Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

ALAT-ALAT UKUR PERLINDUNGAN KERJA BESERTA GAMBAR DAN PENJELASAN

MATA KULIAH : DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

DOSEN : FEBRY TALAKUA, ST.,MPH

DISUSUN OLEH :

NAMA : NURUL FEBRIYANTI PAUS PAUS

SEMESTER : 1 (SATU)

NIM : : 202113201040

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA SORONG

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SORONG

2021
1. Lux Meter

Lux meter merupakan alat yang familiar digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Alat ini
dipakai untuk mengetahui tingkat cahaya pada suatu ruangan karena kebutuhan cahaya
setiap ruangan berbeda-beda.
Alat tersebut mampu melihat besarnya intensitas cahaya yang ada di suatu lokasi. Dengan
begitu, orang akan lebih mudah untuk menyesuaikan banyaknya cahaya sesuai dengan
kebutuhan.

Definisi Lux Meter

Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur besarnya
intensitas cahaya yang terdapat di suatu tempat.
Hal ini karena setiap tempat atau lokasi mempunyai pencahayaan yang berbeda-beda,
sehingga mempengaruhi kebutuhan pencahayaan di tempat tersebut.

Fungsi Lux Meter

Tentu saja alat ukur intensitas cahaya ini dibuat bertujuan untuk digunakan sesuai
dengan fungsinya. Berikut ulasannya:

 Fungsi utama dari lux meter adalah mengukur intensitas cahaya yang
tersebar di suatu ruangan.
 Selain itu, alat ini dipakai untuk menentukan besarnya cahaya pada
masing-masing ruangan sesuai dengan kebutuhan.

Cara Kerja Lux Meter

Alat ini dilengkapi sejumlah fitur yang mendukung kinerjanya dalam mengukur
cahaya seperti sel foto, photo diode, dan sensor cahaya pada area pusat.
Alat ukur ini juga menunjukkan respons berbeda ketika dipakai untuk mengukur
cahaya alami dan buatan karena keduanya memiliki panjang gelombang yang
berbeda.
Cara Menggunakan Lux Meter

Penting untuk memastikan baterai dalam kondisi penuh sebelum menggunakan


lux meter untuk mengukur cahaya.

Kehabisan baterai di tengah proses pengukuran tentu akan menyulitkan


kinerjanya.

Perhatikan juga kondisi sensor cahaya. Selain harus dalam kondisi yang bersih,
bagian ini juga harus terjaga sensitifitasnya agar bisa berfungsi dengan baik.

Di bawah ini merupakan cara untuk menggunakan alat tersebut untuk mengukur
intensitas cahaya:

 Pertama, tekan tombol on atau tombol bulat dengan garis di tengah untuk
menyalakan alat.
 Setelah itu, tentukan kisaran range yang akan dijadikan acuan dalam proses
pengukuran. Untuk pengukuran cahaya alami disarankan menggunakan
range 2.000 lux.
 Arahkan sensor cahaya pada tempat yang ingin dilihat jumlah intensitas
cahayanya. Pilih lokasi yang strategis agar hasil pengukurannya akurat.
 Tunggu sebentar untuk mengetahui hasil pengukuran, sebab alat akan
menampilkan hasil beberapa saat setelah pengukuran.
 Hasil pengukuran tergantung pada range yang sebelumnya dipilih, dan
hasilnya tinggal dikalikan 1 lux.
2. Moisture Meter

Pengertian Moisture Meter

Moisture Meter adalah alat pengukur air atau kelembaban yang menentukan persentase
kelembaban suatu bahan seperti kayu, tepung, tanah, atau tembakau. Biasanya alat satu
ini digunakan untuk mengukur resistivitas listriknya.

Moisture meter atau pengukur kelembaban adalah alat yang mengukur persentase air
dalam zat padat, gas, dan cairan hidrokarbon melalui berbagai teknologi invasif atau non-
invasif.

Alat ini mengukur jumlah jejak kelembaban, memastikan pembacaan persentase yang
tepat selama produksi makanan, manufaktur, perdagangan bangunan, dan lainnya

Cara Kerja Moisture Meter

Moisture meter bekerja seperti agen yang mampu bekerja bagus jika diawasi dengan baik
dan berbahaya jika tidak diamati. Hal utama yang harus dipahami adalah bahwa tidak ada
moisture meter (tanpa kalibrasi) yang dapat atau bahkan dapat melaporkan kelembaban
yang benar!

Cara menggunakan moisture meter akan bervariasi, tergantung pada jenis permukaan
yang kita coba ukur dan jenis alat yang di gunakan.

Pendekatan langkah demi langkah untuk menggunakan moisture meter dipecah


berdasarkan jenisnya, tetapi langkah-langkah yang tepat ini mungkin perlu berbeda-beda
tergantung pada perangkat yang dimaksud dan bahan mana yang sedang diuji. Berikut
adalah cara kerja dari moisture meter pin moisture meter
 Nyalakan pengukur kelembaban dan setel ke mode yang benar, berdasarkan
bahan yang Anda uji.
 Sejajarkan pin secara tegak lurus ke permukaan sebelum mendorongnya langsung
sejauh mungkin. Pegang pin dalam posisi ini.
 Layar kemudian akan memberikan persentase atau referensi bacaan. Catat
bacaannya.
 Ulangi proses ini beberapa kali di area permukaan lainnya. Cara ini akan
memaksimalkan keakuratan pengukuran Anda dengan melakukan beberapa
pembacaan dan memungkinkan Anda menemukan rata-ratanya.

Fungsi Moisture Meter

Kegunaan Moisture meter adalah untuk mengukur secara akurat persentase air dalam
kayu. Pengukuran apapun di atas 25% kelembaban dianggap “kayu basah”. Kegunaan dari
moisture meter ini digunakan untuk mengukur kadar air dalam suatu benda.

Untuk membakar kayu secara efektif, kadar air harus di bawah 20%. Moisture meter juga
dapat digunakan untuk mendeteksi kelembaban di lantai kayu dan bangunan juga. Jadi,
secara garis besar, moisture meter mempunyai kegunaan untuk mendapatkan tiga
informasi penting dengan cepat dan akurat, seperti :

 Kelembaban
 Perkiraan kadar air rata-rata
 Kisaran kadar air
3. Vibration Meter

Pengertian Vibration Meter

Vibration meter pada dasarnya adalah sebuah alat pengukur yang dirancang khusus dalam
mengukur getaran pada sebuah benda tertentu. Benda dalam hal ini adalah sebuah komponen
mekanis (mesin) yang bekerja sesuai peruntukannya. Kita bisa memberikan pemisalan,
misalnya saja getaran pada sebuah mesin pompa, getaran motor dan getaran pada sebuah
mesin pengolahan baik yang berukuran kecil, sedang, maupun mesin berat.

Guna mendukung fungsinya, kemampuan pengukuran vibration meter dikembangkan untuk


dapat menditeksi sejumlah parameter (unit pengukuran) yang dihasilkan dari sebuah getaran
pada mesin. Dalam hal ini, fungsi vibration meter modern setidaknya memiliki kemampuan
dasar untuk mengukur unit pengukuran sebagai berikut :

 Displacement
Displacement adalah ukuran dari jumlah gerakan yang ada di massa suatu benda.
Benda yang dimaksud di sini adalah benda yang gerakannya terpengaruhi oleh
vibrasi yang ada. Displacement menjadi perubahan tempat atau posisi dari benda
tersebut, bisa maju atau mundur. Besarnya gaya dari displacement ini bisanya
dipengaruhi oleh amplitude yang dihasilkan oleh vibrasi. Dengan begitu, makin
tinggi amplitude yang ada, maka makin tinggi pula vibrasi yang dihasilkan oleh
mesin tersebut. Begitu juga sebaliknya.
 Velocity
Selanjutnya adalah velocity. Velocity secara singkat diartikan sebagai kecepatan
getaran. Dalam hal ini, velocity adalah jumlah waktu yang dibutuhkan ketika
terjadinya displacement. Sebagai salah satu dasar pengukuran vibrasi
menggunakan vibration meter, velocity bisa disebut sebagai indikator yang paling
baik untuk mengetahui apakah ada masalah vibrasi yang terjadi. Masalah vibrasi
yang terjadi mencakup unbalance, mechanical loosess, misaligment, hingga
kerusakan bearing yang digunakan di dalam mesin tersebut. Velocity melihat
ukuran kecepatan dari benda tersebut saat sedang bergerak atau bergetar selama
terisolasi.

 Acceleration
Dasar pengukuran vibrasi dengan vibration meter terakhir adalah acceleration.
Dari namanya sendiri, sebenarnya sudah terlihat apa yang dihitung oleh
acceleration. Ya, acceleration di dalam praktik pengukuran vibrasi berguna untuk
menghitung percepatan getaran yang ada. Dengan ini, maka acceleration berguna
ketika muncul velocity. Namun untuk menggunakan dasar pengukuran vibrasi
lewat acceleration, tidak semua tipe mesin bisa diukur menggunakan ini.

Cara Penggunaan Vibration Meter

Secara teknis, langkah pertama yang dilukakan menghudupkan alat dengan menekan tombol
ON/OFF yang ada. Sebagai catatan, kita perlu melakukan pengecekan bagian komponen
baterai untuk memastikan vibration meter bisa digunakan dengan optimal. Setelah alat
vibration meter menyala, sekarang saatnya melakukan pengukuran vibrasi. Caranya adalah
dengan menempelkan sensor vibration atau magnetix base yang ada ke bagian mesin yang
akan diukur. Dari sensor vibration yang ada inilah, akan muncul data yang dikirimkan ke bagian
dynamic signal analizer. Dari dynamic signal analizer inilah, maka akan terlihat angka vibrasi di
bagian display layar LCD.

Guna mendapatkan pengukuran data yang baik dan tepat, sebaiknya kita bisa memastikan
tingkat getaran yang ada di mesin tersebut bekerja seperti modus atau nilai yang sering
muncul. Kemudian ambil nilai rata-ratanya (median) dari nilai-nilai getaran yang dihasilkan
mesin tersebut. Dengan demikian, Kita bisa mendapatkan hasil akhir yang tepat dan sesuai
dengan pengukuran yang ada. Hasil pengukuran inilah yang selanjutnya digunakan sebagai
patokan dasar dalam melakukan tindakan perbaikan, maupun pengaturan getaran yang sesuai

Rekomendasi Model Vibration Meter

Sedikit telah disinggung sebelumnya, bahwa terdapat 2 jenis perangkat pengukuran vibration
mater, magnetic base dan sensor (probe) vibrasi. Perangkat inilah yang ditempelkan pada
mesin yang akan diukur kekuatan getarannya. Kedua jenis perangkat pengukuran tersebut
sesungguhnya dari segi fungsi, hanya berbeda sesuai dengan model alat vibration meternya.

Bagi Anda yang memiliki kebutuhan akan alat ini, Kami merekomendasikan 3 model Vibration
Meter dengan perangkat pengukuran yang berbeda. Kedua model ini telah digunakan secara
luas, baik untuk kebutuhan workshop perbengkelan, industri pengolahan dan lainnya. Kedua
model tersebut adalah sebagai berikut :

 Vibration Meter VB-8200 LUTRON. Model ini mengunakan memiliki 2 perangkat


pengukuran yang dapat dipilih, magnetic base dan sensor vibration.
 Vibration Meter Portable AS63A SMART SENSOR. Model ini didesain portable untuk
memudahkan penggunaannya secara mobile. Menggunakan sensor vibration sebagai
perangkat pengukuran.
 LANDTEK Vibration Meter VM-8200. Model ini adalah model lengkap yang mencakup
seluruh parameter dasar dalam pengukuruna getaran (Acceleration, Velocity,
Displacement and RPM reading
4. PH Meter

Pengertian pH Meter

Pengertian dari phmeter secara lengkap yaitu salah satu alat laboratorium yang berfungsi
untuk mengukur dan mengetahui Ph. Di dalam ph meter terdiri dari elektroda yang telah
terhubung dengan alat elektronik yang akan menampilkan hasil pengukuran.

Alat ini pertama kali ditemukan pada 1906 oleh Mas Cremer. Percobaan pertamanya
dilakukan dengan menghubungkan antara ion hidrogen dan arus listrik. Dengan
memanfaatkan gelembung kaca tipis yang telah diisi dengan larutan dan disatukan dengan
larutan lain. Terdapat suatu tegangan listrik dari percobaan tersebut.

Lalu hasil dari temuan tersebut disempurnakan oleh Firtz Jabar dan Zygmunt Klemsiewcz.
Mereka menambahkan fungsi logaritma yang dihasilkan oleh gelembung kaca. Kemudian
seorang asisten profesor kimia Arnold Orville Beckman membuat suatu penelitian yang
jauh lebih baik. Hasil dari temuan tersebut dipergunakan untuk mengukur derajat
keasaman.

Percobaan pertama dalam mengukur tingkat keasaman menggunakan jus lemon merek
sunkist. Akhirnya pada 1936 alat yang berupa phmeter pun dipatenkan dan diedarkan ke
seluruh dunia.
Fungsi pH Meter

Alat ukur ini memiliki sebuah fungsi, tetapi dapat digunakan di semua jenis benda. Mulai
dari air bersih, air minum, air sungai, air limbah, air hidroponik dan lain sebagainya. Selain
itu dapat digunakan dalam mengukur Ph air dan mengetahui tingkat kesuburan tanah.

Lalu alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur Ph tanah dalam tingkat kedalaman
tertentu hingga kadar sinar matahari, kadar nitrogen, fosfor hingga kalium.

Fungsi dalam phmeter sendiri sangat berpengaruh pada jenis phmeter itu sendiri. Karena
alat tidak berfungsi jika phmeter jenis air digunakan untuk mengukur Ph tanah. Begitu
pula dengan sebaliknya. Phmeter ini sering digunakan di laboratorium, industri air minum,
industri pakaian, industri pewarna, farmasi, pertanian dan lain sebagainya. Selain itu alat
ini juga dapat digunakan sebagai koleksi pribadi dan keperluan pendidikan.

Cara Menggunakan pH Meter

 Persiapan sebelum kalibrasi.


Langkah pertama untuk menggunakan phmeter yaitu melakukan kalibrasi terlebih
dahulu. Tetapi sebelum melakukan kalibrasi, harus mempersiapkan beberapa hal
terlebih dahulu. Pertama hidupkan phmeter terlebih dahulu. Perlu diketahui
bahwa masing – masing alat / masing – masing merek phmeter mempunyai letak
tombol On yang berbeda – beda. Sehingga jangan terlalu terpaku pada sebuah
tutorial, khususnya tutorial dalam bentuk video.

Kedua bersihkan elektrode / probe terlebih dahulu. Ada cara khusus dalam
membersihkan elektrode / probe, yaitu penggunaan airnya. Air yang digunakan
bukan air keran, namun harus air destilasi. Setelah dibersihkan, keringkan
menggunakan tisu.

Ketiga pilih buffer Ph. Masing – masing phmeter mempunyai buffer Ph yang
berbeda – beda, ada yang 10,1, 7,01 hingga 4,01. Untuk standar buffer yang sering
digunakan yaitu 7,01.
 Kalibrasi.
Setelah melakukan persiapan kalibrasi, selanjutnya yaitu tahap kalibrasi. Untuk
proses / tahap kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan urutan. Untuk langkah
pertama yaitu letakkan buffer pada posisi 7,01. Selanjutnya dapat mengukur
benda yang telah dipersiapkan.

Kedua letakkan phmeter pada benda tersebut. Kemudian tunggu selama 1 – 2


menit. Sebaiknya tetapkan nilai Ph yang sesuai pada nilai buffer sehingga hasil dari
pengukuran akan stabil. Untuk menghitung pengukuran caranya dengan
menunggu angka pada phmeter berhenti / tidak berubah. Supaya mudah diingat,
hasil yang telah ditunjukkan sebaiknya dicatat.

Langkah selanjutnya yaitu bersihkan kembali alektode / probe dengan air destilasi.
Jika menginginkan kalibrasi lebih dari 1 titik, maka lakukan kembali proses
kalibrasi ini. Tetapi untuk buffer selanjutnya bukan ditetapkan pada nilai 7,01,
melainkan pada nilai 4,01.

Jika pada phmeter menunjukkan angka 7 dan angka 4, maka proses kalibrasi
berhasil. Selanjutnya dapat menarik kesimpulan dari nilai yang telah ditujukan
oleh phmeter tersebut.

Cara Kerja pH Meter

Prinsip / cara kerja pada alat ini sesuai dengan elektro kimia diantara larutan yang
ada di dalam gelas elektro yang telah diketahui oleh larutan pada gelas yang
belum diketahui. Elektroda dalam gelas akan mengukur potensial atas elektro
kimia dari suatu ion hidrogen. Ion tersebut digunakan dalam melengkapi sebuah
alur elektrik yang dibutuhkan pada elektroda pembanding.

Sesudah menggunakan alat ini sebaiknya bersihkan probe dengan air suling /
destilasi / aquades. Tujuannya untuk membuang semua bekas solution yang sudah
diukur. Jika tidak dibersihkan solution tersebut akan berpengaruh pada
pembacaan sebelumnya. Jadi angka yang ditampilkan tidak valid.

Setelah dibersihkan, sebaiknya dilap dengan tisu. Kemudian simpan alat setelah
digunakan. Sebaiknya saat disimpan, jaga kelembaban pada probe. Probe juga
harus berada di dalam keadaan basah.
5. Barometer

Pengertian Barometer

Barometer adalah sebuah alat ukur yang berasal dari gabungan kata dari Yunani yaitu
Baros serta Metron. Baros artinya bobot atau berat sedangkan Metron artinya ukuran.

Fungsi Barometer

 Pada Bidang Pelayaran Dan Penerbangan


Bidang pekerjaan yang satu ini sangat memerlukan perkiraan cuaca yang jelas agar bisa
menentukan jadwal pelayaran maupun penerbangan.
Dengan mengetahui informasi perkiraan cuaca, bidang pekerjaan yang satu ini bisa
mengambil langkah yang terbaik untuk melakukan persiapan dan menanggulangi adanya
risiko cuaca ekstrim yang mengancam keselamatan.

 Pada Instansi Meteorologi


Instansi yang satu ini juga sangat memerlukan bantuan alat barometer yang bisa
memberikan informasi mengenai perkiraan cuaca.
Hal ini disebabkan oleh pentingnya salah satu peranan Badan Meteorologi yaitu
memberikan informasi yang akurat pada masyarakat mengenai ramalan atau perkiraan
cuaca yang akan terjadi.
 Pada Industri Informatika
Saat ini, barometer sudah digunakan oleh berbagai perusahaan yang bergerak di bidang
informatika, terutama oleh perusahaan yang bergerak di bidang aplikasi dan software.
Tujuan digunakannya alat ini adalah untuk menciptakan aplikasi atau software yang dapat
membantu melakukan pengukuran tekanan suhu sehingga bisa diterapkan di PC maupun
smartphone.

 Pada Pendidikan Meteorologi


Agar bisa mempelajari ilmu meteorologi dengan lebih baik dan mendalam, pelajar
meteorologi bisa mengamati tekanan yang ditunjukkan oleh alat pengukur barometer.
Dengan demikian para pelajar ilmu ini bisa lebih mudah untuk memahami arti dari
tekanan suhu yang ada dan berbeda-beda.

Cara Menggunakan Barometer

Jenis alat digital bisa menyediakan informasi tentang tekanan suhu dengan lebih tepat.
Versi digitalnya mempunyai kelebihan tersendiri berupa fitur sensor yang akan melakukan
kalibrasi secara otomatis.

Cara Kerja Barometer

Alat ini digunakan untuk membandingkan penggunaan cairan dengan massa yang lebih
tinggi dibandingkan dengan air. Alat ini bisa memberikan informasi tentang tekanan suhu.
DAFTAR PUSTAKA

Yosua Erick July 5, 2021 https://stellamariscollege.org/lux-meter/

Achmadi Posted on February 20, 2021 https://www.pengelasan.net/moisture-meter/

Agustus 24, 2020 https://pelitadwiasa.com/alat-laboratorium-lingkungan/mengenali-


vibration-meter/

Achmadi Posted on October 20, 2021 https://www.pengelasan.net/ph-meter/

August 8, 2021 by Yosua Erick https://stellamariscollege.org/barometer/


1. 3.

2. 4.

5.

Anda mungkin juga menyukai