Anda di halaman 1dari 19

PENGAMANAN MESIN DAN S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

KEBISINGAN
POTENSI BAHAYA PADA MESIN
Bekerja tanpa mengikuti prosedur kerja yang aman, tanpa pelindung pada
mesin, atau tanpa menggunakan APD yang tepat dapat mengakibatkan:
- Cedera bagi tenaga kerja
- Kerusakan pada peralatan/mesin
POTENSI BAHAYA PADA MESIN
Gerakan Mesin Potensi Bahaya Akibat
Berputar Jari, tangan, atau bagian • Luka gores
tubuh lain terpotong atau • Amputasi
terjepit • Mati lemas karena sumbatan
pernapasan (suffocation)
Bergerak ke atas dan ke Jari, tangan, atau bagian • Patah tulang
bawah, ke depan dan ke tubuh lain terpotong, terjepit, • Amputasi
belakang, atau membuka atau tertimpa bagian dari • Kematian
dan menutup mesin
Bergerak seperti garis Bagian tubuh terlilit atau • Keseleo
lurus tertarik oleh mesin • Patah tulang
• Amputasi
• Kematian
POTENSI BAHAYA PADA MESIN

Potensi bahaya Harus dikendalikan atau


dihilangkan
PENGENDALIAN SUMBER BAHAYA

Meniadakan atau meminimalisir risiko


dengan memasang pelindung pada
mesin
Pengendalian sumber
bahaya

Melindungi tenaga kerja dengan APD


PENGAMANAN MESIN
Pemasangan pelindung mesin, yaitu suatu perlengkapan yang dipasang pada
suatu mesin untuk melindungi tenaga kerja dari dampak negatif (kecelakaan dan
penyakit akibat kerja) yang dapat ditimbulkan karena pemakaian mesin
tersebut.
TUJUAN PENGAMANAN MESIN
Melindungi dan mencegah kecelakaan dan cedera pada tenaga kerja dari:
− Titik pengoperasian (saat pemotongan, pembubutan, pelubangan,
pembengkokan, pengeboran, dsb).
− Nip point (titik jepit) mesin yang berputar.
− Komponen mesin yang berbahaya (poros, kopling, katrol, sabuk, sekrup berputar,
rantai yang bergerak, dsb).
− Mengatur jarak antara pekerja dengan potensi bahaya pada mesin atau sebagai
akses penghalang agar tenaga kerja tidak memasuki area berbahaya.
JENIS-JENIS PELINDUNG MESIN

Fixed Guard Interlocked Guard

This Photo by Unknown Author is licensed under


CC BY-SA

Adjustable Guard Self-Adjusting Guard


JENIS-JENIS PELINDUNG MESIN

Fixed Guard
• Bagian penghalang yang dipasang permanen.
• Berfungsi untuk memberikan jarak antara pekerja dengan mesin sehingga
dapat menghindarkan kontak langsung dengan tenaga kerja.
• Biasanya terpasang pada mesin-mesin yang besar.

Interlocked Guard
• Dapat mematikan mesin secara otomatis apabila penutup dibuka.
• Cara kerjanya menggabungkan sistem mekanik atau listrik dengan sistem
kendali hidrolik atau pneumatik.
JENIS-JENIS PELINDUNG MESIN
Adjustable Guard
• Memungkinkan tenaga kerja menangani berbagai ukuran material dengan bebas,
meskipun bagian mata pisau atau titik operasi pada mesin tetap terlindungi untuk
menghindari kecelakaan kerja.
• Biasanya menempel pada meja bukan pada mesin.
• Biasanya diaplikasikan pada mesin gerinda, bor listrik, dll.

Self-Adjusting Guard
• Menyesuaikan ukuran atau posisi material.
• Berfungsi melindungi tenaga kerja dengan menempatkan penghalang antara area
berbahaya pada mesin dengan tenaga kerja.
• Umumnya terbuat dari bahan plastik, logam, atau bahan substansial lain.
• Biasanya terpasang pada gergaji listrik atau mesin pemotong lainnya.
PENGERTIAN KEBISINGAN
Merupakan suara yang tidak dikehendaki atau menyebabkan gangguan
kesehatan, ketidak-nyamanan, sampai ketulian pada manusia.
JENIS KEBISINGAN

Background noise (Kebisingan Latar)


• Bunyi yang bersifat stabil/tetap pada tingkat tertentu

Noise (Kebisingan)
• Bunyi yang tidak beraturan dan melebihi kebisingan latar
• Bunyi yang melebihi level tertentu pada keadaan normal
selama durasi kerja normal (8 jam)

Ambient Noise (Kebisingan Lingkungan)


• Bunyi gabungan antara kebisingan latar dan noise
BATAS PENDENGARAN MANUSIA

30-50
EFEK KEBISINGAN PADA MANUSIA
Ø Noise Induced Hearing Loss (NIHL).
Ø Hearing Impairment.
Ø Sensory Effects.
Ø Mengganggu konsentrasi.
Ø Meningkatkan kelelahan.
Ø Gangguan Psikologis.
DASAR HUKUM
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) Nomor 5
Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
NAB KEBISINGAN
INSTRUMEN PENGUKURAN KEBISINGAN

Sound level meter: Audiometer: Noise Dosimeter:


untuk mengetahui untuk untuk mengukur
besarnya intensitas menguji/mengukur tingkat kebisingan
kebisingan ketajaman personal
lingkungan atau di pendengaran
tempat kerja
PENGENDALIAN KEBISINGAN: KOMPONEN DASAR
1) Pengenalan bahaya resiko kebisingan (Noise Hazard Recognition).
2) Identifikasi bahaya kebisingan (Noise Hazard Identification).
3) Evaluasi bahaya kebisingan (Noise Hazard Evaluation).
4) Pengendalian bahaya kebisingan (Noise Hazard Control).
5) Pendidikan dan pelatihan karyawan.
ALUR DARI MANAJEMEN PENGENDALIAN
KEBISINGAN
Continuous Identifikasi
Improvement kebisingan

Peninjauan ulang Perencanaan


secara periodik penanggulangan kebisingan
dan tindakan pengendalian

Pengkajian dan Pelaksanaan


tindakan dan
perbaikan pengoperasian

Anda mungkin juga menyukai