REVISI : 002
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat kami sajikan
Training “ Axle Wheel and Suspension “ ini untuk kelas Basic Mechanic Course Step One.
Buku Training ini di sajikan dalam bentuk yang sederhana untuk mampu dengan mudah
dimengerti dan difahami , khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior Mekanik dibidang Alat-
alat Berat.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca untuk meningkatkan kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah
persepsi untuk pemahaman dari isi dan makna terhadap buku ini.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya buku ini.
Team Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
PERISTILAHAN/ GLOSSARY
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Deskripsi.....................................................................................................................1
B. Prasyarat....................................................................................................................1
C. Petunjuk Penggunaan Modul.....................................................................................1
D. Tujuan Akhir...............................................................................................................2
E. Kompetensi................................................................................................................2
BAB II PEMBELAJARAN........................................................................................................4
A. Rencana Belajar Peserta...........................................................................................4
B. Kegiatan Belajar Peserta Pelatihan............................................................................5
Kegiatan Belajar 1 Prinsip Dasar Axle........................................................................5
Pengertian Umum Axle..........................................................................................6
Struktur Fungsi & Jenis Front Axle........................................................................7
Struktur Fungsi & Jenis Rear Axle.......................................................................11
Front Wheel Alignment.........................................................................................15
Rangkuman Materi 1.................................................................................................20
Kegiatan Belajar 2. Prinsip Dasar Differential, Propeller Shaft & U-Joint.................21
Definisi, Struktur & Fungsi Differential.................................................................22
Jenis-Jenis Final Gear dan Differential................................................................24
Testing & Adjusting..............................................................................................34
Propeller Shaft & U Joint......................................................................................35
Rangkuman Materi 2...............................................................................................37
Kegiatan Belajar 3. Struktur dan Fungsi Wheel........................................................38
Struktur dan Fungsi Wheel..................................................................................39
Pengertian Umum dan Jenis Tyre.......................................................................41
Rangkuman Materi 3...............................................................................................48
Kegiatan Belajar 4. Fungsi dan Prinsip Dasar Suspensi..........................................49
Pengertian Umum Suspension............................................................................50
Jenis-Jenis, Struktur & Fungsi Suspension.........................................................51
Rangkuman Materi 4...............................................................................................65
Air Spring adalah salah satu jenis sistem suspension dengan menggunakan gaya reaksi
dari udara pada sistem suspensionnya.
Bead adalah cincin yang terbuat dari kawat baja dengan kadar karbon yang tinggi. Bead
digunakan di carcass, berfungsi untuk menahan kedua ujung dari cord, menjamin
pemasangan yang kuat dari ban ke rim (pelek).
Breaker adalah bagian ban yang ditempatkan diantara tread dan carcass dengan tujuan
sebagai peredam goncangan/tumbukan.
Camber Angle adalah garis tengah ban yang tidak vertical akan tetapi miring membentuk
sudut dengan arah keluar sebesar sekitar 1° ketika axle dilihat dari depan kendaraan.
Carcass adalah bagian dari ban yang terletak di dalamyang berfungsi menahan berat,
goncangan, tumbukan dan tekanan angin. Carcass dibuat dari lembaran-lembaran ply
cords. Karet yang membungkus/melapisi cord tidak hanya melindungi dari kerusakan
luar, tetapi mencegah pergeseran diantara cords.
Caster Angle adalah kingpin akan miring kebelakang dari garis vertical jika dilihat dari sisi
samping kendaraan.
Coil Spring adalah salah satu jenis steel spring yang terbuat dari baja yang dilingkar, yang
akan menggunakan elastisitas baja untuk torsion (puntiran).
Damping Forces adalah Gaya yang menimbulkan getaran yang tidak diperlukan pada
shock absorbers, dan efeknya disebut dengan a damping effect.
Differential adalah suatu komponen untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi melalui
propeller shaft yang selanjutnya akan membuat penyaluran tenaga lebih halus dari
final gear keroda kiri dan kanan pada kondisi apapun.
Disc wheel adalah salah satu jenis wheel yang dibentuk dengan proses moulding. Disc
wheel sangat cocok untuk produksi massal dan lebih ekonomis, banyak dipakai pada
passenger cars, trucks, buses, dan yang lainnya.
Front Dead Axle adalah axle yang menyangga beban kendaraan atau unit bagian belakang.
Front Drive Axle adalah kendaraan yang hanya bergerak dengan roda depan dan sebagai
roda untuk kemudi
Front Wheel Alignment adalah Penyetelan roda depan kendaraan agar kendaraan dapat
berjalan stabil ketika di jalan lurus dan lembut sewaktu berbelok.
Hydropneumatic suspension adalah merupakan jenis suspensi yang menggunakan udara
sebagai medianya dan dibantu slinder hydropneumatic untuk mengurangi getaran.
Kingpin Anclination Angle (β) adalah sudut antara kingpin shaft dengan garis vertical
kepermukaan jalan.
Plies adalah lapisan-lapisan tali (layers of cord) yang biasanya terbuat dari nylon, rayon atau
polyester fiber yang diisi dengan karet sehingga menyusun badan ban atau carcass.
Ply Rating (PR) adalah Suatu index dari kekuatan ban dengan kata lain spesifik beban
maksimum yang diijinkan dari ban.
Shock Absorbers adalah komponen yang digunakan untuk meningkatkan kenyamanan
berkendaraan dengan menahan getaran kendaraan dengan lambat dan menjaga
kontaknya wheel dengan permukaan jalan dengan cara menahan besar dan kecepatan
getaran.
Torsion Spring Bar adalah salah satu jenis steel spring yang strukturnya terbentuk dengan
stretching (puntiran) sebuah coil spring lurus.
Tread adalah Bagian ban yang merupakan kulit luar dari ban, melindungi carcass dari
keausan dan kerusakan.
Tread Pattern adalah merupakan bentuk kulit luar dari ban (bentuk pola dari tread).
Tube Tire Type adalah ban yang menggunakan tube (istilah untuk ban dalam)
memungkinkan untuk mudah berkurangnya angin akibat adanya tusukkan dari benda
asing.
Tubeless Tire Type adalah ban yang tidak menggunakan ban dalam.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul axle wheel and suspension ini membahas tentang pengetahuan dasar axle
wheel and suspension yang harus dimiliki oleh seorang calon mekanik khususnya
mekanik di bidang alat berat. Tujuan dari modul ini adalah agar mekanik memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam membentuk kompetensi mengetahui nama
komponen, lokasi, fungsi, cara kerja, sistem dan testing serta adjusting pada axle wheel
and suspension.
B. Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul-modul yang
harus dipelajari lebih awal sesuai dengan peta kedudukan modul.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini
peserta diharapkan “Mampu mendeskripsikan komponen, lokasi, fungsi, cara kerja,
sistem dan testing serta adjusting pada axle wheel and suspension dengan tepat
dan benar”
E. Kompetensi
Modul ini membantu peserta dalam membentuk kompetensi mengetahui nama,
lokasi, fungsi, cara kerja, sistem dan testing serta adjusting pada Axle, Wheel &
Suspension dengan tepat dan benar.
1. Mengetahui
Prinsip dasar axle 1. Pengertian umum - Memahami - Mampu - Mengikuti
prinsip dasar
dapat axle pengertian menjelaskan setiap
Axle
diketahui 2. Struktur-fungsi umum axle prinsip dasar pembelajara
dan jenis-jenis - Memahami dan fungsi n dengan
front axle struktur dan axle. sesuai
3. Struktur-fungsi fungsi front - Mampu prosedur.
dan jenis-jenis axle menjelaskan - Mengikuti
rear axle - Memahami dan setiap
4. Front W struktur dan menunjukka faktor-faktor
heel fungsi rear axle n jenis axle safety
Alignment - Memahami front sesuai type
drive axle yang ada
secara benar
dan
menyeluruh.
- Mampu
menjelaskan
sub-sub
component
axle dengan
benar.
2. Mengetahui
Prinsip dasar, cara 1. Definisi, struktur - Memahami - Mampu
Prinsip dasar
kerja & jenis-jenis fungsi dan cara definisi, menjelaskan
Differential,
propeller shaft Differential, kerja differential struktur fungsi dan
& U-joint propeller shaft & U- 2. jenis-jenis final dan cara kerja menunjukkan
joint diketahui gear dan differential nama
differential - Memahami komponen
3. Inspection, jenis-jenis final dan sub-
Testing & gear – komponen
Adjusting differential & differential sda
4. Struktur & fungsi struktur fungsi - Mampu
propeller shaft & differential menjelaskan
U-joint - Memahami cara kerja
Inspection, differential
Testing & - Mampu
Adjusting melakukan
- Memahami testing
Struktur & adjusting
fungsi propeller differential
shaft & U-joint
3. Mengetahui
Fungsi struktur & 1. Struktur fungsi - Memahami - Mampu
struktur &
fungsi dan jenis- wheel struktur dan menjelaskan
fungsi W
jenis Wheel 2. Pengertian umum fungsi wheel dan
heel
diketahui dan fungsi tyre beserta menunjukkan
aplikasinya nama sda
- Mengetahui komponen
jenis-jenis tire dan sub-
berdasarkan komponen
aplikasinya wheel
4. Mengetahui
Fungsi, Prinsip 1. Pengertian umum - Memahami - Mampu
Fungsi,
dasar dan jenis- suspensi pengertian menjelaskan
Prinsip dasar
jenis suspensi di 2. Jenis-jenis, umum suspensi dan
dan jenis-
ketahui struktur & - Mengetahui menunjukkan
jenis suspensi
fungsi Suspensi jenis-jenis, nama sda
struktur dan komponen
fungsi dan sub-
suspensi dan komponen
aplikasinya suspensi
KEGIATAN BELAJAR I
Tujuan Kegiatan Belajar 1
Prinsip Dasar Axle
Ranah
Elemen Kompetensi
Kompetensi Kegiatan Indikator Keberhasilan
Pembelajaran P K S
Dapat menjelaskan
pengertian umum dari axle
Pengertian umum axle
Dapat menjelaskan struktur
fungsi dan jenis dari front
Struktur fungsi dan jenis
Prinsip dasar axle
axle
axle Dapat menjelaskan struktur
fungsi dan jenis dari rear
Struktur fugsi dan jenis
axle
rear axle
Dapat menjelaskan front
Front wheel alignment wheel alignment
Knuckle terpasang pada masing-masing ujung axle beam dengan kingpin, dan
dapat berputar pada kingpin. Steering arm terpasang tetap pada knuckle. Kedua ujung
dari knuckle dihubungkan dengan menggunakan tie-rod arm dan tie-rod. Hub dengan dua
tapered roller bearing terpasang pada komponen-komponen spindle dari knuckle. Roda
dan brake drum terpasang tetap pada flange dari hub dengan hub bolt.
Thrust bearing disisipkan antara bagian tengah axle beam dengan knuckle sehingga
kendaraan dapat dikemudikan dengan mudah ketika mendapat beban yang besar.
Clearance dengan thrust bearing dapat di-adjust dengan shim. Komponen dari sistem
brake terpasang pada flange dari knuckle.
Front axle dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu; tipe rigid axle suspension dan
tipe independent suspension.
2. Berdasarkan Bentuknya
Dari bentuknya front dead axle dibagi menjadi 4 macam yaitu:
a. Tipe Elliot
c. Tipe Merman
d. Tipe Lemoine
Gambar 1. 10 Contoh jenis front axle type merman dan type lemoine
1
0
b. Half Floating
Roda dipasang langsung pada axle shaft. Axle shaft ini didukung oleh axle
housing melalui bearing. Axle shaft dan axle housing menerima beban yang sama
diteruskan ke roda. Bagaimanapun axle shaft akan menerima momen bending
yang dihasilkan oleh gaya vertical, melintang dan memanjang pada roda serta
momen torsi yang dihasilkan oleh tenaga kendali (driving). Tipe ini banyak
digunakan untuk kendaraan kecil sebab strukturnya sederhana dan hanya untuk
beban ringan.
c. ¾ Floating
Struktur tipe ini antara tipe half floating dan full floating. Roda didukung oleh
axle housing melalui sebuah bearing. Axle shaft sangat mudah menyalurkan
kekuatan driving. Karena itu hampir ¾ momen bending dari beban vertical dan
melintang oleh roda akan diteruskan ke axle housing. Axle shaft menerima momen
torsi dan momen bending ¼ dari beban melintang. Tipe ini jarang digunakan karena
strukturnya komplek.
a. Drive axle
2) Build-up type
Tipe ini mempunyai struktur yang paling komplek, dibanding yang lain.
3) Split type
Axle housing terpisah antara bagian kiri dan kanan. Final gear terpasang
ditengah dengan menggunakan bolt untuk menghubungkannya. Pada tipe ini
pemeriksaan dan peng-adjust-an differential carrier (final gear) lebih sulit dari tipe
lain.
Axle shaft bertugas meneruskan tenaga melalui final gear dan differential gear
ke roda. Hub terpasang pada kedua sisi axle housing melalui dua bearing pada
b. Dead Axle
Dead axle tidak meneruskan tenaga, tetapi hanya mendukung beban pada
roda sehingga tidak ada final gear atau axle shaft. Yang terdapat pada axle tipe ini
hanya shaft dimana ujungnya terdapat bearing. Komponen hub disini pada
dasarnya sama seperti drive axle.
B. Camber
Ketika axle dilihat dari depan kendaraan, akan terlihat garis tengah ban tidak vertical
tetapi akan miring membentuk sudut dengan arah keluar yang dinamakan camber angle
dengan besar sekitar . Ban akan cenderung miring kedalam ketika unit mendapat
beban atau muatan, maka adanya camber ini akan menghilangkan efek tersebut.
Gambar dibawah ini menunjukkan perbandingan saat roda sebelum diberi beban
dan saat mendapat beban (gambar tampak dari depan).
Bagian ban yang aus adalah sisi luarnya. Bagian sisi luar ban berputar dengan
radius yang lebih kecil dibandingkan bagian sisi dalam ban. Namun, dikarenakan
kecepatan putaran ban sisi dalam dan luar adalah sama, maka bagian sisi luar ban akan
slip. Jadi Chamber angle secara umum terbagi menjadi 2 jenis : chamber (+) dan
chamber (-). Untuk unit yang menanggung beban menggunakan chamber (+).
17
18
1. Axle shaft adalah merupakan poros pemutar roda-roda penggerak yang berfungsi
meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. Axle shaft pada kendaraan
dibedakan menjadi dua yakni front axle shaft (poros penggerak roda depan) dan rear
axle shaft (poros penggerak roda belakang).
2. Front dead axle dibagi menjadi empat macam yaitu elliot, reverse elliot, merman,
lemoine.
3. Front wheel alignment adalah kelurusan roda yang bertujuan untuk membantu
pengemudi agar unit mudah dikendalikan, ban tidak cepat aus,kemudi lebih stabil.
4. Jenis front wheel aligment; camber, caster,king pin inclination, toe in dan toe out.
20
Ranah
Elemen Kompetensi
Kompetensi Kegiatan Pembelajaran Indikator Keberhasilan
P K S
Definisi, struktur fungsi Dapat menjelaskan
dan cara kerja differential definisi, struktur fungsi dan
cara kerja differential
Prinsip Jenis – jenis final gear dan Dapat menjelaskan jenis –
Dasar differential jenis differential
Differential, Inspection testing & Dapat menjelaskan
Propeller adjusting inspection testing &
Shaft & U- adjusting
Joint Struktur dan fungsi Dapat menjelaskan struktur
propeller shaft dan U joint dan fungsi propeller shaft
dan U joint
21
A. Definisi Differential
Differential terdiri dari dua buah bagian besar yaitu final gear yang terdiri dari
perkaitan antara drive pinion gear dengan ring gear/bevel gear, yang fungsinya untuk
memperbesar momen putar dan merubah arah putaran sebesar 90 °. Differential gear
yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi-roda gigi pinion gear dengan side gear, yang
berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan membelok.
Tujuan dari differential adalah secara automatis menyerap perbedaan kecepatan
antara roda kiri dan kanan pada kondisi saat unit berada ditanjakan atau jalan yang jelek.
Sehingga roda bias berputar secara perlahan. Saat unit bergerak lurus, differential gear
memutar roda kiri dan kanan pada kecepatan yang sama. Saat unit berbelok, differential
gear secara automatis membuat roda sisi luar berputar lebih cepat dibandingkan dengan
roda sisi dalam. Sehingga memungkinkan roda berputar secara perlahan tanpa
mengalami slidding.
Setelah kecepatan dikurangi dan torque ditambah oleh transmisi setelah melewati
propeller shaft tenaga akan digunakan untuk memutar roda, saat awal unit bergerak tidak
diperlukan kecepatan tetapi torque yang besar Karena itu untuk menambah torque dari
output transmisi lagi gear reduksi yang dinamakan final gear. Selain itu final gear
22
1. Struktur differential
2. Fungsi differential :
a. Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan membelok
b. Mereduksi putaran untuk menghasilkan momen yang besar
c. Merubah arah putaran sebesar 90º terhadap putaran asal
A. Final Gear
Pada komponen final gear atau istilah yang lain bevel gear, berfungsi dalam
meneruskan tenaga dan meningkatkan torque dari transmissi yang akan disalurkan ke
kedua roda kanan dan kiri. Selain itu final gear berfungsi untuk merubah arah putaran dari
propeller shaft yang diteruskan ke roda kanan dan kiri.
Input
(output transmissi)
Output
24
a. Worm gear
Karakteristik tipe ini smooth dan saat
meshing tidak bersuara karena poros drive
gear dan driven gear tidak lurus, level
lantai dapat lebih rendah dan ratio
reduksinya lebih besar lebih mudah
dicapai. Tetapi tipe ini hanya digunakan
untuk sedikit jenis kendaraan tipe heavy-
duty dan cenderung untuk panas karena
efisiensi transmisi rendah.
25
26
Drive pinion
Sun gear
Pinion shaft
Pinion gear
B. Differential
1. Spin Type Differential
Spin Type Differential terbagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. Conventional Differential Gear
Adalah tipe yang paling luas digunakan, Prinsip kerjanya seperti telah
dijelaskan pada prinsip dasar dari differensial diatas. Pada dasarnya perbedaan
konstruksi terdapat pada susunan pinion gear yaitu berjumlah genap jikalau dihitung
saat kondisi overhaul.
1
7
3
5
4
Gambar 2. 13 Torque proportional differential dengan jumlah gigi pinion gear ganjil
Merupakan tipe spin yang mempunyai jumlah gigi pinion gear ganjil sebab
perbedaan tahanan dari permukaan jalan akan mengubah posisi hubungan antara
pinion gear dan side gear yang akan menyebabkan pula perubahan traksi pada
masing-masing roda.
Driven
clutch
C. Differential Lock
Differential Lock adalah suatu komponen yang terdapat pada komponen Spin Type
Differential yang berfungsi untuk mengunci salah satu Side Gear pada Spin Type
Differential. Dengan terkuncinya side gear maka pinion gear tidak dapat berputar walopun
terjadi perbedaan beban. Praktis dengan ini side gear yang lain akan terkunci, sehingga
fungsi differential akan tidak ada dan roda kiri dan kanan akan bergerak dengan putaran
yang sama dan torsi yang sama.
Pengukuran axle gear pada 3 komponen pengukuran ini selalu saling berkaitan. Jika
terjadi penyetelan yang kurang tepat maka harus dilakukan peyetelan berulang dan tidak
boleh di tinggalkan salah satunya sampai didapatkan standartnya ( semua standart harus
didapatkan semua saat pengukuran, jika ada yang tidak standart harus dilakukan
penyetelan).
A. Backlash
Backlash adalah jarak perkaitan antara 2
perkaitan roda gigi. Pada Axle gear ini jarak yang
dimaksudkan adalah jarak antara drive pinion
dengan bevel gear. Jarak ini perlu dilakukan
pengecekan dan penyetelan jikalau terbaca data
yang tidak standart karena akan mengakibatkan
keausan yang berlebih akibat hantaman drive
pinion terhadap bevel gear. Tools yang
digunakan untuk pengukuran adalah Dial
Indicator.
Gambar 2. 18 Pengukuran backlash
B. Bearing preload
Bearing preload diukur menggunakan tools
pull-push scale untuk mengetahui besarnya force
yang digunakan untuk dapat menggerakkan
shaft yang tertumpu pada bearing. Bearing terdiri
dari outer race, inner race dan roller (pada
differential menggunakan cone bearing). Untuk
mendapatkan dukungan dan daya cengkeram
yang bagus terhadap gear shaft, maka bearing
tersebut harus dikencangkan secara aksial agar
lebih rapat.
Gambar 2. 19 Pengukuran preload
Titik persinggungan
1. Toe contact Bevel gear
Pinion gear
Bevel gear
2. Heel contact
Titik
persinggungan
35
36
1. Tujuan dari differential adalah secara automatis menyerap perbedaan kecepatan antara
roda kiri dan kanan pada kondisi saat unit berada ditanjakan atau jalan yang jelek.
2. Final gear berfungsi untuk merubah arah putaran dari propeller shaft yang diteruskan ke
roda kanan dan kiri.
3. Differential Lock adalah suatu komponen yang terdapat pada komponen Spin Type
Differential yang berfungsi untuk mengunci salah satu Side Gear pada Spin Type
Differential
5. Bearing preload diukur menggunakan tools pull-push scale untuk mengetahui besarnya
force yang digunakan untuk dapat menggerakkan shaft yang tertumpu pada bearing
6. Pengukuran terhadap visual mesh antara teeth drive shaft dan teeht bevel gear
dilakukan supaya bidang sentuh nya tepat di tengah posisi teeth bevelgear.
7. Universal joint merupakan bagian dari propeller shaft yang berfungsi sebagai
penghubung antara output shaft transmisi dengan propeller shaft.
37
Ranah
Elemen Kegiatan
Kompetensi Pembelajaran Indikator Keberhasilan Kompetensi
P K S
Struktur dan fungsi Dapat menjelaskan definisi,
Mengetahui
wheel struktur fungsi wheel
Struktur dan fungsi
Dapat menjelaskan jenis –
Wheel Jenis – jenis tire
jenis tire
38
B. Jenis-jenis wheel
Wheel di bagi dalam beberapa tipe seperti dibawah ini :
1. Disc Wheel
Disc wheel dibentuk dengan proses moulding. Disc
wheel sangat cocok untuk produksi massal dan lebih
ekonomis, banyak dipakai pada passenger cars, trucks,
buses, dan yang lainnya.
39
5. Trilex Wheel
Trilex wheel sam dengan spider wheel, tetapi tipe ini
dibagi menjadi tiga bagian yang berpusat pada hubnya.
Disc wheel terdiri dari rim yang menahan ban dan disc yang menyatukan wheel
pada hub dari kendaraan. Disc terbuat dari plat baja tipis, yang disatukan dengan cara
Untuk ukuran dari Rim dapat dilihat dari kode rim. Kode ini berdasarkan standart
dari JIS. Deskripsi kodenya adalah sebagai berikut :
Bentuk-bentuk „kembangan‟ ban yang disebut sebagai crown untuk aplikasi off
road dan on road pasti berbeda, demikian juga aplikasi on road dengan kondisi
permukaan jalan yang beraspal dan permukaan jalan tanah juga berbeda.
3. Kode
43
Ply rating di gunakan untuk menunjukan suatu ban dengan beban maksimum yang
di-ijinkan. Jadi Ply rating adalah suatu index dari kekuatan ban.
C. Klasifikasi Tyre
a. Tubeless type
Tipe ban tubeless adalah ban yang tidak menggunakan ban dalam. Tidak
adanya ban dalam ini dikarenakan adanya lapisan liner yang melekat pada casing,
sehingga memperkuat lapisan luar jika terjadi tusukan akibat benda asing dari luar
seperti pada gambar berikut ini.
Tread
Shoulder
Casing
Belt Sidewal
LINER
Bed area
Rim hump
bead core
Tread
Shoulder
Casing
Sidewal
Belt
LINER
Bed area
bead core
b. Struktur radial
Konstruksi carcass cord membentuk sudut 90o terhadap keliling lingkaran
ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap
pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban yang berhubungan langsung dengan
permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan breaker
atau belt. Ban jenis ini hanya mengalami sedikit deformasi karena bentuknya yang
sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai rolling
resistance yang kecil.
46
TREAD
CASING CROWN
SIDEWALL
BIAS RADIAL
1. Wheel dan Tire menahan beban kendaraan dan sebagai bantalan dari beban kendaraan
tersebut. Wheel dan Tire mengendalikan traksi yang diteruskan ke permukaan tanah.
2. Disc wheel merupakan jenis wheel yang paling banyak digunakan terutama di unit alat
berat maupun truck atau buses.
3. Disc Wheel dibentuk dengan proses moulding. Disc wheel sangat cocok untuk produksi
massal dan lebih ekonomis, banyak dipakai pada passenger cars, trucks, buses, dan
yang lainnya.
4. Spoke wheel tersusun atas rim, center hub dan spokes. Dalam kehidupan sehari–hari
spoke biasa disebut dengan jeruji.
5. Light Alloy Wheel Tipe ini dibentuk dengan proses casting atau forging menggunakan
bahan alumunium alloy atau magnesium alloy.
6. Spider WheelTipe ini sama halnya dengan tipe disc wheel, tetapi disc tidak langsung
bertumpu pada wheel melainkan menggunakan adaptor yang disebut spider yang
terletak pada hub
7. Trilex WheelTrilex wheel sam dengan spider wheel, tetapi tipe ini dibagi menjadi tiga
bagian yang berpusat pada hubnya.
8. Tyre atau ban adalah bagian dari penggerak akhir (final drive) yang bersinggungan
langsung dengan permukaan tanah dan merupakan komponen yang terletak pada pelek
(rim) sebuah kendaraan.
9. Komponen utama dari tyre adalah Carcass, tread, breaker & bead
10. Ditinjau dari struktur yang digunakan, ban dibagi menjadi dua tipe, yaitu tube-tyre;
menggunakan ban dalam dan valve (pentil ban dan tubeless-tyre yang tidak
menggunakan ban dalam.
Ranah
Elemen Kegiatan
Indikator Keberhasilan Kompetensi
Kompetensi Pembelajaran
P K S
Pengertian Umum Dapat menjelaskan
Suspension pengertian umum
Prinsip suspension
Dasar Jenis, Struktur Dapat menjelaskan jenis,
Suspensi & Fungsi struktur & fungsi
Suspension suspension
49
Fungsi Utama
1. Sebagai pendukung berat unit.
2. Menyangga getaran vertikal roda yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata.
Melindungi kabin, pengemudi dan muatan unit.
3. Meningkatkan kestabilan dalam mengemudi.
4. Meneruskan beban yang ditimbulkan akibat gaya mengemudi dan gaya pengereman unit,
sebagaimana halnya yang terjadi pada saat unit belok.
50
51
52
53
c) Spring eye
Spring eye mempunyai bentuk yang bervariasi. Spring eye terpasang fixed pada
frame (spring bracket) dengan spring pin. Bentuk A yang paling umum
digunakan, tetapi untuk kondisi kerja berat menggunakan bentuk B yang
disebut juga military wrapper karena awalnya digunakan pada
kendaraan militer amerika. Pada bentuk B ini leaf nomer dua ini tidak hanya
melindungi spring eye main leaf utama tetapi juga menggantikan main leaf
apabila patah. Bentuk dan ukuran spring eye menentukan oleh karena itu
perlu diperhatikan untuk mengantisipasi gaya dari luar. Bentuk utama bushing
pada spring eye bervariasi. Tipe A dan B adalah metallic bushing, yang
mempunyai groove untuk lubrikasi antara bushing dan pin. Tipe C dan D adalah
rubber bushing yang akan membatasi putaran spring eye pada main leaf
karena adanya torsi dan juga akan memberi efek spring saat memutar. Rubber
juga akan menyerap noise.
55
d) Clip
Dinamakan juga rebound clip. Clip
digunakan untuk melindungi main leaf,
menjaga pemindahan shifting dari leaf dan
menjaga gap antar leaf selama unit
memantul. Umumnya sebuah clip binds
terdiri dari tiga leaf dengan posisi paling
dekat yang memungkinkan ke spring eye
sesuai permintaan untuk melindungi main
leaf. Untuk menjaga penerusan shifting
sebuah clip dipasang pada leaf yang
pendek dimana ini tidak mempengaruhi
pemasangan spring ke axle.
56
Pengaruh shackle
Baik compression shackle maupun tension shackle posisinya dapat berputar
pada spinnya karena perubahan beban. Karena itu sebuah shackle berusaha
memakai tenaga reaktif yang menekan atau menarik spring sesuai dengan
sudutnya. Karena panjang shackle, sudut dan kelengkungan dari spring
mempunyai hubungan sebagai berikut, dimana faktor-faktor tersebut saling
mempengaruhi. Ketika spring melengkung, compression shackle berusaha
memakai gaya reaktifnya untuk menekan kembali agar leaf memanjang,
karena itu konstanta spring agak meningkat. Bagaimanapun perubahan pada
konstanta spring tersebut tidak terlalu berpengaruh sebab sangat kecil
dibandingkan peningkatan pada konstanta spring yang disebabkan
penambahan bentangan spring. Kebalikannya, tension shackle berusaha
memakai gaya reaktifnya membantu leaf memanjang, menjadikan spring lebih
fleksibel sehingga posisi unit lebih rendah. Tension shackle digunakan pada
kendaraan penumpang tetapi tidak pada kendaraan heavy- duty.
57
b. Coil Spring
Coil spring terbuat dari baja yang dilingkar, yang akan menggunakan
elastisitas baja untuk torsion (puntiran). Karena coil spring hampir
tidak menimbulkan friksi maka kenyamanannya akan lebih baik. Energi dari
beratnya dapat ditahan dalam jumlah besar sehingga kondisi spring akan
lebih konstan tanpa menempati jarak yang besar. Coil spring biasanya
digunakan pada sistem suspensi independent.
59
60
Gambar 4. 12 Gaya yang bekerja pada torsion bar saat mendapat beban
2. Air Suspension
Air spring biasa dipakai pada unit-unit yang biasa mengutamakan kenyamanan
dan lingkungan kerja yang tidak berat.
61
3. Rubber suspension
Sama dengan type suspensi yang lain, rubber spring juga berfungsi untuk
mengurangi hentakan dengan cara mengkompresi rubber pada saat roda terkena
beban. Aplikasi rubbber spring sangat jarang digunakan pada kendaraan pada
umumnya karena proses dalam meredam hentakan / beban tidak sehalus
dibandingkan type steel dan air spring. Contoh pemakaian rubber suspension adalah
pada unit Komatsu HM 400
4. Hydropneumatic Suspension
Silinder hydropneumatic digunakan pada silinder suspensi untuk mengurangi
getaran. Pada sistem ini silinder suspensi diisi dengan oli dan gas nitrogen. Prinsip
kerjanya ialah dengan contracting atau expanding gas nitrogen dan oli untuk meredam
beban dari permukaan jalan. Pada unit dump truck silinder suspensi ini terbagi dua
yaitu front suspensi dan rear suspensi.
62
63
Keterangan :
Cylinder
Ball
Flange
Retainer
Rod
Valve (for bleeding)
Feed valve
1. Fungsi utama dari suspension sistem adalah mendukung berat unit melawan permukaan
jalan, selain itu juga melindungi transmisi dari getaran vertikal roda ke badan unit.
2. Fungsi utama suspensi
- Sebagai pendukung berat unit.
- Menyangga getaran vertikal roda yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak
rata. Melindungi kabin, pengemudi dan muatan unit.
- Meningkatkan kestabilan dalam mengemudi.
- Meneruskan beban yang ditimbulkan akibat gaya mengemudi dan gaya pengereman
unit, sebagaimana halnya yang terjadi pada saat unit belok.
3. Clip digunakan untuk melindungi main leaf, menjaga pemindahan shifting dari leaf dan
menjaga gap antar leaf selama unit memantul
4. . Sebuah shackle sering dipakai pada satu ujung yang lain (umumnya bagian belakang)
untuk menyerap perubahan bentuk yang terjadi akibat defleksi dari spring