Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Lux meter:

Luxmeter merupakan sebuah alat yang mampu mengetahui serta mengukur seberapa besar
intensitas cahaya yang berada di suatu tempat. Tentunya bukan rahasia umum lagi jika setiap tempat
memiliki ukuran penerangan yang berbeda-beda, hal tersebut ditentukan oleh faktor kebutuhan yang
melekat.

Jenis Lux meter:


Dalam perkembangannya, alat ukur cahaya tersebut dikelompokkan menjadi 2 jenis yang memiliki
fungsi sama melainkan media pengukurannya berbeda.

1. Lux meter Analog.


Alat ukur cahaya jenis analog dalam mengetahui besarnya intensitas cahaya menggunakan
dua skala, yakni yang terletak di atas dan di bawah. Terdapat kisaran skala 60 untuk yang
terletak di atas, kemudian skala 60 untuk yang terletak di bawah. Skala tersebut merupakan
penentu besar kecilnya intensitas cahaya yang ada, maka semuanya nantinya jumlah
intensitas cahaya yang keluar bergantung pada skala yang digunakan.
2. Lux Meter Digital.
Sebagian besar masyarakat lebih memilih menggunakan alat ukur cahaya jenis digital,
karena dinilai lebih cepat dan praktis. Terdapat tiga range yang berbeda pada skala
pengukurannya, yakni A, B, dan C. Range yang digunakan nantinya berpengaruh pada
pengukuran cahaya yang akan dihasilkan. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat,
sebaiknya gunakan range A karena memiliki jumlah lux hingga 2000.

Fungsi Lux Meter:


Sesuai dengan namanya, fungsi alat tersebut adalah sebagai pengukur intensitas cahaya yang
tersebar di dalam suatu tempat. Penciptaan alat ukur cahaya tersebut dilatarbelakangi kesadaran
kebutuhan cahaya yang berbeda-beda di tiap ruangan, misalnya pada ruang kerja. Pencahayaan
yang ada di ruang kerja tentunya harus lebih terang daripada kamar tidur. Hal tersebut karena mata
harus dengan jelas menangkap segala hal dengan baik yang nantinya digunakan untuk menunjang
aktivitas kerja. Akan tetapi berbeda dengan kamar tidur yang tidak bermasalah meskipun
menggunakan pencahayaan tidak terlalu terang, sebab saat tidur akan lebih baik apabila tubuh tidak
menyerap terlalu banyak cahaya.
Sama seperti media ukur lainnya, alat ini juga memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi berbeda-
beda. Bentuk alat ukur tersebut yang minimalis dan hampir menyerupai seperti handphone, tidak
membuatnya memiliki bagian-bagian yang rumit. Terdapat lima bagian penting dari alat ini yang perlu
Anda ketahui agar nantinya bisa menggunakan serta membaca hasilnya dengan mudah.

1. Layar panel.
Layar panel yang terdapat di dalam alat ukur ini memiliki ukuran persegi yang tidak terlalu
lebar. Fungsinya adalah untuk menampilkan hasil pengukuran yang sudah dilakukan
menggunakan skala. Semakin besar angka yang muncul menandakan semakin besar pula
cahaya yang ada di tempat tersebut, begitu juga sebaliknya semakin kecil angka yang
muncul maka semakin kecil pula cahaya yang berada dalam tempat yang diukur.
2. Tombol Off/On.
Setiap alat tentunya memiliki tombol off/on yang berfungsi untuk bisa menghidupkan dan
mematikan, sehingga penggunaannya juga dapat lebih diatur. Selain itu, dengan adanya
tombol dapat berguna untuk menghemat baterai yang ada pada alat tersebut, dan nantinya
sama saja dengan menghemat listrik.
3. Tombol Range.
Tombol range adalah salah satu komponen yang sangat penting untuk digunakan dalam
proses pengukuran. Hal itu dikarenakan tombol inilah yang nantinya akan menentukan
jangkauan pengukuran hingga sebesar apa.
4. Zero Adjust VR.
Pada bagian ini berfungsi untuk mengatasi masalah alat yang berkaitan dengan pembagian
tanda skala. Apabila terjadi error, Zero adjust VR mampu mengembalikannya seperti semula,
namun artinya Anda juga harus mengulang kembali proses pengukuran dari awal.
5. Sensor Cahaya.
Bagian yang satu ini memiliki peran yang paling penting karena digunakan untuk menangkap
cahaya yang hendak diukur. Oleh karena itu pastikan untuk merawatnya dengan baik karena
biasanya sensor cahaya tersebut memiliki layar yang sangat sensitif. Selain itu, jangan lupa
juga untuk rutin membersihkannya menggunakan tisu atau kapas, dan pastikan agar tidak
terkena air.
Cara Menggunakan Lux meter:
Sebelum menggunakan alat ukur cahaya tersebut pastikan terlebih dahulu baterainya masih terisi
penuh. Jika tidak akan sangat mengganggu apabila di tengah-tengah kegiatan mengukur baterai tiba-
tiba habis. Selain itu, ada lagi hal penting yang harus kamu perhatikan, yakni kondisi sensor cahaya.

Sensor cahaya memiliki layar sentuh yang cukup sensitif, sehingga kamu harus benar-benar menjaga
kebersihan dan juga ketika proses pengukuran harus ditempatkan pada sudut area yang tepat.
Berikut terdapat langkah-langkah prosedur penggunaan alat ukur cahaya tersebut yang sangat
mudah untuk dilakukan.

1. Langkah yang pertama adalah nyalakan alat terlebih dahulu dengan cara menekan tombol on
atau yang memiliki gambar bulat dengan garis di tengahnya.
2. Langkah yang kedua adalah pilih kisaran range untuk dijadikan patokan saat proses
pengukuran. Tekan tombol berwarna merah yang bertuliskan range, lalu pilih tiga kisaran
level yang ditampilkan yakni 2.000 lux, 20.000 lux, dan 50.000 lux. Sebenarnya jika ingin
mengukur cahaya alami lebih disarankan menggunakan range 2.000 lux karena nanti
hasilnya akan lebih jelas dan mudah untuk dibaca.
3. Lalu, langkah yang ketiga adalah mengarahkan sensor cahaya pada sudut area yang ingin
diketahui jumlah intensitas cahayanya. Pastikan untuk mengarahkan pada tempat yang
strategis, agar nantinya sensor yang diperoleh benar-benar akurat.
4. Kemudian setelah ketiga proses tersebut dilakukan dengan baik, Anda bisa menunggu
sejenak dan nantinya hasil dari pengukuran akan muncul pada layar panel. Cara membaca
hasilnya bergantung pada kisaran range yang dipilih, kemudian dikalikan dengan jumlah 1
lux.

Cara Kerja Luxmeter:


Alat pengukur cahaya tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai fitur yang dapat mendukung proses
pengukuran dengan baik. Di dalam alat ini juga dilengkapi dengan sel foto yang nantinya digunakan
untuk menangkap cahaya yang dibutuhkan oleh layar panel sensor cahaya. Jenis sensor yang
digunakan biasanya adalah photo diode, yang merupakan salah satu bagian dari sensor optik. Yang
terpenting adalah meletakkan sensor cahaya pada area pusat yang ingin diketahui tingkat intensitas
cahayanya.

Respons alat ini tentunya akan berbeda apabila terkena cahaya alami dan cahaya buatan, sebab
memang biasanya cahaya alami memiliki warna serta panjang gelombang yang sangat berbeda
dengan cahaya buatan.

Penggunaan luxmeter biasanya sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis maupun industri, akan tetapi
bukan berarti jika dalam kehidupan sehari-hari tidak penting menggunakan alat ukur tersebut. Setiap
orang tentunya ingin mendapatkan kapasitas cahaya yang cukup agar sensor dalam otak bisa
menggunakannya sesuai dengan porsi yang sudah dibutuhkan. Oleh karena itu tidak ada salahnya
untuk mengukur terlebih dahulu tingkat cahaya yang ada dalam suatu tempat atau ruangan, agar
nantinya dapat mendapatkan jumlah cahaya yang maksimal
Pengertian Osiloskop
Osiloskop adalah suatu alat ukur elektronik yang digunakan untuk memetakan alias
memproyeksikan sinyal listrik serta frekuensi menjadi bentuk gambar grafik agar lebih
mudah dibaca dan juga dipelajari. Alat ukur yang satu ini banyak digunakan di bidang penelitian,
sains, engineering, kesehatan, maupun telekomunikasi.

Dengan menggunakan alat ukur osiloskop, kita dapat melihat serta menganalisa bentuk
gelombang sinyal listrik maupun frekuensi dalam suatu rangkaian elektronika. Osiloskop dapat
menampilkan gambar grafik dua dimensi dengan analogi waktu pada sumbu X, dan tegangan
pada sumbu Y seperti gambar berikut.

Kegunaan Osiloskop
Seperti yang telah kami katakan tadi, kegunaan atau fungsi dari alat ukur yang bernama
osiloskop cukup banyak, terutama untuk keperluan di bindang industri. Dalam bidang elektro,
osiloskop banyak digunakan untuk pengukuran rangkaian elektronik seperti radio, TV, atau
memonitor frekuensi elektronik. Namun secara praktis, osiloskop memiliki kegunaan sebagai
berikut.

 Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi


 Mengukur besar tegangan listrik dan juga relasi terhadap waktu
 Membedakan arus AC dengan arus DC
 Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian elektro
 Mengetahui noise pada sebuah rangkaian elektronika

Cara Kerja Osiloskop


Sebenarnya secara garis besar cara kerja osiloskop tidak jauh berbeda dibandingkan dengan
alat ukur elektronik lainnya. Hanya saja osiloskop menggunakan komponen utama
berupa tabung sinar katode (CRT). Elektron dipancarkan dari katode menuju ke bidang gambar
yang berperan sebagai anoda.

Bidang gambar tersebut dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent (bentuk dari luminensasi).
Osiloskop sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni osiloskop analog dan osiloskop digital. Masing-
masing jenis osiloskop punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta prinsip kerja yang
sedikit berbeda.
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal
listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode
Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar
katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam
osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan.
Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.
B. FUNGSI OSILOSKOP
1. Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
2. Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan
3. Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian elektronika
4. Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui
5. Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus
6. Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu,
yang ditampilkan pada layar
7. Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
8. Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input
9. Mengukur Amlitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan
generator pembangkit sinyal
10. Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi
C. CARA KERJA OSILOSKOP
Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda ( CRT ). Prinsip kerja tabung
sinar katoda adalah sebaga
berikut: Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi
oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah
gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya
osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi gerak
elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang dipasang
secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar. Selanjutnya
jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang pada
mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju
tetap.Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal.
Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (super posisi)
yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran
harmonik baru berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada
amplitudo dan frekuensi setiap bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan
metode penambahan trigonometri atau lebih sederhananya lagi dengan menggunakan
bilangan kompleks. Bila dua getaran harmonik super posisi yang berbeda, frekuensi
terjadi getaran yang tidak lagi periodik.

Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekananmelalui
permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y atau masukan
vertikal osiloskop, menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai dengan nilai
tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas
gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari
waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan
kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar.

D. CARA MENGKALIBRASI OSILOSKOP


Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka yang
harus anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus garis lurus
mendatar (jika tidak ada sinyal masukan).
langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan
mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas
dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.
Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa
melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan
acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar
monitor akan muncul tegangan persegi.
 Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu
kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke
puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal
mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak.
 Apabila yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio tengah di
knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label “var”.
E. BAGIAN-BAGIAN OSILOSKOP
1. Volt atau div : Untuk mengeluarkan tegangan AC.
2. CH1 (Input X) : Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan
posisi horisontal.
3. AC-DC : Untuk memilih besaran yang diukur.
4. Ground : Untuk memilih besaran yang diukur.
5. Posisi Y : Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
6. Variabel : Untuk kalibrasi osciloskop.
7. Selektor pilih : Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
8. Layar : Menampilkan bentuk gelombang.
9. Inten : Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
10. Rotatin : Mengaur posisi garis pada layar.
11. Fokus : Menajamkan garis pada layar.
12. Position X : Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
13. Sweep time/ div : Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi ( f ).
14. Mode : untuk memilih mode yang ada.
15. Variabel : Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
16. Level Menghentikan gerak tampilan layar.
17. Exi Trigger : Untuk trigger dari luar.
18. Power : untuk menghidupkan Osciloskop.
19. Cal 0,5 Vp-p : Kalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan.
20. Ground Osciloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
21. CH2 ( input Y ): Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan
Vertikal.
F. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN.
 Secara umum fungsi dari osiloskop adalah untuk menganalisa tingkaah laku besaran yang
berubah-ubah terhadap waktu yag ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal
listrik yang sedang kita amati.
 Layar osiloskop terbagi atas 8 skala besar arah vertikal dan 10 kotak dalam arah
horizontal.
 Cara penggunaan osiloskop adalah pertama pengkalibrasian kemudian menyetel fokus,
intensitas, kemiringan, x position dan y position, setelah probe dikalibrasi maka dengan
menempelkan probe ke terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi
pada layar.
 Terdapat beberapa jenis tegangan gelombang yang terdapat padaa osiloskop yaitu
gelombang sinusoida, gelombang blok, gelombang gigi gergaji dan gelombang segitiga.
B. SARAN.
 Sebaiknya sebelum kita menggunakan osiloskop kita harus mengetahui cara
penggunaanya.
 Apabila kita ingin menggunakannya sebaiknya osiloskop harus distel atau di atur terlebih
dahulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam penggunaanya.
 Mintalah bantuan pembimbing untuk melakukan pratikum.
Frekuensi meter yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal/gelombang
listrik. Pengertian frekuensi sendiri yaitu banyak/jumlah gelombang dalam satu detik (satuan : Hz).
Dari dua hal tersebut sebenarnya dapat kita tarik kesimpulan tentang cara pengukuran frekuensi.
Pertama, hitung jumlah gelombang dalam selang waktu satu detik. Atau, yang kedua hitung berapa
lama perioda satu gelombang, lalu buat korelasinya jika selang waktu satu detik kira-kira akan ada
berapa gelombang jika periodanya x .detikmatematis f = 1/ T [6].

Skema rangkaiaan frekuensimeter

Prinsip kerja Frekuensi meter adalah Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan
pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval waktu
tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal yang tidak diketahui,
jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik ini
sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui [7].
Ketika gelombang suara masuk ke mikrofon kondensor, Dalam mic ini terdapat kapasitor yang terdiri
dari dua keping plat atau piringan yang keduanya mempunyai voltage atau tegangan. Salah satu dari
plat tersebut terbuat dari materi yang sangat ringan yang bertindak sebagai diafragma dan sensitif
dengan gelombang suara. Diafragma tersebut akan bergetar jika ada gelombag suara yang datang [7-
8].
Fungsinya adalah dengan merubah jarak antara dua plat tersebut maka akan merubah kapasitinya,
jadi disaat plat bergetar maka hal yang terjadi adalah mula-mula plat akan berdekatan yang
mengakibatkan kapasitas akan meningkat dan merubah voltasi muatan arus, kemudian sebaliknya
plat akan menjauh yang mengakibatkan kapasitasnya menurun yang mengakibatkan voltasi juga
berubah. Maka fungsi dari kondensor ini adalah merubah energi akustik menjadi energi listrik [9].
Sinyal analog merupakan sinyal kontinu dan perlu diubahnya menjadi sebuah sinyal digital. Untuk itu
perlu untuk menentukan saat/waktu dimana sebuah nilai digital yang baru diambil dari sebuah sinyal
analog. Saat dari pengambilan nilai baru ini disebut dengan sampling.
Karena secara praktis ADC tidak dapat membuat sebuah pengkonversian yang terus menerus, nilai
masukan harus ditahan tetap selama waktu tertentu yaitu pada saat converter melakukan sebuah
pengkonversian (atau disebut waktu konversi). Sebuah rangkaian masukan yang disebut rangkaian
sample and hold melakukan tugasnya ( kebanyakan menggunakan kapasitor untuk menyimpan
tegangan analog pada masukan dan menggunakan sebuah sakelar elektrik atau gate untuk
memutuskan kapasitor dari masukan. Kebanyakan rangkaian ADC sudah terintegrasi dengan
subsistem sample and hold secara internal yang disebut quantisasi.setelah itu menggunakan encoder
untuk proses pemogramanya[10].

Anda mungkin juga menyukai