A. BOILER
1. PENGERTIAN BOILER
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk
air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk
mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk
mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan
meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga dengan sangat
baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem
air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam.
Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem
pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan pada sistem.
Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber
air umpan adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan (2)
Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari lua r ruang boiler dan
plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan economizer untuk
memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas buang.
2. JENIS BOILER
Bagian ini menerangkan tentang berbagi jenis boiler: Fire tube boiler, Water tube boiler,
Paket boiler, Fluidized bed combustion boiler, Atmospheric fluidized bed combustion boiler,
Pressurized fluidized bed combustion boiler, Circulating fluidized bed combustion boiler, Stoker
fired boiler, Pulverized fuel boiler, Boiler pemanas limbah (Waste heat boiler) dan and Pemanas
fluida termis.
2.1 Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell
untuk dirubah menjadi steam. Fire tube boilers biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang
relative kecil dengan tekanan steam rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, fire tube
boilers kompetitif untuk kecepatan steam sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18
kg/cm2. Fire tube boilers dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar
padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar fire tube boilers dikonstruksi
sebagai “ paket” boiler (dirakit oleh pabrik) untuk semua bahan bakar.
2.3 Paket Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang lengkap. Pada saat dikirim ke
pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air, suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk
dapat beroperasi. Paket boiler biasanya merupakan tipe shell and tube dengan rancangan fire
tube dengan transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi.
Ciri -ciri dari packaged boilers adalah:
Kecilnya ruang pembakaran dan tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan yang
lebih cepat.
Banyaknya jumlah pipa yang berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan panas
konvektif yang baik.
Sistem forced atau induced draft menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik.
Sejumlah lintasan/pass menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.
Tingkat efisiensi thermisnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan boiler lainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan berdasarkan jumlah pass nya yaitu berapa kali gas
pembakaran melintasi boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah
itu kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas ini adalah
unit tiga pass/ lintasan dengan dua set fire-tube/pipa api dan gas buangnya keluar dari belakang
boiler.
Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan energi listrik
dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar 25-50% (US
DOE, 2004).
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer bawah tanah
ke tangki penyimpan air)
Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang melewati
mesin-mesin dan peralatan)
b) Head gesekan/ friksi (hf)
Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi tahanan untuk mengalir dalam pipa
dan sambungan-sambungan. Head ini tergantung pada ukuran, kondisi dan jenis pipa, jumlah
dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan. Head gesekan/ friksi sebanding dengan
kwadrat debit aliran. Loop tertutup sistim sirkulasi hanya menampilkan head gesekan/ friksi
(bukan head statik). Dalam hampir kebanyakan kasus, head total sistim merupakan gabungan
antara head statik dan head gesekan.
2. JENIS-JENIS POMPA
Bagian ini menjelaskan berbagai jenis pompa.2 Pompa hadir dalam berbagai ukuran
untuk penggunaan yang luas. Pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi
dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif.
Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh berbagai rancangan pompa. Jika berbagai
rancangan pompa digunakan, pompa sentrifugal biasanya yang paling ekonomis diikuti oleh
pompa rotary dan reciprocating. Walaupun, pompa perpindahan positif biasanya lebih efisien
daripada pompa sentrifugal, namun keuntungan efisiensi yang lebih tinggicenderung diimbangi
dengan meningkatnya biaya perawatan.
2.1 Pompa perpindahan positif
Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi: cairan diambil dari salah
satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap putarannya.
Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk pemompaan fluida selain air,
biasanya fluida kental.
Pompa perpindahan positif selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:
Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa
reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan cairan kental dan sumur minyak.
Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir, cam atau baling-
baling dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang tetap.
Pompa rotary selanjutnya digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-baling
dorong dll. Pompapompa tersebut digunakan untuk layanan khusus dengan kondisi khusus yang
ada di lokasi industri.
Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah cairan yang sudah ditetapkan dipompa
setelah setiap putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya tersumbat, tekanan akan naik ke nilai
yang sangat tinggi dimana hal ini dapat merusak pompa.
2.2 Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi: impeler
yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan yang diperlukan
untuk memompa fluida.
Terdapat dua jenis pompa dinamik :
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan air
dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang dipasang di sebuah
industri adalah pompa sentrifugal. Untuk alasan ini, pompa ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.
Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di lokasi industri.
2.2.1 Bagaimana sebuah pompa sentrifugal bekerja?
Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam berbagai proses
pabrik. Gambar 8 memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi:
Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal jet pump oleh
tekanan buatan.
Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan cairan
berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi.
Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan
cincin diffuser stasioner. Voluteatau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik
menjadi energi tekanan.
2.2.2 Komponen dari pompa sentrifugal
Komponen utama dari pompa sentrifugal terlihat pada Gambar 9 dan diterangkan dibawah ini:
Komponen berputar: impeller yang disambungkan ke sebuan poros
Komponen satis: casing, penutup casing, dan bearings.
a) Impeler
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang
sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang
atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa
tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan
mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik.
Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeler dan
sangat cocok untuk layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler
yang terpasang secara seri untuk layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler
atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi.
Impeler dapat digolongkan atas dasar:
Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran campuran
Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
Bentuk atau konstruksi mekanis:
Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (= penutup) pada kedua
sisinya (Gambar 10). Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling seluruhnya
mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi penghisapan, yang
akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan ruang pembuangan dari
ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan yang bergerak diantara impeler dan wadah
pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang dipasang diatas bagian penutup impeler
atau dibagian dalam permukaan silinder wadah pompa. Kerugian dari impeler tertutup ini
adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan.
mpeler terbuka dan semi terbuka (Gambar 10) kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan tetapi
utnuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute atau back-
plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler yang benar.
Impeler pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan “berserabut” akan tetapi
pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan yang konvensio nal.
b) Batang torak
Batang torak memindahkan torque dari motor ke impeler selama startup dan operasi pompa.
c) Wadah
Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung dan
sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh
tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa
satu tahap. Untuk pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Wadah dirancang
untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan yang cukup.
Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media pendukung dan bantalan poros
untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu wadah pompa harus dirancang untuk:
Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk pemeriksaan, perawatan
dan perbaikan.
Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung
Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa kehilangan daya.
Terdapat dua jenis wadah
Wadah volute (Gambar 11) memiliki impeler yang dipasang dibagian dalam wadah. Salah satu
tujuan utamanya adalah membantu kesetimbangan tekanan hidrolik pada batang torak pompa.
Walau begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada kapasitas yang lebih rendah
dari yang direkomendasikan pabrik pembuatnya dapat mengakibatkan tekanan lateral pada
batang torak pompa. Hal ini dapat meningkatkan pemakaian sil, bantalan poros, dan batang torak
itu sendiri. Wadah volute gandadigunakan bilamana gaya radial menjadi cukup berarti pada
kapasitas yang berkurang.
Wadah bulat memiliki baling-baling penyebaran stasioner disekeliling impeler yang mengubah
kecepatan menjadi energi tekanan. Wadah tersebut banyak digunakan untuk pompa multi-tahap.
Wadah dapat dirancang sebagai:
Wadah padat (Gambar 12): seluruh wadah dan nosel dimuat dalam satu cetakan atau potongan
yang sudah dibuat pabrik pembuatnya.
Wadah terbelah: dua bagian atau lebih disambungkan bersama. Bilamana bagian wadah dibagi
oleh bidang horisontal, wadahnya disebut terbelah secara horisontal atau wadah yang terbelah
secara aksial.
C. TURBIN
1. Pengertian Turbin
Turbin adalah sebuah mesin berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin
sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, "asembli rotor-blade". Fluida yang bergerak
menjadikan baling-baling berputar dan menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor. Contoh
turbin awal adalah kincir angin dan roda air. Sebuah turbin yang bekerja terbalik
disebut kompresor atau pompa turbo.
Turbin gas, uap dan air biasanya memiliki "casing" sekitar baling-baling yang memfokus
dan mengontrol fluid. "Casing" dan baling-baling mungkin memiliki geometri variabel yang
dapat membuat operasi efisien untuk beberapa kondisi aliran fluid. Energi diperoleh dalam
bentuk tenaga "shaft" berputar.
2. Penggunaan turbin
Penggunaan paling umum dari turbin adalah pemroduksian tenaga listrik. Hampir seluruh
tenaga listrik diproduksi menggunakan turbin dari jenis tertentu. Turbin kadangkala merupakan
bagian dari mesin yang lebih besar. Sebuah turbin gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin
pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin, kompresor, "kombustor", dan alternator.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga ("power density") yang luar biasa (berbanding
dengan volume dan beratnya). Ini karena kemampuan mereka beroperasi pada kecepatan sangat
tinggi. Mesin utama dari Space Shuttlemenggunakan turbopumps (mesin yang terdiri dari sebuah
pompa yang didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellant (oksig n cair dan
hidrogen cair) ke ruang pembakaran mesin. Turbopump hidrogen cair ini sedikit lebih besar dari
mesin mobil dan memproduksi 70.000 hp (52,2 MW). Turbin juga merupakan komponen
utama mesin jet.
3. Jenis-Jenis Turbin
3.1 TURBIN UAP
3.1.1 Pengertian
Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi energi
kinetik kemudian energi kinetik tersebut diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
poros. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakkan, yaitu gener ator atau peralatan mesin
lainnya, menggunakan mekanisme transmisi roda gigi. Berdasarkan definisi tersebut maka turbin
uap termasuk mesin rotary merupakan mesin bolak-balik (reciprocating).Engine penggerak
dimana uap air, air, gas ataupun udara yang memutarkan poros dengan cara mendorong sudu
yang menyu dut seperti kipas. Ada dua pasang sudu, STATOR (tidak ber gerak) dan ROTOR
(yang berputar). Poros turbin yang berputar dapat dihubungkan pada generator pembangkit
tenaga listrik. Turbin termasuk mesin yang menghasilkan tenaga besar
Turbin uap digunakan untuk menggerakan generator listrik pada Stasion pembangkit dan
baling- baling kapal. Turbin air mirip seperti turbin uap dan tubin gas digunakan (kebanyakan)
sebagai pengger ak pesawat udara sebagai mesin jet, dan juga kadang sebagai penggerak mesin-
mesin di industri.
3.2 TURBIN AIR
Turbin air mengubah energy potential air menjadi energy mekanis. Energy mekanis diubah
dengan generatormenjadi tenaga listrik. Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah
energy potential air menjadi energy mekanis. Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan
digunakan secara luas untuk tenaga industry untuk jaringan listrik. Sekarang lebih umum dipakai
untuk generator listrik. Turbin kini dimanfaatkan secara luas dan merupakan sumber energy yang
dapat diperbaharukan.
2. Klasifikasi Kondensor
Secara umum, terdapat 2 jenis kondensor yaitu : direct-contact condenser dan surface condenser.
Surface condenser adalah jenis yang paling banyak digunakan di powerplant.
2.1 Direct-contact Condenser
Seperti namanya, direct-contact condenser mengkondensasikan steam dengan mencampurnya
langsung dengan air pendingin. Direct-contact atau open condenser digunakan pada beberapa
kasus khusus, seperti : ketika digunakan dry cooling tower, pada geothermal powerplant, dan
pada powerplant yang menggunakan perbedaan temperatur di air laut (OTEC). Ada beberapa
tipe direct-contact condenser :
a. Spray Condenser
Pada spray condenser, pencampuran steam dengan air pendingin dilakukan dengan jalan
menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam yang keluar dari exhaust turbin pada poin 2
bercampur dengan air pendingin pada poin 5 menghasilkan kondensat yang mendekati fase
saturated, kemudian dipompakan kembali ke 4. Sebagian dari kondensat dikembalikan ke boiler
sebagai feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya didalam dry- (closed-) cooling tower ke poin
5. Air yang didinginkan pada poin 5 disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang.
b. Barometric dan Jet Condenser
Ini merupakan jenis awal dari kondenser. Jenis ini beroperasi dengan prinsip yang sama dengan
spray condenser kecuali tidak dibutuhkannya pompa pada jenis ini. Vacuum dalam kondensor
diperoleh dengan menggunakan prinsip head statis seperti pada barometric condenser, atau
menggunakan diffuser seperti pada jet condenser.
2.2 Surface Condenser
Surface condenser merupakan jenis yang paling banyak digunakan di powerplant. Jenis ini
merupakan heat exchanger tipe shell and tube, dimana mekanisme perpindahan panas utamanya
adalah kondensasi saturated steam pada sisi luar tube dan pemanasan secara konveksi paksa dari
circulating water di dalam tube. Secara spesifik, prinsip kerja surface codensor di bahas pada sub
bab berikut.
Prinsip Kerja Surface Condenser
Prinsip kerja surface condenser seperti tampak pada gambar 3.17. adalah sebagai berikut. Steam
masuk ke dalam shell kondensor melalui steam inlet connection pada bagian atas kondensor.
Steam kemudian bersinggungan dengan tube kondensor yang bertemperatur rendah sehingga
temperatur steam turun dan terkondensasi, menghasilkan kondensat yang terkumpul pada
hotwell. Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap
kalor dari steam pada proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten
penguapan dan terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of condensation) dalam lingkup
bahasan kondensor. Kondensat yang terkumpul di hotwell kemudian dipindahkan dari kondensor
dengan menggunakan pompa kondensat ke exhaust kondensat.
Ketika meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah terkondensasi kecuali bagian
yang jenuh dari udara yang ada di dalam sistem. Udara yang ada di dalam sistem secara umum
timbul akibat adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan sebagainya. Udara
ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian
melewati air cooling section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk
selanjutnya dibuang dari kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi untuk
mempertahankan vacuum di kondensor. Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm
kondensat akibat adanya udara di kondensor, dilakukan de-aeration. De-aeration dilakukan di
kondensor dengan memanaskan kondensat dengan steam agar udara yang terlalut pada kondensat
akan menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan tekanan
rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector kemudian akan memindahkan udara dari
sistem.
3. Surface condenser
Prinsip kerja surface condenser Steam masuk ke dalam shell kondensor melalui steam inlet onnection
pada bagian atas kondensor. Steam kemudian bersinggungan dengan tube kondensor yang
bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun dan terkondensasi, menghasilkan kondensat
yang terkumpul pada hotwell.
Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap kalor dari steam
pada proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten penguapan dan terkadang
disebut juga kalor kondensasi (heat of condensation) dalam lingkup bahasan kondensor. Kondensat yang
terkumpul di hotwell kemudian dipindahkan dari kondensor dengan menggunakan pompa kondensat ke
exhaust kondensat.
Ketika meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah terkondensasi kecuali bagian yang
jenuh dari udara yang ada di dalam sistem. Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat
adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan sebagainya.
Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian
melewati air cooling section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk selanjutnya
dibuang dari kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi untuk mempertahankan
vacuum di kondensor.
Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat akibat adanya udara di kondensor, dilakukan
de-aeration. De-aeration dilakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat dengan steam agar
udara yang terlalut pada kondensat akan menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section dengan
memanfaatkan tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector kemudian akan
memindahkan udara dari sistem.
a. Horizontal condenser
Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin
dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat bagian tengah kondenser dan keluar
sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.
b. Vertical condenser
Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin
dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat bagian atas kondenser dan keluar
sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.
3. Direct-contact condenser
Direct-contact condenser mengkondensasikan steam dengan mencampurnya langsung dengan air
pendingin.
Direct-contact atau open condenser digunakan pada beberapa kasus khusus, seperti :
1. Geothermal powerplant
2. Pada powerplant yang menggunakan perbedaan temperatur di air laut (OTEC)
Spray Condenser
Pada spray condenser, pencampuran steam dengan air pendingin dilakukan dengan jalan
menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam yang keluar dari exhaust turbin pada bagian bawah
bercampur dengan air pendingin pada bagian tengah menghasilkan kondensat yang mendekati fase
saturated.Kemudian dipompakan kembali ke cooling Tower . Sebagian dari kondensat dikembalikan ke
boiler sebagai feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya didalam dry- (closed-) cooling tower . Air yang
didinginkan pada Cooling tower disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang.