Setiap mesin yang running pasti mempunyai getaran karena effect dari proses
pergerakan yang di timbulkan oleh mesin itu sendiri.
Adapun cara untuk mengukur Getaran yang di timbulkan mesin pada saat running
dengan menggunakan alat ukur Vibration Meter adalah sebagai berikut :
Pastikan kondisi mesin yang akan di ukur dalam kondisi running.
Kemudian On kan power alat ukur Vibrasi meter.
Pilih satuan ukur mm/s atau juga bisa m/s tergantung kebutuhan.
Kemudian tempelkan bagian kepala yang bermagnet dari alat ukur vibrasi
meter pada bagian titik mesin yang akan di ukur besaran getaran yang di timbulkan.
Kemudian lihat nilai angka besaran yang muncul pada layar vibrasi meter.
Apabila nilai angka menunjukkan hunting naik turun, maka tunggulah sampai
angka besaran tersebut berhenti pada salah satu angka yang muncul.
Setelah itu tulislah nilai besaran yang muncul tersebut pada form inspeksi
mesin sebagai list data.
Kemudian Off kan power alat ukur vibrasi meter tersebut.
Kemudian lepaslah kepala magnet dari alat ukur vibrasi meter tersebut dan
proses pengukuran getaran pada mesin sudah selesai.
Bagian - bagian dari Alat ukur Vibration Meter adalah sebagai berikut :
Tombol operation vibrasi meter yang berfungsi untuk mengoperasikan fungsi
vibrasi meter.
Kabel check getaran yang berfungsi sebagai media untuk menyalurkan data
informasi kondisi actual getaran mesin.
Kepala magnet yang berfungsi sebagai bagian yang menempel ke body
mesin untuk mengambil data besaran getaran dari mesin.
Layar monitor yang berfungsi untuk menampilkan nilai data besaran yang
muncul dari hasil getaran pada mesin.
Getaran atau vibrasi yang di timbulkan dari sebuah mesin yang dalam kondisi
running berbeda - beda dan mempunyai standar toleransi yang berbeda - beda pula
tergantung kondisi awal pemasangan mesin tersebut pada saat masih baru.
Namun biasanya kondisi normal vibrasi mesin sekitar 0,03 mm/s pada saat running.
Mesin pada saat running bisa menimbulkan getaran atau vibrasi pada saat running
itu di sebabkan karena :
Adanya persinggungan atau gesekan antar part mesin tersebut.
Karena Base mesin bersentuhan dengan dudukan mesin secara langsung.
Ada komponen mesin yang mengalami abnormal atau kerusakan.
Mengapa kondisi vibrasi atau getaran mesin harus di perhatikan ?
Getaran atau vibrasi yang abnormal atau getaran yang besar pada mesin bisa
mengakibatkan beberapa hal seperti :
Kerusakan fatal yang bisa berakibat mesin tersebut stop untuk membutuhkan
perbaikan.
Suara noise atau bising yang bisa mengganggu Operator Mesin.
Mempengaruhi hasil produk yang di proses oleh mesin tersebut.
Segera lakukan perbaikan apabila sudah di temukan penyebab utama terjadinya
vibrasi atau getaran yang tinggi.
Adapun cara untuk menangani adanya vibrasi atau getaran pada mesin adalah
sebagai berikut :
Getaran mesin tinggi bisa di sebabkan dari ausnya bearing, solusinya adalah
lakukan penggantian terhadap bearimg tersebut.
Getaran mesin tinggi bisa di sebabkan karena kondisi mounting base kendor
atau rusak, solusi kencangkan baut mounting atau ganti ganti mounting baru.
Getaran mesin bisa di sebabkan adanya body mesin yang retak atau crack,
solusi segera lakukan perbaikan kondisi body yang retsk dengan di welding ulang.
Getaran mesin bisa di sebabkan adanya baut nut body mesin yang kendor,
solusi kencangkan baut dan nut tersebut sampai benar - benar kencang.
Demikian sedikit ulasan tentang Bagaimana Cara Mengukur Getaran atau Vibrasi
pada Mesin di Pabrik Industri.
Secara biasa seluruh object yang ada dalam muka bumi ini
bergetar, benda benda yang ada disekitar kita bahkan bisa
bergetar. Vibration Meter ialah sebuah alat yang mempu
menguji getaran dengan cermat dan ideal sehingga penilaian
getaran bisa dijalankan dengan memakai Vibration Meter.
Sebelum kita membahas soal Vibration Meter, mari kita cari tahu dulu apa itu
Vibrasi/Getaran dalam artian umu memiliki arti getaran , dalam arti yang lebih luas lagi bisa
berkaitan dengan suatu getaran dari mesin/benda atau disebut juga dengan Mechanical
Vibration yang dapat memliki arti yaitu sebagai suatu gerakan bolak balik dari mesin/benda
sebagai suatu reaksi yang dihasilkan dari suatu gaya dalam ataupun gaya luar.
Vibration Meter adalah seuatu alat instrument atau lebih di kenal dengan alat uji
getaran yang memiliki fungsi sebagai alat untuk mengukur getaran suatu benda, misalnya
seperti sepeda motor, pompa, screen atau benda lainnya yang memiliki getaran yang
diutamakan dalam dunia industri. Produk ini bekerja dengan menempelkan vibration sensor
atau magnetic base-nya ke benda/mesin yang akan di uji atau di ukur, kemudian magnetic
base mengirimkan data melalui kabel kepada unit pembaca. Dengan demikian Vibration
Meter menunjukan nilai nilai dari seberapa kuatnya getaran yang ada pada mesin atau
benda yang di uji atau di ukur, sehingga dengan nilai tersebut dapat menentukan suatu
tindakan untuk penyetelan atau sudah masuk di ambang batas yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Perlunya melakukan control dan analisa getaran pada suatu benda lebih baik dilakukan
secara berkala, maka sesuatu yang tidak bekerja dengan normal pada mesin dapat
terditeksi dengan mesin sebelum terjadinya kerusakan besar terjadi. Dengan melakukan
rutinitas check benda secara berkala dengan alat Vibration Meter ini dapat menjadi suatu
alat yang safety untuk karyawan atau pekerja dari bahaya getaran yang tinggi.
Secara umum semua object yang ada dalam muka bumi ini bergetar, benda benda yang
ada disekitar kita pun dapat bergetar. Vibration Meter adalah sebuah alat yang mempu
menguji getaran dengan akurat dan tepat sehingga pengukuran getaran dapat dilakukan
dengan menggunakan Vibration Meter.
Dalam melakukan pengukuran getraran dapat dilakukan oleh alat Vibration Meter dengan
nilai batas yang disesuaikan nilai batas tersebut dengan nilai yang sudah ditentukan
sebelumnya, Nilai standart biasanya ditentukan oleh keputusan dari Mentri Tenaga Kerja.
Sensor Vibration
Sesuai namanya, sensor vibration memang menjadi bagian penting dari vibration meter.
Konteks dari fungsinya adalah menjadi alat untuk mengubah besar sinyal getaran fisik
menjadi sinyal analog. Dari sana juga akan terlihat besaran listrik dan berbentuk rupa
tegangan listrik yang ada. Cara untuk melihat bagaimana fungsi dari bagian sensor
vibration ini terhitung mudah. Caranya adalah Anda tinggal cukup meletakkan bagian ini di
sebuah mesin yang mau diukur. Tinggal menunggu dalam beberapa waktu, maka hasilnya
akan segera keluar.
Displacement
Displacement adalah ukuran dari jumlah gerakan yang ada di massa suatu benda. Benda
yang dimaksud di sini adalah benda yang gerakannya terpengaruhi oleh vibrasi yang ada.
Displacement menjadi perubahan tempat atau posisi dari benda tersebut, bisa maju atau
mundur. Besarnya gaya dari displacement ini bisanya dipengaruhi oleh amplitude yang
dihasilkan oleh vibrasi. Dengan begitu, makin tinggi amplitude yang ada, maka makin tinggi
pula vibrasi yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Begitu juga sebaliknya.
Velocity
Selanjutnya adalah velocity. Bagi yang belum tahu tentang velocity, penjelasannya
singkatnya adalah kecepatan getaran. Ya, velocity adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
ketika terjadinya displacement. Sebagai salah satu dasar pengukuran vibrasi menggunakan
vibration meter, velocity bisa disebut sebagai indikator yang paling baik untuk mengetahui
apakah ada masalah vibrasi yang terjadi. Masalah vibrasi yang terjadi mencakup
unbalance, mechanical loosess, misaligment, hingga kerusakan bearing yang digunakan di
dalam mesin tersebut. Velocity melihat ukuran kecepatan dari benda tersebut saat sedang
bergerak atau bergetara selama terisolasi.
Acceleration
Dasar pengukuran vibrasi dengan vibration meter yang terakhir adalah acceleration. Dari
namanya sendiri, sebenarnya sudah terlihat apa yang dihitung oleh acceleration. Ya,
acceleration di dalam praktik pengukuran vibrasi berguna untuk menghitung percepatan
getaran yang ada. Dengan ini, maka acceleration berguna ketika muncul velocity. Namun
untuk menggunakan dasar pengukuran vibrasi lewat acceleration, tidak semua tipe mesin
bisa diukur menggunakan ini.
Biasanya, untuk menggunakan pengukuran acceleration, maka jenis mesin yang paling pas
adalah mesin-mesin yang berputar, atau biasa disebut dengan rotating equipment. Analisis
yang dihasilkan acceleration sangat penting untuk mesin yang berputar. Biasanya, dengan
acceleration, maka akan terdeteksi kerusakan yang biasanya muncul di bagian bearing
hingga gearbox yang memiliki kecepatan tinggi. Deteksi masalah dari acceleration pun bisa
terlihat lebih cepat dan lebih awal.
Itulah ulasan panjang tentang alat pengukur getaran atau vibration meter yang biasa
digunakan dalam mesin industri. Dimulai dari pengertian vibration meter, bagian-bagian
vibration meter, cara kerja vibration meter, hingga tiga dasar pengukuran vibraton meter.
Sebagai benda yang sangat penting untuk mengukur mesin industri, para pelaku usaha
yang menggunakan mesin industri dari ukuran sedang hingga besar, dengan penggunaan
yang berjam-jam setiap harinya perlu mengetahui tentang seluk beluk vibration meter.
Semoga informasi diatas tentang vibration meter bermanfaat dan menambah wawasan
Anda.
Vibration Meter adalah alat uji atau instrument yang berfungsi untuk mengukur getaran
sebuah benda, misalnya motor, pompa, screen, atau benda bergetar lainnya terutama
dalam dunia industri. Cara kerja produk ini adalah dengan menempelkan vibration sensor
atau magnetic base nya ke benda/mesin yang akan di ukur, lalu magnetic base
mengirimkan data melalui kabel ke unit pembaca. dengan demikian vibration meter
menunjukkan nilai kuatnya getaran pada benda atau mesin yang di ukur, sehingga bisa
menentukan tindakan penyetelan atau kah sudah masuk ambang batas yang ditentukan.
Dengan melakukan kontrol dan analisa getaran secara berkala, maka sesuatu yang tidak
normal pada mesin dapat dideteksi sebelum kerusakan besar terjadi. Dengan pengukuran
vibration meter ini, para pelaku industri juga dapat mencegah para pekerjanya mendapat
bahaya getaran yang tinggi.
Pada umumnya semua objek yang ada dibumi ini pasti bergetar, benda yang ada disekitar
kitapun sebenarnya bisa bergetar. Perlu diketahui bahwa getaran dapat diukur dengan
tepat, adapun cara melakukan pengukuran getaran tersebut dengan vibration meter.
Cara yang dilakukan adalah pengukuran getaran dengan Vibration Meter lalu disesuaikan
dengan nilai batas yang telah ditentukan. Biasanya dengan nilai ambang batas yang telah
ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja.
Dari beberapa tester di bawah ini perangkat analisis VIBRATION TESTER atau
VIBRATION PEN ini terbagi dalam beberapa tipe yaitu:
1. Sensor Getaran, Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar
signal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya
berbentuk tegangan listrik.
2. Dinamic Signal Analizer (DSA), merupakan getaran mesin dalam kombinasi kompleks
dari sinyal yang berasal dari berbagai sumber getaran mesin didalam mesin.