Anda di halaman 1dari 12

Vibration meter adalah alat pengukur yang dirancang secara khusus

untuk mengukur getaran yang dihasilkan sebuah benda. Contohnya saja


getaran pada pompa, getaran motor, getaran mesin dan lain sebagainya.
Untuk mengukur getaran suatu benda, cukup tempelkan sensor vibration
atau magnetic base ke benda yang hendak diukur getarannya.
Selanjutnya magnetic base akan mengirimkan data lewat kabel ke bagian
yang bertugas membaca. Hasil analisa kemudian ditampilkan berupa nilai
di layar vibration meter.

Nilai yang ditunjukkan vibrator meter tersebut menunjukkan kuatnya


getaran yang dihasilkan suatu benda. Hasil pengukuran vibrator meter
lantas digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan pengaturan
atau penyetelan sesuai dengan ambang batas yang telah ditentukan.
Selain untuk pengaturan atau penyetelan, vibrator meter juga bisa
digunakan untuk mendeteksi sejak dini potensi kerusakan yang mungkin
terjadi pada mesin. Getaran yang tidak normal menjadi pertanda adanya
kerusakan di dalam mesin.

Bagaimanakah cara mengukur getaran pada mesin produksi yang kondisinya


sedang running ?

Setiap mesin yang running pasti mempunyai getaran karena effect dari proses
pergerakan yang di timbulkan oleh mesin itu sendiri.

Mengapa getaran yang di timbulkan oleh mesin tersebut harus di ukur ?

Getaran yang di timbulkan oleh proses pergerakan komponen - komponen mesin


harus di check dengan alat ukur karena :

 Sebagai salah satu cara maintenance atau perawatan preventif terhadap


mesin untuk mengetahui kondisi mesin.
 Untuk mencegah potensi terjadinya trouble mesin atau keabnormalan mesin
yang fatal.
 Untuk mendeteksi lebih awal terjadinya abnormal mesin.
Sedangkan alat ukur yang di gunakan untuk mengukur getaran pada mesin pada
saat running adalah Vibration Meter.

Adapun cara untuk mengukur Getaran yang di timbulkan mesin pada saat running
dengan menggunakan alat ukur Vibration Meter adalah sebagai berikut :
 Pastikan kondisi mesin yang akan di ukur dalam kondisi running.
 Kemudian On kan power alat ukur Vibrasi meter.
 Pilih satuan ukur mm/s atau juga bisa m/s tergantung kebutuhan.
 Kemudian tempelkan bagian kepala yang bermagnet dari alat ukur vibrasi
meter pada bagian titik mesin yang akan di ukur besaran getaran yang di timbulkan.
 Kemudian lihat nilai angka besaran yang muncul pada layar vibrasi meter.
 Apabila nilai angka menunjukkan hunting naik turun, maka tunggulah sampai
angka besaran tersebut berhenti pada salah satu angka yang muncul.
 Setelah itu tulislah nilai besaran yang muncul tersebut pada form inspeksi
mesin sebagai list data.
 Kemudian Off kan power alat ukur vibrasi meter tersebut.
 Kemudian lepaslah kepala magnet dari alat ukur vibrasi meter tersebut dan
proses pengukuran getaran pada mesin sudah selesai.
Bagian - bagian dari Alat ukur Vibration Meter adalah sebagai berikut :
 Tombol operation vibrasi meter yang berfungsi untuk mengoperasikan fungsi
vibrasi meter.
 Kabel check getaran yang berfungsi sebagai media untuk menyalurkan data
informasi kondisi actual getaran mesin.
 Kepala magnet yang berfungsi sebagai bagian yang menempel ke body
mesin untuk mengambil data besaran getaran dari mesin.
 Layar monitor yang berfungsi untuk menampilkan nilai data besaran yang
muncul dari hasil getaran pada mesin.
Getaran atau vibrasi yang di timbulkan dari sebuah mesin yang dalam kondisi
running berbeda - beda dan mempunyai standar toleransi yang berbeda - beda pula
tergantung kondisi awal pemasangan mesin tersebut pada saat masih baru.

Namun biasanya kondisi normal vibrasi mesin sekitar 0,03 mm/s pada saat running.

Mesin pada saat running bisa menimbulkan getaran atau vibrasi pada saat running
itu di sebabkan karena :
 Adanya persinggungan atau gesekan antar part mesin tersebut.
 Karena Base mesin bersentuhan dengan dudukan mesin secara langsung.
 Ada komponen mesin yang mengalami abnormal atau kerusakan.
Mengapa kondisi vibrasi atau getaran mesin harus di perhatikan ?

Getaran atau vibrasi yang abnormal atau getaran yang besar pada mesin bisa
mengakibatkan beberapa hal seperti :
 Kerusakan fatal yang bisa berakibat mesin tersebut stop untuk membutuhkan
perbaikan.
 Suara noise atau bising yang bisa mengganggu Operator Mesin.
 Mempengaruhi hasil produk yang di proses oleh mesin tersebut.
Segera lakukan perbaikan apabila sudah di temukan penyebab utama terjadinya
vibrasi atau getaran yang tinggi.

Adapun cara untuk menangani adanya vibrasi atau getaran pada mesin adalah
sebagai berikut :

 Getaran mesin tinggi bisa di sebabkan dari ausnya bearing, solusinya adalah
lakukan penggantian terhadap bearimg tersebut.
 Getaran mesin tinggi bisa di sebabkan karena kondisi mounting base kendor
atau rusak, solusi kencangkan baut mounting atau ganti ganti mounting baru.
 Getaran mesin bisa di sebabkan adanya body mesin yang retak atau crack,
solusi segera lakukan perbaikan kondisi body yang retsk dengan di welding ulang.
 Getaran mesin bisa di sebabkan adanya baut nut body mesin yang kendor,
solusi kencangkan baut dan nut tersebut sampai benar - benar kencang.
Demikian sedikit ulasan tentang Bagaimana Cara Mengukur Getaran atau Vibrasi
pada Mesin di Pabrik Industri.

Getaran yaitu gerakan teratur suatu benda atau media secara


bolak-balik dengan kedudukan keseimbangan. Secara biasa,
getaran diketahui dengan vibrasi adalah suatu unsur
jasmaniah yang menjalar ke tubuh sehingga membikin
tubuh bergerak secara teratur pengaruh menerapkan alat
yang bergetar.

Getaran ini terjadi ketika mesin atau alat yang memakai


motor difungsikan atau dikerjakan untuk suatu aktifitas.
Getaran lazimnya dinikmati oleh pekerja-pekerja yang
lazimnya memakai alat yang difungsikan dengan memakai
motor adalah operator gergaji mesin, pemotong rumput,
pengebor industri dan lain-lain.

Sumber getaran yang dinikmati lazimnya didapatkan dari


perlengkapan yang mereka pakai seperti bor listrik, gergaji
mesin, mesin pemotong rumput dan lain-lain.

Lalu apa bahayanya?

Mungkin banyak orang belum tahu mengenai bahaya


getaran. Bahaya getaran hal yang demikian antara lain:

Kelainan pada metode saraf dan sirkulasi darah. Gejala


kelainan seperti itu tentu dinikmati member tubuh seperti
tangan dan kaki manusia sebab organ tubuh hal yang
demikian yang menikmati getaran ketika berprofesi. Kondisi
organ tubuh hal yang demikian adalah memucat kebiruan,
member badan kedinginan.

Kerusakan-kerusakan pada persendian tulang dan sendi.


Gejala ini memang sering kali terjadi terhadap para pekerja
yang memakai alat bergetar. Nyeri sendi dan sakit pinggang
yaitu model dua keluhan yang sering kali dinikmati oleh
para pekerja.

Lalu bagaimana mencegah hal ini? Tentu solusinya dengan


alat yang dinamakan dengan vibration meter.
Sebelum kita membahas soal Vibration Meter, mari kita cari
tahu dahulu apa itu Vibrasi/Getaran dalam artian umu
mempunyai arti getaran , dalam arti yang lebih luas lagi
dapat terkait dengan suatu getaran dari mesin/benda atau
disebut juga dengan Mechanical Vibration yang bisa memliki
arti adalah sebagai suatu gerakan bolak balik dari
mesin/benda sebagai suatu respon yang diciptakan dari
suatu gaya dalam maupun gaya luar.

Vibration Meter ialah alat instrument atau lebih di ketahui


dengan alat uji getaran yang mempunyai fungsi sebagai alat
untuk menilai getaran suatu benda, umpamanya seperti
sepeda motor, pompa, screen atau benda lainnya yang
mempunyai getaran yang diutamakan dalam dunia industri.

Produk ini berprofesi dengan melekatkan vibration sensor


atau magnetic base-nya ke benda/mesin yang akan di uji
atau di ukur, kemudian magnetic base mengirimkan data
lewat kabel terhadap unit pembaca.

Dengan demikian Vibration Meter menunjukan poin poin


dari seberapa kuatnya getaran yang ada pada mesin atau
benda yang di uji atau di ukur, sehingga dengan poin hal
yang demikian bisa memastikan suatu perbuatan untuk
penyetelan atau telah masuk di ambang batas yang telah
diatur sebelumnya.

Perlunya mengerjakan control dan analisis getaran pada


suatu benda lebih bagus dijalankan secara terstruktur ,
karenanya sesuatu yang tak berprofesi dengan normal pada
mesin bisa terditeksi dengan mesin sebelum terjadinya
kerusakan besar terjadi.

Dengan mengerjakan rutinitas check benda secara


terstruktur dengan alat Vibration Meter ini bisa menjadi
suatu alat yang safety untuk karyawan atau pekerja dari
bahaya getaran yang tinggi.

Secara biasa seluruh object yang ada dalam muka bumi ini
bergetar, benda benda yang ada disekitar kita bahkan bisa
bergetar. Vibration Meter ialah sebuah alat yang mempu
menguji getaran dengan cermat dan ideal sehingga penilaian
getaran bisa dijalankan dengan memakai Vibration Meter.

Dalam mengerjakan penilaian getraran bisa dijalankan oleh


alat Vibration Meter dengan poin batas yang disesuaikan
poin batas hal yang demikian dengan poin yang telah diatur
sebelumnya, Poin standart lazimnya diatur oleh keputusan
dari Mentri Energi Kerja.

Salah satu alat yang dipakai pada aktifitas Vibration


Monitoring ialah Vibration Meter, adalah alat atau
instrument yang berfungsi untuk menilai getaran pada suatu
mesin atau obyek lainnya yang menciptakan getaran.

Sistem kerja alat Vibration Meter ialah dengan melekatkan


vibration sensor atau magnetic base ke mesin yang akan
dikaji karakteristik getarannya, lalu magnetic base akan
mengirimkan data yang menonjolkan poin tingkat getaran
mesin yang dikaji, apakah getaran pada mesin melampaui
poin batas yang sudah diatur atau tak.
Maka dari itu, carilah tempat jual vibration meter yang
berkualitas sehingga ketika vibration meter digunakan untuk
pengujian tidak mengalami masalah atau gangguan.

Adapun dengan mengerjakan pemantauan serta


menganalisis getaran melaui cara Vibration Monitoring
secara rutin, karenanya getaran yang tak normal pada mesin
bisa dikenal sebelum kerusakan terjadi pada mesin.

Sebelum kita membahas soal Vibration Meter, mari kita cari tahu dulu apa itu
Vibrasi/Getaran dalam artian umu memiliki arti getaran , dalam arti yang lebih luas lagi bisa
berkaitan dengan suatu getaran dari mesin/benda atau disebut juga dengan Mechanical
Vibration yang dapat memliki arti yaitu sebagai suatu gerakan bolak balik dari mesin/benda
sebagai suatu reaksi yang dihasilkan dari suatu gaya dalam ataupun gaya luar.

Vibration Meter adalah seuatu alat instrument atau lebih di kenal dengan alat uji
getaran yang memiliki fungsi sebagai alat untuk mengukur getaran suatu benda, misalnya
seperti sepeda motor, pompa, screen atau benda lainnya yang memiliki getaran yang
diutamakan dalam dunia industri. Produk ini bekerja dengan menempelkan vibration sensor
atau magnetic base-nya ke benda/mesin yang akan di uji atau di ukur, kemudian magnetic
base mengirimkan data melalui kabel kepada unit pembaca. Dengan demikian Vibration
Meter menunjukan nilai nilai dari seberapa kuatnya getaran yang ada pada mesin atau
benda yang di uji atau di ukur, sehingga dengan nilai tersebut dapat menentukan suatu
tindakan untuk penyetelan atau sudah masuk di ambang batas yang sudah ditentukan
sebelumnya.
 
Perlunya melakukan control dan analisa getaran pada suatu benda lebih baik dilakukan
secara berkala, maka sesuatu yang tidak bekerja dengan normal pada mesin dapat
terditeksi dengan mesin sebelum terjadinya kerusakan besar terjadi. Dengan melakukan
rutinitas check benda secara berkala dengan alat Vibration Meter ini dapat menjadi suatu
alat yang safety untuk karyawan atau pekerja dari bahaya getaran yang tinggi.

Secara umum semua object yang ada dalam muka bumi ini bergetar, benda benda yang
ada disekitar kita pun dapat bergetar. Vibration Meter adalah sebuah alat yang mempu
menguji getaran dengan akurat dan tepat sehingga pengukuran getaran dapat dilakukan
dengan menggunakan Vibration Meter.

Dalam melakukan pengukuran getraran dapat dilakukan oleh alat Vibration Meter dengan
nilai batas yang disesuaikan nilai batas tersebut dengan nilai yang sudah ditentukan
sebelumnya, Nilai standart biasanya ditentukan oleh keputusan dari Mentri Tenaga Kerja.

Dalam sebuah industri, mesin merupakan komponen penting untuk menjamin


keberlangsungan industri tersebut. Apalagi ketika berbicara mengenai mesin pabrik yang
jumlahnya sangat banyak, ditambah ukurannya yang besar. Untuk bisa mendapatkan hasil
yang baik, maka kondisi mesin yang prima juga merupakan sebuah kunci kesuksesan
dunia industri. Dengan kondisi inilah perlu dilakukan maintenance hingga penggecekan
setiap bagian dari masing-masing mesin secara berkala.
Tentunya pasti ada banyak hal yang harus dicek terlebih dahulu secara berkala. Salah
satunya adalah dengan mengecek tingkat getaran dari masing-masing tersebut. Saat mesin
dinyalakan dan digunakan, pastinya ada getaran yang dihasilkan. Getaran mesin tersebut
terhitung sebagai suatu hal yang wajar. Tapi jika getarannya terlalu besar, maka getaran
mesin tersebut juga mempengaruhi kinerja dari mesin yang sedang digunakan.
Untuk bisa mengukur getara dari mesin tersebut, cara yang paling sering dan ampuh untuk
dilakukan adalah menggunakan alat. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran dari
mesin disebut sebagai vibration meter. Mungkin banyak yang belum tahu apa yang
dimaksud dengan vibration meter. Dari fungsinya, bagian-bagian yang ada di vibration
meter, hingga cara menggunakannya. Bagi yang ingin tahu tentang seluk beluk dari
vibration, berikut penjelasan tentang vibration meter yang bisa Anda simak di bawah ini.
 

Apa itu Vibration Meter?


Vibration meter pada dasarnya merupakan sebuah alat pengukur yang memang dirancang
khusus dalam mengukur getaran pada sebuah benda tertentu. Benda tersebut misalnya
saja adalah getaran pada sebuah pompa, getaran motor dan getaran pada sebuah mesin
baik yang berukuran kecil, sedang, maupun mesin berat. Menggunakannya pun sangat
mudah, Anda cukup menempelkan sensor vibration maupun magnetic base pada benda
yang akan diukur berapa besar getarannya.
Nantinya, akan muncul sebuah data angka yang muncul di layar pengukur tersebut. Data
angka atau nilai yang ditunjukkan oleh vibration meter ini merupakan berapa kekuatan
getaran yang dihasilkan oleh sebuah benda. Hasil pengukuran inilah yang selanjutnya
digunakan sebagai patokan dasar dalam melakukan tindakan maupun pengaturan getaran
yang sesuai dengan ambang batas yang ditentukan.
Tidak hanya itu saja, penggunaan bagian-bagian vibration meter yang tepat dapat memiliki
fungsi lain bagi para pelaku industri. Misalnya saja adalah untuk mendeteksi adanya
getaran dalam kadar tertentu. Getaran yang terlalu kuat maupun getaran yang tidak normal
bisa menyebabkan sebuah mesin mengalami kerusakan baik pada bagian dalam dan
bagian luarnya. Sehingga dengan demikian kerusakan mesin yang mengakibatkan kerugian
lebih lanjut dapat diminimalisir dengan baik menggunakan vibration meter ini.
Penggunaan vibration meter menjadi satu hal yang sangat penting di dalam menjadi kondisi
mesin yang digunakan agar tetap prima dan tetap mampu digunakan secara optimal.
Dengan penjelasan tentang apa itu vibration meter di atas, Anda pastinya sudah
mendapatkan gambaran tentang vibration meter. Namun sebagai alat yang krusial di dalam
industri yang menggunakan banyak mesin dengan ukuran yang sedang hingga besar,
tentunya ada berbagai macam bagian yang ada di dalam vibration meter. Apa saja bagian-
bagian vibration meter yang bisa Anda ketahui?
 
Bagian-Bagian Vibration Meter
Setelah mengetahui tentang apa itu vibration meter dengan penjelasan panjang di atas,
sekarang saatnya membahas tentang bagian-bagian dari vibration meter. Dalam
penggunaannya, bagian-bagian vibration meter secara garis besar dibedakan menjadi dua
bagian. Dua bagian tersebut di antaranya adalah sensor vibration dan dynamic signal
analizer. Keduanya memegang peranan penting dalam vibration meter saat sedang
melakukan pengukuran getaran sebuah benda tertentu. Berikut penjelasan mengenai
bagian-bagian vibration meter tersebut.
 

Sensor Vibration
Sesuai namanya, sensor vibration memang menjadi bagian penting dari vibration meter.
Konteks dari fungsinya adalah menjadi alat untuk mengubah besar sinyal getaran fisik
menjadi sinyal analog. Dari sana juga akan terlihat besaran listrik dan berbentuk rupa
tegangan listrik yang ada. Cara untuk melihat bagaimana fungsi dari bagian sensor
vibration ini terhitung mudah. Caranya adalah Anda tinggal cukup meletakkan bagian ini di
sebuah mesin yang mau diukur. Tinggal menunggu dalam beberapa waktu, maka hasilnya
akan segera keluar.
 

Dynamic Signal Analizer


Selain sensor vibration, ada juga bagian lain dari vibration meter yaitu dynamic signal
analizer. Dynamic signal analizer menjadi bagian yang penting karena menjadi usaha
lanjutan setelah sensor vibration digunakan. Setelah sensor vibration diletakkan di bagian
mesin yang ingin dicek vibrasinya, maka hasilnya akan didapatkan dengan bentuk sinyal
getaran.
Dari sinyal getaran inilah, akan segera disalurkan ke dynamic signal analizer. Memang
sebagai bagian penting dari vibration meter, dynamic signal analizer memiliki kombinasi
yang cukup kompleks dari sebuah sinyal sumber getara mesin. Dari hasil yang dihasilkan
oleh dynamic signal analizer, maka akan terlihat berapa besaran getaran yang ada di
benda tersebut dengan bentuk data digital.
 

Cara Kerja Vibration Meter


Selain memiliki bagian-bagian vibration meter yang berguna untuk mengecek getaran
benda yang digunakan seperti mesin pabrik, vibration meter juga memiliki cara kerja yang
mudah dan sederhana. Ya, walaupun terkesan sebagai alat yang rumit, sebenarnya
menggunakan vibration meter tidaklah sulit. Dengan kondisi ini, Anda pun tidak perlu
merasa kesulitan untuk menggunakan vibration meter setiap saat saat ingin melakukan
pengecekan mesin industri yang digunakan. Inilah cara kerja dari vibration meter yang perlu
Anda ketahui dan lakukan saat sedang menggunakannya.
Cara kerja dari vibration meter yang pertama adalah mengecek alat vibration meter terlebih
dahulu dengan baik. Perhatikan setiap detil dari alat ini. Jangan sampai ada yang rusak
atau tidak berfungsi. Bagian yang wajib untuk dicek secara lebih detil adalah bagian sensor
getaran, karena tanpa fungsi dari bagian sensor getaran, maka vibration meter tidak bisa
digunakan dengan optimal. Selain bagian sensor getaran, kabel sensor dan tombol power
(ON/OFF), juga wajib untuk dicek secara detil.
Selain bagian-bagian tersebut, Anda juga perlu komponen pendukung lainnya untuk bisa
melakukan pengukuran vibrasi dengan benar, seperti komponen baterai dan bagian
display-nya seperti LCD. Jika sudah mengecek seluruh komponen dari vibration meter,
sekarang saatnya Anda menghidupkan alat ini. Caranya pun mudah. Anda tinggal menekan
tombol ON/OFF yang ada. Inilah mengapai diperlukan pengecekan bagian komponen
baterai. Dengan baterai yang baik, maka vibration meter bisa digunakan dengan optimal.
Setelah vibration meter sudah menyala, sekarang saatnya melakukan pengukuran vibrasi.
Caranya adalah dengan menempelkan sensor vibration yang ada ke bagian mesin yang
akan diukur. Dari sensor vibration yang ada inilah, akan muncul data yang dikirimkan ke
bagian dynamic signal analizer. Dari dynamic signal analizer inilah, maka akan terlihat
angka vibrasi di bagian display layar LCD.
Untuk bisa mendapatkan pengukuran data yang baik dan tepat, sebaiknya Anda bisa
memastikan tingkat getaran yang ada di mesin tersebut bekerja seperti modus atau nilai
yang sering muncul. Kemudian ambil nilai rata-ratanya (median) dari nilai-nilai getaran yang
dihasilkan mesin tersebut. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan hasil akhir yang tepat
dan sesuai dengan pengukuran yang ada.
 

Tiga Dasar Pengukuran Vibrasi dengan


Vibration Meter
Di dalam pengukuran vibrasi dengan vibration meter, ada tiga dasar yang biasanya
digunakan yaitu Displacement, Velocity, dan Acceleration Untuk bisa mendapatkan hasil
pengukuran yang maksimal, memang diperlukan ketiga dasar ini. Bagi yang tidak tahu
tentang tiga dasar ini, berikut penjelasan dari masing-masing dasar yang digunakan:
 

Displacement
Displacement adalah ukuran dari jumlah gerakan yang ada di massa suatu benda. Benda
yang dimaksud di sini adalah benda yang gerakannya terpengaruhi oleh vibrasi yang ada.
Displacement menjadi perubahan tempat atau posisi dari benda tersebut, bisa maju atau
mundur. Besarnya gaya dari displacement ini bisanya dipengaruhi oleh amplitude yang
dihasilkan oleh vibrasi. Dengan begitu, makin tinggi amplitude yang ada, maka makin tinggi
pula vibrasi yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Begitu juga sebaliknya.
 

Velocity
Selanjutnya adalah velocity. Bagi yang belum tahu tentang velocity, penjelasannya
singkatnya adalah kecepatan getaran. Ya, velocity adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
ketika terjadinya displacement. Sebagai salah satu dasar pengukuran vibrasi menggunakan
vibration meter, velocity bisa disebut sebagai indikator yang paling baik untuk mengetahui
apakah ada masalah vibrasi yang terjadi. Masalah vibrasi yang terjadi mencakup
unbalance, mechanical loosess, misaligment, hingga kerusakan bearing yang digunakan di
dalam mesin tersebut. Velocity melihat ukuran kecepatan dari benda tersebut saat sedang
bergerak atau bergetara selama terisolasi. 
 

Acceleration
Dasar pengukuran vibrasi dengan vibration meter yang terakhir adalah acceleration. Dari
namanya sendiri, sebenarnya sudah terlihat apa yang dihitung oleh acceleration. Ya,
acceleration di dalam praktik pengukuran vibrasi berguna untuk menghitung percepatan
getaran yang ada. Dengan ini, maka acceleration berguna ketika muncul velocity. Namun
untuk menggunakan dasar pengukuran vibrasi lewat acceleration, tidak semua tipe mesin
bisa diukur menggunakan ini.
Biasanya, untuk menggunakan pengukuran acceleration, maka jenis mesin yang paling pas
adalah mesin-mesin yang berputar, atau biasa disebut dengan rotating equipment.  Analisis
yang dihasilkan acceleration sangat penting untuk mesin yang berputar. Biasanya, dengan
acceleration, maka akan terdeteksi kerusakan yang biasanya muncul di bagian bearing
hingga gearbox yang memiliki kecepatan tinggi. Deteksi masalah dari acceleration pun bisa
terlihat lebih cepat dan lebih awal. 
 
Itulah ulasan panjang tentang alat pengukur getaran atau vibration meter yang biasa
digunakan dalam mesin industri. Dimulai dari pengertian vibration meter, bagian-bagian
vibration meter, cara kerja vibration meter, hingga tiga dasar pengukuran vibraton meter.
Sebagai benda yang sangat penting untuk mengukur mesin industri, para pelaku usaha
yang menggunakan mesin industri dari ukuran sedang hingga besar, dengan penggunaan
yang berjam-jam setiap harinya perlu mengetahui tentang seluk beluk vibration meter.
Semoga informasi diatas tentang vibration meter bermanfaat dan menambah wawasan
Anda.

Vibration Meter adalah alat uji atau instrument yang berfungsi untuk mengukur getaran
sebuah benda, misalnya motor, pompa, screen, atau benda bergetar lainnya terutama
dalam dunia industri. Cara kerja produk ini adalah dengan menempelkan vibration sensor
atau magnetic base nya ke benda/mesin yang akan di ukur, lalu magnetic base
mengirimkan data melalui kabel ke unit pembaca. dengan demikian vibration meter
menunjukkan nilai kuatnya getaran pada benda atau mesin yang di ukur, sehingga bisa
menentukan tindakan penyetelan atau kah sudah masuk ambang batas yang ditentukan.
 
Dengan melakukan kontrol dan analisa getaran secara berkala, maka sesuatu yang tidak
normal pada mesin dapat dideteksi sebelum kerusakan besar terjadi. Dengan pengukuran
vibration meter ini, para pelaku industri juga dapat mencegah para pekerjanya mendapat
bahaya getaran yang tinggi.
 
Pada umumnya semua objek yang ada dibumi ini pasti bergetar, benda yang ada disekitar
kitapun sebenarnya bisa bergetar. Perlu diketahui bahwa getaran dapat diukur dengan
tepat, adapun cara melakukan pengukuran getaran tersebut dengan vibration meter.
 
Cara yang dilakukan adalah pengukuran getaran dengan Vibration Meter lalu disesuaikan
dengan nilai batas yang telah ditentukan. Biasanya dengan nilai ambang batas yang telah
ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja.
 
Dari beberapa tester di bawah ini perangkat analisis VIBRATION TESTER atau
VIBRATION PEN ini terbagi dalam beberapa tipe yaitu:
1. Sensor Getaran, Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar
signal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya
berbentuk tegangan listrik.
2. Dinamic Signal Analizer (DSA), merupakan getaran mesin dalam kombinasi kompleks
dari sinyal yang berasal dari berbagai sumber getaran mesin didalam mesin.

Anda mungkin juga menyukai