NAMA MAHASISWA :
FAKULTAS TEKNIK
MARET 2020
KATA PENGHANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pemikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat membantu memperbaiki bentuk maupun menambah
makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................1
BAB I...............................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...........................................................................................................................6
A. Latar Belakang.........................................................................................................................6
B. Tujuan.......................................................................................................................................6
C. Manfaat.....................................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..............................................................................................................................7
A. Pegas.........................................................................................................................................7
B. Shockabsorber........................................................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi ini sudah sangat pesat salah satunya di bidang otomotif.
Kenyamanan dan keamanan pengendara menjadi faktor utama disamping kehandalan dari
mesin mobil itu sendiri. Hal ini mendorong industri industri otomotif bersaing untuk
menghasilkan suatu produk otomotif yang berkualitas. Kenyamanan dan keselamatan
pengendara kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda empat harus terjamin baik secara
langsung maupun tidak langsung. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi tidak mengalami
gangguan yang dapat mengakibatkan cedera atau rasa sakit selama mengendarai kendaraan.
Salah satu komponen yang berperan penting dalam memberikan kenyamanan terhadap
pengendara kendaraanbermotor adalah pegas dan shockabsorber. Pegas adalah suatu
komponen yang berfungsi untuk menerima beban dinamis dan memberikan kenyamanan
dalam berkendara. Oleh karena itu, material pegas harus memiliki kekuatan elastik tinggi dan
diimbangi juga dengan ketangguhan yang tinggi. Hal ini disebabkan kondisi pembebanan
yang diterima oleh pegas tersebut.
B. Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Apa itu Pegas dan Shockabsorber pada mobil?
2. Apa saja komponen pada Pegas dan Shockabsorber?
C. Manfaat
1. Mengetahui apa itu Pegas dan Shockabsorber pada mobil
2. Mengetahui apa saja komponen pada Pegas dan Shockabsorber
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pegas
Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh
pukulan jalan pada roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan.
1. Pegas Coil
3
- Menambah kemampuan cengkeraman ban terhadap permukaan jalan; seperti
fungsi pegas yang lain
- Menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke
bodi secara langsung; seperti fungsi-fungsi pegas lain.
Secara kekuatan, pegas coil lebih kuat dibanding dengan pegas daun. Oleh
sebab itu, jarang kita temui bahwa pegas koil patah. Berbeda dengan pegas
daun yang lebih sering patah karena proses pemakaian yang berlebihan atau
sudah dipakai dalam jangka waktu yang lama.
2. Pegas Daun
4
- Menahan gaya tekan yang berubah-ubah dan mengakibatkan timbulnya gaya
perlawanan yang berubah-ubah pula; yang disebut pemegasan
- Mencegah terjadinya tekanan ke samping, sehingga kendaraan akan tetap
stabil meluncur lurus.
Nip-nip akan bertambah besar bila pegas-pegas daun ini menjadi pendek.
Tujuannya untuk mencegah terbukanya antara pegas-pegas bila bebannya kurang
memungkinkan pasir atau barang-barang lain masuk diantara lembaran-lembaran
pegas. Disamping itu dapat menimbulkan gesekan antara pegas-pegas. Pegas pegas
ini akan menjadi lunak bila pegas ini menjadi panjang dan menahan beban yang lebih
besar bila jumlah pegas ditambah.
Pada mobil - mobil yang besar dan mengangkut beban super berat, biasanya akan
dipasangkan pegas pembantu. Pegas pembantu ini terpasang diatas pegas utama
(pegas daun ) untuk memaksimalkan kinejanya.
Pegas-pegas pembantu adalah pegas-pegas tambahan yang dipasangkan di atas
pegas utama (main spring), digunakan pada mobil-mobil truk dan kendaraan barang
berat. Pegas-pegas pembantu ini bekerja sama dengan pegas utamanya bila
kendaraan mengangkut beban di atas jumlah yang ditentukan.
Bentuk dari pegas pembantu hampir sama dengan pegas utama. Namun bentuknya
lebih kecil dibanding dengan pegas utama. Selain itu untuk mencegah terjadinya
gesekan langsung antara pegas dengan bagian chasis, maka dipasanglah hollow
spring. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Hollow spring adalah potongan karet yang berlubang ditengah dan dibaut pada
bagian atas axle, kontrol arm atau pada bagian frame yang terletak diatas. Saat
lubang tertutup dan udara terperangkap pada lubang tersebut berfungsi sebagai pegas
Hollow spring umumnya digunakan sebagai pegas tambahan untuk melindungi frame
dari benturan pegas.
5
bergerak turun dan naik, maka batang baja ini akan cenderung menahan gearakan
tadi dengan gaya melintir. Dengan demikian timbul efek penyerapan seperti pegas
daun (leaf spring ) atau pegas ulir ( coil spring ).
Pegas torsi menggunakan batang pegas baja yang elastis. Pemasangannya adalah
salah satu ujung pegas batang diikatkan dengan kuat pada prame dan ujung lainnya
dipasangkan pada arm. Pegas jenis ini amat sederhana konstruksinya dan tidak
terlalu berat. Pegas ini banyak digunakan pada mobil kecil, dan umumnya pada
suspensi depan.
Pada saat ini, pegas torsion bar sudah jarang digunakan pada mobil - mobil
keluaran baru. Ini dikarenakan bentuk tosion bar yang memasang secara dimensi
akan memakan tempat, selain itu puntiran yang berulang - ulang dengan pemakaian
yang lama dimungkinkan batang torsi akan patah.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa torsion bar tepasang pada bagian
chasis ( rangka ) pada salah satu ujunnya. Dan ujung yang lain menempel pada
komponen upper control arm. Kita ketahui bersama bahwa upper control arm akan
naik dan turun seiring dengan kondisi jalan yang tidak rata. Bergerak naik turunnya
upper control arm inilah yang ditahan oleh gaya lentur batang torsi sehingga timbul
gaya pegas.
B. Shockabsorber
Shockabsorber adalah komponen berbentuk tabung, yang berfungsi untuk
menyerap guncangan yang diciptajan oleh spring agar tidak terjadi efek rolling.
Maksudnya begini, ketika mobil melewati sebuah tumbukan maka per akan tertekan ke
atas. Ini akan menimbulkan efek lemparan body mobil keatas. Dan saat body turun,
6
karena pegas ini bersifat elastis maka body akan merangsak ke bawah. Kejadian ini biasa
disebut dengan pitching.
Selain itu, saat mobil belok. Kita tahu, ada gaya sentrifugal yang arahnya keluar
ketika mobil belok. Akibatnya, bagian roda terluar mobil (saat belok) mengalami tekanan
berlebih. Tentu kalau tidak ada shock absorber, mobil bisa miring kalau sedang berbelok.
Kalau ini, biasa disebut dengan body roll.
Agar goncangan mobil tidak terlalu besar atau agar rolling tidak terjadi, maka
dibuatlah sebuah penyerap guncangan yang bisa menahan body mobil untuk tidak rolling
ketika melewati tumbukan atau jalan berlubang.
1. Prinsip kerja
Shock breaker, secara teknis disebut sebagai shock absorber yang bekerja
menggunakan sistem hidrolik untuk menahan guncangan body. Dalam tabung shock
absorber, terdapat sebuah piston yang memisahkan dua ruang. Dua ruang didalam
tabung ini diisi dengan fluida, yang kita kenal sebagai oli shock breaker.
Dan pada piston, terdapat sebuah saluran kecil bernama oriface sebagai saluran
penghubung ruang dibawah dan diatas piston. Di saluran ini, fluida dari ruang
dibawah piston bisa masuk ke ruang diatas piston begitu pula sebaliknya.
Saat piston bergerak keatas, fluida pada ruang diatas piston akan tertekan.
Akibatnya, fluida tersebut keluar melewati saluran kecil pada piston menuju ruang
dibawah piston. Namun karena salurannya kecil, maka aliran fluida menjadi lebih
lambat. Akibatnya pergerakan piston juga menjadi lebih lambat.
Shock absorber atau shock breaker biasanya terletak didalam pegas coil. Pada
suspensi belakang motor, anda bisa melihat komponen shock absorber ini didalam per
berbentuk spiral. Ada dua ujung pada shock breaker, ujung tabung biasanya
dihubungkan ke body, sementara ujung piston terhubung ke roda.
7
Ketika roda beroksilasi, maka roda pasti akan bergerak ke atas. Namun
pergerakan roda ini akan dibatasi karena piston didalam shockbreaker tidak bisa
bergerak secara spontan. Akibatnya, roda beroksilasi tidak terlalu tinggi. Sehingga
tidak ada efek pithing dan rolling pada suspensi.
b. Piston
Seperti sistem hidrolik rem, bentuk piston menyesuaikan bentuk tabung. Dengan
dilengkapi seal agar pergerakannya tidak menimbulkan kebocoran fluida pada
kedua ruang. Piston ini, dilengkapi dengan piston rod, yang memanjang dari
piston hingga ujung shock breaker. Ujung inilah yang nanti akan dihububungkan
dengan bagian roda kendaraan.
c. Orifice
Merupakan saluran kecil yang terdapat pada piston. Biasanya, saluran orifice
dilengkapi dengan sebuab katup. Agar pergerakan fluida hanya bisa satu arah.
Besar kecil saluran orifice ini akan menentukan tipe suspensi, apakah keras, atau
lembut.Kalau orifice agak besar, maka itu menandakan suspensi yang empuk.
Sebaliknya, orifice yang kecil menandakan shock breaker tipe hard yang cocok
untuk racing.
8
4. Jenis jenis shockabsorber
Kalau dilihat dari cara kerjanya, ada dua macam shockbrekaer, yakni tipe single
action dan tipe double action.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh pukulan
jalan pada roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan.
Jenis jenis pegas mobil ada 3, yaitu : pegas coil, pegas daun, dan pegas torsi, sedangkan
pada shockabsorber ada 2 yaitu, single action shock dan double action shock
9
DAFTAR PUSTAKA
10