Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN ELEMEN MESIN III

PERHITUNGAN KOMPONEN MESIN MOTOR


HONDA SUPRA X 125R

Disusun Oleh :
Geubri Alvarez (40040218650018)
Aisah Rochaini (40040218650019)

PROGRAM STUDI
DIPLOMA IV REKAYASA PERANCANGAN MEKANIK
SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020

1|Elemen Mesin 3
DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL ...........................................................................................1


DAFTAR ISI ...................................................................................................2
KATA PENGANTAR .....................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................5
1.3 Tujuan .....................................................................................................5

BAB II DASAR TEORI


2.1 Komponen Utama Sepeda Motor ...........................................................6
2.2 Aplikasi Ilmu Fisika Dalam Teknik Sepeda Motor ...............................7
2.3 Komponen Perhitungan ..........................................................................8
2.4 Spesifikasi Mesin Motor HONDA SUPRA X 125R .............................9
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Alat - alat yang Dibutuhkan ...................................................................10
3.2 Langkah-langkah Pembokaran Mesin ....................................................10
3.3 Perhitungan Alat Transmisi ....................................................................11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................22
4.2 Kritik dan Saran .....................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................23

2|Elemen Mesin 3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas izin dan rahmatNya
kami dapat membuat makalah tentang “Pengukuran Komponen Mesin Motor
HONDA SUPRA X 125R”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah elemen mesin III.
 Adapun makalah ini membahas komponen mesin yang kita ukur atau
kita akan memberikan pergitungannya, seperti piston, silinder linear, ring
piston, rantai, dan gear pada mesin motor HONDA SUPRA X 125R . Dalam era
modern kita harus mengerti cara membuat, memperbaiki, dan memasang
elemen mesin yang berhubungan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka bagi
pembaca yang ingin memberi kritik dan saran kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah “Pengukuran Komponen Mesin Motor HONDA
SUPRA X 125R ” ini.

Semarang, 17 April 2020

Penyusun

3|Elemen Mesin 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elemen mesin adalah bagian-bagian sebuah konstruksi yang mempunyai bentuk
serta fungsi tersendiri, seperti baut-mur, pene, pasak, poros, kopling, sabuk-puli,roda
gigi dan sebagainya. Dalam penggunaan elemen mesin biasa berfungsi sebagai
elemen pengikat, elemen pemindah atau transmisi, elemen penyangga, elemen
pelumas, elemen pelindung dan sebagainya.
Pada dasarnya perencanaan elemen mesin merupakan perencanaan komponen
yang diadakan atau dibuat untuk memenuhi kebutuhan mekanisme suatu mesin.
Tahap-tahap dalam perencanaan elemen mesin adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan
Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan elemen mesin yang
akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya
2. Pemilihan Mekanisme
Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari elemen
tersebut.Contoh: Memindahkan putaran poros penggerak ke poros yang
digerakkan dengan roda gigi miring.
3. Beban Mekanis
Berdasarkan mekanisme yang ditentukan pada tahap ke 2 beban-beban mekanis
yang akan terjadi harus dihitung berdasarkan data pada tahap ke 1, hingga
diperoleh gaya-gaya yang bekerja pada elemen tersebut.Contoh: data-data seperti
daya yang ditransmisikan, putaran.
4. Pemilihan Material
Untuk mendapatkan elemen mesin yang tahan dipakai, dilakukan pemilihan
material dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban yang terjadi.
5. Menetukan Ukuran
Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis, dapat
dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standar. 
6. Modifikasi
Modifikasi bentuk diperlukan bila elemen-elemen mesin yang direncanakan telah
pernah dibuat sebelumnya.

4|Elemen Mesin 3
7. Gambar Kerja
Pada tahap ini, ukuran-ukuran untuk penggambaran gambar kerja diperoleh, baik
gambar detail maupun gambar perakitan.
8. Pembuatan dan Control Kualitas
Dengan gambar kerja kita dapat membuat elemen mesin yang diperlukan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Komponen yang dapat dihitung pada mesin motor Supra X 125R.
2. Perhitungan komponen menggunakan dasar-dasar teori yang ada.
3. Menentukan jenis material yang digunakan.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui komponen yang ada pada mesin motor Supra X 125R.
2. Dapat menghitung komponen-komponen yang berputar, bergerak, dan menerima
gesekan yang terjadi.
3. Dapat mengetahui jenis material apa yang digunakan dalam komponen mesin
motor Supra X 125R.
4. Menerapkan materi yang telah diterima dari mata kuliah elemen mesin 1 dan
elemen mesin 2.

5|Elemen Mesin 3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Komponen Utama Sepeda Motor


Sepeda motor terdiri dari beberapa komponen dasar. Bagaikan kita manusia, kita
terdiri atas beberapa bagian, antara lain bagian rangka, pencernaan, pengatur
siskulasi darah, panca indera dan lain sebagainya. Maka sepeda motor pun juga
seperti itu, ada bagian-bagian yang membangunnya sehingga ia menjadi sebuah
sepeda motor. Secara kelompok besar maka komponen dasar sepeda motor terbagi
atas :
1) Sistem Mesin
2) Sistem Kelistrikan
3) Rangka/Chassis
Masing-masing komponen dasar tersebut terbagi lagi menjadi beberapa bagian
pengelompokkan kearah penggunaan, perawatan dan pemeliharaan yang lebih
khusus yaitu :
1) Sistem Mesin
Terdiri atas :
a) Sistem tenaga mesin
Sebagai sumber tenaga penggerak untuk berkendaraan, terdiri dari
bagian:
 Mesin/engine              
 Sistem pembuangan
 Sistem bahan bakar  
 Sistem pendinginan
 Sistem pelumasan
b) Sistem transmisi penggerak
Merupakan rangkaian transmisi dan tenaga mesin ke roda
belakang,berupa:
 Mekanisme kopling     
 Transmisi
 Mekanisme gear          
 Mekanisme starter

6|Elemen Mesin 3
2) Sistem Kelistrikan
Mekanisme kelistrikan dipakai untuk menghasilkan daya pembakaran untuk
proses kerja mesin dan sinyal untuk menunjang keamanan berkendaraan.
Jadi semua komponen yang berhubungan langsung dengan energi listrik
dikelompokkan menjadi bagian kelistrikan. Bagian kelistrikan terbagi
menjadi:
 Kelompok pengapian
 Kelompok pengisian
 Kelompok beban
3) Rangka/Chassis
Terdiri dari beberapa komponen untuk menunjang agar sepeda motor dapat
berjalan dan berbelok. Komponennya adalah :
 Rangka                        
 Kelompok rem
 Kelompok kemudi
 Tangki bahan bakar
 Kelompok suspensi
 Tempat duduk
 Kelompok roda
 Fender

2.2 Aplikasi Ilmu Fisika Dalam Teknik Sepeda Motor


Mempelajari sepeda motor juga memerlukan perhitungan fisika, beberapa
besaran ukuran dipakai di bidang ini. Perhitungan fisika diperlukan untuk
mengetahui : kapasitas mesin, volume silinder, perbandingan kompresi, kecepatan
piston, torsi, tenaga, korelasi antara mesin dan kecepatan motor pada tiap posisi gigi
dan daya dorong roda belakang dari sepeda motor, dll.
Kapasitas mesin ditunjukkan oleh volume yang terbentuk pada saat piston
bergerak keatas dari TMB (Titik Modar Bawah)/BDC (Bottom Dead Center) ke
TMA (Titik Modar Atas)/TDC (Top Dead Center), disebut juga sebagai volume
langkah. Volume langkah dihitung dalam satuan cc (cm3/cm cubic).

7|Elemen Mesin 3
2.3 Komponen Perhitungan
1. Piston
Piston merupakan komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama-
sama dengan silinder blok dan silinder head. Piston juga yang melakukan
siklus kerja mesin, serta piston harus mampu meneruskan tenaga hasil
pembakaran ke crankshaft.
2. Silinder Linear
Silinder Linear merupakann komponen commbushion chamber yang
berhubungan dengan tekanan tinggi, dan beban gesek yang besar sebagai
akibat gerak naik turun piston.
3. Ring Piston
Ring piston adalah komponen yang dipasangkan dalam alur ring (ring grove)
pada piston ataupun torak. Diameter luarring piston seedikit lebih besar
dibandingkan dengaan piston itu sendiri. Ring piston berfungsi untuk
mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran
melalui celah antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol
selama langkah kompresi ataupun langka pembuangan.
4. Rantai
Rantai merupakan bagian dari komponen utama dalam sistem pemindahan
tenaga dikendaraan sepeda motor. Rantai sendiri berfungsi untuk
meneruskan putaran dari mesin (engine) ke roda belakang sepeda motor,
sehingga sepeda motor dapat berjalan.
5. Gear
Gear atau roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling
bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi
yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi
roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah
gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya
terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi
yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi dan pinion yang
bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan gaya rotasi.

8|Elemen Mesin 3
2.4 Spesifikasi Mesin Motor HONDA SUPRA X 125R
Tahun Keluar : 2007 – 2013
Tipe Mesin : 4 langkah, SOHC 2 katup
Volume Silinder : 124,8 cc
Perbandingan Kompresi : 9,0: 1
Daya Maksimum : 9,3 PS /7.500 rpm
Torsi Maksimum : 1,03 kgf.m/4000 rpm
Top Speed : 110,0 Km/Jam
Bore x Stroke : 52,4 x 57,9 mm
Sistem Pengapian : DC - CDI , Battery
Sistem Pendingin : Udara
Transmisi : 4 kecepatan (N-1-2-3-4-N) rotari
Tipe transmisi : Chain
Tangki BBM : 3,7 L

9|Elemen Mesin 3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Alat - alat yang Dibutuhkan :


1. Jangka sorong
2. Tang
3. Obeng plus (+) dan minus ( - )
4. Palu
5. Kunci pas (8,9,10,12,14,17,19,22,24)
6. Kunci ring (8,9,10,12,14,17,19,22,24)
7. Obeng ketuk 1 set
8. Kunci shok 1 set
9. Kunci T 1 set
10. Tang circlip

3.2 Langkah-langkah Pembokaran Mesin:


1. Siapkan alat-alat yang akan digunakan. Jika alat-alat yang digunakan kurang
lengkap dan kurang bagus, maka akan mengganggu proses pekerjaan
pembongkaran mesin.
2. Lalu keluarkan oli mesin dan tempatkan oli di wadah yang sudah disiapkan.
Setelah itu buka body, foot step, dan knalpot. Untuk langkah pembongkaran ini
kita harus benar-benar paham melakukannya.
3. Setelah itu lepas karburator dari dudukannya. Disini kita juga bisa
membersihkan bagian dalam karburator sekalian, agar kita tidak dua kali kerja.
4. Langkah selanjutnya yaitu membuka penutup magnet dan memposisikan TOP.
5. Lalu kendurkan tensioner keteng. Untuk mengendurkan tensioner kita dapat
menggunakan obeng min kecil dengan cara diputar hingga mengunci.
6. Lalu buka empat baut pengunci blok di depan. Untuk membukanya kita harus
bergantian agar baut tidak slek dan jika pengencang rantai kamprat  memakai
model tensioner, maka bukalah secara bergantian juga.
7. Setelah itu buka baut gear noken as. Untuk membukanya dengan cara menahan
magnet dan memutar baut gear noken as berlawanan searah jarum jam.
8. Lalu menarik blok kop dan blok nya. Caranya dengan menarik keluar satu per
satu dari blok kop, gasket, dan blok nya. Untuk melepaskan piston, gunakan
tang untuk melepas pengunci pen dan tarik pen piston perlahan-lahan.

10 | E l e m e n M e s i n 3
9. Setelah itu bersihkan piston dan blok dari kerak-kerak sampai bersih. untuk
mempermudah atau mempercepat pembersihan, oleskan bensin pada kerak agar
kerak tidak keras. Sikat menggunakan sikat kawat.
10. Dan setelah komponen terlepas semua, kita dapat mengukur dimensi tiap
komponen dengan menggunakan jangka sorong.
11. Setelah selesai pasang kembali piston, blok, gasket, dan blok kop. Jangan lupa
untuk posisi ring kompresi pada piston harus membentuk segitiga agar
kompresi tidak bocor.
12. Lalu pasang gear rantai kamrat ke posisi TOP. Pada saat memasang ini jangan
lupa untuk memposisikan top magnet terlebih dahulu dan baru memasangkan
gear di noken as nya.
13. Dan tahap terakhir yaitu merakit kembali karburator, knalpot, footstep, dan
body. Jika sudah terakit semua, setel ulang campuran udara pada karburator dan
lakukan inspeksi akhir.

3.3 Perhitungan Alat Transmisi


1. Piston

1) Menghitung Torsi
P = 9,3 PS
= 9,3 x 0,986 HP

11 | E l e m e n M e s i n 3
= 9,1698 HP
4500. P
T=
2πn
4500 ×9,1698
¿
2× 3,14 ×7500
¿ 0,876 Kgm
¿ 8,76 Kgcm

2) Menghitung Torsi Kombinasi


M =10 ×6,76
¿ 67,6 Kgcm
Tc= √ T 2 + M 2
2 2
¿ √ 8,76 +67,6
¿ 68,165 Kgcm
π do4 −di 4
Tc=
16
×T w ×
do [ ]
16 ×Tc
T w=
do4 −di 4
π×
do[ ]
16 × 68,165
T w=
9,4 4−94
3,14 × [ 1,5 ]
¿ 2,619 Kg/cm2

3) Menghitung Momen
1
Mc= ( M + √ M 2 +T 2 )
2
1(
Mc= 67,6+ √ 67,62 +8,762 )
2
1
¿ ( 67,6+68,165 )
2
¿ 67,8825 Kgcm

4) Menghitung T b

12 | E l e m e n M e s i n 3
π do 4−di 4
Mc=
32
×T b ×
do[ ]
32 × Mc
T b=
do4 −di 4
π× [ do ]
32 ×67,8825
¿
9,4 4−94
3,14 × [ 9,4 ]
¿ 5,217 Kg/cm 2

5) Menghitung T gmax ∧T t max


1
T g max = T 2 + 4 T g2
2√ t
1
¿ √ 5,217 2+ ( 4 × 2,619 )2
2
1
¿ ×11,6633
2
¿ 5,83165 Kg/cm2
Tt
T t max = +T g max
2
5,217
¿ +5,83165
2
¿ 8,39515 Kg/cm 2

6) Menghitung Tegangan Ijin


Untuk mencari tegangan ijin bahan , kita menggunakan asumsi bahwa
angka keamanan = 4
T ijin=T max ×v
¿ 8,39515 × 4
¿ 33,5806 Kg/cm 2
¿ 3,3 MPa
Hasil perhitungan tegangan ijin yang kita dapat adalah sebesar 3,3 MPa. Dari
hasil tersebut kita dapat menentukan bahan dari komponen piston. Untuk
menentukan tipe bahan tersebut kita dapat melihat pada tabel Mechanical
properties of selected aluminium alloys. pada kolom tensile street. Dan karena

13 | E l e m e n M e s i n 3
pada tabel hanya ada 80 Mpa maka di ambil angka tersebut, karena angka
tersebut merupakan nilai yang paling mendekati. Bahan tersebut adalah
Aliminium alloy AA1050A

 Mechanical properties of selected aluminium alloys.

Proof
Fatigu
Stres Hardnes
Tensile Shear Hardnes e
Tem s Elongatio Elongatio s
Alloy Strengt Strengt s Brinell Endur.
p 0.20 n A5 (%) n A50 (%) Vickers
h (MPa) h (MPa) HB Limit
% HV
(MPa)
(MPa)
H2 85 100 60 12   30 30  
H4 105 115 70 10 9 35 36 70
H6 120 130 80 7   39    
H8 140 150 85 6 5 43 44 100
H9 170 180     3 48 51  
AA1050
A 0 35 80 50 42 38 21 20 50
T3 290 365 220 15 15 95 100 250
T4 270 350 210 18 18 90 95 250
T6 300 395 235 12 12 110 115 250
AA2011 T8 315 420 250 13 12 115 120 250
H2 115 135 80 11 11 40 40  
H4 140 155 90 9 9 45 46 130
H6 160 175 100 8 6 50 50  
H8 180 200 110 6 6 55 55 150
H9 210 240 125 4 3 65 70  
AA3103 0 45 105 70 29 25 29 29 100
H2 240 330 185 17 16 90 95 280
H4 275 360 200 16 14 100 105 280
AA5083 H6 305 380 210 10 9 105 110  

2. Silinder Linier

14 | E l e m e n M e s i n 3
1) Menghitung Torsi
P = 9,3 PS
= 9,3 x 0,986 HP
= 9,1698 HP
4500. P
T=
2πn
4500 ×9,1698
¿
2× 3,14 ×7500
¿ 0,876 Kgm
¿ 8,76 Kgcm
2) Menghitung Torsi Kombinasi
M =10 ×7
¿ 70 Kgcm
2 2
Tc= √ T + M
¿ √ 8,762 +702
¿ 70,546 Kgcm
π do4 −di 4
Tc=
16
×T w ×
do [ ]
16 ×Tc
T w=
do4 −di 4
π× [ do ]

15 | E l e m e n M e s i n 3
16 ×70,546
T w=
5,54 −4,7 4
3,14 × [ 5,5 ]
¿ 4,269 Kg/cm2

3) Menghitung Momen
1(
Mc= M + √ M 2 +T 2 )
2
1(
Mc= 70+ √70 2+ 8,762 )
2
1
¿ ( 70+70,546 )
2
¿ 70,273 Kgcm

4) Menghitung T b
π do 4−di 4
Mc= ×T b ×
32 do [ ]
32 × Mc
T b=
do4 −di 4
π× [ do ]
32 ×70,273
¿
5,54 −4,7 4
3,14 × [ 5,5 ]
¿ 9,222 Kg/cm2

5) Menghitung T gmax ∧T t max


1
T g max = √ T t2 + 4 T g2
2
1
¿
2
√ 9,2222+ ( 4 × 4,269 )2
1
¿ ×19,407
2
¿ 9,7035 Kg/cm2
Tt
T t max = +T g max
2

16 | E l e m e n M e s i n 3
9,222
¿ +9,7035
2
¿ 14,3145 Kg/cm2

6) Menghitung Tegangan Ijin


Untuk mencari tegangan ijin bahan , kita menggunakan asumsi bahwa
angka keamanan = 4
T ijin=T max ×v
¿ 14,3145 ×4
¿ 57,258 Kg/ cm2
¿ 5,6 MPa

Hasil perhitungan tegangan ijin yang kita dapat adalah sebesar 5,6 MPa. Dari
hasil tersebut kita dapat menentukan bahan dari komponen piston. Untuk
menentukan tipe bahan tersebut kita dapat melihat pada tabel Mechanical
properties of selected aluminium alloys. pada kolom tensile street. Dan
karena pada tabel hanya ada 80 Mpa maka di ambil angka tersebut, karena
angka tersebut merupakan nilai yang paling mendekati. Bahan tersebut
adalah Aliminium alloy AA1050A

Mechanical properties of selected aluminium alloys

Proof
Fatigu
Stres Hardnes
Tensile Shear Hardnes e
Tem s Elongatio Elongatio s
Alloy Strengt Strengt s Brinell Endur.
p 0.20 n A5 (%) n A50 (%) Vickers
h (MPa) h (MPa) HB Limit
% HV
(MPa)
(MPa)
H2 85 100 60 12   30 30  
H4 105 115 70 10 9 35 36 70
H6 120 130 80 7   39    
H8 140 150 85 6 5 43 44 100
H9 170 180     3 48 51  
AA1050
A 0 35 80 50 42 38 21 20 50
T3 290 365 220 15 15 95 100 250
T4 270 350 210 18 18 90 95 250
T6 300 395 235 12 12 110 115 250
AA2011 T8 315 420 250 13 12 115 120 250
AA3103 H2 115 135 80 11 11 40 40  

17 | E l e m e n M e s i n 3
H4 140 155 90 9 9 45 46 130
H6 160 175 100 8 6 50 50  
H8 180 200 110 6 6 55 55 150
H9 210 240 125 4 3 65 70  
0 45 105 70 29 25 29 29 100
H2 240 330 185 17 16 90 95 280
H4 275 360 200 16 14 100 105 280
AA5083 H6 305 380 210 10 9 105 110  

3. Ring Piston

1) Menghitung Torsi
P = 9,3 PS
= 9,3 x 0,986 HP
= 9,1698 HP
4500. P
T=
2πn
4500 ×9,1698
¿
2× 3,14 ×7500
¿ 0,876 Kgm
¿ 8,76 Kgcm
2) Menghitung Torsi Kombinasi
M =10 ×7
¿ 70 Kgcm
Tc= √ T 2 + M 2
¿ √ 8,762 +702

18 | E l e m e n M e s i n 3
¿ 70,546 Kgcm
π do4 −di 4
Tc=
16
×T w ×
do [ ]
16 ×Tc
T w=
do4 −di 4
π× [ do ]
16 ×70,546
T w=
4,7 4 −4,14
3,14 × [
4,7 ]
¿ 8,226 Kg/cm2

3) Menghitung Momen
1
Mc= ( M + √ M 2 +T 2 )
2
1(
Mc= 70+ √ 70 2+ 8,2262 )
2
1
¿ ( 70+70,481 )
2
¿ 70,2405 Kgcm

4) Menghitung T b
π do 4−di 4
Mc=
32
×T b ×
do[ ]
32 × Mc
T b=
do4 −di 4
π× [ do ]
32 ×70,2405
¿
4,7 4−4,14
3,14 ×[ 4,7 ]
¿ 16,592 Kg /cm2

5) Menghitung T gmax ∧T t max


1
T g max = T 2 + 4 T g2
2√ t

19 | E l e m e n M e s i n 3
1
¿
2
√16,5922 +( 4 ×8,226 )2
1
¿ ×33,155
2
¿ 16,5775 Kg/cm2
Tt
T t max = +T g max
2
16,592
¿ +16,5775
2
¿ 24,8735 Kg/cm 2

6) Menghitung Tegangan Ijin


Untuk mencari tegangan ijin bahan , kita menggunakan asumsi bahwa
angka keamanan = 4
T ijin=T max ×v
¿ 24,8735 × 4
¿ 99,494 Kg/cm2
¿ 9,76 MPa
Hasil perhitungan tegangan ijin yang kita dapat adalah sebesar 5,6 MPa. Dari
hasil tersebut kita dapat menentukan bahan dari komponen piston. Untuk
menentukan tipe bahan tersebut kita dapat melihat pada tabel Mechanical
properties of selected aluminium alloys. pada kolom tensile street. Dan
karena pada tabel hanya ada 80 Mpa maka di ambil angka tersebut, karena
angka tersebut merupakan nilai yang paling mendekati. Bahan tersebut
adalah Aliminium alloy AA1050A

Mechanical properties of selected aluminium alloys.

Proof
Fatigu
Stres Hardnes
Tensile Shear Hardnes e
Tem s Elongatio Elongatio s
Alloy Strengt Strengt s Brinell Endur.
p 0.20 n A5 (%) n A50 (%) Vickers
h (MPa) h (MPa) HB Limit
% HV
(MPa)
(MPa)
H2 85 100 60 12   30 30  
H4 105 115 70 10 9 35 36 70
AA1050
A H6 120 130 80 7   39    

20 | E l e m e n M e s i n 3
H8 140 150 85 6 5 43 44 100
H9 170 180     3 48 51  
0 35 80 50 42 38 21 20 50
T3 290 365 220 15 15 95 100 250
T4 270 350 210 18 18 90 95 250
T6 300 395 235 12 12 110 115 250
AA2011 T8 315 420 250 13 12 115 120 250
H2 115 135 80 11 11 40 40  
H4 140 155 90 9 9 45 46 130
H6 160 175 100 8 6 50 50  
H8 180 200 110 6 6 55 55 150
H9 210 240 125 4 3 65 70  
AA3103 0 45 105 70 29 25 29 29 100
H2 240 330 185 17 16 90 95 280
H4 275 360 200 16 14 100 105 280
AA5083 H6 305 380 210 10 9 105 110  

BAB IV
PENUTUP

4.3 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang kami lakukan pada komponen mesin motor
HONDA SUPRA X 125R, maka diambil kesimpulan :
Bahwa dengan adanya tugas ini, kami mendapatkan lebih banyak ilmu
yang menyajikan informasi tentang ilmu elemen mesin khususnya pada
mesin motor HONDA SUPRA X 125R dan kami dapat mengaplikasikan lagi

21 | E l e m e n M e s i n 3
materi elemen mesin 1 dan elemen mesin 2 . Dari hal ini kami juga
mendapatkan banyak ilmu yang didapat seperti mencari kekuatan bahan,
tegangan dan sebagainya. Dengan adanya tugas ini kita juga dapat
menyusun data secara lebih detail dan rinci.

4.4 Kritik dan Saran


Disini kami sebagai penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
kami akan lebih fokus, detail dan rinci dalam menjelaskan tentang laporan
di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://yuliaamira.blogspot.com/2017/10/pengertian-piston-fungsi-piston-dan.html
https://taufiqurrokhman.wordpress.com/category/elemen-mesin/
https://www.slideshare.net/dewiizza/modul-1-46226785
https://prezi.com/tnwcyd3kfaj5/dasar-dasar-perhitungan-kekuatan-elemen-mesin/
https://ourakuntansi2.blogspot.com/2017/11/silinder-liner.html
https://motorbloginfo.wordpress.com/2018/03/09/kenali-sepenggal-sejarah-honda-
supra-x-125-generasi-kedua-2007-2013/
https://www.otoflik.com/fungsi-ring-piston/

22 | E l e m e n M e s i n 3
https://www.autoexpose.org/2018/05/cara-mengukur-diameter-blok-silinder.html

23 | E l e m e n M e s i n 3

Anda mungkin juga menyukai