Oleh
Nama : Dedi Suparman
NIM : 03043150006
Nama : Muhammad Noufal
NIM : 03043150088
Mengetahui
Dosen Pengasuh Elemen Mesin I
Ir.Firmansyah.MT
NIP. 131416216
Irsyadi Yani.ST.MT
NIP. 132126057
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ilmiah dengan judul
Perencanaan Rem Tromol Pada Honda Karisma. Laporan ini disusun untuk
mengikuti matakuliah Elemen Mesin II/Tugas.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Irsyadi, ST, MT, dosen pembimbing dalam penyusunan laporan ini.
2. Bapak Ir.Firmansyah, dosen pengasuh matakuliah Elemen Mesin II/Tugas.
3. Orangtua penulis yang telah memberi dukungan moral dan materi dalam
penyusunan laporan ini.
4. Teman-teman yang telah memberi masukan untuk laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan tulisan ini pada
masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita.
Inderalaya,
Desember 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
ii
iii
iv
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
GAMBAR.
1 Macam macam rem ............................................................... 6
2 Rem blok tunggal ...................................................................... 13
3 Rem blok ganda ........................................................................ 13
4 Rem cakera ................................................................................ 13
5 Rem drum .................................................................................. 14
6 Rem pita ................................................................................... 14
7 Bantalan ..................................................................................... 35
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL.
Tekanan maksimum yang diizinkan untuk sepatu rem ..................... 12
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN
Tabel tabel ............................................................................. 39
Kartu Asistensi Tugas Elemen Mesin II .................................. 42
ABSTRAK
Rem merupakan suatu elemen mesin yang digunakan untuk menghentikan
putaran poros, mengatur putaran poros dan juga mencegah putaran yang tidak
dikehendaki. Dalam proses pengereman, rem menyerap energi kinetik dari elemen
yang bergerak. Energi diserap dalam bentuk panas dan panas ini lalu dilepaskan,
sehingga panas yang berlebihan tidak terjadi.
Kapasitas pengereman bergantung pada beberapa factor yaitu tekanan pada
permukaan sepatu rem, koefisien gesekan dan kapasitas radiasi panas dari rem.
Faktor-faktor ini harus dipenuhi oleh bahan gesek yang mempunyai sifat koefisien
yang tinggi dan merata, daya tahan terhadap suhu yang tinggi, kekenyalan yang
baik dan ketahanan yang tinggi terhadap keausan, goresan, penggumpalan. Bahan
benda gesek yang umumnya digunakan pada rem tromol adalah asbestos dan
ferrrado
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu mesin terdiri dari suatu komponen yang jumlahnya dapat
mencapai lebih dari seribu bagian. Semua bekerja saling mendukung dan
terpadu, sehingga dapat menghasilkan suatu gerakan. Banyak hal yang harus
diperhatikan oleh seorang perancang dalam perancangan suatu komponen
dari sebuah mesin antara lain yaitu menyesuaikan suatu komponen dengan
fungsi sebenarnya, faktor keamanan dari komponen yang direncanakan,
efisiensi serta faktor biaya.
Pada tugas elemen mesin ini akan direncanakan suatu alat yang
berfungsi untuk menghentikan poros atau benda yang mengalami gerakan
yaitu rem. Rem adalah suatu alat yang berguna untuk menghentikan atau
memperlambat putaran dari suatu poros yang berputar dengan perantara
gesekan. Peranan rem sangat penting dalam sebuah konstruksi kendaraan
bermotor. Oleh karena itu, penulis mengambil Rem Tromol Pada Motor
Karisma sebagai judul dari tugas perencanaan elemen mesin ini
yang
bersumber
dari
literatur
sekaligus
C. Perbatasan Masalah
Berdasarkan pada pembagian rem yang terdiri dari beberapa jenis
maka permasalahan yang akan dibahas adalah :
1. Prinsip kerja rem tromol pada motor karisma
2. Ukuran-ukuran rem tromol motor karisma dari hasil perhitungan.
3. Gambar kerja dengan ukurannya berdasarkan hasil survey.
D. Metode Pembahasan
Pada perencanaan rem tromol motor karisma ini, pembahasan akan
dilakukan dengan menggunakan literatur yang memuat data-data serta rumusrumus yang berkaitan dengan masalah yang diambil serta dilengkapi dengan
studi lapangan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
C.
Pembatasan Masalah
D.
Metode Pembahasan
E. Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rem
B. Macam macam rem
C. Elemen Rem Cakram motor rx king
BAB III : PERENCANAAN REM
A. Rem Cakram
B. Poros
BAB IV KESIMPULAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Rem
Rem adalah suatu alat yang berguna untuk menghentikan atau
memperlambat putaran dari suatu poros yang berputar dengan perantara
gesekan Efek pengereman secara mekanis diperoleh dengan gesekan secara
listrik dengan serbuk magnet, arus putar, fasa yang dibalik, arus searah yang
dibalik atau penukaran katup dan lain-lain.
Karena itu dalam banyak hal rem tidak bertindak sebagai rem
penyetop, dalam hal instalasi dihentikan oleh gaya rem, melainkan
mempunyai tugas untuk mempertahankan pesawat dalam suatu kedudukan
tertentu (rem penahan).
Momen rem terkecil terjadi pada poros yang berputar paling cepat.
Karena itulah maka rem sedapat mungkin kebanyakan dipasang pada poros
yang digerakkan oleh motor.
Syarat paling utama yang harus dipenuhi oleh rem ialah kelembutan
artinya tidak ada tumbukan ketika menghubungkan dan melepaskan rem,
pelepasan kalor yang cukup ketika terjadi kemungkinan penyetelan ulang
setelah aus.
Pada mesin pengangkat, rem digunakan untuk mengatur kecepatan
penurunan muatan atau untuk menahan muatan agar diam dan untuk
menyerap inersia massa yang bergerak seperti truk, crane, muatan dan
sebagainya.
REM
GESEK
LISTRIK
ARUS PUTAR
PENUKARAN KATUP
REM BLOK
REM CAKERA
DLL
FASA BALIK
REM DRUM
REM PITA
REM TUNGGAL
REM GANDA
DUO SERVO
Gambar 1
Macam-macam rem
Pada dasarnya rem blok tunggal beroperasi karena aksi satu arah
blok tunggal sehingga menimbulkan lenturan pada poros rem. Rem
blok tunggal hanya dapat dipakai untuk menahan momen gaya yang
kecil pada penggerak tangan bila diameter poros tidak melebihi lima
puluh milimeter. Tekanan yang diberikan oleh blok besi cor pada rem
mempunyai ciri
lapisan rem yang terlindungi, dapat menghasilkan gaya yang besar untuk
ukuran rem yang kecil, dan umur lapisan rem yang cukup panjang. Suatu
kelemahan rem ini ialah pemancar panasnya buruk. Blok rem dari rem ini
disebut sepatu rem dan silinder hidrolik serta arah putaran roda.
Biasanya rem ini banyak dipakai dengan sepatu depan dan sepatu
belakang. Pada rem sjenis ini, meskipun roda berputar
berlawanan, besar gaya rem tetap karena memakai dua sepatu depan,
dimana gaya rem dalam arah putaran jauh lebih besar daripada dalam arah
yang berlawanan. Ada juga rem yang disebut dengan duo servo.
Cara kerjanya :
Pada umumnya perencanaan rem drum menggunakan perhitungan
yang sederhana dan akan diperoleh ukuran bagian-bagian yang
bersangkutan serta gaya untuk menekan sepatu.
Tekanan minyak dalam silinder diperbesar atau diperkecil olek gaya
injakan pada pedal rem yang menggerakkan piston silinder master rem,
secara langsung atau penguat gaya. Untuk mencegah kenaikan gaya rem
yang terlalu melonjak pada saat pengereman darurat maka kenaikan
tekanan minyak yang ditimbulkan oleh injakan pedal akan lebih lunak
daripada injakan dibawah.
Perbandingan gaya rem tetap sama, namun demikian untuk
kontruksi, baru menjaga agar pada waktu pengereman tidak terjadi slip
antara telapak ban dan permukaan jalan, maka pengurangan kenaikan
tekanan minyak diatas pedal tertentu dikemukakan diatas.
3. Rem Cakera
Rem cakera terdiri atas sebuah cakera dari baja yang dijepit lapisan
rem kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini mempunyai sifat-sifat
yang baik seperti mudah dikendaikan, pengereman yang stabil, radiasi
panas yang baik sehingga banyak dipakai untuk rem depan. Adapun
kelemahannya yaitu umur lapisan yang pendek serta ukuran silinder rem
yang besar pada roda.
Dibandingkan dengan macam rem yang lain, rem cakera
mempunyai harga FER terendah karena pemancaran panas yang baik.
4. Rem Pita
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang disebelah
dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas. Gaya rem akan
timbul bila pita dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung
pita tersebut. Salah satu atau kedua pita dikaitkan pada tuas.
Rem pita mempunyai beberapa keuntungan seperti luas lapisan
permukaan dapar dibuat besar, pembuatan mudah, pemasangan tidak
sukar, gaya rem besar dalam keadaan berhenti. Tetapi karena sukar
dikendalikan rem ini tidak cocok untuk putaran tinggi, karena pita dapat
mengalami putus. Rem semacam ini dipandang tidak cocok untuk alat-alat
pengangkut manusia, rem pita banyak dipakai untuk derek. Rem sebuah
derek dimaksudkan untuk menghentikan putaran drum penggulung kabel
dan mencegah beban turun sendiri.
b.
c.
d.
canai dibuat dengan mesin canai dari asbes non tekstil yang murah dengan
karet dan ditambahkan belerang untuk proses vulkanisir. Pita canai dibuat
dengan ketebalan sampai delapan milimeter dan lebar sampai seratus
milimeter. Pita canai sangat elastis dan dapat ditengkuk dengan mudah,
mempunyai koefisien gesek yang stabil dan tinggi antara 0,42 - 0,53 dan
0
2.
3.
Pita rem asbes tipe A dengan besi cor atau baja 0,37
4.
Pita rema asbes tipe B dengan besi cor atau baja 0,37
5.
6.
7.
8.
9.
Rem di bawah
20
15
20
15
Gambar. 2
Rem blok tunggal
Gambar. 3
Rem blok ganda
Gambar. 4
Rem cakeram
(a)
(b)
(c)
Gambar. 5
Macam macam rem drum
(a) sepatu depan belakang (b) dua sepatu depan (c) duo servo
Gambar. 6
Rem pita
BAB III
PERENCANAAN REM
A. Rem Sepatu
Dalam perencanaan rem ada beberapa macam persyaratan penting
yang harus dipenuhi yaitu besarnya momen pengereman, besarnya energi
yang diubah menjadi panas terutama bahan gesek yang dipakai. Pemanasan
yang berlebihan bukan hanya akan merusak bahan lapisan rem, tetapi juga
akan menurunkan koefisien gesekannya.
Bahan rem harus memenuhi syarat keamanan, ketahanan dan dapat
melakukan proses pengereman dengan halus. Disamping itu bahan rem juga
harus memiliki koefisien gesek yang tinggi, keausan kecil, kuat dan tidak
melukai permukaan drum dan dapat menyerap getaran yang timbul.
Pada perencanaan rem sepatu dalam diketahui data-data sebagai
berikut :
r
= 54 mm = 0,054 m
= 42 mm = 0,042 m
= 0,47 (Tabel. 2)
= 00
= 1450
Dari data yang didapat kita dapat mengetahui persamaan gaya gerak
untuk dapat menggerakkan rem.
................................................
M n Mf
F =
C
Mf = Mn FC
Moment Mf dari gaya gesekan adalah :
Mf = fd . n (r a cos
....................................
)
Mf =
f Pa br 2
sin (r a cos ) d
sin a 1
2
f Pa br
2
2
1
Mf =
r cos a 2 sin
sin
a 1
Mf =
r r cos 2 a sin 2 2
f Pa br
sin a
sin 90
sin
2
0
145
dN (a sin ...............................................
)
2
P a. b . r . a
2
=
sin d
sin a 1
=
Pa . b . r . a
sin a
sin 2
P a. b . r . a 2 1
[2 4 sin 22
sin a
sin 2 .145
=
0
2 180 4
sin 90
= 1564,92 . b (1,265 + 0,235)
= 1564,92 . b (1,5)
Mn = 2347,38b
Jadi :
Mf + F . c = M n
1599,214 b + F . c = 2347,38 b
F . c = 748,166 b
748,166b
c
F =
180 2
c = 2 a cos
180 145
c = 2 0,042 cos
2
2 .r.b
360
145
360
2(3,14)(0,054)b
= 0,13659 b
F =
Pa . A (b fa )
b
748,166
bc
149,04
6801,969
b = 0,02191 m = 21,91 mm 22 mm
Jadi lebar muka dari kanvas rem yang diambil sebesar b = 22 mm.
Mn = 2347,38 b
= 2347,38 . 22
= 51642,36 Nm
Mf = 1599,214 b
= 1599,214 . 22
= 35182,708 Nm
C
= 0,08011 m
B. Pegas
Pada perencanaan ini pegas yang direncanakan merupakan pegas yang
menghubungkan antara rem sepatu kanan dan kiri yang digolongkan sebagai
pegas tarik, pegas tarik umumnya dipandang kurang aman dibandingkan
dengan pegas ulir tekan. Karena itu, tegangan yang diizinkan pada pegas tarik
diambil 20% lebih redah dari pegas tekan.
= 1,4 mm
= (8,5 - 1,4) mm = 7,1 mm
= 0,192 (Tabel. 3)
Maka didapat :
Sut =
Am
d
1750
(1,4)
0,192
1750
1,067
= 1640 Mpa
persamaan pendekatan antara kekuatan menyerah dan kekuatan akhir dalam
tarik, didapat :
Sy = 0,75 . Sut
....................................................
D
d
7,1
1,4
.............................................................
(Literatur 2 Hal 3)
= 5.071
....................................................
0,5
C
(Literatur 2 Hal 3)
0,5
5,071
= 1 +
= 1 + 0,098
Ks = 1,098
Sehingga Fmax didapat dengan menggantikan tegangan geser dengan kekuatan
mengalah puntir, didapat :
Fmax =
S sy . .
..............................................
d
8 Ks .D
709,71. 3,14
. (1,4)
3
=
Fmax =
8 . 1,098. 7,1
6114,975
62,366
Fmax = 98,0498 N
D
4
7,1
4
= 1,775 mm
d
ri = rm -
2
..................................................
1.4
= 1,775 -
2
= 1,775 - 0,7
ri
= 1,075 mm
maka :
K =
rm
ri
1,775
1,075
K = 1,65
Dimana K = Ks
Jadi :
Fmax =
S sy . .
d
8K.D
.............................................
709,71 . 3,14
. (1,4)
3
=
8 . 1,65 . 7,1
6114,975
93,72
Fmax = 62,247 N
Tegangan normal pada cantelan diperoleh dari gaya untuk menimbulkan
tegangan normal yang mencapai kekuatan mengalah :
Dimana :
D
2
7,1
=
2
rm =
rm
= 3,55 mm
ri = rm - d
2
1.4
= 3,55
2
= 3,55 0,7
ri = 2,85 mm
maka :
K =
rm
ri
3,55
2,85
K = 1,245
persamaan :
M
=
+
F
I
=
F
K 32 . F . rm
nd3
.d
2
1230 =
1230 =
141,432 Fmax
4 . Fmax
+
8,616
6,15
C. Pena Pin
Dalam perhitungan pena pin kita memerlukan data-data berupa Mn,
Mf, dan c. Dimana data-data tersebut telah didapat dalam perhitungan
sebelumnya. Dimana :
Mn = 51,64 Nm
Mn = 35,18 Nm
c = 0,08011 m
M n M f
C
51,64 35,18
0,08011
16,46
0,08011
..
= 205,47 N = 0,206 kN
Ry
Ry
Rx
Rx
Sepatu pertama
Sepatu kedua
A = ( sin 2) 2
sin 2
2
= sin 145
=
B
0,165
2
= sin d
1
1
2
= sin 2
2 4
1
1
1
= 2 sin 2
sin 2
1
2
2 4
2 4
155 1
0
=
2(155 ) 0
sin
2 180 4
= 1,265 + 0,235
B
D
= 1,5
Pa . b . r
=
sin a
..
0,81972 kN
1
= 0,81972 kN
Maka reaksi gaya-gaya pada pena engsel sepanjang sumbu x dan y adalah :
Pa . b . r (A f.B) - Fx ................................. (Literatur 2 Hal 297)
Rx =
sin a
= D (A f.B) - Fx
= 0,81972 (0,165 0,47 . 1,5) 0
= 0,81972 (0,165 0,705)
= -0,44 kN
Ry = D (B + f A) Fy
= 0,81972 (1,5 + 0,47 . 0,165) 0,206
= 0,81972(1,57755) 0,206
= 1,09 kN
Resultan dari gaya-gaya pada pena engsel sumbu x dan y adalah :
R
...............................................
Rx + R y
(0,44) + (1,09)
= 1,3817
=
1,175 kN
Dimana momen gesek (MF) dan normal (Mn) adalah perbandingan lurus
dengan tekanan sehingga daya putar yang disumbangkan oleh sepatu rem
sebelah kiri dipenuhi oleh persamaan
51,64 Pa
Mn =
1000
Mf =
35,18 Pa
1000
51,64 Pa 35,18 Pa
+
1000
1000
0,206 =
0,08011
0,0165 =
51,64 Pa + 35,18
Pa
1000
16,5
Pa
= 86,82 Pa
16,5
=
86,82
Pa
= 0,19 kPa
Pa . b . r
sin a
= 0,00022572 kN
Maka reaksi gaya-gaya pada pena engsel sepanjang sumbu x dan y untuk
putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam sebesar :
Rx = D (A + f.B) - Fx
........................................
= 1,96 . 10 kN
Ry = D (B - f.A) Fy
= 0,00022572 (1,5 - 0,47 . 0,165) 0,206
= 0,00022572 (1,42245) 0,206
= - 0,2057 kN
Resultan dari gaya-gaya pada pena engsel sumbu x dan y adalah :
R
Rx + R y
(1,96.10
0,042312
) + (0,2057)
R = 0,206 kN
Momen yang terjadi pada pena pin sebesar :
M = R1 . 1 - R2 . 1
= 1,175 . 0,0151 0,206 . 0,0151
= 0,0177425 0,0031106
M
= 49 kPsi = 33761 . 10 Pa
Md
M
=
4
MC
d 2
=
=
I
Z
64
=
32M
32(14,63)
. (337610000)
468,16
1060095400
= 0,00762 m
= 7,62 mm 8 mm
D. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama putaran. Peranan
utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Panjang dari poros yang direncanakan adalah sepanjang 160 mm
dengan bahan poros berupa Baja AISI 1010 dengan tegangan sebesar 26 kPsi
2
98,9 kg + 140 kg
2
238,9 kg
2
m = 119,45 kg
F = m . g = 119,45 . 9,8 = 1170,61 N
Reaksi pada batang poros :
F
A
F
C
L/4
3L/4
L
RA
RB
Fy = 0
RA F -
F + RB = 0
RA F + RB = 0
RA + RB = F
RA + RB = 1170,61 N
MA = 0
.L=0
L
3L
1 F .
+ 1 F.
-R
B
2
2
4
4
FL 3
+ FL .L = 0
R
B
8 8
1
FL R .L = 0
2
B
1
R B .L = FL
2
RB =
F=
(1170,61) = 585,305N
R A + R B = 1170,61
R A + 585,305 = 1170,61
R A = 585,305N
Perhitungan gaya geser dan momen untuk daerah 0 x
X
V
RA
Fy = 0
RA V=
V = R A = 585,305N
M = 0
R A .x M = 0
M = R A .x
Jika x = 0 mm, maka :
MA = 0 Nmm
Jika x = L 4 = 40 mm, maka :
M C = 585,305(40) = 23412,2 Nmm
Perhitungan gaya geser dan momen untuk daerah
L4
3L
1/2F
RA
Fy = 0
RA
FV =0
V = RA
F = 585,305
(1170,61) = 0N
M = 0
R A .x
F ( x L 4) M = 0
M = R A .x 1 2 F .x + 18 F .L
Jika x = L 4 = 40 mm, maka :
M C = 585,305(40)
(1170,61)(40) +
(1170,61)(160)
Jika x =
3L
M D = 585,305(120)
(1170,61)(120) +
(1170,61)(160)
L/4
V M
3L/4
x
RA
Fy = 0
RA
FV =0
F ( x L 4)
M = R A .x
F.x +
F ( x 3L4) M = 0
F .L
F.x +
F.L
M = R A .x F .x + 1 2 F.L
Jika x = 3 L 4 = 120 mm, maka :
M D = 585,305(120) (1170,61)(120) +
(1170,61)(160)
(1170,61)(160)
V (N)
585,305
-585,305
Diagram momen :
M (Nmm)
23412,2
32 M
d
...........................................................
179,14
32 ( 23412,2)
3
d
562,4996 d = 749190,4
749190,4
3
d =
562,4996
3
d = 1331,9
d = 11 mm 12 mm
E. Bantalan
Pada perencanaan ini menggunakan bantalan luncur. Bantalan ialah
elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan
bolak-balik dapat berlangsung secara halus, aman dan panjang umur.
Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya
bekerja dengan baik maka prestasi seluruh mesin lainnya bekerja dengan
baik.
Pada bantalan luncur ini terjadi gesekan luncur antara poros dan
bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantara lapisan pelumas.
Pada perencanaan ini didapat data-data sebagai berikut :
m
= 119,45 kg
N
= 7500 rpm
(pv)a = 1,5 (Tabel. 4)
l
mN
1000 x60 ( pv)
................................................
3,14 119,45(7500)
1000 x60
1,5
3,14 895875
60000 1,5
2813047,5
90000
l 31,26 mm 32 mm
Asumsikan harga l/d = 2,5
Maka :
31
= 2,5
d
d=
32
= 12,8mm 13 mm
2,5
BAB IV
KESIMPULAN
= 54 mm
= 42 mm
= 0,47
Pa
= 690 kPa
Dari data di atas didapat lebar muka sepatu rem (b) = 22 mm.
2. Perencanaan Pegas
Data yang diambil adalah sebagai berikut :
d
= 1,4 mm
= 7,1 mm
= 1750 Mpa
= 0,192
Mf
= 35,18 Nm
= 0,08011 m
= 160 mm
= 119,45 kg
= 0,3 - 0,6
= 119,45 kg
= 7500 rpm
(pv)a = 1,5
Dari hasil perhitungan didapat diameter dalam bantalan (d) = 13 mm.
Terlihat bahwa perhitungan poros dan bantalan sesuai, karena diameter poros
lebih kecil daripada diameter bantalan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Khurmi, RS, Gupto JK, A Text Book Of Machine Design, Eurasia Publishing
House, New Delhi, 1982.
2. Shigley, Joseph, L.D Mitchell, Perencanaan Teknik Mesin, Jilid 2, Edisi 4,
Erlangga, Jakarta, 1994.
3. Sularso, Ir, MSME, Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin, PT
Pradya Paramitha, Jakarta, 1981.
4. PT Astra Honda Motor, Panduan Penjualan Karisma, Jakarta, 2002.
5. PT Astra Honda Motor, Buku Pedoman Reparasi Honda Karisma, Jakarta,
2002.
6. PT Astra Honda Motor, Parts Katalog Honda Karisma, Edisi 1, Jakarta, 2002.
Lapisan yang
Balok yang
ditenun
dicetak
kaku
10 15
10 18
10 15
70 100
70 125
70 100
2.5 3
45
34
17 21
27 35
21 27
400 500
500
750
200 260
260
400
7500
5000
7500
Kecepatan maks.,m/s
38
25
38
50 100
100
150
340 690
690
1000
0,45
0,47
0,40 45
Suhu maksimum, F
Suhu maksimum, C
Tabel. B Konstanta yang dipakai untuk memperkirakan kekuatan tarik dari baja
pegas yang dipilih
Bahan
Senar musik
Kawat yang dikeraskan dengan penarikan
Tabel. 4
Eksponen
m
0,146
0,192
kpsi
196
254
Konstanta A
Mpa
1350,44
1750
Nomor
UNS
Nomor
AISI
G10100
G10150
G10180
1010
1015
1018
G10350
1112
1035
G10400
1040
G10450
G10500
1045
1050
Cara
Pengerjaan
HR
CD
HR
CD
HR
CD
HR
CD
HR
CD
o
Drawn 800 F
o
Drawn 1000 F
o
Drawn 1200 F
HR
CD
o
Drwan 1000 F
HR
CD
HR
CD
Kekuatan
Mengalah
kpsi
Kekuatan
Tarik
kpsi
Pemanjangan
dalam 2 in
%
Pengurangan
Luas
%
Kekerasan
Brinell
HB
26
44
27
47
32
54
33
60
39
67
81
72
62
42
71
86
45
77
49
84
47
53
50
56
58
64
56
78
72
80
110
103
91
76
85
113
82
91
90
100
28
20
28
18
25
15
25
10
18
12
18
23
27
18
12
23
16
12
15
10
50
40
50
40
50
40
45
35
40
35
51
59
66
40
35
62
40
35
35
30
95
105
101
111
116
126
121
167
143
163
220
201
180
149
170
235
163
179
179
197
KARTU ASISTENSI
TUGAS PERENCANAAN ELEMEN MESIN I
(03043150006)
(03043150088)
2. JUDUL :
PERENCANAAN REM TROMOL PADA HONDA KARISMA
NO
HARI/TANGGAL
Irsyadi Yani.ST.MT
MATERI
KETERANGAN
PARAF
B. PERHITUNGAN POROS
- Daya yang ditransmisikan (P) = 5 HP = (5 x 0,735) kW = 3,675 kW
- Faktor koreksi (fc) = 1,0 (Tabel. 6)
- Daya yang direncanakan (Pd)
Pd = fc . P ............................................................... (Sularso, hal 7)
= 1,0 . 3,675
= 3,675 kW
- Momen rencana (T)
Pd
T = 9,74 . 10 n1
3,675
5
= 9,74 . 10 639,2
= 5600 kgmm
- Bahan poros : S40C - H
B = 62
(Tabel. 7)
kg/mm
Faktor keamanan (Sf1) = 6,0 (Untuk bahan SC) ................... (Sularso, hal 8)
Faktor kekasaran permukaan (Sf2) = 2,5 ............................... (Sularso, hal 8)
B
a =
Sf1.Sf 2
=
62
(6,0)(2,5)
2
= 4,13 kg/mm
3
5,1.K .C
............................................. (Sularso, hal 8)
t
b.T
ds =
(5,1)(2,3)(1,5)(5600) 3
=
4,13
= 28,8 mm
- Tegangan geser yang terjadi ( )
........................................................... (Sularso, hal 7)
5,1.T
=
3
ds
=
(5,1)(5600)
3
28,8
2
= 1,2 kg/mm
Sehingga :
a .Sf 2
Cb K t
C. PERHITUNGAN PASAK
- Bahan pasak : S35C-H
Kekuatan tarik ( B ) = 58
(Tabel. 8)
kg/mm
b (lebar pasak)
= 8 mm
h (tinggi pasak)
= 7 mm
= 3,3 mm
= 40 mm
T
ds
2
5600
28,8
2
= 388,8 kg
- Tegangan geser yang diizinkan (
B
=
Sf k1.Sf k 2
ka
ka
58
(6)(3)
2
= 3,2 kg/mm
- Tekanan permukaan yang diizinkan a = 8 kg/mm2
- Panjang pasak dari tegangan geser yang diizinkan
15,18
388,8
k =
3,2 ; l1
8.l1
8,0
l2 .3,3
14,7
=
=
28,8
40 = 1,38
28,8
baik
baik
BAB XI
PENGUKURAN PERPINDAHAN DAN DIMENSI
11. 1 PENDAHULUAN
Penentuan perpindahan linear adalah salah satu yang paling
mendasar dari seluruh pengukuran. Perpindahan mungkin menentukan
tingkat suatu bagian fisis, atau mungkin menentukan jauhnya suatu gerakan.
Bentuk yang paling umum dari pengukuran perpindahan ialah
membandingkan langsung dengan suatu standar sekunder (pembandingan
langsung). Alat-alat ukur tesebut diklasifikasikan dalam Tabel. 11.1.
11. 2 SUATU MASALAH DALAM PENGUKURAN DIMENSI
Suatu masalah yang sering dihadapi dalam pengukuran suatu
dimensi adalah tidak adanya standar pengukuran. Misalnya untuk mengukur
suatu lubang yang dibor digunakan suatu pengukur Diterima / Tidak
Diterima jenis sumbat. Sekarang yang menjadi masalah apakah alat
pengukur tersebut masih dalam toleransi ? Kita hanya akan mengetahui
dengan cara mengukurnya dengan balok ukur. Tetapi untuk bisa berguna,
batang ukur itu sendiri harus diukur dan seterusnya sampai akhirnya
kembali ke standar panjang dasar.
Contoh lainnya yang menggambarkan betapa pentingnya standar
pengukuran yaitu pembuatan lubang di atas sebuah eleman. Dimensi yang
diperinci oleh suatu pabrik tidak akan bisa terpenuhi oleh pembuat
yang dibuat dari baja yang telah diberi perlakuan panas untuk menstabilkan
guna mengurangi perubahan ukuran sesudah lama dipakai, dan mempunyai
permukaan paralel serta ukuran yang teliti dengan toleransi yang ditentukan
untuk kelasnya. Kombinasi yang teliti dimungkinkan dalam kenaikan
sepersepuluh ribu sampai lebih dari 120.000 variasi dimensi.