Anda di halaman 1dari 20

TUGAS ELEMEN MESIN PEMINDAH DAYA

PERHITUNGAN REM TROMOL PADA SEPEDA MOTOR ASTREA GRAND 100 CC

Di susun oleh:

Jaya Rifa’i Himantara (20150130213)


Sony Risdianto (20150130222)
Aab Mujtaba S (20150130223)
Hermawan Budi S (20150130226)

PROGRAM STUDITEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin puja dan puji kita panjatkan kehadirat ilahi rabbi yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas
Elemen Mesin ini dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpah
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yangtelah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya pengetahuan.
Laporan pengamatan ini disusun sebagai tindak lanjut dari teori Elemen Mesin Dasar
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah yogyakarta.
Penyusun menyampaian terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
sehingga laporan ini dapat tersusun. Diantaranya :
1. Kepada Drs. Sudarisman, Msc., Ph.D. selaku dosen pengampu teori.
2. Kepada Jaya Rifa’I Himantara selaku pemilik kendaraan Sepeda Motor Honda Astrea.
3. Kepada keluarga yang telah membantu baik moril maupun materil.
4. Kepada pihak – piha yang belum disebutkan penyusun mengucapkan terimakasih.

Penyusun mengharapkan masukan, kritik serta saran setelah penyusunan selesai.


Namun demikian, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan pengamatan ini jauh dari
sempurna untuk itu penyusun mengharapkan saran dari berbagai pihak demi penyempurnaan
laporan dimasa mendatang.

Selanjutnya penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dalam


memahami teori yang telah ada.

Yogyakarta, Oktober 2017


Penyusun,

TIM
DAFTAR ISI

Halaman Sampul................................................................................................i

Halaman Judul..................................................................................................ii

Kata Pengantar................................................................................................iv

Daftar Isi............................................................................................................v

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang........................................................................1

1.2. Tujuan dan Manfaat...............................................................1

1.3. Pembatasan Masalah..............................................................2

1.4. Objek Pengamatan..................................................................2


1.4.1. deskripsi tentang obyek yang di amati.......................
1.4.2. Foto bagian yang di amati............................................
1.4.3. Bagian yang di amati dan fungsinya...........................
1.4.4. Cara kerja sistim yang di amati..................................
BAB II DASAR TEORI..............................................................................3

2.1. Pengertian Rem.......................................................................3

2.2. Macam Macam Rem...............................................................4

2.3. Rem Tromol.............................................................................9


2.3.1 Komponen rem tromol

2.3.1.1. Sepatu Rem....................................................9

2.3.1.2. Tromol............................................................9

2.3.1.3. Pegas...............................................................9

2.3.1.3. Tuas penggerak..............................................9

2.3.1.4. Dudukan rem tromol.....................................9

2.3.1.5. Cam atau nok penggerak..............................9

2.3.1. Rumus Perancangan Rem Tromol

BAB 3 PERHITUNGAN

3.1. Data Hasil Pengukuran Spesimen


3.2. Luas bidang gesek.................................................................
3.3. Momen terhadap keselurahan bidang gesek.....................
3.4. Kesetimbangan momen yang bekerja pada drum............

BAB 4 KESIMPULAN...................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Mesin sepeda motor terdiri dari komponen yang jumlahnya banyak. Semua
komponen bekerja dengan bergantian dan terpadu untuk menghasilkan suatu gerakan.
Dalam mendesain komponen perancang harus menyesuaikan dengan fungsinya,
Faktor keamanan komponen, Efisiensi serta factor biaya dalam pembuatan komponen.
Pada tugas elemen mesin pemindah daya ini kita akan menghitung suatu
komponen yang berfungsi untuk menghentikan gerakan suatu benda yaitu rem tromol.
Rem tromol adalah suatu alat yang sangat penting dalam sepeda motor karena berguna
untuk menghentikan atau memperlambat putaran dari suatu poros yang berputar
dengan perantara gesekan. Oleh karena itu kita mengambil judul “Rem Tromol pada
Motor Honda Astrea grand” sebagai tugas elemen mesin pemindah daya.

1.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Sasaran yang hendak di capai dengan di adakanya pengamatan Rem Tromol
pada tugas elemen mesin pemindah daya ini adalah:
1. Merancang rem tromol
2. Mengetahui ukuran luasan bidang gesek, besar momen terhadap keseluruhan
bidang gesek, kesetimbangan momen pada drum
3. Membandingkan ukuran yang di dapat dengan kegunaan di lapangan
1.3. Perbatasan Masalah

Berdasarkan pada pembagian rem yang terdiri dari beberapa jenis


maka permasalahan yang akan dibahas adalah :
1. Menghitung luasan bidang gesek
2. Menghitung besar momen terhadap keseluruhan bidang gesek
3. Menghitung kesetimbangan momen yang bekerja pada drum

1.4. Obyek Pengamatan


Obyek Pengamatan berupa Sepeda Motor Yamaha Vixion.
data pengamatan sebagai berikut.
1.4.1. Deskripsi objek yang di amati

Spesifikasi Teknis
1.4.2. Foto atau bagan yang di amati

(1) Brake pedal(pedal rem)

(2) Operating rod (batang penghubung)

(3) Brake lever (tuas rem)

(4) Brake shoe(sepatu rem)

(5) Drum (tromol)


1.4.3. Bagian yang diamati dan fungsinya

Bagian dan fungsi yang diamati adalah sebagai berikut:

1.4.3.1. Backing plate

Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle
housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem
terkait pada backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu
pada backing plate. Backing plate juga merupakan tempat
dudukan dari silinder roda.

Backing Plate
1.4.3.2. Sepatu Rem (Brake shoe) 

Sepatu rem atau dalam bahasa inggrisnya brake shoes


memiliki bentuk setengah lingkaran. Brake shoes ini berfungsi
sebagai tempat kanvas yang nantinya bersama sama dengan
tromol rem menghasilkan gaya pengereman melelaui geskean
yang dibuat oleh keduanya. Biasanya sepatu rem dibuat dari
pelat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada
kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada
permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas rem
merupakan bagian pada sepatu rem yang bergesekan dengan
tromol rem. 

1.4.3.2. Kanvas Rem


Untuk itulah kanvas rem harus mampu menahan panas dan
aus serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, supaya
didapat pengereman yang maximal. Biasanya kanvas (lining)
dibuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik
dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.

1.4.3.3. Tromol Rem (Brake drum) 


Tromol Rem

Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi


tuang. Tromol rem berputar bersamaan dengan putaran roda,
dan akan bergesekan dengan kanvas pada sepatu rem untuk
menghasilkan gaya pengereman. Ketika kanvas menekan
permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja (pedal rem
diinjak), maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu
setinggi 200 sampai 300 derajat Celcius.

1.4.4. Cara kerja system yang diamati


Dalam melakukan pengamatan cara kerja rem tromol adalah sebagai
berikut, Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode
pengereman standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa
tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.
Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu
rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas
penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara
pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal
rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.
Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan
tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran
roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas
rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi
mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya
putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau
menghentikan putaran roda.
Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem
digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining
dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar
berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan
gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekan gesekan sepatu rem dengan tromol yang
akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol
tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Permukaan
luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium–
alloy
(paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik.
Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol
mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara
mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran.
BAB II DASAR TEORI
2.1. Pengertian rem
Rem adalah sebuah alat yang sangat penting dalam kendaraan karena
untuk memperlambat atau bahkan menghentikan laju gerakan roda, Akibat
dari pengereman adalah gesekan kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik
yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas
karena gesekan.

2.2. Macam-macam rem


2.2.1. Rem Blok

2.2.1.1. Rem Blok Tunggal

Rem ini merupakan rem yang paling sederhana yang terdiri

dari satu blok rem, pada permukaan geseknya dipasang lapisan

rem atau bahan gesek yang dapat diganti bila aus. Suatu hal

yang kurang menguntungkan pada rem blok tunggal adalah

gaya tekan yang bekerja dalam satu arah saja pada drum,

sehingga pada poros timbul momen lentur serta gaya tambahan

pada bantalan yang tidak dikehendaki. Demikian pula dengan

pelayanan manual jika diperlukan gaya pengereman yang

besar, tuas perlu dibuat sangat panjang sehingga kurang

ringkas.

Pada dasarnya rem blok tunggal beroperasi karena aksi

satu arah blok tunggal sehingga menimbulkan lenturan pada

poros rem. Rem blok tunggal hanya dapat dipakai untuk

menahan momen gaya yang kecil pada penggerak tangan bila

diameter poros tidak melebihi lima puluh milimeter. Tekanan

yang diberikan oleh blok besi cor pada rem haruslah


sedemikian rupa sehingga gaya gesek yang dihasilkan pada

permukaan roda mengimbangi gaya sekelilingnya

2.2.1.1. Rem Blok Tunggal

Kekurangan rem blok tunggal yang hanya mendapat gaya

tekan dalam arah saja hingga menimbulkan momen lentur yang

besar pada poros serta gaya tambahan pada bantalan, dapat

diatasi jika dipakai dua blok rem yang menekan drum dari dua

arah yang berlawanan baik dari sebelah dalam atau dari sebelah

luar drum.

Rem blok ganda sering digunakan pada mekanisme

pengangkat, pemindahan dan pemutaran crane yang berbeda

dengan rem blok tunggal. Rem blok ganda tidak menimbulkan

defleksi pada poros rem. Penjepit dan crane yang digerakkan

listrik hampir selalu didesain dengan rem blok ganda. Rem

digerakkan oleh pemberat dan dilepaskan oleh elektromagnet,

akibatnya pengereman permanen hanya bekerja bila

elektromagnet. Biasanya rangkaian listriknya dibuat saling

mengunci antara motor dan magnet sehingga secara otomatis

menghasilkan aksi pengereman walaupun motor berhenti

secara mendadak.
2.2.1. Rem Cakram

Rem cakram terdiri atas sebuah cakera dari baja yang dijepit

lapisan rem kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini

mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendaikan,

pengereman yang stabil, radiasi panas yang baik sehingga banyak

dipakai untuk rem depan. Adapun kelemahannya yaitu umur

lapisan yang pendek serta ukuran silinder rem yang besar pada

roda.

Dibandingkan dengan macam rem yang lain, rem cakera

mempunyai harga FER terendah karena pemancaran panas yang

baik.

2.3. Rem Tromol


Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode
pengereman standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada
beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol
sederhana dan murah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari
komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas
pengembali (return springs), tuas penggerak (lever), dudukan rem tromol
(backplate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada
umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan
batang (rod) penggerak, Kita akan membahas komponen rem tromol di bawah
ini:
2.3.1. Sepatu Rem
2.3.1. Tromol
2.3.1. Pegas
2.3.1. Tuas penggerak
2.3.1. Dudukan rem tromol
2.3.1. Cam atau mok penggerak

Anda mungkin juga menyukai