NAMA MAHASISWA:
HERIANTO PANJAITAN NIM : 5183122012
ALVEN STAR HUTABARAT NIM : 5183122024
ARAHON P PURBA NIM : 5181122009
RONALDO DS NIM : 5183122022
YOSUA BUTAR BUTAR NIM : 5183122032
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya tugas
critical book report TEKNIK SEPEDA MOTOR ini bisa kami selesaikan tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan terimakasih kepada Dosen mata kuliah
teknik sepeda motor yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan tugas critical book ini dengan baik. kami juga bertermakasih kepada rekan-
rekan mahasiswa yang lainnya telah memberiakan masukan dan saran-saran sampai selesai
penyusunan tugas ini.
Kami telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini.
Namun kami menyadari masih banyak kelemahan,baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk
itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat yang membangun dari pembaca untuk
tugas ini. Kiranya tugas ini bermamfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita.Akhir kata
kami mengucapkan terimakasih.
Medan 2019
Penulis
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ............................................................................. 42
2. Saran ....................................................................................... 43
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang teknik sepeda motor
2. Untuk lebih memahami tentang kekurangan dan kelebihan dari suatu buku
3. Untuk membiasakan berpikir logis
: 978-979-060-146-8
D. Identitas Buku utama 2
1. Judul : Mesin Sepeda Motor
2. Edisi :-
3. Pengarang : Moch.solikin, M.Kes
Sutiman, M.T
4. Penerbit : Direktorat pembinaan SMK
5. Kota terbit : yogyakarta
6. Tahun terbit : 2005
7. ISBN : 978-602-8880-38-1
Sepeda motor harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara
output mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan
sistem pemindahan tenaga.
Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena
berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan
atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan
tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara
komponen bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang
dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai
secara hidrolist dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau
dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads).
Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem
cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram
hidrolis.
Cara kerja rem cakram: Saat tangki rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan
begerak lebih jauh. Tutup piston pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak
lebih jauh. Tekanan cairan dalam master silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper
lewat hose dari rem (brake hose). Saat tangkai rem dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan
kembali ke reservoir lewat port kembali (lubang kembali).
2. Ban (Tyre), Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan dengan
jalan. Ban selain berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara pada area yang kecil
dimana permukaan ban menyentuh permukaan jalan, menyalurkan gaya tekan pada saat
pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara simultan/terus menerus.
Jadwal perawatan berkala sistem rem dan roda sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah
berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal).
Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50%
jika sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat
(diforsir).
A. Pelumasan
Pelumasan adalah proses memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua permukaan yang
bergesek. Semua permukaan komponen motor yang bergerak seharusnya selalu dalam keadaan
basah oleh bahan pelumas. Fungsi utama pelumasan ada dua yaitu mengurangi gesekan (friksi)
dan sebagai pendingin. Bila terjadi suatu keadaan luar biasa, dimana sistem pelumasan tidak
bekerja, maka akan terjadi gesekan langsung antara dua permukaan yang mengakibatkan
timbulnya keausan dan panas yang tinggi.
B. Pelumasan Pada Sepeda Motor Empat Langkah
b. Pelumasan tekan (thin film lubrication), yaitu pelumasan antara dua permukaan juga, tetapi
minyak pelumas dialirkan dengan pompa minyak pelumas (tekanan) untuk penggantian dengan
minyak pelumas yang baru.
c. Hydrodynamic lubrication yaitu pelumasan yang mampu menahan beban berat seperti
batang penggerak dan pada pelumasan roda gigi.
Sistem pelumasan pada sepeda motor dua langkah tidak sama dengan dengan sepeda motor
empat langkah. Pada sepeda motor dua langkah transmisi nya diberi pelumasan tersendiri
terpisah dengan poros engkol. Hal ini dikarenakan terpisahnya ruang transmisi dengan ruang
engkol, makanya mesin dua langkah harus menggunakan dua macam minyak pelumas. Seperti
kita ketahui bahwa kontruksi bak engkol motor dua langkah terbagi ke dalam dua bagian
antara lain bak engkol untuk perangkat motor bakar dan bak engkol untuk perangkat kopling,
dan gigi
transmisi.
E. Jenis Pelumas
Minyak pelumas yang digunakan pada sepeda motor adalah oli karena oli mempunyai
syarat-syarat yang diperlukan dalam pelumasan, yaitu:
1. Daya lekatnya baik
2. Titik nyala tinggi
3. Tidak mudah menguap
4. Titik beku rendah
5. Mudah memindahkan panas
Ada tiga macam oli pelumas yang diproduksi, antara lain oli mineral, oli synthetic dan oli yang
dibuat dari tumbuh-tumbuhan atau hewani (castor oil), dan pabrik-pabrik kendaraan hampir
semuanya menganjurkan untuk menggunakan oli mineral, yang telah distandarisasi
oleh SAE dan API.
Angka kekentalan minyak pelumas yang banyak digunakan sekarang terdiri dari: 5W; 10W;
20W ;20 ;30; 40; 50; 60 dan 90. Dulu pernah diproduksi minyak pelumas dengan kekentalan
90, dan 140 tapi saat ini untuk motor yang modern sudah dipakai lagi. Kekentalan yang lebih
kecil menunjukkan minyak yang lebih encer dan sebaliknya angka yang lebih besar
menunjukkan minyak yang lebih kental.
Minyak pelumas harus diganti secara teratur sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh
pabrik pembuat. Minyak pelumas yang sudah aus ditunjukkan dengan menurunnya kekentalan
dan warnanya menjadi hitam. Perubahan ini disebabkan oleh temperatur pemakaian yang
tinggi.
G. Sistem Pendinginan
Setiap motor bakar memerlukan pendinginan. Untuk itu dikenal adanya sistem pendinginan
pada sepeda motor. Secara umum sistem pendinginan berfungsi sebagai berikut:
1. Mencegah terbakarnya lapisan pelumas pada dinding silinder.
2. Meningkatkan efisiensi/daya guna thermis.
3. Mereduksi tegangan-tegangan thermis pada bagian-bagian silinder, torak, cincin torak
dan katup-katup.
Pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder menghasilkan panas yang
tinggi. Jika dilihat dari diagram panas, sistem pendingin merupakan suatu bentuk kerugian
energi, lebih dari 32% energi panas hilang akibat pendinginan. Di mana panas akan diserap
oleh fluida pendingin.
Sistem kemudi befungsi sebagai pengarah dan pengendali jalannya kendaraan sepeda motor.
Sistem kemudi terdiri dari setang kemudi (handle bar/steering handle), kepala kemudi
(steering head), batang kemudi (steering stem/steering tube), dan komponen-komponen
pendukung lainnya.
1. Suspensi Bagian Depan (Front Suspension), Suspensi depan yang terdapat pada sepeda
motor pada umumnya terbagi dua, yaitu:
a. Garpu batang bawah (bottom link fork); jenis ini biasanya dipasang pada sepeda
motor bebek model lama, vespa atau scooter.
b. Garpu teleskopik (telescopic fork); merupakan jenis suspensi
yang paling banyak digunakan pada sepeda motor
2. Suspensi Bagian Belakang (Rear suspension), Generasi awal suspensi belakang pada
sepeda motor adalah jenis plunger unit. Tipe ini tidak mampu mengontrol dengan nyaman
roda
belakang. Tidak seperti suspensi depan, suspensi belakang tidak mempunyai sistem steering
(kemudi). Sistem ini hanya menopang roda belakang dan menahan goncangan akibat
permukaan kondisi jalan. Tipe suspensi belakang saat ini yang banyak digunakan adalah:
a. Tipe Swing Arm
b. Tipe Unit Swing
C. Rangka (Frame)
Ditinjau dari segi struktur atau bentuk rangka mempunyai fungsi antara lain harus mampu
menempatkan dan menopang mesin, transmisi, suspensi dan sistem kelistrikan, serta
komponen-komponen lain yang ada dalam sepeda motor. Oleh karena itu rangka sebaiknya
kuat dan kaku tapi ringan. Sedangkan jika ditinjau dad segi geometri, rangka harus sesuai
dengan geometri yang diinginkan sistem kemudi dan suspensi. Rangka juga harus mampu
menjaga roda tetap sejajar lurus antara depan dan belakang.
Rangka berkaitan erat dengan bodi. Oleh karena itu bentuk rangka mempengaruhi bentuk
bodi motor. Kalau terjadi kerusakan pada rangka, maka akan menimbulkan kerusakan pada
bodi juga karena bodi menempel pada rangka.
Tipe-tipe rangka antara lain:
1. Rangka bak (cradle frames)
2. Rangka tipe trellis (terali)
3. Rangka tipe balok penyeimbang (beam)
4. Rangka tipe spine
PERALATAN BENGKEL
Bagi lulusan sekolah SMK adalah menjadi keharusan untuk mampu bekerja atau malah bisa
menciptakan peluang kerja sendiri. Setelah membaca, mempelajari, memahami, mendalami
dan mempraktekkan apa isi dari buku teknologi sepeda motor ini, dengan didampingi oleh
guru praktek, instruktur praktek saat prakerin (praktek kerja industri) diharapkan peserta
didik mampu mengaplikasikannya berupa kemampuan kerja. Banyak macam pekerjaan yang
bisa timbul dari bidang ini, antara lain bekerja menjadi:
a. Teknisi pencucian –pemasangan asesoris sepeda motor
b. Teknisi bengkel tune-up sepeda motor/perusahaan
* Safety pendengaran: Di bengkel yang bising, alat ini diperlukan agar telinga tidak
mengalami polusi suara (mengatasi suara bising).
* Compressor udara: digunakan untuk menghasilkan udara yang bertekanan, udara ini bisa
untuk angin sepeda motor ataupun untuk proses pembersihan knalpot sepeda motor 2
langkah
* Ragum: untuk membuka baut yang doll, atau untuk pegangangan ketika akan memotong
suatu bahan.
* Trolley untuk letak kunci atau rak kunci: dipakai untuk meletakkan kunci-kunci atau
peralatan bengkel lainnya yang mungkin diletakkan disini, terutama yang rutin dipakai.
* Kotak kunci dari plastic 17”: merupakan kotak plastic untuk meletakkan kunci-kunci yang
sirkulasi pemakaiannya lebih sering atau kunci-kunci yang sering dipakai dan tidak berupa
set kunci seperti tang, obeng, dsb.
* Palu: digunakan untuk memukul seperti memukul bagian sepeda motor yang sudah susah
untuk dibuka secara normal, hal ini bisa terjadi bila bagian tersebut sudah aus bautnya.
Masih banyak lagi alat alat bantu dalaam bengkel otomotif yang harus dilengkapi selain
daripada diatas.
Sementara itu untuk merawatnya perlakuan yang harus diberikan antara lain:
1. Membersihkannya secara berkala (dari debu dan karat)
2. Menservisnya secara berkala (agar alat selalu siap pakai dan dalam kondisi baik)
Alat-alat bengkel bagi pebengkel pemula bisa dibeli secara berangsur-angsur tergantung dari
modal yang dimilki, karena untuk membeli alat-alat tersebut secara lengkap akan sangat
menguras keuangan.
Ringkasan buku dua
BAB I
KOMPONEN MOTOR BAKAR
Bagian komponen utama motor bakar yang dinamis adalah bagian komponen yang
melakukan gerakan mekanik yang berupa gerakan translasi mapun rotasi dimana gerakan ini
timbul dari hasil reaksi pembakaran dalam silinder kerja. Bagian komponen utama motor yang
dinamis ini berlaku dalam semua pesawat kerja.. Adapun bagian komponen utama motor bakar
yang dinamis ini antara lain :
1. Silinder
Silinder merupakan tempat terjadinya pembakaran pada motor bakar dalam ( internal
combustion engine) Berlakunya hukum Boyle pada silinder ini, karena proses terjadi pada
ruang tertutup. Berdasarkan hukum Boyle, pada ruang tertutup, maka perkalian dari tekanan
dan volume adalah tetap, asalkan suhunya tetap. Sedangkan hukum Gay Lussac berlaku pada
kondisi terjadinya kenaikan suhu.
Hukum Boyle :
P . V = konstan ..................................................... (1)
atau dapat ditulis :
P1 . V1 = P2 . V2 ......................................... (2)
dengan P adalah tekanan dan V adalah volume. Persamaan (1) dan (2) tersebut berlaku
dengan syarat suhu ruangan adalah konstan (artinya tidak berubah nilainya).
Hukum Gay Lussac :
P1 / P2 = T1 / T2 .......................................... (3)
atau dapat ditulis :
P2 = (T2 / T1 ) P1 ............................................ (4)
dengan P adalah tekanan dan T adalah suhu. Persamaan (3) atau (4) berlaku setelah terjadi
proses pembakaran pada silinder motor letup (misalnya motor bensin).
2. Torak
Torak bergerak naik turun didalam silinder untuk langkah hisap, kompressi, pembakaran,
dan pembuangan. Fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan
tekanan untuk memutarkan poros engkol melalui batang torak ( connetcting rod ).
. Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis engine dan pada umunya 3 sampai
4 pegas torak untuk setiap toraknya. Pegas torak mempunyai tiga peranan yaitu :
1. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar dan gas pembakaran yang
melalui celah antara torak dan dinding silinder.
2. Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk keruang bakar.
3. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu medinginkan
torak.
Pegas torak terdiri dari dua jenis yaitu :
Pegas kompresi
Pegas pengontrol oli
Dalam sistem pelumasan yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor adalah :
a. Sistem tekan
Sistem ini digunakan pada mesin besar dan mesin kendaraan. Dimana minyak pelumasnya
berada dalam keadaan lebih dingin dari pada bagian mesin lainnya. Minyak ditekan dan
dialirkan melalui berbagai saluran dengan pompa kesemua bagian yang membutuhkan seperti
beberapa bantalan, poros, batang penggerak, pipa di dalam kerangka mesin, dan bagian lain
yang akan dilumasi.
b. Sistem percikan
Sistem ini digunakan pada mesin kecil yang berdaya rendah karena proses dan
kontruksinya sederhana. Setiap kali pangkal batang penggerak (big end) mencebur kedalam
mangkok pelumas, memercikan keatas ke dinding silinder dan bantalan-bantalan atau bagian-
bagian lain yang harus dilumasi.
c. Sistem kombinasi
Sistem ini digunakan untukmenjaga agar sistem pelumasan agar tetap bekerja dengan baik
jika pompa mengalami gangguan. Pada sistem ini pompa minyak pelumas memompakan
minyak pelumas dari bak minyak pelumas kedalam mangkok minyak pelumas dan pangkal
batang penggerak bertugas memercikan minayk pelumas ke bagian-bagian yang perlu dilumasi.
BAB III
SISTEM BAHAN BAKAR
Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedang pompa bahan bakar
listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua jenis pompa bahan bakar mekanik yaitu pompa
bahan bakar yang dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan bakar tanpa saluran
pengembali. Namun demikian konstruksi dan cara kerjanya sama. Pada mesin-mesin terdahulu
umumnya saluran pengembali ada di karburator, sedang mesin-mesin sekarang saluran
pengembalinya ada di pompa bahan bakar.
Adapun cara kerja pompa bahan bakar mekanik dapat dijelaskan sebagai berikut :
Apabila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik ke bawah sehingga ruang di atas
difragma menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke ruang
diafragma. Pada saat ini katup keluar tertutup.
Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga bahan
bakar yang ada di ruang difragma terdorong ke luar melalui katup keluar dan terus ke
karburator. Tekanan penyaluran sekitar 0,2 s.d. 0,3 kg/cm2
Apabila bahan bakar pada karburator sudah cukup maka diafragma tidak terdorong ke atas
oleh pegas dan pull rod pada posisi paling bawah, karena tekanan pegas sama dengan tekanan
bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga
diafragma diam dan pompa tidak bekerja.
Gambar. 6. Pump idling
Berbeda dengan pompa bahan bakar mekanik, pompa bahan bakar listrik dapat
ditempatkan di mana saja dengan tujuan untuk menghindari panas dari mesin. Pompa bahan
listrik langsung bekerja setelah kunci kontak di ON-kan.
3. Karburator
A. Macam-macam Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair menjadi kabut bahan
bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator mengirim
sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui intake manifold menuju ruang bakar sesuai
dengan beban dan putaran mesin.
Pada karburator air valve venturi, membukanya air valve dikontrol dengan besarnya udara
yang dihisap.Konstruksinya berbeda dengan karburator variableventuri, tetapi cara kerjanya
sama. Karburator jenis air valve mempunyai dasar karburator arus turun dua barrel (down draft
double barrel), tetapi konstruksi dan cara kerjanya sama dengan sistem secondary yang
dimodifiksai.
Pada karburator arus datar, arah masuknya campuran udara dan bahan bakar adalah ke
samping(side draft). Karburator tersebut pada umumnyadigunakan pada mesin yang memiliki
output yang tinggi.
Pada karburator single barel, semua kebutuhan bahan bakar pada berbagai putaran mesin
dilayani oleh satu barel. Padahal pada putaran mesin rendah, diameter venturi yang besar akan
lebih lambat menghasilkan tenaga disbanding diameter venturi yang kecil. Sebaliknya diameter
venturi yang kecil hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar pada putaran mesin
tertentu, tetapi pada putaran rendah lebih cepat menghasilkan tenaga. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka diciptakan karburatordouble barel.
Pada saat udara ditiup melalui bagian ujung pipa penyemprot, tekanan di dalam pipa akan
turun (rendah). Akibatnya cairan yang ada di dalam tabung akanterhisap keluar dan membentuk
partikel-partikel kecil saat terdorong oleh udara. Semakin cepat aliran udara, maka semakin
rendah tekanan udara pada ujung pipa sehingga semakin banyak cairan bahan bakar yang
keluar dari pipa.
Prinsip kerja karburator berdasarkan hukumhukum fisika seperti ,Qontinuitas dan Bernauli.
Apabila suatu fluida mengalir melalui suatu tabung, maka banyaknya fluida atau debit aliran
(Q) adalah :
Q = A.V =
konstan
Konstruksi dasar karburator dapat dilihat pada gambar diatas. Bagian karburator yang
diameternya menyempit (bagian A) disebut venturi. Pada bagian ini kecepatan aliran udara
yang masuk semakin tinggi sehingga kevakumannya semakin rendah. Dengan demikian pada
bagian venturi bahan bakar yang dapat terhisap semakin banyak.
1. Sistem pelampung
2. Sistem Stasioner dan Kecepatan Lambat
3. Sistem Kecepatan Tinggi Primer
4. Sistem Kecepatan Tinggi Sekunder
5. Sistem Tenaga (Power System)
6. Sistem Percepatan
7. Sistem Cuk
8. Mekanisme idel cepat
9. Hot Idle Compensator
10. Anti Dieseling
11. Daspot
12. Deceleration Fuel Cut Off System
Untuk mempermudah dalam analisa kerusakan atau gangguan yang disebabkan karburator,
maka perlu diuraikan atau dijelaskan masing-masing sistem yang ada pada karburator.
1. Sistem Pelampung
Sistem pelampung diperlukan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar pada ruang
pelampung selalu konstan. Pada ruang pelampung terdapat pelampung (float) dan jarum
pelampung (needle valve).
Pelampung dapat bergerak naik turun sesuai dengan tinggi permukaan bahan bakar, sedang
jarum pelampung berfungsi untuk membuka dan menutup saluran bahan bakar yang berasal
dari pompa bahan bakar.
Pada saat mesin berputar stasioner, bahan bakar mengalir dari ruang pelampung melalui
primary main jet, kemudian ke slow jet, economizer jet, dan akhirnya ke ruang bakar melalui
idle port. Kemudian pada saat pedal gas ditekan sedikit, maka katup gas akan membuka lebih
lebar sehingga aliran bahan bakar dari ruang pelampung tersebut masuk ke ruang bakar selain
melalui idle port juga melalui slow port
2. Sistem kecepatan Tinggi Primer
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung
menuju primary main nozle (nosel utama primer). Sementara dari idel port dan slow port tidak
lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah
dari pada di daerah prymary main nozle.
Pada saat pedal gas dibuka lebih lebar, aliran bahan bakar dari ruang pelampung langsung
menuju primary main nozle (nosel utama primer). Sementara dari idel port dan slow port tidak
lagi mengeluarkan bahan bakar karena kevakuman pada idel port dan slow port lebih rendah
dari pada di daerah prymary main nozle.
4. Sistem Tenaga
Prymary high system mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar yang
ekonomis. Apabila mesin harus mengeluarkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan
bahan bakar ke prymary high speed system. Tambahan bahan bakar disuplai oleh power sistem
(sistem tenaga) sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi kaya (12-13 : 1).
5. Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, katup gas akan membuka secara tiba-tipa pula,
sehingga aliran udara akan menjadi lebih cepat. Sementara bahan bakar mengalir lebih lambat
karena berat jenis bahan bakar lebih rendah dari pada udara sehingga campuran menjadi kurus.
Padahal pada keadaan tersebut dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator
dilengkapi dengan sistem percepatan.
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, plunger pompa akan bergerak turun menekan
bahan bakar yang ada di ruangan di bawah plunger pompa. Akibatnya bahan bakar akan
mendorong outlet steel ball dan discharge weight, sehingga bahan bakar keluar melalui pump
jet menuju ruang bakar.
6. Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan sebagian
campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada dinding intake
manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan tersebut akan mengakibatkan
campuran udara danbahan bakar menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup.
Setelah mesin hidup, pada terminal L timbul arus dari voltage regulator, arus tersebut akan
mengalir ke choke relay sehingga menjadi ON. Akibatnya arus dari ignition switch mengalir
melalui choke relay menuju ke masa electric heat coil. Apabila electric heat coil
membara/panas maka bimetal element akan mengembang dan akan membuka choke valve.
Gambar 28. Sistem cuk otomatis saat panas.
PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir dari electric heat coil,
apabila katup cuk telah terbuka (temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100° C)
Apabila katup cuk menutup penuh dan katup throttle ditekan sekali, kemudian dibebaskan,
maka pada saat yang sama, fast idel cam yang dihubungkan dengan cuk melalui rod berputar
berlawanan arah jarum jam. Kemudian fast idel cam menyentuh cam follower yang
dihubungkan dengan katup throttle sehingga katup throttle akanmembuka sedikit.
8. Hot Idel Compensator (HIC)
Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka
temperature di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan bakar
dalam ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold. Akibatnya
campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkinkan putaran idel kasar.
Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk mengatasi masalah
tersebut.
Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga
udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam flange
sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic mulai
membuka apabila temperatur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55° C dan akan
membuka penuh pada temperatur 75° C.
9. Anti Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun kunci
kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara api).
Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari tumpukan karbon
(deposit) yang membara.
10. Dashpot
Apabila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian tiba-tiba kunci kontak
dimatikan, maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar. Bahan bakar masuk ke
ruang bakar dalam jumlah banyak karena kevakuman yang terjadi di bawah katup throttle
cukup tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena katup throttle pada posisi menutup, sementara
putaran mesin masih tinggi.
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup throttle dari putaran tinggi,
sehingga tidak akan menambah emisi gas buang.
Selama pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port, sehingga pegas
dalam TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan TP adjusting screw ke kiri.
Selama perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh adjusting screw,
mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian vakum dari TP port bekerja pada
diafragma melalui jet memungkinkan katup throttle berangsur-angsur menutup.
BAB I
Torsi = Gaya x jarak , Torsi biasa diukur dalam satuan Newton meter (N.m) atapun
Kilogramforce meter (Kgf. M)
2. Komponen Sistem Pemindah Tenaga pada Sepeda Motor
Secara garis besar, komponen sistem pemindah tenaga pada sepeda motor terdiri atas:
a) kopling
b) Transmisi,
c) Roda-roda gigi reduksi,
d) mekanisme penghubung
e) roda.
BAB II
KOPLING (CLUCTH)
Fungsi kopling secara umum adalah menghubungkan dan memutuskan penyaluran tenaga
putaran yang dihasilkan oleh mesin ke roda. Posisi pemasangan dan fungsi dari kopling pada
sepeda motor tergantung dari jenis kopling dan transmisi yang digunkan.
Pada sepeda motor dengan tipe transmisi manual, kopling dipasangkan antara poros
engkol mesin dan poros input transmisi. Disini kopling befungsi untuk:
a) memutuskan penyaluran tenaga mesin ke transmisi pada saat mesin dihidupkan
b) menghubungkan penyaluran tenaga mesin ke transmisi pada saat sepeda motor mulai
berjalan
c) memutuskan penyaluran tenaga mesin ke transmisi pada saat dilakukan pemindahan gigi
transmisi, ataupun saat sepeda motor berhenti dengan kondisi mesin hidup.
Pada
Pada sepeda motor dengan tipe transmisi otomatis ( misalnya tipe CVT/Continuous
Variable Transmission).kopling tidak ditempatkan antara poros engkol mesin dengan transmisi,
melainkan di antara transmisi dengan roda. pada posisi ini kopling berfungsi untuk:
a) memutuskan penyaluran tenaga dari output transmisi ke roda pada saat mesin dihidupkan
b) menghubungkan penyaluran tenaga dari output transmisi ke roda pada saat sepeda motor
mulai berjalan dan tetap terhubung saat sepeda motor berjalan
c) memutuskan penyaluran tenaga dari output transmisi ke roda pada saat sepeda motor
berhenti dengan kondisi mesin hidup
BAB III
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, tenaga yang dihasilkan oleh mesin harus diolah
terlebih dahulu oleh sistem pemindah tenaga untuk disesuaikan dengan kondisi jalan dan
pengendaraan.
Transmisi merupakan salah satu komponen sitem pemindah tenaga pada sepeda motor
yang berfungsi mengolah output tenaga mesin, untuk disesuaikan dengan kondisi jalan dan
pengendaraan. Prinsip dasar transmisi adalah mengubah kecepatan putaran suatu poros menjadi
kecepatan yang diinginkan untuk tujuan tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur
tingkat kecepatan (daya) dan torsi (momen putar) mesin sesuai dengan kondisi jalan yang
dialami sepeda motor.
Keterangan
n = jumlah putaran poros transmisi
∅ = diameter roda gigi transmisi
z = jumlah gigi pada roda gigi transmisi
BAB IV
MEKANISME PENGGERAK RODA (FINAL DRIVE)
Mekanisme penggerak roda merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga pada sepeda motor
yang meneruskan tenaga mesin ke roda belakang. Mekanisme penggerak roda pada sepeda motor
merupakan bagian yang terpisah dari transmisi, terkecuali pada sepeda motor dengan transmisi
CVT. Selain berfungsi sebagai penghubung, mekanisme penggerak roda juga berfungsi untuk
menaikkan torsi (momen) mesin yang telah diolah melalui transmisi agar torsi yang disalurkan
ke roda semakin besar. Rasio perbandingan gigi reduksi akhir berkisar antara 2,5 hingga 3.
Cara menghitung rasio reduksi akhir sama dengan rasio transmisi, yaitu;
∅ 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑛 𝑧 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑛
Rasio rduksi akhir= atau
∅ 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒 𝑧 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒
Keterangan
∅ = diameter roda gigi
z = jumlah gigi pada roda gigi
Jenis-jenis mekanisme penggerak rida yang umum digunakan pada sepeda motor adalah:
a) rantai dan sproket
b) sabul dan puli (belt & pully)
c) poros penggerak (shaft drive).
BAB III PEMBAHASAN
Dilihat dari aspek isi buku, (1)Di dalam buku terdapat tujuan umum dan tujuan khusus
pembelajaran di setiap bab sehingga tampak jelas pokok bahasan setiap bab.(2)Terdapat
rangkuman di setiap akhir bab sehingga dapat memudahkan kita memahami pokok bahasan
dalam bab tersebut.(3) Terdapat evaluasi di setiap akhir bab sehingga dapat melatih kita dalam
menjawab soal-soal. Adanya daftar.(4) Adanya tabel-tabel dan diagram yang mempermudah kita
dalam memahami pokok bahasan. (5) Terdapat gambar-gambar yang dapat menjelaskan suatu
keadaan sehingga menjadikannya nyata. Dari aspek tata bahasa, buku ini menggunakan bahasa
yang baik, tidak bertele-tele sehingga lebih mudah untuk memahami isi buku.
Dilihat dari aspek tampilan buku, pada sampul depan atau cover depan perpaduan warna
kurang menarik atau kurang cocok. Dilihat dari aspek tata letak, tata tulis, dan font, buku ini
masih banyak kesalahan dalam hal pengetikan.Dilihat dari aspek isi buku, (1) kurangnya
penjelasan dari beberapa ahli.(2) kurangnya contoh dalam setiap pokok bahasan.Dilihat dari
aspek tata bahasa, buku ini tidak memiliki kekurangan atau dapat dikatakan sempurna dalam
aspek tata bahasa
kurangnya contoh dalam setiap pokok bahasan.Dilihat dari aspek tata bahasa, buku ini
tidak memiliki kekurangan atau dapat dikatakan sempurna dalam aspek tata bahasa. Tampilan
dang gambar yang di tampilkan cukup jelas dan menarik,halaman buku tidak terlalu
tebal,pembahasan nya cukup rinci.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan buku ini bisa menjadi dasar untuk memperdalam ilmu tentang teknik dasar
otomotif, dan juga dapat diaplikasikan langsung dilingkungan maupun kehidupan sehari-hari.
Dengan memahami hal-hal mengenai ilmu otomotif, tentunya sangatlah membantu kita dalam
setiap bidang kemampuan kita dari yang sebelumnya menjadi ilmu yang lebih efektif.
B. Saran
Kami sebagai penulis mengucapkan terimakasih kepada pembaca makalah CBR yang
telah berkenan membaca makalah ini, khususnya mahasiswa/wi yang mempelajari makalah
ini.Mungkin makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak ditemukan
kesalahan.Maka dari itu kami selaku penulis makalah ini memohon maaf dan juga memohon
kritik dan sarannya yang bersifat membangun agar kedepannya dapat lebih bagus lagi di dalam
membuat CBR.
DAFTAR PUSTAKA
Astra International Honda Sales Operation (t.t.), Pedoman Reparasi Honda NSR, Series, Jakarta,
PT. Astra International HSO
Graham Bell. A (2001), four stroke performance tuning, california, Hayness Publishing
Hadisuganda, katsumi kageyama( 1998) , pedoman perawatan sepeda motor, Jakatra, Paramita
Http://otomotif,kompas.com/read/2009/01/14/09441329/cvt.memindahkan
.torsi.tanpa.roda.gigi,diakses tanggal 22 september 2010
Julius Jama,dkk.(2008). Teknik sepeda motor jilid 3 untuk SMK. Jakarta:direktorat pembinaan
sekolah menengah kejuruan Depdiknas.