Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DI INDONESIA DAN KAITANNYA

DENGAN PENGURANGAN ANGKA KECELAKAAN


Oleh: Ahmad Zarkasi
Perkembangan teknologi transportasi saat ini sudah sangat begitu mengagumkan.
Dunia bagaikan sebuah bola kecil dimana seluruh sisi-sisinya yang euclidian seolah tak
memiliki jarak sedikitpun. Manusia seperti tidak memperdulikan seberapa jauh jarak yang
hendak ditempuh, perkara terbesar yang mereka pertanyakan hanyalah seberapa lama mereka
menempuh perjalanan ke suatu tempat tertentu. Begitulah kenyataannya, tak heran kemudian jika
bagi sebuah negara, trasportasi menjadi salah satu elemen yang memegang peranan penting
dalam rangka mensejahterakan rakyatnya.
Sistem transportasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam pembangunan suatu
wilayah dan sangat berhubungan erat dengan kemajuan teknologi. Seperti negara-negara pada
umumnya, perkembangan transportasi di Indonesia tidak bisa lepas dari sejarah transportasi itu
sendiri yang cukup panjang, mulai dari kendaraan tradisional sampai yang sudah modern. Pelan
tapi pasti kendaraan-kendaraan seperti sepeda kayuh, sepeda motor, mobil serta kereta api hadir
memenuhi jalan-jalan diseluruh tanah air. Perlu diketahui bahwa kedatangan bangsa Belanda
yang telah menjajah rakyat Indonesia sedikit banyak turut memelopori perkembangan teknologi
transportasi darat kita. Sebutlah jalur Daendels yang membentang di pulau Jawa serta hadirnya
kereta api sebagai angkutan massal modern berikut infrastruktur pendukung lainnya. Tentu kita
tidak boleh melupakan fakta-fakta miris yang menyertai proses pembuatannya seperti kekejaman
penjajah dengan sikap tangan besi seenaknya menghabisi nyawa pekerja yang saat itu 99 persen
adalah warga pribumi.
Indonesia menempati peringkat ke-46 di dunia dalam bidang kemajuan teknologi
termasuk teknologi trasportasi. Penilaian pemeringkatan itu berdasarkan pada tingkat kesiapan
teknologi (TKT) yang antara lain meliputi inovasi teknologi dan teknologi siap pakai.
Pengukuran TKT terdiri atas beberapa level, pada level satu hingga tiga TKI meliputi riset dasar,
serta konsep dan dasar teknologi yang akan dikembangkan. Suatu teknologi dapat dinyatakan
dalam level empat hingga enam bila teknologi tersebut telah dalam bentuk prototype.
Perkembangan Sistem Transportasi di Indonesia terbilang sudah mengelami kemajuan yang

cukup signifikan dari tahun ke tahun, baik transportasi darat, udara, laut dan sungai. Hal ini
terlihat dengan hadirnya fasilitas-fasilitas pendukung yang terus disempurnakan seperti jalan dan
jembatan, pelabuhan, bandara udara, terminal, stasiun, rel kereta dan lain sebagainya. Indonesia
selain menciptakan inovasi sendiri juga kiranya perlu mencontoh Negara-negara lain yang sudah
cukup baik dalam mengatur transportasi seperti di Abu-dhabi, jepang dan lain-lain.

Gambar 1. Salah satu jenis transportasi di Abu-dhabi

Gambar 2. Transportasi masa depan


Melalui kemajuan teknologi transportasi ini tentunya diharapkan dapat meminimalisir
berbagai problematika yang sering terjadi seperti kemacetan dan kecelakaan. Kecelakaan
transportasi, iya dua kata yang sudah sering kita dengar, dua kata yang sudah tidak menimbulkan
rasa kaget dan melahirkan kata waw bagi mereka yang membacanya. Beberapa minggu
terakhir ini kita dibiasakan dengan berita kecelakaan angkutan umum. Mengapa saya katakan
dibiasakan? Karena memang dalam beberapa pekan terakhir ini di media cetak maupun
elektronik sering sekali kita jumpai berita tentang kecelakaan angkutan umum yang celakanya
kecelakaan tersebut hampir selalu memakan korban jiwa. Sangat ironis memang, angkutan
umum yang seharusnya menjanjikan pelayanan jasa transportasi yang nyaman dan lebih aman
malah belakangan menjadi penyumbang terbesar dalam kasus kecelakaan.
Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. Jika kita amati sedikit saja bagaimana dunia
pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum darat, tentu kita dapat melihat sebuah
kenyataan yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, jika melihat
kondisi alat angkut yang membawa beratus bahkan beribu nyawa setiap harinya kondisinya tidak
layak? Celakanya, kondisi yang tidak layak tersebut masih dibarengi dengan perilaku sopir yang

ugal-ugalan dan kondisi jalan yang buruk juga, sehingga peluang kecelakaan pun semakin
tinggi.

Berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita akan mengarah pada
pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian tersebut akan dinyatakan apakah
kedaraan tersebut layak jalan atau tidak. Pengujian ini seharusnya menjadi wahana bagi para
sopir dan atau pemilik untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi
kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Namun, bagai menutup bangkai, kekurangan
yang jelas-jelas telah diketahui malah diusahakan dengan berbagai cara agar jangan sampai
diketahui petugas penguji. Sungguh sangat miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat
sebuah acara yang menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian kelayakan
kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti onderdil yang sudah tidak layak hanya pada tes
uji kelayakan saja. Dan setelah itu mereka memasang kembali ban dan onderdil yang sudah tidak
layak tersebut. Harapan saya, semoga penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan
kendaraan yang saat ini sedang ramai terjadi bukan hanya sekadar obat penenang sementara
bagi masyarakat yang mulai marah pada angkutan umum dan integritas penanggung jawab
keberadaan angkutan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menunjang kemajuan
transportasi dan mengurangi angka kecelakaan. Namun tentu saja, kebanyakan kecelakaan terjadi
tidak hanya disebabkan oleh kurang layaknya kendaraan melainkan faktor manusia (human
error) banyak berbicara di sini sehingga sangat diperlukan kesadaran dari pengguna jalan akan
pentingnya ketertiban dalam berkendara.

Anda mungkin juga menyukai