Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JURNAL REVIEW

“MEDIA DAN TIK PEMBELAJARAN”

Dosen pengampu :
1. Dr.Ir.Erma Yulia,M.T
2. Nur Basuki, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

JOY PRASETIA P JANU EFRI.S RIFQI IQBAL .M RONALDO D.S

(5181122014) (5181122004) (5183122029) (5183122022)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkatNyalah Critical jurnal review dapat selesai tepat waktu sebagai syarat
mengikuti mata kuliah Pembelajaran Media dan tik ini .Terima kasih kepada Bapa
dosen pengampu mata kuliah karena telah memberikan bimbingan.Adapun laporan
ini berisikan tentang Peningkatan kualitas belajar melalui berbagai media. Saya
menyadari banyak kekurangan dari laporan ini namun saya menerima kritik yang
membangun dari teman-teman sekalian dan bapak/ibu dosen.

Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Medan, 5 Desember 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat
disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.Guru sekurang-kurangnya dapat
menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam
upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu
menggunakan alat-alat yang tersedia,guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan
membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia.Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media
pengajaran,yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)

1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar


mengajar
2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
3. Seluk-beluk proses belajar
4. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan
5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran
6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan
8. Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.Kata media berasal
dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau
‘pengantar’.  Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau
informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud
pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah
metode mengajar dan media pengajaran Kedua aspek ini saling berkaitan,Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam
memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran
termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu
fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan
oleh guru.

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam


proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.Secara umum, manfaat media dalam
proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara lebh khusus ada
beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp dan Dayton (1985) misalnya,
mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu :

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan


2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
8. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
BAB II

RINGKASAN JURNAL

Identitas Jurnal 1

Judul : Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli Untuk Meningkatkan Minat

Belajar Geografi Siswa

Penulis /Lembaga Penulis : Maya Siskawati , Pargito , Pujiati

Penerbit : FKIP Universitas Lampung, Jl. Soemantri Brojonegoro No.1

 Nomor : Vol 4 No 1 (2016) Latar Belakang

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media monopoli


dan mengetahui sejauh mana efektivitas media monopoli untuk meningkatkan minat
siswa belajar Geografi. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and
Development (R&D) yang menggunakan desain pengembangan ASSURE Hasil
penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa:

1. validasi ahli menyatakan produk menarik dan layak untuk digunakan sebagai
media pembelajaran Geografi,
2. hasil uji kelompok kecil, besar dan lapangan menunjukkan hasil tes minat
belajar Geografi kelas eksperimen yang menggunakan media monopoli lebih
tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
 Nilai koefisien t hitung sebesar 20,878 dan t tabel sebesar 1,675. Sehingga
pembelajaran dengan menggunakan media monopoli efektif untuk meningkatkan
minat belajar Geografi siswa.
B. PENDAHULUAN
Peranan mata pelajaran Geografi dalam pendidikan adalah untuk dapat
mengembangkan pemahaman siswa tentang organisasi spasial,masyarakat,tempat-
tempat, dan lingkungan pada muka bumi (Sumaatmadja, 1996: 32). Melalui
pelajaran Geografi,siswa didorong untuk dapat memahami proses-proses fisik
yang membentuk pola-pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial
ekologis di muka bumi, sehingga diharapkan siswa dapat memahami bahwa
manusia menciptakan wilayah (region) untuk menyederhanakan kompleksitas
muka bumi. Dengan demikian siswa diharapkan bangga akan warisan budaya
dengan memiliki kepedulian kepada keadilan sosial, proses-proses demokratis
dan kelestarian ekologis, yang pada gilirannya dapat mendorong siswa memiliki
nilai-nilai karakter (nilai terhadap Tuhan, terhadap diri sendiri, terhadap
sesama, terhadap lingkungan dan nilai-nilai kebangsaan). Selain itu melalui
pembelajaran Geografi diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan di
lingkungannya pada masa kini dan masa depan. Lingkungannya pada masa
kini dan masa depan. Menurut (Udin, 2008:3) siswa akan belajar lebih baik
dan bermakna apabila siswa mengalami apa yang dipelajari dan bukan sekedar
mengetahuinya saja. Pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
upaya melalui inovasi strategi pembelajaran khususnya oleh guru yang dapat
memberikan pengalaman langsung kepada siswa, agar siswa memperoleh
pembelajaran melalui proses pembelajaran yang memberikan pengalaman-
pengalaman belajar yang bermakna dan diselenggarakan secara
interaktif,menyenangkan,memotivasi dan menantang siswa untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas, kemandirian, bakat,
minat serta psikologis siswa. Kondisi proses pembelajaran Geografi di SMAN
12 Bandar Lampung yang terjadi saat ini, berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dengan guru Geografi di SMAN 12 Bandar Lampung masih lebih
banyak menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Penggunaan
media pembelajaran masih terbatas hanya pada penggunaan peta, atlas dan globe.
Sedangkan ke 3 media pembelajaran Geografi ini terbatas penggunaannya hanya
pada materi-materi pelajaran tertentu saja. Penggunaan media pembelajaran
Geografi di SMAN 12 Bandar Lampung terbanyak yang digunakan guru adalah
penggunaan media visual.
C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur penelitian dan


pengembangan atau yang lebih dikenal dengan Research and Development.
(R&D) yang menggunakan desain pengembangan ASSURE dengan langkah-
langkah awal yang dilakukan adalah menganalisi karakteristik siswa yang akan
melakukan aktivitas pembelajaran Geografi,meliputi:
 aspek karakteristik umum
 mendiagnosa kemapuan awal siswa
 gaya belajar
 Dan motivasi
Langkah utama dalam menganalisis karakteristik siswa adalah untuk
mengetahui kebutuhan belajar siswa yang terpenting,sehingga mereka mampu
mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal untuk
melengkapi data digunakan sejumlah metode yakni, wawancara, observasi.Langkah
kedua adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
standar diambil dari standar kompetensi yang sudah ditetapkan.Langkah ketiga
memilih metode, media dan bahan ajar yang akan dikembangkan.Langkah
keempat pemanfaatan metode dan media untuk menciptakan pembelajaran sukses,
memafaatkan bahan dan media pembelajaran perlu dilakukan secara optimal agar
guru dan instruktur dapat membantu siswa dalam mencapai kompetensi.Langkah
kelima adalah mengaktifkan partisipasi pembelajar serta mengevaluasi hal-hal yang
dipelajari sebagai hasil belajar.Langkah keenam adalah mengevaluasi dan merevisi
perencanaan pembelajaran serta pelaksanaannya, evaluasi dan revisi dilakukan untuk
melihat seberapa jauh media dan materi yang dipilih atau digunakan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Evaluasi sumatif oleh dosen ahli desain, media, materi dan bahasa bertujuan
untuk menilai efektivitas media yang dikembangkan dan evaluasi formatif
dilakukan secara sistematis atau bertahap yang dimulai dari langkah awal yaitu
analisis kebutuhan media sampai dengan media menjadi sebuah prototype yang siap
untuk digunakan pada kelompok kecil,kelompok besar dan uji coba lapangan.
D. PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan ini adalah proses
pengembangan media monopoli mengikuti prosedur ASSURE, dimulai dari
menganalisis karakter siswa yang akan melaksanakan pembelajaran. Ada 3
karakteristik yang sebaiknya diperhatikan pada diri pembelajar, yakni:
karakteristik umum yang termasuk dalam karakteristik umum adalah usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan faktor sosial
ekonomi. Karakteristik umum ini dapat digunakan untuk menuntun kita dalam
memilih metode, strategi dan media untuk pembelajaran. Gaya belajar timbul dari
kenyamanan yang kita rasakan secara psikologis dan emosional saat berinteraksi
dengan lingkungan belajar, karena itu gaya belajar siswa ada yang cenderung
dengan audio, visual, atau kinestetik. Berkenaan gaya belajar ini, sebaiknya
menyesuaikan metode dan media pembelajaran yang akan digunakan. Siswa
kelas XI merupakan tahap operasi formal dengan kisaran pada usia 16 tahun
–  dewasa.Karakteristik anak kelas XI adalah senang melakukan belajar dengan
melakukan sesuatu kegaiatan (learning by doing), senang melakukan penalaran
dan pemecahan masalah. Pada tahap ini siswa mulai berpikir secara abstrak,
menalar Langkah ASSURE kedua adalah menetapkan kompetensi,tujuan
pembuatan media pembelajaran monopoli ditentukan berdasarkan hasil analisis
pada penelitian pendahuluan.
Hal ini terkait dengan kondisi dan potensi pembelajaran yang ada di SMAN
12 Bandar Lampung. Tujuan pembelajaran berdasarkan kurikulum dan silabus.
Tujuan pembelajaran Geografi menggunakan media monopoli didasarkan pada
kompetensi akhir yang ingin dicapai dari suatu proses pembelajaran yang
diperoleh melalui analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar. Hasil dari
analisis ini maka diperoleh indikator yang harus dicapai siswa,yaitu:
1. menunjukkan rasa syukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menciptakan keragaman flora dan fauna
2. mendukung aksi-aksi peduli terhadap lingkungan yang bertujuan untuk
melestarikan flora dan fauna
3. menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan
fauna di Indonesia
4. membuat peta konsep sebaran flora dan fauna di Indonesia dari alat dan
sumber belajar yang digunakan.
Langkah ASSURE ketiga adalah memilih metode media dan bahan ajar.
Metode, media dan bahan ajar dipilih secara sistematis. Metode yang digunakan
adalah metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan cara
memperagakan media, aturan, dan urutan melakukan kegiatan
  pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang akan
disajikan.Model yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif tipe TGT
(Team Game Tournament). Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini siswa-
siswa saling berkompetisi dengan siswa dari kelompok lain agar dapat
memberikan kontribusi poin bagi kelompoknya.Suatu prosedur tertentu
digunakan untuk membuat permainan atau turnamen berjalan secara adil. Media
pembelajaran yang digunakan adalah media permainan monopoli monopoli
pada mata pelajaran Geografi dengan pendekatan konstruktivisme pada bahan
ajar materi biosfer. Media monopoli dikembangkan dengan harapan bahwa
peserta didik dapat mengonstruksi pengetahuan mereka dari media monopoli
yang disajikan dengan permainan papan sesuai dengan materi pelajaran. Metode
yang dipakai adalah metode diskusi dengan pendekatan scientific.Langkah
ASSURE keempat adalah pemanfaatan bahan berupa materi persebaran flora
dan fauna di Indonesia dan dunia dan media pembelajaran monopoli.
Sebelum menggunakan metode, media dan bahan ajar dilakukan uji coba untuk
memastikan bahwa komponen tersebut dapat berfungsi efektif dan efesien untuk
digunakan dalam pembelajaran. Produk awal akan divalidasi oleh beberapa orang
pakar atau ahli melalui pengisian angket yaitu reviu oleh ahli desain media, ahli
media, ahli materi Geografi dan reviu ahli bahasa untuk menilai kelayakan
media monopoli yang dikembangkan. Reviu ahli dilakukan bersamaan, revisi
untuk memperbaiki produk sehingga layak dilakukan pada tiap jenis uji coba
terbatas.Angket tanggapan siswa dikembangkan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat kemanarikan,kemudahan dalam menggunakan media, dan
keefektifan media. Langkah ASSURE kelima adalah melibatkan partisipasi
siswa untuk membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik, karena proses belajar
dapat berlangsung apabila dalam diri peserta didik tumbuh rasa ingin tahu,
mencari jawaban atas pertanyaan memperluas dan memperdalam pemahaman
dengan menggunakan metode yang berlaku umum.Rasa ingin tahu siswa yang
timbul dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran yang sedang
dijalankan. Langkah ASSURE keenam adalah evaluasi dan revisi dilakukan
dengan menganalisis data hasil penelitian yang diperoleh yaitu evaluasi sumatif
berupa analisis kevalidan monopoli dari dosen ahli terdiri dari ahli desain
media, dosen ahli media, dosen ahli materi dan dosen ahli bahasa. Data hasil
validasi ahli digunakan untuk mengetahui kelayakan monopoli ditinjau dari
kelayakan isi, kelayakan desain, dan kelayakan bahasa. Selanjutnya evaluasi
formatif berupa evaluasi kelompok kecil dan kelompok besar menurut
penilaian siswa dengan minat belajar Geografi tinggi, sedang dan rendah.
Analisis minat belajar Geografi siswa diperlukan untuk mengetahui keefektifan
media monopoli terhadap minat siswa belajar Geografi. Analisis hasil minat
belajar Geografi dengan media monopoli diperoleh untuk mengetahui minat
siswa yang diberi pembelajaran dengan media monopoli yang dikembangkan
dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode yang
biasa digunakan. Dengan menggunakan hasil observasi minat belajar Geografi
dapat dilihat keberhasilan dari media monopoli yang dikembangkan.
E. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan produk yang dikembangkan


dalam penelitian ini adalah media monopoli. Pengembangan media monopoli
menggunakan model desain ASSURE. Desain dan sintak media monopoli yaitu
menggunakan 6 langkah model ASSURE sebagai berikut: Analize learner
characteristic (analisis karakteristik siswa) State performance objectives
(menetapkan kompetensi),Select,methods,media and materials (memilih metode,
media dan bahan ajar),Utilize materials (pemanfaatan bahan dan media
pembelajaran),Requires learner participation (melibatkan siswa dalam proses
belajar), Evaluate and revise (Evaluasi dan revisi).
Subjek uji coba terdiri dari:
 Reviu oleh ahli desain, media, materi dan bahasa sebanyak 4 orang
 Uji coba kelompok kecil melibatkan 3 orang siswa yang memiliki minat
belajar Geografi tinggi, sedang dan rendah
 Uji coba kelompok besar melibatkan 12 siswa yang memiliki minat belajar
Geografi tinggi, sedang dan rendah
 Uji coba lapangan sebanyak 2 kelas.
Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa:
 validasi ahli menyatakan produk menarik dan layak untuk digunakan
sebagai media pembelajaran Geografi,
 hasil uji kelompok kecil, besar dan lapangan menunjukkan hasil tes minat
belajar Geografi kelas eksperimen yang menggunakan media monopoli
lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang menggunakan metode
konvensional.
 Nilai koefisien t hitung sebesar 20,878 dan t tabel sebesar 1,675. Sehingga
pembelajaran dengan menggunakan media monopoli efektif untuk meningkatkan
minat belajar Geografi siswa.
Identitas Jurnal 2

Judul : Pengembangan Media Animasi Untuk Meningkatkan Kualitas


Pembelajaran Geografi Di SMA

Penulis /Lembaga Penulis : Zulkarnain

Penerbit : Pedagogia,Universitas Lampung, Jl. Soemantri Brojonegoro No.1

 Nomor : Jilid 16, Nomor 2, Agustus 2013

A. Latar Belakang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pengembangan media
animasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Geografi di SMA. Metode
penelitian yang digunakan SMA Al-Kautsar Bandar Lampung Teknik
pengumpulan data melalui tes, wawancara, dan angket. Analisis data yang
digunakan, yaitu kualitatif dan kuantitatif berdasarkan kriteria penilaian siswa.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa
berdasarkan hasil postes, yaitu sebesar 67% pada postes pertama, meningkat
menjadi 71% pada postes kedua, dan meningkat menjadi 80% pada postes
ketiga. Keefektifan media juga meningkat dari hasil postes pada kelas yang
menggunakan media animasi. Postes pertama menunjukkan penggunaan media
animasi sebesar 64,2, postes kedua sebesar 69,9, dan postes ketiga sebesar
73,5.Tanggapan siswa tentang penggunaan media animasi sebagai media
pembelajaran Geografi menyatakan 87% baik dan menarik. Kesimpulan bahwa
media animasi sebagai media pembelajaran Geografi efektif digunakan dan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
B. PENDAHULUAN

Pembelajaran modern yang serba menggunakan teknologi informasi,


media pembelajaran juga merupakan hal penting. Guru harus mampu
memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran dan memilih media yang tepat
yang dapat membantu menjelaskan materi yang akan diberikan. Pemakaian
media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru serta memberikan rangsangan kegiatan belajar siswa.

Jenis media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat melatih suatu


keterampilan siswa, misalnya dapat menggambarkan, menginterpretasikan dan
mengidentifikasikan suatu objek. Media merupakan salah satu hal yang
tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran yang tepat oleh guru juga akan bermanfaat dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa. Mata pelajaran Geografi saat ini merupakan mata pelajaran
yang belum mendapatkan porsi ketertarikan yang lebih pada diri siswa.
Anggapannya, mata pelajaran Geografi merupakan mata pelajaran yang susah dan
tidak menyenangkan. Pada saat ini pemanfaatan media oleh guru hanya
menggunakan peta, globe, atlas dan gambar, sehingga pemahaman Geografi
secara keseluruhan tidak tercapai. Oleh karena itu, media pembelajaran
interaktif diperlukan agar proses pembelajaran geografi lebih menarik dan
menyenangkan. Berdasarkan data dokumentasi dari SMA Al-Kautsar Bandar
Lampung diperoleh informasi bahwa siswa kelas X yang tuntas belajarnya hanya
45% dari seluruh jumlah siswa. Data ini berarti tingkat pemahaman siswa
terhadap materi pokok bahasan sejarah pembentukan muka bumi masih jauh
dari harapan. Dengan kata lain, masih banyak siswa yang mendapatkan hasil di
bawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dalam proses pembelajaran,
guru umumnya hanya menggunakan satu media pembelajaran. Media
pembelajaran yang umumnya digunakan pada saat pelajaran Geografi
berlangsung adalah komputer dan LCD.Penggunaan media pembelajaran tersebut
juga belum dimanfaatkan secara maksimal oleh guru. Guru hanya menampilkan
yang kemudian akan dijelaskan secara berurutan dan dilanjutkan dengan
pemberian tugas berdasarkan penjelasan dari guru tersebut. Pemanfaatan media
pembelajaran sebagai bagian dari proses pembelajaran sangat diperlukan.
Khususnya dalam pembelajaran Geografi Bukan hanya sekedar sebagai pelengkap
saja,tetapi merupakan bagian integral dalam pembelajaran.Pemanfaatan media
juga memiliki banyak potensi yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran.
Namun, ketepatan guru memilih media pembelajaran serta keikutsertaan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran juga akan mempengaruhi tinggi rendahnya
prestasi yang akan diperoleh siswa. Agar tidak terjadi hal demikian maka perlu
dikembangkan suatu strategi dan metode mengajar yang secara optimal dapat
meningkatkan minat, aktivitas, dan kreativitas siswa. Salah satu upaya
peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran adalah melalui
pengembangan media animasi dibuat dengan pada komputer dan ditayangkan
dengan infokus, dalam bentuk program yang dimodifikasi.

Animasi dalam pembelajaran merupakan seni untuk membuat dan meng-


slide software macromedia flash macromedia flash 8 gerakkan sebuah
gambar/objek, dibuat dengan menggunakan program komputer, yaitu dengan cara
memanipulasi gambar menjadi seolah-olah hidup dan bergerak, yang terdiri dari
animasi 2 dimensi mau- pun 3 dimensi. Animasi dalam bidang pendidikan
berguna untuk menjelaskan hal-hal yang menggambarkan berbagai macam
gerakan, misalnya gerakan bumi dan matahari (Setiawan, 2003: 3). Media
animasi ini juga dapat menjelaskan materi pelajaran yang mendekati keadaan
sebenarnya di lapangan sehingga lebih menarik perhatian siswa pada proses
belajar mengajar di kelas daripada pembelajaran yang bersifat manual. Selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung agar siswa selalu berpartisipasi aktif, mi-
salnya mendengar, mencatat, bertanya, berdiskusi, dan membuat laporan, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam
mata pelajaran Geografi.
C. METODE PENELITIAN
Membuat Animasi dengan Penelitian ini menggunakan metode penelitian
pengembangan Objek penelitiannya adalah pengembangan media animasi sebagai
media pembelajaran Geografi, sedangkan subjek penelitiannya ialah siswa kelas
X3 SMA Al-Kautsar Bandar Lampung sebanyak 42 siswa. Teknik pengumpulan
data dilakukan wawancara melalui guru, melalui tes untuk data hasil belajar, dan
angket untuk mengetahui persepsi siswa. Analisis data untuk mengetahui
keefektifan media yang dikembangkan terhadap hasil belajar dapat diukur
dengan evaluasi berupa postes.
Efektif tidaknya media dapat disajikan sebagai berikut:
 Jika NA/n<60 menunjukkan tidak efektif
 Jika 60<NA/n<70 menunjukkan cukup efektif
 Jika NA/n.70 menunjukkan sangat efektif,
dengan n = jumlah yang mengikuti postes pada mata pelajaran geografi Pokok
Bahasan Sejarah Pembentukan Bumi.

D. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa media animasi yang


berisikan materi Geografi SMA Kelas X3 Semester 1 Pokok Bahasan Sejarah
Pembentukan Bumi merupakan media yang layak digunakan. Hal ini berarti
media animasi mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
Geografi sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik. Pengembangan dan
pengadaan media animasi, khususnya pada mata pelajaran Geografi sangat
diperlukan guru mata pelajaran untuk membantu terlaksananya proses Belajar
mengajar yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnain. 2013. Pengembangan media animasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran


geografi di SMA.Pedagogia,Universitas Lampung.https://media.neliti.com/media/
publications/157104-ID-pengembangan-media-animasi-untuk-meningk.pdf.agustus
2013.

Arsyad, Azhar. 2007.Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Siskawati Maya,Pargito,Pujiati.2016.Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli


Untuk Meningkatkan Minat Belajar Geografi Siswa.FKIP Universitas Lampung.Vol
4.https://media.neliti.com/media/publications/41067-ID-pengembangan-media-
pembelajaran-monopoli-untuk-meningkatkan-minat-belajar-geogra.pdf.

Sadiman, S. dkk. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya.


Jakarta: Rajawali pers.

Anda mungkin juga menyukai