Anda di halaman 1dari 12

PEGAS DAN SHOCK ABSORBER

NAMA MAHASISWA :

RUBEN J.H. PANJAITAN NIM : 5183122016

CHAIRUL AZMI POHAN NIM : 5183122031

OKTA SITUMORANG NIM : 5183122023

JESAYA SIPAYUNG NIM : 5183122015

DOSEN PENGAMPU : Drs. KHOIRI M.Pd

MATA KULIAH : CHASIS OTOMOTIF

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2020
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pemikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat membantu memperbaiki bentuk maupun menambah
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 06 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................1
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................6
A. Latar Belakang.........................................................................................................................6
B. Tujuan.......................................................................................................................................6
C. Manfaat.....................................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..............................................................................................................................7
A. Pegas.........................................................................................................................................7
B. Shockabsorber........................................................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi ini sudah sangat pesat salah satunya di bidang otomotif.
Kenyamanan dan keamanan pengendara menjadi faktor utama disamping kehandalan dari
mesin mobil itu sendiri. Hal ini mendorong industri industri otomotif bersaing untuk
menghasilkan suatu produk otomotif yang berkualitas. Kenyamanan dan keselamatan
pengendara kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat harus terjamin baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi tidak mengalami
gangguan yang dapat mengakibatkan cedera atau rasa sakit selama mengendarai kendaraan.
Salah satu komponen yang berperan penting dalam memberikan kenyamanan terhadap
pengendara kendaraanbermotor adalah pegas dan shockabsorber. Pegas adalah suatu
komponen yang berfungsi untuk menerima beban dinamis dan memberikan kenyamanan
dalam berkendara. Oleh karena itu, material pegas harus memiliki kekuatan elastik tinggi dan
diimbangi juga dengan ketangguhan yang tinggi. Hal ini disebabkan kondisi pembebanan
yang diterima oleh pegas tersebut.

B. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Apa itu Pegas dan Shockabsorber pada mobil?
2. Apa saja komponen pada Pegas dan Shockabsorber?

C. Manfaat
1. Mengetahui apa itu Pegas dan Shockabsorber pada mobil
2. Mengetahui apa saja komponen pada Pegas dan Shockabsorber

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pegas
Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh
pukulan jalan pada roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan.

1. Pegas Coil

Mobil penumpang yang mengoptimalkan kenyamanan yang tinggi akan memilih


jenis suspensi jenis coil ( coil spring ). Ini karena jenis pegas coil lebih nyaman dan
baik dalam meredam hentakan akibat jalan yang tidak rata dibandingkan dengan
jenis pegas daun ( leaf spring ). Namun sayangnya, jenis pegas ini hanya dipakai
pada mobil - mobil kecil dengan beban yang tidak berat atau lebih spesifiknya hanya
digunakan untuk mobil - mobil keluarga / berpenumpang.
Pegas koil terbuat dari sebuah gulungan batang baja dalam bentuk koil.
Dibandingkan dengan pegas daun (leaf spring), pegas koil ada lebih panjang dengan
demikian mempunyai pengaruh tahanan yang baik terhadap kejutan dan tidak terdapat
gesekan bila terjadi defleksi. Hal inilah yang menjadikannya kelebihakan dalam
meredam dan memberikan lebih nikmat dalam mengendarai.
Pegas koil tidak memiliki sifat menyerap kejutan yang baik. Oleh karena itu,
untuk menutupi kekuranan ini maka pada pegas coil dipasang shock absorber selalu
digunakan bersamaan.
Karena itu, bila pegas-pegas koil digunakan pada sistem suspensi diperlukan
adanya dudukan pegas (spring seat) yang dipasangkan di kedua ujung-ujung pegas
koil. Sehingga beban bekerja tetap lurus pada dudukan juga dengan batang-batang
penjamin (support bar) antara lain; seperti upper arm, strut bar, atau lateral rod untuk
mencegah timbulnya gaya-gaya lain yang dapat mengganggu kestabilan.
Pegas koil memunyai beberapa fungsi:
- Menyediakan pemegasan dan menahan beban tegak lurus, tetapi tidak dapat
menahan tekanan samping

3
- Menambah kemampuan cengkeraman ban terhadap permukaan jalan; seperti
fungsi pegas yang lain
- Menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke
bodi secara langsung; seperti fungsi-fungsi pegas lain.

Secara kekuatan, pegas coil lebih kuat dibanding dengan pegas daun. Oleh
sebab itu, jarang kita temui bahwa pegas koil patah. Berbeda dengan pegas
daun yang lebih sering patah karena proses pemakaian yang berlebihan atau
sudah dipakai dalam jangka waktu yang lama.

2. Pegas Daun

Untuk menjamin rasa kenyamanan dalam berkendara maka pada mobil


dipasanglah sistem suspensi. Sistem suspensi pada mobil berfungsi meredam gejala
gerakan mobil naik dan turun karena faktor jalan yang tidak rata. Salah satu sistem
suspensi yang digunakan pada mobil adalah menggunakan pegas daun ( leaf spring ).
Pegas daun terdiri dari 3 sampai 10 lembar plat baja yang tebalnya 3-6 mm dan
disusun menjadi satu. Pegas ini disusun satu dengan lainnya. Disusun mulai dari
pegas yang terpendek terletak di bagian bawah dan yang terpanjang dibagian atas
serta disatukan dengan paku keling atau dibaut dibagian tengahnya. Pegas
terpanjang (pegas utama) pada kedua ujung pegas ini dibulatkan membentuk mata
pegas untuk memungkinkan pemasangan pada rangka.
Pegas model daun ini berbentuk elip untuk memertinggi elastisitasnya. Besarnya
bentuk lengkung bila dalam keadaan tanpa beban disebut camber. Setiap pegas daun
juga memunyai bentuk lengkung besar yang biasa disebut "nip".
Untuk meyakinkan bahwa semuanya dalam keadaan kencang, maka gantungan
pegas, ayunan pegas supaya tetap terpelihara; termasuk pelumasan pada semua
bagian yang diperlukan. Selain itu, termasuk kebersihan pegas dari lumpur dan
kotoran lain.

Fungsi pegas pada mobil :


- Meneruskan gerakan dan beban kedaraan dari rangka kendaraan ke rumah
aksel dan roda-roda

4
- Menahan gaya tekan yang berubah-ubah dan mengakibatkan timbulnya gaya
perlawanan yang berubah-ubah pula; yang disebut pemegasan
- Mencegah terjadinya tekanan ke samping, sehingga kendaraan akan tetap
stabil meluncur lurus.

Nip-nip akan bertambah besar bila pegas-pegas daun ini menjadi pendek.
Tujuannya untuk mencegah terbukanya antara pegas-pegas bila bebannya kurang
memungkinkan pasir atau barang-barang lain masuk diantara lembaran-lembaran
pegas. Disamping itu dapat menimbulkan gesekan antara pegas-pegas. Pegas pegas
ini akan menjadi lunak bila pegas ini menjadi panjang dan menahan beban yang lebih
besar bila jumlah pegas ditambah.
Pada mobil - mobil yang besar dan mengangkut beban super berat, biasanya akan
dipasangkan pegas pembantu. Pegas pembantu ini terpasang diatas pegas utama
(pegas daun ) untuk memaksimalkan kinejanya.
Pegas-pegas pembantu adalah pegas-pegas tambahan yang dipasangkan di atas
pegas utama (main spring), digunakan pada mobil-mobil truk dan kendaraan barang
berat. Pegas-pegas pembantu ini bekerja sama dengan pegas utamanya bila
kendaraan mengangkut beban di atas jumlah yang ditentukan.

Bentuk dari pegas pembantu hampir sama dengan pegas utama. Namun bentuknya
lebih kecil dibanding dengan pegas utama. Selain itu untuk mencegah terjadinya
gesekan langsung antara pegas dengan bagian chasis, maka dipasanglah hollow
spring. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Hollow spring adalah potongan karet yang berlubang ditengah dan dibaut pada
bagian atas axle, kontrol arm atau pada bagian frame yang terletak diatas. Saat
lubang tertutup dan udara terperangkap pada lubang tersebut berfungsi sebagai pegas
Hollow spring umumnya digunakan sebagai pegas tambahan untuk melindungi frame
dari benturan pegas.

3. Pegas batang torsi


Bila sebuah batang baja yang salah satu ujungnya diikat dengan kuat pada
batang yang diam sedangkan ujung lainnya diikat pada arm, maka apabila arm

5
bergerak turun dan naik, maka batang baja ini akan cenderung menahan gearakan
tadi dengan gaya melintir. Dengan demikian timbul efek penyerapan seperti pegas
daun (leaf spring ) atau pegas ulir ( coil spring ).
Pegas torsi menggunakan batang pegas baja yang elastis. Pemasangannya adalah
salah satu ujung pegas batang diikatkan dengan kuat pada prame dan ujung lainnya
dipasangkan pada arm. Pegas jenis ini amat sederhana konstruksinya dan tidak
terlalu berat. Pegas ini banyak digunakan pada mobil kecil, dan umumnya pada
suspensi depan.

Pegas batang torsi memunyai fungsi:


- Seperti halnya fungsi pegas koil, apabila dipuntir akan kembali pada bentuk
semula dengan memegas
- Menahan gerakan ke atas atau ke bawah roda-roda sehingga timbul
penyerapan; seperti fungsi pegas- pegas yang lain.

Pada saat ini, pegas torsion bar sudah jarang digunakan pada mobil - mobil
keluaran baru. Ini dikarenakan bentuk tosion bar yang memasang secara dimensi
akan memakan tempat, selain itu puntiran yang berulang - ulang dengan pemakaian
yang lama dimungkinkan batang torsi akan patah.

Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa torsion bar tepasang pada bagian
chasis ( rangka ) pada salah satu ujunnya. Dan ujung yang lain menempel pada
komponen upper control arm. Kita ketahui bersama bahwa upper control arm akan
naik dan turun seiring dengan kondisi jalan yang tidak rata. Bergerak naik turunnya
upper control arm inilah yang ditahan oleh gaya lentur batang torsi sehingga timbul
gaya pegas.

B. Shockabsorber
Shockabsorber adalah komponen berbentuk tabung, yang berfungsi untuk
menyerap guncangan yang diciptajan oleh spring agar tidak terjadi efek rolling.
Maksudnya begini, ketika mobil melewati sebuah tumbukan maka per akan tertekan ke
atas. Ini akan menimbulkan efek lemparan body mobil keatas. Dan saat body turun,

6
karena pegas ini bersifat elastis maka body akan merangsak ke bawah. Kejadian ini biasa
disebut dengan pitching.
Selain itu, saat mobil belok. Kita tahu, ada gaya sentrifugal yang arahnya keluar
ketika mobil belok. Akibatnya, bagian roda terluar mobil (saat belok) mengalami tekanan
berlebih. Tentu kalau tidak ada shock absorber, mobil bisa miring kalau sedang berbelok.
Kalau ini, biasa disebut dengan body roll.
Agar goncangan mobil tidak terlalu besar atau agar rolling tidak terjadi, maka
dibuatlah sebuah penyerap guncangan yang bisa menahan body mobil untuk tidak rolling
ketika melewati tumbukan atau jalan berlubang.

1. Prinsip kerja

Shock breaker, secara teknis disebut sebagai shock absorber yang bekerja
menggunakan sistem hidrolik untuk menahan guncangan body. Dalam tabung shock
absorber, terdapat sebuah piston yang memisahkan dua ruang. Dua ruang didalam
tabung ini diisi dengan fluida, yang kita kenal sebagai oli shock breaker.
Dan pada piston, terdapat sebuah saluran kecil bernama oriface sebagai saluran
penghubung ruang dibawah dan diatas piston. Di saluran ini, fluida dari ruang
dibawah piston bisa masuk ke ruang diatas piston begitu pula sebaliknya.
Saat piston bergerak keatas, fluida pada ruang diatas piston akan tertekan.
Akibatnya, fluida tersebut keluar melewati saluran kecil pada piston menuju ruang
dibawah piston. Namun karena salurannya kecil, maka aliran fluida menjadi lebih
lambat. Akibatnya pergerakan piston juga menjadi lebih lambat.

2. Penerapan shockabsober dalam sistem suspensi

Shock absorber atau shock breaker biasanya terletak didalam pegas coil. Pada
suspensi belakang motor, anda bisa melihat komponen shock absorber ini didalam per
berbentuk spiral. Ada dua ujung pada shock breaker, ujung tabung biasanya
dihubungkan ke body, sementara ujung piston terhubung ke roda.

7
Ketika roda beroksilasi, maka roda pasti akan bergerak ke atas. Namun
pergerakan roda ini akan dibatasi karena piston didalam shockbreaker tidak bisa
bergerak secara spontan. Akibatnya, roda beroksilasi tidak terlalu tinggi. Sehingga
tidak ada efek pithing dan rolling pada suspensi.

3. Komponen didalam shockabsorber

a. Tabung Shock Breaker


Tabung shock breaker berfungsi sebagai tempat bergeraknya piston sekaligus
sebagai tempat atau ruang fluida ditempatkan.

b. Piston
Seperti sistem hidrolik rem, bentuk piston menyesuaikan bentuk tabung. Dengan
dilengkapi seal agar pergerakannya tidak menimbulkan kebocoran fluida pada
kedua ruang. Piston ini, dilengkapi dengan piston rod, yang memanjang dari
piston hingga ujung shock breaker. Ujung inilah yang nanti akan dihububungkan
dengan bagian roda kendaraan.

c. Orifice
Merupakan saluran kecil yang terdapat pada piston. Biasanya, saluran orifice
dilengkapi dengan sebuab katup. Agar pergerakan fluida hanya bisa satu arah.
Besar kecil saluran orifice ini akan menentukan tipe suspensi, apakah keras, atau
lembut.Kalau orifice agak besar, maka itu menandakan suspensi yang empuk.
Sebaliknya, orifice yang kecil menandakan shock breaker tipe hard yang cocok
untuk racing.

d. Seal shock breker


Karena berhubungan dengan fluida, maka akan ditemui banyak seal pada sistem
ini. Selain seal dalam piston, juga terdapat seal pada ujung tabung. Fungsinya
untuk mencegah fluida bocor, namun terkadang seal ini yang sering sekali rusak.
Sehingga kita bisa menemui oli yang bocor dari dalam shock breaker.

8
4. Jenis jenis shockabsorber
Kalau dilihat dari cara kerjanya, ada dua macam shockbrekaer, yakni tipe single
action dan tipe double action.

a. Single Action Shock


Sesuai namanya, tipe ini hanya memiliki satu arah redaman. Artinya, hanya bisa
menyerap satu arah goncangan, entah itu goncangan naik atau goncangan turun
(umumnya saat ekspansi saja). Konstruksinya, sangat sederhana. Dimana ada satu
orifice dan satu lagi saluran transfer.

b. Doubel Action Shock


Kalau tipe kedua, bisa menyerap guncangan baik guncangan naik atau guncangan
turun (saat ekspansi dan saat kompresi). Pada tipe ini terdapat dua buah saluran
didalam piston yang memiliki katup. Katup ini akan terbukan dan tertutup secara
otomatis sesuai arah aliran fluida.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh pukulan
jalan pada roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan.

Shockabsorber adalah komponen berbentuk tabung, yang berfungsi untuk menyerap


guncangan yang diciptajan oleh spring agar tidak terjadi efek rolling.

Jenis jenis pegas mobil ada 3, yaitu : pegas coil, pegas daun, dan pegas torsi, sedangkan
pada shockabsorber ada 2 yaitu, single action shock dan double action shock

9
DAFTAR PUSTAKA

Muchta, Amrie. 2018. Shockbreaker. https://www.autoexpose.org/2018/01/cara-kerja-shock-


breaker.html. (Online)

Juliandi. 2019. Fungsi pegas daun pada mobil. https://www.lksotomotif.com/2019/09/fungsi-


pegas-daun-leaf-spring-pada.html. (Online)

Juliandi. 2019. Fungsi pegas batang torsi. https://www.lksotomotif.com/2019/09/fungsi-pegas-


batang-torsi-torsion-spring.html. (Online)

Juliandi. 2019. Fungsi pegas coil. https://www.lksotomotif.com/2019/09/fungsi-pegas-coil-coil-


spring-pada.html. (Online)

10

Anda mungkin juga menyukai