Anda di halaman 1dari 47

KARAKTERISTIK KENDARAAN BERMOTOR “

BAGIAN-BAGIAN UTAMA PADA MOTOR”

Dosen Pengampu :

Ivan Sujana, S.T.,M.T

Disusun Oleh :

SAID AKMALUDDIN

FIRDAUS

2002331

MTJ 1.2 Mempawah

PRODI D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA
SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT
TAHUN AJARAN 2020/2021
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KOMPONEN UTAMA
KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah karakteristik kendaraan bermotor yang diampu oleh Bapak Ivan Sujana, S.T.,M.T. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang komponen utama kendaraan
bermotor roda dua dan bentuk komponennya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ivan Sujana, S.T.,M.T, selaku dosen
mata kuliah karakteristik kendaraan bermotor yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Selain itu,
saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Binjai, 27 April 2021


ii

DAFTAR ISI

COVER .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2
A. Sistem Mesin ..................................................................................................... 2
2.1 Sistem Tenaga Mesin ................................................................................... 2
1. Mesin (Engine) ............................................................................... 2-3
2. Sistem Bahan Bakar ........................................................................ 3-9
3. Sistem Pelumasan ........................................................................... 10-11
4. Sistem Pembuangan ........................................................................ 11-12
5. Sistem Pendinginan ......................................................................... 13-15

2.2 Sistem Penggerak Mesin ............................................................................. 16


1. Mekanisme Kopling ........................................................................ 16-21
2. Mekanisme Transmisi ...................................................................... 21-22
3. Mekanisme Starter ........................................................................... 22-25
4. Mekanisme Penggerak Akhir .......................................................... 25
B. Rangka ( Frame ) ...................................................................................................... 26
1. Rangka ............................................................................................. 26-28
2. Sistem Kemudi ................................................................................ 28-30
3. Sistem Suspensi ............................................................................... 30-33
4. Sistem Rem ...................................................................................... 34-37
5. Sistem Roda dan Ban ....................................................................... 37-38
C. Sistem Kelistrikan ..................................................................................................... 39
1. Sistem Pengapian ............................................................................. 39-40
2. Sistem Pengisian .............................................................................. 40
3. Kelompok Beban ............................................................................. 40-41

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 42


A. Kesimpulan .................................................................................................. 42
B. Saran ............................................................................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 43
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di era sekarang ini sepeda motor merupakan komponen penting yang sangat berguna
untuk bertaransportsi. Kemudahan dalam mengakses suatu tempat dengan sepeda motor
sangatlah nyaman digunakan. Dan hampir seluruhnya terikat dengan perlatan yang
menggunakan mesin. Salah satu nya adalah motor bakar bensin dan sistem yang terletak di
sepeda motor . Motor Bakar bensin dikategorikan dalam mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine )

Dalam makalah ini, saya mencoba menjelaskan mengenai sitsem mesin yang berkenaan
pada sepeda motor, rangka, dan sistem kelistrikan dalam sepeda motor

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja komponen utama dari sepeda motor?
2. Bagaimana bentuk – bentuk dari komponen tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui komponen utama dari sepeda motor
2. Untuk mengetahui bentuk – bentuk komponen sepeda motor
1

BAB II

PEMBAHASAN

SISTEM MESIN

A. Sistem Tenaga Mesin


 Mesin / Engine
Pada kendaraan, komponen yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga pertama kali
adalah mesin atau engine. Mesin yang digunakan pada kendaraan adalah mesin dengan
pembakaran dalam (internal combustion engine). Fungsi dari mesin yaitu untuk mengasilkan
tenaga putar dari proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalamnya
Pembakaran dapat terjadi di dalam mesin apabila telah memenuhi beberapa persyaratan
yaitu :

1. Adanya tekanan kompresi yang tinggi.


2. Campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.
3. Adanya panas atau percikkan api yang kuat dan dengan waktu yang tepat.

Energi panas yang dihasilkan akibat proses pembakaran di dalam mesin akan dirubah
menjadi energi gerak.

Untuk mengubah energi panas tersebut menjadi energi gerak maka pada mesin terdiri
dari komponen-komponen utama, antara lain kepala silinder (cylinder head), blok silinder
(cylinder block), carter, piston, mekanisme katup, poros nok, poros engkol, fly wheel dan lain
sebagainya.
Pada mesin bensin, campuran udara dan bahan bakar akan dihisap masuk ke dalam
silinder, kemudian campuran tersebut akan dikompresikan oleh piston. Beberapa saat sebelum
2
piston mencapai TMA maka busi memercikkan bunga api untuk melakukan proses
pembakaran dan selanjutnya akibat tekanan pembakaran akan mendorong piston menuju ke
TMB. Dorongan ini akan diteruskan ke poros engkol melalui batang piston untuk dirubah
menjadi energi gerak putar. Selanjutnya, gas buang hasil pembakaran yang terdapat di dalam
ruang bakar akan dibuang keluar melalui katup buang dengan bantuan tekanan piston.

 Sistem Bahan Bakar


Sistem bahan bakar pada kendaraan bermotor diperlukan untuk mengatur jumlah bensin
yang akan dimasukan kedalam intake manifold dengan volume yang ideal sesuai RPM mesin.
Cara kerja sistem bahan bakar ini, adalah dengan mengabutkan bensin ditengah hembusan
udara yang menuju ruang bakar mesin didalam intake manifold. Sistem ini, menggunakan
komponen karburator untuk mengabutkan bensin

Komponen Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor


3

6 komponen dibawah ini, masuk kedalam sistem bahan bakar sepeda motor tipe konvensional
karena masih menggunakan karburator.

1. Fuel tank

Fuel tank atau tanki bensin adalah komponen yang berfungsi untuk menampung bahan
bakar bensin pada sepeda motor yang akan digunakan sebagai bahan baku mesin menghasilkan
tenaga.

Lokasi fuel tank, selalu lebih tinggi daripada mesin. Hal itu dikarenakan agar bensin
dapat turun ke karburator tanpa perlu lagi dipompa. Sehingga sistem bahan bakar sepeda motor
konvensional ini tidak lagi memerlukan fuel pump.

2. Tutup tanki

4
Tutup tanki, selain berfungsi sebagai pintu membuka dan menutup tanki bensin juga
memiliki fungsi lain. Komponen ini akan berperan dalam menstabilkan tekanan udara didalam
tanki melalui lubang ventilasi, sehingga tekanan udara didalam tanki bisa sama dengan tekanan
udara luar. Apabila lubang ventilasi ini tersumbat, bisa jadi ada gejolak tekanan didalam tanki
yang imbasnya bensin lebih banyak turun ke karburator. Sehingga, akan timbul asap hitam dari
knalpot karena campuran bensin terlalu banyak.

3. Selang bensin
Tak usah diperpanjang, selang bensin berfungsi untuk mengalirkan bensin dari tanki
sampai ke karburator. Hanya ada satu selang pada sistem ini sehingga desainnya cukup simple.

5
4. Filter bensin

Filter bensin adalah komponen yang berfungsi menyaring bensin yang akan dialirkan ke
karburator dari berbagai kotoran. Meski komponen ini terlihat sepele, tapi fungsinya ternyata
cukup vital. Apabila tidak ada filter bensin, maka semua kotoran ataupun kerak yang ada
didalam aliran bensin dapat masuk kekarburator.

6
Apabila itu terjadi, maka akan menimbulkan beberapa masalah seperti pilot jet yang mampet,
atau pelampung yang mampet sehingga menutup suplai bensin kedalam karburator.

Saringan udara berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam karburator dan
ruang bakar. Ada 3 jenis saringan udara yaitu:
a. Saringan udara jenis busa

b. Saringan udara jenis kertas

c. Saringan udara jenis viscous

7
5. Kran bensin
Kran bensin hanya memiliki dua fungsi, yakni untuk membuka dan menutup aliran
bensin dari tanki menuju karburator. Tujuan dari kran bensin ini, tidak lain sebagai kran
pengatur bensin. Sama halnya dengan pipa air, pasti ada satu kran utama yang dapat menutup
dan membuka semua aliran air disetiap sudut rumah.
Pada motor, penggunaan kran ini akan memberikan akses ke pemilik motor untuk
menutup aliran bensin ketika motor akan ditinggal dalam waktu lama. Sehingga, tidak terjadi
masalah pada karburator

6. Karburator

Seperti yang sudah disinggung, karburator berfungsi mengabutkan bensin ditengah


hembusan udara yang ada didalam intake manifold. Mengapa perlu dikabutkan ? pengabutan ini
maksudnya, bensin akan diurai menjadi partikel terkecil dengan adanya jarak pada masing-
masing partikel. Sehingga, bensin tersebut dapat menyatu dengan lebih baik ditengah hembusan
udara.

Bagaimana cara kerjanya ?

8
Secara singkat, karburator bekerja dengan perbedaan tekanan antara ruang penampung
bensin didalam karburator dengan intake manifold. Sesuai hukum Bernouli, saat ada udara
berhembus maka tekanan udara akan berkurang. Akibatnya, bensin dapat masuk kedalam
hembusan udara karena tekanannya lebih kecil dibandingkan ruang penampung bensin.
Mengenai pengaturan volume, ada yang namanya pilot jet dan jarum skep. Dua komponen
tersebut yang akan memastikan suplai bensin ideal sesuai RPM mesin.

9
 Sistem Pelumasan Sepeda Motor
Pelumasan adalah proses memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua permukaan
yang bergesek. Semua permukaan komponen motor yang bergerak seharusnya selalu dalam
keadaan basah oleh bahan pelumas. Fungsi utama pelumasan ada dua yaitu mengurangi gesekan
(friksi) dan sebagai pendingin. Bila terjadi suatu keadaan luar biasa, dimana sistem pelumasan
tidak bekerja, maka akan terjadi gesekan langsung antara dua permukaan yang mengakibatkan
timbulnya keausan dan panas yang tinggi. Bahan pelumas di dalam mesin bagaikan lapisan tipis
(film) yang memisahkan antara permukaan logam dengan permukaan logam lainnya yang saling
meluncur sehingga antara logam-logam tersebut tidak kontak langsung. Selain seperti yang
diterangkan diatas, bahan pelumas juga berfungsi sebagai sekat (seal) pada cincin torak yang
dapat menolong memperbesar kompresi motor.

Akibat Kegagalan Sistem Pelumasan Mesin

Kegagalan pada sistem pelumasan tidak hanya berakibat rusaknya sepeda motor tetapi
juga dapat menimbulkan kebakaran dan kecelakaan pengemudi. Kebakaran akan terjadi
disebabkan oleh bagian yang panas dapat melelehkan pembalut kabel dan karenanya akan segera
terjadi hubungan singkat dan percikan api. Bahan bakar bensin menyambar percikan api dan akan
terjadi kebakaran.

10
Fungsi Sistem Pelumasan Pada Mesin Sepeda Motor

Fungsi minyak pelumas secara keseluruhan ialah untuk mencegah atau mengurangi:

1. Gesekan
2. Persentuhan bidang kerja
3. Pemanasan yang berlebihan
4. Keausan
5. Karatan
6. Pengendapan kotoran

Jika sistem pelumasan pada suatu mesin tidak dilakukan maka akan mengakibatkan hal-hal
berikut ini:

 Bagian peralatan yang bergesekan akan cepat aus.


 Timbulnya panas yang berlebihan;
 Tenaga mesin berkurang;
 Timbul karat/korosi;
 Umur pemakaian berkurang.

Sehingga pelumasan yang teratur dan selalu memperhatikan mutu minyak pelumas dapat
memperpanjang usia motor bakar terhadap kerusakan, karena terhindar dari:

1. Keausan silinder
2. Terbakarnya bantalan
3. Pengotoran busi
4. Kemacetan cincin-cincin torak
5. Pelumpuran
6. Deposit
7. Pemborosan bahan bakar

 Sistem Pembuangan
Sistem Pembuangan atau knalpot

11
Sistem pembuangan terdiri dari beberapa komponen yang memiliki kaitan dan fungsi
satu sama lain, minimal terdiri dari satu pipa pembuangan yang di Indonesia dikenal juga
sebagai knalpot yang diadopsi dari bahasa Belanda atau saringan suara.

Komponen sistem pembuangan sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu:

Kepala silinder, komponen ini merupakan komponen yang berhubungan langsung


dengan pipa pembuangan awal. hal ini berbeda konstruksi apabila kita berbicara pada mesin dua
langkah, dimana saluran pembuangan ditempatkan dibagian bawah dinding silender. hal ini
mungkin agak sedikit membingungkan bagi para pemula, tapi bikers sekalian akan mengerti
apabila melihat langsung seperti apa perbedaan nya.

Knalpot, orang indonesia biasanya memukul rata bahwa yang namanya saluran atau
sistem pembuangan adalah knalpot, tapi pada fakta nya dua bahasa itu sangat jauh berbeda.
knalpot adalah pipa untuk mengalirkan gas hasil pembakaran.

Peredam suara atau disebut juga muffler, komponen ini sangat penting untuk
kenyamanan anda dan orang-orang yang ada disekitar kendaraan anda, karena komponen ini
berfungsi untuk meredam suara yang dihasilkan dari proses pembakaran yang terjadi di ruang
bakar. Pada sepeda motor, peredam bunyi ada di dalam knalpot sedangkan pada mobil
umumnya terlihat dengan jelas berupa tabung sebelum ujung pipa pembuangan.

12
 Sistem Pendingin

Pengertian dan Fungsi Sistem Pendingin pada Mesin Sepeda Motor

Sistem pendingin dapat diartikan sebuah rangkaian tersistematis yang digunakan untuk
mencegah mesin dan seluruh komponennya berada pada suhu kerja. Proses pembakaran pada
mesin akan menghasilkan tenaga dan energi panas. Namun, energi panas yang dihasilkan tidak
semuanya dapat dirubah menjadi tenaga. Hanya sekitar 25% energi yang dimanfaatkan secara
efektif. Panas yang berlebihan yang diserap oleh mesin harus segera dibuang ke udara bebas.
Apabila tidak maka temperatur mesin akan menjadi panas yang berlebihan dan bisa menyebabkan
mesin mengalami overhead serta mempercepat keausan komponen-komponen mesin. Overheat
adalah kondisi di mana suhu mesin lebih tinggi dari suhu kerjanya dan sistem pendingin tidak
mampu mendinginkan.

Secara garis besar fungsi sistem pendingin pada mesin sepeda motor yaitu sebagai
berikut.

1. Untuk mengurangi panas mesin motor

Panas mesin yang dihasilkan oleh pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam ruang
bakar dapat mencapai sekitar 2500°C. Panas mesin ini dirasa cukup tinggi ini dapat melelehkan
logam atau komponen lain yang digunakan pada sepeda motor, sehingga apabila motor tidak
dilengkapi dengan sistem pendingn dapat merusakkan komponen motor tersebut.

2. Untuk mempertahankan temperatur mesin

Pada temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai kondisi Umumnya suhu temperatur kerja
motor antara 82 sampai 99°C. Pada saat komponen motor mencapai temperatur 82 sampai 99°C,
Komponen motor akan memuai sehingga celah (clearance) pada masing-masing komponen mesin
menjadi tepat. Di samping itu kerja mesin motor menjadi maksimum dan juga emisi gas buang
yang ditimbulkan mesin akan menjadi minimum.

3. Untuk mempercepat mesin motor mencapai temperatur keja

Mesin motor perlu dipercepat dalam mencapai temperatur kerja untuk mencegah terjadinya
keausan yang berlebihan, kerja motor yang Kurang baik, dan emisi buang yang berlebihan. Hal
tersebut dapat terjadi karena pada saat mesin motor bekerja pada temperatur yang dingin maka
campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam silinder tidak sesuai dengan campuran
yang dapat menghasilkan Kerja motor yang maksimum. Temperatur dinding silinder yang masih
dingin mengakibatkan pembakaran menjadi tidak sempurna yang mengakibatkan gas buang
mesin banyak mengandung emisi yang merugikan manusia. Oleh karena itu, padaa saat motor
hidup temperatur kerja harus segera dicapai. Hal tersebut akan terpenuhi apabila pada mesin
motor terdapat sistem pendingin yang dilengkapi dengan komponen untuk mempercepat suhu
kerja pada mesin.

13
4. Membantu menyebarkan panas mesin motor secara merata, dan menyerap panas dari mesin
dan dibuang ke udara.

Macam-macam Sistem Pendingin Mesin Sepeda Motor

Secara umum ada tiga macam sistem pendingin pada mesin sepeda motor, yaitu sebagai berikut.

1. Sistem Pendingin Udara

Sistem pendingin udara menggunakan udara luar disekitar mesin sebagai media pendingin. Dan
artinya, panas mesin akan disalurkan secara langsung ke udara bebas disekitar mesin.

Sistem pendingin udara ini dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut.

a. Sistem Pendingin Udara Alami

Gambar Sistem Pendingin Udara Alami

Pendinginan mesin pada sistem ini hanya menggunakan udara yang mengalir melewati
mesin sewaktu sepeda motor berjalan. Untuk mempercepat proses perpindahan panas, maka
dibuatlah konstruksi blok silinder mesin dan kepala silinder yang dilengkapi dengan sirip udara.
Sirip udara ini sebenarnya berfungsi untuk memperluas bidang interaksi panas. Sehingga semakin
lebar luas penampang mesin yang yang berinteraksi maka semakin cepat pula perpindahan
panasnya.

b. Sistem Pendingin Udara Paksa

Pada sistem pendinginan ini udara disirkulasikan oleh kipas ke sirip-sirip pendingin. Sistem
pendingin udara paksa ini sekarang banyak diaplikasikan pada motor matic. Di mana letak mesin
yang berada di bawah jok dan tertutup cover maka proses pendinginan alami tidak bisa
berlangsung maksimal.

14
Gambar Sistem Pendingin Udara Paksa

Untuk mengatasi hal tersebut, maka poros engkol mesin dihubungkan dengan sebuah
kipas. Fungsi kipas ini adalah untuk menciptakan aliran dari luar mesin menuju ke dalam mesin
sehingga proses pendinginan akan berjalan maksimal.

2. Sistem Pendingin Air

Saat ini, sudah mulai banyak sistem sepeda motor yang menggunakan pendingin air.
Terutama untuk sepeda motor dengan kapasitas di atas 1 50 CC. Sistem ini dipakai karena lebih
cepat dan akurat. Proses pendinginan pada sistem pendingin air terdapat tambahan disekeliling
silinder dan kepala silinder diberikan rongga-rongga berisi air yang disirkulasikan oleh pompa
air (walter pumpu). Air yang telah menyerap panas mesin dialirkan ke radiator untuk didinginkan
melalui kisi-kisi radiator dan aliran udara yang melalui radiator.

3. Sistem Pendingin Oli

Oli memang berfungsi sebagai pelumas, namun oli mesin juga berfungsi sebagai penyerap panas.
Sehingga fungsi pendingin oli bisa menyamai dari fungsi coolant atau air pendingin. Prinsip
kerjanya, saat mesin hidup oli akan dipompa dan bersirkukasi keseluruh bagian mesin. Namun,
sirkulasi ini akan dilewatkan pada komponen oil cooler yang bertujuan mendinginkan oli. Oil
cooler memiliki bentuk seperti radiator hanya saja biasanya memiliki ukuran lebih kecil. Fungsi
oil cooler adalah untuk menyerap panas oli dan melepaskannya ke udara. Saat motor berjalan,
akan timbul aliran udara dari depan menerpa oil cooler, sehingga panas dari oil cooler akan
pindah ke udara bebas disekitar mesin. Hal itu menyebabkan suhu mesin terjaga dari pelumasnya.
15

B. SISTEM PENGGERAK MESIN


 Mekanisme Kopling
Sepeda motor dituntut untuk dapat dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi
jalan. Tapi demikian, mesin yang berfungsi sebagai alat penggerak utama pada sepeda motor
tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan disemua kondisi
jalan tersebut. Misalkan, pada saat jalanan menanjak, sepeda motor membutuhkan momen puntir
(torsi) yang besar tspi kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah. Maka walaupun
putaran mesin tinggi karena katup gas dibuka penuh tetapi putaran mesin tersebut harus dirubah
menjadi kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada ketika sepeda motor
berjalan pada jalan yang rata, kecepatan tinggi diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.

Berdasarkan penjelasan singkat di atas maka sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu
sistem yang dapat menjembatani antara output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan
kondisi jalan. Sistem ini disebut dengan sistem pemindahan tenaga.

Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor sebagai dibawah ini:

Gambar Rangkaian pemindahan tenaga dari mesin sampai ke roda

Kopling (Clutch)

Kopling berfungsi untuk meneruskan dan memutuskan putaran dari poros engkol ke
transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi
perseneling. Pada umumnya kopling yang digunakan pada sepeda motor adalah kopling tipe
basah dengan plat ganda, artinya bahwa komponen kopling lainnya terendam dalam minyak
pelumas dan terdiri atas beberapa plat kopling.
16

Kopling Mekanis (Manual Clutch)

Kopling mekanis adalah kopling yang cara kerjanya diatur secara penuh oleh handel
kopling, dimana cara kerjanya dilakukan dengan cara menarik handel kopling pada batang
kemudi. Ada juga kopling yang terdapat pada crankshaft (poros engkol/kruk as) (misalnya:
Honda S90Z, Vespa, Bajaj dan lain-lain) dan ada pula yang berkedudukan pada as primer
(input/main shaft) (misalnya: motor Honda CB 100 dan CB 125, motor Yamaha, motor Suzuki
dan motor Kawasaki).

Sistem kopling mekanis terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

a) mekanisme pada handel terdiri dari : handel, tali kopling (kabel kopling), tuas (batang) dan pen
pendorong.

b) mekanisme pada kopling terdiri dari : gigi primer kopling (driven gear), rumah (clutch
housing), plat gesek (friction plate) plat kopling (plain plate), per (coil spring), pengikat (baut),
kopling tengah (centre clutch), pada plat tutup atau plat penekan (pressure plate), klep penjamin
dan juga batang penekan atau pembebas (release rod).

Rumah kopling (clutch housing) ditempatkan di poros utama (main shaft) yaitu poros
yang menggerakkan semua roda gigi transmisi. Tetapi rumah kopling ini bebas terhadap poros
utama, artinya ketika rumah kopling berputar poros utama tidak ikut berputar. Di bagian luar
rumah kopling terdapat roda gigi (diven gear) yang berhubungan dengan roda gigi pada poros
engkol sehingga ketika poros engkol berputar maka rumah kopling juga ikut berputar.

17
Cara kerja kopling mekanis pada sepeda motor adalah sebagai berikut:

Ketika handel kopling pada batang kemudi bebas (tidak ditarik) maka pelat tekan dan
pelat gesek dijepit oleh piring penekan (clutch pressure plate) dengan bantuan dari pegas kopling
sehingga tenaga putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.

Sedangkan keika handel kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan
menarik alat pembebas kopling. Alat pembebas kopling ini akan menekan batang tekan (pushrod)
atau release rod yang ditempatkan didalam poros utama. Pushrod kopling akan mendorong piring
penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling. Akibatnya pelat gesek dan pelat
tekan akan saling merenggang kemudian putaran rumah kopling tidak diteruskan pada poros
utama, atau hanya memutarkan rumah kopling dan pelat geseknya saja.

Ilustrasi aliran tenaga (putaran) dari mesin ke transmisi adalah seperti terlihat pada
gambar dibawah ini .

Ketika putaran mesin diteruskan ke transmisi saat handel kopling tidak ditekan
18
Ketika putaran mesin mulai diteruskan ke transmisi saat handel kopling mulai dilepas

Ketika putaran mesin tidak diteruskan ke transmisi saat handel kopling ditekan

 Mekanisme Gear
Fungsi Gear Pada Sepeda Motor

Fungsi Gear Pada Sepeda Motor

Meskipun komponen yang satu ini sering terlewatkan namun Gear manjadi salah satu
komponen yang penting bagi kendaraan bermotor. Pasalnya dengan tidak adanya gear dan juga
rantai pada sepeda motor anda pastinya motor tidak akan berjalan meskipun sudah di gas
dengan kencang. Gear juga memiliki ukuran serta type yang akan mempengaruhui harga dari
gear tersebut, sehingga kalian harus memperhatikan saat memilih gear dengan kualitas yang
bagus. Dan berikut adalah Fungsi Gear Pada Sepeda Motor.

1. Sebagai penggerak roda

Fungsi gear pada sepeda motor yang pertama adalah sebagai penggerak roda. Saat ini
memang banyak motor yang menggunakan sistem penggerak roda belakang, karena dianggap
paling efisien untuk menjalankan sebuah mesin yang menggunakan dua buah roda saja seperti
sepeda motor. Fungsi ini sama dengan fungsi sebuah gear pada sepeda yaitu berguna dan juga
berfungsi untuk menggerakan roda belakang pada sepeda motor. Jadi tanpa gear jangan harap
motor anda bisa berjalan.

2. Sebagai pentransfer putaran mesin ke roda sepeda motor

Secara umum gear memang berfungsi sebagai penggerak roda belakang, pada sepeda
motor maupun sepeda biasa. Namun secara teknis, pada sepeda motor itu sendiri, gear memiliki
fungsi yang di defisinikan sebagai pentrasfer putaran mesin ke dalam roda, sehingga sepeda
motor dapat berjalan. Pentransferan ini menggunakan prinsip putaran mesin yang diatur dengan
posisi gigi transmisi.
19

3. Mengatur napas perpinadahan gigi pada motor

Kedua fungsi gear diatas adalah dua buah fungsi umum dari sebuah gear sepeda motor.
Ketika anda ingin mengubah dan mengutak-atik perfoma kendaraan anda, maka gear
merupakan salah satu hal yang bisa anda rubah untuk mendapatkan perbedaan kendaraan. Salah
satu fungsinya adalah dapat membantu mengatur napas pada kendaraan bermotor, terutama
sepeda motor anda. Ya, gear set pada sepeda motor menggunakan ukuran mata gear yang
berbeda-beda. Kombinasi ukuran mata gear, bak gear depan(engine spocket) dan juga gear
belakang (rear spocket) ini akan menghasilkan sebuah tenaga dan juga napas dari sepeda motor.

4. Meningkatkan atau menurunkan akselerasi sepeda motor

Fungsi gear selanjutnya masih berkaitan dengan fungsi gear sebelumnya. Ya,
melakukan modifikasi ringan dengan cara merubah final gear rasio pada sepeda motor anda
akan mengatur peningkatan atau penurunan akselerasi spontan yang dimiliki oleh motor anda.
Hal ini akan membuat motor anda terasa galak, karena mampu berakselerasi lebih kuat,
meskipun tidak mempengaruhi top speed pada sepeda motor anda.

4. Penyeimbang roda belakang sepeda motor

Fungsi gear yang terakhir, terutama pada gear dibelakang juga memiliki fungsi lain yang
mungkin kurang dipahami oleh banyak orang. Gear belakang pada sepeda motor juga berfungsi
untuk menyeimbangkan roda belakang sepeda motor terutama saat sendang berakselerasi. Hal
ini dapat kita buktikan, terutama ketika bagian gear belakang berada dalam keadaan tidak
center. Maka hal ini akan menyebabkan laju kendaraan agak tersendat dan sepeda motor akan
terasa seperti bergoyang ketikan melakukan akselerasi.

Tips Merawat Gear Sepeda Motor

Sekarang telah memahami bahwa yang namanya gear sepeda motor memiliki fungsi
yang sangat penting bagi sebuah kendaraan bermotor. Berikut ini adalah beberapa tips yang
bisa anda lakukan untuk menjaga dan juga merawat gear sepeda motor anda :

 Selalu gunakan chain lube dan juga chain wax, dan jangan gunakan oli bekas atau pun
oli gear motor matic apalagi menggunakan gemuk dan oli gardan
 Bersihkan rantai sebulan sekali, dengan air dan juga sabun, untuk merontokan kotoran
dan juga debu yang menempel
 Selalu setel gear dan juga rantai dalam posisi center, agar berkendara lebih nyaman dan
juga lebih seimbang
 Ketika gear sudah mengalami aus, segera ganti dengan yang baru, dan ada baiknya ganti
satu set
20
 Gunakan gear set yang berkualitas bagus, dan benar-benar kuat. Jangan terpaku pada
model dan juga gear set yang menarik saja
 Ketika motor anda harus menerjang banjir dan juga hujan deras semprot dengan air
PAM agar tidak menimbulkan karat yang mengganggu

 Transmisi Sepeda Motor


Transmisi pada kendaraan bekerja mengubah kecepatan putar poros yang tinggi menjadi
lebih rendah atau sebaliknya mengubah kecepatan rendah menjadi lebih tinggi dan bertenaga.

Sistem transmisi pada sepeda motor berfungsi merekayasa torsi dan putaran sebelum
nantinya putaran tersebut dikonversikan untuk menggerakkan roda sepeda motor.

Tenaga atau kecepatan putaran yang berasal dari kruk as yang dihasilkan oleh gerakan
translasi naik dan turunnya piston akan diubah menjadi lebih besar atau lebih kecil melalui
sistem transmisi sesuai dengan pengkondisian dan jalan yang dilalui.

Pada sepeda motor manual, perubahan kecepatan putar dilakukan oleh pemindah gigi
yang dioperasikan dengan kaki pada tuas persneling. Pemindah gigi ini dirangkai
dalam gearbox. Gearbox ini terdiri dari gigi-gigi kecil dan gigi-gigi besar yang keduanya
berfungsi input dan output untuk mengecilkan dan memperbesar putaran. Gear ini ada yang
bekerja bebas yang disebut gear bebas, ada yang bekerja tetap dan yang disebut gear geser
artinya gear ini bekerja dan dapat bergeser sesuai dengan kinerja transmisi yang dibutuhkan.
Dilansir dari wikipedia.org gearbox terdiri dari 3 sampai 6 gigi percepatan maju ditambah
dengan 1 gigi mundur.

Pada sepeda motor matic biasanya menggunakan transmisi otomatis berjenis CVT.
Transmisi ini menggunakan dua buah roda gigi yang memiliki diameter bervariasi yang
dihubungkan melalui belt. Kedua roda gigi ini masing-masing memiliki fungsi sebagai roda gigi
penggerak dan yang digerakkan. Artinya kedua roda gigi ini sewaktu- waktu dapat berubah
membesar atau mengecil dan sebaliknyal sehingga perubahan kecepatan putaran pada sepeda
motor akan tetap selalu stabil walaupun ketika mesin dalam kondisi mati.

21
Perawatan sistem transmisi baik pada transmisi manual maupun otomatis atau CVT
dapat dilakukan dengan pemeriksaan pada pelumasan komponen-komponen transmisi. Hal ini
sangat penting mengingat sistem transmisi ini berupa roda gigi-roda gigi yang tersusun secara
rapat dan saling bergesekan pada saat terjadinya perputaran dan perubahan tenaga. Gunakan
minyak pelumas dengan viskositas yang sesuai standar untuk pelumasan sistem transmisi
sepeda motor.

Tahap selanjutnya adalah periksa kinerja sistem transmisi apakah masih dapat bekerja
dengan baik seperti semula. Lakukan analisis gangguan atau gejala kerusakan- kerusakan yang
terjadi pada sistem transmisi sehingga dapat segera dilakukan proses perbaikan.

 Mekanisme Starter

Prinsip Kerja Sistem Starter

Motor starter bekerja dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Proses
ini memanfaatkan kaedah fleming left hand. Yang berbunyi, "apabila terdapat arus listrik yang
mengaliri konduktor, smentara konduktor tersebut terletak didalam medan magnet. Maka
konduktor tersebut akan terdorong sesuai garis gaya magnet yang ditunjukan dengan kaedah
tangan kiri fleming".

Hubungan antara garis gaya magnet, arus listrik dan gaya dorong ditunjukan dalam tiga
jari. Jari tengah menunjukan arah arus, jari telunjuk menunjukan arah medan magnet,
sedangkan jempol atau ibu jari menunjukan kemana arah gaya dorongan.

Dari kaedah tersebut, kemudian disusun sedemikian rupa agar arah berkebalikan
sehingga gaya yang dihasilkan juga berkebalikan. Karena diletakan pada sebuah poros
menyebabkan gaya putar yang berkesinambungan. Prinsip ini sama dengan prinsip motor starter
pada umumnya dan hampir menyamai prinsip kerja generator namun bedanya, generator
mengubah energi mekanik menjadi listrik sedangkan motor starter bekerja sebaliknya.

22
Komponen sistem motor starter

Baterai
Baterai merupakan sumber penyuplai energi utama saat akan menghidupkan mesin. Baterai
akan menyediakan suplai arus listrik ke sistem starter. Kapasitas baterai yang digunakan untuk
starter bervariasi tergantung kapasitas mesin tentunya. Namun untuk voltage atau tegangan,
umumnya menggunakan baterai bertegangan 12 volt pada mobil, dan 24 volt untuk truk dan
bus.

Ignition Coil
Ignition Coil atau kunci kontak berfungsi sebagai saklar yang akan mengaktifkan relay starter
dan menghubungkan arus dari baterai. Dulu, ignition coil merupakan fitur wajib pada sistem
starter. Tapi, saat ini ignition coil tidak secara langsung beperan dalam sistem starter berkat
adanya fitur Start/Stop button.

Starter clutch
Starter clutch atau biasa juga disebut relay starter utama bekerja untuk mengalirkan arus
utama dari baterai langsung ke motor starter. Starer akan aktif saat kunci kontak diposisi “ST”.
Didalam starter clutch terdapat dua buah coil yaitu pull ini coil yang akan mendorong plunger
untuk mengaitkan pinion gear dan hold in coil sebagai penahan pergerakan pull in coil.
Komponen ini terletak menyatu dengan motor starter. Starter clutch memiliki dua terminal yaitu
terminal 30 yang langsung terhubung ke baterai dan terminal 50 yang berasal dari kumci
kontak.

Motor starter
23
Motor starter merupakan komponen utama dalam sebuah sistem starter. Komponen
inilah yang bekerja sesuai kaedah tangan kiri flemming dengan memanfaatkan hubungan GGM,
arus dan Gaya dorong. Didalam sebuah motor starter terdapat komponen penyusun antara lain ;

Field coil
Field coil adalah komponen yang fungsinya untuk membangkitkan medan magnet
didalam motor starter. Field coil terbuat dari magnet yang dililit oleh kumparan tembaga
sehingga medan magnet yang dihasilkan besar. Kumparan tembaga ini dihubungkan secara seri
dengan komponen armature coil sehingga saat motor starter belum dinyalakan, tidak ada
kemagnetan didalam motor starter.

Armature Coil
Armatur coil adalah komponen yang bertugas sebagai konduktor yang akan dialiri oleh
arus listrik. Armature coil berbentuk silinder yang berbahan inti besi berbalut lilitan tembaga
sehingga daya hantar listrik pada armature coil sangat baik. Ujung armature coil terdapat
komponen kumutator yang fungsinya menerima arus listrik dari baterai yang akan disalurkan ke
armature coil. Kumutator akan membagi arus agar bisa berlangsung bolak-balik. Kumutator
didesain terpisah tiap lininya sehingga saat arus mengalir melalui brush, tidak terjadi hubungan
pendek arus listrik.

Brush (Sikat)
Brush atau sikat adalah komponen berikutnya yang berbahan tembaga. Fungsi brush
adalah untuk mengalirkan arus listrik ke kumutator. Didalam rangkaian armature coil,
kumutator akan berputar saat poros armature berputar. Brush ini akan mengalirkan arus listrik
ke komponen kumutator yang berputar itu. Brush berbahan tembaga lunak agar gaya gesek
kecil. Namun komponen ini pula yang sering mengalami keausan. Sehingga perlu dilakukan
perawatan rutin. Brush didalam motor starter ada dua, brush arus yang mengalirkan arus dan
brush massa yang akan mensuplai masa atau ground.

Pinion gear dan drive lever


Pinion gear adalah komponen yang berkaitan dengan armature coil di ujung armature
shaft. Fungsi pinion gear ini adalah sebagai roda gigi yang akan meneruskan putaran armature
shaft ke flywheel. Bentuk pinion gear lebih kecil sehingga dapat mereduksi putaran armature
coil untuk menghasilkan momen yang lebih besar,

Sementara drive lever atau plunger, merupakan tuas yang akan menggerakan pinion gear
untuk terkait dengan flywheel dan melepaskan keterkaitan tersebut saat motor starter berhenti
berputar. Drive lever ini digerakan oleh pull in coil di starter clutch saat kunci kontak berposisi
“ST”. Dengan adanya drive lever, flywheel dapat berputar tanpa berkaitan dengan motor starter

24
Cara Kerja Sistem Motor Starter

Cara kerja motor starter, dimulai ketika kita memutar kunci kontak.

 Saat kunci kontak berada di posisi “ON” relay utama atau main relay akan terhubung,
menyebabkan arus dari baterai mengalir ke semua sistem kelistrikan mobil.
 Saat kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan terhubung
sehingga arus akan mengalir dari baterai ke terminal 50 pada starter clutch.

Karena terminal 50 dialiri arus listrik, menyebabkan kemagnetan pada pull in coil
sehingga pull in coil bergerak ke arah hold in coil. Dalam hal ini, gerakan pull in coil akan
mendorong drive lever sehingga pinion gear terkait dengan flywheel.

Rangkaian Sistem Starter dengan relay

Pada fase ini, dorongan pull in coil bukan hanya menggerakan pinion. Tetapi juga
menggerakan pull in coil itu sendiri ke arah hold in coil. Akibat dorongan tersebut, hold in coil
juga terdorong ke arah solenoid switch contact. Sehingga arus listrik di terminal 30 motor
starter, akan langsung mengalir kedalam motor starter. Didalam motor starter arus tersebut
dialirkan ke field coil untuk membangkitkan medan magnet, dan mengalir ke armature coil
melalui brush. Karena ada aliran listrik didalam medan magnet, hasilnya armature akan berputar
untuk menggerakan flywheel.

Saat mesin menyala, starter akan berhenti dengan menghentikan arus dari terminal 50.
Sehingga pull in coil terlepas dan kembali ke posisi semula. Dengan kembalinya pull in coil,
pinion gear juga akan lepas kaitannya dengan flywheel dan putaran motor juga terhenti karena
arus listrik pada solenoid switch contact terputus. Namun pinion gear sebenarnya didesain agar
mundur secara otomatis saat putaran flywheel lebih besar dari putaran starter. Fungsi ini
ditunjukan untuk memudahkan proses keterkaitan dan pelepasan pinion gear dengan roda gigi
flywheel.
25
RANGKA (FRAME)

 Rangka
Rangka atau yang umum disebut sebagai frame body atau chasis merupakan tulang
punggung sepeda motor, yang memiliki fungsi diantaranya:

 Sebagai penopang mesin,


 Menyatukan atau merangkai mesin, sistem suspensi dan sistem kelistrikan menjadi satu
kesatuan sepeda motor yang dapat berjalan, dan
 Penyangga penumpang atau beban.

Sementara itu, supaya rangka sepeda motor dapat berfungsi dengan baik, maka
rangka tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:

 Kuat dan kokoh, sehingga mampu menopang mesin dan kelengkapan kendaraan
lainnya, serta mampu menyangga penumpang maupun beban tanpa mengalami
kerusakan atau perubahan bentuk.
 Ringan, sehingga tidak terlalu membebani mesin (meningkatkanefektivitas tenaga yang
dihasilkan mesin).
 Mempunyai nilai kelenturan atau fleksibilitas yang berfungsi untukmeredam getaran
atau goncangan yang berlebihan akibat kondisi jalan yang tidak rata.

A. Jenis-jenis Rangka Sepeda Motor

Rangka pada sepeda motor dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar, yaitu dilihat dari
bahan dan cara pembuatannya serta bentuknya. Apabila dilihat dari bahan dan cara
pembuatannya, rangka dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu:

o Pressed steel,
o Tubular, dan 6 SISTEM RANGKA PADA SEPEDA MOTOR
o Pressed steel dan tubular.
a. Pressed Steel

Rangka ini terbuat dari pelat baja yang seluruhnya dipress (lempengan ) . Umumnya
pada jenisini mempunyai pola black bone ( bentuk tulang punggung )

26

b) Back bone
Jenis rangka ini dibuat dari gabungan antara pipa dan press steel. Rancangan dasar jenjs
rangka ini diutamakan untuk penggunaan pada jenis sepeda motor bebek dan scooter.

c) Tubular pola single cradle


Jenis rangka single cradle memiliki satu buah pipa di bawah (down tube) dan satu buah
pipa utama (main pipe) pada bagian depan mesin. Secara struktur bagian-bagian dari rangka ini
mengusung posisi dudukan mesin. Penggunaan yang utama jenis rangka ini adalah jenis sepeda
motor offroad, jenis on-road, dan tipe sport dengan cc sedang, Disamping mempunyai kekuatan
prima, jenis rangka ini juga mudah dalam perawatan.

d) Tubular pola double cradle


Jenis rangka double cradle hampir sama dengan jenis single cradle. Hanya pada jenis ini
memiliki dua buah pipa bawah (down tube). Hal ini akan manghasilkan kekuatan sistem rangka.
Jenis rangka ini dipakai pada sepeda motor jenis on-road dengan cc besar. Pada tipe tertentu
bagian dari down tube dapat dilepas pada saat pemasangan dan melepas mesin.
27
e) Rangka jenis aluminium
Rangka jenis aluminium mempunyai bobot yang ringan dibandingkan dengan rangka
dari besi. Penggunaan pipa segi empat dan empat persegi panjang. Pada jenis ini akan
menjadikan rangka semakin kuat dan tahan terhadap tekanan. Bagian-bagian rangka (sub-
frame) dapat dilepaskan untuk tujuan memudahkan dalam perawatan. Jenis rangka ini dipakai
pada sepeda motor tipe sport.

Rangka dan kestabilan


Kondisi rangka menentukan kestabilan kendaraan. Jika kondisi rangka tidak sesuai
dengan standar ukuran yang sebenarnya, maka akan mengakibatkan timbulnya kerusakan,
misalnya: bengkok, patah/retak pada bagian sambungan rangka. Kerusakan sambungan rangka
dapat terjadi karena akibat benturan keras (kecelakaan) atau bermuatan yang melampaui batas
kemampuan.

 Sistem Kemudi
Sistem kemudi berfungsi untuk membelokkan roda depan ke kiri dan ke kanan dengan
cara mempergunakan tenaga tangan melalui batang kemudi (stang) yang diterusakan ke garpu
depan (front fork). Kelengkapan kemudi berfungsi sebagai pengarah jalannya kendaraan. Selain
penampilan, panjang pendeknya stang kemudi merupakan unsur yang harus diperhitungkan,
karena batang kemudi yang panjang akan ringan untuk digerakkan, namun kendaraan menjadi
kurang lincah. Sebaliknya batang kemudi yang pendek membuat gerakan kendaraan menjadi
lincah, namun berat untuk dikendalikan. Sistem kemudi dan kelengkapannya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
28

(A) (B) (C)

Keterangan gambar:
1. Batang kemudi
2. Penghubung garpu bagian atas
3. Pengikat stang
4. Poros kemudi
5. Kones bagian atas
6. Peluru baja
7. Karet penahan kotoran
8. Kones bagian bawah

a. Caster dan Trail

1) Caster
Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat. Dengan menarik garis
sejajar poros kemudi, maka akan didapat suatu sudut yang dihitung dan garis yang mendatar
(horizontal).

29

Dengan sudut caster yang kecil berarti memperpanjang jarak trail. Dalam hal ini
pengendalian sepeda motor terasa baik untuk jalan yang lurus dengan kecepatan tinggi. Tetapi
pada kecepatan rendah, pengendalian terasa berat dan kurang enak untuk menikung.

2) Trail
Trail adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi dengan jalan
mendatar (horizontal), ke titik tumpu ban depan diatas jalan.

Dari penjalasan kedua ukuran tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih besar sudut
casternya, maka lebih kecil jarak trailnya. Caster dan trail harus diperhitungkan secara tepat,
karena berhubungan erat sekali terhadap pengaruh kestabilan sistem kemudi dari sepeda motor.

 Kelompok Suspensi
Sistem suspensi merupakan rangkaian komponen yang memiliki tugas utama menyerap
getaran dari roda agar tidak mencapai body sepeda motor. Prinsip kerja suspensi, adalah dengan
menggunakan material elastis yang memiliki toleransi terhadap tekanan secara tiba-tiba.
Dengan kata lain, material yang dipakai pada suspensi ini saat salah satu ujing tertekan secara
tiba-tiba maka ujung lainnya harus tidak terpengaruh atau pengaruhnya lebih kecil.

30

Selain itu material yang digunakan juga haruslah kuat dan tahan terhadap deformasi
akibat gaya tekan yang dikenakan secara terus menerus. Oleh karena itu, digunakan bahan baja
elastis yang dibuat khusus dengan campuran beberapa logam lain.

Macam - Macam Suspensi Sepeda Motor

1. Pararel Fork

Ini merupakan jensi suspensi yang digubakan pada motor-motor jaman dahulu tepatnya
pada masa perang dunia pertama. Sistem suspensi ini sudah diterapkan pada negara-negara
eropa. Contohnya bisa anda lihat pada suspensi Vespa clasic. Dimana pada satu sisi suspensi
depan ada dua buah tankai. Tankai pertama yang biasanya letaknya dibagian belakang memiliki
sifat solid. Ini karena fungsinua sebagai penyangga dari seluruh rangkaian roda depan.

Sementara pada tankai didepannya, terhubung dengan poros roda dengan dilengkapi
sebuah pegas yang mengelilingi tangkai tersebut. Pegas inilah yang bertugas menyerap semua
getaran jalan. Tipe ini tidak lagi dipakai karena konstruksinya rumit dan gaya suspensinya tidak
sejajar dengan tungkai penahan roda. Sehingga memungkinkan terjadinya out of way.
31

2. Telescopic Fork

Untuk jenis suspensi depan kedua, merupakan jenis yang paling umum digunakan pada semUA
jenis motor. Baik motor bebek, matic maupun sport. Ciri utama suspensi teleskopik adalah
sistem peredaman terjadi didalam tungkai penahan roda. Sehingga dalam satu sisi roda, hanya
ada sebuah tungkai yang terdiri dari dua tabung.

Tabung dibawah yang disebut slider bertugas sebagai tabung suspensi yang diisi oleh
per dan fluida shock absorber atau nama lainya ini sebagai shock breaker. Sementara tabung
diatasnya yang berwarna mengkilap bernama fork tube yang terhubung dengan kemudi motor.

Komponen suspensi teleskopik motor


 Fork tube
 Spring
 Damper valve
 Damper rod
 Fork oil
 Fork seal
 Slider

Cara kerja suspensi teleskopik, dimulai ketika kondisi normal. Spring yang terletak
didalam fork tube mendorong bagian atas fork tube dan dumper rod. Sehingga panjang suspensi
lebih besar. Saat ada tekanan, maka fork tube akan mendapatkan gaya kebawah namun gaya
tersebut ditahan oleh spring didalam fork tube yang salah satu ujungnya menyentuh dumper rod
(dumper rod terhubung dengan poros roda). Namun karena spring ini elastis maka terjadilah
efek suspensi. Untuk mencegah rolling atau efek suspensi berlebih, didalam slider terdapat oli
atau fluida yang berfungsi sebagai shock absorber.

32

3. Telescopic Up Side Down

Suspensi USD masih dalam tipe telescopic suspension, namun perbedaannya suspensi
USD ini terletak terbalik. Artinya slider yang awalnya ada dibawah menjadi diatas dan fork
tube yang memiliki diameter lebih kecil ada dibawah tepat pada sumbu roda. Kelebihan
suspensi ini, adalah handling yang lebih baik namun harga yang perlu dikeluarkan itu lebih
mahal dari pada sistem suspensi telescopoc biasa. Anda bisa menemukan suspensi jenis ini pada
motor-motor sport seperti New R15 VVA.

4. Plunger Rear Suspension

Untuk suspensi ini ada pada bagian belakang, plunger suspension adalah jenis suspensi
belakang yang digunakan pada kendaraan roda dua masa perang dunia 2.

Untuk saat ini, kita tidak akan menemui suspensi jenis ini pada motor karena seluruh
motor memakai suspensi belakang tipe kelima. Plunger suspension memiliki sebuah komponen
mirip seperti plunger yang didalamnya terdapat spring.

Plunger ini berjumlah dua yang terletak disamping roda belakang motor, ketika ada tekanan
maka roda belakang akan bergerak dengan arah vertikal.

5. Swing Arm Rear Suspension

Swing arm suspension adalah tipe suspensi belakang motor yang menggunakan lengan yang
satu ujungnya terhubung dengan poros roda dan ujung lainnya terhubung dengan frame mobil.

Suspensi swing arm ini sendiri, ada beberapa tipe seperti ;

 Mono shock dual swing arm, tipe ini lebih dikenal sebagai suspensi monoshock dengan
ciri hanya memiliki satu buah pegas coil yang letaknya dibagian dalam. Contoh motor
yang memakai suspensi ini adalah New Megapro, CBR series, Ninja series, Vixion.
 Dual shock dual swing arm, sementara tipe ini memiliki ciri dua buah lengan dengan
dua buah pegas yang letaknya didekat sumbu roda. Contoh pada motor-motor bebek.
 Mono shock single swing arm, untuk tipe ini bisa kita lihat pada motor-motor matik
dengan satu buah swing yang letaknya disamping kiri roda belakang dan satu buah coil
spring.
33

 Sistem Rem
Sistem rem pada sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena berkaitan
dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat atau
menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan
tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara
komponen bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang
dirancang khusus tahan terhadap gesekan. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut
biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan
perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain tembaga, kuningan, timah, grafit,
karbon, kevlar, resin, fiber dan bahan-bahan aditif/tambahan lainnya. Terdapat dua tipe sistem
rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu :
34
Rem tromol (drum brake), dioperasikan secara mekanik

Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode pengereman standar
yang digunakan sepeda motor pada beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena
rem tromol sederhana dan murah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-
komponen seperti sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs),
tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate). Cara pengoperasian rem tromol pada
umumnya secara mekanik yang terdiri dari pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.
Konstruksi rem tromol seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub
tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium alloy (paduan aluminium)
yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap
terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu
yang masuk dengan

35
cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. Berdasarkan cara pengoperasian
sepatu rem, sistem rem tromol pada sepeda motor diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

Tipe Single Leading Shoe

Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya
mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung
sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.

Tipe Two Leading Shoe

Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing- masing ujung dari
leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan
melalui batang penghubung yang bisa disetting. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan
tersendiri (pivot) untuk menggerakkan cam.

Rem cakram ( disc break ), dioperasikan secara hidrolik

Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan
cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plate
disc (plat piringan)

36
yang terbuat dari stainless steel yang akan berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem
digunakan plate disc tercekam oleh gaya bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik. Menurut
mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram
mekanis dan rem cakram hidrolik. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram hidrolik.

Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (disk brake) adalah sebagai berikut :

Panas akan hilang dengan cepat dan menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem
yang stabil dapat terjamin

Jika rem basah, maka air tersebut akan dipercikkan keluar dengan gaya sentripugal.

 Sistem Roda dan Ban


Pada sepeda motor roda berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara,
menyalurkan daya dorong, pengereman, daya stir pada jalan. Di saat yang sama roda juga
menyerap tekanan/kejutan dari permukaan jalan. Ada tiga bagian roda pada sepeda motor, yaitu
bagian hub roda, bagian pelek roda (wheel rim), dan ban (tire). Pada hub roda terpasang
bantalan peluru (bearing), sepatu rem, tromol dan komponen bantu lainnya. Hub dan pelek roda
dihubungkan oleh jari-jari (spokes). Ada juga

37
roda dengan model satu kesatuan dimana hub dan peleknya terbuat dari bahan yang ringan.
Desain roda/pelek tergantung dari tipe struktur, material dan metode pembuatan roda dari
pabrik yaitu :

Tipe roda jari-jari (wire spoke wheel)

Tipe roda dari komposit (composite wheel)

 Ban
Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan dengan jalan. Disaat sepeda
motor berjalan dan berhenti akan terjadi gesekan antara ban dan permukaan jalan. Pada
dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya terdiri atas dua bagian utama yaitu
ban luar dan ban dalam. Konstruksi ban pada umumnya sama, baik ban dengan ban dalam
maupun ban tanpa ban dalam. Ban yang digunakan secara spesifik tidak sama antara ban depan
dan ban belakang. Biasanya diameter ban yang digunakan sepeda motor telah dicantumkan
dalam buku manual atau spesifikasi teknis motor tersebut. Ada dua macam ban, yaitu ban radial
dan ban bias. Ban radial lebih kuat, lebih stabil, tetapi harganya relatif lebih mahal dari ban
bias. Ukuran dan jenis ban bias diketahui dengan membaca kode ban.

38
SISTEM KELISTRIKAN

Sistem kelistrikan pada mesin sepeda motor merupakan bagian yang sangat penting
karena pada sistem ini menyediakan suplay arus listrik yang berguna untuk keperluan
pembakaran dan untuk menggerakkan komponen pendukung sepeda motor. Semua komponen
yang berhubungan langsung dengan energi listrik dapat di kelompokan pada bagian kelistrikan.

Namun secara umum bagian kelistrikan dibagi menjadi 3 bagian;

1. Kelompok pengapian.
2. Kelompok pengisian.
3. Kelompok beban.

 Kelopok Pengapian.
Kelompok pengapian umum juga di sebut ''sistim pengapian'' berfungsi untuk mengatur proses
pengapian, dari suber batre atau alternator. :

Komponen pengapian

 Alternator.
 Battery.
 Condensor.
 Cdi unit.
 Platina.
 Fixed pulser.
 Pick up.
 Coil.
 Busi.

Sistem pengapian menyediakan percikan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya
percikan bunga api pada ruang bakar tersebut terjadi karena adanya perbedaan tegangan
antaravkedua elektroda busi. Loncatan bunga api pada elektroda busi terjadi pada saat celah
platina membuka. Dengan adanya loncatan bunga api tersebut maka terjadilah pembakaran
bensin pada ruang bakar.

39
Sistem Pembangkit Listrik Sistem pembangkit listrik berfungsi membangkitkan arus
listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pada sepeda motor tersebut. Ada dua macam
pembangkit listrik yang digunakan pada sepeda motor, yaitu pembangkit listrik arus satu arah
dan pembangkit listrik arus bolak - balik.

 Kelompok Pengisian
Kelompok ini juga umun di sebut ''sistim pengisian'' berfungsi untuk mempertahankan
agar aki selalu dalam kondisi bermuatan penuh [ full charged ].

Komponen pengisian:

 Alternator.
 Rectifier (kiprok, silicone, regulator).
 Battery.

Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian yang terjadi pada aki dengan
arus listrik bersumber dari pembangkit ( generator). Arus listrik yang diisikan ke dalam aki
tersebut harus berupa arus satu arah ( DC). Oleh sebab itu jika arus listrik dari pembangkit
masih berupa arus litrik bolak-balik ( AC ) maka arus listrik tersebut harus rubah menjadi
arus satu arah terlebih dahulu.

Kelompok Beban.
o Secara umum kelompok beban adalah seluruh bagian komponen yang
mengkonsumsi dan menggunakan energi listrik selain sistim pada pengisian
o Komponen beban:
 bagian lampu besar atau lampu kepala.
 bagian lampu belakang dan lampu kota..
 bagian lampu sein kanan dan kiri, depan dan belakang.
 bagian lampu rem.
 bagian lampu-lampu indikator.
 bagian klakson.
 bagian motorotor stater.
 bagian full meter.
 bagian otomatis sein.

Sistim pengukuran

bagian sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik yaitu pengukur jumlah bahan bakar
bensi pada tangki sepeda motor dan pengukur tekanan oli bak mesin. Panel instrumen untuk
pengukur tersebut biasanya dipasangkan di bagian dekat lampu kepal terletak pada tangkai stang
pengemudi. Namun tidak semua jenis sepeda motor mempunyai kedua instrumen alat pengukur
tersebut.

40
Sistem Penerangan dan Sistem Tanda

Sistim penerangan berfungsi terutama pada keadaan malam hari, tetapi pada waktu
musim hujan atau keadaan berkabut penerangan juga sangat diperlukan. sistem penerangan pada
sepeda motor terdiri atas lampu di bagian kepala dan lampu dibagian belakang. lampu di bagian
kepala terdiri dari lampu jarak jauh dan lampu jarak dekat. sebagian sepeda motor ada pula yang
dilengkapi dengan bagian lampu kota.

Dan yang dimaksud dengan komponen sistem tanda adalah sistem yang berjuan
pemberian tanda dengan isarat lampu. atau dengan isarat bunyi, sistem tanda yang ada pada
sepeda motor terdiri dari klakson, lampu sen dan lampu rem. sistem tanda pada sepeda motor
erat sekali hubungannya dengan keamanan, keselamatan pengendara sepeda motor sebab sistem
tanda berguna sebagai alat pemberi peringatan kepada semua pemakai jalan lainnya.

Sistem Starter

bagian sistem elektrik starter sudah di terapkan pada beberapa sepeda motor. starter elektrik
fungsinya mengubah tenaga listrik menjadi tenaga gerak atau mekanik, untuk memutar poros
engkol. sepeda motor yang sudah mempergunakan elektrik setater juga dilengkapi dengan starter
mekanik atau kick setater, karena jika starter elektriknya macet,rusak atau akinya tidak kuat
untuk memutarkan starter elektrik maka sepeda motor masih dapat dihidupkan dengan kick
starter.

41
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada umumnya komponen sepeda motor terdiri dari 3 kelompok besar, yaitu :
1. Sistem Mesin
Adalah seluruh komponen yang mengkonsumsi energi listrik selain sistem
pengapian yang terdiri atas :
• Mesin ( Engine )
• Sistem Bahan Bakar
• Sistem Pelumasan
• Sistem Pembuangan
• Sistem Pendinginan
2. Rangka ( Frame )
Adalah bagian yang berfungsi sebagai wadah penempatan mesin, sistem kelistrikan
dan penyangga penumpang.Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar
sepeda motor dapat berjalan dan berbelok yang terdiri atas :
 Rangka
 Sistem Kemudi
 Sistem Suspensi
 Sistem Rem
 Sistem Roda dan Ban
 Tangki Bahan Bakar
 Tempat Duduk
 Fender
3. Sistem Kelistrikan
Adalah bagian yang menghasilkan daya pembakaran untuk proses kerja mesin dan
sinyal untuk menunjang keamanan berkendara yang terdiri atas :
 Kelompok Pengapian
 Kelompok Pengisian
 Kelompok Beban

B. Saran
Diperlukan perawatan yang teratur agar seluruh komponen yang ada pada sepeda motor
dapat berjalan dengan baik .

42
DAFTAR PUSTAKA

https://www.teknik-otomotif.com/2018/04/fungsi-mesin-engine-kendaraan.html

https://www.autoexpose.org/2018/03/komponen-sistem-bahan-bakar-
motor.html#:~:text=Sistem%20bahan%20bakar%20pada%20kendaraan,bakar%20mesin%20did
alam%20intake%20manifold.

https://totalotomotif.com/sistem-pelumasan-sepeda-motor/

http://engine-automotivee.blogspot.com/2013/04/sistem-pembuangan-atau-knalpot.html

https://www.johanmekanik.com/2020/12/fungsi-dan-jenis-jenis-sistem.html

https://www.johanmekanik.com/2020/10/cara-kerja-kopling-sepeda-motor.html

https://www.otomaniac.com/fungsi-gear-pada-sepada-motor/

https://www.johanmekanik.com/2019/10/sistem-rangka-sepeda-motor.html

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310888/pendidikan/Modul+Teknologi+Sepeda+Motor+(OT
O225-04)-+Chasis.pdf

http://repositori.kemdikbud.go.id/11834/1/4-Mekanik-FIX.pdf

https://informasiniye.blogspot.com/2016/02/sistim-kelistrikan-motor-4-tak.html

https://informasiniye.blogspot.com/2016/02/sistim-kelistrikan-motor-4-
tak.html#:~:text=Secara%20umum%20kelompok%20beban%20adalah,lampu%20belakang%20dan
%20lampu%20kota

43

Anda mungkin juga menyukai