu kencang, agar
rantai motor tersebut lebih nyaman saat berputar menarik roda belakang.
11. Dan terakhir semprot rantai dengan minyak pelumas rantai agar lebih awet dan tidak
cepat kendur.

Bongkar dan pasang as roda dan bearing as belakang

1. Siapkan alat yang akan digunakan. Jika alat yang digunakan kurang lengkap dan kurang
bagus akan mengganggu proses pembongkaran mesin. Sebaiknya pahami alat yang
akan digunakan dan cara untuk membuka pengunci (mur baut) pada mesin.
2. Setelah itu, siapkan alat-alat seperti kunci ring, kunci pas, serta tang. Setelah peralatan
yang kita perlukan sudah disiapkan, maka langkah selanjutnya ialah melepas baut
dengan kunci ring 16/17
3. Gunakan dua kunci ring agar alur pada kepala kepala mur tidak mudah terkikis, tahan
dibagian sisi sebelahnya agar baut dan mur tidak mudah berputar.
4. Dan setelah mur pada roda belakang terlepas, lepaskan dengan memukul baut dengan
palu sehingga as dapat dapat keluar
5. Tahan roda belakang, agar as roda belakang dapat dikeluarkan dengan mudah.
6. Dan setelah as tersebut terlepas, sekarang anda bisa mengukur dimensi dari dimensi
dengan jangka sorong
7. Setelah anda mengukur dan mendata semua, pasang Kembali seperti semula, rangkai
dulu mana yang menjadi pasangannya.
8. Lakukan penyetelan dan paskan as tersebut lubang, pukul dengan palu agar mudah
masuk.
9. Pegang roda agar as dapat terpasang dengan mudah dan seimbang

9
10. Setelah as terpasang, pasang mur dan kencangkan dengan kunci ring. Pastikan mur dan
baut terpasang dengan sempurna.

Bongkar dan pasang sproket depan belakang

Setelah rantai tadi dilepas sekalian lepas sproket dengan melepaskan baut dan plat
yang menahan sproket dan hitung dimensinya

c. Perhitungan alat transmisi

1. Perhitungan As

Data perhitungan :
• Jarak Roda (L) = 1227 mm
• Beban Motor (m) = 97kg

10
• Power Maksimal (p) = 8,46 PS/7.500 rpm
• Top Speed = 110 km/jam = 68,3508MPH
• Koefisien gesekan static antara ban dengan aspal = 0,3

a) Menghitung beban kendaraan

Rumus untuk mencari beban kendaraan


W = Berat penumpang + Berat Motor x Grafitasi bumi
Dimana : W = Berat total
m1 = Berat Penumpang (kg)
m2 = Berat Penumpang (kg)
𝑚
𝑊 = 140 𝑘𝑔 + 97 𝑘𝑔 × 9,81 𝑠

= 1091,57 N

b) Reaksi tumpuan pada roda dalam keadaan statis


m1 m2
RAX
610 308,7 308,7 RBY
RAY 5
∑ 𝐹𝑋=0− 𝑅𝐴𝑋=0

∑ 𝐹𝑋 = 0
𝑅𝐴𝑌 + 𝑅𝐵𝑌 − 𝑚1 − 𝑚2 = 0
𝑅𝐴𝑌 + 𝑅𝐵𝑌 − 70 − 140 = 0
𝑅𝐴𝑌 + 𝑅𝐵𝑌 = 210 𝑘𝑔

∑ 𝑀𝐴 = 0
= −𝑚1 (610,5 𝑚𝑚) − 𝑚2 (918,7 𝑚𝑚) + 𝑅𝐵𝑌 (1227 𝑚𝑚)
= −97(610,5 𝑚𝑚) − 140(918,7 𝑚𝑚) + 𝑅𝐵𝑌 (1227 𝑚𝑚)
= 59218,5 𝑚𝑚 − 128618 𝑚𝑚 + 𝑅𝐵𝑌 (1227 𝑚𝑚)

11
187836,5
𝑅𝐵𝑌 = 1227

= 153,08 kgmm2
𝑅𝐴𝑌 + 𝑅𝐵𝑌 = 210
𝑅𝐴𝑌 + 153,08 = 210
𝑅𝐴𝑌 = 56,92

Komposis paduan Baja SAE 4130

Baja SAE 4130 adalah baja paduan dengan dan dapat ditingkatkan dari tingkat
kekerasan rendah ke menengah. Dikarenakan untuk mempertahankan, tegangan Tarik yang
baik, Lelah dan beban impact sampai sekitar 370 oC, namun memiliki sifat impact yang
kurang baik pada suhu kriogenik. Baja ini tidak tahan terhadap temper. digunakan untuk
membuat connecting rod pada otomotif, engine mounting lug, poros, fitting, bushing, roda
gigi, baut, as.

Baja SAE 4340

12
Baja SAE 4340 adalah baja paduan medium dengan kandungan karbon 0,4%,
krom 0,50-0,80 %, dan molybdenum 0,25%. Baja 4340 selalu di forging pada
1065- 1230 oC. setelah diforging, didinginkan ditempat yang kering. Daya tahan
permesinan dari baja 4340 adalah 55%nmaterial cold-down dan 45% untuk
material annealed. Baja ini digunakan sebagai bahan pembuat billet, bar, forging,
sheet, tubing dan welding wire. Juga diproduksi sebagai light plates dan castings.
Dalam pengaplikasiannya adalah baut, skrup, roda gigi, pinion, poros, crankshaft,
connecting rod, dan komponen otomotif lainnya.

2. Perhitungan sproket

13
Dari data diatas diambil data dengan pitch 9,525mm

Dari tabel diatas didapatkan:


Pitch(p) :9,525mm
Roller diameter(d1) : 6,35mm
Width beetwen inner place(b1) : 5,72mm

14
Sprocket depan

Diketahui :
P =9,5 mm
d1 = 6,35 mm
b1 = 5,72 mm

1. Tooth flange radius (re)


• Max = 0,008 d1(T2+180)
= 0,008(6,35) (152+180)
=20,574
• Min = 0,12 d1(T+2)
= 0,12 (6,35)(15+2)
= 12,954
2. Roller seating radius (ri)

3
Max = 0,505 d1 + 0,065√𝑑1
3
= 0,505 (6,35) + 0,069 √6,35
= 3,3344
• Min = 0,505 d1
= 0,505 (6,35)
= 3,2

15
3. Angle (α)
90º
• Max = 140º- 15
1,5708
= 2,4422 - 15
= 2,33
1,5708
• Min = 120 º - 15
1,5708
= 2,0933 – 15
= 1,98858
4. Tinggi gigi diatas pitch
0,8𝑃
• Max = 0,625P – 0,5 d1 + 𝑇
0,8(9,525)
= 0,625(9,525) – 0,5(6,35) + 15
= 3,3
• Min = 0,5 (P-d1)
= 0,5 (9,525 -6,35)
= 1,6
5. Diameter pitch (D)
𝑃
= 180
sin( )
15
9,525
= sin 12
= 315,117527 mm

6. Top diameter (Do)


• Max = D + 1,25P – d1
= 315,117527 + 11,43-6,35
= 320,197527mm
1,6
• Min = D + P[1 − ]- d1
40
= 315,117527 + 9,525 - 6,35
= 318,292527mm
7. Root diameter (Df)
= D 2ri
= 315,117527 – 2(3,34)
= 308,43mm
8. Tooth width (bf1)
= 0,93 b1 karena P ≤ 12,7 𝑚𝑚
= 0,93 (5,72)
= 5,3196
9. Tooth radius (......)
=P
= 9,525 mm
10. Tooth side reliep (ba)
= 0,1P sampai 0,15P

16
Sprocket Gear Belakang
Diketahui :
P =12,7 mm
d1 = 8,51 mm
b1 = 7,75 mm

1. Tooth flange radius (re)


• Max = 0,008 d1(T2+180)
= 0,008(8,51) (402+180)
=121,20
• Min = 0,12 d1(T+2)
= 0,12 (8,51)(40+2)
= 42,90
2. Roller seating radius (ri)

3
Max = 0,505 d1 + 0,065√𝑑1
3
= 0,505 (8,51) + 0,069 √8,51
= 4,4409
• Min = 0,505 d1
= 0,505 (8,51)
= 4,3
3. Angle (α)
90º
• Max = 140º- 40
15,7
= 2,4422 - 40
= 2,4 º
90º
• Min = 120 º - 40
= 2,0933 – 0,0393
= 2,05 º
4. Tinggi gigi diatas pitch
0,8𝑃
• Max = 0,625P – 0,5 d1 + 𝑇
0,8(12,7)
= 0,625(12,7) – 0,5(8,51) + 40
= 3,93
• Min = 0,5 (P-d1)
= 0,5 (12,7 -8,51)
= 2,1
5. Diameter pitch (D)
𝑃
= 180
sin( )
40
12,7
= sin 4,5

17
= 161,7834 mm

6. Top diameter (Do)


• Max = D + 1,25P – d1
= 161,7834 + 15,875 8,51
= 169,14 mm
1,6
• Min = D + P[1 − ]- d1
40
= 161,7854 + 12,2 8,51
= 165,46 mm
7. Root diameter (Df)
= D 2ri
= 161,7834 – 2(4,3)
= 157,18 mm
8. Tooth width (bf1)
= 0,93 b1 karena P ≤ 12,7 𝑚𝑚
= 0,93 (7,75)
= 7,20 mm
9. Tooth radius (......)
=P
= 12,7 mm
10. Tooth side reliep (ba)
= 0,1P sampai 0,15P

3. Perhitungan Rantai

Pada perhitungan dan pengamatan sproket sebelumnya, didapatkan beberapa nilai


pendukung untuk melakukan perhitungan rantai, yaitu :
• Pitch = 12,7 mm
• 𝑇2 = 40
• 𝑇1 = 15
• 𝑁1 = 2300 (Didapatkan pada tabel 4.3)
• L = 108 (Didapatkan pada spesifikasi rantai yang tertera dari pabrikan)

Dan pada pengamatan jenis rantai yang dipakai pada kendaraan ini, yaitu rantai
bejenis Roller chain dengan model Simplex Chain (Gambar 4.4 dan Gambar 4.6)

18
19
Perhitungan pertama yang dilakukan ialah mencari nilai kecepatan rasio rantai agar
didapatkan pula kecepatan sprocket belakang

𝑁2 𝑇2
𝑉. 𝑅 = =
𝑁1 𝑇1

Maka :

𝑇2
𝑉. 𝑅 =
𝑇1

40
𝑉. 𝑅 = = 2,67
15
Lalu carilah nilai 𝑁2 dengan cara :
𝑁1 𝑇
𝑉. 𝑅 = = 𝑇2
𝑁2 1

2300 40
2,67 = = 15
𝑁2

1725
𝑁2 = = 862,5 𝑟𝑝𝑚
2

atau

𝑁1 = 2300 dikalikan dengan 𝑇1 = 15 yaitu 34500 yang menyentuh jumlah gigi, lalu
dibagi dengan 𝑇2 = 40 maka didapatkan 862.5 rpm

Kemudian bisa dicari jumlah link rantai (K) dengan rumus

Dimana :

20
L = Panjang Rantai

P = Pitch

Maka bisa diperhitungkan sebagai berikut :

L = K.p

108 = K . 12,7
108
K = 12,7 = 8,50393701

Pada tabel 4.1 yang merujuk pada IS : 2403-1991, bisa kita dapatkan ukuran dari:

a. Roller Diameter (𝑑1 ) = 8.51 mm


b. Lebar antara Inner Plates (𝑏1 ) = 7.75 mm
c. Transverse Pitch (𝑝1) = 13.92 mm
d. Breaking Load = 17.8 kN

21
4. Perhitungan Bearing as

• Perbandingan poros dan diameter lubang

𝐼 = 1,6 × 𝐷

Dimana D, adalah 1,1 cm

𝐼 = 1,6 × 1,1 𝑐𝑚 = 1,76 𝑐𝑚

• Tekanan bearing

𝑅𝐴
𝑃=
𝐼. 𝑑

Dimana d, adalah 3,1 cm

𝑅𝐴 , adalah 5,6 cm
5,6
𝑃 = 1,6 .3,1 = 1,12 𝑁/𝑐𝑚2

• Modulus bearing pada titik maksimum dari gesekan

Dimana, z adalah 25 centipoise


n(kecepatan rpm) adalah 5500 rpm
1 25 .5500
𝐾 = 3( 1,12
)
=40922,61

22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil perihitungan yang telah dilakukan pada komponen mesin motor Yamaha
Vega ZR 2010 100 cc, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya tugas ini kami
dapat menerapkan ilmu yang telah diajar secara teori pada mata kuliah elemen mesin 1 dan 2
sehingga kami mendapatkan banyak ilmu yang menyajikan informasi tentang ilmu elemen
mesin khususnya pada penggunaan komponen pada motor Yamaha Vega ZR 100cc, banyak
ilmu yang dapat kami terapkan dalam perhitungan seperti tegangan dan sebagainya, dengan
adanya tugas ini kita juga dapat Menyusun data secara detail.

4.2 Kritik dan Saran


Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan teliti dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Gupta J.K, dan R.S Khurmi.2005.A Textbook of Machine Design.New Delhi:Ram Nagar

https://www.slideshare.net/oto09/51998292-teoriperhitunganbearing

https://www.researchgate.net/profile/Agustinus-Purna-
Irawan/publication/324031576_Diktat_Kuliah_Mekanika_Teknik_Statika_Struktur_Disusun_oleh_Ag
ustinus_Purna_Irawan/links/5aba2b530f7e9b1b79f9b96d/Diktat-Kuliah-Mekanika-Teknik-Statika-
Struktur-Disusun-oleh-Agustinus-Purna-Irawan.pdf

https://motorspec.blogspot.com/2011/06/honda-revo-fit-2011.html

https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/2123/1635

http://khairullahtulah.blogspot.com/2015/11/sistem-transmisi-rantai-chain.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Sproket

http://arissulistyo.blogspot.com/2014/12/poros-dan-pasak.html

http://nooryasinabdillah.blogspot.com/2012/04/elemen-mesin-pasak-poros-baut-bantalan.html

https://www.slideshare.net/bendul09/makalah-poros-dan-pasak

https://www.otomaniac.com/cara-mudah-mengganti-rantai-dan-gear-sepeda-motor/

24
LAMPIRAN

25
26
27

Anda mungkin juga menyukai