OLEH :
NIM : 40040219650101
D4 RPM KELAS C
Tugas makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata
kuliah
Elemen Mesin 3 pada program studi D4 Rekayasa Perancangan Mekanik Sekolah
Vokasi Universitas Diponegoro
Penulis
BAB 1
Pendahuluan
1.3. Tujuan
1. Memahami standar, dimensi komponen transmisi automatic.
2. Mengetahui perhitungan kekuatan komponen transmisi automatic
1.4. Manfaat
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang standar dimensi
komponen transmis automatik
2. Agar mahasiswa lebih memahami tentang perhitungan transmisi
automatic
BAB II
PERHITUNGAN DAN ANALISA.
Perhitungan Ukuran
21.1x803
4. Perhitungan Kekuatan
Data untuk sabuk
Daya yang ditransmisikan P : 7,0 kw
N1 = 8000 rpm
N2 = 2500 rpm
Jarak sumbu poros = 250mm
• Perhitungan sabuk V :
𝑁1 8000
Perbandingan putaran (i) = 𝑁2 = 2500 = 3.2
• Factor koreksi daya yang akan ditransmisikan
(f c) f c = 1,4 untuk daya normal
• Momen (T)
𝑃𝑑
T1 = 9,74.105 kg.mm ×
𝑁1
9,8
= 9,74.105 kg.mm ×
8000
= 1.193,15 kg.mm
• Ukuran sabuk yang dipakai adalah sabuk tipe A dengan ukuran
penampang 12,5 mm × 9,0 mm, sebab daya rencana 9,8 kw dan
putaran 8000 rpm
1.3.Perhitungan Bantalan
• Aplikasi Batalan
Secara umum, bantalan adalah alat yang digunakan untuk memungkinka
Gerakan rotasi atau linear, sambal mengurangi geseakan dan penangan tegangan.
Menyerupai roda, bantalan benar benar mememungkinkan perangkat untuk
berguling, yang mengurangi gesekan antara permukaan bantalan dan permukaan itu
saat berguling. Secara signifikan lebih mudah untuk bergerak, baik dalam mode
putar atau linear, Ketika gesekan berkurang – ini juga bisa meningkatkan kecepatan
dan efisiensi.
Untuk menangani semua fungsi ini, bantalan menggunakan strukutr yang
relative sederhana: bola dengan permukaan logam halus internal dan eksternal,
untuk membantu dalam rolling. Bola itu sendiri membawa beban berat — kekuatan
beban beban inilah yang mendorong rotasi bantalan. Namun, tidak semua beban
memberi gaya pada bantalan dengan cara yang sama. Ada dua jenis pemuatan:
radial dan dorong.
Beban radial, seperti pada katrol, cukup meletakkan beban pada bearing
dengan cara yang menyebabkan bearing berguling atau berputar sebagai akibat dari
tegangan. Beban dorong sangat berbeda, dan menempatkan tekanan pada bantalan
dengan cara yang sama sekali berbeda. Jika bantalan (pikirkan ban) terbalik di
sisinya (pikirkan sekarang tentang ayunan ban) dan tunduk pada kekuatan penuh
pada sudut itu (pikirkan tiga anak duduk di ayunan ban), ini disebut beban dorong.
Bantalan yang digunakan untuk mendukung kursi bar adalah contoh bantalan yang
hanya dikenakan beban dorong.
Banyak bantalan yang cenderung mengalami beban radial dan dorong. Ban
mobil, misalnya, membawa beban radial saat mengemudi dalam garis lurus: ban
berguling ke depan secara bergilir sebagai akibat dari ketegangan dan berat yang
mereka dukung. Namun, ketika sebuah mobil berjalan di sudut, itu tunduk pada
beban dorong karena ban tidak lagi bergerak dengan gaya radial dan menikung
beratnya di sisi bantalan.
Sumber daya
Crank shaft
Spek daya max torsi pada rpm
• Standar Industri
2. Standar Industri
Tabel 2.4.1. baja karbon untuk kontruksi mesin dan baja batang yang dingin
untuk poros.
Standar dan Lambang Perlakuan Kekuatan Keterangan
macam panas tarik(𝑘𝑔/
𝑚𝑚2 )
Baja karbon S30C Penormalan 48
kontruksi S35C “ 52
mesin (JIS G S40C “ 55
4501) S45C “ 58
S50C “ 62
S55C “ 66
Batang baja S35C - 53 Ditarik
yang difinisi S45C - 60 dingin,
dingin S55C - 72 digerinda,
dibubut, atau
gabungan
antara hal hal
tersebut
120
=
6.2
= 10 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
• Tegangan Geser
5,1 𝑇
𝜏=
𝑑𝑠
5,1 8182
𝜏=
(17.90)3
𝜏 = 7.27 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
1.5. Perhitungan Puli
1. Aplikasi Puli
Pully merupakan sebuah komponen terpenting dalam sepeda motor matic
yang berfungsi untuk memindahkan kecepatan yang sudah ada sesuai dengan
RPM pada mesin secara otomatis tanpa menggunakan gigi transmisi. Melainkan
menggunakan V-belt sebagai penghubung atau penerus putaran yang terjadi
pada kedua pulley. Pulley terdiri dari dua bagian, yaitu pully primer pada bagian
depan dan pulley sekunder pada bagian belakang.
Pully primer Pada puli bagian depan berguna sebagai komponen yang
bekerja menyalurkan putaran dari mesin menuju bagian vanbelt. Selain itu, puli
bagian depan juga berguna untuk mengatur besar kecilnya diameter puli yang
berhubungan langsung dengan perbandingan reduksi pada perputaran mesin.
Puli juga berguna sebagai pengatur akselerasi pada motor matic Anda.\
Pully sekunder Berbeda dengan pulley bagian depan, puli bagian
belakang berguna untuk penggerak roda bagian belakang motor matic. Selain
itu, bagian belakang juga berguna untuk penyeimbang akselerasi atau
perputaran mesin matic Anda. Puli belakang juga berguna untuk menstabilkan
kendaraan, terlebih pada bagian belakang.
2. Standar Industri
3. Dimensi elemen mesin
Jarak
Antar Pulley (C)
= 28 cm
= 11 Inci
Diameter
Pully 1 (D)
= 11,7 cm
= 4.6 inci
4. Perhitungan Kekuatan
4.1.Perhitungan Jarak Defleksi
𝐿𝑠 𝐷−𝑑 2
𝑞 = 64 𝐿𝑠 = √𝐶 2 + ( )
2
Ls = Panjang rentangan (inci)
C = Jarak antar poros (inci)
D,d = diameter puli (inci)
𝐷−𝑑 2 4,6−5,3 2
𝐿𝑠 = √𝐶 2 + ( ) = √112 + ( ) = 9,8 inci
2 2
4.2.Perhitungan tegangan static
2,5−𝐾𝜃 𝑃𝑑103 𝑉 2 1
Tst = 15 ( )( 𝑁 ) + [0,9𝑤 (60) (𝑔 )]
𝑘𝜃 𝑏 𝑉 𝑐
Keterangan :
Tst = tegangan static sabuk (Ib)
𝑘𝜃 = Faktor koreksi busur kontak
Pd = Daya Rencana Hp
W = Berat sabuk tiap kaki satuan Panjang (Ib)
V = Kecepatan Sabuk (fpm)
𝑓𝑡
𝑔𝑐 = Konstanta gravitasi ; 32.2 𝑠𝑒𝑐 2
𝑁𝑏 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑏𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
1. Faktor koreksi busur kontak (𝑘𝜃 )
𝑑−𝐷
𝜃 = 2𝑐𝑜𝑠 −1 ( )
2𝑐
5,3 − 4,6
= 2𝑐𝑜𝑠 −1 ( )
2. 25
= 2𝑐𝑜𝑠 −1 ( )
=
Rasio Tegangan (R)
Perhitungan Roller
1. Aplikasi Roller
Primary shave weight atau sering disebut roller merupakan salah satu
komponen dari sistem CVT pada motor matik yang sering mengalami
kerusakan, baik itu aus maupun crack atau pecah. Roller berfungsi untuk
mendorong atau menekan putaran pada puli sehingga roller akan bisa bergerak dan
menghasilkan tenaga pada kendaraan. Roller atau pemberat berfungsi untuk
mengatur pergerakan pada sliding primer sheeve. Pemberat ini bekerja menggunakan
prinsip gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal merupakan gaya yang keluar dari sebuah
gerakan rotasi dengan arah menjauhi poros putaran. Namun, alur roller ini dibuat
condong ke depan. Sehingga pergerakan roller tidak sepenuhnya menjauhi poros
putaran namun akan dibelokan ke arah depan. Pergerakan ini akan mendorong sliding
primer sheeve untuk bergerak ke depan ketika putaran pulley kencang.
2. Standar Industri
3.
4.