Anda di halaman 1dari 22

metode a l a t

a l a t ukur
vibrasi
M. Syahrul Mubarak (122021092)
Miftahul Mugi Riyandi (122021014)
BERBAGAI MACAM JENIS ALAT
UKUR GETARAN
24 January 2020
Dalam pengambilan data suatu getaran, agar hasil data
getaran tersebut memiliki arti, kita harus mengenal
dengan baik terlebih dahulu alat yang akan kita gunakan.
Berikut ini ada macam-macam Jenis Alat Ukur vibrasi
yang biasa digunakan untuk mengukur getaran:
Vibration Meter
Vibration Meter cenderung berbentuk kecil dan ringan sehingga memudahkan untuk dibawa kemanapun. Alat Ukur
Getaran yang satu ini menggunakan baterai dan dapat mengambil data getaran pada suatu mesin atau benda
dengan cepat.

Vibration Meter terdiri dari sebuah probe, kabel dan meter untuk
menampilkan nilai getaran. Alat ini juga dilengkapi dengan switch
selector untuk memilih parameter getaran mana yang akan
diukur. Terdapat dua jenis Vibration Meter:
• Mengukur dampak getaran mesin terhadap manusia (Human
Vibration)
• Mengukur berapa besar dampak mesin (Portable Vibration
Meter)

Cara kerja Alat Ukur Getaran ini yaitu dengan menempelkan Vibration Sensor atau magnetic base nya ke benda atau mesin
yang ingin diukur, lalu magnetic base akan mengirimkan data melalui kabel ke unit pembaca. Setelah itu Vibration Meter
akan menunjukkan kuatnya getaran pada benda atau mesin yang diukur, sehingga bisa dilakukan tindakan konfigurasi atau
yang sesuai dengan nilai batasnya
Vibration Analyzer
Vibration Analyzer memiliki kemampuan untuk mengukur amplitudo dan frekuensi getaran yang akan dianalisa.
Biasanya sebuah mesin memiliki lebih dari satu frekuensi getaran yang ditimbulkan, frekuensi getaran yang
timbul tersebut akan sesuai dengan kerusakan yang terjadi pada mesin tersebut.

Alat Ukur Getaran ini dilengkapi dengan meter untuk membaca amplitudo getaran yang biasanya juga menyediakan beberapa
pilihan skala. Alat ini juga memberikan informasi tentang data spektrum dari getaran yang terjadi, yaitu data amplitudo
terhadap frekuensinya, data ini sangat berguna untuk melakukan analisa kerusakan suatu mesin.
Dalam penggunaan Vibration Analyzer ini membutuhkan seorang operator yang cukup paham mengenai analisa getaran.
Shock Pulse Meter
Shock Pulse Meter adalah alat khusus untuk melakukan monitoring kondisi antifriction bearing yang biasanya sulit
terdeteksi dengan metode analisa getaran konvensional. Cara kerja dari alat ini yaitu mengukur gelombang kejut
akibat terjadi gaya impact pada suatu benda, intensitas gelombang kejut itulah yang menandakan besarnya
kerusakan dari
bearing tersebut.

Shock Pulse Meter biasanya memakai tranduse piezo-electric yang telah dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki
frekuensi resonansi sekitar 32 KHz.
Dengan menggunakan probe tersebut maka alat ini bisa mengurangi pengaruh getaran terhadap pengukuran besarnya impact
yang terjadi pada pemilihan titik ukur pada rumah bearing adalah sangat penting karena gelombang kejut dikirim dari
bearing ke tranduser melalui dinding dari pelindung bearing, sehingga sinyal tersebut bisa berkurang karena terjadi
pelemahan pada saat
Shock Pulse Meter
Berikut beberapa prinsip yang secara umum bisa dipakai sebagi patokan dalam
menentukan titik ukur:
• Jejak sinyal antara bearing dengan probe harus berada sedekat mungkin
• Probe harus ditempatkan sedekat mungkin dengan daerah beban dari bearing
•Lintasan sinyal harus terdiri dari satu system mekanis antara bearing dengan
pelindung bearing. Sebagai contoh, apabila pada pelindung bearing digunakan cover
sebagai sistem mekanis kedua, maka titik ukur tidak boleh diambil pada posisi ini
Osciloskop
Osciloskop merupakan salah satu alat yang berguna untuk melengkapi data getaran yang akan dianalisa.
Sebuah osciloskop dapat memberikan suatu infromasi mengenai bentuk gelombang dari getaran suatu mesin.
Beberapa kerusakan mesin dapat diketahui dengan melihat bentuk gelombang getaran yang dihasilkan,
sebagai contoh, kerusakan akibat unbalance atau misalignment akan menghasilkan bentuk gelombang yang
detail,
begitu juga apabila terjadi kelonggaran mekanis (mechanical looseness), oil whitl atau kerusakan pada
anti friction bearng dapat menghasilkan gelombang dengan bentuk-bentuk tertentu.

Alat ini juga bisa memberikan informasi tambahan yaitu untuk mengevaluasi data yang diperoleh dari tranduser
non- contact (proximitor). Data ini dapat memberikan informasi pada kita mengenai posisi dan getaran shaft relatif
terhadap pelindung bearing, biasanya ini digunakan pada mesin-mesin yang besar dan menggunakan sleeve
bearing. Selain itu, dengan menggunakan dual osciloscop (yang memberikan fasilitas pembacaan vertical maupun
horizontal) dan minimal dua tranduser non-contact pada posisi vertical dan horizontal maka kita dapat
menganalisa kerusakan suatu mesin untuk diperiksa dari bentuk orbitnya.
Seismograf
Seismograf adalah alat pencatat getaran gempa. Alat ini terdiri atas benda stasioner, jarum dan pita.
Jika terjadi gempa, massa stasioner dan jarum akan tetap dan yang bergerak adalah benda yang berisi
rol pita yang dipanjangkan di tanah. Karena ujung jarum menempel pada rol pita, maka akan
tergambar getaran gempa pada pita tersebut jika terjadi gempa.
Seismograf Horizontal
Seismograf Horizontal digunakan untuk mencatat getaran bumi pada arah yang mendatar. Massa
stasioner digantun dengan sebuah tali, lalu di bagian bawah terdapat jarum yang ujungnya
menyentuh rol pita yang selalu berputar mengikuti arah jarum jam. Tiang penumpu rol pita
terpasang pada tanah. Pada waktu terjadi gempa, rol pita akan bergerak sedangkan massa stasioner
dan jarum akan tetap, maka terbentuklah goresan pada rol pita tersebut.
Seismograf Vertikal
Seismograf Vertikal digunakan untuk mencatat getaran gempa vertical. Massa stasioner ditahan
oleh sebuah pegas dan sebuah tangkai yang bersegel. Ujung massa stasioner yang berjarum
disentuhkan pada rol pita yang selalu bergerak mengikuti arah jarum jam.

Jika terjadi gempa, maka rol pita akan bergerak dan membentuk
seismogram pada rol pita tersebut. Dengan menggunakan seismograf
horizontal dan vertical, getaran gempa bumi keduanya dapat tercatat.
Gambar getaran gempa horizontal akan lebih terlihat jelas jika dipasang
dua seismograf horizontal. Satu dipasang ke arah utara dan selatan,
yang lainyna ke arah barat dan timur. Jadi untuk menentukan dari arah
mana gempa tersebut maka harus dipasang tiga seismograf yaitu satu
seismograf vertikal dan dua seismograf horizontal.
Itulah penjelasan mengenai Macam-macam Jenis Alat Ukur Getaran.
Mengukur getaran sangat lah penting untuk faktor keamanan,
apalagi dalam dunia industri.
VIBRATION METER ALAT UNTUK
MENGUKUR GETARAN
SENIN, 6
DESEMBER 2021
Vibration Meter adalah alat uji atau instrument yang berfungsi
untuk mengukur getaran sebuah benda, misalnya motor,
pompa, screen, atau benda bergetar lainnya terutama dalam
dunia
industri. Cara kerja produk ini adalah dengan menempelkan
vibration sensor atau magnetic base nya ke benda/mesin yang
akan di ukur, lalu magnetic base mengirimkan data melalui
kabel ke unit pembaca. dengan demikian vibration meter
menunjukkan nilai kuatnya getaran pada benda atau mesin
yang di ukur, sehingga bisa menentukan tindakan penyetelan
atau kah sudah masuk ambang batas yang ditentukan.
Dengan melakukan kontrol dan analisa getaran secara berkala, maka sesuatu yang tidak normal pada mesin
dapat dideteksi sebelum kerusakan besar terjadi. Dengan pengukuran vibration meter ini, para pelaku industri
juga dapat mencegah para pekerjanya mendapat bahaya getaran yang tinggi.

Pada umumnya semua objek yang ada dibumi ini pasti bergetar, benda yang ada disekitar kitapun sebenarnya
bisa bergetar. Perlu diketahui bahwa getaran dapat diukur dengan tepat, adapun cara melakukan pengukuran
getaran tersebut dengan vibration meter.

Cara yang dilakukan adalah pengukuran getaran dengan Vibration Meter lalu disesuaikan dengan nilai batas yang
telah ditentukan. Biasanya dengan nilai ambang batas yang telah ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga
Kerja.

Dari beberapa tester di bawah ini perangkat analisis VIBRATION TESTER atau VIBRATION PEN ini
terbagi dalam beberapa tipe yaitu:
1.Sensor Getaran, Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar signal getaran
fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik.
2.Dinamic Signal Analizer (DSA), merupakan getaran mesin dalam kombinasi kompleks dari sinyal
yang berasal dari berbagai sumber getaran mesin didalam mesin.
BEBERAPA METODE PENGUKURAN PADA
VIBRATION METER
Alat Industri Berita Industri
May 26, 2020 AdminLeave A CommentOn Beberapa Metode Pengukuran Pada Vibration Meter
Vibration meter atau alat pengukur pada getaran adalah sebuah alat pengukuran yang diciptakan untuk
melakukan penganalisaan serta melakukan pengukuran pada getaran dengan mengguanakan perangkar
elektronik yang sudah disediakan, perangkat ini dapat melakukan pengukuran pada getaran dengan
mengguanakan perangkat elektronik yang dapat memproses sinyal yang terdapat pada getaran.
Dengan alat ini dapat dilakukan pengukuran dengan cara yang sederhana, alat ini akan menghasilkan sinyal
tegangan pada getaran mesin yang sedang dinyalakan. Setelah itu siyal tegangan ini akan dilakukan pemindahan
menuju ke perangkat yang sebelumnya sudah disiapkan, namun hasil akhir dari pengukuran dengan alat ini tidak
akan ditampilkan dalam bentuk volt.
alat vibration meter ini mampu melakukan proses sinyal pada tegangan serta akan menampilkan nilai pada getaran,
seperti akselerasi dan juga kecepatan. Masih banyak dari para pengguna alat ini menanyakan tentang arti dari hasil
akhir yang ditampilkan pada alat, apakah nilai tersebut baik atau buruk? Atau mereka akan menanyakan batasan
yang harus dilakukan pada saat dilakukannya pengukuran.
Nilai Batasa Pada Getaran
Pada getaran, ada beberapa nilai yang dapat kita anggap sebagai nilai yang akan mengindikasikan kondisi mesin
pada saat dilakukan pengukuran, seperti memburuknya kondisi pada mesin. Kita juga dapat melakukan pengaturan
pada batasan tersebut dengan beberapa pengalaman yang kita punya di dalam bidang per-mesinan.

Getaran pada Frekuensi Rendah


Pengukuran yang dilakukan pada getaran akan ditetapkan dalam mm per-second atau inch per-second. Jika anda
akan bertanya bagaimana kita dapat melakukan pengukuran pada kecepatan dengan menggunakan sensor
akselerasi? Anda dapat melakukan pengukuran pada nilai akselerasi, akan tetapi penganalisaan pada pengukuran
dapat berubah menjadi nilai pada kecepatan. untuk rentang frekuensi yang paling umum pada pengukuran ini
adalah 10 hingga 1000 Hz, rentang ini akan ditetapkan pada standar ISO 10816-3. Beberapa standar ini akan
memperhitungkan ukuran pada mesin serta pada pondasinya.

Pengukuran pada Kecepatan


Jika kita akan melakukan pemantauan pada getaran mekanis atau yang terkait dengan kecepatan pada poros dari
mesin, kita akan menggunakan pengukuran Overall Velocity Measurement pada mm/s kisaran 10-1000 Hz. Kita dapat
menyebut pengukuran ini sebagai sebuah niali statis, hal tersebut dikarenakan pengukuran ini hanya diwakili dengan
1 angka. Dengan menggunakan beberapa perangkat yang disediakan, kita dapat melihat tren niali pada waktu yang
cepat serta dapat melihat perkembangannya.
Sumber https://blog.testindo.com/2020/05/26/beberapa-metode-pengukuran-pada-hardness-tester/
Ketahui Alat Pengukur Vibrasi dan Cara Kerjanya
Ditulis Oleh: Hyprowira | Diterbitkan pada 30 January 2021 | Dimodifikasi terakhir pada 30 January 2021

Alat pengukur vibrasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur vibrasi (getaran) pada benda. Sekarang ini ada
banyak sekali varian alat pengukur vibrasi yang beredar. Tiap alat pun memiliki kegunaannya masing-masing. Untuk
lebih mengenal alat ukur vibrasi beserta cara kerjanya, simak penjelasan mengenai beberapa alat ukur di bawah ini.
Shock pulse meter
Alat pengukur vibrasi yang pertama adalah shock pulse meter. Shock pulse meter biasanya digunakan untuk memantau
anti- friction bearing. Cara kerjanya adalah mengukur gelombang kejut pada benda yang muncul karena gaya tumbukan
(impact).
Instrumen ini mengukur intensitas dari gelombang kejut. Data tersebut kemudian digunakan untuk mendeteksi
kerusakan pada bearing.
Untuk dapat mendeteksi dan mengukur gelombang kejut pada benda, shock pulse meter dilengkapi dengan
sebuah transduser piezoelektrik khusus yang memiliki frekuensi resonansi kurang lebih 32 KHz.

Osiloskop
Berikutnya ada osiloskop. Instrumen ukur elektronika ini digunakan untuk menerjemahkan getaran dari sinyal listrik
menjadi sebuah proyeksi visual yang dapat dilihat dan dianalisis. Osiloskop dilengkapi sebuah tabung sinar katode yang
terhubung
dengan pemancar elektron. Dengan begitu, getaran pada mesin bisa dilihat dalam bentuk grafik.
Grafik gelombang tersebut mengindikasikan kondisi mesin. Gelombang yang terlihat rumit dan detail bisa
mengindikasikan adanya misalignment di dalam susunan mesin. Tiap gangguan atau kerusakan memiliki bentuk grafik
gelombang yang
Seismograf
Anda tentu sudah familiar dengan alat pengukur vibrasi yang satu ini. Seismograf biasanya digunakan untuk mencatat
getaran gempa bumi. Alat ukur ini tersusun dari stasioner, jarum, serta pita khusus. Pita terhubung dengan tanah
sehingga dapat mendeteksi gelombang seismik yang muncul akibat gempa bumi. Saat ini ada dua jenis seismograf yang
umum
digunakan:

1. Seismograf horizontal
Seismograf horizontal digunakan untuk mencatat gelombang seismik dengan gerakan horizontal (mendatar). Saat
terjadi gempa, rol pita pada alat akan bergerak mengikuti pergerakan tanah. Pada saat bersamaan, stasioner dan
jarum diam.
Dengan begitu, rol pita akan tergores jarum sesuai gerakan tanah.
2. Seismograf vertikal
Jika seismograf horizontal mencatat gelombang seismik dengan gerakan horizontal, maka seismograf vertikal
mencatat gelombang seismik vertikal. Pada alat ini, stasioner ditahan sebuah pegas dan lengan. Ujung stasioner
yang tajam
ditempelkan pada rol pita yang bergerak mengikuti arah jarum jam. Dengan begitu, saat terjadi gempa, rol pita akan
tergores jarum stasioner.
Vibration meter
Alat pengukur vibrasi yang berikutnya adalah vibration meter. Vibration meter bekerja dengan membaca dan mengukur
getaran sebuah mesin. Alat ini tersusun dari sebuah kabel, probe, serta unit pembaca yang dapat menampilkan nilai
getaran mesin. Selain komponen-komponen tersebut, vibration meter juga dilengkapi sebuah switch selector yang
digunakan untuk memilih parameter getaran.
Cara kerja vibration meter adalah dengan membaca sinyal dari mesin. Sensor vibrasi yang berupa magnetic base
ditempelkan pada mesin. Sensor kemudian mengirim data tersebut menuju unit pembaca melalui kabel. Unit
pembaca selanjutnya akan menampilkan nilai getaran mesin. Dengan begitu, kerusakan pada mesin bisa langsung
dideteksi.

Vibration analyzer
Terakhir ada vibration analyzer. Instrumen ini dapat mengukur amplitudo serta frekuensi dari getaran yang akan dianalisis.
Kebanyakan mesin punya frekuensi getaran lebih dari satu, sehingga jika terdapat kerusakan bisa langsung segera
ketahuan. Vibration analyzer dilengkapi dengan sebuah meteran yang mampu membaca amplitudo getaran. Beberapa
jenis vibration analyzer juga dilengkapi dengan pilihan skala untuk memudahkan penggunaan. Alat ukur yang satu ini
dapat menyajikan
informasi berkaitan dengan data spektrum getaran, yakni amplitudo terhadap frekuensi.
Semoga pembahasan mengenai alat pengukur vibrasi ini dapat membantu Anda untuk lebih mengenal tentang
pengukuran vibrasi, terutama pengukuran vibrasi pada mesin. Butuh alat ukur vibrasi untuk mesin industri? V-MER Smart
Vibration Analyzer jawabannya. Dengan automatic indication shaft misalignment, alat ini dapat mendeteksi gangguan
pada mesin secara lebih cepat. Dapatkan segera hanya di Hyprowira!
Sumber https://hyprowira.com/blog/alat-pengukur-vibrasi
Vibrasi: Pengertian, Metode dan Satuannya
Ditulis Oleh: Hyprowira | Diterbitkan pada 30 January 2021 | Dimodifikasi terakhir pada 30 January 2021

Vibrasi adalah gerak bolak-balik objek dari titik kesetimbangannya dalam satu periode waktu tertentu. Tiap objek yang
memiliki massa dan elastisitas pasti mengalami vibrasi, termasuk di antaranya adalah mesin. Vibrasi pada mesin
bahkan
dapat mengindikasikan kondisi mesin tersebut. Untuk lebih memahami tentang vibrasi, terutama yang berhubungan
dengan mesin, simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian vibrasi
Seperti yang telah disebutkan di atas, vibrasi adalah gerak bolak-balik suatu objek dari titik kesetimbangannya (rest
position). Vibrasi berhubungan dengan gerak osilasi objek, yakni gerak berulang

Pada suatu benda. Sebenarnya, vibrasi adalah salah satu jenis gerak osilasi, tepatnya gerak osilasi mekanis.
Sebagai objek yang memiliki massa dan elastisitas, mesin pun dapat mengalami vibrasi hingga derajat tertentu.
Terkait dengan hal ini, ada dua jenis vibrasi atau getaran yang umum ditemukan, yakni:

1. Getaran bebas
Jenis getaran ini terjadi karena objek berosilasi, tepatnya karena gaya di dalam objek bekerja sendiri (inherent). Dengan
kata lain, getaran bebas terjadi tanpa adanya stimulus dari luar objek. Gaya bekerja karena adanya sebuah sistem
dinamis yang terbentuk dari distribusi massa.
2. Getaran paksa
Jika getaran bebas terjadi tanpa adanya stimulus dari luar objek, getaran paksa justru sebaliknya. Getaran ini muncul karena
adanya stimulus dari luar objek. Gaya dari luar objek berosilasi dengan frekuensi stimulus sehingga memaksa sistem di
dalam objek untuk bergetar.

Metode pengukuran vibrasi


Tujuan pengukuran vibrasi adalah mengetahui data yang berkaitan dengan vibrasi objek. Data tersebut kemudian
dijadikan patokan dalam menilai kondisi objek (dalam hal ini mesin). Pada mesin industri yang selalu beroperasi, maka
pengukuran vibrasi sebaiknya dilakukan secara rutin. Pengukuran juga sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah
perbaikan mesin.
Lalu, seperti apa metode pengukuran vibrasi? Pengukuran vibrasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan vibration
analyser. Vibration analyser adalah peralatan yang dapat mengukur amplitudo serta frekuensi getaran objek. Di samping
itu, vibration analyser juga menyajikan data spektrum getaran yang bisa digunakan untuk analisis kerusakan mesin.
Pengukuran vibrasi pada mesin juga memerlukan transduser. Transduser berfungsi mengubah sinyal getaran menjadi
sinyal listrik. Biasanya, transduser yang digunakan pada alat ukur vibrasi adalah jenis acceleration karena kapasitas
jangkauan
frekuensinya luas (10-10000 Hz) sehingga bisa mengidentifikasi kerusakan pada mesin.
Satuan pengukuran vibrasi
Dalam pengukuran vibrasi, ada beberapa satuan yang digunakan, yaitu harga peak to peak dan harga root means
square (RMS). Berikut penjelasannya:

1. Nilai peak to peak


Peak to peak adalah satuan vibrasi dengan harga amplitudo yang berasal dari gelombang sinusoida (sinusoidal),
dihitung mulai dari batas atas hingga batas bawah. Biasanya satuan ini digunakan untuk mengukur displacement
suatu gerakan
dengan satuan mils atau mikron. Dalam satuan harga peak to peak, dikenal juga harga peak yang nilainya setengah dari
harga peak.

2. Nilai root means square (RMS)


Root means square (RMS) adalah satuan vibrasi yang sering digunakan dalam klasifikasi tingkat keparahan getaran mesin.
Harga RMS mengukur energi efektif suatu mesin untuk menghasilkan getaran. Gerak sinusoida harga RMS adalah 0,707
kali harga peak. Sedangkan harga rata-rata gelombang sinusoida adalah 0,636 kali harga peak.

Dapat disimpulkan bahwa vibrasi adalah gerak bolak-balik objek dari titik kesetimbangannya dalam suatu periode waktu.
Pada mesin, vibrasi dapat dijadikan indikator untuk mengenali kerusakan. Pengukuran mesin dengan alat ukur vibrasi
akan membantu Anda mendeteksi error pada mesin lebih awal.

Gunakan alat ukur vibrasi dengan tingkat akurasi tinggi untuk hasil terbaik. V-MER Smart Vibration Analyzer dapat
menjadi pilihan tepat karena dilengkapi sistem automatic ISO 108616-3 Indication, memberikan hasil pengukuran
vibrasi dengan akurasi tinggi. Dapatkan segera V-MER Smart Vibration Analyzer hanya di Hyprowira!
THANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai